PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Alat Kesehatan adalah instrumen, apparatus, mesin dan/atau implan yang tidak
mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan
dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada
manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh. Alat
kesehatan berdasarkan tujuan penggunaan sebagaimana dimaksud oleh produsen,
dapat digunakan sendiri maupun kombinasi untuk manusia dengan satu atau
beberapa tujuan sebagai berikut:
menghalangi pembuahan;
4. Wadah dari plastik dan kaca untuk obat dan injeksi, juga karet tutup botol
infus.
6. Peralatan Anesthesi
1
7. Peralatan dan perlengkapan kedokteran gigi
12.Peralatan Hematologi
13.Peralatan Imunologi
14.Peralatan Mikrobiologi
15.Peralatan Patologi
16.Peralatan Toksikologi
17.Peralatan Orthopedi
18.Peralatan Rehabilitasi
20.Peralatan Kardiologi
21.Peralatan Neurologi
23.Peralatan Radiologi
1.2 TUJUAN
Adapun tujuan dari pada pembuatan makalah ini untuk mengetahui macam-macam
alat kesehatan yang ada di rumah sakit, apotek, dokter umum dan alat bedah yang
sering digunakan.
Adapun rumusan masalah yang timbul dalam makalah yang membahas mengenai
Pengawasan Mutu dan Inspeksi Diri ini adalah sebagai berikut :
a. Apa saja alat-alat kesehatan yang dijumpai di rumah sakit dan apotek?
b. Apa saja alat-alat kesehatan yang digunakan oleh dokter umum?
2
c. Apa saja alat-alat kesehatan yang digunakan saat pembedahan umum dan
tulang?
BAB II
ISI
5
c. Bors Pomp (Beld.) Breast Pump and relieve (Ing.) Pompa Susu (Ind.)
Fungsi : untuk membantu memompa air susu keluar dari payudara wanita yang
sedang menyusui.
d. Tapelhoed atau Tapelhoedje (Beld.) Nipple Shield (Ing.) Pelindung Puting Susu
Fungsi : untuk melindungi putting susu yang lecet pada waktu menyusui sehingga si
bayi dapat menghisap air susu melewati alat tsb.
6
f. Colostomy Bag
Fungsi : untuk menampung feses pada pasien setelah operasi colon (pembedahan
usus buatan melalui otot dan kulit perut)
g. Urinal
Fungsi : untuk menampung urine pada pasien yang tidak boleh/bisa ke WC.
Jenisnya :
Urinal male : untuk pasien laki-laki
h. Bedpan
Fungsi : untuk menampung feses pada pasien yang tidak boleh/bisa ke WC.
7
3. Alat Untuk Tindakan Medis
b. Cathether
Fungsi : untuk mengeluarkan/ pengambilan urine
Jenisnya :
Nelaton Cathether : terbuat dari latex/ karet
Metal Cathether : terbuat dari stainlesstil
Balloon Cathether/ Foley Cathether : terbuat dari latex/ karet dilengkapi
dengan balon dengan cara menyutikan aqua pada ventilnya bila telah masuk
agar Cathether tidak copot.
c. Urine Bag
Fungsi : untuk menampung urine yang dihubungkan dengan Balloon Cathether/
Foley Cathether untuk mengeluarkan/ pengambilan urine pada sistem tertutup
8
e. Feeding Tube
Fungsi : untuk nutrisi/ pemberian cairan makanan melalui mulut atau hidung.
g. Wing needle
Fungsi : sebagai perpanjangan vena untuk pemberian cairan infus atau obat intra
vena dalam jangka lama.
h. Infusion set
Fungsi : selang untuk pemberian cairan infus
i. Tranfusion Set
Fungsi : untuk pemberian tranfusi darah
9
j. Spuit / Syringe
Fungsi : untuk menyuntik
m. Currete
Fungsi : untuk membersihkan rahim pada pasien abortus/ keguguran
10
b. Chart Vision Snellen
Fungsi : memeriksa visus/ ketajaman penglihatan
c. Reflex Hamer
Fungsi : memeriksa kemampuan refleksi dari bagian tertentu tubuh kita, misalnya
lutut.
e. Laringeal mirror
Fungsi : untuk memeriksa/ melihat keadaan dalam mulut/ tenggorokan
11
f. Clinical hermometer (Ing.) Thermometer klinik (Ind.)
