ABSTRAK
Proses desalinasi adalah proses buatan untuk mengubah air asin (air laut) menjadi air tawar.
Pembangkit listrik tenaga uap terletak di pinggir pantai sehingga sulit untuk memperoleh air
tawar dalam jumlah besar, maka di dalam unit pembangkit tenaga uap peran desalinasi sangat
diperlukan untuk penyediaan air tawar. Make up water booster pump dibutuhkan untuk
menyalurkan air laut pada proses desalinasi secara terus menerus sehingga menyebabkan
penurunan efisiensi. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, head pompa (15.4 m)
berkurang menjadi 11.45 m mengakibatkan penurunan efisiensi pompa sentrifugal. Selain itu,
kavitasi merupakan indikasi penyebab turunnya performansi pompa. Untuk itu dilakukan
analisis efisiensi make up water booster pump pada desalination plant. Dengan mengolah data
menggunakan metode analisis kuantitatif, didapat efisiensi make up water booster pump
sebesar 67%. Efisiensi tersebut semakin kecil dari efisiensi design (80%) dikarenakan nilai
head pompa (18.72 m) yang berkurang dari head pompa design (25 m).
NOMENKLATUR
2. Metodologi penelitian
Data pendukung diolah dengan menggunakan metode analisis kuantitatif. Dari hasil
perhitungan head statis dan head kecepatan pompa, dilakukan perhitungan bilangan Reynold
untuk menentukan aliran laminar atau turbulen, setelah mengetahui jenis aliranya maka
dilakukan perhitungan faktor gesekan f yang digunakan untuk mencari nilai head loss major
dan head loss minor. Water Horse Power (WHP) dan Break Horse Power (BHP) digunakan
unutk menghitung efisiensi pompa yang kemudian di analisis. Metodologi penelitian telah
diringkas menjadi Gambar 1. Diagram alir analisis perhitungan efisiensi make up water booster
pump.
A
ANALISIS EFISIENSI POMPA
STUDI LITERATUR
NPSHa
PERHITUNGAN BIL.REYNOLD
PERHITUNGAN BHP
NILAI f
PERHITUNGAN EFISIENSI POMPA
fnew
ANALISIS HASIL PERHITUNGAN
A
Gambar 1. Diagram alir analisis perhitungan efisiensi make up water booster pump
Make Up Water Booster Pump berfungsi sebagai pompa penguat yang memompa air
laut dari outlet final condenser sebagai spray di multi effect evaporator yang bertujuan untuk
proses evaporasi. Gambar 2. merupakan Make Up Water Booster Pump:
3.1 Hasil
3.1.1 Perhitungan Head Pompa
a. Head Statis
Gambar 3. merupakan gambar dari head statis total:
Gambar 3. Head Statis Total
H statisisap =12.68 m
H statis total=31.1712.68=18.49 m
b. Head Kecepatan
Berdasarkan persamaan (3), didapatkan kecepatan isap pompa:
Q (3)
v=
A
3
0.0904 m / s
v 1= =0.115 m/ s
0.785 m2
Sedangkan kecepatan discharge pompa:
0.0904 m3 / s
v 2= 2
=0.179 m/s
0.5024 m
Head kecepatan diperoleh sesuai dengan persamaan (4):
(4)
2 2 2 2
v v v v
H kecepatan total = 2 1 = 2 1
2g 2g 2g
0.019 m 2 /s 2
H Kecepatan total = =0.0009 m
19.62m/ s2
c. Head Loss Major
Untuk menentukan head loss major, terlebih dahulu kita menentukan bilangan
Reynold agar kita mengetahui jenis alirannya [5]:
vD (5)
=
=156344
Dari hasil perhitungan bilangan Reynold diatas, maka aliran termasuk aliran
turbulen. Kemudian mencari nilai [5]:
D (6)
6
1.5 10 m
= =1.5 106
D 1m
Dengan menggunakan persamaan (7), diperoleh nilai f:
0.3164 (7)
f=
0.25
0.3164
f= =0.01591
156344 0.25
Iterasi pertama menggunakan persamaan (8), diperoleh f new :
0.25 (8)
f new = 2
[ ( )]
D 2.51
log +
3.7 f
0.01648
Iterasi kedua:
f new2 =0.01642
Iterasi ketiga:
f new3 =0.01642
Iterasi kedua sama dengan iterasi ketiga sehinggan nilai fnew = f = 0.01642
