Anda di halaman 1dari 5

Wirausaha Yuk...

Selasa, 07 Februari 06 - oleh : admin

Siapa sih orangnya yang tidak mau punya penghasilan Rp. 1 milyar per bulan. Kalau ada yang tidak mau, pasti
karena maunya lebih besar. Anda pun pasti mau kan? Dengan Rp. 1 milyar per bulan, anda bisa beli apapun. Anda
bisa rekreasi kemanapun di dunia. Anda bahkan bisa menolong siapapun yang anda mau. Anda bisa bangun
sekolah gratis, klinik gratis dan sebagainya.
Pertanyaannya, bagaimana caranya? Adakah pekerjaan yang gajinya Rp. 1 milyar per bulan? Ada. Jadilah atlit
tingkat dunia. Pesepakbola seperti Ronaldo, digaji bermilyar-milyar rupiah per bulan. Cara lain, jadilah artis
populer. Penyanyi seperti Siti Nurhaliza berpenghasilan milyaran rupiah per bulan. Kalau anda mau kedua cara itu,
silakan.
Tapi, bila anda tidak hobi main bola, tidak punya suara atau tampang bagus, atau anda tidak mau, ada pilihan
ketiga. Wirausaha. Dengan wirausaha, kemungkinan mendapat Rp. 1 milyar per bulan, sangat mungkin. Anda tidak
perlu berbakat main bola. Anda tidak perlu cantik atau ganteng. Bahkan bila anda cacat fisik pun, kemungkinan
Tapi, bila anda tidak hobi main bola, tidak punya suara atau tampang bagus, atau anda tidak mau, ada pilihan
ketiga. Wirausaha. Dengan wirausaha, kemungkinan mendapat Rp. 1 milyar per bulan, sangat mungkin. Anda tidak
anda jadi wirausahawan tidak berkurang. Jadi, untuk menjadi wirausahawan, caranya sangat mudah. Syaratnya
populer. Penyanyi seperti Siti Nurhaliza berpenghasilan milyaran rupiah per bulan. Kalau anda mau kedua cara itu,
sekolah gratis, klinik gratis dan sebagainya.

anda jadi wirausahawan tidak berkurang. Jadi, untuk menjadi wirausahawan, caranya sangat mudah. Syaratnya
cuma satu : ANDA MAU!

Setelah mau, langsung praktek. Tentukan ide bisnis anda. Bisa dari hobi anda, hobi orang lain, atau bisnis yang
sudah ada. Anda tinggal menirunya. Kalau anda sudah bisa satu keterampilan, bisnis kan saja.
Jangan takut dengan resiko rugi. Sesuaikan modal anda dengan keberanian mengambil resiko. Bila berani,
langsung pakai modal besar. Bila tidak, gunakan modal kecil. Bisnis anda akan mengikuti modal yang anda
gunakan.
Jangan mulai bisnis dengan mencari modal dari orang lain. Mulai lah dengan modal sendiri dulu. Kalau sudah
mulai, baru cari tambahan modal dari orang lain. Investor baru mau memberi modal, bila sudah ketahuan prospek
bisnis anda. Prospek bisnis baru ketahuan, bila bisnisnya sudah berjalan. Angka-angkanya sudah ketahuan. Kalau
modal sendiri kurang, ajaklah teman dekat anda untuk bersama-sama berbisnis.
Hal berikutnya yang anda harus pikirkan adalah pemasaran. Untuk bisnis, pemasaran hal terpenting. Pemasaranlah
yang mendatangkan uang buat bisnis kita. Tanpa pemasaran, bisnis anda punya dua kemungkinan. Bangkrut atau
mandeg. Kenapa begitu?
Setiap bisnis sekarang ini pasti punya pesaing. Artinya konsumen bisa memilih menjadi pelanggan anda atau
pelanggan pesaing anda. Nah, untuk memenangkan pelanggan, anda harus gunakan pemasaran. Anda berpromosi,
melayani pelanggan dengan baik, memberi diskon dan hadiah, anda memuaskan keluhan pelanggan, dan
sebagainya. Bahkan, bila anda telah gunakan pemasaran, masih ada kemungkinan bisnis anda bangkrut.
Bagaimana kalau bisnis anda benar-benar bangkrut? Inilah yang terjadi pada semua pebisnis sukses. Mereka
bangkrut berkali-kali. Dan mereka bangkit setiap kali mereka gagal. Mereka belajar dari kegagalannya. Mereka
mencoba lagi. Mulai lagi dengan tambahan pengetahuan dan ilmu.
Benar kata orang bijak: Kegagalan adalah guru yang terbaik. Tentu bila anda belajar dari kegagalan itu. Bila
tidak belajar, guru terbaik sekalipun tidak akan banyak berpengaruh. Anda gagal terus-terusan karena melakukan
kesalahan yang sama. Nah, selamat berbisnis.

