HUKNAH RENDAH
Pengertian ;
Tujuan :
HUKNAH TINGGI
Pengertian :
Tujuan :
PROSEDUR PELAKSANAAN
ALAT2 KESEHATAN
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 1998 Tentang Pengamanan Sediaan
Farmasi Dan Alat Kesehatan, Alat kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin, implan yang tidak
mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan penyakit,
merawat orang sakit serta memulihkan kesehatan pada manusia dan atau untuk membentuk struktur dan
memperbaiki fungsi tubuh.
Sejak perang dunia II di Indonesia sudah mengenal pabrik alat kesehtan Aesculap dari Jerman. Kini banyak
dikenal nama pabrik diantaranya Dimedia, Chiron, Diener, Reicodent, Rudolv, Martin dll.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 116/SK/79, Alat kesehatan dapat
digolongkan menjadi :
1. preparat untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan
2. Pestisida dan insektisida pembasi hama manusia dan binatang piaraan
3. alat kecantikan yang digunakan dalam salon kecantikan
4. wadah dari plastik dan kaca untuk obat dan injeksi, juga karet tutup botol infus
5. peralatan obstetri dan hgynekologi
6. pelalatan anestesi
7. peralatan dan perlengkapan kedokteran gigi
8. peralatan dan perlengkapan kedokteran THT
9. peralatan dan perlengkapan kedokteran mata
Sebagai dasar pengenalan alat-alat kesehatan tidak semua golongan alat diketengahkan, hanya alat-alat
kesehatan yang ada di apotik dan sering dipergunakan oleh pasien atau dipergunakan medis dan perawat di
rumah sakit.
Untuk memudahkan dalam mempelajari alat kesehatan ini maka kita coba dibagi menjadi :
Alat-alat yang dipergunakan untuk perawatan baik di rumah atau di rumah sakit dapat
dikelompokan menjadi :
II.
1. Alat Pembalut Luka
a. Plester
Fungsi : untuk menutupi luka dilengkapi pelekat
Berdasarkan bahannnya Plester dapat dibagi ke dalam 7 macam, yaitu :
No.
1. ZnO
2. Elastik
3. Sutera
4. Rayon
5. Kertas
6. Plastik
7. Plastik Waterprof
d. Tapelhoed atau Tapelhoedje (Beld.) Nipple Shield (Ing.) Pelindung Puting Susu
Fungsi : untuk melindungi putting susu yang lecet pada waktu menyusui sehingga si bayi dapat menghisap air
susu melewati alat tsb.
e. Windring (Beld.) Air Cusion (Ing.)
Bentuk : berupa alat yang terbuat dari karet berbentuk lingkaran seperti ban mobil, diameter dalam 13,5
cm luar 40 cm
Fungsi : sebagai tempat duduk pada penderita wasir/ ambeien.
f. Colostomy Bag
Fungsi : untuk menampung feses pada pasien setelah operasi colon (pembedahan usus buatan melalui otot
dan kulit perut)
g. Urinal
Fungsi : untuk menampung urine pada pasien yang tidak boleh/bisa ke WC.
Jenisnya :
Urinal male : untuk pasien laki-laki
h. Bedpan
Fungsi : untuk menampung feses pada pasien yang tidak boleh/bisa ke WC.
i. Pus basin, Emesis basin
Fungsi : untuk menampung muntah, nanah, kapas bekas dll.
c. Urine Bag
Fungsi : untuk menampung urine yang dihubungkan dengan Balloon Cathether/ Foley Cathether untuk
mengeluarkan/ pengambilan urine pada sistem tertutup
h. Infusion set
Fungsi : selang untuk pemberian cairan infus
i. Tranfusion Set
Fungsi : untuk pemberian tranfusi darah
j. Spuit / Syringe
Fungsi : untuk menyuntik
m. Currete
c. Reflex Hamer
Fungsi : memeriksa kemampuan refleksi dari bagian tertentu tubuh kita, misalnya lutut.
g. Stethoscope
Jenisnya :
Obstetrical Stethoscope/ Stethoscope monoaural (Ing.) Stethoscope bidan
Fungsi : untuk mendengar bunyi jantung bayi dalam kandungan ibu hamil
Stethoscope binaural (bagian yang ditempelkan di telinga)
Fungsi : untuk mendengar bunyi organ tubuh mis. jantung, paru-paru dll
h. Sphygmomanometer
Fungsi : untuk mengukur tekanan darah
Jenisnya :
Mercurial Sphygmomanometer/ Tensi meter air raksa
i. Speculum
Speculum atau specula (= bentuk jamak) adalah alat yang dimasukkan ke dalam liang rongga tubuh yang
kegunaannya adalah untuk memeriksa/ melihat bagian yang berada di dalam liang rongga tsb.
a. Nasal Speculum
Fungsi : untuk memeriksa rongga hidung
b. Ear Speculum
Fungsi : untuk memeriksa rongga telinga
c. Rectum Speculum
Fungsi : untuk memeriksa lubang anus/
rektal
d. Vaginal Speculum
Fungsi : untuk memeriksa lubang vagina
Alat-alat Bedah
1. Scalpel (Beld.) Bistoury/ Bistouries (Ing.) Pisau operasi (Ind.)
Istilah lain yaitu :
a. Scalpel Blade : pisau operasi
Fungsi : pembedahan
3. Forceps
Forceps merupakan alat yang terdiri dari 2 keping yang saling berhadapan yang dapat dikontrol
(dijepitkan dan dilepaskan) yang digunakan untuk menjepit atau memegang benda.
a. Thumb Forceps atau Dissecting Forceps (Ing.) Anatomische pinset (Beld.) Pinset anatomis (Ind.).
Ciri-ciri : bagian dalam kedua belah ujungnya bergaris-garis horisontal.
b. Surgical Forceps atau Tissue Forceps (Ing.) Chirrurgical pinset (Beld.) pinset operasi.
Ciri-ciri : ujung piset keduanya bergigi.
b) Peritoneum forceps
Fungsi : untuk menjepit jaringan selaput perut.
