Penyusun :
Editor :
LPPM ITB
KATA PENGANTAR
Penyusun,
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Deskripsi Judul Modul ...................................................................... 1
B. Prasyarat ......................................................................................... 1
C. Petunjuk Penggunaan Modul ............................................................. 2
D. Tujuan Akhir ..................................................................................... 7
E. Kompetensi dan Sub Kompetensi ....................................................... 8
F. Pengecekan Kemampuan .................................................................. 13
BAB II PEMBELAJARAN
A. Rencana Belajar Peserta Diklat .......................................................... 16
B. Kegaiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar 1 Peralatan Utama Las Oksi-asetilin dan Cara
Penggunaannya ........................................................................... 19
a. Tujuan kegiatan belajar ........................................................... 19
b. Uraian materi Pembelajaran ..................................................... 19
c. Rangkuman materi Pembelajaran ............................................ 45
d. Tugas Pembelajaran .............................................................. 51
e. Tes formatif .......................................................................... 52
f. Kunci jawaban formatif .......................................................... 53
g. Lembar kerja ........................................................................ 55
2. Kegiatan Belajar 2 Alat bantu las dan peralatan keselamatan
kerja ......................................................................................... 58
a. Tujuan kegiatan belajar .......................................................... 58
b. Uraian materi Pembelajaran .................................................... 58
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan .......................................................................................... 190
DAFTAR PUSTAKA
Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan Pemanasan vii
Modul Mekanik Otomotif
Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan Pemanasan viii
Modul Mekanik Otomotif
GLOSARIUM
Elemen Kompetensi
Kompeten
Mampu melakukan pekerjaan dan memiliki keterampilan, pengetahuan dan sikap yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu secara efektif dan efisien di tempat
kerja serta seusai dengan standar yang telah ditetapkan.
Kriteria Kinerja
Penilaian
Proses formal yang memastikan peserta pendidikan dan pelatihan memenuhi standar-
standar yang dibutuhkan oleh standar kompetensi industri. Proses penilaian ini dilakukan
oleh seorang penilai yang memenuhi persyaratan (cakap dan berkualitas) dalam
kerangka yang telah disepakati secara formal.
Penilai
Seseorang yang telah diakui/ditunjuk oleh pihak yang berkompeten untuk melakukan
kegiatan penilaian/pengujian kepada peserta pendidikan dan pelatihan untuk suatu area
tertentu.
Penilaian
Penilaian Formatif
Kegiatan penilaian berskala kecil yang dilakukan selama kegiatan pendidikan dan
pelatihan untuk membantu memastikan kegiatan Pembelajaran berjalan sesuai dengan
rencana Pembelajaran dan memberikan umpan balik kepada peserta pendidikan dan
pelatihan tentang kemajuan belajar yang mereka capai.
Penilaian Sumatif
Kegiatan penilaian yang dilakukan setelah kegiatan pendidikan dan pelatihan dalam satu
unit kompetensi telah diselesaikan yang bertujuan untuk memastikan apakah peserta
pendidikan dan pelatihan sudah mencapai kriteria Kinerja dalam satu unit kompetensi
tertentu.
Guru/pembimbing
Orang yang memberikan pelatihan keterampilan, pengetahuan dan sikap dalam kegiatan
pendidikan dan pelatihan.
Pelatihan yang berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam penguasaan suatu area
kompetensi/keahlian secara teratur dan mengacu pada standar yang ditetapkan.
Unit Kompetensi
BAB I
PENDAHULUAN
B. Prasyarat
Kemampuan awal yang harus dimiliki oleh peserta diklat yang akan mempelajari
modul ini adalah telah menguasai dan lulus pada Pembelajaran modul D yaitu
mengikuti prosedur kesehatan dan keselamatan kerja pada modul E yaitu
penggunaan dan pemeliharaan peralatan dan perlengkapan tempat kerja.
Pada bagian ini memuat uraian kompetensi yang akan dipelajari terdiri dari
kode kompetensi, kompetensi, sub kompetensi, kriteria Kinerja dimana peserta
diklat akan menemukan unit-unit kompetensi yang akan membimbing dalam
pencapaian pengetahuan dan keterampilan untuk mencapai kompetensi.
Bagian ini sangat penting bagi peserta diklat. Setiap peserta diklat harus
mengikuti setiap Tahap Belajar (sesuai urutan) sehingga akan mencapai
kompetensi. Ingat: tanggung jawab untuk proses belajar ada pada diri dan
usaha dalam penyelesaian tahapan belajar akan dihargai melalui kemampuan
peserta diklat untuk mencapai kompetensi.
2. Cek kemampuan
4. Tipe penilaian
a. Tes tertulis
1. Baca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan
tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar yang telah
direncanakan.
5. Coba kerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada
tahap belajar.
Jika ada sesuatu yang tidak dimengerti pada penggunaan modul ini, tanyakan
pada guru/pembimbing untuk membantu kelancaran pelaksanaan Pembelajaran
yang dilakukan. Pusatkan pada pencapaian pengetahuan dan keterampilan baru.
6. Metode penyampaian
Terdapat tiga prinsip metode penyampaian yang dapat digunakan, dan hal
tersebut dijelaskan di bawah ini. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode
mungkin sesuai. Modul ini telah didesain sebagai sumber belajar utama dalam
ketiga situasi.
a. Belajar bebas
b. Belajar berkelompok
c. Belajar terstruktur
8. Tahapan Pembelajaran
a. Kegitan belajar
Setiap peserta diklat dapat meneruskan pada kegiatan belajar selanjutnya
apabila :
Telah menyelesaikan seluruhnya tahapan belajar pada satu kegiatan
belajar.
Telah melakukan seluruh tugas-tugas Pembelajaran.
Telah menguasai seluruh kompetensi yang dipersyaratkan.
Dapat menyelesaikan dan mampu memjawab semua pertanyaan dengan
benar yang disajikan dalam tes formatif.
Telah menyelesaikan dan lulus (sesuai dengan kriteria standar penilaian)
pada setiap Kinerja yang ditampilkan melalui penyelesaian lembaran kerja.
b. Penyelesaian kegiatan belajar.
Seorang peserta diklat dianggap telah lulus pada setiap kegiatan belajar atau
modul apabila :
Telah menyelesaikan seluruhnya tahapan belajar pada satu kegiatan
belajar pada satu modul.
Telah melakukan seluruh tugas Pembelajaran setiap kegiatan belajar.
Telah menguasai seluruh kompetensi yang dipersyaratkan.
D. Tujuan Akhir
Tujuan akhir dari kegiatan belajar pada modul ini adalah :
1. Memberikan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan tentang melakukan
rutinitas las oksi-asetilin.
2. Sasarannya adalah segala macam pekerjaan yang berhubungan dengan
melakukan rutinitas las oksi-asetilin, yang terdiri dari :
a. Menyiapkan bahan untuk pengelasan.
b. Menghubungkan dan mengeset peralatan pengelasan.
c. Menentukan peralatan las, pengesetan dan alat bantu yang digunakan.
d. Melakukan rutinitas pengelasan.
3. Penekanan Pembelajaran adalah pada hal-hal praktik tentang melakukan rutinitas
las oksi-asetilin.
4. Pelatihan dilakukan di bengkel pelatihan atau industri yang relevan dengan
persyaratan.
5. Tersedia bengkel kerja dengan kelengkapan peralatan yang cukup memadai.
6. Tersedia sumber-sumber belajar dan media Pembelajaran.
7. Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja yang selalu diperhatikan.
8. Penggunaan alat-alat yang sesuai dengan fungsi dan kegunaannya.
9. Bekerja berdasarkan prosedur operasi standar.
10. Lingkungan kerja yang sehat dan aman dengan sirkulasi tata udara yang
memadai.
E. Kompetensi
Unit Kompetensi : Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan dengan Panas dan Pemanasan
Kode : OPKR-10-006B
Alokasi Waktu : 80 Jam @ 45 menit
A B C D E F G
LEVEL KOMPETENSI KUNCI
1 - 1 - 1 2 2
1. Batasan konteks
Standar kompetensi ini digunakan untuk jasa pelayanan pemeliharaan/servis dan perbaikan bidang perbengkelan.
2. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk :
Spesifikasi pabrik kendaraan.
SOP (Standard Operation Procedures).
Spesifikasi pabrik produk (contoh : lembar data keamanan pabrik).
Kode area tempat kerja.
3. Pelaksanaan K3 harus memenuhi :
Undang-undang tentang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
KONDISI KINERJA Penghargaan di bidang industri.
4. Sumber-sumber dapat termasuk :
Peralatan tangan/hand tool, perlengkapan pengelasan, perlengkapan pematrian, perlengkapan pemotongan dengan
panas dan perlengkapan pemanasan.
Perlengkapan pengelasan harus meliputi : oxy acettylene dan arc metal secara manual (las busur manual) dan dapat
juga meliputi : gelas logam arc (MIG) dan tungsten arc (TIG).
Perlengkapan pematrian harus termasuk satu atau lebih : listrik, flame heated irons, kompor.
Sumber lainnya meliputi : perlengkapan pengukuran, perlengkapan penandaan, perlengkapan pengangkatan.
5. Kegiatan
Kegiatan harus dilaksanakan di bawah kondisi kerja normal dan harus termasuk :
Pengelasan, pemotongan dengan panas, pemanasan, pematrian lunak dan termasuk pematrian dengan perak,
pematrian keras.
Seluruh kegiatan
pematrian dilaksanakan
berdasarkan SOP
(Standard Operation
Procedures), undang-
undang K3 (Keselamatan
dan Kesehatan Kerja),
peraturan perundang-
undangan dan
prosedur/kebijakan
perusahaan.
F. Pengecekan Kemampuan
Isi daftar cek kemampuan di bawah ini untuk mengukur sejauh mana
siswa/peserta diklat telah menguasai kompetensi yang akan dipelajari pada modul
ini, dan apabila siswa/peserta diklat telah mengusai kompetensi pada setiap tugas
belajar maka dapat meneruskan kegiatan belajar selanjutnya.
1. Tahap belajar I. Pelaksanaan Prosedur pengelasan
Dapat melaksanakan
Tugas-tugas
tugas dengan kompeten
1. Identifikasi peralatan las oksi asetilin.
2. Melakukan tindakan pengamanan pada
waktu menghubungkan dan mengeset
peralatan las.
3. Memasang regulator pada tabung gas
sesuai dengan jenis regulator.
4. Memasangkan selang las pada regulator
sesuai dengan macam selang las.
5. Mamasang pembakar pada selang las
dengan aman.
6. Menentukan ukuran mulut pembakar
sesuai dengan ukuran tebal bahan.
7. Menentukan alat keselamatan kerja yang
digunakan sesuai dengan standar.
8. Mempersiapkan alat bantu dalam
pengelasan sesuai dengan prosedur
operasi standar.
9. Menetukan jenis dan ukuran bahan
tambah.
10. Membuka dan mengatur tekanan kerja.
11. Mempersiapkan bahan yang akan dilas.
12. Mengatur nyala las.
13. Melakukan pengelasan.
14. Membersihkan bahan setelah dilas.
15. Mengamankan peralatan las setelah
selesai digunakan.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 13
Modul Mekanik Otomotif
Catatan :
Kriteria standar yang harus dicapai oleh peserta diklat yang dianggap telah
kompeten adalah :
Peralatan pengelasan diidentifikasi berdasarkan spesifiksi peralatan
pengawasan.
Menghubungkan dan mengeset peralatan las dengan memperhatikan
tindakan pengamanan sesuai dengan prosedur operasi standar.
Memasang setiap unit peralatan las dengan benar.
Pemilihan ukuran mulut pembakar dan kawat las yang sesuai dengan bahan
yang digunakan.
Pemilihan alat keselamatan kerja sesuai dengan standar keselamatan.
Pemilihan alat bantu las sesuai dengan prosedur operasional standar.
Pengelasan dilakukan dengan aman dan sesuai dengan prosedur.
Hasil lasan dibersihkan sesuai dengan prosedur operasi standar.
Peralatan las diamankan setelah digunakan sesuai dengan prosedur
pengamanan peralatan las.
Dapat melaksanakan
Tugas-tugas
tugas dengan kompeten
1. Mengidentifikasi peralatan dan bahan patri
keras sesuai tuntutan pengelasan.
2. Menyetel nyala api las sesuai tuntutan
pengelasan.
3. Mematri keras sambungan tumpang sesuai
tuntutan pengelasan.
Catatan :
Kriteria standar yang harus dicapai oleh peserta diklat yang dianggap telah
kompeten adalah :
Peralatan dan bahan patri keras diidentifikasi berdasarkan spesifikasi
peralatan pengelasan.
Perencanaan nyala api dilakukan sesuai dengan tuntutan benda kerja.
Pematrian dilakukan dengan aman dan sesuai prosedur.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 14
Modul Mekanik Otomotif
Dapat melaksanakan
Tugas-tugas
tugas dengan kompeten
1. Mengatur dan mematikan nyala api.
2. Proses pemotongan dilakukan berdasarkan
SOP.
3. Memotong berbagai bentuk.
4. Mesin potong gas.
5. Permukaan potong dan sebab-sebabnya.
Catatan :
Kriteria standar yang harus dicapai oleh peserta diklat yang dianggap telah
kompeten adalah :
Persyaratan pemotongan ditentukan berdasarkan spesifikasi pekerjaan
pengelasan.
Bahan dibersihkan dan disiapkan dengan menggunakan alat-alat dan teknik
yang sesuai berdasarkan prosedur operasi standar.
