Pembakar spirtus merupakan alat pemanas dalam praktikum kimia yang menghasilkan api.
Sumber bahan bakar dari pembakar ini yaitu menggunakan spirtus. Terdapat sumbu yang
terhubung dengan spirtus yang berfungsi sebagai bahan bakar di dalamnya maupun pada bagian
luar sebagai sumbu yang akan dinyalakan. Bentuk dari pembakar spirtus yaitu seperti labu kaca
yang berisikan alkohol, spirtus, dan lain sebagainya.
Alat pemanas ini dipakai dalam praktikum kimia di mana membutuhkan api sebagai
pemanasnya. Misalnya dalam kimia analitik, alat pemanas ini berperan dalam pengujian
kualitatif pada tabung reaksi panas.
Untuk memanaskan tabung reaksi, dibutuhkan kontak langsung dengan api. Ujung sumbu
pembakar spirtus nantinya dinyalakan menggunakan korek api sehingga api dapat menyala.
Sumbu bisa menyala sebab sumbu tersebut menyerap spiritus dari bagian dalam dan dikeluarkan
ke bagian atas.
Jadi, kesimpulannya pembakar spirtus laboratorium merupakan alat yang dipakai untuk
membantu pengujian proses kimia yang membutuhkan pemanasan dari api.
Fungsi pembakar spiritus mungkin bisa Anda ketahui dari pengertian sebelumnya. Pembakar ini
digunakan sebagai alat bantu pengujian proses kimia yang membutuhkan pemanasan.
Cara Menggunakan Pembakar Spirtus
Setelah itu, Anda perlu mendiamkannya selama beberapa saat hingga sumbu pembakar dapat
menyerap spiritus dengan maksimal. Baru ketika pembakar spirtus siap digunakan, Anda bisa
mengambil korek api untuk menyalakan sumbunya.
Nah, sedangkan cara untuk mematikan api dari pembakar spirtus ini yaitu bisa dengan
menutupkan kembali penutupnya ke wadahnya.
Jadi, pembakar spirtus laboratorium merupakan alat yang dibutuhkan dalam proses pengujian
yang memerlukan panas. Fungsi dari pembakar ini antara lain untuk alat pemanasan hingga
penguapan. Untuk mendapatkan informasi lebih detail, Anda bisa meminta bantuan praktek
kepada ahlinya.
Pembakar Spiritus
Bunsen atau pembakar spiritus merupakan sebuah alat yang berfungsi sebagai pembakaran untuk
menghasilkan api. Sesuai namanya, bahan bakar dari alat ini adalah dengan menggunakan
spiritus. Dalam pembakar spiritus ini memiliki sumbu yang akan terhubung dengan spiritus
sebagai bahan bakar didalamnya dan pada bagian atas menjadi bagian yang akan terbakar.
Di dalam laboratorium kimia, pembakar spiritus ini digunakan untuk beberapa proses kimia yang
membutuhkan pemanasan di dalamnya. Khususnya dalam kimia analitik pembakar spiritus ini
biasa digunakan dalam uji kualitatif untuk memanaskan tabung reaksi.
Pemanasan tabung reaksi tentu membutuhkan api yang secara langsung mengenai tabung reaksi.
Bunsen atau pembakar spiritus dapat melakukan fungsi tersebut dengan bantuan penjepit kayu
untuk menjepit tabung reaksi.
Proses lain yang dapat dilakukan dengan laboratorium kimia adalah menguapkan bahan kimia
dengan menggunakan cawan penguapan. Proses penguapan dapat dilakukan lebih cepat dengan
bantuan pemanasan. Pembakar spiritus dapat membantu proses ini dengan adanya tambahan alat
yaitu kaki tiga dan juga kasa kawat.
Kaki tiga dan kasa kawat akan ditempatkan diatas api dari pembakar spiritus untuk meletakkan
cawan penguapan berisi bahan. Selain penguapan dengan cawan penguapan kita juga dapat
melakukan pemanasan dengan menggunakan gelas beaker.
