Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH HIPNOTERAPI TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN

PADA PASIEN YANG MENJALANI KEMOTERAPI


DI RS TELOGOREJO
SEMARANG

Ady Irianto DS *)
Sri Puguh Kristiyawati **), Supriyadi ***)

*) Alumni Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang


**) Dosen Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang
***) Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang

ABSTRAK

Salah satu efek seperti kecemasan sering muncul pada pasien yang menjalani kemoterapi. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh hipnoterapi terhadap penurunan tingkat kecemasan pada
pasien yang menjalani kemoterapi. Desain dalam penelitian ini adalah quasy experiment dengan
teknik one group pretest dan posttest design. Alat ukur kecemasan ditentukan dengan menggunakan
alat (instrument) yang dikenal dengan nama State-Trait Anxiety Inventory (STAI). Hasil penelitian
menunjukkan tingkat kecemasan sebelum pemberian hipnoterapi terbanyak pada skala sedang
sebanyak 23 responden (48,9%). Sedangkan setelah pemberian hipnoterapi didapatkan hasil tingkat
kecemasan menurun menjadi skala normal sebanyak 20 responden (42,6%). Hipnoterapi dilakukan 15
menit sebelum kemoterapi dimulai. Hasil uji statistik dengan Wilcoxon hipnoterapi berpengaruh
dalam menurunkan tingkat kecemasan (p=0,000). Kesimpulannya, ada pengaruh hipnoterapi terhaapat
penurunan tingkat kecemasan saat menjalani kemoterapi. Disarankan hipnoterapi dapat menjadi
masukan alternatif dalam upaya meningkatkan dan perkembangan ilmu keperawatan dan hipnoterapi
dapat menjadi intervensi dalam menurunkan kecemasan pada pasien yang menjalani kemotrapi.

Kata Kunci : Hipnoterapi, kemoterapi, kecemasan

ABSTRACT

One of the effects such as anxiety often occur in patients who are undergoing chemotherapy. The
purpose of this study is to know the influence hypnotherapy to decrease the levels of anxiety in patient
undergoing chemotherapy. Design in this study is a quasy experiment with techniquest pre test and
post test design. Anxiety measuring instrument is determined by using the tools (instuments) which is
known as the State Trait Anxiety Inventory (STAI). The results showed levels of anxiety before giving
hypnotherapy highest on a scale of being as much as 23 respondents (48,9%). While the results
obtained after administration of hypnotherapy anxiety levels decreased to normal range by 20
respondents. Hypnotherapy done 15 minutes before chemotherapy begins. Wilcoxon statistical test
results with hypnotherapy efect in reducing levels of anxiety (p=0,000). Then, the conclusion is that
the efect of hypnotherapy on the decreased levels of anxiety when undergoing chemotherapy. For the
sugested hypnotherapy can be an alternative input and developmental role in efforts to improve
nursing and hypnotherapy can be an intervention in reducing anxiety in patients undergoing
chemotherapy.