Dapat melaksanakan
Tugas-tugas
tugas dengan kompeten
1. Mengatur dan mematikan nyala api.
2. Proses pemanasan dilakukan sesuai SOP.
Catatan :
Kriteria standar yang harus dicapai oleh peserta diklat yang dianggap kompeten
adalah :
Persyaratan pemotongan ditentukan berdasarkan spesifikasi pekerjaan
pengelasan.
Bahan dibersihkan dan disiapkan dengan menggunakan alat-alat dan teknik
yang sesuai berdasarkan prosedur operasi standar.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 15
Modul Mekanik Otomotif
BAB II
PEMBELAJARAN
Menyiapkan bahan
untuk pengelasan
1. Memahami spesifikasi
pengelasan.
2. Memahami jenis
sambungan dan kode
pengelasan.
3. Mengidentifikasi ben-
tuk sambungan dan
kampuh.
4. Menyiapkan bahan
yang akan dilas sesuai
dengan ukuran.
5. Menyiapkan kampuh
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 16
Modul Mekanik Otomotif
dan sambungan.
Menghubungkan dan
mengeset peralatan
pengelasan
1. Mengidentifikasi pe-
ralatan las.
2. Melakukan tindakan
pengamanan pada
waktu menghubung-
kan dan mengeset
peralatan las.
3. Memasang regulator
pada tabung gas
sesuai dengan jenis
regulator.
4. Memasang selang las
pada regulator.
5. Memasang pembakar
pada selang las
dengan aman.
Menentukan peralatan
las, pengesetan dan
alat bantu yang
digunakan
1. Menentukan ukuran
mulut pembakar se-
suai dengan tebal
bahan.
2. Menentukan alat
keselamatan kerja.
3. Mempersiapkan alat
bantu.
4. menentukan jenis dan
ukuran bahan.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 17
Modul Mekanik Otomotif
B. Melaksanakan
prosedur
pematrian
1. Memahami teknik
pematrian.
2. Mempersiapkan
bahan.
3. Mengatur tekanan
kerja.
4. Mengatur nyala las.
5. Melakukan pematrian.
C. Melaksanakan
prosedur
pemotongan
dengan panas dan
pemanasan
1. Memahami teknik
pemotongan dan
pemanasan.
2. Mempersiapkan
bahan.
3. Mengatur tekanan
kerja.
4. Mengatur penyalaan
las.
5. Melakukan
pemotongan dengan
panas.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 18
Modul Mekanik Otomotif
1. KEGIATAN BELAJAR 1
PERALATAN UTAMA LAS OKSI-ASETILIN DAN CARA PENGGUNAANNYA
a. Tujuan kegiatan Pembelajaran
Mengetahui macam-macam alat-alat utama dan alat bantu las oksi-
asetilin sesuai dengan jenis peralatan dan macam peralatan yang
digunakan.
Memahami fungsi dan kegunaan alat-alat utama dan alat bantu las oksi-
asetilin sesuai dengan macam dan jenis alat utama dan alat bantu.
Menggunakan alat-alat utama dan alat bantu las gas sesuai dengan
fungsi dan kegunaan alat utama dan alat bantu.
Mengeset alat-alat utama las oksigen-asetilin sesuai dengan prosedur
operasi standar.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 19
Modul Mekanik Otomotif
Kap pelindung
Keran
regulator
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 20
Modul Mekanik Otomotif
Pada bagian atas botol gas terdapat katup pengeluaran gas yang
terbuat dari bahan tembaga dengan pembuka gas menggunakan kunci
gas khusus, serta socket yang terdapat pada katup pengeluaran gas
menggunakan ulir kiri. Pada bagian bawah botol gas terdapat keping
pengaman lumer dengan maksud apabila ada kelebihan tekanan akibat
panas yang ditimbulkan oleh nyala balik yang terjadi pada proses
pengelasan, maka keping pengaman akan terbuka secara otomatis.
Cara penggunaan tabung gas asetilin secara aman adalah sebagai
berikut :
1. Letakkan tabung dengan posisi berdiri tegak.
2. Setiap pemakaian gas harus melalui regulator.
3. Tidak boleh diletakkan pada tempat panas.
4. Jauhkan dari sumber api, bahan mudah terbakar dan benturan.
5. Tidak diperkenankan untuk menggoreskan elektroda.
6. Jangan mencabut tanda-tanda khusus yang terdapat pada
tabung gas.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 21
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 22
Ruang gas
Kunici air
Air
Laci karbit
Retor
b. Ruang air
Digunakan untuk menempatkan air yang befungsi untuk
mengkonsumsi air pencampur karbit dan penyaring gas asetilin yang
didapat dari hasil pencampuran.
c. Ruang gas asetilin
Berfungsi untuk menyimpan gas asetilin sementara sebelum
dikeluarkan melalui kunci air.
d. Kunci air
Berfungsi sebagai keran pengeluaran gas pada saat akan digunakan
untuk pengelasan.
e. Pengukur tekanan gas/manometer
Berfungsi untuk melihat besarnya tekanan gas asetilin yang dihasilkan
dari pencampuran di dalam ruang gas.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 23
Modul Mekanik Otomotif
d. Buka keran pengeluaran air sehingga air dari dalam ruang air menetes ke
dalam retor.
e. Perhatikan manometer pada generator, apabila jarum penunjukkan tekanan
sudah bergerak menandakan gas hasil pencampuran karbit dan air sudah
masuk ke dalam ruang gas.
f. Bukalah keran pengeluaran gas menuju ke tabung pembersih dan ke kunci
air.
g. Gas yang berada di dalam kunci air sudah dapat digunakan untuk
pengelasan.
Katup pengaman
Ruang gas
Keran cerat
Jatuhan karbit
Pemasukan air
Pengaduk
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 24
Modul Mekanik Otomotif
d. Regulator las
Regulator pada pengelasan berfungsi sebagai alat penurun dan
pengatur tekanan isi menjadi tekanan kerja yang tetap besarnya
sesuai dengan yang dikehendaki. Pada regulator las terdapat dua
alat pengukur tekanan atau manometer, yaitu :
1. Manometer tekanan isi yang berfungsi untuk mengetahui jumlah
tekanan isi yang terdapat dalam silinder.
2. Manometer tekanan kerja yang berfungsi untuk mengetahui
besarnya tekanan kerja yang kita keluarkan untuk pengelasan.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 25
Modul Mekanik Otomotif
G Katup C
Gas masuk
Gas keluar
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 26
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 27
Modul Mekanik Otomotif
b. Selang las
Selang las berfungsi sebagai saluran gas dari silinder atau
generator ke pembakar las. Selang las harus memiliki kekuatan
terhadap tekanan gas 10 kg/cm tetapi tidak kaku. Selang las
umumnya memiliki ukuran standar garis tengah 5 mm, 6 mm atau
7,5 mm.
Selang las pada pengelasan las oksi-asetilin berwarna hijau, biru
atau merah. Selang berwarna biru atau hijau digunakan untuk
selang gas oksigen, sedangkan selang yang berwarna merah
digunakan untuk gas asetilin dengan pemasangan selang pada
tabung gas diikat menggunakan klem dan pada kedua ujung selang
las baik yang akan disambungkan dengan pembakar maupun yang
disambungkan dengan tabung gas melalui naple atau alat
penyambung selang.
Untuk menghindarkan selang las dari kerusakan pada saat
digunakan, maka selang las harus dipelihara dan diamankan dari
penggunaan yang tidak sesuai dengan prosedur. Ada hal-hal penting
yang harus diperhatikan pada saat menggunakan selang las di
antaranya adalah :
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 28
Modul Mekanik Otomotif
c. Pembakar
Pembakar pada pengelasan las oksi-asetilin (las karbit) berfungsi
sebagai alat untuk mencampur gas asetilin dan gas oksigen serta
mengatur pengeluaran gas campuran tersebut ke mulut pembakar
dan dapat digunakan untuk proses pengelasan.
1. Pembakar las
Pembakar mempunyai dua jenis yang dibedakan pada sistem
pemcampuran gas di dalam pembakar yaitu :
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 29
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 30
Modul Mekanik Otomotif
Ruang pencampur
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 31
Modul Mekanik Otomotif
2. Pembakar potong
Pembakar potong berfungsi untuk :
a. Memanaskan bahan yang akan dipotong sampai temperatur
lumer.
b. Memotong bahan yang telah lumer melalui penekanan tinggi
gas oksigen.
Bentuk pembakar potong berbeda dengan pembakar las karena
pada pembakar potong terdapat tiga katup gas yaitu :
a. Katup gas asetilin yang berfungsi untuk mengeluarkan gas
asetilin pada waktu pemanasan awal sebelum melakukan
pemotongan bahan.
b. Katup gas oksigen untuk mengeluarkan gas oksigen untuk
pemanasan awal.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 32
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 33
Modul Mekanik Otomotif
3. Pemeliharaan pembakar
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan pada
waktu menggunakan pembakar yaitu :
a. Jangan memegang pembakar dengan tangan atau
menggunakan sarung tangan yang berminyak atau bahan
mudah terbakar lainnya.
b. Bagian mulut pembakar tidak dipergunakan untuk memukul.
c. Apabila mulut pembakar tersumbat pada waktu pengelesan,
bersihkan bahan yang menyumbat lubang mulut pembakar
dengan menggunakan jarum pembersih khusus dengan
ukuran yang sesuai dengan ukuran lubang mulut pembakar.
d. Bersihkan bagian bibir mulut pembakar dengan
menggosokkan bibir mulut pembakar pada kayu atau
menggunakan kikir pembersih khusus.
e. Apabila terjadi nyala balik, deteksi semua kemungkinan
termasuk kelonggaran yang ada pada setiap sambungan
pembakar.
f. Untuk menghindari terjadinya nyala balik, gunakan selalu
anti nyala balik yang dipasangkan pada naple pembakar.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 34
Modul Mekanik Otomotif
4
2
Keterangan gambar.
3
1. Tabung gas asetilin
2. Tabung gas oksigen
3. Regulator gas asetilin 5
4. Regulator gas oksigen 1
5. Selang las
6. Pembakar las 6
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 35
Modul Mekanik Otomotif
a. Memasang regulator
Regulator las dipasang pada tabung gas melalui socket (mur dan
baut) pengikat pada katup tabung gas. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan sebelum memasang regulator pada tabung gas yaitu :
1. Periksalah terlebih dahulu apakah peralatan, tangan dan alat
bantu lainnya sudah bersih dari minyak dan kotoran.
2. Tempatkanlah botol gas berdiri tegak dan terikat dengan kuat
sehingga terhindar dari botol terjatuh.
3. Pastikan regulator yang kita pasang sesuai dengan tabung gas
yang akan dipasang dengan melihat ciri-ciri tabung gas dan ciri-
ciri regulator yaitu warna dan socket yang digunakan.
4. Periksalah terlebih dahulu apakah socket (mur dan baut)
pengikat dalam keadaan bersih dan baik.
5. Gunakan seal tape pada ulir socket untuk memungkinkan ikatan
socket kuat dan tidak terjadi kebocoran.
6. Memegang regulator jangan pada bagian manometer, tetapi
pada bagian badan regulator.
Adapun langkah-langkah pemasangan regulator pada tabung gas
adalah sebagai berikut :
1. Bukalah katup botol sebentar untuk membersihkan katup tabung
gas dari debu yang akan menyumbat katup.
2. Balutkan seal tape pada bagian ulir socket yang ada pada
regulator secukupnya.
3. Masukkan leher naple regulator pada katup tabung gas dengan
posisi leher regulator lurus dengan lubang katup tabung gas.
4. Putar socket ke arah yang dapat mengencangkan socket, sesuai
dengan jenis ulir yang digunakan menggunakan kunci pas atau
kunci inggris sampai socket terkunci dengan kuat.
5. Cek socket dari kebocoran dengan mengeluarkan gas dalam
tabung dan regulator dalam keadaan tertutup menggunakan
cairan sabun.
6. Apabila ada kebocoran, maka cairan sabun akan bergelembung.
Buka kembali socket dan tambahkan balutan seal tape pada ulir
socket.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 36
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 37
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 38
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 39
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 40
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 41
Modul Mekanik Otomotif
Nyala luar
Nyala inti
b. Nyala karburasi
Nyala api karburasi adalah nyala api kelebihan gas
asetilin. Jenis nyala ini digunakan untuk pelapisan
permukaan dan patri keras. Ciri yang ditunjukkan oleh jenis
nyala ini adalah :
Terdapat tiga bentuk nyala yaitu nyala inti, nyala amplop
dan nyala luar.
Bentuk nyala inti hampir sama pada jenis nyala netral
tetapi bentuknya lebih pendek.
Nyala luar
Nyala inti
Nyala amplop
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 42
Modul Mekanik Otomotif
c. Nyala oksidasi
Nyala oksidasi adalah nyala api las kelebihan gas oksigen.
Jenis nyala ini digunakan untuk mengelas kuningan atau las
patri menggunakan kawat las kuningan atau perunggu. Ciri-
ciri nyala las oksidasi adalah :
Bentuk nyala las ada dua yaitu nyala inti dan nyala luar.
Bentuk inti nyala kecil dan runcing.
Pada saat nyala las terjadi berbunyi desis.
Nyala luar
Nyala inti
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 43
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 44
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 45
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 46
Modul Mekanik Otomotif
4. Regulator las
Regulator pada pengelasan berfungsi sebagai alat penurun dan
pengatur tekanan isi menjadi tekanan kerja yang tetap besarnya sesuai
dengan yang dikehendaki. Pada regulator las terdapat dua alat
pengukur tekanan atau manometer yaitu :
a. Manometer tekanan isi yang befungsi untuk mengetahui jumlah
tekanan isi yang terdapat dalam silinder.
b. Manometer tekanan kerja yang berfungsi untuk mengetahui
besarnya tekanan kerja yang kita keluarkan untuk pengelasan.
