Anda di halaman 1dari 31

Alat Kesehatan ( Fungsi dan Gambar )

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 1998 Tentang Pengamanan
Sediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan, Alat kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin, implan yang
tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan
meringankan penyakit, merawat orang sakit serta memulihkan kesehatan pada manusia dan atau
untuk membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.
Sejak perang dunia II di Indonesia sudah mengenal pabrik alat kesehtan Aesculap dari Jerman. Kini
banyak dikenal nama pabrik diantaranya Dimedia, Chiron, Diener, Reicodent, Rudolv, Martin dll.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 116/SK/79, Alat kesehatan
dapat digolongkan menjadi :
1. preparat untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan
2. Pestisida dan insektisida pembasi hama manusia dan binatang piaraan
3. alat kecantikan yang digunakan dalam salon kecantikan
4. wadah dari plastik dan kaca untuk obat dan injeksi, juga karet tutup botol infus
5. peralatan obstetri dan hgynekologi
6. pelalatan anestesi
7. peralatan dan perlengkapan kedokteran gigi
8. peralatan dan perlengkapan kedokteran THT
9. peralatan dan perlengkapan kedokteran mata
Sebagai dasar pengenalan alat-alat kesehatan tidak semua golongan alat diketengahkan, hanya
alat-alat kesehatan yang ada di apotik dan sering dipergunakan oleh pasien atau dipergunakan medis
dan perawat di rumah sakit.
Untuk memudahkan dalam mempelajari alat kesehatan ini maka kita coba dibagi menjadi :
A. Alat-alat untuk perawatan
Alat-alat yang dipergunakan untuk perawatan baik di rumah atau di rumah sakit dapat
dikelompokan menjadi :
II.
1. Alat Pembalut Luka
a. Plester
Fungsi : untuk menutupi luka dilengkapi pelekat
Berdasarkan bahannnya Plester dapat dibagi ke dalam 7 macam, yaitu :
No. Nama Bahan Nama Alat Kesehatan

1. ZnO Leukoplas

2. Elastik Handyplas, Band Aid, Elastikon

3. Sutera Leukosilk

4. Rayon Microfore, Dermisel

5. Kertas Leukopor, Dermilite

6. Plastik Leukofix, Transfor


7. Plastik Waterprof Setonplast, Blenderm

b. GAAS (B. Belanda), Kasa (B. Indonesia)


Bentuk berupa kain jarang-jarang, seperti ram kawat.
Gaas atau kain kasa dapat digolongkan ke dalam :
1. Gaas Steril, (Kasa Hydrofil Steril) yang paling banyak digunakan adalah ukuran 18 x 22 cm
2. Dressing (penutup luka) ukuran 7,5 cm x 7,5 cm dan 10 cm x 10 cm
3. Gaas yang berisi bahan obat.
Yang sudah banyak dikenal adalah :
 Sofra-tule : Gaas steril berisi Soframisin
 Bacti gras : Gaas steril berisi Chlorhexadine dalam parafin
 Actisorb : Gaas steril berisi Charcoal
 Petronet : Gaas steril berisi Parafin Jeli
4. Verband (Pembalut)
Verband digolongkan ke dalam beberapa bagian, yaitu :
 Kasa Hidrofil (Bandage Gauze) kain kasa panjang untuk membalut luka.
 Pembalut Elastis (Elastic Bandage)
 Pembalut Leher, untuk menopang kepala dan membatasi gerak dari tulang leher
 Pembalut Gips, kain kasa dilengkapi kalsium setelah dibalut dibasahi air hangat agar mengeras untuk
penderita patah tulang.
2. Alat Perawatan Pasien
a. Warm Water Zak (Beld.) Hot Water Botle (Ing.) Botol Panas/ Buli-buli Panas.
Bentuk : berupa kantung dari karet dengan tutup di ujungnya, diisi air panas.
Fungsi : untuk kompres panas

b. Ijskap (Beld.) Ice Bag (Ing.) Eskap (Ind.)