Keywords : Hypnotherapy, Chemotherapy, Anxiety

Pengaruh Hipnoterapi Terhadap Penurunan Tingkat ....(A.Irianto DS, 2014) 1


PENDAHULUAN cara pengobatan, misalnya pembedahan diikuti
oleh kemoterapi atau radioterapi (Yayasan
Kanker adalah penyakit yang dapat menyerang Kanker Indonesia, 2004, hlm.3).
seluruh bagian tubuh. Tubuh secara teratur
memproduksi sel baru yang berguna untuk Kemoterapi mempengaruhi kesehatan sel,
pertumbuhan serta untuk menggantikan sel begitu juga sel kanker, yang menyebabkan
yang rusak atau yang sakit, secara normal, sel efek samping yang umumnya tampak pada
tumbuh dan berkembang dengan cara yang pengobatan. Hal ini meliputi rambut rontok,
tetap. Namun ada pula pertumbuhan yang supresi sumsum tulang dan gangguan
tidak normal (tidak terkontrol) yang kemudian gastrointestinal (Gale & Charette, 2000, hlm.
tampak menjadi benjolan yang disebut tumor 45). Kemoterapi tidak seperti radiasi atau
(Yayasan Kanker Indonesia, 2004, hlm.1). operasi yang bersifat lokal. Kemoterapi
merupakan terapi sistemik, yang berarti obat
World Health Organizations (WHO) tahun menyebar ke seluruh tubuh dan dapat
2008, menyebutkan sebanyak 458.000 mencapai sel kanker yang telah menyebar jauh
mortalitas per tahun akibat kanker payudara. atau metastase ke tempat lain (Rasjidi, 2007,
Data terbaru dari American Cancer Society hlm.3).
telah menghitung bahwa di tahun 2013,
terdapat 64.640 kasus kanker payudara. Pada pasien yang baru pertama kali akan
Sekitar 39.620 wanita meninggal dunia setiap menjalani kemoterapi seringkali terlalu tinggi
tahunnya karena kanker payudara (Depkes, menilai bahaya dan terlalu rendah menilai
2013). kemampuan diri. Sebelum kemoterapi pada
pasien yang pertama kali menjalani
Di Indonesia terdapat beberapa jenis kanker kemoterapi pasien mengalami ketakutan atau
yang banyak diderita yaitu, kanker rahim, kecemasan terhadap kemoterapi (Desen,
kanker payudara, kanker kelenjar getah 2011, hlm.231). Takut sebenarnya tidak dapat
bening, kanker kulit, kanker rectum. Kasus dibedakan dari kecemasan karena individu
penyakit kanker yang ditemukan di provinsi yang merasa takut atau ansietas mengalami
Jawa Tengah pada tahun 2010 sebanyak pola respons perilaku, fisiologis dan emosional
13,277 kasus, terdiri dari kanker servik 6,899 dalam rentan yang sama. Takut adalah
kasus (35,13%) kanker mamae 9,54 kasus mengetahui bahwa ada suatu ancaman
(48,59%), kanker hepar 2.242 (11,42%), sedangkan kecemasan adalah emosi yang
kanker paru 954 kasus (4,86%). ditimbulkan rasa takut (Videbeck, 2008,
hlm.307).
Prevalensi kanker di Jawa Tengah pada tahun
2011 adalah sebagai berikut kanker servik Kecemasan merupakan gejolak emosi
tertinggi terdapat di kota Semarang sebesar seseorang yang berhubungan dengan sesuatu
0,33%, kanker payudara tertinggi terdapat di di luar dirinya dan mekanisme diri yang
kota Magelang sebesar 0,39%, kanker hati digunakan dalam mengatasi permasalahan
tertinggi terdapat di kota Tegal sebesar 0,39%, (Asmadi, 2009, hlm.165). Kecemasan adalah
kanker paru tertinggi di kota Magelang sebesar suatu perasaan takut yang tidak menyenangkan
0,07%. Pada tahun 2012 sebanyak 19,637 dan tidak dapat dibenarkan yang sering
kasus kanker meningkat dibandingkan dengan disertai dengan gejala fisiologis, sedangkan
tahun sebelumnya (Diknes Prov Jateng, 2011). pada gangguan ansietas terkandung unsur
Upaya untuk pengobatan kanker di antaranya penderitaan yang bermakna dan gangguan
pembedahan, kemoterapi, terapi radiasi, dan fungsi yang disebabkan oleh kecemasan
bioterapi (Otto, 2005, hlm.311). Secara umum tersebut (Tomb, 2004, hlm.96).
biasanya digunakan lebih dari satu macam

2 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK), Vol. No.


