PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu kimia merupakan cabang dari ilmu pengetahuan alam yang
mempelajari tentang struktur dan sifat materi (zat), perubahan materi dan
energi yang menyertai perubahan materi. Prinsip dasar yang menjadi acuan
partikel menjadi bentuk lain dengan sifat yang berbeda. Ruang lingkup kimia
(Zulfikar, 2008). Hakikat ilmu kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas
komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika dan energetika zat (Taibah,
2014). Dengan demikian, hakikat ilmu kimia secara garis besar mencangkup dua
bagian, yakni kimia sebagai produk dan kimia sebagai proses. Kimia sebagai
merupakan tempat kerja yang memiliki potensi sumber bahaya yang dapat
seperti kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Pada laboratorium kimia
1
2
reaksi, gelas ukur jangka sorong dann lain sebagainya. Alat yang digunakan
B. Rumusan Masalah
laboratorium?
2. Apa nama dan kegunaan alat-alat gelas untuk mereaksikan zat yang
3. Apa nama dan kegunaan alat-alat gelas untuk pengukuran volume yang
C. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut:
dipakai di laboratorium.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Laboratorium Kimia
Laboratorium merupakan salah satu tempat berkembangnya ilmu
pendukung lainnya seperti air, gas, listrik dan almari asam tentunya alat, bahan
B. Peralatan-Peralatan Laboratorium
1. Peralatan gelas
1)
larutan zat tertentu yang nantinya hanya digunakan dalam ukuran yang
terbatas.
2)
mengukur volume cairan. Alat ini memiliki bentuk silinder dan setiap garis
penanda yang ada pada gelas ukur mewakili jumlah cairan yang telah terukur
3)
Tabung reaksi atau yang dikenal juga sebagai reaction tube/test tube
laboratorium. Dapat diisi media padat hingga cair, fungsi tabung reaksi terbagi
dalam beberapa poin.
4)
Erlenmeyer atau dikenal juga dengan labu erlenmeyer adalah salah satu
alat gelas laboratorium yang salah satu fungsinya untuk menjadi wadah dari
bahan kimia cair. Gelas ini juga sering digunakan untuk proses titrasi untuk
5)
dalam desikator, sebagai tempat benda yang tengah berada dalam proses
pengamatan dan sebagai tempat untuk menyimpan bahan yang akan ditimbang.
6)
silinder. Kemudian alat ini memiliki garis ukur dan sumbatan keran pada bagian
bawahny Buret adalah alat laboratorium yang terbuat dari kaca dengan bentuk
silinder. Kemudian alat ini memiliki garis ukur dan sumbatan keran pada bagian
bawahnya.
7)
7
1. Kawat asbes
2. Kaki Tiga
Besi yang menyangga ring dan digunakan untuk menahan kawat kasa
dalam pemanasan.
Terbuat dari besi atau baja yang berfungsi untuk menegakkan buret,
corong, corong pisah dan peralatan gelas lainnya pada saat digunakan. Klem
terbuat dari besi atau baja untuk memegang buret yang digunakan untuk titrasi.
karet yang disertai dengan tanda untuk menyedot cairan (suction), mengambil
udara (aspirate) dan mengosongkan (empty).
Timbangan merupakan salah satu alat ukur yang paling sering kita
jumpai didalam kehidupan sehari-hari. Istilah yang sering kita gunakan bersama
2. Pemanasan
laboratorium, mulai dari pembakaran gas, lempeng panas (Hot plate) dan oven
masuk udara lebih banyak daripada yang diperlukan untuk menghasilkan nyala
tak cemerlang terlalu banyak uap akan dapat menghasilkan nyala yang tak
3. Penyaringan
untuk memisahkan campuran yang terdiri atas zat padat dengan ukuran
partikel yang berbeda. Sebagai contoh pada pembuatan tepung beras. mula
saringan yang relatif rapat. Beras yang sudah berubah jadi tepung akan dapat
lolos melalui saringan, sedangkan yang masih kasar akan tertinggal di dalam
saringan.
