PENDAHULUAN
Apel adalah jenis buah-buahan, atau buah yang dihasilkan dari pohon buah apel. Buah
apel biasanya berwarna merah kulitnya jika masak dan (siap dimakan), namun bisa juga
kulitnya berwarna hijau atau kuning. Kulit buahnya agak lembek, daging buahnya keras.
Buah ini memiliki beberapa biji di dalamnya. Kebanyakan apel bagus dimakan mentah-
mentah (tak dimasak), dan juga digunakan banyak jenis makanan pesta. Apel dimasak sampai
lembek untuk dibuat saus apel (Soelarso, 1998).
Karakteristik buah apel dapat dinilai menurut Soelarso (1998) adalah sebagai berikut:
1. Nilai fisik : kekerasan, berat jenis, dan mudahnya lepas dari tangkainya.
2. Nilai visual : warna kulit dan ukuran
3. Analisis kimia : kadar vitamin, kadar pati dan asam
4. Metode fisiologi : respirasi
Apel (Malus Domestica) Buah apel mempunyai bermacam-macam varietas dan
memiliki ciri-ciri tersendiri. Beberapa varietas apel unggulan antara lain Romebeauty,
Manalagi, Anna, Princess Noble, dan Wangli/Lali Jiwo. Pada beberapa varietas apel, aroma
terasa sangat tajam. Citarasa, aroma, maupun tekstur apel sebenarnya dihasilkan dari kurang
lebih 230 komponen kimia, termasuk pula beragam asam seperti asam asetat, format serta 20
jenis asam lain. Selain itu, ada kandungan alkohol berkisar 30 40 jenis, ester seperti etil
asetat sekitar 100 jenis, karbonil seperti formaldehid dan asetaldehid (Ikrawan, 1996).
Apel Manalagi mempunyai warna buah tetap hijau kekuningan walaupun sudah
matang. Buahnya berbentuk jorong, pangkal dan pucuk berlekuk dalam. Jenis apel ini
mempunyai pori kulit buah yang nyata, halus dan renggang. Rasa apel ini segar dan
mempunyai aroma yang kuat. Daging buahnya berwarna putih, halus, dan berair. Tangkai
buahnya panjang berwarna kelabu dan kecil. Bijinya berbentuk kelabu agak bulat dan
berwarna coklat tua. (Ikrawan, 1996)
Red delicious adalah apel komersial yang lembut tetapi renyah. Selain itu, apel
komersial memiliki kulit yang berwarna terang, tidak pirang, mudah diangkut, dapat
disimpan lama-lama, produksi tinggi, tahan penyakit dan terasa enak. Buah apel ini berbentuk
seperti hati cerah merah dan kadang-kadang bergaris. Petani apel Washington telah
memproduksi apel terbaik di dunia Red Delicious sejak tahun 1920-an dan dipanen pada
bulan September dan Oktober dan tersedia sepanjang tahun. (Soelarsoe, 1998)
Buah apel lebih tahan lama daripada buah-buahan lainnya. Buah apel yang telah disimpan
memiliki rasa yang enak, daripada pada saat dipetik. Buah apel setelah dipetik ntetap
mengalami pernafasan dan penguapan, maka apabila dibiarkan buah akan masak, kelewat
masak, dan akan membusuk. Buah apel yang disimpan di dalam kamar pendingin dapat tetap
segar selama 4 7 bulan. Pada suhu 32o F 33o F (0 sampai 6o C). Buah apel tidak boleh
disimpan bersama-sama dengan bahan-bahan lain yang mempunyai bau kuat, misalnya
bawang, minyak tahan, dan sebagainya, karena buah appel dapat mengabsorbsi bau
(Soelarsoe, 1998)
Pengujian organoleptik adalah pengujian yang didasarkan pada proses penginderaan.
Bagian organ tubuh yang berperan dalam penginderaan adalah mata, telinga, indera pencicip,
indera pembau dan indera perabaan atau sentuhan. Kemampuan alat indera memberikan
kesan atau tanggapan dapat dianalisis atau dibedakan berdasarkan jenis kesan. Luas daerah
kesan adalah gambaran dari sebaran atau cakupan alat indera yang menerima rangsangan.
