DINAS KESEHATAN
Jalan Pramuka Kompl. Tirta Dharma (PDAM) km.6 Banjarmasin Kode Pos 70249
Telepon (0511)4281348 Faks. (0511)4281348
E-mail : Dinkesbjm@gmail.com Website : Dinkes.Bjm.go.
TENTANG
PENYELENGGARAAN TATA NASKAH DINAS
DI LINGKUNGAN PUSKESMAS
KOTA BANJARMASIN
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : K E P U T U S A N K E PA L A D I N A S K E S E H ATA N KO TA
B A N JA R M A S I N T E N TA N G PENYELENGGARAAN
TATA N A S K A H D I N A S D I L I N G K U N G A N P U S K E S
M A S KO TA B A N JA R M A S I N
Ditetapkan di Banjarmasin
pada tanggal
Plh. KEPALA DINAS,
C. TATA NASKAH
a. Penggunaan kertas surat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf e,
sebagai berikut:
a) Kertas yang digunakan untuk kegiatan dinas adalah HVS minimal 70
gram, antara lain untuk kegiatan surat-menyurat, penggandaan, dan
dokumen pelaporan;
b) kertas yang digunakan untuk naskah dinas ber upa produk
hukum adalah HVS 80 gram;
c) ukuran kertas yang digunakan untuk surat menyurat dan produk
hukum adalah Folio/F4 (215 x 330 mm);
d) ukuran kertas yang digunakan untuk makalah, paper dan
laporan adalah A4 (210 x 297 mm); dan
e) Berwarna putih kualitas baik.
b. Pengetikan sarana administrasi dan komunikasi perkantoran
dimaksud, sebagai berikut:
1) penggunaan jenis huruf arial 12 atau disesuaikan dengan
kebutuhan; dan
2) Jarak antara judul dan isi adalah dua spasi. Jika judul lebih dari satu
baris, jarak antara baris pertama dengan baris kedua adalah satu (1)
spasi.
3) Jarak masing-masing antara baris disesuaikan dengan keperluan
antara 1 s.d 1,5 spasi.
4) Penulisan produk hukum diketik dengan menggunakan jenis huruf
Bookman Old Style dengan huruf 12.
5) Huruf pada kop dinas adalah tulisan nama pemerintah daerah
dengan huruf arial 14. Nama OPD adalah dengan huruf arial 18.
6) Penentuan ruang tepi dilakukan berdasarkan ukuran yang terdapat
pada peralatan yang digunakan untuk membuat naskah dinas,
yaitu:
1. ruang tepi atas: apabila menggunakan kop naskah dinas, 2 spasi
dibawah kop, dan apabila tanpa kop naskah dinas, sekurang-
kurangnya 2 cm dari tepi atas kertas;
b. Mengingat:
1) Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang
memerintahkan pembuat peraturan/keputusan tersebut,
2) Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum adalah
peraturan yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi,
3) Kata mengingat diletakkan di bagian kiri sejajar kata
menimbang,
4) Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan
sesuai dengan hirarki tata perundangan dengan tahun yang
lebih awal disebut lebih dulu, diawali dengan nomor 1, 2, dst,
dan diakhiri dengan tanda baca (;).
3) MEMUTUSKAN:
a. Diktum MEMUTUSKAN ditulis simetris di tengah, seluruhnya
dengan huruf kapital;
b. Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan sejajar
dengan kata menimbang dan mengingat, huruf awal kata
menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan
tanda baca titik dua (:);
c. Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala),
seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda
baca titik ( . ).
4) Batang tubuh
a. Batang tubuh memuat semua substansi Peraturan yang
dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya: pasal 1
b. Sistematika dan cara penulisan bagian batang tubuh keputusan
sama dengan ketentuan dalam penyusunan peraturan, tetapi isi
keputusan diuraikan bukan dalam pasal-pasal, melainkan diawali
dengan bilangan bertingkat/diktum kesatu, kedua, ketiga, dan
seterusnya.
c. Dicantumkan saat berlakunya Peraturan/Keputusan, perubahan,
pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
d. Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran
Peraturan/Keputusan, dan pada halaman terakhir ditandatangani
oleh pejabat yang menetapkan kebijakan.
5) Kaki :
Kaki peraturan/keputusan merupakan bagian akhir substansi yang
memuat penanda tangan penerapan Peraturan, pengundangan
peraturan yang terdiri dari:
a. tempat dan tanggal penetapan,
b. nama jabatan diakhiri dengan tanda koma (,),
c. tanda tangan pejabat, dan
d. nama lengkap pejabat yang menanda tangani.
6) Penandatanganan:
Kebijakan Kepala Puskesmas ditandatangani oleh Kepala Puskesmas,
dituliskan nama, gelar, nomor induk pegawai dan pangkat.
7) Lampiran Peraturan :
a. Halaman pertama harus dicantumkan nomor dan Judul Peraturan,
b. Halaman terakhir harus ditanda tangani oleh Kepala Puskesmas.
2) Format SOP
a) Kop SOP
Judul
No. Dokumen :
(lambang
Logo /PKM-/20
No. Revisi : Puskesmas)
Pemda SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Nama Nama Ka
Pemda Ttd Ka Puskesmas
Puskesmas NIP
Halaman :
b) Komponen SOP
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/Langkah- Langkah
6. Diagram Alir (jika
dibutuhkan)
7. Unit terkait
Penjelasan :
1. Penulisan SOP yang harus tetap didalam tabel/kotak adalah :
nama Puskesmas dan logo, judul SOP, nomor dokumen,
tanggal terbit dan tandatangan Kepala Puskesmas, sedangkan
untuk pengertian, tujuan, kebijakan, prosedur/langkah-
langkah, dan unit terkait boleh tidak diberi table/kotak.
2. Pengunaan Logo, bagi Puskesmas, logo yang dipakai adalah
logo Pemerintah kabupaten/kota, dan lambang Puskesmas.
3. Heading dan kotaknya dicetak pada setiap halaman. Pada
halaman pertama kotak heading harus lengkap, untuk
halaman-halaman berikutnya kotak heading dapat hanya
memuat: kotak nama Puskesmas, judul SOP, No.dokumen,
No.Revisi, tanggal terbit dan halaman (tanpa logo).
4. Kotak Judul diberi Judul /nama SOP sesuai proses kerjanya.
e. Surat Biasa
1. Pengertian.
Surat Biasa adalah alat penyampaian berita secara tertulis yang
berisi pemberitahuan, pertanyaan, permintaan jawaban atau saran
dan sebagainya.
2. Susunan.
a. Kepala Surat Biasa;
b. Isi Surat
c. Bagian Akhir Surat
Ad. a. Kepala Surat Biasa terdiri atas :
1) Nama tempat ditetapkan;
2) Tanggal, Bulan dan Tahun;
3. Penandatanganan.
Surat Biasa yang ditandatangani oleh kepala Puskesmas dibuat
diatas kertas ukuran folio dengan menggunakan kop naskah
dinas Perangkat Daerah yang bersangkutan dan Lambang Daerah
berwarna sesuai aslinya.
Banjarmasin, dd-mm-yy
Kepada
Nomor : /...-PKM/2017 Yth. ..............................................
Sifat : .
Lampiran :
Hal : di
..........................