Ancaman terhadap sistem diri yaitu adanya Berdasarkan data rekam medis Rumah Sakit
sesuatu yang dapat mengancam terhadap Telogorejo Semarang (2014) menjelaskan
identitas diri, harga diri, kehilangan status atau jumlah pasien kanker yang menjalani
peran diri, dan hubungan interpersonal. kemoterapi pada tahun 2010 sebanyak 917
Ansietas perlu diatasi untuk mencapai keadaan pasien, tahun 2011 sebanyak 1305 pasien,
homeostastis dalam diri individu, baik secara tahun 2012 sebanyak 1105 pasien dan pada
fisiologis maupun psikologis. Apabila individu tahun 2013 sebanyak 1089 pasien. Data pada
tidak mampu mengatasi ansietas secara tahun 2013 sebanyak 1089 pasien kemudian
konstruktif, maka ketidakmampuan tersebut dibagi 12 sehingga di dapat rata-rata perbulan
dapat menjadi penyebab utama terjadinya 90,75 pasien. Pasien yang menjalani
perilaku yang patologis (Asmadi, 2009, kemoterapi pertama kali, mengalami
hlm.168). kecemasan dan penanganannya hanya
diberikan motivasi.
Hasil penelitian tentang kecemasan pada
pasien kanker yang menjalani kemoterapi yang Berdasarkan uraian latar belakang di atas,
dilakukan Hendianti (2012) menunjukkan peneliti tertarik untuk mengetahui Pengaruh
bahwa sebanyak 34,28% responden hipnoterapi terhadap penurunan tingkat
mengalami kecemasan sedang; 12,86% kecemasan pada pasien yang menjalani
mengalami kecemasan berat; 4,28% kemoterapi.
mengalami kecemasan sangat berat.
Tujan dari pemelitian ini adalah mengetahui
Penanganan kecemasan dapat dilakukan pengaruh hipnoterapi terhadap penurunan
dengan cara farmakologi dan non farmakologi. tingkat kecemasan pada pasien yang menjalani
Dalam farmakologi digunakan obat anti kemoterapi di Rumah Sakit Telogorejo
ansietas terutama benzodiazepin, digunakan Semarang.
untuk jangka pendek, tidak digunakan untuk
jangka panjang karena pengobatan ini bersifat METODE PENELITIAN
toleransi dan ketergantungan. Untuk non
farmakologi di antaranya pelatihan relaksasi, Metode penelitian ini menggunakan quasy
psikoterapi terutama psikodinamik dengan experiment dengan teknik one group pretest
hipnotis atau hipnoterapi (Isaacs, 2005, dan posttest design, yaitu penelitian dengan
hlm.57). rancangan sekelompok subjek dikenai
perlakuan untuk jangka waktu tertentu,
Hipnoterapi adalah sebuah penyembuhan pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah
dengan hipnotis. Hipnoterapi merupakan perlakuan diberikan dan pengaruh perlakuan
cabang ilmu psikologis yang mempelajari diukur dari perbedaan antara pengukuran awal
manfaat sugesti untuk mengatasi masalah dan pengukuran akhir (Notoadmodjo, 2005.
pikiran, perasaan, dan perilaku, dengan hlm. 164).
memberikan sugesti kepada pikiran bawah
sadar (Susilo & Kemala, 2010, hlm.57). Populasi pada penelitian ini adalah semua
pasien yang menjalani kemoterapi di Rumah
Hasil Penelitian yang dilakukan Kusfari Sakit Telogorejo Semarang. Teknik sampling
(2012) menunjukkan ada pengaruh yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
hipnoterapi terhadap penurunan tingkat nyeri purposive sampling suatu penetapan sampel
pada remaja putri usia 14 17 tahun yang dengan cara memilih sampel di antara populasi
mengalami dismenore di SMU 4 Pasuruan sesuai dengan sampel yang dikehendaki
dengan signifikan 0,000 (<0,05). peneliti (Nursalam, 2008, hlm.94). Penelitian
ini dilaksanakan di ruang Sitostatika Rumah

Pengaruh Hipnoterapi Terhadap Penurunan Tingkat ....(A.Irianto DS, 2014) 3


Sakit Telogorejo Semarang pada bulan April Berdasarkan tabel 1 didapatkan hasil
2014. penelitian responden yang mengalami
kecemasan dalam menjalani kemoterapi
terbanyak pada rentang usia 45-54 tahun
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam
dengan persentase 24 responden (51,1%).
penelitian ini yaitu lembar Kuesioner yang
meliputi karakteristik responden yang meliputi Kemoterapi adalah istilah yang digunakan
usia, jenis kelamin, pendidikan dan lembar untuk menggambarkan penggunaan tiga puluh
kuisioner State-Trait Anxiety Inventory jenis lebih obat yang berbeda. Akan tetapi,
(STAI). Dengan nilai angka (score) 20-80 setiap agen neoplastik atau obat kemoterapi
dengan kategori normal 20-31, ringan 32-43, mempunyai kerja dan efek samping yang
sedang 44-55, berat 56-67, panik 68- berbeda (Gale & Charatte, 2000, hlm. 42).
80.
Takut akan kemoterapi dan efek sampingnya,
Analisa univariat dalam penelitian ini Koping individu tidak efektif, Pasien takut
menggambarkan distribusi dan persentase dari resiko terhadap disfungsi seksual akibat
karakteristik responden yang meliputi usia, kemoterapi merupakan faktor yang
jenis kelamin, serta variabel kecemasan menyebabkan kecemasan saat individu
sebelum dan sesudah intervensi. menjalani kemoterapi (Gale dan Charate
(2010, hlm.46).
Analisa bivariat digunakan untuk mengetahui Kecemasan adalah suatu keadaan emosional
perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan yang tidak menyenangkan yang ditandai oleh
sesudah intervensi. Adapun syarat melakukan rasa ketakutan serta gejala fisik yang
uji statistik dengan menentukan normalitas menegangkan serta tidak diinginkan. Gejala
data terlebih dahulu. Uji normalitas pada tersebut merupakan respons terhadap stress
penelitian ini menggunakan Sapiro Wilk yang normal dan sesuai, tetapi menjadi
karena responden yang digunakan <50 patologis bila tidak sesuai dengan tingkat
responden (Dahlan, 2013, hlm.55). Uji keparahan stres, berlanjut setelah stressor
normalitas data didapatkan data berdistribusi menghilang, atau terjadi tanpa adanya stressor
tidak normal, maka uji statistik selanjutnya eksternal (Craig, 2009, hlm.60).
adalah uji Wilcoxon.
2. Jenis Kelamin
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Usia Tabel 2
Distribusi frekuensi responden berdasarkan
Tabel 1 jenis kelamin di Rumah Sakit Telogorejo
Distribusi frekuensi usia responden di Semarang pada bulan Maret-April 2014
Rumah Sakit Telogorejo Semarang pada (n=47)
bulan Maret-April 2014
(n=47) Jenis Ferekuensi Persentase(%)
kelamin (n)
Usia Frekuensi Persentase(%)
(n) Laki-laki 15 31,9
35-44 12 25.5 Perempuan 32 68,1
45-54 24 51.1 Total 47 100,0
55 11 21.3
Total 47 100.0

