NIM : 10115177
FARMASI C
Nitrogen adalah konstituen utama DNA. 14N adalah isotop terbanyak nitrogen,
tetapi DNA dengan isotop 15N juga dapat ditemukan dan stabil. Isotop 15N tidak
radioaktif, hanya lebih berat daripada nitrogen biasa.E. coli dibiakkan selama
beberapa generasi di medium yang mengandung 15N. Ketika DNA diekstrak dari sel
tersebut dan disentrifuga pada gradien kerapatan garam, DNA berpisah pada titik
tempat kerapatannya sama dengan larutan garam tersebut. DNA dari sel yang
dihasilkan memiliki kerapatan yang lebih tinggi (lebih berat).
Setelah itu, sel E. coli dengan hanya 15N dalam DNA-nya ditaruh kembali
dalam medium 14N dan dibolehkan untuk membelah diri hanya sekali. DNA kemudian
diekstrak dari sebuah sel dan dibandingkan dengan DNA dengan 14N maupun dengan
14
N. Hasilnya ditemukan DNA tersebut memiliki kerapatan antara. Karena replikasi
konservatif akan menghasilkan banyaknya DNA dengan kerapatan yang tinggi dan
rendah dalam jumlah yang sama (namun tidak ada DNA dengan kerapatan antara),
percobaan ini menunjukkan replikasi seperti ini tidak terjadi. Namun hasil ini
konsisten dengan replikasi semikonservatif dan dispersif.
untai ganda, dengan kedua untai memiliki campuran DNA 15N dan 14. Kedua hasil ini
akan muncul sebagai DNA dengan kerapatan antara.
DNA kemudian diekstrak dari sel yang dibiakkan selama beberapa generasi
dalam medium 15N, diikuti dengan dua pembelahan diri di dalam medium 14N. DNA
dari sel-sel ini ditemukan memiliki jumlah yang sama dua kerapatan berbeda. Satu
berhubungan dengan kerapatan antara DNA yang ditumbuhkan hanya selama satu
pembelahan diri dalam medium 14, sedangkan sejumlah lain berhubungan dengan sel
yang sepenuhnya dibiakkan dalam medium 14N.
Secara sederhana:
Mula-mula, heliks ganda DNA (merah) dibuka menjadi dua untai tunggal oleh
enzim helikase (9) dengan bantuan topoisomerase (11) yang mengurangi tegangan
untai DNA. Untaian DNA tunggal dilekati oleh protein-protein pengikat untaian
tunggal (10) untuk mencegahnya membentuk heliks ganda kembali. Primase (6)
membentuk oligonukleotida RNA yang disebut primer (5) dan molekul DNA
polimerase (3 & 8) melekat pada seuntai tunggal DNA dan bergerak sepanjang untai
tersebut memperpanjang primer, membentuk untaian tunggal DNA baru yang disebut
leading strand (2) dan lagging strand (1). DNA polimerase yang membentuk lagging
strand harus mensintesis segmen-segmen polinukleotida diskontinu (disebut fragmen
Okazaki (7)). Enzim DNA ligase (4) kemudian menyambungkan potongan-potongan
lagging strand tersebut.
Salah satu tahapan penting dalam proses pertumbuhan jasad hidup adalah
proses perbanyakan bahan genetik. Proses perbanyakan bahan genetik dikenal sebagai
proses replikasi. Pada replikasi DNA, rantai DNA baru dibentuk berdasarkan urutan
nukleotida pada DNA yang digandakan. Replikasi merupakan proses pelipatgandaan
DNA. Replikasi DNA adalah proses penggandaan molekul DNA untai ganda. Pada
sel, replikasi DNA terjadi sebelum pembelahan sel. Prokariota terus-menerus
melakukan replikasi DNA. Penggandaan tersebut memanfaatkan enzim DNA
polimerase yang membantu pembentukan ikatan antara nukleotida-nukleotida
penyusun polimer DNA. Proses replikasi DNA dapat pula dilakukan in vitro dalam
proses yang disebut reaksi berantai polimerase (PCR).
Setiap molekul DNA yang melakukan replikasi sebagai suatu satuan tunggal
dinamakan replikon. Replikasi molekol DNA dimulai dari tempat khusus yang disebut
titik mula replikasi (origins of replication), bentangan pendek DNA yang memiliki
sekuens nukletida spesifik. Kromosom E. coli, seperti banyak kromosom bakteri lain
melingkar dan memiliki satu titik mula. Berkebalikan dengan kromosom bakteri,
kromosom eukariot mungkin memiliki beberapa ratus atau beberapa ribu titik mula
replikasi. (Campbell, 2008)
Proses inisiasi ini ditandai oleh saling memisahnya kedua untai DNA, yang
masing-masing akan berperan sebagai cetakan bagi pembentukan untai DNA baru
sehingga akan diperoleh suatu gambaran yang disebut sebagai garpu replikasi.
Biasanya, inisiasi replikasi DNA, baik pada prokariot maupun eukariot, terjadi dua
arah (bidireksional). Dalam hal ini dua garpu replikasi akan bergerak melebar dari ori
menuju dua arah yang berlawanan hingga tercapai suatu ujung (terminus).
DNA polymerases tidak mampu mengisi ikatan covalent yang hilang. Celah
yang tersisa direkat oleh DNA ligase. Enzim ini mengkatalis pembentukan ikatan
phosphodiester antara 3 OH dari salah satu helaian dari 5-P dari helaian yang
lain.DNA ligase diaktifkan oleh AMP (adenosine monophosphate) sebagai cofactor
(faktor pengendali). Dalam E.coli, AMP dibawa dari nucleotide NAD+. Dalam sel-sel
eukaryotik, AMP ditandai dari ATP. Ligase-ligase tidak dilibatkan dalam pemanjangan
rantai; melainkan, mereka berperan pemasang enzim-enzim untuk perekatan celah
melalui molekul DNA.
Pola methylasi melindungi DNA dari cernaan oleh sel yang memiliki
endonucleases tapi tidak melawan pembatasan enzim-enzim yang diproduksi sel-sel
spesies yang lain. Pembatasan ini menyederhanakan pertukaran DNA antar sel dari
spesies yang diproduksi sel-sel spesies yang berbeda. Methylasi DNA pada titik-titik
tertentu mungkin akan berakhir pada konversi terdekat dari B-DNA ke bentuk-bentuk
Z-DNA. Dalam bentuk B-DNA, grup-grup hydropholic methyl dari alur utama,
menghasilkan pengaturan yang tepat. Dengan mengubahnya ke bentuk Z, grup-grup
methyl membentuk area hydropholik yang membantu menstabilkan DNA. Konversi
lokal ini (dari B-DNA ke Z-DNA) mungkin mempengaruhi fungsi beberapa gen.