Jenisnya :
Thermometer klinik non elektronik (air raksa)
Thermometer klinik elektronik
Fungsi : mengukur susu tubuh/ badan
g. Stethoscope
Jenisnya :
Obstetrical Stethoscope/ Stethoscope monoaural (Ing.) Stethoscope bidan
Fungsi : untuk mendengar bunyi jantung bayi dalam kandungan ibu hamil
12
h. Sphygmomanometer
Fungsi : untuk mengukur tekanan darah
Jenisnya :
Mercurial Sphygmomanometer/ Tensi meter air raksa
Electical Sphygmomanometer
13
b. Ear Speculum
Fungsi : untuk memeriksa rongga telinga
c. Rectum Speculum
Fungsi : untuk memeriksa lubang anus/rektal
d. Vaginal Speculum
Fungsi : untuk memeriksa lubang vagina
5. Alat-alat Bedah
14
b. Scalpel Handel pegangan pisau operasi
Fungsi : pegangan pisau operasi
2. Gunting
Gunting merupakan alat untuk memotong. Jenis-jenis gunting antara lain :
a. Bandage Scissors (Ing.) Verbandschaar (Beld.) gunting verband atau Gaas
Fungsi : memotong verband atau kain kasa
b. Surgical Scissors gunting operasi
Fungsi : gunting untuk pembedahan
c. Dissecting Scissors
Fungsi : gunting untuk memotong jaringan tubuh untuk keperluan praktek.
3. Forceps
Forceps merupakan alat yang terdiri dari 2 keping yang saling berhadapan yang
dapat dikontrol (dijepitkan dan dilepaskan) yang digunakan untuk menjepit atau
memegang benda.
a. Thumb Forceps atau Dissecting Forceps (Ing.) Anatomische pinset (Beld.) Pinset
anatomis (Ind.).
Ciri-ciri : bagian dalam kedua belah ujungnya bergaris-garis horisontal.
b. Surgical Forceps atau Tissue Forceps (Ing.) Chirrurgical pinset (Beld.) pinset operasi.
Ciri-ciri : ujung piset keduanya bergigi.
c. Cilia pinset atau Cilia Forceps
Fungsi : untuk menjepit/ mencabut rambut.
d. Suture Clip Applying Forceps ataut Pinset Agrave
Fungsi : untuk menjepitkan clip pada luka sehingga luka tidak terbuka.
15
e. Klem
Klem atau Clamp adalah alat untuk menjepit (memegang dan menekan) suatu
benda.
Jenis-jenis klem antara lain :
a) Arterie klem (Beld.) Artery Forceps (Ing.)
Arteri klem tergolong alat seperti pegangan gunting dengan cantelan.
Fungsi : untuk menjepit pembuluh darah arteri.
Arteri klem dapat digolongkan ke dalam dua bagian
Kocher : ujungnya bergigi
Pean : ujungnya tidak bergigi
b) Peritoneum forceps
Fungsi : untuk menjepit jaringan selaput perut.
5. Hecht Naald (Beld.) Surgical Needles atau Suture Needles (Ing.) jarum jahit
16
Jenis-jenis jarum jahit :
17
2.2 ALAT KESEHATAN DI APOTEK
18
6. Cervical collar Kegunaan: Untuk menahan agar
pergerakan leher berkurang
sehingga mempercepat proses
penyembuhan luka.
Cara pemakaian: Pengait dibuka
kemudian dipasang pada leher
19
11. Eye cup Kegunaan: Alat pencuci mata
Cara pemakaian: Tuang cairan
pembersih mata, letakka dibola
mata yang sakit.
20
17. Baloon Kegunaan: Untuk
catheter mengeluarkan/pengambilan
urine.
Cara pemakaian: masukkan
ujung kateter dalam lubang
kemaluang laki-laki
21
23. Needle Kegunaan: untuk menembus
injection atau merobek kulit.
Cara pemakaian: ujung jarum
yang tajam dimasukkan kedalam
jaringan kulit.
22
28. Disposable Kegunaan: alat untuk
insulin syringe memasukkan cairan insulin.
Cara pemakaian: jarum insulin
dimasukkan kedalam jaringa
lunak.
23
34. Masker Kegunaan: untuk meminimalisir
kontaminasi udara.