4 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK), Vol...No.


Berdasarkan tabel 2 didapatkan hasil Berdasarkan tabel 3 didapatkan hasil distribusi
responden terbanyak yang mengalami frekuensi tingkat kecemasan sebelum
kecemasan saat menjalani kemoterapi berjenis pemberian hipnoterapi terbanyak pada skala
kelamin perempuan dengan persentase 32 sedang sebanyak 23 responden (48,9%),
responden (68,1%). setelah pemberian hipnoterapi tingkat
kecemasan menurun menjadi skala normal
Individu mengalami peningkatan ansietas sebanyak 20 responden (42,6%).
memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami
kecemasan. Insiden gangguan panik mecapai Kecemasan merujuk pada perasaan yang
25% dengan wanita beresiko dua kali lipat ditimbulkan oleh ancaman nonspesifik
lebih besar dibandingkan dengan pria terhadap konsep diri seseorang yang
(Videbeck, 2008, hlm.313). menyangkut kesehatan, aset, nilai, lingkungan,
peran fungsi, serta perasaan aman (Carpenito,
Secara biologis perempuan lebih lemah 2009, hlm.127).
daripada laki-laki, sedangkan perbedaan secara
psikologis, perempuan lebih mudah Awitan dan proses klinis gangguan kecemasan
tersinggung, mudah dipengaruhi, sangat peka, sangat bervariasi. Awitan dapat terjadi secara
menonjolkan perasaan dan mudah meluapkan akut atau bertahap. Awitan dapat timbul tanpa
perasaa. Sementara laki-laki lebih rasional dan peristiwa pencetus atau dapat terjadi karena
sangat obyektif (Sukmadinata, 2003, hlm.60). peristiwa akut yang menimbulkan stres atau
setresor kronis seperti masalah kesehatan,
3. Gambaran tingkat kecemasan saat pekerjaan, nutrisi, medikasi, atau keluarga.
menjalani kemoterapi pada pasien kanker Gangguan kecemasan ditandai dengan tingkat
sebelum dan sesudah pemberian kecemasan yang tinggi yang terlihat pada
hipnoterapi perilaku yang tidak lazim misalnya takut pada
peristiwa yang tidak sesuai dengan realitas
Tabel 3 situasi (Videbeck, 2008, hlm.308).
Distribusi frekuensi tingkat kecemasan saat
menjalani kemoterapi pada pasien kanker di Penyebab ketakutan dipandang sebagai suatu
Rumah Sakit Telogorejo Semarang pada bulan ancaman bagi keselamatan pasien karena
Maret-April 2014 belum terselesaikan. Penyebab ketakutan
(n=47) seringkali tidak diketahui karena tersembunyi
di dalam pikiran alam bawah sadar seiring
Sebelum Sesudah dengan berjalanya waktu. Terapis harus
Tingkat menggali lebih dalam untuk mencari akar
kecemas freku persen freku persenta masalah dengan mengetahui akar masalah
an ensi tase ensi se yang membuatnya takut pasien akan dapat
(n) (%) (n) (%) menghilangkan kecemasannya (Gunawan,
Normal 0 0,0 20 42.6 2007, hlm.84).