BERBISNIS DENGAN CINTA


Kamis, 19 Januari 06 - oleh : admin

Cinta Sang Nabi

Ketika cinta memanggilmu, ikutlah dengannya Meskipun jalan yang harus kau tempuh keras dan
terjal Ketika sayap-sayapnya merengkuhmu, serahkan dirimu padanya Meskipun pedang-pedang yang ada dibalik
sayap-sayap itu mungkin akan melukaimu Dan jika ia bicara padamu, percayalah Meskipun suaranya akan
membuyarkan mimpi-mimpimu bagaikan angin utara yang memporak-porakan petamanan

(Kahril Gibran)

Cinta. Satu kata yang begitu bermakna. Cinta membuat orang bodoh menjadi pintar, orang lemah menjadi kuat,
orang pelit menjadi dermawan. Setiap makhluk hidup membutuhkan cinta. Kehidupan membutuhkan cinta. Semua
yang ada di bumi ini membutuhkan cinta. Ada satu lirik lagu marawis yang kalau tidak salah syairnya
begini...,Hidup tanpa cinta, bagai taman tak berbunga, hai begitulah kata para pujangga, aduhai begitulah kata
para pujangga, tanpa sedap tanpa bunga. Tidak dapat dibayangkan bila dunia tanpa cinta. Hidup akan terasa
hampa, hambar, tidak bersemangat, tidak bergairah. Kalau diibaratkan masakan tidak ada rasanya; tidak asin, tidak
manis, tidak pedas, tidak asam, yah tawar, tidak nikmat dimakan.
Ada berbagai macam cinta yaitu cinta pada Allah SWT, cinta pada Rasul, cinta pada malaikat cinta pada orang tua,
cinta pada anak dan istri, cinta pada lawan jenis, dsb. Pernahkah terlintas pada pikiran kita untuk menggunakan
kekuatan cinta dalam bisnis? Tertarik salah satu bab dalam buku Berbisnis dengan Hati hasil duet Aa Gym dan
Hermawan Kartajaya yang berjudul Berbisnis dengan cinta, saya ingin menggali lebih dalam rahasia The power
of love dalam berbisnis.
Ingatkah saat anda jatuh cinta? Merasakan letupan kegairahan dalam setiap tarikan nafas. Keindahan hidup bagai
surga dunia. Bagaimana dengan cinta pertama? Kata orang cinta pertama itu murni dan polos. Tidak berlandaskan
apapun Cinta membuat orang menjadi tulus. Cinta menuntut pengorbanan. Melakukan apapun untuk pujaan hati
tanpa mempedulikan besarnya pengorbanan yang diberikan. Bak kata penyair,Hujan badai akan kulewati hanya
untuk dirimu. Jadilah pecinta dalam berbisnis, niscaya hambatan-hambatan tidak terasa berat dihadapi, ketakutan
akan sirna, dan langkah-langkah ke depan akan terasa ringan. Kekuatan kita akan berlipat ganda dalam mencapai
kesuksesan.
Bisnis mempunyai resiko, itu sudah pasti. Tapi ada hal dalam bisnis yang terkadang dilupakan, yaitu bahwa bisnis
merupakan permainan. Pahami aturan-aturan mainnya, maka kita dapat meminimalkan resiko dan memenangkan
permainan. Hermawan Kartajaya mengatakan pemenang permainan bisnis adalah orang yang mencintai apa yang
ia kerjakan dengan memahami aturan-aturan permainan secara baik. Bos Primagama, Purdie Chandra
mempopulerkan jurus jitu dalam berbisnis dengan konsep BODOL, BOTOL, BOBOL. Ia tahu betul aturan-aturan
main dalam bisnis yang terkadang dibilang nyeleneh, dan ia sukses. Hanya tidak ada yang dapat mengukur
