Anda di halaman 1dari 4

Mendeteksi Kebocoran Gas

Beberapa cara untuk mendeteksi kebocoran gas :

1. Gas cair yang terdapat dalam kompor gas tidak berbau. Kalau
kemudian kita mencium bau khusus dari gas tersebut, itu
dikarenakan pada gas sudah ditambahkan semacam odoran (zat
penimbul bau). Itu dimaksudkan agar kita langsung "terjaga" begitu
mencium aroma tersebut. Sehingga, kita tidak melakukan hal - hal
yang bisa membuat gas meledak.
2. Kebocoran bisa disebabkan karena kompor tidak tertutup rapat,
selang bocor, sambungan selang atau kompor tidak rapat, atau
regulator tidak bekerja dengan baik.
3. Apabila anda mencium bau gas, segera buka pintu dan jendela. Lalu,
cabut regulator yang terpasang dan matikan keran kompor. Jangan
lupa, jangan sekali - kali menyalahkan saklar listrik, korek api
ataupun membawa lilin atau korek api yang menyala.
4. Kemudian, segera cari sumber kebocoran. Cara mencarinya sama dengan cara tukang tambal ban
mencari sumber kebocoran. Oleskan air sabun pada bagian yang diduga mengalami kebocoran. Pada
bagian yang bocor, lapisan sabun akan menggelembung.
5. Usahakan agar tidak menyemprot api dengan air atau pemadam kebakaran lainnya. Cara ini memang
bisa mematikan api. Namun gas yang masih mengalir malah berpotensi menimbulkan ledakan. Jadi,
cara yang terbaik adalah menghentikan aliran gas dengan menutup keran kompor. Agar tabung tidak
ikut meledak, basahi tabung dengan air dingin atau karung basah.(Sumber: Tabloid
Lezat/Dv/Idh)

Mendeteksi Kebocoran Gas

Beberapa cara untuk mendeteksi kebocoran gas :

1. Gas cair yang terdapat dalam kompor gas tidak berbau. Kalau kemudian kita
mencium bau khusus dari gas tersebut, itu dikarenakan pada gas sudah
ditambahkan semacam odoran (zat penimbul bau). Itu dimaksudkan agar kita
langsung terjaga begitu mencium aroma tersebut. Sehingga, kita tidak
melakukan hal - hal yang bisa membuat gas meledak.

2. Kebocoran bisa disebabkan karena kompor tidak tertutup rapat, selang bocor,
sambungan selang atau kompor tidak rapat, atau regulator tidak bekerja dengan
baik.

3. Apabila anda mencium bau gas, segera buka pintu dan jendela. Lalu, cabut
regulator yang terpasang dan matikan keran kompor. Jangan lupa, jangan sekali -
kali menyalahkan saklar listrik, korek api ataupun membawa lilin atau korek api
yang menyala.

4. Kemudian, segera cari sumber kebocoran. Cara mencarinya sama dengan cara
tukang tambal ban mencari sumber kebocoran. Oleskan air sabun pada bagian
yang diduga mengalami kebocoran. Pada bagian yang bocor, lapisan sabun akan
menggelembung.

5. Usahakan agar tidak menyemprot api dengan air atau pemadam kebakaran
lainnya. Cara ini memang bisa mematikan api. Namun gas yang masih mengalir
malah berpotensi menimbulkan ledakan. Jadi, cara yang terbaik adalah
menghentikan aliran gas dengan menutup keran kompor. Agar tabung tidak ikut
meledak, basahi tabung dengan air dingin atau karung basah.

Merawat Kompor Gas

Hampir disetiap rumah tangga sekarang banyak menggunakan kompor gas. Berbagai kompor
gas dijual di pasaran.

Supaya kompor gas di rumah kita awet dan tahan lama maka diperlukan perawatan, antara lain :

1. Rajin untuk membersihkan lubang kompor tempat keluarnya api.


Cara membersihkannya bisa menusuk lubang dengan jarum atau dengan sikat supaya kotoran yang
ada didalam lubang keluar. Karena kotoran ini yang bisa menyebabkan api biru menjadi merah.
2. Untuk membersihkan kompor gas, jika dari stainles steel dibersihkan dengan menggunakan lap
kering. Jika ada bekas makanan yang lama menempel dapat dibersihkan dengan lap basah diberi
sabun. Setelah itu kompor dibersihkan kembali dengan lap kering.
3. Supaya gas tidak bocor, selang yang untuk menyalurkan gas dari tabung ke pipa kompor harus
dipastikan masuk sedalam mungkin dengan menggunakan selang karet.

