Anda di halaman 1dari 5

F4.

UPAYA PERBAIKAN GIZI


KEGIATAN PENYULUHAN MENGENAI PENTINGNYA ASI EKSKLUSIF

I. LATAR BELAKANG
Air Susu Ibu (ASI) ialah makanan pilihan utama untuk bayi dan
merupakan makanan yang sempurna dan terbaik bagi bayi karena mengandung
unsur-unsur gizi yang dibutuhkan oleh bayi untuk pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal. Perlu diketahui, komposisi zat gizi di dalam ASI
demikian sempurna untuk memenuhi kebutuhan zat gizi sesuai tahapan tumbuh
kembang bayi, bahkan untuk bayi yang lahir prematur sekalipun. Pemberian
ASI merupakan satu-satunya jalan yang paling baik untuk mengeratkan
hubungan antara ibu dan bayi, dan ini sangat dibutuhkan bagi perkembangan
bayi yang normal terutama pada bulan pertama kehidupannya. Pemberian ASI
tanpa pemberian makanan lain selama enam bulan disebut menyusui secara
eksklusif.
UNICEF menyatakan, sebanyak 30.000 kematian bayi di Indonesia dan
10 juta kematian anak Balita didunia pada tiap tahunnya, bisa dicegah melalui
pemberian ASI (Air Susu Ibu) secara eksklusif selama enam bulan sejak tanggal
kelahirannya, tanpa harus memberikan makanan serta minuman tambahan
kepada bayi. UNICEF juga menyebutkan bukti ilmiah terbaru yang dikeluarkan
oleh Jurnal Pediatrik pada tahun 2006 ini, terungkap data bahwa bayi yang
diberi susu formula, memiliki kemungkinan untuk meninggal dunia pada bulan
pertama kelahirannya. Dan peluang itu 25 kali lebih tinggi dari bayi yang
disusui oleh ibunya secara eksklusif.

II. PERMASALAHAN
Meskipun manfaat memberikan ASI Eksklusif dapat membantu
pertumbuhan dan perkembangan anak telah diketahui secara luas, namun
kesadaran ibu untuk memberikan ASI Eksklusif di Indonesia baru sebesar 14%
saja, itu pun diberikan hanya sampai bayi berusia 4 bulan, Banyaknya kasus

1
kurang gizi pada anak-anak berusia di bawah dua tahun yang sempat melanda
beberapa wilayah Indonesia dapat diminimalisir melalui pemberian ASI secara
eksklusif. Oleh sebab itu sudah sewajarnya ASI eksklusif dijadikan sebagai
prioritas program di negara berkembang ini. Ketidaktahuan ibu tentang
pentingnya ASI, cara menyusui dengan benar, serta pemasaran yang
dilancarkan secara agresif oleh para produsen susu formula, merupakan faktor
penghambat bagi terbentuknya kesadaran orang tua didalam memberikan ASI
eksklusif.
Menyusui merupakan suatu proses alamiah, namun sering ibu-ibu tidak
berhasil menyusui atau menghentikan menyusui lebih dini dari yang
semestinya. Oleh karena itu ibu-ibu memerlukan bantuan agar proses menyusui
lebih berhasil. Banyak alasan yang dikemukakan ibu-ibu antara lain, ibu merasa
bahwa ASI nya tidak cukup, atau ASI tidak keluar pada hari-hari pertama
kelahiran bayi. Sesungguhnya hal ini tidak disebabkan karena ibu tidak
memproduksi ASI yang cukup, melainkan karena ibu kurang percaya diri
bahwa ASI nya cukup untuk bayinya Masih rendahnya kepatuhan ibu dalam
pemberian ASI tidak terlepas dari faktor ibu, petugas dan pelayanan kesehatan
maupun lingkungan. Faktor dari ibu berhubungan dengan umur, pendidikan,
pengetahuan ASI dan pekerjaan. Faktor dari petugas dan pelayanan kesehatan
berhubungan dengan KIE petugas serta perhatian dan bantuan petugas.
Sedangkan faktor dari lingkungan berhubungan dengan riwayat menyusui
orang tua, dukungan keluarga, pemberian cuti melahirkan adanya izin untuk
menyusui di tempat kerja, ada tidaknya tempat penyimpanan ASI dan penitipan
bayi serta promosi susu formula.
Di kabupaten Luwu Utara, khususnya di kecamatan Sukamaju, tidak
semua ibu memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Selain itu sebagian ibu
juga hanya memberikan ASI hanya beberapa bulan dan minggu pada bayinya.
Keadaan ini disebabkan oleh beberapa hal, mulai dari ketidaktahuan ibu akan
pentingnya ASI eksklusif, kesibukan ibu, hingga produksi ASI yang dirasa
kurang pada ibu tersebut.