4. Needle Holders (Ing.) Naald Voerder (Beld.)Fungsi : untuk menjepit jarum jahit (hechtnaald)
serta menjahit luka terbuka seperti luka kecelakaan atau pembedahan.
5. Hecht Naald (Beld.) Surgical Needles atau Suture Needles (Ing.) jarum jahit
Fungsi : jarum untuk menjahit luka
Jenis-jenis jarum jahit
ujungnya bulat untuk menjahit otot
ujungnya segi tiga untuk menjahit kulit
ALAT-ALAT KESEHATAN
DAN PENYELIDIKAN
(AAKP / A2KP)
DEFINISI ALKES:
2. Pemulihan, perbaikan atau prbhn fungsi bdn atau struktur bdn mns.
3. Diagnosa kehamilan pd mns / pmlhrn slm hamil & stlh mlhrkn trmsk pmlhrn bayi.
PENGGOLONGAN ALKES:
Alkes dpt dibagi menjadi berbagai golongan & situasi a.l. menurut:
1. Fungsinya
2. Sifat pemakaiannya
3. Kegunaannya
4. Umur peralatan
8. Kepraktisan penyimpanan
Prltn medis:
Prltn non-medis, a.l.: genset, alat dapur (cooler box, mesin parut kelapa), alat-alat di loundry
dll
Brg yg dpt dipakai terus menerus: termometer, tensimeter, urinal, pispot dll.
Peralatan THT
Peralatan Bedah
Alat yg tdk memerlukan pmlhrn, brg hbs pakai, alat disposible atau alat yg memiliki
unit cost rendah. Mis. alat suntik, termometer, piring, sendok dll.
Alat perlengkapan RS, sprt.: meja op., lampu op, autoclave, unit perlengkapan gigi,
genset dll.
Peralatan laboratorium, sprt.: alat-alat gelas, reagensia, kit test diagnostik dll.
Pemberian katalog khusus, mis: JMS (Japan Medical Supply), JMC (Japan Medical
Instrument Catalog).
Pestisida & insektisida pembasmi bntg pengganggu mns & bntg piaraan.
Wadah dr plastik & kaca u/ obat & injeksi, juga karet tutup botol infus.
Peralatan Anesthesi
Peralatan Kimia
Peralatan Hematologi
Peralatan Imunologi
Peralatan Mikrobiologi
Peralatan Patologi
Peralatan Toksikologi
Peralatan Orthopedi
Peralatan Rehabilitasi
Peralatan Kardiologi
Peralatan Neurologi
Peralatan Radiologi
Alat-alat perawatan
Alat-alat optik
Alat u/ penyelidikan
Alat-alat elektromedis
PENEMPATAN ALKES DI RS
Alkes di apotik
Alkes di Instalasi Rawat Jalan (Polyklinik)
ALKES DI APOTIK
Plester, a.l.: autoclave tape, adhesive tape, medicinal tape, surgical tape.
Gaas / Kain kassa, a.l.: gaas steril, gaas hydrofil, wound dressing, gaas yg berisi obat
(sofra-tulle).
Perban, a.l.: kassa hydrofil, pembalut elastis, pembalut leher (cervical collar),
pembalut gips (Velband o/ J & J, Soffbann o/ Smith & Nephew), daryanet (jaring
elastis)
Cold Hot Pack: alat berupa kantong berisi gel yg fleksibel & elastis, dpt di-gnk u/
kompres dingin atau panas.
Warm-Water-Zak (WWZ): kantong karet berbentuk kotak u/ diisi air panas sebagai
kompres panas.
Yskap (eskap): kantong karet berbentuk bola cakram yg bisa diisi butiran es batu u/
kompres dingin.
Skin Traction Kit: yaitu satu set perlengkapan plester & elastis perban yg di-gnkn u/
imobilisasi (m-cgh pergerakan) tulang/persendian yg patah/dislokasi.
Kruk (bhs Blnd) atau Crutches (bhs Inggrs): yaitu tongkat penyangga tbh yg d-gnk pd
px yg sdg mdpt gangguan cedera atau stlh operasi pd extrimitas bag bwh. Kelompok
peralatan semacam ini di-sbt Invalid Furniture.
Breast Pump: yaitu pompa susu u/ d-gnk ibu-ibu yg mengalami kendala dlm
pemberian ASI kpd bayinya.
Windring/Air Cushion: alat yg terbuat dari karet berbntk spt ban dlm mobil. D-gnk
sbg tempat duduk px wasir atau sbg bantalan pantat pd px yg mengalami decubitus.
Pressure Garment: yaitu adlh sejenis kain elastis yg bersifat menekan/mengepres bag
tbh yg memang dikehendaki, sprt knee-dekker yg dipakai u/ mengencangkan sendi
lutut.
Cnth pressure garment a.l.: Tubigrip, Tubiton & Tubinette.
3. Alat-alat Penampung: yaitu alat u/menampung darah, urine & feces, antara lain:
Urine Bag / Uro Gard / Drainage Bag. Tersedia khusus u/ menampung urine pd bayi,
d-sbt: pediatric urine collector.
4. Hospital Wares (Utensils): yaitu alat yg dipakai sbg alat penunjang pelayanan kpd px.
4. Dressing jar: tempat menyimpan perban, kain kassa atau kapas steril. Nama
lain dressing jar ini a.l.: Dressing Sterilizing Drum (berupa drum), Dressing
Sterilizing Case (berupa kotak), Verband Trommel.
5. Catethers: S/ alat berupa pipa kosong yg terbuat dr logam, gelas atau plastik yg
penggunaannya dimasukkan ke dlm tbh melalui kanal/saluran tbh.
Jenis catether ada 2, a.l.:
1. Metal catether
2. Foley catether
3. Nelaton catether
5. Oxygen catether/canula O2
6. Suction catether
1. Glycerin syringe
2. Tuberculine syringe
3. Water syringe
4. Insulin syringe
5. Ear Syringe
1. Lurus (straight)
2. 1/2 lingkaran
3. Lengkung (curve)
4. 3/8 lingkaran
5. 1/2 curve
6. 5/8 lingkaran
Alat u/ m-berikan drh kpd px: Giving Set / Blood Administration Set / Blood
Recipient Set / Tranfusi Set
Alat u/ m-berikan cairan infus: Solution Administration Set / Soluset / Infus set.