Koefisien kerugian yang kedua adalah terdapat satu katup gate fully open (K =
0.15). Sehingga didapat kerugian sebesar:
hl minor 2=0.15 0.00067=1.0 104 m
Koefisien kerugian yang terakhir adalah terdapat empat branch flow flanged
(K = 1.0). Sehingga didapat kerugian sebesar:
hl minor 4= [ 1.0 0.0016 ] 4=6.4 103 m
e. Head pompa
Head pompa didapatkan dengan menggunakan persamaan (11), sehingga
didapat:
v2
(
H pompa= Z +
2g
+
P
g )
+h losses
(11)
H pompa=18.72 m
Qx H x x g (12)
WHP=
1000
16949
WHP= W 16.9 kW
1000
motor x P
BHP=
(1+ )
(13)
0.8 x 37 kW
BHP= =25.08 kW 25.1 kW
( 1+ 0.18 )
3.1.4 Perhitungan Efisiensi Pompa
Efisiensi dari sebuah pompa dapat dihitung dengan membandingkan kerja yang
dibutuhkan dengan kerja yang digunakan pompa untuk mengangkat fluida. Dari
perhitungan water horse power dan break horse power, didapat efisiensi pompa:
16.9
Pump Effieciency= x 100 =67.3 67
25.1
3.1.5 Perhitungan NPSHa Pompa
Perhitungan NPSHa pompa digunakan untuk memastikan bahwa pompa tidak
terjadi kavitasi. Syaratnya adalah NPSHa > NPSHr. Berikut merupakan perhitungan
NPSHa seusai persamaan (15):
3.2 Analisis
3.2.1 Analisis Hasil Perhitungan Efisiensi Pompa
Dari persamaan (14), Water Horse Power (WHP) dan Break Horse Power (BHP)
mempengaruhi efisiensi pompa. WHP atau daya teoritis pompa bergantung pada
nilai kapasitas (Q), head total (H), dan massa jenis fluida ( ). Jika salah satu
atau ketiga faktor tersebut semakin besar maka efisiensi pompa juga akan
meningkat, namun sebaliknya jika salah satu atau ketiga faktor tersebut menurun
akan menyebabkan penurunan efisiensi pompa.
BHP atau daya poros pompa juga memegang peranan penting dalam efisiensi
pompa. BHP bergantung pada daya pompa dan efisiensi optimal motor. Jika salah
satu atau semua faktor tersebut menurun maka efisiensi pompa akan semakin turun,
namun jika salah satu atau semua faktor tersebut meningkat akan menyebabkan
peningkatan efisiensi pompa.
Kinerja pompa dapat dilakukan dengan melihat kurva karakteristik pompa. Kurva
karakteristik pompa merupakan kurva yang menggambarkan hubungan kapasitas
dengan daya, dan kapasitas dengan efisiensi pompa [6]. Kurva karakteristik make
up water booster pump ditunjukkan pada Gambar 5.
Gambar 5. Kurva karakteristik make up water booster pump
Pada Gambar 5., efisiensi design sebesar 80% dengan kapasitas discharge
325.5 m3/h. Hasil perhitungan efisiensi pada persamaan (14) menghasilkan efisiensi
sebesar 67%. Head total pompa yang tertera pada design sebesar 25 m namun
pada hasil perhitungan head sesuai keadaan di lapangan adalah 18.72 m. Hal
tersebut yang menyebabkan berkurangnya efisiensi pompa.
4. Kesimpulan
Head total pompa yang tertera pada design sebesar 25 m namun pada hasil
perhitungan head sesuai keadaan di lapangan adalah 18.72 m. Hal tersebut yang
menyebabkan berkurangnya efisiensi semula 80% menjadi 67%.
5. Referensi
[1] Abdul B. Proses Desalinasi di PLTU Muara Karang PT PJB Unit Pembangkit Muara
Karang. 2006: 1: 1.
[2] Koswara E. MED Plant PLTU: a Review. Analisis Produksi Uap pada Sistem MED Plant.
2015: 1: 2.
[3] Djalmono W. Pengujian Kinerja Pompa Sentrifugal Menggunakan Kontrol Inventer. 2010:
1:1
[4] Fapmo. 2003. Operation and Maintenance Instruction Manual for Makeup Water Booster
Pump.
[5] Cengel A. & Cimbala J. Fluid mechanics: Fundamentals And Applications. International
Edition, McGraw Hill Publication. 2006: pp.12023.
[6] Samudra S. Dasar Teori Pompa. Semarang. 1998: 518.