Kemampuan memberikan kesan dapat dibedakan berdasarkan kemampuan alat indra
memberikan reaksi atas rangsangan yang diterima. Kemampuan tersebut meliputi
kemampuan mendeteksi (detection), mengenali (recognition), membedakan (discrimination),
membandingkan (scalling) dan kemampuan menyatakan suka atau tidak suka (hedonik)
(Saleh, 2004).
suhu 7 , 2 7 , dan 3 7 ?
2. Bagaimana sifat organoleptik buah apel varietas apel manalagi yang disimpan pada
suhu 7 , 27 , dan 37 ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sifat organoleptik buah apel varietas red delicious yang disimpan
1.4 Manfaat
1. Manfaat bagi masyarakat : agar dapat mengetahui suhu yang tepat digunakan untuk
penyimpanan apel setelah dipanen sehingga buah tetap segar.
2. Manfaat bagi ilmu pengetahuan di masa mendatang : agar para peneliti dapat
mengetahui suhu yang paling baik untuk penyimpanan buah apel.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Apel pertama kali ditanam di Asia Tengah, kemudian berkembang luas di wilayah
yang lebih dingin. Apel yang dibudidayakan memiliki nama ilmiah Malus domestica yang
menurut sejarahnya merupakan keturunan dari Malussieversii dengan sebagian genom dari
Malus sylvestris (apel hutan/apel liar)yang ditemui hidup secara liar di pegunungan Asia
Tengah, di Kazakhstan,Kirgiztan, Tajikistan, dan Xinjiang, Cina.Tanaman ini masuk ke
Indonesia sekitar tahun 1930-an dibawa oleh orang Belanda bernama Kreben kemudian
menanamnya di daerah Nongkojajar (Kabupaten Pasuruan). Pada tahun 1953, Bagian
PerkebunanRakyat (sekarang bernama Lembaga Penelitian Hortikultura) mendatangkan
beberapa jenis apel dari luar negeri, termasuk Rome Beauty dan Princess Noble.Selanjutnya,
sejak tahun 1960 tanaman apel sudah banyak ditanam diBatu, Malang untuk mengganti
tanaman jeruk yang mati diserang penyakit.Sejak saat itu tanamanapel terus berkembang
hingga sekarang di datarantinggi Kota Batu, Poncokusumo (Malang) dan Nongkojajar
(Pasuruan) dan masa kejayaannya pada sekitar tahun 1970. (Soelarso,1998).
Pusat keragaman genus Malus adalah di Turki timur. Pohon apel mungkin merupakan
tumbuhan awal yang menjadi tanaman pertanian, buah-buahannya diperbaiki melalui proses
seleksi selama ribuan tahun. Iskandar Agung dihargai karena menemukan tumbuhan apel
kerdil di Asia Kecil pada tahun 300 SM. Apel musim dingin, yang dipetik pada akhir musim
gugur dan disimpan dalam suhu yang sedikit melebihi titik beku, telah menjadi makanan
penting di Asia dan Eropa selama ribuan tahun, dan juga di Argentina dan Amerika
Serikat sejak kedatangan bangsa Eropa. (Ikrawan, 1996).
Apel dibawa masuk ke Amerika Utara bersama kolonis pada abad ke-17. Pada abad ke-
20, proyek irigasi di negeri Washington dilancarkan untuk memacu pembangunan industri
buah bernilai ribuan jutaan dolar, yang dipelopori oleh spesies apel. Hingga abad ke-20,
petani menyimpan apel dalam bilik-bilik antibeku pada musim dingin untuk mereka jual
sendiri. Transportasi apel segar oleh kereta dan jalan yang terus berkembang berhasil
menghilangkan kebutuhan untuk penyimpanan.
Sekarang apel telah tersebar luas di seluruh Indonesia, disukai banyak orang, dan
harganya relatif terjangkau. Adanya globalisasi perdagangan menyebabkan kita di Indonesia
dapat mengkonsumsi apel dari Amerika,Australia, Cina, ataupun Taiwan disamping apel lokal
dari Malang.Ketersediaannya melimpah di pasaran dan nyaris tidak tergantung musim.
Jadi,setiap saat kita dapat mengkonsumsi apel.
