Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Apel adalah jenis buah-buahan, atau buah yang dihasilkan dari pohon buah apel. Buah
apel biasanya berwarna merah kulitnya jika masak dan (siap dimakan), namun bisa juga
kulitnya berwarna hijau atau kuning. Kulit buahnya agak lembek, daging buahnya keras.
Buah ini memiliki beberapa biji di dalamnya. Kebanyakan apel bagus dimakan mentah-
mentah (tak dimasak), dan juga digunakan banyak jenis makanan pesta. Apel dimasak sampai
lembek untuk dibuat saus apel (Soelarso, 1998).

Karakteristik buah apel dapat dinilai menurut Soelarso (1998) adalah sebagai berikut:

1. Nilai fisik : kekerasan, berat jenis, dan mudahnya lepas dari tangkainya.
2. Nilai visual : warna kulit dan ukuran
3. Analisis kimia : kadar vitamin, kadar pati dan asam
4. Metode fisiologi : respirasi
Apel (Malus Domestica) Buah apel mempunyai bermacam-macam varietas dan
memiliki ciri-ciri tersendiri. Beberapa varietas apel unggulan antara lain Romebeauty,
Manalagi, Anna, Princess Noble, dan Wangli/Lali Jiwo. Pada beberapa varietas apel, aroma
terasa sangat tajam. Citarasa, aroma, maupun tekstur apel sebenarnya dihasilkan dari kurang
lebih 230 komponen kimia, termasuk pula beragam asam seperti asam asetat, format serta 20
jenis asam lain. Selain itu, ada kandungan alkohol berkisar 30 40 jenis, ester seperti etil
asetat sekitar 100 jenis, karbonil seperti formaldehid dan asetaldehid (Ikrawan, 1996).

Apel Manalagi mempunyai warna buah tetap hijau kekuningan walaupun sudah
matang. Buahnya berbentuk jorong, pangkal dan pucuk berlekuk dalam. Jenis apel ini
mempunyai pori kulit buah yang nyata, halus dan renggang. Rasa apel ini segar dan
mempunyai aroma yang kuat. Daging buahnya berwarna putih, halus, dan berair. Tangkai
buahnya panjang berwarna kelabu dan kecil. Bijinya berbentuk kelabu agak bulat dan
berwarna coklat tua. (Ikrawan, 1996)

Red delicious adalah apel komersial yang lembut tetapi renyah. Selain itu, apel
komersial memiliki kulit yang berwarna terang, tidak pirang, mudah diangkut, dapat
disimpan lama-lama, produksi tinggi, tahan penyakit dan terasa enak. Buah apel ini berbentuk
seperti hati cerah merah dan kadang-kadang bergaris. Petani apel Washington telah
memproduksi apel terbaik di dunia Red Delicious sejak tahun 1920-an dan dipanen pada
bulan September dan Oktober dan tersedia sepanjang tahun. (Soelarsoe, 1998)

Buah apel lebih tahan lama daripada buah-buahan lainnya. Buah apel yang telah disimpan
memiliki rasa yang enak, daripada pada saat dipetik. Buah apel setelah dipetik ntetap
mengalami pernafasan dan penguapan, maka apabila dibiarkan buah akan masak, kelewat
masak, dan akan membusuk. Buah apel yang disimpan di dalam kamar pendingin dapat tetap
segar selama 4 7 bulan. Pada suhu 32o F 33o F (0 sampai 6o C). Buah apel tidak boleh
disimpan bersama-sama dengan bahan-bahan lain yang mempunyai bau kuat, misalnya
bawang, minyak tahan, dan sebagainya, karena buah appel dapat mengabsorbsi bau
(Soelarsoe, 1998)
Pengujian organoleptik adalah pengujian yang didasarkan pada proses penginderaan.
Bagian organ tubuh yang berperan dalam penginderaan adalah mata, telinga, indera pencicip,
indera pembau dan indera perabaan atau sentuhan. Kemampuan alat indera memberikan
kesan atau tanggapan dapat dianalisis atau dibedakan berdasarkan jenis kesan. Luas daerah
kesan adalah gambaran dari sebaran atau cakupan alat indera yang menerima rangsangan.
Kemampuan memberikan kesan dapat dibedakan berdasarkan kemampuan alat indra
memberikan reaksi atas rangsangan yang diterima. Kemampuan tersebut meliputi
kemampuan mendeteksi (detection), mengenali (recognition), membedakan (discrimination),
membandingkan (scalling) dan kemampuan menyatakan suka atau tidak suka (hedonik)
(Saleh, 2004).

