Anda di halaman 1dari 44

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Alat Kesehatan adalah instrumen, apparatus, mesin dan/atau implan yang tidak
mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan
dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada
manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh. Alat
kesehatan berdasarkan tujuan penggunaan sebagaimana dimaksud oleh produsen,
dapat digunakan sendiri maupun kombinasi untuk manusia dengan satu atau
beberapa tujuan sebagai berikut:

diagnosis, pencegahan, pemantauan, perlakuan atau pengurangan penyakit;

diagnosis, pemantauan, perlakuan, pengurangan atau kompensasi kondisi


sakit;

penyelidikan, penggantian, pemodifikasian, mendukung anatomi atau proses


fisiologis;

mendukung atau mempertahankan hidup;

menghalangi pembuahan;

desinfeksi alat kesehatan; dan

menyediakan informasi untuk tujuan medis atau diagnosis melalui pengujian


in vitro terhadap spesimen dari tubuh manusia

PENGGOLONGAN BERDASARKAN KEPMENKES NO 116/SK/1979 :

1. Preparat untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan.

2. Pestisida dan insektisida pembasmi binatang pengganggu manusia dan


binatang piaraan.

3. Alat perawatan yang digunakan dalam salon kecantikan

4. Wadah dari plastik dan kaca untuk obat dan injeksi, juga karet tutup botol
infus.

5. Peralatan obstetri dan gynekologi

6. Peralatan Anesthesi
1
7. Peralatan dan perlengkapan kedokteran gigi

8. Peralatan dan perlengkapan THT

9. Peralatan dan perlengkapan mata

10. Peralatan Rumah Sakit

11. Peralatan Kimia

12.Peralatan Hematologi

13.Peralatan Imunologi

14.Peralatan Mikrobiologi

15.Peralatan Patologi

16.Peralatan Toksikologi

17.Peralatan Orthopedi

18.Peralatan Rehabilitasi

19.Peralatan Bedah Umum dan Bedah Plastik

20.Peralatan Kardiologi

21.Peralatan Neurologi

22.Peralatan Gastro Enterologi dan Urologi

23.Peralatan Radiologi

1.2 TUJUAN
Adapun tujuan dari pada pembuatan makalah ini untuk mengetahui macam-macam
alat kesehatan yang ada di rumah sakit, apotek, dokter umum dan alat bedah yang
sering digunakan.

1.3 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang timbul dalam makalah yang membahas mengenai
Pengawasan Mutu dan Inspeksi Diri ini adalah sebagai berikut :
a. Apa saja alat-alat kesehatan yang dijumpai di rumah sakit dan apotek?
b. Apa saja alat-alat kesehatan yang digunakan oleh dokter umum?

2
c. Apa saja alat-alat kesehatan yang digunakan saat pembedahan umum dan
tulang?

BAB II

ISI

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 1998 Tentang


Pengamanan Sediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan, Alat kesehatan adalah
instrumen, aparatus, mesin, implan yang tidak mengandung obat yang digunakan
untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan penyakit,
merawat orang sakit serta memulihkan kesehatan pada manusia dan atau untuk
membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.
Sejak perang dunia II di Indonesia sudah mengenal pabrik alat kesehtan Aesculap
dari Jerman. Kini banyak dikenal nama pabrik diantaranya Dimedia, Chiron, Diener,
Reicodent, Rudolv, Martin dll.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 116/SK/79,
Alat kesehatan dapat digolongkan menjadi :
1. preparat untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan
2. Pestisida dan insektisida pembasi hama manusia dan binatang piaraan
3
3. alat kecantikan yang digunakan dalam salon kecantikan
4. wadah dari plastik dan kaca untuk obat dan injeksi, juga karet tutup botol infus
5. peralatan obstetri dan hgynekologi
6. pelalatan anestesi
7. peralatan dan perlengkapan kedokteran gigi
8. peralatan dan perlengkapan kedokteran THT
9. peralatan dan perlengkapan kedokteran mata