Catatan :
Infus set dewasa, 1 ml cairan = 15 tetes
Infus set pediatric, 1 ml cairan = 60 tetes (micro-drip).
Dgnkn u/ mendengarkan bunyi alat tbh bag dlm, mis: jantung, paru-paru, peristaltik
usus & bayi dlm kandungan.
Tensimeter / Bloeddrukmeter / Sphygnomanometer: alat u/ mengukur tekanan darah
seseorang, brp angka systole (saat jantung menguncup) & brp diastole (saat jantung
mengembang).
Macamnya, a.l.: * Steth. Bidan / Steh. Mono / Foetal steth.* Steth. Binaural.
1. Tensimeter jarum
2. Tensimeter mercury
3. Tensimeter electric
4. Tensimeter automatic/electric
2. Selang/tube
Timbangan Badan: yaitu alat u/mengukur berat badan seseorang. D-sbt juga Bath-
Scale.
Macamnya a.l.:
Timbangan bayi
Beberapa alat lain yg juga mrpkn peralatan standar pd hampir semua klinik di IRJAL,
a.l.:
Bengkok
Reflex hammer / Palu refleks: alat u/ memeriksa kemampuan refleks bag tertentu dr
tbh px.
1. Alkes dsr.
2. Electro Cardio Graphy: alat u/ merekam kerja jantung
8. pengeroposan tulang.
1. Alkes dsr.
3. Gunting gips: alat u/ membuka gips, setelah px sembuh dari patah tulang yg di
fiksasi & imobilisasi dg gips.
1. Alkes dsr.
1. Alkes dsr
kejang demam
autis
hiperaktif
8. Hack cerumen: alat u/ meng-evakuasi cerumen atau bensa asing dlm liang
tlng.
10. Canule suction: ujung dari alat penghisap yg dibentuk sedemikan rupa shg tdk
melukai tbh px.
11. Nasal speculum: alat u/ meng-ekpos rongga hdg.
3. Snellen Chart: alat yg terbuat dari kertas karton yg tebal berisi sekelompok
huruf / gambar dg ukuran tertentu u/ menilai kemampuan melihat / membaca.
4. Buku Tes Buta Warna (Ishiharas Test For Colour-Blindness), d-sbt jg Eye Test
Chart Book.
1. Alkes dsr.
3. Micro Derma Brasi (MDB): alat u/ mengelupas kulit ari (selaput tipis) paling
luar dari kulit mns.
1. Alkes dsr
2. Dental Unit, yaitu satu set kursi periksa gigi yg bisa di atur dlm berbagai
posisi, dilengkapi dg:
Air compressor
Water supply
Suction pump
Operating lamp
3. Set Diagnostik
1. Alkes dasar
2. Brankard px
3. Kursi roda
5. Laryngoscope
7. Suction pump
8. Nebulizer (Inhalasi)
9. Set jahit
16. Urinal
17. Pispot
1. Alkes dasar.
2. Resusitation Kit
3. Ventilator
4. DC Shock
5. Infusion pump
6. Syringe pump
8. Mesin HD
Termometer bayi
Box bayi
Timbangan bayi
Alkes dasar
Resusitation kit
Irigator, u/ lavement
Urinal
Pispot
Berbagai spalk/bidai
Berbagai traksi
WWZ
Eskap
Suction pump
Alkes dasarp
Resusitation kit
Infusion pump
Syringe pump
Windring
WWZ
Eskap
Urinal
Pispot
Alkes dasar
Resusitation kit
Infusion pump
Syringe pump
Pispot
1. Termometer
2. Stethoscope mono
3. Stethoscope binaural
4. Tensimeter
5. Set partus
6. Set curettage
7. Set jahit
8. Hydro tubasi
9. Dopler
13. Incubator
15. Bengkok
16. Pispot
4. Traksi Lumbal
5. Traksi Cervical
2. USG 4 Dimensi
3. Imunologi Analizer
7. Pipet / Klini-pet
8. Lancet / Autoclick
9. Vacumtainer
Alkes di Instalasi Pusat Sterilisasi Perlengkapan Medik (PSPM) biasa dikenal sbg
CSD (Central Sterilisasi Departemen):
3. Ultra Violet Box: alat u/ sterilisasi Udara dg jln udara dihisap ke dlm box,
dikenai paparan UV, dihembuskan lagi keluar.
1. Cooler Box
2. Rice cooker
3. Ketel uap
4. Penggiling daging
5. Mesin parutan kelapa
6. Berbagai trolley
1. Generator listrik
1. Mesin Cuci
3. Mesin pengering
4. Mesin Setrika:
Setrika pres/silinder
5. Timbangan
TANDA-TANDA VITAL
Pengertian Pemeriksaan tanda vital (Vital Sign) merupakan suatu cara untuk
mendeteksi adanya perubahan sitem tubuh. Tanda vital meliputi : Suhu Tubuh
Frekuensi Pernafasan Denyut Nadi Tekanan Darah Adanya perubahan tanda vital,
misalnya suhu tubuh dapat menunjukkan keadaan metabolisme dalam tubuh;
Denyut nadi dapat menunjukkan perubahan pada sistem kardiovaskuler;
Frekuensi pernafasan dapat menunjukkan fungsi pernafasan; dan Tekanan darah
dapat menilai kemampuan sistem kardiovaskuler yang dapat dikaitkan dengan
denyut nadi.
7. TERIMAKASIH
Alat Bantu Berjalan Pasien
A. Pengertian
Alat bantu jalan pasien adalah alat bantu jalan yang digunakan pada
penderita/pasien yang mengalami penurunan kekuatan otot dan patah tulang
pada anggota gerak bawah serta gangguan keseimbangan.