Ringan 17 36.2 13 27.7 Susana & Hendarsih (2012. hlm.60)


hipnoterapi adalah aplikasi hipnosis untuk
Sedang 23 48.9 14 29.8 relaksasi pikiran dan perasaan dalam
membantu pasien mengatasi perasaan cemas,
Berat 7 14.9 0 0,0
stress dan depresi. Susilo dan Kemala (2010,
Total 47 100% 47 100% hlm 60) menjelaskan manfaat hipnoterapi
yaitu dapat menyembuhkan gangguan mental,
sebagai efek anastesi, menyembuhkan

Pengaruh Hipnoterapi Terhadap Penurunan Tingkat ....(A.Irianto DS, 2014) 5


gangguan fisik, menggali informasi, Tabel 4
pengembangan diri. Distribusi frekuensi kemoterapi responden
di Rumah Sakit Telogorejo Semarang pada
Hipnoterapi adalah seni komunikasi untuk bulan Maret-April 2014
mempengaruhi seseorag sehingga mengubah (n=47)
tingkat kesadarannya yang dicapai dengan cara
mengendalikan emosional seseorang dengan Frekuensi Frekuensi Persentase
serangkaian aktifitas. Hipnoterapi dapat kemoterapi (n) (%)
digunakan untuk menghilangkan beberapa (kali)
kebiasaan buruk dari dirinya atau menyimpan 1 8 17,0
suatu keadaan yang lebih tenang dalam dirinya 2 7 14,9
(Susilo, 2010, hlm.4). 3 10 21,3
Dibawah hipnoterapi korteks serebri 4 8 17,0
mengalami inhibisi kuat sehingga daya 5 4 8,5
identivikasi, analisis, pengambilan keputusan 6 3 6,4
terhadap stimulus baru menurun, pengalaman 7 4 8,5
masa lalu tidak dapat di manfaatkan sehingga 8 3 6,4
kata-kata sugestif menjadi kekuatan dominan Total 47 100,0
yang tidak dapat ditolak. Melalui arahan aktif
kondisi dan prilaku psikis dan faal pasien Berdasarkan tabel 4 didapatkan hasil
dapat dikendalikan (Desen, 2011, hlm.240). responden yang mengalami kecemasan saat
kemoterapi terbanyak pada responden yang
Hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang menjalani kemoterapi ke-3 dengan persentase
di lakukan Rahayu (2011) responden yang 10 responden (21,3%).
mengalami tingkat kecemasan ringan
sebanyak 17 responden (42,5%), kecemasan Hal tersebut didukung teori yang ditulis oleh
sedang sebanyak 23 responden (57,5%). Hasil Desen yang menyatakan responden yang
tersebut menunjukkan bahwa pemberian menjalani kemoterapi seringkali terlalu tinggi
intervensi hipnoterapi berdampak pada menilai bahaya dan terlalu rendah menilai
penurunan tingkat kecemasan saat menjalani kemampuan diri dalam menghadapi
kemoterapi pada pasien kanker (Rahayu, 2011 penyakitnya sehingga derajat bahaya
10). meningkat tajam. Akibatnya timbul
kecemasan, tegang, panik dan depresi. Dalam
Hasil tersebut dikuatkan oleh Susana & fase adaptasi terlepas dari pasien mau atau
Hendarsih (2012, hlm.60) mengatakan bahwa tidak mau pada akhirnya ia menerima dan
hipnoterapi adalah aplikasi hipnosis untuk beradaptasi dengan kondisinya ketakutan akan
relaksasi pikiran dan perasaan dalam kematian dan efek kemoterapi secara bertahap
membantu pasien mengatasi perasaan cemas,
lenyap dan menjadi relatif stabil (Desen,
stress dan depresi.
2011, hlm.232).

4. Frekuensi kemoterapi
Hasil distribusi frekuensi responden 5. Pengaruh hipnoterapi terhadap penurunan
berdasarkan frekuensi kemoterapi didapatkan tingkat kecemasan saat menjalani
hasil sebagai berikut kemoterapi pada pasien kanker

6 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK), Vol...No.


