Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

(EKONOMI MANAJERIAL)

PEMERINTAH, INVESTASI, BISNIS,


DAN EKONOMI NASIONAL

NAMA : ALTHER LIWE


NIM : 13061104244

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi disebuah negara adalah masalah perekonomian jangka panjang.
Selain itu pertumbuhan ekonomi disuatu negara, juga bisa dijadikan alat ukur untuk melihat atau
mengukur atau menganalisa tingkat perkembangan perekonomian dinegara tersebut.
Pertumbuhan ekonomi disuatu negara bisa disebabkan oleh banyak faktor. Bagi negara
negara maju, mereka bisa mengandalkan hasil produksi barang dan jasa mereka, tapi tidak
menutup kemungkinan pula adanya pinjaman yang mereka lakukan serta adanya investasi. Tapi
bagi negara negara yang sedang berkembang tentu saja akan sulit atau bisa dikatakan tidak
mudah jika harus mengandalkan faktor produksi barang dan jasa, maka dari itu faktor faktor
lain sangat menentukan, seperti halnya pinjaman dan investasi.
Analisis makro, tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh suatu negara diukur dari
perkembangan pendapatan nasional riil yang dicapai suatu negara /daerah. Dan menurut metode
pengeluaran dalam penghitungan pendapatan nasional, salah satu jenis agregatnya adalah
pengeluaran investasi.
Berkaitan dengan hal tersebut maka penulis memilih judul Pengaruh
Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi . Dimana dalam penulisan ini penulis membahas
tentang pengertian investasi hingga contoh atau implementasi suatu investasi yang bisa
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di suatu negara.
Pemerintah mempunyai peran penting dan strategis dalam penyelenggaraan kehidupan
bernegara yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan kesejahteraan warganya.
Secara umum tugas pemerintah dalam melayani kebutuhan dan kepentingan publik, dapat
dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu tugas di bidang ekonomi, dan tugas di luar
bidang ekonomi.
Dalam dunia nyata, selalu saja ada disparitas, atau kesenjangan potensi ekonomi
antardaerah atau antarnegara, sehingga ada daerah yang lebih maju dan daerah yang kurang maju
perekonomiannya. Bila keadaan ini dibiarkan bejalan sendiri (tanpa adanya koordinasi dan
kebijakan yang jelas dari pemerintah, baik pusat maupun daerah), maka biasanya ekonomi
daerah atau Negara yang lebih maju akan mengeksploitasi ekonomi daerah atau Negara yang
kurang maju.
Beberapa fakta yang berkaitan dengan hal-hal di atas, antara lain:
a. Modal atau dana cenderung mengalir dari daerah yang kurang maju ke daerah yang lebih
maju ekonominya. Hal ini mengakibatkan daerah yang kurang maju, menyediakan
modalnya semakin menipis dan sulit, dan pada gilirannya menyebabkan daerah yang
kurang maju cenderung menjadi terbelakang.
b. Tenaga kerja produktif cenderung pindah dari daerah yang kurang maju ke daerah yang
lebih maju. Hal ini tentunya menyebabkan jurang yang makin lebar antara daerah-kaya
dengan daerah-miskin.
c. Dalam transaksi perdagangan antardaerah biasanya daerah yang lebih maju cenderung
mendikte daerah yang kurang maju dan seterusnya.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana peran pemerintah dalam investasi (bisnis)?
2. Apa sajakah yang harus diketahui dalam investasi (bisnis)?
3. Bagaimana peran pemerintah dalam perekonomian nasional?
4. Bagaimana peran pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat?
BAB II
PEMBAHASAN