2. 1 ALAT-ALAT YANG ADA DI RUMAH SAKIT

Sebagai dasar pengenalan alat-alat kesehatan tidak semua golongan alat


diketengahkan, hanya alat-alat kesehatan yang ada di apotik dan sering
dipergunakan oleh pasien atau dipergunakan medis dan perawat di rumah sakit.
Untuk memudahkan dalam mempelajari alat kesehatan ini maka kita coba dibagi
menjadi:
A. Alat-alat untuk perawatan
Alat-alat yang dipergunakan untuk perawatan baik di rumah atau di rumah sakit
dapat dikelompokan menjadi :
1. Alat Pembalut Luka
a. Plester
Fungsi : untuk menutupi luka dilengkapi pelekat
Berdasarkan bahannnya Plester dapat dibagi ke dalam 7 macam, yaitu :
No. Nama Bahan Nama Alat Kesehatan
1. ZnO Leukoplas
2. Elastik Handyplas, Band Aid,
4
Elastikon
3. Sutera Leukosilk
4. Rayon Microfore, Dermisel
5. Kertas Leukopor, Dermilite
6. Plastik Leukofix, Transfor
7. Plastik Waterprof Setonplast, Blenderm
b. GAAS (B. Belanda), Kasa (B. Indonesia)
Bentuk berupa kain jarang-jarang, seperti ram kawat.
Gaas atau kain kasa dapat digolongkan ke dalam :
1. Gaas Steril, (Kasa Hydrofil Steril) yang paling banyak digunakan adalah ukuran
18 x 22 cm
2. Dressing (penutup luka) ukuran 7,5 cm x 7,5 cm dan 10 cm x 10 cm
3. Gaas yang berisi bahan obat.
Yang sudah banyak dikenal adalah :
Sofra-tule : Gaas steril berisi Soframisin
Bacti gras : Gaas steril berisi Chlorhexadine dalam parafin
Actisorb : Gaas steril berisi Charcoal
Petronet : Gaas steril berisi Parafin Jeli
4. Verband (Pembalut)
Verband digolongkan ke dalam beberapa bagian, yaitu :
Kasa Hidrofil (Bandage Gauze) kain kasa panjang untuk membalut luka.
Pembalut Elastis (Elastic Bandage)
Pembalut Leher, untuk menopang kepala dan membatasi gerak dari tulang
leher
Pembalut Gips, kain kasa dilengkapi kalsium setelah dibalut dibasahi air
hangat agar mengeras untuk penderita patah tulang.
2. Alat Perawatan Pasien
a. Warm Water Zak (Beld.) Hot Water Botle (Ing.) Botol Panas/ Buli-buli Panas.
Bentuk : berupa kantung dari karet dengan tutup di ujungnya, diisi air panas.
Fungsi : untuk kompres panas

b. Ijskap (Beld.) Ice Bag (Ing.) Eskap (Ind.)


Bentuk : berupa kantung dari karet dengan tutup di tengahnya, diisi pecahan es
batu
Fungsi : untuk kompres dingin.

5
c. Bors Pomp (Beld.) Breast Pump and relieve (Ing.) Pompa Susu (Ind.)
Fungsi : untuk membantu memompa air susu keluar dari payudara wanita yang
sedang menyusui.

d. Tapelhoed atau Tapelhoedje (Beld.) Nipple Shield (Ing.) Pelindung Puting Susu
Fungsi : untuk melindungi putting susu yang lecet pada waktu menyusui sehingga si
bayi dapat menghisap air susu melewati alat tsb.

e. Windring (Beld.) Air Cusion (Ing.)


Bentuk : berupa alat yang terbuat dari karet berbentuk lingkaran seperti ban mobil,
diameter dalam 13,5 cm luar 40 cm
Fungsi : sebagai tempat duduk pada penderita wasir/ ambeien.

6
f. Colostomy Bag
Fungsi : untuk menampung feses pada pasien setelah operasi colon (pembedahan
usus buatan melalui otot dan kulit perut)

g. Urinal
Fungsi : untuk menampung urine pada pasien yang tidak boleh/bisa ke WC.
Jenisnya :
Urinal male : untuk pasien laki-laki

Urinal female : untuk pasien wanita

h. Bedpan
Fungsi : untuk menampung feses pada pasien yang tidak boleh/bisa ke WC.

i. Pus basin, Emesis basin


Fungsi : untuk menampung muntah, nanah, kapas bekas dll.

7
3. Alat Untuk Tindakan Medis

a. Gloves (Ing.) Handschoen (Beld.) Sarung Tangan


Fungsi : untuk melindungi tangan dari pengaruh lingkungan sekeliling

b. Cathether
Fungsi : untuk mengeluarkan/ pengambilan urine
Jenisnya :
Nelaton Cathether : terbuat dari latex/ karet
Metal Cathether : terbuat dari stainlesstil
Balloon Cathether/ Foley Cathether : terbuat dari latex/ karet dilengkapi
dengan balon dengan cara menyutikan aqua pada ventilnya bila telah masuk
agar Cathether tidak copot.

c. Urine Bag
Fungsi : untuk menampung urine yang dihubungkan dengan Balloon Cathether/
Foley Cathether untuk mengeluarkan/ pengambilan urine pada sistem tertutup

d. Stomach Tube (Ing.) Maag Slang/ Maag Sonde (Beld.)


Fungsi :
untuk mengumpulkan cairan/ getah lambung,
untuk membilas/ mencucui isi perut,
untuk pemberian obat-obatan.

8
e. Feeding Tube
Fungsi : untuk nutrisi/ pemberian cairan makanan melalui mulut atau hidung.

f. Mucus Extractor atau Suction Cathether (Ing.) Slimzuiger (Beld.)


Fungsi : untuk menyedot lendir dari trakhea bayi baru lahir

g. Wing needle
Fungsi : sebagai perpanjangan vena untuk pemberian cairan infus atau obat intra
vena dalam jangka lama.

h. Infusion set
Fungsi : selang untuk pemberian cairan infus

i. Tranfusion Set
Fungsi : untuk pemberian tranfusi darah

9
j. Spuit / Syringe
Fungsi : untuk menyuntik

k. Injection Needle (Ing.) Jarum Suntik


Fungsi : untuk menyuntik digabungkan dengan alat suntik (Spuit = Syringe).

l. Gliserin Syringe (Ing.) Glyserin Spuit(Beld.) Spuit Gliserin


Fungsi : untuk menyemprotkan lavement/ clysma melaui anus cairan yang sering
digunakan adalah gliserin atau larutan sabun.

m. Currete
Fungsi : untuk membersihkan rahim pada pasien abortus/ keguguran

4. Alat Untuk Diagnosa Penyakit


a. Buku test buta warna/ Ishiharas Test for colour Blindness
Fungsi : memeriksa buta warna

10
b. Chart Vision Snellen
Fungsi : memeriksa visus/ ketajaman penglihatan

c. Reflex Hamer
Fungsi : memeriksa kemampuan refleksi dari bagian tertentu tubuh kita, misalnya
lutut.

d. Tongue depressor/ Tongue Blade (Ing.) Tong spatel (Ind.)