Tabel 5 seringkali tidak diketahui karena tersembunyi
Pengaruh hipnoterapi terhadap penurunan di dalam pikiran alam bawah sadar seiring
tingkat kecemasan saat menjalani kemoterapi dengan berjalanya waktu. Terapis harus
pada pasien kanker di Rumah Sakit Telogorejo menggali lebih dalam untuk mencari akar
Semarang pada bulan Maret-April 2014 masalah dengan mengetahui akar masalah
(n=47) yang membuatnya takut pasien akan dapat
menghilangkan kecemasannya (Gunawan,
Kecemasan n Median min- P 2007, hlm.84).
max value
Asmadi 2008 dalam bukunya yang berjudul
Tehnik Prosedural Keperawatan Konsep dan
Pre-post 0,000 Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien mengatakan
test 44 25.44 1119.50 bahwa intervensi utama yang harus dilakukan
perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien cemas adalah
menyadari mengenali perasaanya dan juga
Berdasarkan tabel 5 didapatkan hasil uji mampu mengendalikannya (Asmadi, 2008,
analisis nilai probabilitas 0,000 yang artinya hlm.171).
nilai tersebut tidak lebih dari nilai signifikansi
0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada Setelah dilakukan hipnoterapi didapatkan hasil
pengaruh hipnoterapi terdapat penurunan analisis tingkat kecemasan normal sebanyak
tingkat kecemasan saat menjalani kemoterapi 20 responden (42,6%), ringan sebanyak 13
pada pasien kanker di Rumah Sakit Telogorejo responden (27,7%), sedang sebanyak 14
Semarang. responden (29,8%), berat 0 responden (0,0%).
Kecemasan merujuk pada perasaan yang Hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang
ditimbulkan oleh ancaman nonspesifik dilakukan oleh Kusfari (2012) menunjukkan
terhadap konsep diri seseorang yang ada pengaruh hipnoterapi terhadap penurunan
menyangkut kesehatan, aset, nilai, lingkungan, tingkat nyeri pada remaja putri usia 14 17
tahun yang mengalami dismenore di SMU 4
peran fungsi, serta perasaan aman (Carpenito,
2009, hlm.127). Pasuruan dengan signifikan 0,000 (<0,05). Hal
tersebut sesuai dengan teori yang tulis oleh
Awitan dan proses klinis gangguan kecemasan Tiran 2009 dengan judul buku Mual & Muntah
Kehamilan yang menyatakan bahwa
sangat bervariasi. Awitan dapat terjadi secara
akut atau bertahap. Awitan dapat timbul tanpa hipnoterapi digunakan bersamaan dengan
peristiwa pencetus atau dapat terjadi karena strategi terapeutik sebagai dan hipnoterapi
peristiwa akut yang menimbulkan stres atau juga digunakan untuk membantu penderita
gangguan yang terkait stres, cemas, depresi
setresor kronis seperti masalah kesehatan,
pekerjaan, nutrisi, medikasi, atau keluarga. dan kondisi medis yang muncul akibat
Gangguan kecemasan ditandai dengan tingkat darinya. (Tiran, 2009, hlm.300).
kecemasan yang tinggi yang terlihat pada
perilaku yang tidak lazim misalnya takut pada Hipnoterapi adalah seni komunikasi untuk
peristiwa yang tidak sesuai dengan realitas mempengaruhi seseorag sehingga mengubah
situasi (Videbeck, 2008, hlm.308). tingkat kesadarannya yang dicapai dengan cara
mengendalikan emosional seseorang dengan
Penyebab ketakutan dipandang sebagai suatu serangkaian aktifitas. Hipnoterapi dapat
ancaman bagi keselamatan pasien karena digunakan untuk menghilangkan beberapa
belum terselesaikan. Penyebab ketakutan kebiasaan buruk dari dirinya atau menyimpan