1. KRUK
2. WALKER
3. KURSI RODA
4. TRIPOD / QUADRIPOD
5. STICK
1. KRUK
Kruk adalah alat bantu yang terbuat dari logam atau pun kayu dengan
panjang yang cukup untuk diraih dari axilla sampai ke tanahatau lantai. Kruk
memiliki permukaan cekung yang disesuaikan di bawah lengan dan sebuah balok
melintang untuk tangan untuk menyangga berat badan.
Jenis-jenis Kruk
Pada dasarnya kruk dibagi dua yaitu kruk axilla dan kruk nonaxilla. Kruk
nonaxilla dapat mentransfer 40-50% berat badan, sedangkan kruk axilla dapat
mentransfer sampai 80% berat badan. Hal ini membuat kruk axilla lebih baik
dalam menopang badan.
Kruk axilla memiliki dua bidang tegak lurus yaitu penopang bahu dan
pegangan tangan. Kruk tersedia dalam berbagai ukuran berbeda. Extension
crutch pada kruk merupakan tambahan agar panjang kruk dapat disesuaikan,
sehingga berguna pada anak-anak yang dalam proses pertumbuhan agar dapat
disesuaikan dengan perubahan tinggi anak. Selain itu berguna di rumah sakit
agar dapat digunakan oleh banyak orang. Kruk ortho memiliki penyangga
bahu yang berkontur dan pegangan tangan yang dapat disesuaikan, sehingga
lebih nyaman dalam penggunaannya.
2. WALKER
Walker adalah salah satu alat bantu berjalan yang kerangkanya terbuat dari
bahan logam. Alat ini dilengkapi dengan dua gagang yang berfungsi sebagai
tempat yang penggunaannya digunakan sebagai tempat pegangan serta
menggunakan empat kaki sebagai penumpunya. Salah satu jenis walker adalah
standar walker. Walker jenis ini biasanya digunakan untuk orang tua yang masih
kuat mengangkat alat ini untuk berjalan, biasanya orang yang menggunakan alat
ini membutuhkan bantuan dari orang lain.
3. Kursi Roda
Kursi roda adalah alat bantu yang digunakan oleh orang yang mengalami
kesulitan berjalan menggunakan kaki, baik dikarenakan oleh penyakit, cedera,
maupun cacat. Alat ini bisa digerakkan dengan didorong oleh pihak lain,
digerakkan dengan menggunakan tangan, atau digerakkan dengan
menggunakan mesin otomatis. Diperkirakan konsep pertama dari sebuah kursi
roda telah diciptakan lebih dari 6.000 tahun yang lalu.
4. TRIPOD / QUADRIPOD
Tongkat Kaki 4 dan kaki 3 adalah alat bantu berjalan berupa tongkat
dengan kaki-kaki berjumlah 4. Tongkat bisa diatur tinggi rendahnya agar bisa
digunakan oleh orang dengan segala umur. Cocok digunakan oleh Lansia dan
untuk rehabilitasi setelah kecelakaan atau operasi.
5. Stick
Tongkat kaki Lipat Besi Ringan dan Kuat untuk Orang Tua, adalah Tongkat
kaki yang dapat dilipat manjadi pendek sehingga dapat dimasukkan ke dalam
tas atau kantung plastik. Tongkat Lipat terbuat dari besi baja yang kuat namun
ringan. Tinggi Tongkat kaki dapat disetel ketinggiannya menjadi 5 tingkat.
Tehnik latihan jalan dengan alat bantu dapat dilakukan dengan berbagai
tipe, diantaranya adalah : Full Weight Bearing ( FWB) : tehnik jalan dng cara
tungkai(LE) menyangga penuh berat badan/diberi beban penuh. Tanpa alat
bantu. Partial Weight Bearing (PWB) : tehnik jalan dng cara tungkai (LE)
menyangga sebagian dari BB/ diberi beban sebagian pakai alat bantu. Non
Weight Bearing (NWB) : tehnik jalan dng cara tungkai (LE) tidak menyangga BB/
tanpa beban.
Berdiri tegak. Bantu anak berdiri sehingga dia tegak berdiri dan
menjejakkan kedua telapak kakinya dengan mantap tanpa bantuan
selama setengah menit. Bila anak jatuh duduk, rangsanglah untuk mulai
belajar bangkit berdiri sendiri. Bila tahap ini sudah dilewati dan balita
mau mencoba melangkah sendiri, maka dia siap untuk berjalan dengan
berpegang pada kedua tangan Anda.
Berdiri di boks. Biarkan balita berdiri di salah satu sudut boksnya yang
diberi pelindung (bumper) di sekeliling bagian dalamnya. Ajarkan dia
berpegangan pada pagar boks, lalu biarkan dia berjalan menyusurinya.
Cara ini cukup aman karena bila bayi jatuh, tubuhnya akan membentur
kasur boks atau bantal. Biarkan balita jatuh-bangun dalam usahanya
untuk berjalan. Waktu 30 menit latihan jalan ini lebih dari cukup untuknya.
Mendorong. Beri anak mainan yang dapat didorong sebagai alat bantu si
kecil belajar berjalan. Anak di rentang usia ini memang senang
mendorong-dorong benda, bukan? Jangan lupa menyemangatinya agar ia
merasa fun.
Pindah barang. Beri anak mainan truk atau gerobak yang dapat ditarik
dengan tali. Ajak dia memindah-mindahkan mainan dari satu tempat ke
tempat lain.
Tanpa alas kaki. Biarkan kaki anak tanpa alas kaki, seperti kaus kaki
atau sepatu, saat belajar berjalan. Selain lebih leluasa mencari
keseimbangan, ia juga sangat memerlukan indera peraba di kakinya.