Menurut jenisnya, regulator las dibedakan atas dua jenis yaitu :
a. Regulator satu tingkat, di mana tekanan isi dalam tabung gas
diturunkan sekaligus menjadi tekanan kerja pengelasan.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 47
Modul Mekanik Otomotif
5. Selang las
Selang las berfungsi sebagai saluran gas dari silinder atau generator
ke pembakar las. Selang las harus memiliki kekuatan terhadap tekanan
gas 10 kg/cm, tetapi tidak kaku. Pada umumnya selang gas memiliki
ukuran standar garis tengah 5 mm, 6 mm atau 7,5 mm.
Selang las pada pengelasan las oksi-asetilin berwarna hijau, biru
atau merah. Selang berwarna biru atau hijau digunakan untuk selang
gas oksigen sedangkan selang yang berwarna merah digunakan untuk
gas asetilin. Pemasangan selang pada tabung gas diikat menggunakan
klem dan pada kedua ujung selang las baik yang akan disambungkan
dengan pembakar maupun yang disambungkan dengan tabung gas
melalui naple atau alat penyambung selang.
6. Pembakar
Pembakar pada pengelasan las oksi-asetilin (las karbit) berfungsi
sebagai alat untuk mencampur gas asetilin dan gas oksigen serta
mengatur pengeluaran gas campuran tersebut ke melalui mulut
pembakar dan dapat digunakan untuk proses pengelasan.
a. Pembakar las
Pembakar mempunyai dua jenis yang dibedakan pada sistem
pencampuran gas di dalam pembakar yaitu :
1. Pembakar las tekanan rendah atau pembakar injector.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 48
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 49
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 50
Modul Mekanik Otomotif
d. Tugas Pembelajaran
Pada penilaian Kinerja yang akan dilakukan, peserta diklat
dipersyaratkan menampilkan kemampuan sesuai dengan urutan tugas yang
disusun dalam analisis pokok bahasan. Untuk itu disarankan kepada peserta
diklat selalu berkonsultasi dengan guru/pembimbing dalam melaksanakan
suatu tugas dan revisi terhadap teori yang dipelajari.
Untuk mendapatkan kemampuan yang sesuai dengan kriteria standar,
yang harus dicapai oleh peserta diklat yang dianggap kompeten adalah :
1. Peralatan utama las oksi-asetilin diketahui sesuai dengan bentuk dan
fungsinya.
2. Prosedur dan teknik pengesetan peralatan utama las oksi-asetilin
dipahami sesuai dengan prosedur operasional standar yang sesuai
berdasarkan prosedur operasi standar.
3. Peralatan utama las digunakan sesuai dengan prosedur operasional
peggunaan alat utama las oksi-asetilin.
Lakukanlah tugas-tugas belajar di bawah ini :
1. Identifikasi semua peralatan utama pengelasan baik jenis, bentuk
maupun fungsi serta kegunaannya.
2. Pahami prosedur pengesetan peralatan las sesuai dengan prosedur
operasional standar.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 51
Modul Mekanik Otomotif
e. Tes formatif
1. Sebukan macam jenis peralatan utama las yang digunakan pada
pengelasan oksi-asetilin !
2. Sebutkan perbedaan antara tabung gas oksigen dan asetilin !
3. Sebutkan cara pengamanan tabung gas pada waktu melakukan
pengelasan !
4. Sebutkan fungsi generator dalam pengelasan !
5. Sebutkan macam generator las baik menurut besarnya kapasitas
generator maupun sistem pencampuran karbit di dalam generator !
6. Sebutkan fungsi regulator las !
7. Sebutkan bagian utama regulator las yang menunjukkan fungsi
regulator las !
8. Sebutkan langkah pengamanan regulator pada waktu digunakan pada
proses pengelasan !
9. Sebutkan perbedaan antara regulator tabung gas oksigen dan asetilin !
10. Sebutkan jenis pembakar las !
11. Bagaimanakah cara memelihara mulut pembakar agar pada
penggunaannya lubang pembakar tidak tersumbat ?
12. Bagaimanakah cara mengecek socket regulator yang telah terpasang
dalam keadaan tidak bocor ?
13. Bagaimanakah posisi berdiri pada saat membuka katup botol gas ?
14. Bagaimanakah cara memutar katup botol gas agar aman dalam
pelaksanaan pengelasan ?
15. Sebutkan macam jenis nyala las !
16. Sebutkan ciri-ciri yang dapat dilihat pada jenis nyala las netral !
17. Sebutkan urutan penyalaan api las !
18. Sebutkan urutan mematikan nyala las setelah proses pengelasan
dilaksanakan !
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 52
Modul Mekanik Otomotif
f. Kunci jawaban
1. a. Tabung gas c. Selang las
b. Regulator d. Pembakar las
2. Perbedaan tabung gas oksigen dan asetilin
Perbedaan Tabung gas oksigen Tabung gas asetilin
Bentuk Tinggi lansing Pendek gemuk
Tekanan isi maksimum 150 kg/cm 15 kg/cm
Katup/pembuka katup Roda tangan Kunci shock
Baut dan mur pengikat Ulir kanan Ulir kiri
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 53
Modul Mekanik Otomotif
b. Pastikan regulator yang kita pasang sesuai dengan tabung gas yang
akan di pasang dengan melihat ciri-ciri tabung gas dan ciri-ciri
regulator yaitu warna dan socket yang digunakan.
c. Memegang regulator jangan pada bagian manometer tetapi pada
bagian badan regulator.
9.
Regulator gas Regulator gas
Perbedaan
oksigen asetilin
Warna dasar Biru, hitam dan atau abu-abu Merah
Skala ukuran tekanan isi 250 kg/cm 30 kg/cm
maksimum
Skala ukuran tekanan 12 kg/cm 3 kg/cm
kerja maksimum
Baut dan mur pengikat Ulir kanan Ulir kiri dengan tanda
keratan pada bagian
tengah mur pengikat
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 54
Modul Mekanik Otomotif
g. Lembar kerja
1. Nama pekerjaan :
Latihan Penyalaan Las
2. Tujuan :
Setelah berlatih pada pekerjaan ini peserta diklat diharapkan mampu :
a. Menggunakan peralatan las dengan benar.
b. Mengatur tekanan kerja dengan benar.
c. Melakukan penyalaan las.
d. Mengatur berbagai bentuk nyala las.
e. Mematikan nyala las.
3. Alat praktik :
a. Seperangkat peralatan las oksigen-asetilin.
b. Alat bantu pengelasan.
c. Seperangkat alat keselamatan kerja.
4. Keselamatan kerja :
a. Pergunakan selalu alat kesalamatan kerja.
b. Periksalah setiap kebocoran gas yang mungkin terjadi.
c. Pergunakan alat-alat sesuai dengan prosedur operasional standar
alat bersangkutan.
d. Bekerjalah dengan hati-hati dan selalu berkonsultasi dengan guru/
pembimbing.
5. Langkah kerja :
a. Siapkan perlengkapan las dan alat keselamatan kerja yang
digunakan.
b. Buka botol gas asetilin dan oksigen.
c. Atur tekanan kerja gas sesuai dengan jenis dan nomor ukuran mulut
pembakar yang digunakan.
d. Lakukan penyalaan las untuk nyala las netral, karburasi dan
oksidasi.
e. Lakukan langkah mematikan nyala las.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 55
Modul Mekanik Otomotif
6. Gambar kerja
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 56
Modul Mekanik Otomotif
7. Instrumen penilaian
Check list
No Aspek yang dinilai Kriteria
Benar Salah
1. Pemakaian alat Baju las, kaca mata
keselamatan kerja. las, sarung tangan
las.
2 Alat bantu yang Jarum pembersih,
dipersiapkan. korek api las.
3 Pembukaan katup 1/3 putaran katup
tabung gas. tabung gas.
4 Pengaturan tekanan tekanan gas sama
kerja. antara 0.5-0,7
kg/cm untuk
Penggunaan
pembakar mikser.
tekanan gas oksigen
1,5 2,5 Kg/cm
dan asetilin 03 0,5
kg/cm untuk
penggunaan
pembakar injector.
5 Penyalaan awal melalui keran gas asetilin,
pembukaan keran gas penyalaan,
pada pembakar untuk pengaturan nyala
penyalaan. las.
6 Penyalaan las. nyala las netral,
karburasi, oksidasi.
7 Mematikan nyala las. Keran gas setilin,
keran gas oksigen.
8 Penutupan tabung gas. Langkah penutupan.
Membuang sisa gas.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 57
Modul Mekanik Otomotif
2. KEGIATAN BELAJAR 2
ALAT BANTU LAS DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
a. Tujuan kegiatan Pembelajaran
Mengetahui macam-macam peralatan las.
Memilih nomor dan jenis pembakaran sesuai dengan bahan yang
digunakan.
Mengetahui alat-alat bantu las yang digunakan pada pengelasan.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 58
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 59
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 60
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 61
Modul Mekanik Otomotif
d. Sikat baja
Sikat baja adalah alat yang terbuat dari kayu yang dilengkapi degan
kawat baja karbon. Fungsinya adalah untuk membersihkan kotoran
yang ada pada permukaan benda kerja. Kotoran yang berada di
permukaan benda kerja adalah karat, lapisan oksida dan kerak yang
dihasilkan dari pengelasan.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 62
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 63
Modul Mekanik Otomotif
c. Topi Las
Topi las perlu digunakan, hal ini
untuk menghindari :
1. Tumbukan langsung benda keras
dengan kepala.
2. Percikan api akibat ledakan kecil
dari cairan las.
3. Kejatuhan langsung benda keras
terhadap kepala.
Gambar 29. Topi las [12]
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 64
Modul Mekanik Otomotif
d. Sepatu las
Bengkel las bukan hanya tempat mengerjakan las, melainkan juga
alat seperti pemotong dan alat mekanik lainnya. Dengan demikian
bukan hanya benda-benda panas saja yang terdapat di bengkel las,
akan tetapi juga banyak benda tajam yang kecil atau serpihan-serpihan
terak yang berbahaya bila terinjak oleh kaki. Oleh karena itu perlu alat
khusus untuk melindungi kaki yaitu sepatu las. Sepatu las harus terbuat
dari bahan yang baik kualitasnya dan alasnya harus terbuat dari karet
pejal yang kuat.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 65
Modul Mekanik Otomotif
f. Pakaian kerja
Berada dalam ruang bengkel harus selalu menggunakan pakaian
kerja. Bahan pakaian kerja harus terbuat dari kain katun atau bahan
campuran sejenisnya.
Katun dan kulit tidak akan cepat bereaksi bila bersentuhan dengan
panas, sedangkan kalau polyester atau sejenisnya akan cepat bereaksi
dan mudah menempel pada kulit badan.
Syarat-syarat pakaian kerja :
a. Jangan terlalu sempit sehingga akan mengurangi gerak anggota
tubuh.
b. Jangan banyak bagian yang terbuka.
c. Kantung harus tertutup.
d. Bagian kancing harus cukup kuat.
e. Bahan kain harus mempunyai daya serap panas yang baik, sehingga
tidak menimbulkan kegerahan pada pemakai.
Selama pakaian kerja dipakai untuk bekerja, jangan sekali-kali
mengantongi :
a. Benda-benda yang mudah terbakar seperti kertas, korek api, zat
kimia dan bahan yang mudah terbakar lainnya.
b. Benda-benda tajam.
g. Keselamatan kerja waktu mengelas
Mengetahui dan menguasai cara-cara menjaga keselamatan waktu
bekerja adalah merupakan syarat penting bagi seorang operator las.
Apalagi pada pekerjaan-pekerjaan las, kemungkinan timbul bahaya
sangat besar bila tidak berhati-hati serta tidak mengindahkan peraturan
tentang keselamatan kerja.
Kecelakaan yang terjadi di bengkel las, biasanya karena
kecerobohan, maka dari itu ingatlah kegunaan masing-masing alat dan
cara pemeliharaannya.
Kesalahan menggunakan peralatan dan berbuat ceroboh akan
menimbulkan kerusakan dan bahaya baik bagi peralatannya maupun
bagi operator las itu sendiri.
1. Pencegahan bahaya waktu bekerja
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 66
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 67
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 68
Modul Mekanik Otomotif
b. Nyala letup
Nyala letup dapat terjadi pada saat mengelas. Letupan yang
terjadi sangat mengganggu jalannya pengelasan. Gejala letupan
ini biasanya disebabkan oleh :
1. Tekanan kerja terlalu kecil, tidak sesuai dengan mulut
pembakar yang dipergunakan.
2. Ujung pembakar terlalu panas karena terlalu lama dipakai.
3. Ujung pembakar terlalu panas karena terlalu dekat pada
kawah las.
4. Mulut pembakar tersumbat oleh kotoran yang membara di
dalam lubang mulut.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 69
Modul Mekanik Otomotif
b. Fluksi
Fluksi adalah bahan kimia yang berbentuk serbuk, pasta atau cairan
bahkan dalam penggunaannya kadang-kadang disalutkan pada kawat
las baik itu di dalam maupun di luar kawat las Fluksi pada pengelasan
dengan las oksigen-asetilin berfungsi untuk :
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 70
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 71
Modul Mekanik Otomotif
-
Elektron
elektron
-
Tembaga-
kuningan
Tembaga-
kuningan
Tembaga-
kuningan
Tembaga-
kuningan
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 72
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 73
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 74
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 75
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 76
Modul Mekanik Otomotif
d. Tugas Pembelajaran
Pada penilaian Kinerja yang akan dilakukan peserta diklat dipersyaratkan
menampilkan kemampuan sesuai dengan urutan tugas yang disusun dalam
analisis pokok bahasan. Untuk itu disarankan kepada peserta diklat selalu
berkonsultasi dengan guru/pembimbing dalam melaksanakan suatu tugas dan
revisi terhadap teori yang dipelajari.
