DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SUNGAI JINGAH
Jl. Jahri Saleh No 111 RT 19 Banjarmasin Kode Pos 70121
Telepon (0511) 4315223
Email : pkmbjm.sungaijingah@gmail.com
TENTANG
PENYELENGGARAAN TATA NASKAH DI PUSKESMAS SUNGAI JINGAH
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di Banjarmasin
pada tanggal 02 Januari 2018
KEPALA PUSKESMAS SUNGAI JINGAH,
C. TATA NASKAH
1. Penggunaan kertas surat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
huruf e, sebagai berikut:
a. Kertas yang digunakan untuk kegiatan dinas adalah HVS minimal
70 gram, antara lain untuk kegiatan surat-menyurat,
penggandaan, dan dokumen pelaporan;
b. Kertas yang digunakan untuk naskah dinas berupa produk hukum
adalah HVS 80 gram;
c. Ukuran kertas yang digunakan untuk surat menyurat dan produk
hukum adalah Folio/F4 (215 x 330 mm);
d. Ukuran kertas yang digunakan untuk makalah, paper dan
laporan adalah A4 (210 x 297 mm); dan
e. Berwarna putih kualitas baik.
2. Pengetikan sarana administrasi dan komunikasi perkantoran
dimaksud, sebagai berikut:
a. Penggunaan jenis huruf arial 12 atau disesuaikan dengan
kebutuhan; dan
b. Jarak antara judul dan isi adalah dua spasi. Jika judul lebih dari
satu baris, jarak antara baris pertama dengan baris kedua adalah
satu (1) spasi.
c. Jarak masing-masing antara baris disesuaikan dengan keperluan
antara 1 s.d 1,5 spasi.
d. Penulisan produk hukum diketik dengan menggunakan jenis
huruf Bookman Old Style dengan huruf 12.
e. Huruf pada kop dinas adalah tulisan nama pemerintah daerah
dengan huruf arial 14. Nama OPD adalah dengan huruf arial 18.
f. Penentuan ruang tepi dilakukan berdasarkan ukuran yang
terdapat pada peralatan yang digunakan untuk membuat naskah
dinas, yaitu:
1) ruang tepi atas: apabila menggunakan kop naskah dinas, 2
spasi dibawah kop, dan apabila tanpa kop naskah dinas,
sekurang-kurangnya 2 cm dari tepi atas kertas;
2) ruang tepi bawah: sekurang-kurangnya 2,5 cm dari tepi
bawah kertas;
3) ruang tepi kiri: sekurang-kurangnya 3 cm dari tepi kiri
kertas;
4) ruang tepi kanan: sekurang-kurangnya 2 cm dari tepi kanan
kertas.
3. Penggunaan dan kewenangan Atas Nama, Untuk Beliau, Pelaksana
Petugas, Pelaksana Harian dan Pejabat sebagai berikut :
a. Atas nama yang disingkat a.n. merupakan jenis pelim
pahan wewenang dalam hubungan internal antara atasan kepada
pejabat setingkat dibawahnya. Susunan penandatanganan atas
nama (a.n.) pejabat lain yaitu nama jabatan pejabat yang
berwenang ditulis lengkap dengan huruf kapital pada setiap awal
kata, didahului dengan singkatan a.n.
b. Untuk beliau yang disingkat u.b. merupakan jenis
pelimpahan wewenang dalam hubungan internal antara atasan
kepada pejabat dua tingkat dibawahnya. Dimana tanggung jawab
tetap pada pejabat yang melimpahkan wewenang dan pejabat yang
menerima pelimpahan wewenang harus mempertanggungjawabkan
kepada pejabat yang melimpahkan wewenang.
c. Pelaksana tugas yang disingkat Plt merupakan pejabat sementara
pada jabatan tertentu yang mendapat pelimpahan wewenang
penandatanganan naskah dinas, karena pejabat definitif
belum dilantik. Plt sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat
dengan Keputusan Kepala Dinas atau Keputusan Walikota dan
berlaku paling lama 1 (satu) tahun.
d. Pelaksana tugas harian yang disingkat Plh merupakan
pejabat sementara pada jabatan tertentu yang mendapat pelimpahan
wewenang penandatanganan naskah dinas, karena pejabat definitif
berhalangan sementara, diangkat dengan Keputusan Kepala SKPD
atau Keputusan Walikota dan berlaku paling lama 3 (tiga) bulan.
4. Paraf, penulisan nama, penandatanganan, pendelegasian
penandatangan naskah dinas sebagai berikut :
a. Setiap naskah dinas sebelum ditandatangani terlebih dahulu
diparaf.
b. Paraf sebagaimana dimaksud dilakukan oleh pejabat terkait secara
horizontal dan vertikal.
5. Kepala Puskesmas menandatangani naskah dinas dalam bentuk
dan susunan surat sebagaimana dimaksud terdiri atas:
a. Naskah dinas arahan
1) Naskah dinas pengaturan;
a) Peraturan/Keputusan
b) Pedoman;
c) Kerangka Acuan Kegiatan ;
d) Instruksi;
e) Standar Prosedur Operasional (SPO); dan
f) Surat edaran.
2) Naskah dinas penugasan (surat perintah/ surat tugas)
b. Naskah dinas korespodensi
1) Naskah dinas korespondensi intern;
a) nota dinas; dan
b) disposisi;
2) Naskah dinas korespondensi ekstern.
a) surat keluar;
c. Naskah Dinas Khusus
1) Surat perjanjian;
2) Surat kuasa;
3) Berita acara;
4) Surat keterangan;
5) Surat pengantar ; dan
6) Pengumuman.
d. Telaah Staf
e. Laporan
f. Notulen
6. Penggunaan Tinta untuk naskah dinas berwarna hitam. Tinta yang
digunakan untuk penandatanganan dan paraf naskah dinas berwarna
biru tua.
