DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS ............ ............
Jalan Berlian RT. 41 RW. 03 No.7 Kelurahan Telaga Biru
Kecamatan ............ Barat, Kode Pos : 70119
Telp : (0511) 4421066, e-mail : puskesmas........................@gmail.com
TENTANG
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di : ............
Pada tanggal : 01 Maret 2022
KEPALA PUSKESMAS,
LAMPIRAN :
KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS ............ ............ SK/ /
TENTANG TATA NASKAH PUSKESMAS
............ ............
3. TATA NASKAH
1. Penggunaan kertas surat sebagai berikut:
a. Kertas yang digunakan untuk kegiatan dinas adalah HVS
minimal 70 gram, antara lain untuk kegiatan surat-menyurat,
penggandaan, dan dokumen pelaporan;
b. kertas yang digunakan untuk surat berupa produk
hukum adalah HVS 80 gram, antara lain surat
keputusan/kebijakan;
c. ukuran kertas yang digunakan untuk surat menyurat dan
produk hukum adalah Folio/F4 (215 x 330 mm);
d. ukuran kertas yang digunakan untuk makalah, paper
adalah A4 (210 x 297 mm) antara lain SOP, KAK, Pedoman;
dan untuk laporan ukuran kertas yang digunakan adalah
Folio/F4 (215 x 330 mm);
e. Berwarna putih kualitas baik.
2. Pengetikan sarana administrasi dan komunikasi perkantoran
dimaksud, sebagai berikut:
a. penggunaan jenis huruf Arial 12 atau disesuaikan dengan
kebutuhan;
b. Jarak antara judul dan isi adalah dua spasi. Jika judul lebih
dari satu baris, jarak antara baris pertama dengan baris
kedua adalah satu (1) spasi.
c. Jarak masing-masing antara baris disesuaikan dengan
keperluan antara 1 s.d 1,5 spasi.
d. Penulisan produk hukum diketik dengan menggunakan
jenis huruf Bookman Old Style dengan huruf 12.
e. Huruf pada kop puskesmas adalah tulisan nama
pemerintah daerah dan dinas kesehatan dengan huruf arial
14. Nama Puskesmas adalah dengan huruf arial 18.
f. Penentuan ruang tepi/margins dilakukan berdasarkan
ukuran yang terdapat pada peralatan yang digunakan
untuk membuat surat, yaitu:
1) Margins atas : 2 cm;
2) Margins bawah : 2,5 cm;
3) Margins kiri : 3 cm;
4) Margins kanan : 2 cm;
3. Penggunaan dan kewenangan Atas Nama, Untuk Beliau,
Pelaksana Petugas, Pelaksana Harian dan Penjabat sebagai berikut
:
a. Atas nama yang disingkat a.n. merupakan jenis
pelim pahan wewenang dalam hubungan internal antara
atasan kepada pejabat setingkat dibawahnya. Susunan
penandatanganan atas nama (a.n.) pejabat lain yaitu nama
jabatan pejabat yang berwenang ditulis lengkap dengan
huruf capital pada setiap awal kata, didahului dengan
singkatan a.n.
b. Untuk beliau yang disingkat u.b. merupakan jenis
pelimpahan wewenang dalam hubungan internal antara
atasan kepada pejabat dua tingkat dibawahnya. Dimana
tanggung jawab tetap pada pejabat yang melimpahkan
wewenang dan pejabat yang menerima pelimpahan
wewenang harus mempertanggungjawabkan kepada pejabat
yang melimpahkan wewenang.
c. Pelaksana tugas yang disingkat Plt merupakan pejabat
sementara pada jabatan tertentu yang mendapat pelimpahan
wewenang penandatanganan naskah dinas, karena
pejabat definitif belum dilantik. Plt sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diangkat dengan Keputusan Kepala Dinas atau
Keputusan Walikota dan berlaku paling lama 1 (satu) tahun.
d. Pelaksana tugas harian yang disingkat Plh
merupakan pejabat sementara pada jabatan tertentu
yang mendapat pelimpahan wewenang penandatanganan
surat, karena pejabat definitif berhalangan sementara,
diangkat dengan Keputusan Kepala SKPD atau Keputusan
Walikota dan berlaku paling lama 3 (tiga) bulan.
4. Paraf, penulisan nama, penandatanganan, pendelegasian
penandatangan surat sebagai berikut :
2,85 cm
a. Setiap surat sebelum ditandatangani terlebih dahulu diparaf.
b. Paraf sebagaimana dimaksud dilakukan oleh pejabat terkait
secara horizontal dan vertikal.
5. Kepala Puskesmas menandatangani dalam bentuk dan
susunan surat sebagaimana dimaksud terdiri atas:
a. Surat arahan
1) Surat pengaturan;
a) Peraturan/Keputusan
b) Pedoman;
c) Kerangka Acuan Kegiatan ;
d) Instruksi;
e) Standar Operasional Prosedur (SOP); dan
f) Surat edaran.