1.2 Rumusan Masalah.


1. Bagaimana sifat organoleptik buah apel varietas red delicious yang disimpan pada

suhu 7 , 2 7 , dan 3 7 ?
2. Bagaimana sifat organoleptik buah apel varietas apel manalagi yang disimpan pada

suhu 7 , 27 , dan 37 ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sifat organoleptik buah apel varietas red delicious yang disimpan

pada suhu 7 , 27 , dan 37 .


2. Untuk mengetahui sifat organoleptik buah apel varietas apel manalagi yang disimpan

pada suhu 7 , 27 , dan 37 .

1.4 Manfaat
1. Manfaat bagi masyarakat : agar dapat mengetahui suhu yang tepat digunakan untuk
penyimpanan apel setelah dipanen sehingga buah tetap segar.
2. Manfaat bagi ilmu pengetahuan di masa mendatang : agar para peneliti dapat
mengetahui suhu yang paling baik untuk penyimpanan buah apel.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 SEJARAH APEL

Apel pertama kali ditanam di Asia Tengah, kemudian berkembang luas di wilayah
yang lebih dingin. Apel yang dibudidayakan memiliki nama ilmiah Malus domestica yang
menurut sejarahnya merupakan keturunan dari Malussieversii dengan sebagian genom dari
Malus sylvestris (apel hutan/apel liar)yang ditemui hidup secara liar di pegunungan Asia
Tengah, di Kazakhstan,Kirgiztan, Tajikistan, dan Xinjiang, Cina.Tanaman ini masuk ke
Indonesia sekitar tahun 1930-an dibawa oleh orang Belanda bernama Kreben kemudian
menanamnya di daerah Nongkojajar (Kabupaten Pasuruan). Pada tahun 1953, Bagian
PerkebunanRakyat (sekarang bernama Lembaga Penelitian Hortikultura) mendatangkan
beberapa jenis apel dari luar negeri, termasuk Rome Beauty dan Princess Noble.Selanjutnya,
sejak tahun 1960 tanaman apel sudah banyak ditanam diBatu, Malang untuk mengganti
tanaman jeruk yang mati diserang penyakit.Sejak saat itu tanamanapel terus berkembang
hingga sekarang di datarantinggi Kota Batu, Poncokusumo (Malang) dan Nongkojajar
(Pasuruan) dan masa kejayaannya pada sekitar tahun 1970. (Soelarso,1998).

Pusat keragaman genus Malus adalah di Turki timur. Pohon apel mungkin merupakan
tumbuhan awal yang menjadi tanaman pertanian, buah-buahannya diperbaiki melalui proses
seleksi selama ribuan tahun. Iskandar Agung dihargai karena menemukan tumbuhan apel
kerdil di Asia Kecil pada tahun 300 SM. Apel musim dingin, yang dipetik pada akhir musim
gugur dan disimpan dalam suhu yang sedikit melebihi titik beku, telah menjadi makanan
penting di Asia dan Eropa selama ribuan tahun, dan juga di Argentina dan Amerika
Serikat sejak kedatangan bangsa Eropa. (Ikrawan, 1996).

Apel dibawa masuk ke Amerika Utara bersama kolonis pada abad ke-17. Pada abad ke-
20, proyek irigasi di negeri Washington dilancarkan untuk memacu pembangunan industri
buah bernilai ribuan jutaan dolar, yang dipelopori oleh spesies apel. Hingga abad ke-20,
petani menyimpan apel dalam bilik-bilik antibeku pada musim dingin untuk mereka jual
sendiri. Transportasi apel segar oleh kereta dan jalan yang terus berkembang berhasil
menghilangkan kebutuhan untuk penyimpanan.