Pengaruh Hipnoterapi Terhadap Penurunan Tingkat ....(A.Irianto DS, 2014) 7


suatu keadaan yang lebih tenang dalam dirinya SARAN
(Susilo, 2010, hlm.4).
1. Bagi Rumah Sakit dan Masyarakat
Dibawah hipnoterapi korteks serebri Sebagai bahan untuk mengambil kebijakan
mengalami inhibisi kuat sehingga daya mengenai pengaruh hipnoterapi pada
identivikasi, analisis, pengambilan keputusan pasien yang menjalani kemoterapi.
terhadap stimulus baru menurun, pengalaman Sebagai informasi atau bahan masukan
masa lalu tidak dapat di manfaatkan sehingga bagi keperawatan khususnya di Rumah
kata-kata sugestif menjadi kekuatan dominan Sakit Telogorejo Semarang untuk
yang tidak dapat ditolak. Melalui arahan aktif menggunakan intervensi hipnoterapi dan
kondisi dan prilaku psikis dan faal pasien hasil penelitian ini diharapkan dapat
dapat dikendalikan (Desen, 2011, hlm.240). dijadikan informasi bagi masyarakat
Kecemasan disebabkan karena berbagai mengenai pengaruh hipnoterapi pada
macam faktor sehingga bagi petugas kesehatan penurunan tingkat kecemasan pada pasien
perlu melakukan pendekatan terapeutik kepada kemoterapi.
klien untuk menemukan akar permasalahan 2. Bagi pendidikan keperawatan
yang membuat pasien cemas salah satunya Hasil penelitian ini dapat di pakai sebagai
dengan hipnoterapi. bahan masukan penanganan kecemasan
secara non farmakologi dengan
Hipnoterapi berpengaruh terhadap penurunan menggunakan hipnoterapi dalam profesi
tingkat kecemasan. Hasil uji wilcoxon dari 47 ilmu keperawatan.
responden terdapat 44 responden yang 3. Bagi perkembangan ilmu keperawatan
mengalami penurunan tingkat kecemasan Dapat memberikan masukan alternatif
namun terdapat 3 responden yang mengalami dalam upaya meningkatkan dan
peningkatan kecemasan. Responden yang perkembangan ilmu keperawatan.
tidak mengalami penurunan tingkat kecemasan
disebabkan karena berbagai macam faktor
salah satunya adalah tingkat sugestifitas DAFTAR PUSTAKA
responden rendah dan suasana yang tidak
kondusif. Adapita V. (2013). CBT, Terapi Perilaku yang
Bisa Singkirkan Gaya Berpikir
Suasana yang tidak kondusif dalam ruangan Negatif.
seperti terdapat suara beberapa televisi dan http://health.detik.com/read/2013/09/
keluarga responden yang menjenguk dapat 17/083212/2360627/763/cbt-terapi-
menyebabkan intervensi yang diberikan tidak perilaku-yang-bisa-singkirkan-gaya-
maksimal. Susilo (2010, hlm.95) mengatakan berpikir-negatif. diperoleh pada
suasana yang kondusif diperlukan dalam tanggal 16 Maret 2014.
hipnoterapi untuk relaksasi dan memasuki
alam bawah sadar pasien. Asmadi. (2009). Konsep dan Aplikasi
kebutuhan dasar klien. Jakarta:
SIMPULAN Salemba Medika

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Baradero, M. (2008). Seri asuhan
hipnoterapi berpengaruh terhadap penurunan keperawatan klien kanker. Jakarta:
tingkat kecemasan pada pasien yang menjalani EGC
kemoterapi di Rumah Sakit Telogorejo
Semarang.

8 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK), Vol...No.


Carpenito L. J. (2009). Diagnosis cle/view/719/765, diakses 26 Januari
Keperawatan Aplikasi pada Praktik 2014.
Klinis. Edisi9. Jakarta EGC
Hidayah, S. N. (2013). Pengaruh tingkat
Craig & Dafis Teifion. (2009). ABC pengetahuan tentang pengobatan
Kesehatan Mental. Jakarta: EGC kemoterapi terhadap tingkat
kecemasan pasien kanker di Rumah
Departemen kesehatan. (2011). Profil Sakit Telogorejo Semarang. Prodi S1
Kesehatan Indonesia 2013. Keperaatan: Stikes Telogorejo
http://www.depkes.go.id diperoleh Semarang.
pada tanggal18 februari 2013.
Hidayat, A. A. A. (2009). Metode Penelitian
_______ (2013). Profil Kesehatan Indonesia kebidanan & Teknik Analisis Data.
2013. http://www.depkes.go.id Jakarta: Salemba Medika.
diperoleh pada tanggal 9 Desember
2013. Hunter, C. R. (2010). Seni hipnoterapi
penguasaan tekhnik yang berpusat
Desen,W.,& Japaries, W. (2011). Buku Ajar pada klien. Jakarta: Permata Puri
Onkologi Klinis Edisi 2. Jakarta: Media.
FKUI
Tiran D. (2009). Mual dan Muntah
Dinkes Prov Jateng (2011). Profil Kesehatan Kehamilan. Jakarta EGC.
Jawa Tengah 2011.
http://www.depkes.go.id Isaacs, Ann. (2005). Buku panduan belajar
keperawatan kesehatan jiwa dan
Gale, D, & Charate. (2000). Rencana Asuhan pskiatrik edisi 3. Alih bahasa 2,
Keperawatan Onkologi. Alih bahasa: Rahayuningsih, D.P. Kurnianingsih,
I made, k. Jakarta: EGC S. Jakarta: EGC