Untuk mendapatkan kemampuan yang sesuai dengan kriteria standar yang
harus dicapai oleh peserta diklat yang dianggap kompeten adalah :
1. Lakukan pemilihan mulut pembakar sesuai dengan tebal bahan dan proses
pengelasan yang dilakukan.
2. Lakukan identifikasi terhadap alat-alat bantu las yang digunakan.
3. Lakukanlah identifikasi terhadap alat-alat keselamatan kerja yang
digunakan pada pengelasan dengan las oksigen-asetilin.
4. Amati macam-macam jenis kawat las, lalu identifikasi ukuran diameter dan
panjang kawat las.
5. Lihat tabel yang terdapat pada bungkus kawat las untuk mengetahui
spesifikasi kawat las.
e. Tes formatif
1. Sebutkan fungsi pembakar las pada pengelasan dengan las oksigen-
asetilin !
2. Sebutkan macam jenis pembakar yang dibedakan atas cara pencampuran
gas di dalam pembakar !
3. Sebutkan hal-hal yang mepengaruhi pemilihan nomor ukuran mulut
pembakar pada pengelasan !
4. Sebutkan alat-alat bantu yang digunakan pada pengelasan oksigen-asetilin !
5. Sebutkan macam alat keselamatan kerja yang digunakan pada pengelasan
oksigen-asetilin !
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 77
Modul Mekanik Otomotif
6. Sebutkan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh kaca penyaring pada kaca
mata las !
7. Sebutkan fungsi baju las atau apron !
8. Sebutkan fungsi kawat las pada pengelasan oksigen-asetilin !
9. Sebutkan pengertian dari kode kawat las GB 45 dan GA 50 menurut AWS
(American Welding Society) !
10. Sebutkan fungsi fluksi pada pengelasan oksigen-asetilin !
f. Kunci jawaban
1. a. Mencampur gas oksigen dan asetilin
b. Mengatur pengeluaran gas
c. Menyalakan api las
2. a. Pembakar tekanan rata (mikser)
b. Pembakar tekanan rendah (injektor)
3. a. Tebal bahan yang dilas
b. Jenis bahan yang dilas
c. Proses las yang dilakukan
4. a. Jarum pembersih
b. Korek api las
c. Penjepit
d. Sikat baja
5. a. Kacamata las
b. Baju las
c. Topi las
d. Sepatu las
e. Sarung tangan las
6. a. Harus mempunyai daya penerus yang tepat terhadap cahaya tampak.
b. Harus mampu menahan cahaya dan sinar yang berbahaya.
c. Harus mempunyai sifat-sifat yang tidak melelahkan mata.
d. Harus tahan lama dan tidak mudah berubah sifat.
e. Harus memberikan rasa nyaman kepada pemakai.
7. a. Melindungi badan dari percikan logam las.
b. Melindungi badan dari cahaya las.
8. Sebagai bahan pengisi sambungan.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 78
Modul Mekanik Otomotif
9. a. G = berarti gas.
b. B = Kawat las untuk mengelas bahan mempunyai keliatan tinggi.
c. A = Kawat las untuk mengelas bahan mempunyai keliatan rendah.
d. Angka dibelakang huruf menandakan kekuatan tarik dikali 10000 dalam
satuan pon per inchi kuadrat.
10. a. Membersihkan permukaan bahan yang akan di las.
b. Membentuk terak pelindung, pelindung kawah las terhadap oksidasi
dengan udara luar.
c. Menurunkan titik cair oksida logam yang melapisi logam teroksidasi
dengan udara luar (lapisan oksida logam).
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 79
Modul Mekanik Otomotif
3. KEGIATAN BELAJAR 3
Teknik Dan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan
Dengan Panas Dan Pemanasan
a. Tujuan kegiatan Pembelajaran
Memahami teknik pengelasan, pematrian, pemotongan dengan panas
dan pemanasan berbagai jenis bahan menggunakan berbagai bentuk
sambungan dan posisi pengelasan dengan tepat.
Memahami prosedur pengelasan, pematrian, pemotongan, dengan
panas dan pemanasan sesuai dengan jenis bahan logam maupun non
logam yang dilas.
Mampu mengelas berbagai jenis bahan dengan bentuk-bentuk
sambungan dan berbagai posisi pengelasan sesuai dengan prosedur
pengelasan.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 80
Modul Mekanik Otomotif
1. Arah pengelasan
a. Mengelas arah kiri atau maju
Bila pembakar dipegang
Gerakan pembakar
dengan tangan kanan maka
pengelasan dimulai dari ujung
kanan menuju ke kiri. Teknik
las arah kiri terutama
dipergunakan untuk mengelas
baja yang tebalnya sampai
4,5 mm. Cara ini dipergunakan
pula untuk mengelas besi
tuang dan bahan-bahan non
ferro. Pembakar las sambil
maju digerakkan melingkar
atau setengah lingkaran.
Gambar 32. Teknik las maju [3]
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 81
Modul Mekanik Otomotif
Pada tabel di bawah ini ditunjukkan posisi pembakar dan kawat las
pada saat pengelasan berdasarkan bahan yang dilas.
Bahan yang Posisi kawat las Posisi pembakar Jarak inti nyala (c)
akan dilas (a) (b) Inchi mm
Baja lunak 30 - 40 60 - 70 1/16-1/ 8 1,5-3,2
Baja tahan 60 - 70 70 - 80 dikenakan dikenakan
karat
Tembaga 40 - 50 50 - 70 1/8-3/ 8 1,5-9,5
Monel 40 - 50 50 - 60 1/16-1/ 8 1,5-3,2
Inconel 40 - 50 60 - 80 1/16-1/ 8 1,5-3,2
Alumunium 30 - 40 30 - 40 3/32-1/ 8 2,4-3,2
Cusilman 40 - 50 60 - 70 1/ 8-3/16 3,2-4,5
Evendur 40 - 50 60 - 70 1/ 8-3/16 3,2-4,5
Kuningan 40 - 50 40 - 70 1/ 8-3/16 3,2-4,5
Kawat las
90
60-70
30-40
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 82
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 83
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 84
Modul Mekanik Otomotif
b. Pengelasan Aluminium
Cara pengelasan aluminium agak berbeda dari pada pengelasan baja.
Aluminium secepat ia diletakkan terbuka di udara, segera tertutup dengan
lapisan oksida yang tipis tetapi melekatnya sangat kuat .
Apabila lapisan oksida ini dibuang, maka segera terbentuk kembali
lapisan oksida yang baru dan ia hanya mencair/meleleh pada suhu di atas
2000 C. Titik cair/leburan aluminium paduan dianggap lebih rendah,
lapisan oksida menghalangi pencairan bahan pengisi dan bahan induknya.
Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan flux sangat
diperlukan ketika mengelas bahan aluminium karena flux mempunyai tujuan
ganda yaitu untuk melarutkan lapisan oksida pada logam.
1. Suhu Pengelasan
Aluminium murni mencair pada suhu 658 C tenggang cair
aluminium paduan berkisar antara 520 - 650 C. Temperatur tersebut
di atas masih di bawah warna panas merah sehingga pada pengelasan
aluminium tidak mungkin dapat ditentukan kondisi pengelasan
berdasarkan warna logam tersebut, tetapi hal itu lebih banyak
ditentukan oleh mencairnya bidang sambungan sebelum dimulai
pengelasan.
2. Peralatan pengelasan
Kacamata las yang digunakan pada pengelasan baja terlalu gelap.
Ketika mengelas aluminium, dianjurkan penggunaan kacamata yang
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 85
Modul Mekanik Otomotif
terang dengan warna kaca abu-abu, biru atau hijau yang dengan
mudah mampu untuk membaca/melihat cairan alumunium.
Pembakar yang digunakan pada pengelasan alumunium disarankan
sesuai dengan tabel di bawah ini
Untuk ketebalan bahan Ukuran mulut pembakar
(mm)
1 0,5 1
2 1 - 2
3 2 - 4
4 4 - 6
5 4 - 6
6 6 - 9
15 9 - 30
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 86
Modul Mekanik Otomotif
5. Teknik mengelas
a. Jenis nyala las yang digunakan adalah nyala karburasi atau nyala
kelebihan gas asetilin.
b. Pemanasan awal pada bagian permukaan bahan yang akan di
sambung dengan cara menggerakkan pembakar secara berputar.
Untuk alumunium paduan pemanasan awal bersuhu antara 350-
450C.
c. Untuk mengurangi perubahan bentuk dilakukan dengan las catat
dan dengan urutan pengelasan tertentu
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 87
Modul Mekanik Otomotif
Rigi las
Posisi pembakar dan kawat las tidak
menumpang
tepat
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 88
Modul Mekanik Otomotif
b. Perubahan bentuk.
Perubahan bentuk (distorsi) pada hasil lasan terjadi karena adanya
pencairan, pembekuan, pengembangan termal, perpendekan dan
penyusutan dari konstruksi yang dilas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan bentuk
adalah:
a. Karena masukan panas yang ditentukan oleh
Jumlah pemasukan panas
Cara pengelasan
Suhu pemanasan mula
Tebal pelat
Geometri sambungan
b. Karena penahan atau penghalang pada sambungan las yang
ditentukan oleh :
Bentuk konstruksi sambungan
Ukuran pengelasan
Susunan batang pengaman
Urutan pengelasan
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 89
Modul Mekanik Otomotif
5. Bentuk-bentuk pemotongan
a. Memotong miring
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 90
Modul Mekanik Otomotif
b. Memotong pipa
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 91
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 92
Modul Mekanik Otomotif
Tititp pemanasan
Pemanasan
Pemanasan
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 93
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 94
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 95
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 96
Modul Mekanik Otomotif
d. Tugas Pembelajaran
Pada penilaian Kinerja yang akan dilakukan, peserta diklat dipersyaratkan
menampilkan kemampuan sesuai dengan urutan tugas yang disusun dalam
analisis pokok bahasan. Untuk itu disarankan kepada peserta diklat selalu
berkonsultasi dengan guru/pembimbing dalam melaksanakan suatu tugas dan
revisi terhadap teori yang dipelajari.
Kemampuan yang sesuai dengan kriteria standar yang harus dicapai oleh
peserta diklat yang dianggap kompeten adalah :
1. Berbagai macam teknik arah pengelasan dipahami sesuai dengan tebal
bahan serta jenis pengelasan yang dilakukan.
2. Prosedur dan teknik pengelasan dengan berbagai arah gerakan pembakar
dipahami sesuai dengan prosedur operasional standar.
3. Prosedur pengelasan khasus seperti patri keras dan alumunium dipahami
sesuai dengan prosedur operasi standar pengelasan.
4. Perubahan bentuk serta teknik pencegahannya diidentifikasi sesuai dengan
jenis perubahan bentuk dan cara pencegahannya.
5. Prosedur dan teknik pemotongan bermacam-macam bentuk dipahami
sesuai dengan prosedur operasional standar.
Lakukanlah tugas-tugas belajar di bawah ini :
a. Identifikasi teknik menggerakkan pembakar las yang dapat dilakukan pada
pengelasan oksigen-asetilin.
b. Pahami teknik menggerakkan pembakar untuk arah maju, arah mundur dan
arah naik.
c. Lakukan identifikasi terhadap pengelasan khusus.
d. Lakukan pengamatan terhadap perubahan bentuk yang terjadi pada bahan
las dan cara pelurusannya.
e. Tes formatif
2. Sebutkan penggunaan teknik mengelas arah kiri atau maju pada proses
pengelasan !
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 97
Modul Mekanik Otomotif
6. Jenis nyala las yang digunakan untuk pengelasan bahan alumunium adalah
!
10. Mengapa pada bahan lasan setelah dilakukan pengelasan terjadi perubahan
bentuk ?
11. Sebutkan cara pelurusan yang dapat dilakukan pada bahan lasan apabila
terjadi perubahan bentuk !
f. Kunci jawaban
5. Nomor 1 s.d. 2.
9. a. Pemanasan kurang.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 98
Modul Mekanik Otomotif
10. Karena adanya pemanasan dan pendinginan pada permukaan bahan yang
tidak sama.
c. Urutan pengelasan.
b. memotong pipa.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 99
Modul Mekanik Otomotif
g. Lembar Kerja
Lembar Kerja 1
Bidang Keahlian : Teknik Mesin Nomor Pekerjaan :
Program Keahlian : Teknik Pembentukan Tingkat : I (satu)
Nama Pekerjaan : Membuat Rigi Las Tanpa Waktu Standar : 8 Jam
Bahan Tambah
1. Tujuan :
Setelah mempelajari dan berlatih topik ini, peserta diklat diharapkan mampu :
Menggunakan peralatan dan perlengkapan keselamatan dan kesehatan
kerja.
Mengatur tekanan kerja pengelasan sesuai dengan jenis pembakar yang
digunakan.
Memasang tip pada pembakar las.
Mengatur nyala api las netral untuk pengelasan baja lunak.
Membuat jalur tanpa bahan tambah.
Memeriksa hasil pengelasan.
2. Alat dan bahan Praktik :
a. Alat :
Seperangkat peralatan las oksi-asetilin.
Alat bantu pengelasan.
Lembaran kerja/gambar kerja.
b. Bahan :
Pelat baja lunak ukuran 80 x 120 x 2 mm.
3. Keselamatan kerja :
a. Pergunakan alat-alat keselamatan dan kesehatan kerja.
b. Gunakan tip yang sesuai dengan tebal bahan.
c. Periksa kebocoran-kebocoran gas sebelum memulai penyalaan.
d. Perhatikan kedudukan dan posisi pembakar terhadap benda kerja.
e. Tanyakan hal-hal yang meragukan kepada pembimbing.
