Tugas Datum
Tugas Datum
Tanpa datum, maka tidak berguna informasi spasial lainnya, seperti data ketinggian,
landuse, dan sebagainya. Analogi datum tersebut sangatlah sederhana.
Ketika kita menyebut proyeksi dari suatu peta, kita juga harus memperhatikan
datumnya. Keduanya bias kita ibaratkan kuda dan penunggangnya, karena kita tidak dapat
mempunyai satu tanpa lainnya. Suatu datum merupakan sekumpulan konstanta yang
menentukan sistem koordinat yang digunakan untuk titik control geodesi, misalnya untuk
hitungan koordinat titik-titik di bumi. Sedangkan proyeksi peta adalah metode yang
digunakan untuk mengubah dari permukaan lengkung (3D) menjadi permukaan datar (2D).
Ada dua pendapat yang berkembang berkenaan dengan pengertian datum, yaitu :
1. Pandangan Geodesi.
Pengukuran beda tinggi dilakukan dengan menggunakan alat sipat datar (waterpass). Alat
didirikan pada suatu titik yang diarahkan pada dua buah rambu yang berdiri vertical. Maka
beda tinggi dapat dicari dengan menggunakan pengurangan antara bacaan muka dan bacaan
belakang.
BT = BTB BTA
Sebelum mendapatkan beda tinggi antara dua titik, diperlukan dulu pembacaan benang
tengah titik tersebut, dengan menggunakan rumus :
BT = BA + BB / 2
Untuk mencari jarak optis antara dua titik dapat digunakan rumus sebagai berikut :
Dalam setiap pengukuran tidaklah lepas dari adanya kesalahan pembacaan angka, sehingga
diperlukan adanya koreksi antara hasil yang didapat di lapangan dengan hasil dari
perhitungan.
Digunakan untuk mementukan ketinggian titik-titik yang menyebar dengan kerapatan tertentu
untuk membuat garis-garis ketinggian (kontur).
1. Pengukuran sipat datar resiprokal (reciprocal levelling)
Adalah pengukuran sipat datar dimana alat sipat datar tidak dapat ditempatkan antara dua
station. Misalnya pengukuran sipat datar menyeberangi sungai/lembah yang lebar.
2. Pengukuran sipat datar teliti (precise levelling)
Adalah pengukuran sipat datar yang menggunakan aturan serta peralatan sipat datar teliti.