Fungsi : untuk menekan lidah agar dapat memeriksa/ melihat kelainan pada
tenggorokan, misalnya amandel. Faringitis dll.

e. Laringeal mirror
Fungsi : untuk memeriksa/ melihat keadaan dalam mulut/ tenggorokan

11
f. Clinical hermometer (Ing.) Thermometer klinik (Ind.)
Jenisnya :
Thermometer klinik non elektronik (air raksa)
Thermometer klinik elektronik
Fungsi : mengukur susu tubuh/ badan

g. Stethoscope
Jenisnya :
Obstetrical Stethoscope/ Stethoscope monoaural (Ing.) Stethoscope bidan
Fungsi : untuk mendengar bunyi jantung bayi dalam kandungan ibu hamil

Stethoscope binaural (bagian yang ditempelkan di telinga)


Fungsi : untuk mendengar bunyi organ tubuh mis. jantung, paru-paru dll

12
h. Sphygmomanometer
Fungsi : untuk mengukur tekanan darah
Jenisnya :
Mercurial Sphygmomanometer/ Tensi meter air raksa

Anaeroid Sphygmomanometer/ Tensi meter tanpa air (memakai jarum)

Electical Sphygmomanometer

Automatic Sphygmomanometer/ /Tensi meter tanpa dipompa


i. Speculum
Speculum atau specula (= bentuk jamak) adalah alat yang dimasukkan ke dalam
liang rongga tubuh yang kegunaannya adalah untuk memeriksa/ melihat bagian
yang berada di dalam liang rongga tsb.
a. Nasal Speculum
Fungsi : untuk memeriksa rongga hidung

13
b. Ear Speculum
Fungsi : untuk memeriksa rongga telinga

c. Rectum Speculum
Fungsi : untuk memeriksa lubang anus/rektal

d. Vaginal Speculum
Fungsi : untuk memeriksa lubang vagina

5. Alat-alat Bedah

1. Scalpel (Beld.) Bistoury/ Bistouries (Ing.) Pisau operasi (Ind.)


Istilah lain yaitu :
a. Scalpel Blade : pisau operasi
Fungsi : pembedahan

14
b. Scalpel Handel pegangan pisau operasi
Fungsi : pegangan pisau operasi

2. Gunting
Gunting merupakan alat untuk memotong. Jenis-jenis gunting antara lain :
a. Bandage Scissors (Ing.) Verbandschaar (Beld.) gunting verband atau Gaas
Fungsi : memotong verband atau kain kasa
b. Surgical Scissors gunting operasi
Fungsi : gunting untuk pembedahan
c. Dissecting Scissors
Fungsi : gunting untuk memotong jaringan tubuh untuk keperluan praktek.

3. Forceps
Forceps merupakan alat yang terdiri dari 2 keping yang saling berhadapan yang
dapat dikontrol (dijepitkan dan dilepaskan) yang digunakan untuk menjepit atau
memegang benda.
a. Thumb Forceps atau Dissecting Forceps (Ing.) Anatomische pinset (Beld.) Pinset
anatomis (Ind.).
Ciri-ciri : bagian dalam kedua belah ujungnya bergaris-garis horisontal.

b. Surgical Forceps atau Tissue Forceps (Ing.) Chirrurgical pinset (Beld.) pinset operasi.
Ciri-ciri : ujung piset keduanya bergigi.
c. Cilia pinset atau Cilia Forceps
Fungsi : untuk menjepit/ mencabut rambut.
d. Suture Clip Applying Forceps ataut Pinset Agrave
Fungsi : untuk menjepitkan clip pada luka sehingga luka tidak terbuka.
15
e. Klem
Klem atau Clamp adalah alat untuk menjepit (memegang dan menekan) suatu
benda.
Jenis-jenis klem antara lain :
a) Arterie klem (Beld.) Artery Forceps (Ing.)
Arteri klem tergolong alat seperti pegangan gunting dengan cantelan.
Fungsi : untuk menjepit pembuluh darah arteri.
Arteri klem dapat digolongkan ke dalam dua bagian
Kocher : ujungnya bergigi
Pean : ujungnya tidak bergigi

b) Peritoneum forceps
Fungsi : untuk menjepit jaringan selaput perut.

4. Needle Holders (Ing.) Naald Voerder (Beld.)Fungsi : untuk menjepit jarum


jahit (hechtnaald) serta menjahit luka terbuka seperti luka kecelakaan atau
pembedahan.

5. Hecht Naald (Beld.) Surgical Needles atau Suture Needles (Ing.) jarum jahit

Fungsi : jarum untuk menjahit luka

16
Jenis-jenis jarum jahit :

ujungnya bulat untuk menjahit otot


ujungnya segi tiga untuk menjahit kulit

6. Suture (Ing.) Benang Bedah


Benang bedah dapat dibagi ke dalam dua golongan yaitu :

a. Yang dapat diabsorbsi jaringan tubuh.