4. Langkah kerja
a. Siapkan benda kerja kemudian bersihkan dari kotoran.
b. Lukis/garis dengan penggores pada bagian-bagian yang akan dilas.
c. Siapkan perlengkapan las dan alat keselamatan kerja.
d. Pilih ukuran tip dan tekanan kerja yang sesuai dengan kebutuhan
pengelasan.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 100
Modul Mekanik Otomotif
e. Atur posisi benda kerja pada meja kerja, kemudian nyalakan pembakar
dan atur nyala apinya hingga netral.
f. Bersihkan benda kerja yang sesuai dan serahkan kepada pembimbing
praktek.
5. Gambar kerja
30
15
15
20
15
120
15
Diganti dengan :
Non Digambar
MEMBUAT RIGI LAS TANPA Skala
Dilihat
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 101
Modul Mekanik Otomotif
6. Instrumen penilaian
Nama :
Group : ..
a. Proses
Aspek yang Cek list
No Kriteria
dinilai Benar Salah
1. Pemakaian alat Apron, kacamata las dan topi
pelindung. las.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 102
Modul Mekanik Otomotif
b. Hasil/produk
Aspek yang Skor Standar TL/
No. Kriteria
dimiliki 4 3 2 1 0 minimal L
1. Lebar jalur. 5 mm 2
dengan
toleransi 1
mm.
2. Bagian yang tidak Mak 5 %. 3
mencair.
3. Penyimpangan. Mak 5. 2
kelurusan jalur.
4. Penetrasi. Tidak 2
melampaui
permukaan
bawah.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 103
Modul Mekanik Otomotif
Lembar Kerja 2
Bidang Keahlian : Teknik Mesin Nomor Pekerjaan :
Program Keahlian : Teknik Pembentukan Tingkat : I (satu)
Nama Pekerjaan : Membuat Rigi Las Waktu Standar : 8 Jam
Dengan
Bahan Tambah
1. Tujuan :
Setelah mempelajari dan berlatih topik ini, peserta diklat diharapkan mampu :
Menggunakan peralatan dan perlengkapan keselamatan dan kesehatan.
Mengatur tekanan kerja pengelasan.
Memasang tip pada brander las.
Membuat rigi-rigi las dengan bahan tambah.
Memeriksa hasil pengelasan.
2. Alat dan Bahan praktik :
a. Alat :
Seperangkat peralatan las oksi-asetilin.
Alat bantu pengelasan.
Alat keselamatan dan kesehatan kerja.
Lembar kerja/gambar kerja.
b. Bahan :
Pelat baja lunak ukuran 80 x 120 x 2 mm.
Kawat las 2 mm.
3. Keselamatan kerja :
a. Pergunakan alat-alat keselamatan dan kesehatan kerja.
b. Gunakan tip yang sesuai dengan tebal bahan.
c. Periksa kebocoran-kebocoran gas sebelum memulai pengelasan.
d. Perhatikan kedudukan dan posisi pembakar serta kawat las terhadap
benda.
e. Tanyakan hal-hal yang meragukan kepada pembimbing.
4. Langkah kerja :
a. Siapkan benda kerja yang akan dilas, kemudian bersihkan dari kotoran.
b. Lukis garis dengan penggores pada bagian-bagian yang akan dilas.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 104
Modul Mekanik Otomotif
c. Pilih tip yang sesuai dan atur tekanan kerja hingga sesuai dengan
kebutuhan pengelasan.
d. Atur posisi pembakar sehingga menjadi nyala netral.
e. Atur posisi pembakar dan kawat las sehingga sesuai dengan kedudukan.
f. Mulailah pengelasan dengan mencairkan bahan dasar terkecil dahulu.
g. Masukkan kawat las pada benda yang sudah cair sampai terjadi
perpaduan antara cairan bahan dasar dengan kawat las
h. Kerjakan seperti langkah g untuk rigi-rigi berikutnya hingga selesai.
i. Bersihkan benda kerja yang selesai dan serahkan kepada pembimbing.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 105
Modul Mekanik Otomotif
5. Gambar kerja
30- 50
30 - 40
15
15
20
15
120
15
Diganti dengan :
Non Digambar
MEMBUAT RIGI LAS DENGAN Skala
Dilihat
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 106
Modul Mekanik Otomotif
6. Instrumen penilaian :
Nama :
Group :
a. Proses
Cek list
No. Aspek yang dimiliki Kriteria
Benar Salah
1. Alat bantu yang Sikat baja, palu
dipersiapkan. dan penjepit.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 107
Modul Mekanik Otomotif
b. Hasil/produk
Aspek yang Skor TL/
No. Kriteria Standar
dimiliki 4 3 2 1 0 L
1. Lebar jalur. 6 mm 2
dengan
toleransi
1 mm.
2. Tinggi jalur. 1 mm 3
dengan
toleransi
0,5 mm.
3. Benda Mak 1 2
permukaan jalur. mm.
4. Perpaduan. Min 80 2
%.
5. Kebersihan. Bebas 3
terak.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 108
Modul Mekanik Otomotif
Lembar Kerja 3
Bidang Keahlian : Teknik Mesin Nomor Pekerjaan :
Program Keahlian : Teknik Pembentukan Tingkat : I (satu)
Nama Pekerjaan : Membuat Sambungan I Waktu Standar : 8 Jam
1. Tujuan :
Setelah mempelajari dan berlatih topik ini, peserta diklat diharapkan
mampu:
Menggunakan peralatan dan perlengkapan keselamatan kerja.
Mengatur tekanan kerja pengelasan.
Memasang tip pada brender.
Mengatur nyala api yang sesuai.
Membuat sambungan I.
Memeriksa hasil pengelasan.
2. Alat dan bahan praktik :
a. Alat :
Seperangkat peralatan las oksi-asitilin.
Alat bantu pengelasan.
Seperangkat alat keselamatan kerja.
Lembar kerja/gambar kerja.
b. Bahan :
Pelat baja lunak ukuran 40 x 120 x 3 mm (2 buah).
Kawat las 2 mm.
3. Keselamatan kerja :
a. Pergunakan alat-alat keselamatan kerja.
b. Pergunakan tip sesuai dengan tebal bahan.
c. Periksa kebocoran-kebocoran gas.
d. Tenangkan perasaan jangan ragu-ragu.
e. Tanyakan hal-hal yang meragukan pembimbing.
4. Langkah kerja :
a. Siapkan benda kerja sesuai dengan bentuk pada gambar kerja.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 109
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 110
Modul Mekanik Otomotif
5. Gambar kerja
30- 50
30 - 40
80
120
Diganti dengan :
Non Digambar
Skala
Dilihat
MEMBUAT SAMBUNGAN I Diperiksa
Disetujui
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 111
Modul Mekanik Otomotif
6. Instrumen penilaian :
Nama : ..
Group :
a. Proses
Cek list
No. Aspek yang dimiliki Kriteria
Benar Salah
1. Pemakaian alat pelindung . Apron, kacamata
las dan topi las.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 112
Modul Mekanik Otomotif
b. Hasil/produk
Aspek yang Skor Standar TL/
No. Kriteria
diminta 4 3 2 1 0 minimal L
1. Lebar jalur 6 mm 2
luas. dengan
toleransi
1 mm.
2. Tinggi jalur. 1 mm 3
dengan
toleransi
0,5
mm.
3. Beda Mak 1 2
permukaan mm.
jalur.
4. Perpaduan. Min 2
80%.
5. Kebersihan. Bebas 2
terak.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 113
Modul Mekanik Otomotif
Lembar Kerja 4
Bidang Keahlian : Teknik Mesin Nomor Pekerjaan :
Program Keahlian : Teknik Pembentukan Tingkat : I (satu)
Nama Pekerjaan : Membuat Sambungan Waktu Standar : 8 Jam
Tumpang
1. Tujuan :
Setelah mempelajari dan berlatih topik ini, peserta diklat diharapkan
mampu:
Mengatur tekanan kerja.
Memasang tip pada brender.
Mengatur nyala api yang sesuai.
Membuat sambungan tumpang.
Memeriksa hasil pengelasan.
2. Alat dan bahan praktik :
a. Alat :
Seperangkat peralatan las oksi-asetilin.
Alat bantu pengelasan.
Seperangkat alat keselamatan kerja.
Lembaran kerja/gambar kerja.
b. Bahan :
Plat baja lunak ukuran 30 x 120 x 3 (2 buah) dan 60 x 120 x 3
Kawat las 2 mm.
3. Keselamatan kerja :
a. Pergunakan alat keselamatan kerja dengan tepat.
b. Hindarkan benda-benda yang mudah terbakar.
c. Periksa kebocoran-kebocoran gas pada selang.
d. Tanyakan pada pembimbing bila ada hal yang meragukan.
4. Langkah kerja :
a. Persiapkan benda kerja sesuai dengan gambar dan ukuran pada
lembar pekerjaan.
b. Susunlah benda kerja dan jepit dengan klem.
c. Ikat benda kerja dengan las catat pada setiap sambungan-
sambungan.
d. Mulailah pengelasan pada tiap sambungan yang telah dicatat tadi.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 114
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 115
Modul Mekanik Otomotif
5. Gambar kerja
30 - 50
45
30 - 40
30
60
120
Diganti dengan :
Non Digambar
MEMBUAT SAMBUNGAN Skala
Dilihat
TUMPANG Diperiksa
Disetujui
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 116
Modul Mekanik Otomotif
6. Instrumen penilaian :
Nama :
Group : ..
a. Proses
Cek list
No. Aspek yang dimiliki Kriteria
Benar Salah
1. Pemakaian alat pelindung. Apron, kacamata
las dan topi las.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 117
Modul Mekanik Otomotif
b. Hasil/produk
Aspek yang Skor Standar TL/
No. Kriteria
diminta 4 3 2 1 0 minimal L
1. Perpaduan. Min 80 %. 2
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 118
Modul Mekanik Otomotif
Lembar Kerja 5
Bidang Keahlian : Teknik Mesin Nomor Pekerjaan :
Program Keahlian : Teknik Pembentukan Tingkat : I (satu)
Nama Pekerjaan : Membuat Sambungan Waktu Standar : 12 Jam
T
1. Tujuan :
Setelah mempelajari dan berlatih topik ini, peserta diklat diharapkan
mampu:
Mengatur tekanan kerja pengelasan.
Memasang tip pada brender las.
Membuat sambungan T.
Memeriksa hasil pengelasan.
2. Alat dan bahan praktik :
a. Alat :
Seperangkat peralatan las oksi-asetilin.
Alat bantu pengelasan.
Alat keselamatan kerja.
Lembaran kerja/gambar kerja.
b. Bahan :
Pelat baja lunak ukuran 30 x 120 x 3 mm (1 buah) dan ukuran 50
x 120 x 3 mm (1 buah).
Kawat las 3 mm.
3. Keselamatan kerja :
a. Pergunakan alat-alat keselamatan kerja.
b. Gunakan tip sesuai pembakar.
c. Periksa kebocoran gas sebelum mengelas.
d. Perhatikan kedudukan dan posisi pembakar terhadap benda kerja.
e. Tanyakan hal-hal yang meragukan pada pembimbing.
4. Langkah kerja :
a. Siapkan benda kerja sesuai dengan gambar kerja.
b. Siapkan alat keselamatan kerja dan alat bantu.
c. Atur tekanan kerja dan nyalakan pembakar.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 119
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 120
Modul Mekanik Otomotif
5. Gambar kerja
60 - 70
45
30 - 40
50
120
Diganti dengan :
Non Digambar
Skala
Dilihat
MEMBUAT SAMBUNGAN T Diperiksa
Disetujui
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 121
Modul Mekanik Otomotif
6. Instrumen penilaian :
Nama :
Group : ..
a. Proses
Cek list
No. Aspek yang dimiliki Kriteria
Benar Salah
1. Alat bantu yang Penjepit, sikat
dipersiapkan. baja dan palu.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 122
Modul Mekanik Otomotif
b. Hasil/produk
Aspek yang Skor Standar TL/
No. Kriteria
diminta 4 3 2 1 0 minimal L
1. Ukuran kaki 5x5 2
las. mm.
2. Perpaduan. 80 %. 2
3. Sudut benda 90 %. 3
kerja.
4. Permukaan tidak 3
jalur. cekung.
5. Kebersihan. bebas 3
terak.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 123
Modul Mekanik Otomotif
Lembar kerja 6
Bidang Keahlian : Teknik Mesin Nomor Pekerjaan :
Program Keahlian : Teknik Pembentukan Tingkat : I (satu)
Nama Pekerjaan : Membuat Jalur Las Posisi Waktu Standar : 8 Jam
Mendatar
1. Tujuan :
Setelah mempelajari dan berlatih lembar kerja ini, peserta diklat
diharapkan mampu membuat jalur las pada pelat baja lunak posisi
mendatar dengan memenuhi kriteria :
Lebar jalur 7 mm.
Tinggi jalur 1 mm.
Bentuk jalur cembung.
Sambungan jalur rata.
Beda permukaan jalur maksimal 1 mm.
Penyimpangan kerusakan jalur maksimum 5 %.
Perubahan bentuk maksimum 5 %.
Scale pada permukaan 0.
2. Alat dan bahan praktik :
a. Alat :
Satu unit peralatan las oksi asetilin (lengkap dan terpasang,
kecuali tip/mulut pembakar).
Satu set alat keselamatan dan kesehatan kerja.
Satu set alat bantu pengelasan.
b. Bahan :
Pelat baja lunak ukuran 80 x 120 x 3 mm
Kawat las 3 mm.