4. Titrasi
Mereaksikan zat (titrasi) dilakukan dengan menambah pereaksi sedikit
lebih banyak. Kerapkali reaksi gagal, bukan karena pereaksi tetapi sebaliknya.
Ini terjadi misalnya pada reaksi amfoter, kalau ingin dilakukan pengendapan
Al(OH)3 dengan penambahan NaOH pada larutan AlCl3. Jika NaOH diberikan
sedikit demi sedikit maka akan ada endapan, tetapi jika NaOH diberikan
METODE PERCOBAAN
Percobaan ini dilakukan pada hari Selasa, 31 Oktober 2023 pukul 13.00 -
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah neraca analitik, buret
asam, buret basa, gelas kimia, labu takar, erlenmeyer, gelas ukur, bunsen, pipet
volume, pipet skala, tabung reaksi, kaca arloji, corong kaca, batang pengaduk,
botol semprot, kaki tiga, kawat kasa, bulp, spatula, pipet tetes dan gegep.
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah akuades (H2O), CaCO3,
C. Prosedur Kerja
1. Teknik Penimbangan
a. Penimbangan langsung
dalam neraca analitik dengan menekan tombol TAR hingga keadaan neraca
ditambah bobot gelas arloji. Setelah selesai, dimatikan neraca analitik dengan
menekan tombol off dan dicabut kabel neraca analitik dari sumber listrik.
2. Teknik Pemanasan
a. Pemanasan langsung
reaksi dan gelas kimia, lalu spirtus dibakar dan diletakkan kaki tiga dan kawat
kasa di atas spirtus sebagai penyangga. Kemudian, gelas kimia diisi dengan
akuades dan diletakkan di atas kawat kasa hingga mendidih, lalu dimasukkan
sampel ke dalam tabung reaksi yang dijepit dengan gegep. Setelah itu
dipanaskan tabung reaksi yang telah dijepit tadi di atas air mendidih yang
bulb, pipet volume, pipet skala, batang pengaduk. Setelah semua alat-alatnya
siap, kemudian dipasang bulb pada bagian ujung atas pipet. Setelah itu, ditekan
dihitung skala yang terbentuk pada pipet volume. Lalu, ditekan bulb yang
kertas saring. Kemudian, digunting bagian atas kertas lalu dibasahi dinding
corong dengan akuades. Setelah itu, dimasukkan kertas saring ke corong dan
a. Titrasi Asam
Dipasang buret asam ke klem yang terpasang pada statif, lalu diisi buret
tangan kiri serta mengatur banyaknya tetesan yang dikeluarkan oleh buret dan
b. Titrasi Basa
Dipasang buret basa ke klem yang terpasang pada statif, lalu diisi buret
tangan kiri serta mengatur banyaknya tetesan yang dikeluarkan oleh buret dan
dipegang erlenmeyer dengan tangan kanan sehingga buret mengeluarkan akuades
A. Hasil Pengamatan
1. Tabel Pengamatan
\
Sebagai alat penyedot atau
4. Pipet Tetes memindahkan larutan dengan
skala kecil
2. Analisis Data
a. Penimbangan Tidak Langsung
Dik : Bobot kosong gelas arloji + Bobot CaCO3 (W1) = 20,80 gr
Bobot kosong gelas arloji (W2) = 20,40 gr
Dit : Bobot sampel CaCO3 (Ws)=…?
Penyelesaian:
Ws = W1 - W2
= 20,80 – 20,40
= 0,40 gr
B. Pembahasan
Percobaan pengenalan alat-alat laboratorium ini dilakukan dengan 5
pada daerah yang datar. Membersihkan neraca dengan tissue atau kuas yang
telah disediakan sebelum memasukkan sampel. Menyambungkan dengan arus
dilakukan pembersihan sebelum dan setelah menimbang yaitu agar zat yang
usaha kita dalam melindungi tangan atau tubuh kita. Dalam memanaskan kita
suatu waktu bisa saja lupa bahwa air telah mendidih sehingga air tersebut
meluap. Memegang tabung reaksi dalam keadaan tegak lalu air tersebut
mendidih dan meluap maka akan langsung mengenai tangan kita. Sedangkan
apabila kita memegang dalam keadaan miring kedepan maka air yang mendidih
dan meluap akan jatuh kedepan dan tidak mengenai tangan kita. Pemanasan
secara tidak langsung dilakukan di atas kaki tiga yang dilapisi kawat kasa.