7. Kop naskah puskesmas memuat sebutan pemerintah kota, dinas
kesehatan, puskesmas, alamat, kode pos, nomor telepon, dan e-mail.
8. Sampul naskah dinas dan puskesmas berbentuk empat persegi
panjang. Ukuran sampul naskah meliputi:
a. sampul kantong dengan ukuran panjang 41 cm dan lebar 30 cm;
b. sampul folio/map dengan ukuran panjang 35 cm dan lebar 25
cm;
c. sampul setengah folio dengan ukuran panjang 28 cm dan lebar
18 cm; dan
d. sampul seperempat folio dengan ukuran panjang 28 cm dan lebar
14 cm.
e. Berwarna coklat muda
9. Sampul UPT berisi nama pemerintah kota, nama SKPD dan UPT yang
bersangkutan dan alamat, nomor telepon, faksimile, e-mail,
website dan kode pos dibagian tengah atas.
Penjelasan :
1. Heading hanya dicetak halaman pertama.
2. Kotak FKTP diberi Logo pemerintah daerah, dan nama
Puskesmas.
3. Kotak Judul diberi Judul /nama SPO sesuai proses kerjanya.
4. Nomor Dokumen: diisi sesuai dengan ketentuan penomeran
yang berlaku di Puskesmas/FKTP yang bersangkutan, dibuat
sistematis agar ada keseragaman.
5. No. Revisi: diisi dengan status revisi, dapat menggunakan huruf.
6. Contoh: dokumen baru diberi huruf A, dokumen revisi pertama
diberi huruf B dan seterusnya. Tetapi dapat juga dengan angka,
misalnya untuk dokumen baru dapat diberi nomor 0, sedangkan
dokumen revisi pertama diberi nomor 1, dan seterusnya.
7. Tanggal terbit: diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau
tanggal diberlakukannya SPO tersebut.
8. Halaman: diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga
total halaman untuk SPO tersebut (misal 1/5). Namun, di tiap
halaman selanjutnya dibuat footer misalnya pada halaman
kedua: 2/5, halaman terakhir: 5/5.
9. Ditetapkan Kepala FKTP: diberi tandatangan Kepala FKTP dan
nama jelasnya
c) Isi SPO
Isi dari SPO setidaknya adalah sebagai berikut :
(1) Pengertian: diisi definisi judul SPO, dan berisi penjelasan
dan atau definisi tentang istilah yang mungkin sulit dipahami
atau menyebabkan salah pengertian/menimbulkan multi
persepsi.
(2) Tujuan: berisi tujuan pelaksanaan SPO secara spesifik. Kata
kunci : “Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk ……”
(3) Kebijakan: berisi kebijakan Kepala Puskesmas yang
menjadi dasar dibuatnya SPO tersebut, misalnya untuk SOP
imunisasi pada bayi, pada kebijakan dituliskan:
Peraturan /Keputusan Kepala Puskesmas No 005/2014 tentang
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.
(4) Referensi: berisi dokumen eksternal sebagai acuan
penyusunan SPO, bisa berbentuk buku, peraturan perundang-
undangan, ataupun bentuk lain sebagai bahan pustaka.
(5) Langkah-langkah prosedur : bagian ini merupakan bagian
utama yang menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk
menyelesaikan proses kerja tertentu.
(6) Unit terkait : berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur
terkait dalam proses kerja tersebut.
(7) Dari keenam isi SPO sebagaimana diuraikan di atas, dapat
ditambahkan antala lain: bagan alir, dokumen terkait.
5. Surat Biasa
a. Pengertian.
Surat Biasa adalah alat penyampaian berita secara tertulis yang
berisi pemberitahuan, pertanyaan, permintaan jawaban atau saran
dan sebagainya.
b. Susunan.
1) Kepala Surat Biasa terdiri atas :
a) Nama tempat ditetapkan;
b) Tanggal, Bulan dan Tahun;
c) Pejabat/alamat yang dituju;
d) Nomor surat dijelaskan sebagai berikut;
(1) kolom satu diisi kode klasifikasi dari bagian
umum/program/dst.
(2) kolom dua diisi berdasarkan nomor agenda di tata usaha
dan nama puskesmas.
(3) kolom tiga diisi dengan tahun pembuatan.
e) Sifat surat;
f) Lampiran surat;
g) Hal surat.
2) Isi Surat Biasa dirumuskan dalam
bentuk uraian.
3) Bagian Akhir Surat Biasa terdiri
atas :
a) Nama jabatan;
b) Tanda tangan pejabat;
c) Nama pejabat, pangkat dan NIP bagi PNS;
d) Stempel jabatan, instansi;
e) Tembusan
c. Penandatanganan.
Surat Biasa yang ditandatangani oleh kepala Puskesmas dibuat
diatas kertas ukuran folio dengan menggunakan kop naskah dinas
Perangkat Daerah yang bersangkutan dan Lambang Daerah
berwarna sesuai aslinya.
Banjarmasin, dd-mm-yy
Kepada
Nomor : ……/…...-PKM…/2018 Yth. ..............................................
Sifat : ………………………… …………………….
Lampiran :
Hal : di – ..........................