Bentuk : berupa kantung dari karet dengan tutup di tengahnya, diisi pecahan es batu
Fungsi : untuk kompres dingin.
c. Bors Pomp (Beld.) Breast Pump and relieve (Ing.) Pompa Susu (Ind.)

Fungsi : untuk membantu memompa air susu keluar dari payudara wanita yang sedang menyusui.

d. Tapelhoed atau Tapelhoedje (Beld.) Nipple Shield (Ing.) Pelindung Puting Susu
Fungsi : untuk melindungi putting susu yang lecet pada waktu menyusui sehingga si bayi dapat
menghisap air susu melewati alat tsb.

e. Windring (Beld.) Air Cusion (Ing.)


Bentuk : berupa alat yang terbuat dari karet berbentuk lingkaran seperti ban mobil, diameter dalam
13,5 cm luar 40 cm
Fungsi : sebagai tempat duduk pada penderita wasir/ ambeien.

f. Colostomy Bag

Fungsi : untuk menampung feses pada pasien setelah operasi colon (pembedahan usus buatan melalui
otot dan kulit perut)
g. Urinal
Fungsi : untuk menampung urine pada pasien yang tidak boleh/bisa ke WC.
Jenisnya :
 Urinal male : untuk pasien laki-laki

 Urinal female : untuk pasien wanita

h. Bedpan
Fungsi : untuk menampung feses pada pasien yang tidak boleh/bisa ke WC.
i. Pus basin, Emesis basin
Fungsi : untuk menampung muntah, nanah, kapas bekas dll.

j. Instrument Tray atau paratus

Fungsi : tempat menyimpan alat-alat perawatan.


III. Alat Untuk Tindakan Medis
a. Gloves (Ing.) Handschoen (Beld.) Sarung Tangan
Fungsi : untuk melindungi tangan dari pengaruh lingkungan sekeliling

b. Cathether
Fungsi : untuk mengeluarkan/ pengambilan urine
Jenisnya :
 Nelaton Cathether : terbuat dari latex/ karet
 Metal Cathether : terbuat dari stainlesstil
 Balloon Cathether/ Foley Cathether : terbuat dari latex/ karet dilengkapi dengan balon dengan cara
menyutikan aqua pada ventilnya bila telah masuk agar Cathether tidak copot.
c. Urine Bag
Fungsi : untuk menampung urine yang dihubungkan dengan Balloon Cathether/ Foley Cathether untuk
mengeluarkan/ pengambilan urine pada sistem tertutup

d. Stomach Tube (Ing.) Maag Slang/ Maag Sonde (Beld.)


Fungsi :
 untuk mengumpulkan cairan/ getah lambung,
 untuk membilas/ mencucui isi perut,
 untuk pemberian obat-obatan.

e. Feeding Tube
Fungsi : untuk nutrisi/ pemberian cairan makanan melalui mulut atau hidung.

f. Mucus Extractor atau Suction Cathether (Ing.) Slimzuiger (Beld.)


Fungsi : untuk menyedot lendir dari trakhea bayi baru lahir
g. Wing needle
Fungsi : sebagai perpanjangan vena untuk pemberian cairan infus atau obat intra vena dalam jangka
lama.
h. Infusion set
Fungsi : selang untuk pemberian cairan infus

i. Tranfusion Set
Fungsi : untuk pemberian tranfusi darah

j. Spuit / Syringe
Fungsi : untuk menyuntik

k. Injection Needle (Ing.) Jarum Suntik


Fungsi : untuk menyuntik digabungkan dengan alat suntik (Spuit = Syringe).
l. Gliserin Syringe (Ing.) Glyserin Spuit(Beld.) Spuit Gliserin
Fungsi : untuk menyemprotkan lavement/ clysma melaui anus cairan yang sering digunakan adalah
gliserin atau larutan sabun.