seberapa besar rasa cinta yang dicurahkan oleh Purdie dalam bisnis kecuali oleh Purdie sendiri dan orang-orang
sekitarnya.
Tim Sanders, Chief Solutions Officer di Yahoo!, dalam buku Love is The Killer App, mengemukakan apa yang
disebut dengan Lovecat. Lovecat adalah seseorang yang pintar, mampu menyenangkan orang lain, dan
mencintai apa yang dikerjakan dengan sepenuh hati. Seorang Lovecat akan terus menambah pengetahuannya
(knowledge), mengembangkan relasi dengan semua orang (network) , menunjukkan rasa empati dan tidak segan
untuk membantu jika diperlukan (compassion).
Cinta bagai tanaman yang harus dipelihara dan dirawat, bila tidak maka akan mati dan layu. Kadang kita melihat
atau mendengar pernikahan yang bak dongeng, pangeran tampan berkuda putih menikah dengan putri yang cantik
jelita tapi ternyata hanya seumur jagung karena cinta yang ada diantara mereka telah hilang. Dalam berbisnis,
menumbuhkan cinta itu perlu, merawat cinta itu penting. Steven Covey dalam buku Seven Habits of Effective
People, mengemukakan bahwa.orang yang proaktif membuat cinta sebagai kata kerja. Cintai. Sayangi. Kasihi.
Hormati. Cinta itu adalah segala sesuatu yang anda lakukan; pengorbanan yang anda buat, pemberian diri anda,
seperti seorang ibu yang melahirkan anaknya ke dunia. Marilah belajar untuk mencintai pelanggan, mencintai
pesaing, mencintai bawahan, mencintai produk. mencintai profesi kita sebagai pengusaha.
Bagaimana bila kita sudah menggunakan kekuatan cinta dengan segenap daya dan upaya ternyata bisnis tidak
memberikan hasil yang seperti yang diharapkan? Bagaimana bila usaha sudah maksimal tapi kegagalan ternyata
ada di depan mata? Mungkinkah kita akan menangis meraung-raung, meratap, menyesali diri atau sampai bunuh
diri?! Jawabannya mungkin, bila kita melupakan satu cinta yang tertinggi, cinta yang teragung yaitu cinta kepada
Allah SWT. Dengan mencintai Allah SWT kita yakin dan percaya bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan
hambanya yang berdoa dan ikhtiar maksimal. Dan tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah melapangkan rezki
dan menyempitkannya bagi siapa yang dikehendaki-Nya? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-
tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang beriman, (QS Az-zumar[39:52). Cinta kita dalam berbisnis hendaknya
bukan karena silau akan gemerlap dunia. Ingin menjadi orang kaya yang sibuk pamer sana-sini, tapi karena ingin
membangun perekonomian umat Islam dan mendapat ridho Allah SWT. Manusia berusaha, Allah SWT yang
menentukan. Akan ada saat dimana malam berganti pagi, gelap berganti terang. Berbisnis itu ibadah. Bila segala
sesuatu diniatkan karena Allah SWT semata maka akan diganti dengan pahala. Wallahualam bisshowab.
Saudaraku, berbisnislah dengan satu kata.., CINTA!!
Sabar dan Tawakal Kunci Keberhasilan
Oleh MARSUDI FITRO WIBOWO

"HAI orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di
perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung." (Ali 'Imran [3]: 200).

