Anda di halaman 1dari 1

Nama: Arifatul Lutfia

Nim: 14620095
INDONESIA KRISIS AIR
Seluruh kehidupan di dunia ini tidak dapat terlepas dari air. Air menjadi prasyarat bagi
kelangsungan hidup setiap makhluk. Negara mengamanatkan kepada pemerintah melalui UU No.7
Tahun 2004 untuk mengatur dan menjamin kebutuhan dan memberikan perlindungan hak setiap
individu bangsa untuk mendapatkan air bagi pemenuhan kebutuhan pokok minimal sehari-hari
guna memenuhi kehidupan yang sehat, bersih, dan produktif, termasuk pula memberikan
perlindungan terhadap resiko yang timbul akibat potensi dan daya air.
Indonesia tiap tahunnya terus mengalai jumlah peningkatan penduduk yang menyebabkan
kebutuhan air pun juga meningkat. Jumlah dan tingkat kepadatan penduduk ini mempunyai
korelasi yang sangat erat dengan permasalahan krisis air dan pencemaran sumber mata air. Pada
musim Kemarau panjang biasanya daerah-daerah Indonesia mengalami kekurangan air disebabkan
keringnya sumber mata air dan tercemarnya sumber mata air yang terdapat didaerah tersebut
akibatnya untuk mendapatkan air bersih harus menempuh jarak yang jauh atau dengan menunggu
bantuan air dari pemerintah. Jika hal ini dibiarkan terus terjadi boleh jadi akan memperburuk
kelangsungan hidup bangsa dan Negara karena Air sangat berpengaruh terhadap krisis pangan,
kesehatan, kemiskinan dan daya saing kawasan.
Terbatasnya akses pemenuhan kebutuhan air dan sanitasi mengakibatkan pengambilan air
tanah semakin tak terkendali hingga melampaui safe yield nya. Pada tahun 2004 tercatat bahwa
prosentase rumah tangga yang menggunakan air tanah berada di atas angka 73%. Pengambilan air
tanah yang tak terkendali mmenyebabkan terjadinya amblesan tanah secara permanen. Akibatnya,
semakin banyak kawasan perkotaan yang menjadi kawasan rawan banjir.
Program pemerintah 2009 tentang peningkatan sistem penyediaan air minum di berbagai
kota pada umumnya hingga saat ini masih terkendala oleh ketersediaan air baku pada sumber
airnya. Banyak masyarakat miskin di kawasan rawan air masih harus berjuang menyisihkan jam
produktifnya guna mendapatkan air bersih. Seharusnya pemerintah melakukan Pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan kebijakan pengelolaan sumber daya air yang dilakukan secara periodik
tahunan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan, menelusuri penyebab
kegagalan dan sekaligus menjadi umpan balik untuk merumuskan langkah koreksi menuju
keberhasilan yang maksimal.

Anda mungkin juga menyukai