Cara pemakaian: tali masker
dikaitkan pada bagian belakang
kepala.
24
40. Laminaria Kegunaan: digunakan untuk
membuka leher rahim guna
evakuasi kehamilan.
Cara pemakaian: alat dipasang
pada mulut rahim wanita.
42 IJSKAP(eskap)
Dalam bahasa Inggris disebut
ICE BAG. Umumnya berbentuk
bulat, terbuat dari bahan karet
dengan tutup di tengahnya.
Kegunaannya: untuk kompres
dingin apabila demam.
25
2.3 ALAT-ALAT KEDOKTERAN UMUM
Alat-alat kedokteran umum meliputi:
a. Alat-Alat Diagnostic
2. Chart Vision Snellen, alat ini digunakan untuk test char bertuliskan huruf-huruf
dengan ukuran besar tertentu, dan ukuran tersebut harus dapat dilihat oleh mata
yang normal pada jarak terentu. Umumnya alat ini dibuat dari kertas karton yang
berukuran 28 x 60 cm atau 28,5 x 71 cm.
26
4. Percussion hammer digunakan untuk mengetuk rongga dada dan rongga
belakang (punggung) untuk mengetahui keadaan organ di dalamnya.
6. Laryngeal mirror (mouth mirror atau kaca mulut) digunakan dapat untuk
melihat & memeriksa keadaan di dalam teggorokan, apakah kelainan-kelaian.
7. Head mirror, head lamp & head band: head mirror atau voorhoofdspigel
dilekatkan pada head-band atau ikat kepala dan digunakan untuk memeriksa
rongga telinga, hidung, tenggorokan dan mata melalui pantulan sinar.
27
8. Pulse-meter (pols-teller) digunakan sebagai penccatat waktu, dalam
memeriksa dan menghitung jumlah denyut nadi.
13.Diagnostic Set adalah suatu set alat-alat untuk keperluan diagnostika yang
diatur dan ditata dalam suatu kotak yang tertutup.
14.Endoscope adalah alat yang digunakan untuk memeriksa secara visual bagian
dalam rongga tubuh.
29
15.Spirometer adalah alat yang digunakan utuk megukur secara langsung dan
cepat kemampuan paru-paru seseorang, untuk keperluan diagnose fungsi paru-
paru dan jantung yang abnormal
30
d. H.b.-meter (haemoglobinemeter) digunakan untuk memeriksa kadar
haemoglobin dalam darah) adalah sebuah alat teropong dimana kita bisa melihat
objek-objek yang sangat kecil melalui alat tersebut.
31
Scalpel merupakan instrument untuk memotong jaringan. Mata pisau yang tajam
memungkinkan untuk dilakukannya pemisahan jaringan dengan trauma sekecil
mungkin terhadap jaringan sekitarnya. Scalpel terdiri atas 2 bagian, yaitu gagang
dan mata pisau. Pada pisau model lama mata pisau dang gagang bersatu,
sedangkan pada model baru mata pisau dapat dilepas dan diganti dengan yang
baru.
2. Gunting
32
UNTUK KEPERLUAN OBSTETRIK :
Umbillical cord
scissorors
b. Episiotomy scissors, untuk obstetrik, digunakan untuk memotong vulva (alat
kelamin wanita) saat melahirkan, untuk mencegah robeknya dinding perineum, yaitu
antara anus dan bagian bawah vagina.
Episiotomy scissors
3. Forceps
Suatu alat yang terdiri dari 2 keping yang saling berhadapan , yagn dapat dikontrol
dapat dijepitkan dan dilepaskan, oleh pegangan atau tekanan langsung pada keping
keping tersebut.
a. Pinset
- Pinset anatomi, ada yagn lurus, ada yang bengkok.kedua belah ujungnya bergaris
garis horizontal.
33
- Pinset operasi : ujung keduanya bergigi, untuk menjepit pada saat operasi. Sering
disebut chirurgische
b. Klem ( Clamp)
Alat ini digunakan terutama untuk memegang jaringan dan memungkinkan untuk
melakukan traksi. Permukaan yang berhadapan dari tiap kepala forceps berfariasi
tergantung dari tujuan yang spesifik. Semuanya mempunyai lubang untuk jari dan
sistem pengunci.