3. Langkah kerja :
a. Mempersiapkan peralatan las oksi-asetilin, baik alat keselamatan kerja
maupun alat bantu.
b. Mempersiapkan bahan.
c. Membersihkan permukaan bahan yang akan dilas.
d. Memilih ukuran tip yang sesuai dengan tebal bahan kemudian
memasangnya pada pembakar.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 124
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 125
Modul Mekanik Otomotif
4. Gambar Kerja
60- 70
15
30 - 40
15
80 - 90
20
80
15
120
15
Diganti dengan :
Non Digambar
MEMBUAT JALUR LAS POSISI Skala
Dilihat
MENDATAR Diperiksa
Disetujui
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 126
Modul Mekanik Otomotif
5. Instrumen penilaian :
Nama : .
Group : .
a. Proses
Cek list
No. Aspek yang diamati Kriteria
Benar Salah
1. Penggunaan alat pelindung Kaca penyaring
diri dengan nomor 4
6
Pakaian kerja
Sepatu las
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 127
Modul Mekanik Otomotif
b. Hasil/produk
Aspek yang Skor Standar TL/
No. Kriteria
diminta 4 3 2 1 0 minimal L
0,5
1. Lebar lajur 6 3
3
2,5
2. Penyimpangan 0 3
kulurusan
0,5mm
3. Bentuk jalur Rata 3
10
4. Lubang pada 0 0 3
permukaan
+2,5
5. Perubahan 0 3
bentuk
+2,5 mm
6. Scale pada 0 2
permukaan
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 128
Modul Mekanik Otomotif
Lembar kerja 7
Bidang Keahlian : Teknik Mesin Nomor Pekerjaan :
Program Keahlian : Teknik Pembentukan Tingkat : I (satu)
Nama Pekerjaan : Sambungan I Posisi Waktu Standar : 12 Jam
Mendatar
1. Tujuan :
Setelah mempelajari dan berlatih lembar kerja ini, peserta diklat
diharapkan mampu mengelas sambungan tumpang pelat baja lunak
posisi mendatar dengan memenuhi kriteria :
Lebar jalur 7 mm.
Tinggi jalur 1 mm.
Bentuk jalur cembung/rata.
Sambungan jalur rata.
Beda permukaan jalur maksimum 1 mm.
Kedalaman undercut maksimum 0,5.
Panjang undercut maksimum 10 %.
Tinggi penetrasi 0,5 mm.
Panjang penetrasi minimum 80 %.
Perubahan bentuk maksimum 5.
Scale pada permukaan 0.
2. Alat dan bahan praktik :
a. Alat :
Satu unit peralatan las oksi-asetilin (lengkap dan terpasang,
kecuali tip/mulut pembakar).
Satu set alat keselamatan dan kesehatan kerja.
b. Bahan :
Pelat baja lunak 40 x 120 x 3 mm x 2 keping.
Kawat las 3 mm.
3. Keselamatan kerja :
a. Gunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja yang disediakan
dengan benar.
b. Aturlah tekanan kerja dan nyala api sesuai dengan kebutukan.
c. Jangan mengarahkan api las pada orang dan/atau benda yang
mudah terbakar.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 129
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 130
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 131
Modul Mekanik Otomotif
5. Gambar Kerja
60- 70
40
30- 40
80
80 - 90
120
Diganti dengan :
Non Digambar
SAMBUNGAN I POSISI Skala
Dilihat
MENDATAR Diperiksa
Disetujui
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 132
Modul Mekanik Otomotif
6. Instrumen penilaian
Nama : .
Group :
a. Proses
Cek list
No. Aspek yang diamati Kriteria
Benar Salah
1. Penggunaan alat pelindung Kaca penyaring
diri dengan nomor 4
6
Pakaian kerja
Sepatu las
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 133
Modul Mekanik Otomotif
b. Hasil/produk
Aspek yang Skore Standar TL/
No. Kriteria
diminta 4 3 2 1 0 minimal L
0,5mm
1. Lebar lajur 4 4
2. Perpaduan 100% 3
0,5
3. Sambungan Rata 3
jalur
0,5mm
4. Beda 0 3
permukaan
jalur
+5%
5. Panjang 0 3
overlap
+2,5
6. Perubahan 0 3
bentuk
+5mm
7. Scale pada 0 3
permukaan
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 134
Modul Mekanik Otomotif
Lembar Kerja 8
Bidang Keahlian : Teknik Mesin Nomor Pekerjaan :
Program Keahlian : Teknik Pembentukan Tingkat : I (satu)
Nama Pekerjaan : Membuat Jalur Las Posisi Waktu Standar : 8 Jam
Tegak Arah Naik
1. Tujuan :
Setelah mampu membuat jalur las pada pelat baja lunak posisi tegak
arah naik dengan memenuhi kriteria :
Lebar jalur 7 mm.
Tinggi jalur 1 mm.
Bentuk jalur cembung.
Sambungan jalur rata.
Beda permukaan jalur maksimum 1 mm.
Penyimpangan kelurusan jalur maksimum 5 %.
Perubahan bentuk maksimum 5 %.
Scale pada permukaan 0.
2. Alat dan bahan praktik :
a. Alat :
Satu unit peralatan las oksi-asetilin (lengkap dan terpasang,
kecuali tip/mulut pembakar).
Satu set alat keselamatan dan kesehatan kerja.
Satu set alat bantu pengelasan.
b. Bahan :
Pelat baja lunak ukuran 120 x 80 x 2 mm jumlah 1 buah.
Kawat las, jenis baja lunak diameter 2,0 mm.
3. Keselamatan kerja :
a. Gunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja yang disediakan
dengan benar.
b. Aturlah tekanan kerja dan nyala api sesuai dengan kebutuhan.
c. Jangan mengarahkan api las pada orang dan/atau benda yang
mudah terbakar.
d. Jauhkan benda-benda yang mudah terbakar dari tempat/lokasi
pengelasan dan sekitarnya.
e. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
f. Gunakan teknik-teknik pengelasan dengan benar.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 135
Modul Mekanik Otomotif
4. Langkah kerja :
a. Memasang benda kerja pada tiang penjepit untuk pengelasan posisi tegak
arah naik. Tinggi benda kerja kurang lebih sejajar dengan muka pengelas.
b. Menyalakan tip dan mengaturnya sehingga nyala netral.
c. Arahkan inti nyala pada bagian tengah bawah, jarak antara ujung inti
nyala dengan permukaan benda kerja 2 3 mm. Sudut pembakar 0 -10
terhadap garis horizontal dan sudut samping pembakar 90.
d. Panaskan terus pusat sasaran intinya sehingga mencair atau terjadi
kawah las. Apabila lebar kawah las sudah mencapai 2 kali tebal bahan,
masukkan bahan pengisi (kawat las). Sudut bahan pengisi 30 - 40
terhadap permukaan. Gerakkan pembakar dan bahan pengisi ke arah
atas.
Dalam proses pembuatan jalur pertahankan kondisi sebagai berikut :
Gerakkan pembakar lurus.
Gerakkan bahan pengisi naik dan turun.
Sudut pembakar 0 - 10.
Sudut bahan pengisi 30 - 40.
Sudut samping pembakar dan bahan pengisi 90.
Jarak ujung inti nyala dengan permukaan benda kerja 2 3 mm.
Lebar kawah las 2 t.
Jalur tetap sejajar dengan tepi.
e. Kira-kira 15 mm sebelum mencapai tepi atas, turunkan secara berangsur-
angsur sudut pembakar. Ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya
pelebaran jalur pada tepi atas.
f. Setelah jalur pertama selesai, konsultasikan/diskusikan hasilnya dengan
tutor/pembimbing.
g. Ulangi latihan membuat jalur las di samping kanan dan kiri jalur pertama
sehingga mencapai minimal 90 % dari seluruh kriteria yang diminta.
h. Bersihkan benda kerja dan serahkan kepada pembimbing/tutor anda.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 136
Modul Mekanik Otomotif
5. Gambar Kerja
30- 40
200
10
15
15
20
15
15
Diganti dengan :
Non Digambar
MEMBUAT JALUR LAS POSISI Skala
Dilihat
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 137
Modul Mekanik Otomotif
6. Instrumen penilaian
Nama :
Group :
a. Proses
Cek list
No. Aspek yang diamati Kriteria
Benar Salah
1. Penggunaan alat pelindung Kaca penyaring
diri dengan nomor 4
6
Pakaian kerja
Sepatu las
2. Tekanan kerja O2 = C2H2 = 50
kpa
3. Ukuran tip Nomor 10
5. Sudut pembakar 60 - 70
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 138
Modul Mekanik Otomotif
b. Hasil/produk
Aspek yang Skor Standar TL/
No. Kriteria
diminta 4 3 2 1 0 minimal L
1. Lebar lajur 7 mm0,5 3
0,5mm
2. Tinggi jalur 1 4
4. Sambungan Rata0,5mm 3
jalur
5. Beda 00,5mm 3
permukaan
jalur
6. Penyimpangan 0+2,5 3
kelurusan jalur
7. Perubahan 02,5 3
bentuk
+5mm
8. Scale pada 0 32
permukaan
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 139
Modul Mekanik Otomotif
Lembar Kerja 9
Bidang Keahlian : Teknik Mesin Nomor Pekerjaan :
Program Keahlian : Teknik Pembentukan Tingkat : I (satu)
Nama Pekerjaan : Membuat Sambunga I Waktu Standar : 16 Jam
Posisi Tegak Arah Naik
1. Tujuan :
Setelah mempelajari dan berlatih lembar kerja ini, peserta diklat
diharapkan mampu mengelas sambungan tumpul kampuh I pelat baja
lunak posisi tegak arah naik dengan memenuhi kiteria :
Lebar jalur 7 mm.
Tinggi jalur 1 mm.
Bentuk jalur cembung.
Sambungan jalur rata.
Beda permukaan jalur maksimum 1 mm.
Kedalaman undercut maksimum 0,5 mm.
Panjang undurcut maksimum 10 %.
Tinggi penetrasi 0,5 mm.
Panjang penetrasi minimum 90 %.
Perubahan bentuk maksimum 5 %.
Kebersihan scale pada permukaan 0.
Tidak overlap.
2. Alat dan bahan praktik :
a. Alat :
Satu unit peralatan las oksi-asetilin (lengkap dan terpasang,
kecuali tip/mulut pembakar).
Satu set alat keselamatan dan kesehatan kerja.
Satu set alat bantu pengelasan.
b. Bahan :
Pelat baja lunak ukuran 200 x 30 x 2 mm jumlah 2 buah.
Kawat las, jenis baja lunak diameter 2,0 mm.
3. Keselamatan kerja :
a. Gunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja yang disediakan
dengan benar.
b. Aturlah tekanan kerja dan nyala api sesuai dengan kebutuhan.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 140
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 141
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 142
Modul Mekanik Otomotif
5. Gambar Kerja
30- 40
120
10
20
Diganti dengan :
Non Digambar
MEMBUAT SAMBUNGAN I Skala
Dilihat
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 143
Modul Mekanik Otomotif
6. Instrumen penilaian
Nama : ..
Group : ..
a. Proses
Cek list
No. Aspek yang diamati Kriteria
Benar Salah
1. Penggunaan alat pelindung Kaca penyaring
diri dengan nomor 4
6
Pakaian kerja
Sepatu las
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 144
Modul Mekanik Otomotif
b. Hasil/produk
Aspek yang Skor Standar TL/
No. Kriteria
diminta 4 3 2 1 0 minimal L
1. Lebar lajur 31,-0mm 3
+1,-0mm
2. Tinggi jalur 2 3
3. Bentuk jalur Rata+1,-0mm 3
4. Sambungan Rata+0,5mm 3
jalur
5. Beda 00,5mm 3
permukaan
jalur
6. Perubahan 0+2,5 3
sudut
8. Porositas Luas0+5m 2
0+1b
Jumlah
uah
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 145
Modul Mekanik Otomotif
Lembar Kerja 10
Bidang Keahlian : Teknik Mesin Nomor Pekerjaan :
Program Keahlian : Teknik Pembentukan Tingkat : I (satu)
Nama Pekerjaan : Membuat Rigilas Posisi Waktu Standar : 8 Jam
Atas Kepala
1. Tujuan :
Setelah mempelajari dan berlatih lembar kerja ini, peserta diklat
diharapkan mampu mengelas baja lunak untuk membuat rigi las posisi
atas kepala memenuhi kiteria :
Kaki lasan yang relatif sama.
Tinggi jalur 1 mm.
Bentuk jalur cembung.
Sambungan jalur rata.
Beda permukaan jalur maksimum 1 mm.
Kedalaman undercut maksimum 0,5 mm.
Panjang undurcut maksimum 10 %.
Tinggi penetrasi 0,5 mm.
Panjang penetrasi minimum 90 %.
Perubahan bentuk maksimum 5 %.
Kebersihan scale pada permukaan 0.
Tidak overlap.
2. Alat dan bahan praktik :
a. Alat :
Satu unit peralatan las oksi-asetilin (lengkap dan terpasang,
kecuali tip/mulut pembakar).
Satu set alat keselamatan dan kesehatan kerja.
Satu set alat bantu pengelasan.
b. Bahan :
Pelat baja lunak ukuran 80 x 120 x 2 mm x 1 buah.
Kawat las baja lunak diameter 2,0 mm.
3. Keselamatan kerja :
a. Gunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja yang disediakan
dengan benar.
b. Aturlah tekanan kerja dan nyala api sesuai dengan kebutuhan.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 146
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 147
Modul Mekanik Otomotif
5. Gambar Kerja
30 -40
60 -70
Diganti dengan :
Non Digambar
MEMBUAT RIGI LAS POSISI Skala
Dilihat
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 148
Modul Mekanik Otomotif
6. Instrumen penilaian
Nama : ..