1. Investasi
a. Pengertian Investasi
Investasi merupakan salah satu cara sebuah organisasi atau perusahaan dalam
mengoptimalkan penggunaan kas jika terjadi surplus. Dengan berinvestasi maka dana yang
terdapat dalam perusahaan tidak menganggur. Investasi dapat dimaksud sebagai akumulasi dari
suatu bentuk aktiva untuk memperoleh manfaat dimasa yang akan datang.
Dengan adanya investasi maka organisasi mengharapkan beberapa keuntungan yaitu
terjaminnya manajemen kas, terciptanya hubungan yang erat dan memperkuat keuangan suatu
organisasi. Investasi merupakan unsur yang sangat penting dalam organisasi. Aktivitas investasi
yang dilakukan oleh organisasi akan dijadikan sebagai dasar penilaian manajemen kas suatu
organisasi.
Penilaian kinerja perusahaan ini sebagian atau seluruhnya dapat dinilai dari penggunaan
kas untuk investasi. Bagi suatu organisasi investasi adalah cara untuk menempatkan kelebihan
dana sedangkan untuk organisasi lainnya investasi merupakan sarana untuk mempererat
hubungan bisnis atau memperoleh suatu keuntungan perdagangan. Apapun motivasi suatu
organisasi dalam melakukan investasi tetap merupakan sarana dalam menentukan posisi
keuangan organisasi.
Kinerja investasi saat ini menunjukan trend positif yang cukup solid, bahkan disaat
perekonomian global mengalami perlambatan, investasi menjelma menjadi salah satu komponen
utama penopang pertumbuhan ekonomi menggantikan kinerja ekspor yang cenderung melambat.
Investasi juga dapat disebut juga sebagai portofolio keuangan.
Investasi ekonomi dalam bidang ekonomi memiliki pengertian, sebuah penyertaan modal
dengan jumlah tertentu untuk membiayai proses usaha dengan pembagian keuntungan sesuai
dengan kesepakatan.
Tapi dengan seiring perkembangan jaman, seperti sekarang ini. Banyak jenis investasi
yang bisa kita lakukan dengan modal yang tidak terlalu besar. Investasi bisa dilakukan secara
individu atau perorangan dengan berbagai macam tujuan investasi yang ada disekitar kita.
Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan
keuangan dan ekonomi, istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan
suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga
sebagai penanaman modal.
Investasi merupakan salah satu komponen pembentuk pertumbuhan ekonomi. Secara
sederhana, investasi diartikan sebagai pengeluaran barang modal yang diarahkan untuk
menunjang kegiatan produksi atau perluasan produksi (Samuelson dan Nordaus). Ini menjadikan
investasi mempunyai multiplier effect yang luas karena tidak hanya mendorong sisi produksi,
namun juga menstimulasi sisi komsumsi.
Investasi dapat didefinisikan sebagai menanamkan uang sekarang (present), guna
mendapatkan manfaat (balas jasa atau keuntungan) di kemudian hari (future). Menanamkan uang
sekarang berarti uang tersebut, yang seyogyanya dapat dikonsumsi, namun karena kegiatan
investasi, dialihkan untuk ditanamkan bagi keuntungan masa depan.
Investasi dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok penting, yaitu:
1. Investasi Terjadi Karena Suatu Keharusan (autonomous investment)
Investasi terjadi karena suatu keharusan adalah investasi yang terjadi secara otomatis.
Terwujudnya investasi autonomous ini tergantung dari masing-masing orang atau kelompok
untuk melakukannya. Besarnya investasi jenis ini tergantung dari pendapatan (income) yang
dimiliki oleh yang berdangkutan. Dapat dirumuskan:
Investasi autonomous = fungsi (income)
2. Investasi yang terjadi karena keinginan (induced investment)
Investasi karena keinginan adlah investasi yang disengaja karena diinginkan atau
direncanakan oleh seseorang, atau sekelompok orang, atau suatu organisasi, karena keinginan
masa depan. Dengan rumus :
Investasi yang disengaja = fungsi (Laba)

b. Manfaat Investasi
1. Investasi yang bermanfaat untuk umum (publik)
2. Investasi yang bermanfaat untuk kelompok tertentu
3. Investasi yang bermanfaat untuk pribadi atau rumah tangga

c. Jenis dan Karakteristik Investasi


1. Investasi menurut jenis
a. Investasi Langsung (Direct Investment)
Investasi langsung adalah investasi pada asset atau faktor produksi untuk melakukan usaha
(bisnis)
b. Investasi Tidak Langsung (Indirect Investment)
Investasi tidak langsung adlah investasi pada asset keuangan (financial assets) bukan pada asset
atau faktor produksi.
2. Investasi Menurut Karakteristik (Sifat dan Pelaku)
c. Investasi Publik (Public Investment)
Investasi publik adalah investasi yang dilakukan oleh negara atau pemerintah, untuk
membangun prasarana dan sarana atau infrastruktur guuna memenuhi kebutuhan masyarakat
(publik)
d. Investasi Swasta (Private Investment)
Investasi swasta adalah investasi yang dilakukan oleh masyarakat, khususnya para
pengusaha dengan tujuan mendapat laba. Investasi jenis ini disebut dengan profit motive.

