Warga digital adalah orang yang sadar akan hal baik dan yang buruk, menunjukan
kecerdasan perilaku teknologi, dan bisa membuat pilihan yang tepat saat
menggunakan teknologi. Memanfaatkan TI untuk membentuk suatu komunitas,
pekerjaan, dan berekreasi.
Berekreasi adalah:
Komponen 1. Akses Digital --> Setiap orang punya hak untuk memakai fasilitas TIK,
tapi tidak setiap orang punya kesempatan yang sama untuk mengakses teknologi.
Komponen 3. Literasi Digital --> Proses belajar mengajar mengenai teknologi dan
pemanfaatan teknologi.
Komponen 4. Hak Digital --> Setiap warga digital mempunyai hak privasi,
kebebasan berbicara, dan lain-lain. Setiap warga digital juga punya kewajiban yang
harus terpenuhi, membantu pemanfaatan teknologi, mengikuti aturan yang berlaku.
Komponen 5. Etiket Digital --> Dibuat dengan tujuan menjaga perasaan dan
kenyamanan user lainnya.
Komponen 6. Keamanan Digital --> Warga digital harus hati-hati menjaga informasi
dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
Komponen 9. Kesehatan Digital --> Dibalik manfaat teknologi digital, ada beberapa
hal yang bisa mengancam kesehatan (baik fisik maupun mental). Untuk
mencegahnya, kita harus menyadari bahaya yang dapat ditimbulkan teknologi
digital.
|| T.H.I.N.K.||
T.H.I.N.K. Merupakan tata krama untuk menjadi Kewargaan Digital yang baik dan
benar, kita telah menyadari pentingnya kewargaan digital. Tata Krama Komunikasi
sinkron juga berkesenambungan denagn menggunakan konsep T.H.I.N.K. sebelum
kita berkomunikasi di dunia digital, baik itu e-mail, post facebook, twitter, blog,
forum, dan lain-lain. T.H.I.N.K. merupakan akronim dari:
- Is it True (Benarkah)?
Benarkah posting Anda? Atau hanya isu yang tidak jelas sumbernya?
- Is it Hurtful (Menyakitkankah)?
- Is it illegal (Ilegalkah)?
- Is it Necessary (Pentingkah)?
Pentingkah post Anda? Post yang tidak penting akan mengganggu orang lain.
- Is it Kind (Santunkah)?