2) Surat penugasan (surat perintah/ surat tugas)
b. Surat korespodensi
1) Surat korespondensi intern;
a) nota dinas;
b) disposisi;
2) Surat korespondensi ekstern.
a) surat keluar;
c. Surat Khusus
1) Surat perjanjian;
2) Surat kuasa;
3) Berita acara;
4) Surat keterangan;
5) Surat pengantar ; dan
6) Pengumuman.
d. Telaah Staf
e. Laporan
f. Notulen
6. Penggunaan Tinta untuk naskah dinas berwarna hitam. Tinta
yang digunakan untuk penandatanganan dan paraf naskah
dinas berwarna biru tua.
7. Tinta yang dipergunakan untuk keperluan keamanan naskah
dinas berwarna merah.
8. Kop naskah puskesmas memuat sebutan pemerintah kota, dinas
kesehatan, puskesmas, alamat, kode pos, nomor telepon, dan e-
mail.
Contoh format kepala naskah yaitu kop surat keputusan kepala
puskesmas beserta cara pembuatan isinya, susunannya.
PEMERINTAH KOTA ............
DINAS KESEHATAN
1,95 cm
PUSKESMAS ............ ............
Jalan Berlian RT. 41 RW. 03 No.7 Kelurahan Telaga Biru
Kecamatan ............ Barat, Kode Pos : 70119
Telp : (0511) 4421066, e-mailpuskesmas........................@gmail.com
9. Pengesahan
a. Dokumen yang dijadikan acuan dalam melaksanakan
pekerjaan dan didistribusikan kepada pihak terkait adalah
dokumen sistem mutu yang diidentifikasi dengan stempel
“TERKENDALI, SALINAN NO:.”. Dokumen yang asli diberi
stempel “ASLI” pada cover dokumen, dan disimpan di
Sekretaris Mutu.
TERKENDALI
ASLI
b. Dokumen yang akan didistribusikan diberi nomor, serta
stempel “TERKENDALI, SALINAN NO:” di halaman muka.
Dokumen yang diberikan kepada pihak lain yang
berkepentingan di luar Puskesmas ............ ............ distempel
“TIDAK TERKENDALI”.
TIDAK
TERKENDALI
c. Sekretaris Mutu bertanggung jawab atas penerbitan dan
pengendalian dokumen sistem mutu.
d. Seluruh dokumen sistem mutu yang terkendali diarsipkan
dalam Daftar Induk dan Pemegang Dokumen Terkendali.
e. Dokumen Kadaluarsa
Apabila dokumen revisi telah diberlakukan, dokumen yang
kadaluarsa harus ditarik dari peredaran dan dinyatakan tidak
berlaku. Penarikan dan pengawasan dokumen kadaluarsa
dilakukan oleh Sekretaris Mutu. Dokumen kadaluarsa diberi
tanda dengan stempel “KADALUARSA” untuk dokumen
“ASLI”.
KEDALUWARSA
Tgl...../...../.....
f. Penyimpanan Dokumen
Dokumen “ASLI” disimpan dan dipelihara oleh Sekretaris
Mutu. Dokumen “TERKENDALI” disimpan di masing-masing
Unit/Bagian. Dokumen yang ada dalam media elektronik
(komputer) disimpan dan dipelihara oleh Sekretaris Mutu.
g. Penggunaan Tinta
Tinta yang digunakan untuk stempel berwarna ungu.
h. Stempel
2. Pedoman/Panduan
Pedoman/ panduan adalah kumpulan ketentuan dasar yang
memberi arah langkah-langkah yang harus dilakukan. Pedoman
merupakan dasar untuk menentukan dan melaksanakan
kegiatan. Panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan,
sehingga dapat diartikan pedoman mengatur beberapa hal,
sedangkan panduan hanya mengatur 1 (satu) kegiatan. Pedoman/
panduan dapat diterapkan dengan baik dan benar melalui
penerapan SOP.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen pedoman
atau panduan yaitu :
a. Setiap pedoman atau panduan harus dilengkapi dengan
peraturan Kepala Puskesmas untuk pemberlakuan
pedoman/ panduan tersebut.
b. Kebijakan Kepala Puskesmas tetap berlaku meskipun terjadi
penggantian Kepala Puskesmas selama dasar hukum
diatasnya tidak mengalami penambahan ataupun
perubahan.
c. Setiap pedoman/ panduan sebaiknya dilakukan evaluasi
minimal setiap 2-3 tahun sekali.