1. -18 C (0 F) (pembeku)
2. 0 C (32 F) (daging)
3. 4 C (40 F) (pendingin)
4. 10 C (50 F) (sayuran), untuk menaruh berbagai jenis makanan.
Kapasitas sebuah kulkas diukur dalam liter. Biasanya isi pembeku adalah 100 liter dan
pendingin 140 liter (namun dapat sangat bervariasi).
2.9 Uji organoleptik
Pengujian organoleptik adalah pengujian yang didasarkan pada proses penginderaan.
Bagian organ tubuh yang berperan dalam penginderaan adalah mata, telinga, indera pencicip,
indera pembau dan indera perabaan atau sentuhan. Kemampuan alat indera memberikan
kesan atau tanggapan dapat dianalisis atau dibedakan berdasarkan jenis kesan. Luas daerah
kesan adalah gambaran dari sebaran atau cakupan alat indera yang menerima rangsangan.
Kemampuan memberikan kesan dapat dibedakan berdasarkan kemampuan alat indra
memberikan reaksi atas rangsangan yang diterima. Kemampuan tersebut meliputi
kemampuan mendeteksi (detection), mengenali (recognition), membedakan (discrimination),
membandingkan (scalling) dan kemampuan menyatakan suka atau tidak suka (hedonik)
(Saleh, 2004).
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan
3.2 Waktu Dan Tempat
Praktikum kajian laju sifat organoleptic beberapa varietas apel pada suhu yang
berbeda yang dilakukan pada hari rabu sampai hari kamis tanggal 20-29 mei 2015 yang
bertempat di laboratorium fisiologi hewan dan fisiologi tumbuan jurusan biologi fakultas
sains dan teknologi universitas islam negri Maulana Malik Ibrahim Malang.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagi berikut :
1. Incubator 1 Buah
2. Pisau 1 Buah
3. Wadah apel 1 Buah
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1. Apel red delicius 15 Buah
2. Apel manalagi 15 Buah
3.3 Langkah Kerja
Dimasukkan apel ke dalam incubator sealam 3 hari pada setiap suhu yang berbeda
Hasil
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
4.1.1 Apel Manalagi suhu 70
Hari-ke Tekstur Rasa Aroma/Bau Kesegaran
1. 4,8 7,6 5,8 8
2. 4,8 8 7,6 8,8
3. 4,4 6 5,8 8,4
4. 3,8 7,2 4,8 7,8
5. 5,2 7 5,8 7,4
4.1.2 Apel Red Delicius suhu 70
Hari-ke Tekstur Rasa Aroma/Bau Kesegaran
1. 6,4 6 4,2 5,6
2. 7,2 6,8 3,8 6
3. 6 7,2 3,8 6,4
4. 5 7,4 5,8 6,6
5. 6,2 6,6 5 6,2
4,
4.1.3 Pembahasan
4.2 Suhu 27 Manalagi
Hari-ke Tekstur Rasa Aroma/Bau Kesegaran
1. 4,4 2,2 4,4 2,6
2. 2,8 8,2 7,4 5,6
3. 2 4,4 4,8 2,8
4. 2 3,8 3,6 2,4
5. 2,6 4,8 8,4 1,2
4.2 Suhu 27 red delicius
Hari-ke Tekstur Rasa Aroma/Bau Kesegaran
1. 8,8 4,2 3 1,2
2. 9,8 3 4,2 1
3. 7,6 3,2 2,6 2,2
4. 6,2 3 2,2 4,4
5. 8,2 8,2 7 6,8
Suhu 37manalagi
Hari-ke Tekstur Rasa Aroma/Bau Kesegaran
1. 5 5 3,8 1,4
2. 3,8 8,8 5,6 6,2
3. 4,6 4,8 3 2,2
4. 5 4,6 2,4 5
5. 2 1,6 1,6 1,2
Suhu 37 red delicius
Hari-ke Tekstur Rasa Aroma/Bau Kesegaran
1. 7,8 5 8,2 3
2. 5,2 5,6 8,6 4,8
3. 5,8 5,2 5,8 1,6
4. 8,6 3 4 1
5. 4,4 2,6 2,2 1