2
Berdasarkan keadaan tersebut, maka pengetahuan masyarakat khususnya
pemahaman orang tua bayi dan balita mengenai pentingnya ASI eksklusif perlu
ditingkatkan agar jumlah bayi yang memperoleh ASI eksklusif bertambah.

III. PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI


Oleh karena permasalahan yang terjadi di atas, maka puskesmas
sukamaju bermaksud mengadakan penyuluhan kesehatan dengan materi
Pentingnya ASI Eksklusif. Pada penyuluhan ini akan disampaikan mengenai
pengertian ASI Eksklusif, pentingnya inisiasi menyusui dini, kandungan gizi
pada ASI, bagaimana cara menyusui yang benar, manfaat ASI, waktu yang tepat
untuk pemberian makanan pendamping ASI, dan lain sebagainya. Selain itu,
pemateri akan mengidentifikasi berapa banyak ibu yang tidak memberikan ASI
eksklusif pada anaknya. Pada penyuluhan ini, diberikan pula kesempatan
kepada para peserta untuk bertanya seputar pentingnya ASI eksklusif.

IV. PELAKSANAAN
Penyuluhan kesehatan mengenai Pentingnya ASI Eksklusif ini
dilaksanakan pada Kamis, 13 September 2016, bertempat di Pustu Mulyasari,
Desa Mulyasari, Kecamatan Sukamaju Kabupaten Luwu Utara. Penyuluhan ini
diikuti oleh peserta yang terdiri dari 25 orang ibu yang datang untuk
mengimunisasi bayinya. Pemateri menyampaikan informasi mengenai
pentingnya ASI eksklusif yang diselingi dengan penggalian informasi dari ibu-
ibu peserta penyuluhan mengenai seberapa banyak ibu-ibu yang mengikuti
penyuluhan ini yang memberikan ASI eksklusif pada bayi mereka. Pemateri
juga menyampaikan informasi mengenai pengertian ASI Eksklusif, pentingnya
inisiasi menyusui dini, kandungan gizi pada ASI, bagaimana cara menyusui
yang benar, manfaat ASI, waktu yang tepat untuk pemberian makanan
pendamping ASI, dan lain sebagainya. Kemudian di akhir sesi, pemateri
memberi kesempatan kepada peserta dan kader untuk bertanya seputar

3
pentingnya ASI eksklusif. Selain di desa mulyasari penyuluhan juga telah
dilakukan di beberapa desa lainnya seperti desa sukamukti dengan tema
pentingnya ASI eklusif pada bayi.

4
V. EVALUASI
5.1 Kesimpulan
Jumlah ibu yang memberikan ASI eksklusif dalam 6 bulan pertama
di Desa Mulyasari masih kurang. Hal ini ditunjukkan dari jumlah ibu-ibu
yang menjadi peserta penyuluhan, hanya sekitar sepertiga total peserta
saja yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya sampai umur 6 bulan
pertama. Yang tidak memberikan ASI ekslusif mengungkapkan beberapa
alasan antara lain produksi ASI yang kurang, bayi tidak ingin menyusu
dari ibunya, hingga alasan karena kesibukan sebagai ibu rumah tangga
atau pekerjaan lainnya. Setelah mendapatkan materi penyuluhan, banyak
peserta yang baru menyadari akan pentingnya ASI eksklusif terutama
sampai umur anak 6 bulan. Antusiasme peserta cukup tinggi selama
pemberian materi ASI eksklusif. Hampir seluruh peserta aktif
memberikan pertanyaan seputar ASI maupun masalah kesehatan anak.

5.2 Saran
Penyuluhan maupun informasi tentang pentingnya ASI eksklusif
harus terus digalakkan, terutama untuk para ibu muda. Ibu-ibu tidak
memberikan ASI eksklusif pada anaknya dengan alasan kesibukan atau
anak yang tidak menginginkan ASI dan menggantinya dengan susu
formula. Pemahaman tentang waktu pemberian makanan tambahan juga
perlu dijelaskan kepada ibu-ibu.
Allu, September 2013

PESERTA PENDAMPING

dr. Rahmawati dr. Nurwely

Anda mungkin juga menyukai