SALAH satu ciri akhlak mulia (akhlaqul karimah) dari seorang Muslim yang selalu menghiasi dirinya adalah sifat
sabar dan tawakal. Keduanya sangat dianjurkan sekali dalam ajaran Islam, sebagaimana perintah-perintah Allah
yang telah termaktub di dalam kitab suci Alquran dan hadis-hadis Rasulullah saw. Kesabaran sangatlah
membutuhkan waktu cukup panjang dan tidak cukup dengan satu kali cobaan, sehingga kesabaran itu benar-benar
teruji dan terbukti.

Maka, dengan panjangnya waktu tersebut tidak akan merasa berkeluh kesah dan berburuk sangka baik terhadap
sesama maupun terhadap Allah. Di sinilah pentingnya tawakal atau beserah diri dengan apa yang telah kita lalui
dan yakini berada dalam aturan-Nya semata, bahwa apa yang kita miliki semua hanya miliki-Nya. Imam al-Gazali
mendefinisikan sabar dalam kitab Minhajul 'Aabidin, bahwa sabar menurut bahasa adalah menahan diri.
Sedangkan bersabar dalam hati adalah menahan diri dan tidak berkeluh kesah. Menurut para ulama karena hati
goyah dalam menghadapi kesulitan. Ada juga yang berpendapat, gelisah dan mengeluh karena menginginkan
penderitaan serta kesusahan itu cepat berlalu, dan tidak menyerahkan kepada Allah.

Menurut filsafat Islam, sabar ini terbagi kedalam beberapa bagian, yakni: ash-shabru fil-'ibadah (sabar dalam
beribah), ash-shabru 'indal-mushibah (sabar ditimpa musibah atau malapetaka), ash-shabru 'anid-dunya (sabar
terhadap kehidupan dunia), ash-shabru 'anil ma'shiyah (sabar terhadap ma'siyat), dan ash-shabru fil-jihaad (sabar
dalam perjuangan).

Sebagai bahan pelajaran di atas, seyogianya kita mengambil contoh teladan dari umat terdahulu, bagaimana mereka
menghiasi hidup dengan tawakal dan kesabaran yang indah tanpa mengenal berkeluh kesah. Selain itu, seorang
Muslim hendak pula dalam menghadapi setiap persoalan dan kondisi, mengambil sabar sebagai perisai untuk
mencapai kemenangan, QS. [3] : 200. Terkadang jika kita ditimpa musibah, cobaan atau ujian yang tiada kunjung
selesai, seringkali berputus asa. Bahkan apabila kita menginginkan sesuatu yang belum tercapai, seringkali kita
ingin memperoleh tujuan tersebut cepat-cepat datang dan terkabul.

Padahal, Allah SWT telah berfirman, "Maka bersabarlah kamu dengan sabar yang baik." (QS. Al Ma'aarij [70]: 5).
Maksudnya, bersabar yang indah tanpa tergesa-gesa dan tanpa berkeluh kesah, yang mana di balik semua itu
terdapat hikmah yang besar untuk kelanjutan di masa akan datang. Dengan demikian, kita perlu menjadikan sabar
dalam kehidupan kita untuk memperoleh keberuntungan dengan cara mengingat bahwa kehidupan di dunia yang
kita jalani ini datangnya dari Allah, dan telah menjadi ketentuan Allah SWT yang tertulis pada Lauhul Mahfudz.

Sedangkan fondasi atau benteng bersabar adalah selalu ingat bahwa dengan bersabar kita akan mendapatkan pahala
dari Allah, serta akan akan mendapatkan ganti yang teramat besar disisi Allah SWT yang telah dijanjikan dalam
Alquran. Rasulullah saw. bersabda, maa u'tiya ahadun min 'athaa'i khairin ausa'a minash ash-shabri (tidak ada
pemberian Tuhan yang lebih luas dan lebih baik seperti yang diberikan kepada orang-orang yang bersabar). Dari
hadis ini tercermin banyak manfaat dan keutamaan bagi orang-orang yang bersabar karena Allah.