Menurut bahannya terdiri dari :
Collagen yang berasal dari jaringan usus sapi, sub mukosa kambing, usus
kucing. Sampai sekarang disebut Catgut (usus kucing)
Catgut dapat dibagi ke dalam dua bagian yaitu :
Catgut Plain
Catgut Chromic
Catgut Chromic adalah Catgut Plain yang dilapisi oleh chromium sehingga
daya kekuatan mengikatnya lebih lama.
Polygiactin 910 conrtoh : Vicryl
Polygiactin acid conrtoh : Dexon

b. Yang tidak diabsorbsi tubuh.


Jenisnya yaitu :
Linen dari rami
Sutera, dalam bahasa Belanda : Zijde Dalam Bahasa Inggris Silk
Polyamide (Nylon)

17
2.2 ALAT KESEHATAN DI APOTEK

No. Nama Alat Gambar


1. Leukoplast Kegunaan: Sebagai pembantu
merekatkan GAAS.
Cara pemakaian: Plaster dibuka,
kemudian digunting sesuai
kebutuhan

2. Handyplast Kegunaan: Untuk menutup luka.


Cara pemakaian: Plaster dibuka,
kemudian direkatkan pada luka
kecil

3. Gaas Kegunaan: Menutup luka.


Cara pemakaian: Menggunakan
plaster, direkatkan pada tubuh.

4. Gaas steril Kegunaan: Menutup luka untuk


mencegah kontaminasi.
Cara pemakaian: Menggunakan
plaster, direkatkan pada tubuh.

5. Perban elastis Kegunaan: Untuk


fiksasi/perawatan pada kasus
keseleo, letih otot dan pelebaran
pumbulu darah balik
Cara pemakaian: Gulungan
dibuka, dililitkan pada bagian
tertentu dengan pengait.

18
6. Cervical collar Kegunaan: Untuk menahan agar
pergerakan leher berkurang
sehingga mempercepat proses
penyembuhan luka.
Cara pemakaian: Pengait dibuka
kemudian dipasang pada leher

7. Breast pump Kegunaan: Memacu pengeluaran


air susu ibu.
Cara pemakaian: mulut pompa
dipasang, dipompa.

8. Rubber breast Kegunaan: Untuk melindungi


pad puting susu wanita yang terluka.
Cara pemakaian: Alat dipasang
pada permukaan puting susu
wanita.

9. Rubber nipple Kegunaan: Alat bantu pengganti


ASI.
Cara pemakaian: Alat dipasang
pada botol dot.

10. Sling Kegunaan: Alat bantu cedera


bahu.
Cara pemakaian: Dilipat segitiga
kemudia ujung kedua kain
diikat, dikaitkan di bahu

19
11. Eye cup Kegunaan: Alat pencuci mata
Cara pemakaian: Tuang cairan
pembersih mata, letakka dibola
mata yang sakit.

12. Blood bag Kegunaan: Tempat penyimpanan


atau kantung darah.
Cara pemakaian: Ujung selang
tranfusi set dipasang pada mulut
kantung darah.

13. Urine bag Kegunaan: Tempat pembuangan


hasil sekresi urine.
Cara pemakaian: Ujung selang
catheter dipasang pada kantung
urine.
14. Abbocath-t Kegunaan: Sebagai pena
tambahan untuk pengobatan.
Cara pemakaian: Dimasukkan
kedalam pembuluh daran vena,
jangka waktu 48 jam.

15. Nelaton Kegunaan: kateter yang


catheter dimasukkan dalam uretra supaya
mempermudah kencing
Cara pemakaian: dipasang pada
ujung urine bag

16. Catheter metal Kegunaan: alat bantu


memasukkan kateter.
Cara pemakaian: ujung catheter
metal di masukkan dalam
lubang kemaluan laki-laki.

20
17. Baloon Kegunaan: Untuk
catheter mengeluarkan/pengambilan
urine.
Cara pemakaian: masukkan
ujung kateter dalam lubang
kemaluang laki-laki

18. Condom Kegunaan: Untuk menjaga jalan


cathteter keluarnya urine.
Cara pemakaian: Dipakai seperti
kondom male

19. Oxygen Kegunaan: untuk mengalirkan


catheter lubang oxigen kedalam rongga
paru.
Cara pemakaian: dimasukkan
melalui lubang hidung masuk ke
saluran pernapasan.

20. Maag slang Kegunaan: untuk


mengumpulkan getah lambung,
membilas, mencuci isi perut dan
serta pemberian obat-obatan.
Cara pemakaian: dimasukkan
melalui saluran pencernaan.
21. Feeding tube Kegunaan: untuk
nutrisi/pemberian cairan
makanan melalui mulut atau
hidung.
Cara pemakaian: dimasukkan
melalui saluran pernapasan atau
pencernaan
22. Spinal needle Kegunaan: digunakan untuk
lumbal punctie.
Cara pemakaian: Dimasukkan
kedalam pembuluh daran vena,
jangka waktu 48 jam.

21
23. Needle Kegunaan: untuk menembus
injection atau merobek kulit.
Cara pemakaian: ujung jarum
yang tajam dimasukkan kedalam
jaringan kulit.

24. wing needle Kegunaan: untuk menembus


atau merobek kulit, mengurangi
resiko karna gerakan.
Cara pemakaian: Dimasukkan
kedalam pembuluh daran vena,
jangka waktu 48 jam.

25. Hypodermic Kegunaan: Untuk menyuntikkan


syringe cairan kedalam gigi atau gusi.
Cara pemakaian: di suntikkan
pada jaring gusi mulut.