ISI
A. Definisi
Suatu kegiatan yang dilakuan pada klien dengan kelemahan kemampuan
C. Alat
Kursi roda
D. Langkah
1. Cuci tangan
2. Ucapkan salam kepada pasien
3. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan pada klien
4. Kaji kondisi klien
5. Bantu klien keposis iduduk di tepi tempat tidur. Buat posisi kursi pada sudut
45 derajat terhadap tempat tidur, yakinkan bahwa kurisi ini dalam posisi
terkunci
6. Pasang sabuk pemindahan bila perlu, sesuai kebijakan lembaga
7. Yakinkan bahwa klien menggunakan sepatu yang satabil dan anti slip
8. Regangkan kedua kaki anda
9. Fleksikan panggul dan lutut anda, sejajarkan lutut anda dengan klien
10. Pegang sabuk pemindahan dari bawah atau gapai melalui aksila klien dan
tempatkan tangan pada skapula klien
11. Angkat klien sampai berdiri pada hitungan 3 sambil meluruskan panggul
andan dan kaki, pertahankan lutut agak fleksi
12. Pertahankan stabilitas kaki yang lemah atau sejajarkan dengan lutut anda
13. Berporos pada kaki yang lebih jauh dari kursi, pindahkan klien secara
langsung ke depan kursi
14. Instruksikan klien untuk menggunakan penyangga tangan pada kursi untuk
menyokong
15. Fleksikan panggul anda dan lutut saat menurunkan klien ke kursi roda
16. Kaji klien untuk kesejajarn yang tepat untuk posisi duduk
17. Posisikan klien pada posisi yang dipilih
18.Observasi klien untuk menentukan respon terhadap pemindahan.Observasi
terhadap kesejajaran tubuh yang tepat dan adanya titik tekan.
19.Tutup salam sebelum meninggalkan klien setelah selesai melakukan tindakan
20. Cucitangan
21. Catat prosedur dalam catatan keperawatan klien.
A. Pengertian
B. Tujuan
memindahkan pasien antar ruangan untuk tujuan tertentu (misalnya
pemeriksaan diagnostik, pindah ruangan, dlL).
1. Brankart
D. Prosedur
E. Pelaksanaan
1.naikkan posisi tempat tidur sampai lebih tinggi dari berangkar
2. Posisikan pasien di tepi tempat tidur,tutupi dengan selimut untuk kenyamanan
dan prevacy
3.minta pasien untuk memfleksikan leher jika memungkinkan dan meletakkan
keduatangan menyilang di atas dada
4. Lakukan persiapan untuk mengangkat pasien. Perawat pertama meletakkan
keduatangan di bawah bagian dada dan leher, perawat kedua di bawah pinggul,
da nperawatketiga di bawah kaki pasien
5.condongkan tubu hkedepan, fleksikan pinggul, lutut dan pergelangan kaki.
Perawa tpertama memberikan intruksi kemudian angkat pasien secara bersama-
sama dari tempat tidur dan pindahkan kebrankar
6.buat pasien merasa nyaman dan angkat pagar berangkar atau kencangkan
sabuk pengaman melintang di ata stubuh pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Azis Alimul Hidayat. 2004. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Buku Kedokteran
DiposkanolehLaaMiLiiee, di 08:09
http://milieline.blogspot.com/2011/04/kdm-ii-memindahkan-pasien-ke-kursi-roda.html
diaksespadatanggal 29 September 2012 pukul 17:47
http://smkkesehatansumbawabarat2.blogspot.com/2010/10/memindahkan-
pasien-dari-tempat-tidur-ke_09.html diaksespadatanggal29 September 2012
pukul 17:49
http://smkkesehatansumbawabarat2.blogspot.com/2010/10/memindahkan-pasien-dari-
tempat-tidur-ke_251.html diaksespadatanggal29 September 2012 pukul 17:52
A. POSISI FOWLER
Posisi fowler dengan sandaran memperbaiki curah jantung dan ventilasi serta
membantu eliminasi urine dan usus.
1. Pengertian
Posisi fowler merupakan posisi bed dimana kepala dan dada dinaikkan setinggi
45-60 tanpa fleksi lutut.
2. Tujuan
1. Untuk membantu mengatasi masalah kesulitan pernafasan dan cardiovaskuler
2. Untuk melakukan aktivitas tertentu (makan, membaca, menonton televisi)
3. Peralatan
1. Tempat tidur
2. Bantal kecil
3. Gulungan handuk
4. Bantalan kaki
5. Sarung tangan (bila diperlukan)
4. Prosedur kerja
1. Cuci tangan dengan menggunakan sarung tangan bila diperlukan.
Menurunkan transmisi mikroorganisme.
2. Minta klien untuk memfleksikan lutut sebelum kepala dinaikkan. Mencegah
klien melorot kebawah pada saat kepala dianaikkan.
3. Naikkan kepala bed 45 sampai 60 sesuai kebutuhan. (semi fowler 15-45,
fowler tinggi 60)
4. Letakkan bantal kecil dibawah punggung pada kurva lumbal jika ada celah
disana. Bantal akan mencegah kurva lumbal dan mencegah terjadinya fleksi
lumbal.
5. Letakkan bantal kecil dibawah kepala klien. Bantal akan menyangnya kurva
cervikal dari columna vertebra. Sebagai alternatif kepala klien dapat diletakkan
diatas kasur tanpa bantal. Terlalu banyak bantal dibawah kepala akan
menyebabkan fleksi kontraktur dari leher.
6. Letakkan bantal dibawah kaki, mulai dari lutut sampai tumit. Memberikan
landasan yang, lembut dan fleksibel, mencegah ketidaknyamanan akibat dari
adanya hiper ekstensi lutut, membantu klien supaya tidak melorot ke bawah.
7. Pastikan tidak ada pada area popliteal dan lulut dalam keadaan fleksi.
Mencegah terjadinya kerusakan pada persyarafan dan dinding vena. Fleksi lutut
membantu supaya klien tidak melorot kebawah.
8. Letakkan bantal atau gulungan handuk dibawah paha klien. Bila ekstremitas
bawah pasien mengalami paralisa atau tidak mampu mengontrol ekstremitas
bawah, gunakan gulungan trokhanter selain tambahan bantal dibawah
panggulnya. Mencegah hiperekstensi dari lutut dan oklusi arteri popliteal yang
disebabkan oleh tekanan dari berat badan. Gulungan trokhanter mencegah
eksternal rotasi dari pinggul.