- Klem arteri
Memiliki dua bentuk yaitu lurus dan belok. Penggunaanya adalah untuk melakukan
hemostasis, penting untuk menghentikan pendarahan selama operasi. Klem ini
digunakan untuk jaringan yang tipis dan lunak. Selain itu juga dibagi atas atraumatik
dan traumatik.
Klem arteri
- Towel clamp (doek clamp)
Towel clamp merupakan clamp pemegang dengan ujungnya yang runcing untuk
menahan tepi handuk/ doek pada tempatnya. Berguna untuk menjepit kain operasi
juga untuk memegang tulang coste ketika dilakukan traksi eksternal pada dinding
dada.
34
c. TANG
Kogel tang : menjepit & mengangkat organ/jaringan tubuh juga benda benda asing
dalam tubuh termasuk Paku
35
2.5 ALAT BEDAH TULANG
a. Cortex Screws
Sekrup yang besar berdiameter 4,5 m, thead atau draadnya. Panjang thead atau
draadnya mulai dari kepala sekrup sampai ujung, ada yang mulai dari 24 mm sampai
70 mm. Sekrup yang kecil thread-nya dan berdiameter 3,5 mm dengan panjang total
mulai dari 10 mm sampai 50 mm.
b. Malleolar Screws
Sekrup jenis ini hanya berdiameter 4,5 mm (thread) dan mempunyai panjang mulai
dari 25 mm sampai 70 mm dan panjang threadnya hanya X panjang total.
Sekrup jenis ini ada yang fully thread ada yang short thread. Yang short thread
ini ada yang dan ada yang bagian dari seluruh sekrup. Sekrup yang besar
threadnya berdiameter 6,5 mm, sedangkan yang kecil berdiameter 4 mm (short
thread) dan 3,5 mm (fully-thread).
d. Epiphyseal Screws
Sekrup jenis ini mempunyai kepala yang berdiameter 10 mm, dan berdiameter
thread 6,5 mm, dan panjang total sekrup mulai dari 50 mm am90 mm. Panjang
thread hanya kira-kira X panjang total.
Diameter thread 3 mm dan diameter Nut (mur) 11 mm. Panjangnya ada yang 70
mm, 100 mm dan 120 mm.
36
2. STRAIGHT PLATES
Straight Plates atau keping lempengan atau pelat (plaat), ada 3 macam, yaitu:
Dipakai dengan Cortex Screws 4,5 mm dan Cancellous Bone Screw 6,5 mm.
Digunakan pada tulang radius (tulang lengan bawah bagian luar) dan tulang fibula
(tulang kaki bagian belakang).
Pelat ini dipakai dengan Cortex Screws 4,5 mm. Dipergunakan pada tulang Tibia
(tulang kaki bagian luar), dan tulang Ulna (tulang lengan bawah bagian dalam).
Pelat ini panjangnya mulai dari 39 mm dengan 2 lubang, sampai 263 mm dengan 16
lubang.
Pelat ini di pakai dengan cortex Screws 4,5 mm. Dipergunakan pada tulang Femur
(tulang paha) dan untuk pseudoarthriosis tulang Humerus (tulang lengan atas).Pelat
ini panjannya mulai dari 103 mm dengan 6 lubang sampai dengan 295 mm dengan
18 lubang.
Dalam katalog Synthes, Broad Plate diberi nomor kode 225, sehingga bila disebut
225.16 artinya yaitu Broad Plate yang memiliki lubang 16 dan panjangnya 263 mm.
Broad plate ini tidak boleh dipakai pada tulang Tibia. Juga ada Broad DCP, yaitu
Broad Dynamic Compression Plates.
37
3. ANGLED BLADE PLATES
Keping lempengan atau pelat jenis ini berbentuk menyudut dan digunakan
umumnya untuk patah tulang pada distal dan proximal femur,femoral neck hip. Ada
yang bersudut 95o ,ada yang 135o . untuk type HIP PLATE ada yang
80o ,90o ,100o , 110o,120o,130o. Hip plate untuk bayi ,anak-anak,remaja,dewasa
berbeda pada panjang pelat yang horizontal/miring,yaitu masing-masing berurutan
25-32 mm, 35-45mm, 40-50mm, 40-60 mm. Untuk Hip Plate dengan sudut
110o keatas, panjangnya antara 65-110 mm.
digunakan untuk fraktur tulang femur bagian distal dan proksimal serta inter-
trochanteric valgus osteotomy. Sekrup yang dipakai adalah Cancellous Bone Screws
6,5 mm .