26 Disposable Kegunaan: Untuk menyuntikkan


syringe cairan kedalam tubuh.
Cara pemakaian: disuntikkan
kedalam jaringan kulit atau
pembulu darah

27. Glycerine Kegunaan: Untuk


syringe menyemprokan lavement/olysma
melalui anus.
Cara pemakaian: disuntikkan
kedalam lubang anus atau dubur

22
28. Disposable Kegunaan: alat untuk
insulin syringe memasukkan cairan insulin.
Cara pemakaian: jarum insulin
dimasukkan kedalam jaringa
lunak.

29 Ear bulb Kegunaan: untuk menghisap


cairan telinga.
Cara pemakaian: ujung
penghisap dimasukkan, hisap
cairan di dalam telinga

30. Surgical Kegunaan: jarum untuk


needle menyatukan luka robek.
Cara pemakaian: digunakan
bersamaan dengan benang
jahit.

31. Catgut Kegunaan: Benang jahit yang


dapat diabsorbsi tubuh.
Cara pemakaian: menjahit pada
jaringan lunak tubuh.

32. Infus set Kegunaan: selang untuk


pemberian cairan infus.
Cara pemakaian: hubungkan
selang dengan abbocath dan
ujung yang lain pada mulut infus.

33. Tranfusi set Kegunaan: selang untuk transfusi


darah.
Cara pemakaian: hubungkan
selang dengan abbocath dan
ujung yang lain pada mulut blood
bag

23
34. Masker Kegunaan: untuk meminimalisir
kontaminasi udara.
Cara pemakaian: tali masker
dikaitkan pada bagian belakang
kepala.

35. Handscoon Kegunaan: untuk meminimalisir


kontaminasi pada tangan.
Cara pemakaian: masukkan
ujung jari pada masker, tarik
hinngga pass ditangan.

36. AKDR Kegunaan: untuk menghambat


pertemuan antara sperma
dengan ovum.
Cara pemakaian: alat
dimasukkan kedalam rahim
wanita.

37. Kondom male Kegunaan: mencegah kehamilan


dan mengurangi resiko penyakit.
Cara pemakaian: masukkan pada
lubang kondom, kendurkan
kedalam.

38. Kodome Kegunaan: mencegah kehamilan


female dan mengurangi resiko penyebab
penyakit
Cara pemakaian: masukkan pada
lubang kondom, kendurkan
kedalam

39. Alat Kegunaan: untuk mencegah


kontrasepsi kesuburan dengan cara
implan melepaskan hormon progesteron
sedikit demi sedikit.
Cara pemakaian: dimasukkan
pada bagian bawah jaringan
kulit.

24
40. Laminaria Kegunaan: digunakan untuk
membuka leher rahim guna
evakuasi kehamilan.
Cara pemakaian: alat dipasang
pada mulut rahim wanita.

41 crutches tongkat penyangga tubuh yang


digunakan pada pasien yang
mengalami gangguan/ cedera/
pasca operasi pada kakinya.
Terbuat dari bermacam- macam
bahan seperti kayu, aluminium,
dan campuran kayu dan logam

42 IJSKAP(eskap)
Dalam bahasa Inggris disebut
ICE BAG. Umumnya berbentuk
bulat, terbuat dari bahan karet
dengan tutup di tengahnya.
Kegunaannya: untuk kompres
dingin apabila demam.

43 WARM WATER Warm water zak berarti kantung


ZAK berisi air panas. Ada juga yang
menyebutnya botol panas. Yang
umum terdapat di apotek adalah
kantung yang terbuat dari karet.

44 HOT COLD Cold hot pack adalah sebuah


PACK kantong berukuran 4,25 X 10,5
atau kira- kira 10,5 cm X 26 cm,
yang berisikan gel yang
membuat alat tersebut elastic
dan fleksibel. Kegunaannya:
sebagai pengganti botol panas
dan kantung es

25
2.3 ALAT-ALAT KEDOKTERAN UMUM
Alat-alat kedokteran umum meliputi:

a. Alat-Alat Diagnostic

Alat-alat perlengkapan diagnostic (diagnostic equipments) adalah alat-alat yang


digunakan oleh para dokter atau tenaga medis lainnya dimana dengan bantuannya
dapat diketahui, ditentukan diagnose penyakit seseorang yang diperiksa. Alat-alat ini
meliputi :

1. Buku Tes Buta Warna (test for colour-blindness)

2. Chart Vision Snellen, alat ini digunakan untuk test char bertuliskan huruf-huruf
dengan ukuran besar tertentu, dan ukuran tersebut harus dapat dilihat oleh mata
yang normal pada jarak terentu. Umumnya alat ini dibuat dari kertas karton yang
berukuran 28 x 60 cm atau 28,5 x 71 cm.

3. Reflex Hammer (palu refleks) digunakan untuk memeriksa kemampuan


refleksi dari bagian-bagian tertentu tubuh kita, biasanya lutut kita.

26
4. Percussion hammer digunakan untuk mengetuk rongga dada dan rongga
belakang (punggung) untuk mengetahui keadaan organ di dalamnya.

5. Tong spatel (tongue depressor atau penekan lidah) digunakan untuk


menekan lidah, agar dapa melihat lebih jelas keadaan di dalam tenggorokan,
apakah ada kelainan-kelainan, misalnya ada peradangan seperti pharyngitis,
amandel dan lain-lain.