9. Topang telapak kaki dengan menggunakan footboart. Mencegah plantar fleksi.
10. Letakkan bantal untuk menopang kedua lengan dan tangan, bila klien
memiliki kelemahan pada kedua lengan tersebut. Mencegah dislokasi bahu
kebawah karena tarikan gravitasi dari lengan yang tidak disangga, meningkatkan
sirkulasi dengan mencegah pengumpulan darah dalam vena, menurunkan
edema pada lengan dan tangan, mencegah kontraktur fleksi pergelangan
tangan.
11. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
12. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
B. POSISI SIMS
1. Pengertian
Posisi sims atau disebut juga posisi semi pronasi adalah posisi dimana klien
berbaring pada posisi pertengahan antara posisi lateral dan posisi pronasi. Posisi
ini lengan bawah ada di belakang tubuh klien, sementara lengan atas didepan
tubuh klien.
2. Tujuan
1. Untuk memfasilitasi drainase dari mulut klien yang tidak sadar.
2. Mengurangi penekanan pada sakrum dan trokhanter besar pada klien yang
mengalami paralisis
3. Untuk mempermudahkan pemeriksaan dan perawatan pada area perineal
4. Untuk tindakan pemberian enema
3. Peralatan
1. Tempat tidur
2. Bantal kecil
3. Gulungan handuk
4. Sarung tangan (bila diperlukan)
4. Prosedur kerja
1. Cuci tangan dengan menggunakan sarung tangan bila diperlukan.
Menurunkan transmisi mikroorganisme.
2. Baringkan klien terlentang mendatar ditengah tempat tidur. Menyiapkan klien
untuk posisi yang tepat.
3. Gulungkan klien hingga pada posisi setengah telungkup, bagian berbaring
pada abdomen
4. Letakkan bantal dibawah kepala klien. Mempertahankan kelurusan yang tepat
dan mencegah fleksi lateral leher.
5. Atur posisi bahu sehingga bahu dan siku fleksi
6. Letakkan bantal dibawah lengan klien yang fleksi. Bantal harus melebihi dari
tangan sampai sikunya. Mencegah rotasi internal bahu.
7. Letakkan bantal dibawah tungkai yang fleksi, dengan menyangga tungkai
setinggi pinggul. Mencegah rotasi interna pinggul dan adduksi tungkai.
Mencegah tekanan pada lutut dan pergelangan kaki pada kasur.
8. Letakkan support device (kantung pasir) dibawah telapak kaki klien.
Mempertahankan kaki pada posisi dorso fleksi. Menurunkan resiko foot-drop.
9. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
10. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
C. POSISI TRENDELENBURG
1. Pengertian
Posisi pasien berbaring ditempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah
daripada bagian kaki.
2. Tujuan
Posisi ini dilakukan untuk melancarkan peredaran darah ke otak.
E. POSISI LITOTOMI
1. Pengertian
Posisi berbaring terlentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya ke
atas bagian perut.
2. Tujuan
Posisi ini dilakukan untuk memeriksa genetalia pada proses persalinan dan
memasang alat kontrasepsi.
Tulang
Tulang atau kerangka adalah penopang tubuh Vertebrata. Tanpa tulang, pasti tubuh kita tidak
bisa tegak berdiri. Tulang mulai terbentuk sejak bayi dalam kandungan, berlangsung terus
sampai dekade kedua dalam susunan yang teratur.
Pertumbuhan tulang
Pertumbuhan tulang selengkapnya terbentuk pada umur lebih kurang 30 tahun. Setelah itu
ada juga perubahan yang disebut remodelling. Tulang merupakan reservoir terbesar dari
kalsium dan phosphate. 99% kalsium terdapat di tulang (1000 gram) dari jumlah kalsium
tubuh, sedangkan phosphate dalam tulang mencapai 90% dari phosphate dalam tubuh. SD
Jenis tulang
Dari segi bentuk, tulang dapat dibagi menjadi 4:tulang pipa (seperti tulang hasta dan tibia),
tulang pipih (seperti tulang rusuk, tulang dada), tulang pendek (tulang-tulang telapak tangan,
pergelangan tangan) dan tulang tak beraturan (seperti tulang rahang, ruas tulang
belakang).Menurut letaknya tulang dibagi dua, yaitu: Tengkorak (bagian kepala), dan rangka
badan.
Anak bayi yang baru lahir memiliki 270 tulang. Beberapa tulang akan bergabung menjadi
satu saat kita mulai dewasa dan saat itu, tulang yang dimiliki oleh orang dewasa menjadi 206.
Pada bagian pusat, terdapat 74 tulang, termasuk 26 tulang punggung, 22 pada bagian
tengkorak dan 25 pada bagian-bagian yang disebut rusuk. Tangan dan kaki memiliki 126
tulang, 62 di kaki dan 64 di tangan. Telinga kita sendiri juga memiliki 6 buah tulang.
"TULANG SULBI"
Para dokter ilmu kandungan menemukan, bahwa dasar diciptakannya manusia bersumber
dari tulang sulbi, yaitu tulang belakang laki-laki dan tulang dada perempuan, yaitu tulang
rusuk perempuan.
Penemuan ini selaras dengan yang diberitakan Allah dalam Al-Quran dalam surat Ath-
Thariq.
Dia berfirman;
. .
Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? Dia diciptakan dari air
yang dipancarkan, yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan (
Ath-Thariq: 5-7)
Sulbi dan taraib dalam ayat ini dijelaskan oleh Dr Zakir Abdul Karim Naik sebagai tempat di
mana
keluarnya salur darah yang membekalkan darah kepada testis (kilang sperma) dan ovari
(kilang telur) terletak antara tulang sulbi dan tulang dada. Iaitu saluran darah testicular artery
dan ovary artery bermula
dari satu tempat antara tulang sulbi dan tulang dada. Ini dibuktikan benar oleh sains moden
bahawa
saluran darah ke testis dan ovari berasal daripada abdominal aorta dan renal artery bukannya
berasal dari
1. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasul saw bersabda, Semua bagian tubuh anak Adam
akan dimakan tanah kecuali tulang sulbi yang darinya ia mulai diciptakan dan darinya dia
akan dibangkitkan. (HR Bukhari, Nasai, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad in Musnad-
nya, dan Malik in kitab al-Muwaththa).