Konversi Gas Pemerintah Menelan Korban:


Salah Siapa?
Kamis, 07-02-2008 16:27:55 oleh: Trie
Kanal: Peristiwa

Rabu (6/2) kemarin saya menyaksikan tayangan berita tentang seorang ibu rumah
tangga di wilayah Sleman, Yogyakarta yang mengalami kecelakaan akibat kompor
minyaknya meledak terkena semburan gas dari tabung gas bantuan dari pemerintah.

Kasihan sekali, hampir sekujur tubuhnya mengalami luka bakar. bahkan wajahnya juga 'rusak'.
dia kini masih terbaring kritis di Rumah Sakit Sardjito, Yogyakarta. Diperkirakan biaya
perawatannya akan mencapai 70-an juta rupiah, sementara, sejauh ini belum ada kepastian dari
pihak pemerintah apakah akan memberikan sumbangan dana untuk itu atau tidak.

Menurut penuturan putranya, kejadian berawal ketika dirinya sedang membenahi tabung gas di
dapur, dekat ibunya yang ketika itu sedang memasak menggunakan kompor minyak. Tanpa
diduga, tabung gas bocor dan gas menyembur mengenai kompor minyak dan meledak hanya
dalam hitungan detik. Ironisnya, sang ibu ikut terkena ledakan hingga terluka parah.

kalau mendengar penuturan dari saksi mata, sepertinya kejadian tersebut murni kecelakaan. Lalu,
mengapa kemudian pemerintah seolah dituduh sebagai kambing hitamnya?
Saya mengira ini terjadi karena 3 kemungkinan. Pertama, kekurangtahuan mereka tentang
bagaimana cara mengoperasikan kompor gas hasil konversi dari pemerintah dengan benar dan
aman. Tidak kita pungkiri bahwa tidak semua masyarakat, khususnya di pedesaan yang 'melek'
teknologi, termasuk dalam hal ini. Perlu pengenalan dan penyuluhan atau sosialisasi terlebih
dahulu untuk bisa memanfaatkannya dengan benar. Hal ini yang tidak pernah dilakukan
pemerintah sebelumnya. Pemerintah menyama-ratakan 'skill' semua masyarakat, sehingga
menganggap semuanya sudah pasti bisa, padahal kenyataannya tidak begitu.

kemungkinan kedua adalah kecerobohan atau mutlak human error. Terakhir, memang ada
kesalahan tehnis, dalam arti tabung gas yang dibagikan memang tidak memenuhi standar
kelayakan, sehingga mudah bocor dan sebagainya.

Saya sendiri lebih cenderung pada poin pertama. Kekurangtahuan masyarakat dan tidaknya
sosialisasi yang dilakukan sebelumnya, sehingga mereka 'asal pakai' dan akibatnya, ya seperti
yang terjadi Sleman itu. Jadi siapa yang salah?

Opini yusriyusri tentang


Tulisan Bebas tentang Bahan Bakar ELPIJI

Kelebihan : Isi tabung sesuai takarannya dan


terhindar resiko tabung meledak.

Kekurangan : Sering kurang timbangan isinya.

Pada hari minggu tanggal 12 Juni 2004 lalu, adik saya yang tinggal di Lampung ke tempat
saya di Tangerang menawarkan regulator LPG otomatis merek INTERLOCK. Adik bekerja di
perusahaan yang memproduksi regulator LPG otomatis INTERLOCK yaitu alat untuk
mengantisipasi kebocoran gas pada bagian-bagian pengalir gas sehingga LPG tidak akan
membahayakan pemakai kompor gas. Obrol sana obrol sini masalah seputar LPG ini,
akhirnya saya memperoleh ilmu perihal LPG yang betul-betul asli Pertamina. Adik
mengatakan kalau LPG yang asli punya tanda-tanda khusus, yaitu :

1. Di salah-satu kaki pegangan bagian atas terdapatnya cetakan huruf PERTAMINA.


2. Jumlah kaki pegangan LPG bagian atas berkaki tiga.
3. Adanya penyambung yang menonjol dan melingkar pada tengah badan LPG.
Penyambung ini berguna sebagai rangka badan tabung LPG.
4. Tanggal yang tertera pada tabung sekurang-kurangnya untuk masa 2 tahun dari tahun
saat membeli LPG.

Bila ke empat poin tersebut ada pada tabung LPG yang Anda beli, artinya tabung tersebut
asli PERTAMINA dan telah dilakukan pengujian ulang akan kelayakan tabung tersebut.

Demikianlah ciri-ciri mengenali keaslian tabung yang Anda beli adalah produk PERTAMINA.
Hati-hatilah dalam membeli tabung LPG karena dengan ketidak aslian suatu tabung LPG
yang Anda beli, Anda akan beresiko memperoleh berat isi tabung yang kurang dari ukuran
seharusnya dan beresikonya tabung meledak.

Anda mungkin juga menyukai