Menyalakan bunsen di bawah kaki tiga. Menaruh gelas kimia yang telah berisi
akuades (H2O) di atas kawat kasa dan juga akuades yang sebelumnya dalam
proses mendidih.
Teknik dasar pengukuran volume dengan larutan tidak berwarna
dalam gelas kimia berukuran 50 ml. Pembacaan skala pada larutan tidak
bawah yaitu karena pada larutan yang tidak berwarna atau larutan bening batas
bawah masih bisa terlihat.
saring, lalu lipat menjadi empat bagian, kemudian masukkan kertas saring ke
dalam corong, lalu bilas dengan sedikit akuades agar kertas saring menempel
pada dinding corong. Setelah itu, letakkan corong pada gelas kimia, lalu
penuangan secara perlahan yaitu agar akuades yang ada di dalam kertas saring
tidak terlalu penuh, yang menyebabkan akuades di dalam kertas saring tumpah.
Fungsi dilakukan penetesan secara perlahan yaitu agar proses titrasi dapat
berlangsung sempurna.
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
takar, gelas ukur, gelas kimia, pipet volume, pipet skala, corong,
2. Alat-alat gelas yang umum dipakai untuk mereaksikan zat adalah tabung
gelas ukur, pipet skala, pipet volume, pipet tetes, buret dan labu takar.
kertas saring yang dilipat dan ditempatkan di dalam corong. Teknik dasar
B. Saran
Percobaan selanjutnya, sebaiknya pada proses penyaringan digunakan
sampel selain akuades, misalnya menggunakan air sumur dan sebagainya agar
dapat dilihat partikel yang tertinggal di kertas saring, serta sebaiknya pada
percobaan selanjutnya menggunakan larutan natrioum hidroksida (NaOH) pada
saat titrasi agar dapat mengetahui perbedaan maniskus larutan berwarna dan
tidak.
DAFTAR PUSTAKA
Dian Sri, Sri Susilogati, Ida Iryani. “Analisis Timbal di Sekitar Laboratorium
Kimia”
. Indonesian Journal of Chemical Science (2020)
1. Penimbangan
a. Penimbangan Langsung
CaCO3
CaCO3
- Diletakkan gelas kimia diatas kaki tiga yang beralaskan kawat kasa
penangas air.
Hasil
3. Penyaringan
Akuades
semprot
- Dimasukkan sampel ke dalam coronghingga diperoleh filtrat.
Hasil
.
4. Titrasi
a. Titrasi Asam
Akuades
5. Pengukuran Volume
Akuades
DOKUMENTASI PRAKTIKUM
1. Penimbangan
a. Penimbangan Langsung
Dihubungkan dengan
stop kontak kemudian Dimasukkan gelas Dimasukkan sampel
Ditekan tombol ON arloji ke dalam neraca menggunakan spatula
kemudian menunggu dan menekan tombol dan diletakkan di atas
hingga terkalibrasi tare hingga yang gelas arloji yang ada di
terbaca di layar 0,00 dalam neraca
kemudian catat hasil
penimbangan
Dipanaskan sampel
diatas api bunsen
sambil dihomogenkan
Dimasukkan Tabung
reaksi, yang selanjutnya
dipanaskan di atas
penangas air.
3. Penyaringan
4. Titrasi
a. Titrasi Asam
Dimasukkan larutan ke Dihomogenkan larutan pada
dalam buret dengan erlenmeyer dengan arah memutar
menggunakan corong berlawanan arah jarum jam
hingga volume tertentu dengan kecepatan konstan sambil
memutar keran pada buret asam.
b. Titrasi Basa
5. Pengukuran Volume