d. Sumber daya investasi


Sumber daya investasi adalh factor yang sangat strategis dan diperlukan untuk
mewujudkan atau mendorong timbulnya aktivitas investasi. Tanpa adanya sumber daya, tidak
mungkin melakukan pengembangan investasi.
1. Sumber Daya Investasi Secara Makro
Secara makro sumber daya investasi dapat dikelompokkan menjadi sumber daya manusia
(SDM), sumber daya alam (SDA), dan sumber daya buatan (SDB).
a) Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber daya manusia adalah sumber daya yang paling penting bagi pengembangan
investasi. Karena manusia merupakan pencetus ide dan pemilik gagasan yang merupakan awal
dari berbagai kegiatan. Dengan demikian, pengertian SDM disini lebih ditekankan pada kualitas,
inovasi dan kreativitasnya.
Karena pengembangan investasi dan ekonomi masa depan lebih ditentukan oleh
pengetahuan, atau dikenal dengan knowledge economics. Sumber daya manusia, meliputi;
pengusaha, sebagai tenaga manejerial, maupun sebagai pekerja di berbagai sector investasi.
Bila dikaitkan dengan knowledge economics, maka sumber daya manusia yang
relevan dengan investasi, adalah sumber daya manusia yang berkualitas
yang terkait dengan wawasan, kemampuan, keahlian, serta moral dan etika,
yang berlaku di masyarakat. Hal ini dapat dijadikan perbandingan Negara
yang memiliki sumber daya manusia berkualitas, maka investasinya relative
baik.
Dengan demikian, maka tingkat pendidikan dan pelatihan yang diikuti
dan dikuasai oleh sumber daya manusia tersebut sangat berpengaruh pada
kualitas sumber daya dan investasi yang dilakukan. Semakin tinggi sumber
daya manusianya, maka semakin besar potensi investasi dan begitupun
sebaliknya.

b) Sumber Daya Alam (SDA)


Sumber daya ala mini menawarkan berbagai peluang kepada manusia untuk dimanfaatkan
secara optimal, melalui kegiatan investasi. Tanpa ada SDA yang dapat diolah dalam kegiatan
investasi, maka rangsangan pengembangan investasi tentu akan relative sulit. Berhubungan
dengan hal tersebut, bila dikaitkan dengan pengembangan investasi nasional, maka menjaga,
memelihara, dan mengolah sumber daya lingkungan ini adalah sangat penting.
Oleh karena itu pemerintah, sebagai penyelenggara Negara, perlu membuat dan
menegakkan peraturan dan perundang-undangan yang tegas, agar sumber daya investasi berupa
SDA ini dapat dijaga dan diwariskan kepada generasi berikutnya, karena semakin terjaga dan
terawatt SDA-nyay semakin besar peluang pengembangan investasi di wilayah tersebut.
c) Sumber Daya Buatan (SDB)
Sumber daya buatan (SDB) merupakan hasil karya manusia berupa fasilitas dan sarana
yang dibutuhkan untuk pengembangan investasi. Keberadaan sumber daya buatan ini dapat
menjadi factor yang mempercepat atau akselerator pengembangan investasi. Pengertian sumber
daya buatan (SDB), dapat berupa fisik (tangible), maupun nonfisik (intangible) yang memiliki
nilai strategis dan ekonomis dalam mendorong pengembangan investasi.
Sumber daya buatan yang berbentuk fisik (tangible) dapat berupa sarana fisik, yang
dibutuhkan untuk pengembangan investasi seperti jalan, jembatan, telepon, maupun investasi
yang sudah ada, yang dapat menjadi modal pengembangan investasi lainnya.
Sumber daya buatan yang berbentuk nonfisik (intangible) dapat berupa nilai-nilai dan
kebiasaan yang berkembang di masyarakat setempat, seperti kebiasaan berhemat, menabung dan
nilai-nilai budaya jujur, ramah-tamah, dan sebagainya, dapat menjadi factor yang mempengaruhi
perkembangan investasi di wilayah tersebut.