m. Currete
Fungsi : untuk membersihkan rahim pada pasien abortus/ keguguran

IV. Alat Untuk Diagnosa Penyakit


a. Buku test buta warna/ Ishihara’s Test for colour Blindness
Fungsi : memeriksa buta warna

b. Chart Vision Snellen


Fungsi : memeriksa visus/ ketajaman penglihatan

c. Reflex Hamer
Fungsi : memeriksa kemampuan refleksi dari bagian tertentu tubuh kita, misalnya lutut.
d. Tongue depressor/ Tongue Blade (Ing.) Tong spatel (Ind.)
Fungsi : untuk menekan lidah agar dapat memeriksa/ melihat kelainan pada
tenggorokan, misalnya amandel. Faringitis dll.

e. Laringeal mirror
Fungsi : untuk memeriksa/ melihat keadaan dalam mulut/ tenggorokan

f. Clinical hermometer (Ing.) Thermometer klinik (Ind.)


Jenisnya :
 Thermometer klinik non elektronik (air raksa)
 Thermometer klinik elektronik
Fungsi : mengukur susu tubuh/ badan

g. Stethoscope
Jenisnya :
 Obstetrical Stethoscope/ Stethoscope monoaural (Ing.) Stethoscope bidan
Fungsi : untuk mendengar bunyi jantung bayi dalam kandungan ibu hamil
 Stethoscope binaural (bagian yang ditempelkan di telinga)
Fungsi : untuk mendengar bunyi organ tubuh mis. jantung, paru-paru dll

h. Sphygmomanometer
Fungsi : untuk mengukur tekanan darah
Jenisnya :
 Mercurial Sphygmomanometer/ Tensi meter air raksa

 Anaeroid Sphygmomanometer/ Tensi meter tanpa air (memakai jarum)


 Electical Sphygmomanometer

 Automatic Sphygmomanometer/ /Tensi meter tanpa dipompa


i. Speculum
Speculum atau specula (= bentuk jamak) adalah alat yang dimasukkan ke dalam liang rongga tubuh
yang kegunaannya adalah untuk memeriksa/ melihat bagian yang berada di dalam liang rongga tsb.
a. Nasal Speculum
Fungsi : untuk memeriksa rongga hidung

b. Ear Speculum
Fungsi : untuk memeriksa rongga telinga

c. Rectum Speculum
Fungsi : untuk memeriksa lubang anus/ rektal
d. Vaginal Speculum
Fungsi : untuk memeriksa lubang vagina

Alat-alat Bedah

1. Scalpel (Beld.) Bistoury/ Bistouries (Ing.) Pisau operasi (Ind.)

Istilah lain yaitu :


a. Scalpel Blade : pisau operasi
Fungsi : pembedahan

b. Scalpel Handel pegangan pisau operasi


Fungsi : pegangan pisau operasi

2. Gunting

Gunting merupakan alat untuk memotong. Jenis-jenis gunting antara lain :


a. Bandage Scissors (Ing.) Verbandschaar (Beld.) gunting verband atau Gaas
Fungsi : memotong verband atau kain kasa
b. Surgical Scissors gunting operasi
Fungsi : gunting untuk pembedahan
c. Dissecting Scissors
Fungsi : gunting untuk memotong jaringan tubuh untuk keperluan praktek.

3. Forceps
Forceps merupakan alat yang terdiri dari 2 keping yang saling berhadapan yang dapat dikontrol
(dijepitkan dan dilepaskan) yang digunakan untuk menjepit atau memegang benda.
a. Thumb Forceps atau Dissecting Forceps (Ing.) Anatomische pinset (Beld.) Pinset anatomis (Ind.).
Ciri-ciri : bagian dalam kedua belah ujungnya bergaris-garis horisontal.

b. Surgical Forceps atau Tissue Forceps (Ing.) Chirrurgical pinset (Beld.) pinset operasi.
Ciri-ciri : ujung piset keduanya bergigi.