d. Format baku sistematika pedoman / panduan yang lazim
digunakan sebagai berikut :
1) Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum FKTP
BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan FKTP
BAB IV Struktur Organisasi FKTP
BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB VI Uraian Jabatan
BAB VII Tata Hubungan Kerja
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB IX Kegiatan Orientasi
BAB X Pertemuan/ Rapat
BAB XI Pelaporan
a) Laporan Harian
b) Laporan Bulanan
c) Laporan Tahunan
2) Format Pedoman Pelayanan Unit Kerja
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Sasaran Pedoman
D. Ruang Lingkup Pedoman
E. Batasan Operasional
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadual Kegiatan
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
B. Metode
C. Langkah Kegiatan
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
3) Format Panduan Pelayanan
BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATALAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI
No. Dokumen :
S
No. Revisi :
O
Tanggal Terbit :
P
Halaman :
M.Ary Aprian
Puskesmas ...... Noor,S.Far.,Apt
...... ............ NIP. 19840410
200803 1 002
Jika SOP disusun lebih dari satu halaman, pada halaman kedua
dan seterusnya SOP dibuat tanpa menyertakan kop/heading
2) Komponen SOP
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Langkah –Langkah/Prosedur
Penjelasan :
a. Heading hanya dicetak halaman pertama.
b. Kotak FKTP diberi Logo pemerintah daerah, dan
nama Puskesmas.
c. Kotak Judul diberi Judul /nama SOP sesuai proses
kerjanya.
d. Nomor Dokumen: diisi sesuai dengan ketentuan
penomeran yang berlaku di Puskesmas/FKTP yang
bersangkutan, dibuat sistematis agar ada keseragaman.
e. No. Revisi: diisi dengan status revisi, dapat menggunakan
huruf.
f. Contoh: dokumen baru diberi huruf A, dokumen revisi
pertama diberi huruf B dan seterusnya. Tetapi dapat juga
dengan angka, misalnya untuk dokumen baru dapat
diberi nomor 0, sedangkan dokumen revisi pertama diberi
nomor 1, dan seterusnya.
g. Tanggal terbit: diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya
atau tanggal diberlakukannya SOP tersebut.
h. Halaman: diisi nomor halaman dengan mencantumkan
juga total halaman untuk SOP tersebut (misal 1/5).
Namun, di tiap halaman selanjutnya dibuat footer
misalnya pada halaman kedua: 2/5, halaman terakhir:
5/5.
i. Ditetapkan Kepala FKTP: diberi tandatangan Kepala
FKTP dan nama jelasnya
3) Isi SOP
Isi dari SOP setidaknya adalah sebagai berikut :
a) Pengertian: diisi definisi judul SOP, dan berisi
penjelasan dan atau definisi tentang istilah yang
mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah
pengertian/menimbulkan multi persepsi.
b) Tujuan: berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik.
Kata kunci : “Sebagai acuan penerapan langkah-langkah
untuk ……”
c) Kebijakan: berisi kebijakan Kepala Puskesmas
yang menjadi dasar dibuatnya SOP tersebut,
misalnya untuk SOP imunisasi pada bayi, pada
kebijakan dituliskan: Peraturan /Keputusan Kepala
Puskesmas No 005/2014 tentang Pelayanan Kesehatan
Ibu dan Anak.
d) Referensi: berisi dokumen eksternal sebagai acuan
penyusunan SOP, bisa berbentuk buku, peraturan
perundang-undangan, ataupun bentuk lain sebagai
bahan pustaka.
e) Prosedur : bagian ini merupakan bagian utama
yang menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk
menyelesaikan proses kerja tertentu.
f) Unit terkait : berisi unit-unit yang terkait dan atau
prosedur terkait dalam proses kerja tersebut.
Dari keenam isi SOP sebagaimana diuraikan di atas, dapat
ditambahkan antala lain: bagan alir, dokumen terkait.
7) Surat Biasa
a. Pengertian
Surat Biasa adalah alat penyampaian berita secara tertulis
yang berisi pemberitahuan, pertanyaan, permintaan jawaban
atau saran dan sebagainya.
b. Susunan
1) Kepala Surat Biasa;
2) Isi Surat
3) Bagian Akhir Surat
Ad. a. Kepala Surat Biasa terdiri atas :
a) Nama tempat ditetapkan;
b) Tanggal, Bulan dan Tahun;
c) Pejabat/alamat yang dituju;
d) Nomor surat dijelaskan sebagai berikut;
kolom satu diisi kode klasifikasi dari bagian
umum/program/dst.
kolom dua diisi berdasarkan nomor agenda di tata
usaha dan nama puskesmas.
kolom tiga diisi dengan tahun pembuatan.
e) Sifat surat;
f) Lampiran surat;
g) Hal surat.
Ad. b. Isi Surat Biasa dirumuskan dalam bentuk uraian.
Ad. c. Bagian Akhir Surat Biasa terdiri atas :
a) Nama jabatan;
b) Tanda tangan pejabat;
c) Nama pejabat, pangkat dan NIP bagi PNS;
d) Stempel jabatan, instansi;
e) Tembusan.
c. Penandatanganan.
Surat Biasa yang ditandatangani oleh kepala Puskesmas dibuat
diatas kertas ukuran folio dengan menggunakan kop naskah
dinas Perangkat Daerah yang bersangkutan dan Lambang
Daerah berwarna sesuai aslinya.
KEPALA PUSKESMAS,