Sekarang apel telah tersebar luas di seluruh Indonesia, disukai banyak orang, dan
harganya relatif terjangkau. Adanya globalisasi perdagangan menyebabkan kita di Indonesia
dapat mengkonsumsi apel dari Amerika,Australia, Cina, ataupun Taiwan disamping apel lokal
dari Malang.Ketersediaannya melimpah di pasaran dan nyaris tidak tergantung musim.
Jadi,setiap saat kita dapat mengkonsumsi apel.

2.2 Sistematika Tanaman


Menurut Ikrawan (1996) sistematika tanaman apel termasuk dalam :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Dicotyledonae
Ordo : Rosales
Famili : Rosaceae
Genus : Malus
Spesies : Malus Sylvestris Mill

2.3 Morfologi Tumbuhan


2.3.1 Batang
Pohon apel berkayu cukup keras dan kuat, cabang-cabang yang dibiarkan atau tidak
dipangkas pertumbuhannya lurus dan tidak beranting. Kulit kayunya cukup tebal, warna kulit
batang muda , cokelat muda sampai cokelat kekuning-kuningan dan setelah tua berwarna
hijau kekuning kuningan sampai kuning keabu-abuan. Karena dilakukan pemangkasan
pemeliharaan, maka tajuk pohon berbentuk perdu seperti payung atau meja.
2.3.2 Daun
Bentuk daun apel dipilah dalam enam kategori , yaitu oval, broadly oval,narrow oval,
acute, broadly acute, dan narrow acute. Permukaan daun bisadatar atau bergelombang. Sisi
daun ada yang melipat ke bawah, ada jugayang melipat ke atas. Bagian bawah daun
umumnya diselimuti bulu-bulu halus.
2.3.3Akar
Pohon apel yang berasal dari biji dan anakan membentuk akar tunggang,yaitu akar
yang arah tumbuhnya lurus atau vertikal ke dalam tanah. Akar ini berfungsi sebagai penegak
tanaman, penghisap air, dan unsur hara dalam tanah, serta menembus lapisan tanah yang
keras. Sedangkan batang bawah yang berasal dari stek dan rundukan tunas akar, yang
berkembangbaik adalah akar serabut dan tidak mempunyai akar tunggang, sehingga
batangnya kurang kuat dan rentan terhadap kekurangan air.
2.3.4 Bunga
Bunga apel bertangkai pendek, menghadap ke atas, bertandan, dan padatiap tandan
terdapat 7-9 bunga. Bunga tumbuh pada ketiak daun, mahkotabunga berwarna putih sampai
merah jambu berjumlah 5 helai,menyelubungi benangsari pada badan buah, dan di tengah-
tengah bunga terdapat putik atau bakal buah.
2.3.5 Buah
Buah apel mempunyai bentuk bulat sampai lonjong , bagian pucuk buahberlekuk
dangkal, kulit agak kasar dan tebal, pori-pori buah kasar danrenggang, tetapi setelah tua
menjadi halus dan mengkilat. Warna buah hijau kekuning-kuningan, hijau berbintik-bintik,
merah tua, dan sebagainya sesuai dengan varietasnya.
2.3.6 Biji
Biji buah apel ada yang berbentuk panjang dengan ujung meruncing, ada
yang berbentuk bulat berujung tumpul , ada pula yang bentuknya antarabentuk pertama dan
kedua.
2.4 Varietas Apel
2.4.1 Apel Manalagi
Jenis apel manalagi diduga berasal dari negeri Belanda dan mempunyai nama asli
"zoeteerm goart", dengan ciri-ciri warna kulit hijau kekuningan, bentuk buah bulat dan pori
pori kulit putih. Musim panen buah apel di daerah Batu, Malang terjadi pada bulan April dan
Oktober. Namun demikian, pada bulanbulan lain ada juga petani yang memanen buah apel
sehingga selama setahun buah apel selalu ada di pasaran.
Apel ini adalah jenis dari apel Malang.Walaupun masih muda, kemanisan buah apel
manalagi disukai. Daging buah liat, kurang berair, berwarna keputihan. Penampilan buahnya
tergolong mungil dibandingkan dengan jenis apel lainnya. Bentuk buahnya bulat yang
merupakan ciri utamanya.Kulitnya hijau kekuningan. Diameter buah sekitar 4-7 cm dengan
berat 75-160 g per buah. Apel ini beraroma wangi. Setiap pohon dapat menghasilkan 7,5 kg
buah setiap musim berbuah. Apel ini dianggap sudah merupakan jenis lokal Indonesia dan
merajai pasaran apel lokal.
2.4.2 Apel Red Delicious
Apel impor yang setiap 100 gr buah terdapat kandungan vitamin c sebesar 12,98 mg.
Apel ini mengandung 50 % lebih banyak vitamin A dibandingkan jeruk. Vitamin ini berfungsi
untuk menyembuhkan influenza dan infeksi lainya, apel ini memiliki kandungan vitamin c
dan b yang penting untuk mempertahankan kesehatan saraf, vitamin c juga merupakan
antioksidan dan berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh,kebanyakan orang mengira