c. Cilia pinset atau Cilia Forceps


Fungsi : untuk menjepit/ mencabut rambut.
d. Suture Clip Applying Forceps ataut Pinset Agrave
Fungsi : untuk menjepitkan clip pada luka sehingga luka tidak terbuka.
e. Klem
Klem atau Clamp adalah alat untuk menjepit (memegang dan menekan) suatu benda.
Jenis-jenis klem antara lain :
a) Arterie klem (Beld.) Artery Forceps (Ing.)
Arteri klem tergolong alat seperti pegangan gunting dengan cantelan.
Fungsi : untuk menjepit pembuluh darah arteri.
Arteri klem dapat digolongkan ke dalam dua bagian
 Kocher : ujungnya bergigi
 Pean : ujungnya tidak bergigi
b) Peritoneum forceps
Fungsi : untuk menjepit jaringan selaput perut.

4. Needle Holders (Ing.) Naald Voerder (Beld.)Fungsi : untuk menjepit jarum jahit (hechtnaald)
serta menjahit luka terbuka seperti luka kecelakaan atau pembedahan.

5. Hecht Naald (Beld.) Surgical Needles atau Suture Needles (Ing.) jarum jahit

Fungsi : jarum untuk menjahit luka


Jenis-jenis jarum jahit
 ujungnya bulat untuk menjahit otot
 ujungnya segi tiga untuk menjahit kulit

6. Suture (Ing.) Benang Bedah

Benang bedah dapat dibagi ke dalam dua golongan yaitu :

a. Yang dapat diabsorbsi jaringan tubuh.


Menurut bahannya terdiri dari :
 Collagen yang berasal dari jaringan usus sapi, sub mukosa kambing, usus kucing. Sampai sekarang
disebut Catgut (usus kucing)
Catgut dapat dibagi ke dalam dua bagian yaitu :
- Catgut Plain
- Catgut Chromic
Catgut Chromic adalah Catgut Plain yang dilapisi oleh chromium sehingga daya kekuatan mengikatnya
lebih lama.
 Polygiactin 910 conrtoh : Vicryl
 Polygiactin acid conrtoh : Dexon

b. Yang tidak diabsorbsi tubuh.

Jenisnya yaitu :
 Linen dari rami
 Sutera, dalam bahasa Belanda : Zijde Dalam Bahasa Inggris Silk
 Polyamide (Nylon)
Daftar macam-macam alat kesehatan dan fungsinya
Ada banyak alat-alat kesehatan yang terdapat di rumah sakit. Kesemuanya memiliki fungsinya
masing-masing, sekaligus dipakai pada keadaan tertentu dengan jumlah tertentu pula. Untuk lebih
mengenal mengenai alat-alat kesehatan yang biasa digunakan para dokter di rumah sakit, Anda
bisa mempelajari beberapa diantaranya pada pembahasan kali ini. Daftar macam-macam alat
kesehatan dan fungsinya di bawah ini diurutkan sesuai kepopuleran atau yang paling banyak
dipakai oleh ahli medis.

Macam-macam Alat Kesehatan dan Fungsinya

1. Stethoscopes: stetoskop adalah salah satu alat kesehatan yang paling banyak diketahui
secara umum. Fungsinya
adalah sebagai
perangkat medis
akustik untuk auskultasi
atau
sederhananya sebagai
alat mendengar
suara yang ada di
dalam (internal)
suatu binatang
atau tubuh manusia.
2. Reflex testing hammer (padded): digunakan untuk menguji tingkat reflek sistem motorik tubuh.

3. Sphygmomanometer (Blood pressure meter): alat yang digunakan untuk mengukur tingkat
tekanan darah. Terdiri dari komponen manset karet untuk menekan aliran darah, menometer

mekanik sebagai pengukur dan merkuri.


4. A thin beam electric torch: alat seperti senter dan sejenisnya yang berguna untuk melihat
bagian dalam mata, termasuk lubang alami dan sebagainya. Selain itu juga digunakan untuk

menguji refleks mata (pupil) terhadap cahaya.