Group : ..
a. Proses
Cek list
No. Aspek yang diamati Kriteria
Benar Salah
1. Penggunaan alat pelindung Kaca penyaring
diri dengan nomor 4
6
Pakaian kerja
Sepatu las
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 149
Modul Mekanik Otomotif
b. Hasil/produk
Aspek yang Skor Standar TL/
No. Kriteria
diminta 4 3 2 1 0 minimal L
1.. Lebar lajur 101,-0 mm 3
4. Sambungan Rata+0,5mm
jalur
5. Beda 00,5mm
permukaan
jalur
6. Perubahan 0+2,5
sudut
8. Porositas Luas0+5m
Jumlah
0+1buah
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 150
Modul Mekanik Otomotif
Lembar Kerja 11
Bidang Keahlian : Teknik Mesin Nomor Pekerjaan :
Program Keahlian : Teknik Pembentukan Tingkat : I (satu)
Nama Pekerjaan : Mengelas Pipa Posisi Tegak Waktu Standar : 12 Jam
1. Tujuan :
Setelah mempelajari dan berlatih lembar kerja ini, peserta diklat
diharapkan mampu mengelas pipa posisi tagak memenuhi kiteria :
Lebar jalur las maksimum 10 mm
Tinggi jalur 1 mm.
Bentuk jalur cembung.
Sambungan jalur rata.
Beda permukaan jalur maksimum 1 mm.
Kedalaman undercut maksimum 0,5 mm.
Panjang undercut maksimum 10 %.
Tinggi penetrasi 0,5 mm.
Panjang penetrasi minimum 90 %.
Perubahan bentuk maksimum 5.
Kebersihan scale pada permukaan 0.
Tidak overlap.
2. Alat dan bahan praktik :
a. Alat :
Satu unit peralatan las oksi-asetilin (lengkap dan terpasang,
kecuali tip/mulut pembakar).
Satu set alat keselamatan dan kesehatan kerja.
Satu set alat bantu pengelasan.
b. Bahan :
Pipa baja lunak ukuran 3 x 40 x 1,2 mm x 3 buah.
Kawat las baja lunak diameter 2,0 mm.
3. Keselamatan kerja :
a. Gunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja yang disediakan
dengan benar.
b. Aturlah tekanan kerja dan nyala api sesuai dengan kebutuhan.
c. Jangan mengarahkan api las pada orang dan/atau benda yang
mudah terbakar.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 151
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 152
Modul Mekanik Otomotif
5. Gambar Kerja
Diganti dengan :
Non Digambar
MENGELAS PIPA POSISI Skala
Dilihat
TEGAK Diperiksa
Disetujui
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 153
Modul Mekanik Otomotif
6. Instrumen penilaian
Nama : ..
Group : ..
a. Proses
Cek list
No. Aspek yang diamati Kriteria
Benar Salah
1. Penggunaan alat Kaca penyaring
pelindung diri dengan nomor 4
6
Pakaian kerja
Sepatu las
2. Tekanan kerja O2 = C2H2 = 50 kpa
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 154
Modul Mekanik Otomotif
b. Hasil/produk
Aspek yang Skor Standar TL/
No. Kriteria
diminta 4 3 2 1 0 minimal L
1. Lebar lajur 61,-0mm 3
+1,-0mm
2. Tinggi jalur 1 3
3. Bentuk jalur Rata+1,-0mm 3
4. Sambungan Rata+0,5mm 3
jalur
Beda
5. permukaan jalur 00,5mm 3
6. Perubahan
bentuk 0+2,5 3
7. Scale pada 3
+10mm2
permukaan 0
8. Porositas
Luas0+5m 2
Jumlah0+1buah 2
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 155
Modul Mekanik Otomotif
Lembar Kerja 12
Bidang Keahlian : Teknik Mesin Nomor Pekerjaan :
Program Keahlian : Teknik Pembentukan Tingkat : I (satu)
Nama Pekerjaan : Mengelas Pipa Posisi Waktu Standar : 12 Jam
Datar
1. Tujuan :
Setelah mempelajari dan berlatih lembar kerja ini, peserta diklat
diharapkan mampu mengelas pipa posisi datar dengan memenuhi
kriteria :
Lebar jalur las maksimum 10 mm.
Tinggi jalur 1 mm.
Bentuk jalur cembung.
Sambungan jalur rata.
Beda permukaan jalur maksimum 1 mm.
Kedalaman undercut maksimum 0,5 mm.
Panjang undurcut maksimum 10 %.
Tinggi penetrasi 0,5 mm.
Panjang penetrasi minimum 90 %.
Perubahan bentuk maksimum 5 %.
Kebersihan scale pada permukaan 0.
Tidak overlap.
2. Alat dan bahan praktik :
a. Alat :
Satu unit peralatan las oksi-asetilin (lengkap dan terpasang,
kecuali tip/mulut pembakar).
Satu set alat keselamatan dan kesehatan kerja.
Satu set alat bantu pengelasan.
b. Bahan :
Pipa baja lunak ukuran 3 x 40 x 1,2 mm x 4 buah.
Kawat las baja lunak diameter 2,0 mm.
3. Keselamatan Kerja :
a. Gunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja yang disediakan
dengan benar.
b. Aturlah tekanan kerja dan nyala api sesuai dengan kebutuhan.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 156
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 157
Modul Mekanik Otomotif
5. Gambar Kerja
Diganti dengan :
Non Digambar
MENGELAS PIPA POSISI Skala
Dilihat
MENDATAR Diperiksa
Disetujui
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 158
Modul Mekanik Otomotif
6. Instrumen penilaian
Nama : ..
Group : ..
a. Proses
Cek list
No. Aspek yang diamati Kriteria
Benar Salah
1. Penggunaan alat Kaca penyaring
pelindung diri dengan nomor 4
6
Pakaian kerja
Sepatu las
2. Tekanan kerja O2 = C2H2 = 50 kpa
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 159
Modul Mekanik Otomotif
b. Hasil/produk
Aspek yang Skor Standar TL/
No. Kriteria
diminta 4 3 2 1 0 minimal L
1. Lebar lajur 61,-0mm 3
+1,-0mm
2. Tinggi jalur 1 3
3. Bentuk jalur Rata+1,-0mm 3
4. Sambungan jalur Rata+0,5mm 3
6. Perubahan 0+2,5 3
bentuk
Jumlah0+1buah 2
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 160
Modul Mekanik Otomotif
Lembar Kerja 13
Bidang Keahlian : Teknik Mesin Nomor Pekerjaan :
Program Keahlian : Teknik Pembentukan Tingkat : I (satu)
Nama Pekerjaan : Membuat Sambungan Waktu Standar : 10 Jam
Tumpang (Patri Keras)
1. Tujuan :
Setelah mempelajari dan berlatih topik ini, peserta diklat diharapkan
mampu:
Mengatur tekanan kerja.
Memasang tip pada brender.
Mengatur nyala api yang sesuai.
Membuat sambungan tumpang dengan las patri dengan ketentuan :
1) Sambungan rapat 90%.
2) Perpaduan minimum 90%.
3) Perpaduan rata.
4) Perubahan bentuk 5 %.
5) Bebas kotoran las.
Memeriksa hasil pengelasan.
2. Alat dan bahan praktik :
a. Alat :
Seperangkat peralatan las oksi-asetilin.
Alat bantu pengelasan.
Seperangkat alat keselamatan kerja.
Lembaran kerja/gambar kerja.
b. Bahan :
Plat baja lunak ukuran 30 x 120 x 3 (2 buah) dan 60 x 120 x 3.
Kawat las kuningan 2 mm.
Fluksi kuningan.
3. Keselamatan kerja :
a. Pergunakan alat keselamatan kerja dengan tepat.
b. Hindarkan benda-benda yang mudah terbakar.
c. Periksa kebocoran-kebocoran gas pada selang.
d. Tanyakan pada pembimbing bila ada hal yang meragukan.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 161
Modul Mekanik Otomotif
4. Langkah kerja :
a. Persiapkan benda kerja sesuai dengan gambar dan ukuran pada
lembar pekerjaan.
b. Susunlah benda kerja dan jepit dengan klem.
c. Ikat benda kerja dengan las catat pada setiap sambungan-
sambungan.
d. Mulailah pengelasan pada tiap sambungan yang telah dicatat.
e. Setiap selesai pengelasan satu jalur sambungan berikutnya sampai
selesai.
f. Lakukanlah pengelasan sebagai berikut :
1. Gerakkan pembakar melingkar pada bagian sambungan yang
dibuat.
2. Gerakkan bahan pengisi naik-turun dalam kawah las.
3. Sudut pembakar 60 - 70 terhadap garis horizontal dan sudut
samping pembakar 90.
g. Bersihkan benda kerja yang telah selesai dilas.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 162
Modul Mekanik Otomotif
5. Gambar kerja
30 - 50
45
30 - 40
30
60
120
Diganti dengan :
Non Digambar
MEMBUAT SAMBUNGAN Skala
Dilihat
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 163
Modul Mekanik Otomotif
6. Instrumen penilaian :
Nama :
Group : ..
a. Proses
Cek list
No. Aspek yang dimiliki Kriteria
Benar Salah
1. Pemakaian alat pelindung. Apron, kacamata
las dan topi las.
2. Alat bantu yang Tip pembersih,
dipersiapkan. penjepit dan
sikat baja.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 164
Modul Mekanik Otomotif
b. Hasil/produk :
Aspek yang Skor Standar TL/
No. Kriteria
diminta 4 3 2 1 0 minimal L
1. Perpaduan Min 90 %. 2
2. Perpaduan Min 90 % 2
rata
3. Sambungan Min 90 % 2
rapat
4. Distorsi yang 5 % 2
terjadi
5. Rigi-rigi Rapih 2
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 165
Modul Mekanik Otomotif
Lembar Kerja 14
Bidang Keahlian : Teknik Mesin Nomor Pekerjaan :
Program Keahlian : Teknik Pembentukan Tingkat : I (satu)
Nama Pekerjaan : Membuat Sambungan Waktu Standar : 10 Jam
Bahan Alumunim
1. Tujuan :
Setelah mempelajari dan berlatih topik ini, peserta diklat diharapkan
mampu:
Menggunakan peralatan dan perlengkapan keselamatan kerja.
Mengatur tekanan kerja pengelasan.
Memasang tip pada brender.
Mengatur nyala api yang sesuai.
Membuat sambungan I bahan alumunium dengan kriteria :
1) Lebar jalur las maksimum 10 mm.
2) Tinggi jalur las 1 mm.
3) Beda permukaan las maksimum 1 mm.
4) Distorsi yang terjadi 5 %.
5) Hasil lasan rapih.
Memeriksa hasil pengelasan.
2. Alat dan bahan praktik :
a. Alat :
Seperangkat peralatan las oksi-asitilin.
Alat bantu pengelasan.
Seperangkat alat keselamatan kerja.
Lembar kerja/gambar kerja.
b. Bahan :
Pelat alumunium ukuran 40 x 120 x 3 mm (2 buah).
Kawat las alumunium 2 mm.
Fluksi alumunium.
3. Keselamatan kerja :
a. Pergunakan alat-alat keselamatan kerja.
b. Pergunakan tip sesuai dengan tebal bahan.
c. Periksa kebocoran-kebocoran gas.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 166
Modul Mekanik Otomotif
4. Langkah kerja :
a. Siapkan benda kerja sesuai dengan bentuk pada gambar kerja.
b. Siapkan perlengkapan las dan alat keselamatan kerja.
c. Nyalakan pembakar dengan nyala karburasi dan mulailah dengan las
catat lebih dahulu dengan memberikan gap pada sambungan 3 mm.
d. Lakukan pemanasan awal pada bagian sambungan dengan cara
menggerakan pembakar memutar.
e. Mulailah pengelasan hingga kedua benda mencair dan membentuk
lubang kunci, baru bahan tambah dimasukan dengan sudut pembakar
45 - 80 dan sudut kawat las 45 dan jarak inti nyala las 2 3 mm
terhadap permukaan bahan.
f. Jangan memasukkan bahan yang telah dilas kedalam air untuk
mendinginkan bahan.
g. Bersihkan dan kumpulkan hasil pengelasan dan serahkan kepada
pembimbing.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 167
Modul Mekanik Otomotif
5. Gambar kerja
45- 80
45
80
120
Diganti dengan :
Non Digambar
MEMBUAT SAMBUNGAN I Skala
Dilihat
ALUMUNIUM Diperiksa
Disetujui
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 168
Modul Mekanik Otomotif
6. Instrumen penilaian :
Nama : ..
Group :
a. Proses
Cek list
No. Aspek yang dimiliki Kriteria
Benar Salah
1. Pemakaian alat pelindung Apron, kacamata las
dan topi las
2. Alat bantu yang Tip pembersih,
dipersiapkan penjepit dan sikat
baja
3. Diameter kawat las 2 mm
4. Arah pengelasan Maju
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 169
Modul Mekanik Otomotif
b. Hasil/produk
Aspek yang Skor Standar TL/
No. Kriteria
diminta 4 3 2 1 0 minimal L
1. Lebar jalur 6 mm, 2
luar. toleransi
1 mm.
2. Tinggi jalur. 1 mm, 3
toleransi
0,5
mm.
3. Beda Mak 1 2
permukaan mm.
jalur.
4. Perpaduan. Min 2
80%.
5. Distorsi 5% 3
6. Kebersihan. Bebas 3
terak.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 170
Modul Mekanik Otomotif
Lembar Kerja 15
Bidang Keahlian : Teknik Mesin Nomor Pekerjaan :
Program Keahlian : Teknik Pembentukan Tingkat : I (satu)
Nama Pekerjaan : Memotong dengan panas Waktu Standar : 8 Jam
dan pemanasan
1. Tujuan :
Setelah mempelajari dan berlatih topik ini, peserta diklat diharapkan
mampu:
Menggunakan peralatan dan perlengkapan keselamatan kerja.