bahwasanya buah yang paling banyak mengandung vitamin c adalah jeruk padahal apel pun
memiliki kandungan vitamin c yang lumayan tinggi.
2.5 Varietas Apel
Apel (Malus sylvestris Mill) adalah tanaman yang berasal dari daerah subtropis. Di
Indonesia beredar dua jenis apel, yaitu apel impor maupun apel lokal. Terdapat empat varietas
apel yang dikembangkan oleh petani, yaitu Manalagi, Anna, Rome beauty, dan Wangling [1].
Citarasa, aroma maupun tekstur apel sebenarnya dihasilkan kurang dari 230 komponen kimia
serta beragam asam seperti asam asetat, asam format dan 20 jenis asam lain. Kandungan
alkohol berkisar 30-40 jenis ester seperti, etil asetat dan 100 jenis karbonil seperti
formaldehide dan asetaldehide [2]. Apel memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi, namun
sifat dari apel yang mudah busuk dan rusak sehingga diperlukan pengolahan apel. Salah satu
produk olahan buah apel ini yaitu sari buah apel. Agar sari buah apel ini dapat bertahan lama
maka diperlukan pengawetan dengan menginaktifkan enzim dan menekan jumlah
mikroorganisme di dalam sari buah.
2.6 Karakteristik varietas apel
Varietas Manalagi, Rome Beauty, dan Anna umumnya memiliki nilai pH yang cukup
rendah. Ketiga apel ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda dimana apel Manalagi
cenderung memiliki rasa buah yang manis, kandungan asam yang rendah serta kadar vitamin
C yang rendah, sedangkan apel Rome Beauty memiliki rasa yang sedang antara manis dan
asam seimbang, kandungan asam yang cukup tinggi, serta apel Anna memiliki kandungan
asam yang paling tinggi, ketiga varietas apel tersebut memiliki kandungan vitamin C yang
berbeda dimana vitamin C dalam buah apel dipengaruhi oleh kondisi penyimpanan,
pertumbuhan dan pengolahannya. Komponen kimia didalam tanaman apel dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor antara lain perbedaan varietas, keadaan iklim, tempat tumbuh, dan cara
pemeliharaan tanaman, cara pemanenan, kematangan pada waktu panen dan kondisi
penyimpanan setelah panen. Aktivitas antioksidan berbagai varietas apel juga berbeda [4].
Senyawa fitokimia pada apel yang berfungsi sebagai antioksidan primer adalah senyawa
fenolik, golongan flavonoid, turunan asam sinamat, kumarin, tokoferol dan asam-asam
organik polifungsional Apel juga mengandung betakaroten. Betakaroten memiliki aktivitas
sebagai provitamin A yang berguna untuk menangkal serangan radikal bebas penyebab
berbagai penyakit degeneratif. Vitamin C dan vitamin A merupakan antioksidan sekunder [4].
Ketiga varietas apel memiliki kadar gula yang berbeda, hal ini akan mempengaruhi total
padatan terlarut, sehingga total padatan terlarut berbagai varietas apel menunjukkan nilai
yang berbeda, komponen-komponen yang terukur sebagai total padatan terlarut yaitu sukrosa,
gula pereduksi, asam asam organik dan protein.
2.6 Manfaat buah apel
Senyawa fitokimia pada buah apel yang berfungsi sebagai antioksidan adalah
senyawa fenolik, golongan flavonoid, turunan asam sinamat, kumarin, tokoferol dan asam-
asam organik polifungsional. Apel juga mengandung betakaroten. Betakaroten memiliki
aktivitas sebagai provitamin A yang berguna untuk menangkal serangan radikal bebas
penyebab berbagai penyakit degeneratif. Fermentasi merupakan sebuah proses metabolisme
yang dilakukan oleh mikroorganisme untuk memperoleh energi dengan mengubah gula saat
fermentasi, kebanyakan gula diubah menjadi glukosa dan fruktosa. Fermentasi pada bahan
pangan berjalan karena adanya mikroba melakukan kegiatan (metabolisme) yang
menghasilkan suatu zat atau produk akhir yang dapat memberikan perubahan-perubahan pada
bahan pangan itu, baik perubahan fisik maupun kimia (Hidayat et al., 2006).
Manfaat buah apel bagi kesehatan berdasarkan Mufti Effendi (2012) yaitu sebagi
berikut:
1. Dapat mengurangi berat badan
2. Dapat mencegah asma
3. Dapat mencegah al-zheimer
4. Dapat mencegah kanker usus
5. Dapat melindungi tulan
6. Dapat mencegah kanker payudara
7. Dapat mencegah kanker paru-paru
8. Dapat menurunkan kadar kolestrol
9. Dapat mencegah kanker hati
10. Dapat membersihkan dan menyegarkan mulut
11. Dapat mengontrol diabetes