5. A watch / stopwatch: alat untuk merekam detak denyut nadi jantung. Selain itu juga digunakan
untuk menghitung laju pernapasan dan tes pendengaran tertentu.

6. A measuring tape: pita pengukur.


7. Tongue Depressor: biasa digunakan untuk tes yang berhubungan dengan lisan.

8. A weighing machine: alat untuk mengukur dan merekam berat.

9. Tuning forks: alat ini memiliki bentuk yang sama seperti namanya, yaitu garpu tala. Biasa
digunakan sebagai resonator akustik dengan ciri khas berbentuk U dan terbuat dari logam
elastis. Gema dan getaran adalah beberapa objek yang diteliti ataupun dihasilkan.

10. Kidney dish: berbentuk cekungan dangkal (seperti ginjal) dan biasa digunakan pada bangsal
medis maupun bedah sebagai tempat menaruh berbagai kotoran atau limbah medis. Kidney
dish biasa dibuat dengan bahan stainless steel, kertas atau plastik.

11. Bedpan: biasa disebut juga pispot. Berguna untuk menyimpan cairan-cairan khusus untuk
pasien, misalnya kemih dan tinja. Bedpan biasa dibuat dengan bahan logam, plastik ataupun
kaca.
12. Thermometer: termometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur suatu suhu. Dalam
masalah medis, termometer digunakan untuk menghitung nilai perubahan suhu pasien serta
mengkonversikannya dalam bentuk bilangan numerik.
13. Gas cylinders: dalam bahasa Indonesia biasa disebut dengan tabung gas. Kebanyakan berisi
oksigen, nitrous oxide dan karbon dioksida.
14. Oxygen mask or tubes: seperti namanya, alat ini digunakan sebagai masker untuk
menghubungkan lubang pernapasan pasien dengan tabung gas. Biasanya gas yang
disalurkan adalah oksigen dan obat dalam bentuk gas.
15. Vaporizer: alat untuk menghasilkan uap.

ALAT – ALAT
Ø Sprei / Laken besar

Fungsi : untuk melapisi kasur pasien supaya terlihat nyaman

Cara penyimpanan :

Cara membersihkan :
Ø Sprei sedang / Bovenlaken

Fungsinya : untuk melapisi seprai

Cara menyimpannya :

Cara membersihkan :

Ø Laken kecil / Stiklaken


Ø Alas/perlak

Fungsinya : untuk membersihkan sisa sisa kotoran

Cara penyimpinan :

Cara membersihkan :

Ø Slimut

Fungsi : untuk menghangatkan pasien

Cara penyimpanan :

Cara membersihkan :

Ø Sarung Bantal

Fungsiya : untuk melapisi bantal supaya terlihat sedikit nyaman

Cara menyimpanan :

Cara membersihkan :
6. Corong pemisah (separator funnel)

Tersedia berbagai ukuran corong pemisah diantaranya adalah : 250 ml, 500 ml dan
1000 ml. Corong pemisah berfungsi untuk memisahkan cairan atau pasta dari dua
campuran atau lebih yang berbeda berat jenisnya. Dalam penggunaannya corong
pemisah biasanya ditempatkan pada ring besi yang dipasang pada statif.
7. Labu distilasi (distillation flask).
Distilasi adalah metode pemisahan campuran berdasarkan perbedaan volatilitas
komponen dalam campuran cairan mendidih. Distilasi adalah unit operasi, atau proses
pemisahan fisik, dan bukan reaksi kimia.

Komersial, distilasi memiliki sejumlah aplikasi. Hal ini digunakan untuk memisahkan
minyak mentah menjadi fraksi yang lebih untuk menggunakan spesifik seperti
pembangkit transportasi, listrik dan pemanas. Air suling untuk menghilangkan kotoran,
seperti garam dari air laut. Air suling untuk memisahkan komponen-terutama oksigen,
nitrogen, dan argon-untuk keperluan industri. Penyulingan solusi fermentasi telah
digunakan sejak zaman kuno untuk menghasilkan minuman suling dengan kadar
alkohol yang lebih tinggi. Tempat di mana distilasi dilakukan, terutama distilasi alkohol,
dikenal sebagai penyulingan.