Maka, sikap sabar dan tawakal adalah kunci keberhasilan, sebab setiap kebaikan akan berhasil dengan sabar dan
tawakal walaupun waktunya yang cukup lama. Bahkan yang dianggap mustahil pun bisa terjadi jika Allah
menghendaki. Di sini jelas sekali, bahwa, kebaikan dunia dan akhirat terdapat dalam sifat sabar dan tawakal.
Seorang Muslim tidaklah memahami sabar dan tawakal ini penolakan tehadap sebab tanpa berusaha, pasrah
terhadap kelemahan dan ketidakmampuan dengan buruk sangka terhadap takdir Allah.

Akan tetapi ia memahaminya sebagai bagian dari iman dan akidahnya. Sebab sabar dan tawakal kepada Allah SWT
suatu kewajiban makhluk, bahkan tuntutan agama dan akidah Islam. Oleh kerena itu, kita sebagai Muslim mesti
memiliki sifat optimis --berbaik sangka terhadap Allah-- untuk meraih kesejahteraan, kebahagian, dan untuk
kemaslahatan hidup baik urusan duniawi maupun ukhrowi dengan doa dan ikhtiar serta melaksanakan amalan-
amalan yang disukai Allah. Namun keadaan ini harus didampingi oleh sikap sabar dan tawakal tersebut.

Sebab, jika kedua sifat ini tidak ditanamkan bisa melahirkan kegundahan, keresahan, ketergesa-gesaan, keluh
kesah, bahkan bisa buruk sangka terhadap Allah SWT. Dalam hadis Qudsi Allah SWT berfirman, "Aku bagaimana
prasangka hamba-Ku." Sebagai balasan bagi mereka yang sabar dan bertawakal, Allah SWT berfirman, "Dan
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka
pada tempat-tempat yang tinggi di dalam surga, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di
dalamnya. Itulah sebaik-baik pembalasan bagi orang-orang yang beramal, (yaitu) yang bersabar dan bertawakal
kepada Tuhannya." (QS. Al 'Ankabuut [29]: 58-59).

Oleh karena itu Alquran telah memberikan petunjuk yang jelas sekali bagi mereka yang beriman dan bertakwa
untuk bersabar dalam menghadapi musibah, ujian dan cobaan. Banyak sekali dalam Alquran --khususnya perintah-
untuk bersabar yang berbentuk fi'il 'amr sebagai bahan pelajaran, tafakur, dan muhasabah, yakni QS., 2:45, 2:153,
3:120, 3:146, 3:186, 3:200, 7:128, 8:46, 10:109, 11:49, 11:115, 16:127, 18:28, 19:65, 20:132, 25:20, 30:60, 31:17,
38:17, 40:55, 40:77, 46:35, 50:39, 52:48, 54:27, 68:48, 68:49, 70:5, 73:10, 74:7, 90:17. Sedangkan mengenai
tawakkal dan perintah untuk bertawakal Allah SWT telah menegaskan dalam QS., 3:122, 3:159, 3:160, 3:173, 4:81,
5:11, 5:23, 7:89, 8:2, 8:49, 8:61, 9:51, 9:59, 9:129, 10:71, 10:84, 10:85, 11:56, 11:88, 11:123, 12:67, 13:30, 14:11,
14:12, 16:42, 16:99, 25:58, 26:217, 27:79, 29:59, 33:3, 33:48, 39:38, 42:10, 42:36, 58:10, 60:4, 64:13, 65:3, 67:29,
73:9.***

Penulis adalah Alumni Universitas Langlangbuana Bandung, editor di sebuah penerbitan di Bandung.

Anda mungkin juga menyukai