_______ (2010). Rencana Asuhan Junaidi, I. (2007). Kanker. Jakarta: PT Buana


Keperawatan Onkologi. Alih bahasa: Ilmu Popular
I made, k. Jakarta: EGC
Kasjono, H. S. & Yasril. (2009). Tenkik
Gunawan A. W. (2007). HYPNOTHERAPY Sampling Untuk Penelitian
The Art of Subconscious Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Restructuring. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama. Kusfari, O, (2012). Pengaruh hipnoterapi
terhadap penurunan tingkat nyeri
Hawari, D. (2009). Psikometri alat ukur pada remaja putri usia 14-17 tahun
(skala) kesehatan jiwa. Jakarta: yang mengalami dismenore di SMU
FKUI Negrei4Pasuruan.
http://old.fk.ub.ac.id/artikel/id/filedo
Hendianti, G. N. (2012). Gambaran tingkat wnload/keperawatan/OKTIFA.pdf,
kesemasan, stres dan depresi pada diakses tanggal 18 Desember 2013
pasien kanker yang menjalani
kemoterapi di salah satu RS di kota Lincoln, J & Wilensky. (2008). Kanker
Bandung. Payudara. Jakarta: Pretasi
http://jurnal.unpad.ac.id/ejournal/arti Pustakaraya.

Pengaruh Hipnoterapi Terhadap Penurunan Tingkat ....(A.Irianto DS, 2014) 9


Lutfa (2008). Faktor-faktor yang 201108261.pdf&ei=siWOU_bwM8v
mempengaruhi kecemasan pasien 78QWYzYHADQ&usg=AFQjCNEq
dalam tindakan kemoterapi di WZtqMyHcMwPqn6VKMcLlFJCxj
Rumah Sakit Dr.Moewardi A&bvm=bv.68191837,d.dGc.
Surakarta. Diperoleh pada tanggal 30 Mei 2014
http://www.slideshare.net/KULIAHI
SKANDAR/jurnal-faktorfaktor- Nursalam. (2008). Manajemen keperawatan
yang-mempengaruhi-kecemasan- dalam praktik keperawatan
pasien-dalam-tindakan-kemoterapi- profsional. Jakarta: Salemba Medika
di-rumah-sakit-drmoewardi-
surakarta. Diperoleh pada tanggal 31 Otto, S. E. (2005). Buku saku keperawatan
Mei 2014 onkologi. Alih bahasa: B.F. Jakarta:
Salemba Medika
Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi penelitian
kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Rasjidi, I. (2007). Kemoterapi kanker
ginekologi dalam praktik sehari-
Novliadi, F. (2009). Sense of Humor dan hari. Jakarta: Sagung Seto
Kecemasan Menghadapi Ujian di
Kalangan Rahayu, D. E. (2011). Perbedaan kecemasan
Mahasiswa.http://www.google.com/ pada wanita menopause sebelum dan
url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source sesudah hipnoteerapi.
=web&cd=4&ved=0CDoQFjAD&ur http://ejournal.rajekwesi.ac.id/index.
l=http%3A%2F%2Frepository.usu.a php/jurnal-penelitian-
c.id%2Fbitstream%2F123456789%2 kesehatan/article/view/22/0.
F18365%2F1%2Fmkn-mar2009- Diperoleh pada tanggal 2 Juni 2014
42%2520%2813%29.pdf&ei=RzW
WU-fpPK- Rekam Medis. (2014). Data pasien Kanker
zsATitIHYCQ&usg=AFQjCNEzZhh yang menjalani kemoterapi.
g88PRAydZjKwqN69wdcWLyg&bv Semarang:Rumah Sakit Telogorejo
m=bv.68445247,d.cWc. Diperoleh
pada tanggal 2 Juni 2014 Sesti, A. (2000). State Trait Anxiety Inventory
in Medication Clinical Trial. Quality
Novarizal. (2010). Keefektifan hipnoterai of life newsletter
terhadap penurunan derajat
kecemasan dan gatal pasien liken
simpleks kronik di poliklinik
penyakit kulit dan kelamin RSDM
Surakarta.
http://www.google.co.id/url?sa=t&rc
t=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1
&cad=rja&uact=8&ved=0CB8QFjA
A&url=http%3A%2F%2Feprints.uns
.ac.id%2F4572%2F1%2F175971811

10 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK), Vol...No.

Anda mungkin juga menyukai