6. Laryngeal mirror (mouth mirror atau kaca mulut) digunakan dapat untuk
melihat & memeriksa keadaan di dalam teggorokan, apakah kelainan-kelaian.

7. Head mirror, head lamp & head band: head mirror atau voorhoofdspigel
dilekatkan pada head-band atau ikat kepala dan digunakan untuk memeriksa
rongga telinga, hidung, tenggorokan dan mata melalui pantulan sinar.

27
8. Pulse-meter (pols-teller) digunakan sebagai penccatat waktu, dalam
memeriksa dan menghitung jumlah denyut nadi.

9. Termometer klinik digunakan untuk mengukur suhu tubuh/ badan.

10.Stethoscope (phonendoscope) digunakan untuk mendeteksi, mempelajari,


mendengar bunyi (suara) yang timbul dari dalamtubuh/ rongga tubuh.

11.Sphygomomanometer (blood pressure monometer atau tensimeter)


digunakan untuk mengukur tekana darah tubuh, berapa angka systole (pada
waktu jantung kuncup) dan berapa angka diastole (pada waktu jantung
mengembang lagi).
28
12.Speculum (specula) adalah alat yang dimasukkan kedalam rongga tubuh,
dimana kegunaannya agar kita dapat memeriksa, melihat bagian yang berada
dibagian liang rongga itu. Ada 4 macam speculum yaitu:
a. Nasal Speculum (untuk pemeriksaan hidung)
b. Ear Speculum (untuk pemeriksaan telinga)
c. Rectal Speculum (rectal = melalui dubur)
d. Vaginal Speculum (melalui alat kelamin wanita)

13.Diagnostic Set adalah suatu set alat-alat untuk keperluan diagnostika yang
diatur dan ditata dalam suatu kotak yang tertutup.

14.Endoscope adalah alat yang digunakan untuk memeriksa secara visual bagian
dalam rongga tubuh.

29
15.Spirometer adalah alat yang digunakan utuk megukur secara langsung dan
cepat kemampuan paru-paru seseorang, untuk keperluan diagnose fungsi paru-
paru dan jantung yang abnormal

b. Alat-alat untuk pemeriksaan


1. Alat-alat untuk pemeriksaan klinis
a. Blood Lancet digunakan untuk mengambil darah untuk pemeriksaan di
laboratorium dengan jalan menusuk ujung jari dengan alat tersebut.

b. Vaccination Lancet (vaccinaie-pen) digunakan untuk vaksinasi, misalnya


vaksinasi cacar.

c. Haemocytometer digunakan untuk memeriksa erytrocyt (butiran-buiran darah


merah) dan leucocyt ( butiran darah putih), berapa banyak jumlahnya.

30
d. H.b.-meter (haemoglobinemeter) digunakan untuk memeriksa kadar
haemoglobin dalam darah) adalah sebuah alat teropong dimana kita bisa melihat
objek-objek yang sangat kecil melalui alat tersebut.

e. Urinometer adalah sebuah alat untuk mengukur berat jenis urine.

f. Fecatwin (labsystems-finland) adalah reagens untuk mengetest ada tidaknya


darah di dalam fases (kotoran) seseorang, penderita, yang diteteskan pada alat
penampung feses khusus.

2.4 ALAT ALAT BEDAH UMUM


1. Pisau Bedah (Scalpel)

31
Scalpel merupakan instrument untuk memotong jaringan. Mata pisau yang tajam
memungkinkan untuk dilakukannya pemisahan jaringan dengan trauma sekecil
mungkin terhadap jaringan sekitarnya. Scalpel terdiri atas 2 bagian, yaitu gagang
dan mata pisau. Pada pisau model lama mata pisau dang gagang bersatu,
sedangkan pada model baru mata pisau dapat dilepas dan diganti dengan yang

baru.

2. Gunting

Gunting merupakan instrumen yang digunakan untuk memotong jaringan, benang


dan balutan luka. Gunting yang lurus digunakan untuk pekerjaan pada bagian
permukaan, sedangkan yang melengkung digunakan untuk bagian dalam luka. Pada
umumnya yang digunakan untuk memotong adalah bagian distal dari mata gunting,
untuk menghindari rusaknya struktur vital makan gunting tidak boleh ditutup kecuali
bila ujung mata guntingnya dapat di lihat dengan jelas.

a. Bandage scissors digunakan untuk menggunting perban, atau gaas/kassa.

b. Surgical scissors,gunting yang digunakan dalam pembedahan

32
UNTUK KEPERLUAN OBSTETRIK :

a. Umbillical cord scissorors,digunakan untuk memotong tali pusar bayi.

Umbillical cord
scissorors
b. Episiotomy scissors, untuk obstetrik, digunakan untuk memotong vulva (alat
kelamin wanita) saat melahirkan, untuk mencegah robeknya dinding perineum, yaitu
antara anus dan bagian bawah vagina.

Episiotomy scissors
3. Forceps

Suatu alat yang terdiri dari 2 keping yang saling berhadapan , yagn dapat dikontrol
dapat dijepitkan dan dilepaskan, oleh pegangan atau tekanan langsung pada keping
keping tersebut.

a. Pinset

- Pinset anatomi, ada yagn lurus, ada yang bengkok.kedua belah ujungnya bergaris
garis horizontal.

