I. TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa dapat melakukan penentuan kadar vitamin C pada tablet hisap vitamin
dengan metode titrasi redoks.
O O
Karena molekul itu kehilangan dua electron dalam titrasi ini, bobot ekivalennya
adalah separuh berat molekulnya, atau 88,07 g/ek.
3.3 Standardisasi
Larutan iod standar dapat disiapkan dengan menimbang langsung iod
murni dan melarutkannya serta mengecerkannya dalam sebuah labu volumetric. Iod
itu dimurnikan dengan sublimasi dan ditambahkan kedalam larutan KI pekat yang
ditimbang dengan tepat sebelum maupun sesudah penambahan iod. Tetapi larutan itu
biasanya distandarisasi dengan standar primer yaitu As2O3.
Neraca analitis
Kaca arloji
Erlenmeyer 250 ml
Buret 50 ml
Pipet ukur 25 ml
Spatula
Bola karet
KI
As2O3
NaOH
Indikator pp
HCl 1:1
2. Penentuan Vitamin C
X. PERHITUNGAN
1. Pembuatan larutan iodida (teori)
Gr = N x V x BE
N. I2 = Gr =
V x BE. I2
6,3501 gr
0,5 L x 254 gr/mol x mol/ek
=
6,3501 gr
63,5 gr.L/ek
0,1000 ek/L
=
N. I2 = Gram. As2O3
V.I2 x BE. As2O3
= 125 mek
1211,77mL
= 0,1031 mek/mL
3. Penentuan Vitamin C
mek. Asam askorbat = mek. Titran
mg. Asam askorbat = V.I2 x N.I2
BE. Asam askorbat
mg. Asam askorbat = V.I2 x N.I2 x BE. Asam askorbat
= 10,5 mL x 0,1030 mek/mL x 176,14/2 mg/mek
= 95,3401 mg
= 1334,7614 mg
XI. PERTANYAAN
1. Apakah perbedaan iodometrik dan iodimetrik ?
2. Unsur atau senyawa apakah yang dapat ditentukan pada iodimetrik ?
Jawab :
1. Iodometrik Titrasi
: dimana analit bertindak sebagai oksidator,
mula-,mula direaksikan dengan ion iodida berlebih.
Kemudian iodium yang terjadi dititrasi dengan
larutan tiosulfat.
Analit (oksidator) + KI I2
I2 + 2Na2S2O3 2NaI + Na2S2O3
Iodimetrik :
Titrasi dimana analit bertindak sebagai
reduktor langsung dititrasi dengan larutan
Analit = Reduktor iodium
Oksidator + e-
Titran = I2 + 2e- 2I-
Arsentrik (II)
Atimun (III)
Timah (II)
Ferusianida
Dari percobaan yang telah dilakukan, penentuan vitamin C atau asam askorbat
dengan titrasi redoks yang merupakan larutan iod sebagai titran, indikator kanji
sebagai indikator, As2O3 sebagai standar primer, vitamin C sebagai analit, dan You
C1000 sebagai sampel. Pertama-tama, membuat larutan iod dan arsenit (As2O3).
Larutan As2O3 dan indikator kanji harus disiapkan terlebih dahulu untuk standarisasi
larutan iod (indikator kanji sebanyak 5mL). Pada saat menentukan kadar vitamin C,
digunakan sampel You C1000, terlebih dahulu dipipet masing-masing 10 mL You
C1000 ke dalam Erlenmeyer berukuran 250 mL sebanyak 3 buah Erlenmeyer.
Indikator kanji ditambahkan 5 mL ke dalam Erlenmeyer dan dilakukan titrasi dengan
iod untuk menentukan kadar vitamin C / asam askorbat.
XIII. KESIMPULAN
Dari percobaan titrasi redoks paada penentuan kadar asam askorbat atau vit. C
dengan sampel You C1000 dapat disimpulkan bahwa:
GAMBAR ALAT
Pipet tetes Kaca arloji
Gelas kimia
Spatula Aquadest
Pipet ukur
Bola karet Labu ukur
Erlenmeyer