Mengatur tekanan kerja pengelasan sesuai dengan jenis pembakaran
yang digunakan.
Memasang tip pada pembakar las.
Mengatur nyala api las netral untuk pemotongan plat baja lunak.
Memotong plat baja lunak dengan panas dan pemanasan.
Memeriksa hasil pengelasan.
1. Alat dan bahan praktik :
a. Alat :
Seperangkat peralatan las oksi-asitilin.
Alat bantu pengelasan.
Lembar kerja/gambar kerja.
b. Bahan :
Pelat baja lunak ukuran 80 x 120 x 2 mm
2. Keselamatan kerja :
a. Pergunakan alat-alat keselamatan kerja.
b. Pergunakan tip sesuai dengan tebal bahan.
c. Periksa kebocoran-kebocoran gas sebelum memulai penyalaan.
d. Perhatikan kedudukan dan posisi pembakar terhadap benda kerja.
e. Tanyakan hal-hal yang meragukan kepada pembimbing.
3. Langkah kerja :
a. Siapkan benda kerja kemudian bersihkan dari kotoran.
b. Lukis/garis dengan penggores pada bagian-bagian yang akan
dipotong.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 171
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 172
Modul Mekanik Otomotif
5. Gambar kerja
Diganti dengan :
Non Digambar
MEMOTONG DENGAN OKSI- Skala
Dilihat
ASETILIN Diperiksa
Disetujui
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 173
Modul Mekanik Otomotif
6. Instrumen penilaian :
Nama : ..
Group :
a. Proses
Cek list
No. Aspek yang dimiliki Kriteria
Benar Salah
1. Pemakaian alat pelindung . Apron, kacamata las,
dan topi las.
2. Alat bantu yang Tip pembersih,
dipersiapkan. penjepit, dan sikat
baja.
3. Arah pemotongan. Mundur.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 174
Modul Mekanik Otomotif
b. Hasil/produk
Aspek yang Skor Standar TL/
No. Kriteria
diminta 4 3 2 1 0 minimal L
1. Lebar jalur 5 mm, 3
potong. toleransi
1 mm.
2. Penyimpangan mak 50 . 4
kelurusan
jalur.
3. Kebersihan Tidak 3
ada
terak
dan
percikan
logam
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 175
Modul Mekanik Otomotif
BAB III
EVALUASI
Tes Tulis
Tes tulis ini digunakan untuk menilai peserta diklat selama Pembelajaran dan dapat
digunakan untuk mengidentifikasi kesiapan peserta diklat untuk melaksanakan
penilaian Kinerja. Apabila dalam tes ini peserta diklat belum memenuhi syarat
penguasaan kompetensi yang telah dipelajari, maka dapat dilakukan penilaian ulang :
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 176
Modul Mekanik Otomotif
6. Alat bantu yang digunakan untuk membersihkan kotoran baik sebelum maupun
setelah mengelas adalah .
a. Palu las b. Kikir
b. Tang penjepit d. Sikat baja
7. Nyala las yang dibentuk dari tekanan gas yang sebanding antara gas oksigen dan
asetilin adalah
a. Karburasi b. Oksidasi
b. Netral c. Luar
8. Sudut pembakar yang harus dimanipulasi pada pengelasan posisi bawah tangan
arah maju adalah
a. 80 - 90 c. 45 - 60
b. 60 - 70 d. 20 - 40
9. Sudut pembakar yang harus dimanipulasi pada pengelasan posisi bawah tangan
arah mundur adalah
a. 20 - 30 c. 60 - 70
b. 40 - 50 d. 80 - 90
10. Untuk mengakhiri proses pengelasan maka gas sisa yang terdapat dalam selang
sebaiknya ..
a. Dibiarkan dalam selang
b. Dikongkan dari selang
c. Dibuang oksigennya
d. Dibuang asetilinnya
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 177
Modul Mekanik Otomotif
Tes Kinerja
Bidang Keahlian : Teknik Mesin
Program Keahlian : Teknik Mekanik Otomotif
Program Spesialisasi : Melaksanakan Prosedur Pengelasan,
Pematrian, Pemotongan dengan Panas
dan Pemanasan
Tingkat : I (satu)
Waktu Standar : 8 Jam
1. Jenis Tes :
Pengelasan sambungan tumpang pelat baja lunak posisi mendatar dengan
memenuhi kiteria :
Lebar jalur 7 mm.
Tinggi jalur 1 mm.
Bentuk jalur cembung/ rata.
Sambungan jalur rata.
Beda permukaan jalur maksimum 1 mm.
Kedalaman undercut maksimum 0,5.
Panjang undercut maksimum 10 %.
Tinggi penetrasi 0,5 mm.
Panjang penetrasi minimum 80 %.
Perubahan bentuk maksimum 5.
Scale pada permukaan 0.
2. Alat dan bahan praktik :
a. Alat :
Satu unit peralatan las oksi-asetilin (lengkap dan terpasang, kecuali
tip/mulut pembakar).
Satu set alat keselamatan dan kesehatan kerja.
b. Bahan :
Pelat baja lunak 40 x 120 x 3 mm x 2 keping
Kawat las 3 mm
3. Keselamatan kerja :
a. Gunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja yang disediakan dengan benar.
b. Aturlah tekanan kerja dan nyala api sesuai dengan kebutuhan.
c. Jangan mengarahkan api las pada orang dan/atau benda yang mudah terbakar.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 178
Modul Mekanik Otomotif
d. Jauhkan benda-benda yang mudah terbakar dari tempat/ lokasi pengelasan dan
sekitarnya.
e. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
f. Gunakan teknik-teknik pengelasan dengan benar.
4. Langkah kerja :
a. Mempersiapkan peralatan las oksi-asetilin, baik alat utama, alat keselamatan
dan kesehatan kerja maupun alat bantu.
b. Mempersiapkan bahan.
c. Membersihkan permukaan bahan dan menghilangkan sudut/ujung yang tajam.
d. Memilih ukuran tip yang sesuai.
e. Mengatur tekanan kerja sesuai dengan jenis pembakar yang dipakai dan satuan
tekanan yang tertulis dalam manometer.
f. Membuat las catat pada posisi di bawah tangan. Jumlah las catat yang dibuat 3
(tiga) buah. Sebelum dilas catat aturlah kedua bahan sehingga jaraknya (gap)
antara 2,0 2,5 mm dan matikan nyala api.
g. Memasang benda kerja pada tiang penjepit untuk pengelasan posisi mendatar.
Bagian tepi yang akan dilas pertama diletakkan di sebelah kanan (bila peserta
biasa menggunakan tangan kanan), tetapi apabila peserta biasa menggunakan
tangan kiri letakkan bagian yang akan dilas pertama di sebelah kiri. Tinggi
benda kerja kurang lebih setinggi mata pengelas.
h. Menyalakan tip dan mengaturnya sehingga nyala netral. Arahkan inti nyala
pada api yang akan dilas sehingga kedua bahan mencair, kemudian masukkan
bahan pengisi.
i. Tambahkan bahan pengisi apabila di antara kedua bahan yang disambung
sudah membentuk key hole yang besarnya kurang lebih 1 kali gap.
Selesaikan jalur penyambungan pertama ini dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
Gerakkan pembakar setengah melingkar.
Gerakkan bahan pengisi naik turun/ keluar masuk.
Sudut pembakar 60 - 70 dan sudut samping 80 - 90.
Sudut kawat 30 - 40 dan sudut samping bawah 80 - 90.
Penambahan bahan pengisi setelah terbentuk key hole yang besarnya 1
kali gap.
Jarak ujung inti nyala dengan permukaan yang disambung 2 mm 3 mm.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 179
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 180
Modul Mekanik Otomotif
5. Gambar Kerja
60- 70
40
30- 40
80
80 - 90
120
Diganti dengan :
Non Digambar
SAMBUNGAN I POSISI Skala
Dilihat
MENDATAR Diperiksa
Disetujui
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 181
Modul Mekanik Otomotif
6. Instrumen penilaian
Nama : .
Group :
a. Proses
Cek list
No. Aspek yang diamati Kriteria
Benar Salah
1. Penggunaan alat pelindung Kaca penyaring
diri dengan nomor 4
6
Pakaian kerja
Sepatu las
2. Tekanan kerja O2 = C2H2 = 50
kpa
3. Ukuran tip Nomor 10
4. Nyala api las Netral
5. Jumlah las catat 3
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 182
Modul Mekanik Otomotif
b. Hasil/produk
Aspek yang Skor Standar TL/
No. Kriteria
diminta 4 3 2 1 0 minimal L
+0,5mm
1. Lebar lajur 4 4
2. Perpaduan 100%+0-5% 3
3. Sambungan Rata0,5 3
jalur
4. Beda 00,5mm 3
permukaan
jalur
5. Panjang 0+5%
overlap 3
6. Perubahan 0+2,5 3
Bentuk
7. Scale pada 0+5mm 3
permukaan
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 183
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 184
Modul Mekanik Otomotif
3. Keselamatan kerja :
a. Gunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja yang disediakan dengan
benar.
b. Aturlah tekanan kerja dan nyala api sesuai dengan kebutuhan.
c. Jangan mengarahkan api las pada orang dan/atau benda yang mudah
terbakar.
d. Jauhkan benda-benda yang mudah terbakar dari tempat/lokasi pengelasan
dan sekitarnya.
4. Langkah Kerja
a. Gunakan pelat baja lunak ukuran 150 x 30 x 2, jumlah secukupnya. Bahan
pengisi yaitu baja lunak diameter 2,0 mm.
b. Membersihkan permukaan bahan yang akan dilas dan sudut/ ujung yang
tajam supaya dihaluskan.
c. Memilih ukuran tip yang sesuai dan memasangnya pada pembakar.
d. Mengatur tekanan kerja sesuai dengan jenis pembakar yang dipakai dan
satuan tekanan yang terdapat di dalam manometer.
e. Menyalakan tip dengan menggunakan peralatan dan prosedur yang benar
kemudian mengaturnya sehingga diperoleh nyala netral.
f. Membuat las catat pada posisi dibawah tangan. Las catat dibuat pada 3
tempat. Gap (jarak antara kedua bahan) kurang lebih 2,0 mm.
g. Memasang benda kerja pada tiang penjepit untuk pengelasan posisi tegak
arah naik; tinggi benda kerja kurang lebih sama dengan tinggi mata
pengelas.
h. Arahkan inti nyala pada bagian bawah sampai kedua tepi bahan mencair,
kemudian masukkan bahan pengisi. Jarak antara ujung inti nyala dan
permukaan bahan antara 2 mm dan 3 mm. Sudut pembakar 0 - 10, sudut
samping pembakar dan bahan pengisi 90.
i. Tambahkan bahan pengisi apabila sudah terbentuk key hole (lubang kunci)
yang besarnya kurang lebih 1,5 x gap. Selesaikan penyambungan jalur
pertama dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Gerakkan pembakar setengah melingkar.
Gerakkan bahan pengisi naik-turun dalam kawah las.
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 185
Modul Mekanik Otomotif
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 186
Modul Mekanik Otomotif
5. Gambar Kerja
30- 40
120
10
20
Diganti dengan :
Non Digambar
MEMBUAT SAMBUNGAN I Skala
Dilihat
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 187
Modul Mekanik Otomotif
6. Instrumen penilaian
Nama : ..
Group : ..
a. Proses
Cek list
No. Aspek yang diamati Kriteria
Benar Salah
1. Penggunaan alat pelindung Kaca penyaring
diri dengan nomor 4 6
Pakaian kerja
Sepatu las
2. Takanan Kerja O2 = C2H2 = 50 kpa
3. Ukuran tip Nomor 10
4. Nyala api las Netral
5. Jumlah las catat 3 buah
6. Gap/celah 1,5 mm 2,0 mm
7. Sudut pembakar 80 - 90 sudut
samping
8. Sudut bahan tambah 30 - 40 sudut
samping
9. Pengisian bahan tambah Pada kawah las
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 188
Modul Mekanik Otomotif
b. Hasil/produk
Aspek yang Skor Standar TL/
No. Kriteria
diminta 4 3 2 1 0 minimal L
1. Lebar lajur 31,-0mm 3
+1,-0mm
2. Tinggi jalur 2 3
3. Bentuk jalur Rata+1,-0mm 3
4. Sambungan Rata+0,5mm 3
jalur
5. Beda 00,5mm 3
permukaan
jalur
6. Perubahan 0+2,5 3
sudut
7. Scale pada 0+10mm2 3
permukaan
8. Porositas Luas0+5m 2
Jumlah0+1buah 2
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 189
Modul Mekanik Otomotif
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Tanggal: ..
Peserta Pelatihan telah dinilai dan dinyatakan (coret yang tidak diperlu)
Tanda Tangan Tanda Tangan
Komentar/Saran
(Penilai akan membuat komentar tambahan yang akan menjelaskan tentang
penilaian yang diberikan)
Modul Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan, dengan Panas dan Pemanasan 190
DAFTAR PUSTAKA
7. Indonesia Australia Partnership for Skills Development Metals Project, Meta &
Engeenering Competency Standard, Jakarta, 2001.
11. Tim KBM Mesin, Lembaran Kerja Untuk Tingkat Satu Bidang Keahlian
Teknik Mesin, Balai Pengembangan Teknologi Pendidikan, 2003.
12. Untung W, Yusuf Tinting, Modul : DJ Las Gas, Pusat Pengembangan Penataran
Guru Teknologi Bandung, 1997.