33
- Pinset operasi : ujung keduanya bergigi, untuk menjepit pada saat operasi. Sering
disebut chirurgische

b. Klem ( Clamp)

Alat ini digunakan terutama untuk memegang jaringan dan memungkinkan untuk
melakukan traksi. Permukaan yang berhadapan dari tiap kepala forceps berfariasi
tergantung dari tujuan yang spesifik. Semuanya mempunyai lubang untuk jari dan
sistem pengunci.

- Klem arteri

Memiliki dua bentuk yaitu lurus dan belok. Penggunaanya adalah untuk melakukan
hemostasis, penting untuk menghentikan pendarahan selama operasi. Klem ini
digunakan untuk jaringan yang tipis dan lunak. Selain itu juga dibagi atas atraumatik
dan traumatik.

Klem arteri
- Towel clamp (doek clamp)

Towel clamp merupakan clamp pemegang dengan ujungnya yang runcing untuk
menahan tepi handuk/ doek pada tempatnya. Berguna untuk menjepit kain operasi
juga untuk memegang tulang coste ketika dilakukan traksi eksternal pada dinding
dada.

34
c. TANG

Koorntang/Dressing forceps, digunakan untuk menjepit, atau mengangkat alat


alat bedah dari dalam bak instrumen.

Kogel tang : menjepit & mengangkat organ/jaringan tubuh juga benda benda asing
dalam tubuh termasuk Paku

Suture Forcespsi, di gunakan untuk menjepit luka yang terbuka

35
2.5 ALAT BEDAH TULANG

1. SECRUP TULANG (Bone Screws)

a. Cortex Screws

Sekrup yang besar berdiameter 4,5 m, thead atau draadnya. Panjang thead atau
draadnya mulai dari kepala sekrup sampai ujung, ada yang mulai dari 24 mm sampai
70 mm. Sekrup yang kecil thread-nya dan berdiameter 3,5 mm dengan panjang total
mulai dari 10 mm sampai 50 mm.

b. Malleolar Screws

Sekrup jenis ini hanya berdiameter 4,5 mm (thread) dan mempunyai panjang mulai
dari 25 mm sampai 70 mm dan panjang threadnya hanya X panjang total.

c. Cancellous Bone Screws

Sekrup jenis ini ada yang fully thread ada yang short thread. Yang short thread
ini ada yang dan ada yang bagian dari seluruh sekrup. Sekrup yang besar
threadnya berdiameter 6,5 mm, sedangkan yang kecil berdiameter 4 mm (short
thread) dan 3,5 mm (fully-thread).

d. Epiphyseal Screws

Sekrup jenis ini mempunyai kepala yang berdiameter 10 mm, dan berdiameter
thread 6,5 mm, dan panjang total sekrup mulai dari 50 mm am90 mm. Panjang
thread hanya kira-kira X panjang total.

e. Threaded bolts with 2 nuts

Diameter thread 3 mm dan diameter Nut (mur) 11 mm. Panjangnya ada yang 70
mm, 100 mm dan 120 mm.

36
2. STRAIGHT PLATES

Straight Plates atau keping lempengan atau pelat (plaat), ada 3 macam, yaitu:

a. Semi-tubular Plate (1/2 lengkung)

Dipakai dengan Cortex Screws 4,5 mm dan Cancellous Bone Screw 6,5 mm.
Digunakan pada tulang radius (tulang lengan bawah bagian luar) dan tulang fibula
(tulang kaki bagian belakang).

b. Narrow Plate (pelat sempit)

Pelat ini dipakai dengan Cortex Screws 4,5 mm. Dipergunakan pada tulang Tibia
(tulang kaki bagian luar), dan tulang Ulna (tulang lengan bawah bagian dalam).

Pelat ini panjangnya mulai dari 39 mm dengan 2 lubang, sampai 263 mm dengan 16
lubang.

c. Broad Plate (pelat lebar)

Pelat ini di pakai dengan cortex Screws 4,5 mm. Dipergunakan pada tulang Femur
(tulang paha) dan untuk pseudoarthriosis tulang Humerus (tulang lengan atas).Pelat
ini panjannya mulai dari 103 mm dengan 6 lubang sampai dengan 295 mm dengan
18 lubang.

Dalam katalog Synthes, Broad Plate diberi nomor kode 225, sehingga bila disebut
225.16 artinya yaitu Broad Plate yang memiliki lubang 16 dan panjangnya 263 mm.
Broad plate ini tidak boleh dipakai pada tulang Tibia. Juga ada Broad DCP, yaitu
Broad Dynamic Compression Plates.

37
3. ANGLED BLADE PLATES

Keping lempengan atau pelat jenis ini berbentuk menyudut dan digunakan
umumnya untuk patah tulang pada distal dan proximal femur,femoral neck hip. Ada
yang bersudut 95o ,ada yang 135o . untuk type HIP PLATE ada yang
80o ,90o ,100o , 110o,120o,130o. Hip plate untuk bayi ,anak-anak,remaja,dewasa
berbeda pada panjang pelat yang horizontal/miring,yaitu masing-masing berurutan
25-32 mm, 35-45mm, 40-50mm, 40-60 mm. Untuk Hip Plate dengan sudut
110o keatas, panjangnya antara 65-110 mm.

a. Condylar Plate bersudut 95o

digunakan untuk fraktur tulang femur bagian distal dan proksimal serta inter-
trochanteric valgus osteotomy. Sekrup yang dipakai adalah Cancellous Bone Screws
6,5 mm .

b. Angled Blade Plates

Angled Blade Plates , termasuk Femoral Neck plate ,bersudut 130o , digunakan
untuk fraktur femoral neckdan per-trochanteric. Panjang bagian yang miring mulai
50 mm ampai 110 mm, dengan mulai 4 lobang sampai 12 lobang.