Bahan borosilikat. Berlengan, kapasitas 125, dilengkapi karet penutup berlubang kira-
kira 6 mm.

Kegunaan : Untuk wadah zat yang akan mengalami proses distilasi.

Borosilikat
 70 % s/d 80 % (SiO ) 2

 7 % s/d 13 % (B O )
2 3

 4 % s/d 8 % Na O atau K O)
2 2

 2 % s/d 7 % (Al O )
2 3

 0 % s/d 5 % (CaO atau MgO)


8. Pipet tetes (dropper disposable pipet)
Tersedia hanya satu jenis pipet tetes. Pipet tetes berfungsi untuk membantu
memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain dalam jumlah yang
sangat kecil dari tetes demi tetes. Hal ini penting terutama dalam membantu
menepatkan pengukuran larutan dan pada waktu pengenceran.

9. Pipet Volume (Pipette Volumetric)

Tersedia dalam berbagai ukuran : 1 ml, 2 ml, 5 ml, 10 ml, 25 ml, 50 ml

Kegunaan : untuk mengambil larutan dengan volume tertentu dan mempunyai


ketelitian lebih tinggi dari pada gelas ukur.

Sering juga disebut dengan pipet gondok, karena adanya temboloknya.


10. Pipet Ukur (Measuring Pipette)

Tersedia dalam berbagai ukuran missal : 5 ml, 10ml, 25 ml

Kegunaan : untuk mengambil larutan dengan volume tertentu dan mempunyai


ketelitian lebih tinggi dari pada gelas ukur.
11. Kaca arloji (watch glass)

Tersedia beberapa ukuran kaca arloji yang ditunjukkan oleh garis tengahnya, misalmua
76 mm, 100 mm, 150 mm.

Fungsi kaca arloji adalah :

1. sebagai tempat menimbang bahan berupa padatan atau pasta,


2. menutup wadah saat proses penguapan atau pemanasan.
3. Tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator

12. Kawat ose / kawat nicrom


Diameter 0.5 mm, panjang: 150 mm, Tangkai pemegang: gelas.
Kegunaan : Untuk megnidentifikasi zat dengan cara uji nyala
Untuk mengambil bakteri dan menanam bakteri di media tanam.

Contoh warna nyala unsur natrium

13. Cawan petri (petri dish)


Cawan petri : berbentuk seperti gelas kimia yang berdinding sangat rendah. Terbuat
dari kaca borosilikat tahan panas. Cawan petri selalu berpasangan, yang lebih besar
sebagai tutup, yang lebih kecil sebagai wadah.

Fungsinya :

1. sebagai wadah menimbang


2. menyimpan bahan kimia
3. membantu menumbuhkan mikroha pada analisa mikrobiologi
14. Termometer air raksa dan termometer alkohol,

Berguna untuk mengukur suhu larutan.

15. Buret
Tersedia dalam berbagai ukuran missal : 10ml, 25 ml, 50 ml

Kegunaan : Menempatkan larutan tertentu yang akan digunakan untuk titrasi. Pada
prinsipnya buret juga merupakan alat ukur.

16. Bunsen spiritus/Lampu spiritus/pemanas spiritus,

Berguna untuk membakar/reaksi dengan pemanasan.