Namun pada kebanyakan laboratorium saat ini, penggunaan pembakar spiritus untuk fungsi
tersebut sudah digantikan dengan penggunaan pemanas elektrik atau hotplate yang tentunya
lebih efisien dan praktis untuk digunakan sebagai penguapan ataupun pemanasan dengan gelas
beaker. Namun untuk fungsi yang pertama yakni untuk memanaskan tabung reaksi, hotplate
tidak dapat menggantikan pembakar spiritus untuk fungsi tersebut.
Biarkan beberapa saat hingga spiritus meresap ke dalam sumbu bakar. Setelah itu bakar sumbu
dengan menggunakan korek api. Untuk mematikan pembakar spiritus, gunakan tutup luar untuk
menutup bagian apinya. Pastikan kita tidak meniup api para spiritus karena hal tersebut tidak
akan menyebabkan api mati.
Untuk menggunakan pembakar spiritus dalam pemanasan tabung reaksi. Gunakan penjepit kayu
untuk memegang bagian tabung reaksi sehingga api akan jauh dari tangan. Panaskan bagian kaca
tabung reaksi sembari tabung tersebut digoyangkan.
Hal ini bertujuan untuk meratakan pemanasan yang terjadi pada tabung reaksi. Ketika bahan
dalam tabung reaksi telah menghasilkan gelembung gas maka jauhkan tabung tersebut dari api
untuk beberapa saat. Biarkan suhu dalam tabung reaksi turun lalu kita dapat memanaskannya
kembali.
Jika dalam kondisi tersebut kita tidak menjauhkan dari sumber panas, maka dikhawatirkan akan
terjadi letupan bahan kimia dari dalam tabung reaksi. Tentu hal tersebut bukan menjadi hal yang
diinginkan karena akan sangat berbahaya jika hal itu terjadi.
Sedangkan untuk proses menggunakan pembakar spiritus dalam pemanasan atau penguapan.
Kita harus menempatkan penyangga kaki tiga diatas pembakar spiritus dan juga tempatkan kasa
kawat diatas penyangga kaki tiga.
Pastikan bahwa kita menggunakan kaki tiga dengan tinggi yang sesuai sehingga api dari
pembakar spiritus dapat langsung mengenai kasa kawat.
Tempatkan cawan penguapan, gelas beaker, atau alat lainnya yang ingin dipanaskan di atas kasa
kawat. Jika telah selesai melakukan pemanasan, pastikan kita tidak menyentuh alat, kasa kawat
ataupun kaki tiga secara langsung dengan menggunakan tangan karena suhu dari alat tersebut
tinggi.
1. Tabung reaksi, yaitu peralatan laboratorium berupa gelas berbentuk tabung sebesar kira-
kira jari tangan manusia dewasa, yang terbuat dari kaca atau plastik, terbuka di bagian
atasnya, dan biasanya alasnya berbentuk huruf-U. Fungsi tabung reaksi adalah untuk
menampung, mencampur, atau memanaskan sejumlah kecil bahan kimia padat atau cair,
terutama untuk uji kualitatif
2. Erlenmeyer, yaitu salah satu alat gelas laboratorium yang memiliki beberapa fungsi,
diantaranya yaitu untuk mewadahi bahan kimia cair; dalam proses titrasi berfungsi untuk
menampung larutan yang akan digunakan; dapat dimaksimalkan untuk tempat pembiakan
mikroba.
3. Gelas beaker, yaitu wadah penampung yang berfungsi untuk mengaduk, mencampur,
dan memanaskan cairan yang biasanya digunakan dalam laboratorium.
Meskipun tidak menghasilkan api sepanas jenis pembakar lainnya, jenis pembalar yang satu ini
cukup panas untuk melakukan beberapa kimia, prosedur standar laboratorium mikrobiologi, dan
dapat digunakan untuk sterilisasi api dalam beberapa peralatan alat laboratorium kimia lainnya.