4. DHS-PLATES

38
DHS-plates adalah dynamic Hip Screw Plates, digunakan untuk fraktur pertro-inter,
dan sub-trochanteric. Pelat ini bersudut 135o , dan bagian yang pendek panjangnya
ada yang 25 mmdan ada yang 38 mm, sedangkan bagian yang panjang; panjangnya
mulai dari 46 mm sampai 110 mm. Selain bersudut 135o , ada pula yang bersudut
140o, 145o.

Pelat ini dilengkapi dengan sekrup spesial, yaitu yang disebut DHS SCREWS, yaitu
Dynamic Hip Screws dengan panjang mulai dari 50mm sampai 145mm. Diameter
thread 12,5 mmdan panjang thread 22 mm. Sedangkan sekrup untuk lobang lainnya
dipakai : DHS Compressing Screw yang panjangnya 36 mm dan kepala berdiameter
3,5 mm.

5. SPECIAL PLATES

a. Spoon plate

Digunakan untuk membenahkan (fixation) tulang tibia bagian depan (frontal edge).
Digunakan dengan sekrup Cortex Screws 4,5 mm.

b. T-Plate

Digunakan untuk tulang humurus dan tulang tibia (bagian kepala). Pelat ini ada
yang berlobang 3, 4, 5, 6, dan 8 dengan panjang 68 mm, 84 mm, 100 mm, 116 mm
dan 148 mm.

c. Cloverleaf Plate

Digunakan untuk fraktur tulang tibia (distal intraartikuler)


39
d. TButtress Plate

Berlobang 4 ada yang bagian kiri dan ada yang bagian kanan

e. Hook Plate

Digunakan untuk membenahkan (fixatiaon) bagian tulang trochanter yang besar

f. Cobra-Head Plate

Digunakan untuk Hip arthrodesis

g. Small Fragment Plantes

Adalah pelat untuk tulang ruas leher atau cervical vertebrae, dengan mempunyai 5
buah lobang atau 8 buah lobang dan sekrup yang digunakan adalah yang
berdiameter 3,5 mm dan 2,7 mm.

40
6. PAKU DAN KAWAT

a. Tibial Nail

Nail atau pin atau paku yang digunakan pada fraktur tulang kaki bagian luar.
Diameter paku ini mulai dari 9 mm sampai dengan 16 mm, dengan panjang mulai
270 mm sampai 380 mm.

b. Femoral Nail

Paku ini digunakan pada fraktur tulang femur(tulang paha). Berdiameter mulai dari
11 mmsampai dengan 19 mm, dengan panjang mulai dari 360 mm sampai dengan
480 mm. Pabrik Zimmer USA mempunyai produk yang serupa ini dikenal dengan
nama Kuntscher Nail.

c. Steinmann pin

Merupakan paku yang ujungnya lancip seperti trocar ,yang dimasukan kedalam
tulang femur atau tibia untuk penarikan kerangka( skeletal traction).

41
d. Schanz screw

Sekrup ini sejenis paku dengan ujung trocar atau ujung intan. Diameter 4 atau 5
mm.

e. Cerlage wire

Kawat ini mempunyai mata diujungnya,digunakan untuk melilit tulang.

7. Pen Tulang

Fungsi pen sejatinya sebagai penyangga tulang. Biar posisi tulang benar gak lari2
dipasang pen pada tulang tersebut, pen itu dibor ditanam dalam tulang pas patahan
tulang. masing2 fungsinya untuk mengunci dudukan tulang yang patah.sementara di

42
pen penyembuhan tulang yg patah tersebut direkatkan kembali oleh kalsium yg kita
konsumsi. Bayangin aja kalo kita patah tulang dan kuncian tulang patah kita gak
bener dan kalsium ngisi tulang2 tersebut?? bisa bengkok gan.. jd sebenarnya kalo
patah tulang gak mesti di pen.kita pernah dengerkan pengobatan alternative.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Alat Kesehatan adalah instrumen, apparatus, mesin dan/atau implan yang tidak
mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan
dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada
manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 116/SK/79,


Alat kesehatan dapat digolongkan menjadi :
1. preparat untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan
2. Pestisida dan insektisida pembasi hama manusia dan binatang piaraan
3. alat kecantikan yang digunakan dalam salon kecantikan
4. wadah dari plastik dan kaca untuk obat dan injeksi, juga karet tutup botol infus
5. peralatan obstetri dan hgynekologi
6. pelalatan anestesi
7. peralatan dan perlengkapan kedokteran gigi
8. peralatan dan perlengkapan kedokteran THT
9. peralatan dan perlengkapan kedokteran mata

43
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1189/menkes/per/viii/2010

Arief Z.R. Terminologi Medis. Yogyakarta: Mitra Cendekia Press, 2009

Priyanto, 2009, Farmakoterapi dan Terminologi Medis, hal 143-155 Leskonfi, Depok.

KEPMENKES NO 116/SK/1979

Yuliana, Desy. Fix Alat-Alat Bedah Tulang. 4 Juni 2017


http://documents.tips/documents/fix-alat-alat-bedah-tulang.html

44

Anda mungkin juga menyukai