17. Corong (funnel)

Tersedia berbagai ukuran corong gelas diantaranya adalah kecil, sedang dan besar.
Corong gelas berfungsi untuk membantu memindahkan larutan dari wadah yang satu
ke wadah yang lain terutama yang bermulut kecil. Corong gelas kecil digunakan untuk
memindahkan larutan kurang dari 100 ml, sedangkan corong sedang untuk 100-500 ml
dan yang besar untuk larutan larutan yang lebih dari 500ml. Disamping untuk
membantu memindahkan larutan dari wadah yang satu ke wadah yang lain corong gelas
digunakan pula untuk membantu proses penyaringan khususnya untuk menaruh kertas
saring.
19. Desikator (desiccator)

Desikator berupa panci bersusun dua yang bagian bawahnya diisi bahan pengering,
dengan penutup yang sulit dilepas dalam keadaan dingin karena dilapisi vaseline. Ada 2
macam desikator : desikator biasa dan vakum. Desikator vakum pada bagian tutupnya
ada katup yang bisa dibuka tutup, yang dihubungkan dengan selang ke pompa. Bahan
pengering yang biasa digunakan adalah silika gel.
Fungsi :
a. Tempat menyimpan sampel yang harus bebas air
b. Mengeringkan padatan

20. Piknometer,

Terdapat beberapa macam ukuran dari piknometer, antara lain : 10 ml, 25 ml, 50 ml
dan 100 ml, dimana nilai volume ini valid pada temperature yang tertera pada
piknometer tersebut.
Piknometer berguna untuk mengukur nilai massa jenis atau densitas fluida.
21. Erlenmeyer berlengan / Erlenmeyer Buchner

Alat ini berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin mengecil, ada lubang
kecil yang dapat dihubungkan dengan selang ke pompa vakum. Terbuat dari kaca tebal
yang dapat menahan tekanan sampai 5 atm. Ukurannya mulai dari 100 mL hingga 2 L.
Dipakai untuk menampung cairan hasil filtrasi.
Cara menggunakannya :
Diawali dengan memasang corong Buchner di leher labu, pasang selang yang
tersambung ke pompa vakum pada bagian yang menonjol.

22. Mikroskop.
Mikroskop adalah alat yang bisa kita pakai untuk melihat, atau mengenali benda-benda
renik yang terlihat sangat kecil menjadi lebih besar dari aslinya, sehingga kita bisa
meng-identifikasi benda tersebut dengan lebih tepat.

Banyak sekali jenis mikroskop yang ada sekarang ini, mulai dari yang paling sederhana
sampai pada mikroskop elektron yaiut sebuah mikroskop yang mampu untuk
melakukan pembesaran objek sampai 2 juta kali, yang menggunakan elektro statis dan
elektro magnetis untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki
kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus daripada
mikroskop cahaya.

berikut adalah bagian-bagian mikroskop seperti yang biasa kita pakai di laboratorium :
Akhirnya,… banyak yang bisa kita pelajari di laboratorium dengan begitu banyak
peralatan yang ada. Masih banyak rahasia yang bisa kita dapatkan apabila kita rajin
belajar. Rajin meneliti, memupuk rasa ingin tahu kita akan dunia semesta yang maha
luas ini.Ayo…kita ke laboratorium..

ALAT INSTRUMEN KESEHATAN


1. Tangkai dan mata pisau bedah ( Scalpel )
Fungsi untuk pisau pembedahan
2. Gunting Bedah ( Dissecting Scissor )
Fungsi untuk memotong/diseksi jaringan tubuh yang lunak
3. Gunting Benang ( Suture Scissor )
Fungsi untuk memotong benang
4. Gunting Perban ( Bandage Scissor )
Fungsi untuk memotong perban
5. Pinset anatomis (Thumb Forcep)
Fungsi untuk menjepit dan menahan jaringan
6. Pinset Jaringan/Chirurgis (Tissue Forceps)
Fungsi untuk menjepit dan menahan jaringan secara lebih kuat.
7. Klem Hemostatik ( Hemostatic Forcep)
Fungsi untuk menjepit pembuluh darah kecil
8. Pemegang jarum (Needle Holder )
Fungsi untuk memegang jarum penjahit.
9. Klem Koher (Koher Forcep)
Fungsi untuk menjepit jaringan secara kuat dan permanen.
10. Jarum :
Cutting & Round
Fungsi jarum cutting untuk menjahit kulitFungsi jarum round untuk menjahit jaringan lunak di bawah
kulit

Anda mungkin juga menyukai