2.7 Suhu penyimpanan


Buah apel lebih tahan lama daripada buah-buahan lainnya. Buah apel yang telah
disimpan memiliki rasa yang enak, daripada pada saat dipetik. Buah apel setelah dipetik
ntetap mengalami pernafasan dan penguapan, maka apabila dibiarkan buah akan masak,
kelewat masak, dan akan membusuk. Buah apel yang disimpan di dalam kamar pendingin
dapat tetap segar selama 4 7 bulan. Pada suhu 32o F 33o F (0 sampai 6o Buah apel
tidak boleh disimpan bersama-sama dengan bahan-bahan lain yang mempunyai bau kuat,
misalnya bawang, minyak tahan, dan sebagainya, karena buah appel dapat mengabsorbsi
bau (Soelarsoe, 1998)
2.8 Tinjauan Alat
2.8.1 .Inkubator
Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang
terkontrol (umumnya di atas suhu ambient) serta dilengkapi dengan pengatur suhu dan
pengatur waktu. Semakin kecil ukuran inkubator maka semakin rentan perubahan
suhunya saat pintu inkubator dibuka. Perlu dipertimbangkan pula keseragaman suhu yang
ada didalam dengan memperhatikan pola penempatan elemen pemanas atau terdapatnya
kipas penyebar suhu. Pintu kaca yang terdapat pada beberapa model dibiarkan tertutup
saat melihat biakan secara sekilas bertujuan supaya tidak terjadi penurunan suhu.
2.8.2 Kulkas
Kulkas atau lemari es atau peti sejuk adalah sebuah alat rumah tangga listrik yang
menggunakan refrigerasi (proses pendingin) untuk menolong pengawetan makanan.
Sekitar 99,5% rumah di Amerika Serikat memiliki kulkas. Dia bekerja menggunakan
pompa panas pengubah fase beroperasi dalam sebuah putaran refrigeration. Kulkas
industri adalah kulkas yang digunakan untuk kebutuhan industri, seperti di restoran atau
supermarket. Kulkas dapat terdiri dari lemari pendingin atau lemari pembeku atau
keduanya. Sistem dua lemari ini diperkenalkan pertama kali oleh General Electric pada
1939. Beberapa kulkas sekarang dibagi menjadi empat ruang untuk penyimpanan jenis
makanan yang berbeda:

1. -18 C (0 F) (pembeku)
2. 0 C (32 F) (daging)
3. 4 C (40 F) (pendingin)
4. 10 C (50 F) (sayuran), untuk menaruh berbagai jenis makanan.
Kapasitas sebuah kulkas diukur dalam liter. Biasanya isi pembeku adalah 100 liter dan
pendingin 140 liter (namun dapat sangat bervariasi).
2.9 Uji organoleptik
Pengujian organoleptik adalah pengujian yang didasarkan pada proses penginderaan.
Bagian organ tubuh yang berperan dalam penginderaan adalah mata, telinga, indera pencicip,
indera pembau dan indera perabaan atau sentuhan. Kemampuan alat indera memberikan
kesan atau tanggapan dapat dianalisis atau dibedakan berdasarkan jenis kesan. Luas daerah
kesan adalah gambaran dari sebaran atau cakupan alat indera yang menerima rangsangan.
Kemampuan memberikan kesan dapat dibedakan berdasarkan kemampuan alat indra
memberikan reaksi atas rangsangan yang diterima. Kemampuan tersebut meliputi
kemampuan mendeteksi (detection), mengenali (recognition), membedakan (discrimination),
membandingkan (scalling) dan kemampuan menyatakan suka atau tidak suka (hedonik)
(Saleh, 2004).
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan
3.2 Waktu Dan Tempat
Praktikum kajian laju sifat organoleptic beberapa varietas apel pada suhu yang
berbeda yang dilakukan pada hari rabu sampai hari kamis tanggal 20-29 mei 2015 yang
bertempat di laboratorium fisiologi hewan dan fisiologi tumbuan jurusan biologi fakultas
sains dan teknologi universitas islam negri Maulana Malik Ibrahim Malang.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagi berikut :
1. Incubator 1 Buah
2. Pisau 1 Buah
3. Wadah apel 1 Buah
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1. Apel red delicius 15 Buah
2. Apel manalagi 15 Buah
3.3 Langkah Kerja

Dihubungkan incubator dengan sumber listrik.

Diatur suhu pada incubator 7 derajat, 27 derajat dan 37 derajat.

Dimasukkan apel ke dalam incubator sealam 3 hari pada setiap suhu yang berbeda

Diambil apel setip hari untuk diuji sifat organoleptic.

Dicatat hasil dari uji sifat organoleptic

Dibandingkan pada masing-masing suhu

Hasil
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
4.1.1 Apel Manalagi suhu 70
Hari-ke Tekstur Rasa Aroma/Bau Kesegaran
1. 4,8 7,6 5,8 8
2. 4,8 8 7,6 8,8
3. 4,4 6 5,8 8,4
4. 3,8 7,2 4,8 7,8
5. 5,2 7 5,8 7,4
4.1.2 Apel Red Delicius suhu 70
Hari-ke Tekstur Rasa Aroma/Bau Kesegaran
1. 6,4 6 4,2 5,6
2. 7,2 6,8 3,8 6
3. 6 7,2 3,8 6,4
4. 5 7,4 5,8 6,6
5. 6,2 6,6 5 6,2
4,

4.1.3 Pembahasan
4.2 Suhu 27 Manalagi
Hari-ke Tekstur Rasa Aroma/Bau Kesegaran
1. 4,4 2,2 4,4 2,6
2. 2,8 8,2 7,4 5,6
3. 2 4,4 4,8 2,8
4. 2 3,8 3,6 2,4
5. 2,6 4,8 8,4 1,2
4.2 Suhu 27 red delicius
Hari-ke Tekstur Rasa Aroma/Bau Kesegaran
1. 8,8 4,2 3 1,2
2. 9,8 3 4,2 1
3. 7,6 3,2 2,6 2,2
4. 6,2 3 2,2 4,4
5. 8,2 8,2 7 6,8
Suhu 37manalagi
Hari-ke Tekstur Rasa Aroma/Bau Kesegaran
1. 5 5 3,8 1,4
2. 3,8 8,8 5,6 6,2
3. 4,6 4,8 3 2,2
4. 5 4,6 2,4 5
5. 2 1,6 1,6 1,2
Suhu 37 red delicius
Hari-ke Tekstur Rasa Aroma/Bau Kesegaran
1. 7,8 5 8,2 3
2. 5,2 5,6 8,6 4,8
3. 5,8 5,2 5,8 1,6
4. 8,6 3 4 1
5. 4,4 2,6 2,2 1

Anda mungkin juga menyukai