Angled Blade Plates , termasuk Femoral Neck plate ,bersudut 130o , digunakan
untuk fraktur femoral neckdan per-trochanteric. Panjang bagian yang miring mulai
50 mm ampai 110 mm, dengan mulai 4 lobang sampai 12 lobang.
4. DHS-PLATES
38
DHS-plates adalah dynamic Hip Screw Plates, digunakan untuk fraktur pertro-inter,
dan sub-trochanteric. Pelat ini bersudut 135o , dan bagian yang pendek panjangnya
ada yang 25 mmdan ada yang 38 mm, sedangkan bagian yang panjang; panjangnya
mulai dari 46 mm sampai 110 mm. Selain bersudut 135o , ada pula yang bersudut
140o, 145o.
Pelat ini dilengkapi dengan sekrup spesial, yaitu yang disebut DHS SCREWS, yaitu
Dynamic Hip Screws dengan panjang mulai dari 50mm sampai 145mm. Diameter
thread 12,5 mmdan panjang thread 22 mm. Sedangkan sekrup untuk lobang lainnya
dipakai : DHS Compressing Screw yang panjangnya 36 mm dan kepala berdiameter
3,5 mm.
5. SPECIAL PLATES
a. Spoon plate
Digunakan untuk membenahkan (fixation) tulang tibia bagian depan (frontal edge).
Digunakan dengan sekrup Cortex Screws 4,5 mm.
b. T-Plate
Digunakan untuk tulang humurus dan tulang tibia (bagian kepala). Pelat ini ada
yang berlobang 3, 4, 5, 6, dan 8 dengan panjang 68 mm, 84 mm, 100 mm, 116 mm
dan 148 mm.
c. Cloverleaf Plate
Berlobang 4 ada yang bagian kiri dan ada yang bagian kanan
e. Hook Plate
f. Cobra-Head Plate
Adalah pelat untuk tulang ruas leher atau cervical vertebrae, dengan mempunyai 5
buah lobang atau 8 buah lobang dan sekrup yang digunakan adalah yang
berdiameter 3,5 mm dan 2,7 mm.
40
6. PAKU DAN KAWAT
a. Tibial Nail
Nail atau pin atau paku yang digunakan pada fraktur tulang kaki bagian luar.
Diameter paku ini mulai dari 9 mm sampai dengan 16 mm, dengan panjang mulai
270 mm sampai 380 mm.
b. Femoral Nail
Paku ini digunakan pada fraktur tulang femur(tulang paha). Berdiameter mulai dari
11 mmsampai dengan 19 mm, dengan panjang mulai dari 360 mm sampai dengan
480 mm. Pabrik Zimmer USA mempunyai produk yang serupa ini dikenal dengan
nama Kuntscher Nail.
c. Steinmann pin
Merupakan paku yang ujungnya lancip seperti trocar ,yang dimasukan kedalam
tulang femur atau tibia untuk penarikan kerangka( skeletal traction).
41
d. Schanz screw
Sekrup ini sejenis paku dengan ujung trocar atau ujung intan. Diameter 4 atau 5
mm.
e. Cerlage wire
7. Pen Tulang
Fungsi pen sejatinya sebagai penyangga tulang. Biar posisi tulang benar gak lari2
dipasang pen pada tulang tersebut, pen itu dibor ditanam dalam tulang pas patahan
tulang. masing2 fungsinya untuk mengunci dudukan tulang yang patah.sementara di
42
pen penyembuhan tulang yg patah tersebut direkatkan kembali oleh kalsium yg kita
konsumsi. Bayangin aja kalo kita patah tulang dan kuncian tulang patah kita gak
bener dan kalsium ngisi tulang2 tersebut?? bisa bengkok gan.. jd sebenarnya kalo
patah tulang gak mesti di pen.kita pernah dengerkan pengobatan alternative.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Alat Kesehatan adalah instrumen, apparatus, mesin dan/atau implan yang tidak
mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan
dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada
manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh
43
DAFTAR PUSTAKA
Priyanto, 2009, Farmakoterapi dan Terminologi Medis, hal 143-155 Leskonfi, Depok.
KEPMENKES NO 116/SK/1979
44