2. Diriwayatkan Abu Hurairah bahwa Rasul saw bersabda, Ada satu tulang pada anak Adam
yang tidak dimakan tanah. Mereka bertanya, Apa itu, ya Rasulullah? Beliau menjawab,
Tulang sulbi. (HR Bukhari, Nasai, Abu Daud, Ibnu Majah, Ahmad dalam kitabnya al-
Musnad, and Malik dalam kitabnya al-Muwaththa).
Jadi, hadits-hadits tersebut jelas dan memuat fakta-fakta sebagai berikut:
Ketika sperma membuahi ovum, maka pembentukan janin dimulai. Ovum yang telah terbuahi
atau disebut zigot itu terbelah menjadi dua sel, dan masing-masing sel itu membelah menjadi
dua sel lagi. Pembelahan dan perkembangan sel itu berlangsung hingga terbentuknya
embryonic disk (lempengan embrio) yang memiliki dua lapisan.
Tulang Punggung dan Tulang Sulbi:
External Epiblast yang terdiri dari cytotrophoblasts yang menyuplai makanan embrio pada
dinding uterus, dan menyalurkan nutrisi dari darah dan cairan kelenjar pada dinding uterus.
Internal Hypoblast: Dimulai sejak janin terbentuk dengan ijin Allah. Pada hari ke-15,
lapisan sederhana muncul pada bagian belakang embrio dengan bagian belakang yang tirus,
dan disebut primitive node (gumpalan sederhana).
Sisi unsur primitif yang muncul itu diketahui sebagai bagian belakang dari embrio. Dari
unsur primitif dan gumpalan sederhana ini seluruh jaringan dan organ janin terbentuk sebagai
berikut:
Mesoderm, membentuk otok halus sistim digestive (pencernaan), otot skeletal (kerangka),
sistem sirkulasi, jantung, tulang pada bagian kelamin, dan sistem urine (selain kandung
kemih), jaringan subcutaneous, the sistem limpa, limpa, dan kulit luar.
Endoderm membentuk lapisan pada sistim digestive, sistem pernafasan, organ-organ yang
berhubungan dengan sistim digestive (seperti liver and pankreas), kandung kemih, kelenjar
thyroid (gondok), dan saluran pendengaran.
Jadi, lapisan dan gumpalan sederhana itu merupakan tulang sulbi yang dijelaskan Nabi saw
kepada kita. Cacat pada janin merupakan bukti bahwa tulang sulbi itu mengandung sel-sel
induk bagi seluruh jaringan manusia.
Kesimpulannya, tulang sulbi itu merupakan gumpalan sederhana, dan ia bisa berkembang
dengan menghasilkan tiga lapisan yang membentuk janin: ectoderm, mesoderm and
endoderm. Ia juga membentuk seluruh organ tubuh..
endon
Tendon adalah struktur dalam tubuh yang lentur tapi kuat yang
menghubungkan otot ke tulang. Otot rangka dalam tubuh Anda bertanggung jawab untuk
menggerakkan sendi, sehingga memungkinkan Anda untuk berjalan, melompat, angkat, dan
bergerak dalam banyak cara. Ketika otot ini kontraksi, tulang tertarik yang menyebabkan
gerakan tersebut. Struktur yang mentransmisikan kekuatan kontraksi otot ke tulang adalah
tendon.
Ukuran tendon sangat bervariasi, dari yang sangat kecil, seperti yang yang menyebabkan
gerakan pada jari-jari Anda, sampai yang jauh lebih besar, seperti tendon Achilles di bagian
tumit Anda. Ketika berfungsi normal, tendon ini meluncur dengan mudah dan lancar saat otot
berkontraksi.
Tendon Achilles
Dislokasi Tendon Bisep
Refleks Tendon
Tendonitis
Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh manusia dan hewan yang berfungsi sebagai alat
gerak aktif yang menggerakkan tulang. Otot diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot
lurik, otot polos dan otot jantung. Otot menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun
pergerakan dari organ dalam organisme tersebut.
Daftar isi
1 Jenis-jenis otot
2 Efisiensi
3 Catatan kaki
4 Pranala luar
Jenis-jenis otot
Sel otot merupakan sel dengan banyak nuklei yang terjadi karena proses fusi dari sel mioblas.
[1]
. Jenis-jenis otot yang ada dalam tubuh :
Otot lurik
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Otot lurik
Memiliki desain yang efektif untuk pergerakan yang spontan dan membutuhkan tenaga besar.
Otot ini mudah lelah, yang disebabkan oleh penumpukan asam laktat pada sel-selnya.
Pergerakan otot lurik berasal dari sinyal motorik yang berasal dari otak dan bersifat sadar
(bukan refleks). Otot ini terdapat pada hampir keseluruhan tubuh bagian luar manusia dan
hewan.
Jenis-jenis otot dari kiri ke kanan : (1). Otot lurik (2). Otot polos (3). Otot jantung
Otot polos
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Otot polos
Otot yang ditemukan dalam organ pencernaan dan pembuluh darah, bekerja dengan
pengaturan dari sistem syaraf tak sadar atau saraf otonom.[2] Otot polos dibentuk oleh sel-sel
otot yang terbentuk dari gelendong dengan kedua ujung meruncing, serta mempunyai satu
inti tunggal.
Otot jantung
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Otot jantung
Otot yang bekerja khusus untuk memompa darah pada jantung ini adalah jaringan otot yang
sanggup berkontraksi secara terus-menerus tanpa henti. Pergerakannya tidak dipengaruhi
sinyal saraf pusat. Otot jantung dapat dipengaruhi oleh interaksi syaraf simpatetik atau
parasimpatetik yang memperlambat atau mempercepat laju denyut jantung, namun tidak
dapat mengontrolnya secara sadar.
Efisiensi
Persentase efisiensi kerja dari otot manusia adalah sekitar 18%-26%. Efisiensi didefinisikan
sebagai rasio metabolisme, berdasarkan penggunaan oksigen.
Tulang rawan adalah jaringan ikat yang kaku tapi fleksibel ditemukan di banyak bagian tubuh
manusia dan hewan. Misalnya, tulang rawan hadir dalam sendi antara tulang, tulang rusuk,
telinga, hidung, saluran bronkial, cakram antar-vertebral, siku, lutut dan pergelangan kaki.
Hal ini kaku dan kurang fleksibel daripada otot tapi tidak keras dan kaku seperti tulang.
Fungsi Tulang rawan adalah salah satu bagian yang paling menantang dari histologi. Tulang
rawan memainkan peran penting dalam kehidupan hewan dan juga ikan. Tulang rawan hialin,
fibrokartilago dan tulang rawan elastis adalah tiga jenis utama dari tulang rawan pada tubuh
manusia. Sebuah tulang rawan terdiri dari matriks ekstraseluler terdiri dari serat kolagen, zat
dasar yang kaya proteoglikan, dan serat elastin. Ketiga jenis tulang rawan, yang dijelaskan di
atas, berbeda dalam jumlah relatif dari tiga komponen utama. Tidak ada pembuluh darah di
tulang rawan, sebaliknya, nutrisi menyebar melalui matriks. Dibandingkan dengan jaringan
ikat lainnya, tulang rawan tumbuh dan perbaikan lebih lambat. Jadi, sulit untuk
menyembuhkan tulang rawan yang rusak.
Tulang rawan elastis hadir dalam epiglotis dan tabung eustachius. Fibrokartilago ada
sementara di lokasi patah tulang dan secara permanen di tiga lokasi utama dalam tubuh, disk
intervertebralis tulang belakang, pada meniskus lutut dan sebagai penutup dari kondilus
mandibula pada sendi temporomandibular. Mayoritas tulang rawan tubuh adalah tulang
rawan hialin dan ditemukan pada sendi diarthroidal meliputi tulang panjang. Hal ini hadir
dalam lempeng pertumbuhan dimana tulang panjang tumbuh selama masa kanak-kanak.
tulang rawan Elastis adalah tulang rawan yang paling fleksibel karena
mengandung serat elastin lagi. Keseimbangan sempurna struktur dan
fleksibilitas yang disediakan oleh tulang rawan ini membantu menjaga
struktur tubular terbuka. Hal ini hadir di telinga luar, laring dan tabung
eustachius, misalnya.
Garis tulang rawan hialin tulang pada sendi, membantu mereka untuk
mengartikulasikan dengan lancar. Hal ini terdiri dari serat kolagen
sebagian besar tipe II. Spoiled tulang rawan hialin umumnya diganti
dengan fibrocartilage, yang sayangnya tidak dapat menanggung beban
karena kekakuan. RICE (rest, ice, compression dan elevasi) mendorong
pemulihan sistem yang cepat, jika anda telah robek tulang rawan di lutut.
Fibrokartilago adalah jenis terkuat dan paling kaku tulang rawan, karena
mengandung lebih banyak kolagen dibanding jenis lainnya. Kolagen dalam
fibrokartilago lebih dari kolagen tipe I, yang lebih tangguh daripada tipe II.
Fibrokartilago ditemukan dalam diskus intervertebralis. Ini membantu
menghubungkan tendon dan ligamen pada tulang. Hal ini hadir di daerah
stres-tinggi lain dan melindungi sendi dari guncangan.
Olahraga teratur membantu menjaga sendi yang sehat dan bergerak. Diet yang menyediakan
semua nutrisi penting dalam proporsi yang benar membantu menjaga kesehatan keseluruhan
dari individu. Kebiasaan buruk seperti konsumsi alkohol yang berlebihan, obat-obatan,
makanan cepat saji (menyebabkan kenaikan berat badan) dan merokok dapat mempengaruhi
kesehatan serius. Berhati-hatilah!
Sendi
Belum Diperiksa
Sendi merupakan perhubungan antartulang sehingga tulang dapat digerakkan. Hubungan dua
tulang disebut persendian (artikulasi).
Daftar isi
1 Komponen penunjang
2 Macam-macam persendian
o 2.1 Sinartrosis
o 2.2 Diartrosis
o 2.3 Amfiartosis
Komponen penunjang
Beberapa komponen penunjang sendi:
tersusun dari serabut-serabut liat yang mengikat tulang satu dengan tulang lain pada sendi
Tulang rawan hialin (kartilago hialin) adalah jaringan tulang rawan yang
menutupi kedua ujung tulang. Berguna untuk menjaga benturan.
Macam-macam persendian
Ada berbagai macam tipe persendian:
Sinartrosis
Sinartrtosis adalah persendian yang tidak memperbolehkan pergerakan. Dapat dibedakan
menjadi dua:
Diartrosis
Diartrosis adalah persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan. Dapat dikelempokkan
menjadi:
Sendi Luncur : Sendi yang memungkinkan gerak rotasi pada satu bidang
datar. Contoh: hubungan tulang pergerlangan kaki.
Sistim muskuloskeletal pada manusia terdiri dari tulang, otot dan persendian (dibantu oleh
tendon, ligamen dan tulang rawan). Sistem ini memungkinkan Anda untuk duduk, berdiri,
berjalan atau melakukan kegiatan lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Selain sebagai
penunjang dan pembentuk tubuh, tulang juga berfungsi sebagai pelindung organ dalam.
Tempat pertemuan 2 tulang adalah persendian, yang berperan dalam mempertahankan
kelenturan kerangka tubuh. Tanpa persendian, Anda tidak mungkin bisa melakukan berbagai
gerakan. Sedangkan yang berfungsi menarik tulang pada saat Anda bergerak adalah otot,
yang merupakan jaringan elastik yang kuat.
Ada 3 jenis persendian yang dibedakan berdasarkan jangkauan gerakan yang dimiliki:
Amfiartosis
persendian yang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan sehingga memungkinkan terjadinya
sedikit gerakan