2. Sumber Daya Investasi Secara Mikro (Perusahaan)


Secara mikro perusahaan, sumber daya investasi pada intinya adalah daya saing usaha.
Komponen dari daya saing ini adalah sumber daya manusia, penguasaan asset fisik dan non fisik.
a. Sumber Daya Manusia (SDM)
Seperti telah disinggung di atas, bahwa sumber dayya manusia adalah kekayaan yang
paling strategis dan penting bagi pengembangan perusahaan. Karena pengembangan investasi
dan bisnis pada umumnya, terjadi karena dorongan para entrepreneur.
b. Penguasaan Asset Fisik (Tangible Assets)
Penguasaan asset fisik ini meliputi terhadap factor-faktor produksi fisik seperti tanah,
bangunan, mesin, dan peralatan yang berhubungan dengan kebutuhan factor produksi.
Penguasaan dan akses yang lancar terhadap pemenuhan factor produksi secara fisik ini sangat
mempengaruhi kelancaran, efisiensi, serta efektifitas operasi dan produksi. Tanpa adanya asset
fisik ini, tentu sulit bagi perusahaan untuk melakukan operasi dan produksi.
c. Penguasaan Asset nonfisik (Intangible Assets)
Pengertian penguasaan asset nonfisik adalah terhadap informasi tekhnoligi, kemampuan
inovasi dan kemampuan organisasi yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan usaha atau
investasinya.

e. Aktivitas Ekonomi dan Investasi


Kesejahteraan masyarakat suatu bangsa secara umum tergambar oleh Produk Domestik
Bruto (PDB), atau Gross domestic product (GDP), yang dihhasilakan oleh Negara tersebut.
Semakin tinggi PDB, semakin sejahtera masyarakatnya. Dengan demikian, maka tingkat
kesejahteraan masyarakat berkaitan erat dengan perkembangan investasi, yaitu berupa
penciptaan nilai tambah (value added)

f. Keterkaitan Investasi dengan pertumbuhan ekonomi


Seperti disinggung di muka, investasi adalah awal dari berbagai kegiatan ekonomi.
Dengan demikian, maka bila kegiatan investasi berkembang dengan baik dan efisien maka akan
diikuti oleh tumbuhnya kegiatan ekonomi lainnya.
Investasi merupakan kegiatan penciptaan tambah (value added) yang berakumulasi
menjadi produk domestic bruto (PDB). Di sisi lain secara makro investasi juga merupakan
bagian dari nilai tambah atau produk domestic bruto (PDB). Oleh karena itu, antara investasi dan
pertumbuhan ekonomi (PDB) mempunyai kaitan yang ditunjukkan oleh koefisien ICOR
(Incremental Capital Out Put Ratio).
Dengan menggunakan kedua informasi tersebut, dapat dicari data ICOR ekonomi
nasional, regional, maupun ICOR di masing-masing sector ekonomi. Dengan menggunakan
rumus :

Keterangan:
ICOR i : Incremental Capital Out Put Ratio tahun ke-i
PDB i : Produk Domestik Bruto tahun ke-i
PDB i-1 : Produk Domestik Bruto tahun ke-i-1
Investasi i : Investasi tahun ke-i

g. Peranan pemerintah dalam pengembangan investasi


Pemerintah mempunyai peranan penting dalam pengembangan investasi nasional, baik
yang dilakukan oleh negara melalui APBD berupa investasi publik, maupun investasi yang
dilakukan oleh swasta (private), domestik, maupun asing. Maka peran ini tidak boleh hilang,
dibatasi atau tidak bisa dihalangi aau dihilangkan oleh alasan globalisasi, atau perdagangan
bebas, ataupun alasan lainnya karena hakikat bernegara ada tiga hal yaitu:
a. Adanya wilayah
b. Adanya rakyat yang diperjuangkan kepentingannya
c. Adanya pemerintah yang berdaulat, baik ke dalam maupun ke luar

Setiap kebijakan negara yang dibuat oleh pemerintah tidak terlepas dari kepentingan nasional
negara tersebut yang terdiri dari :
a. Kepentingan ekonomi
b. Kepentingan pertahanan dan keamanan
c. Kepentingan politik
Peranan pemerintah dalam pengembangan investasi nasional sangat luas, secara umum peran
tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Peran Pengatur
Peran pengatur adalah peran pemerintah sebagai penyelenggara negara di bidang investasi.
Karena strategisnya fungsi pemerintah sebagai penyelenggara negara, pemerintah perlu
menetapkan
a. Investasi apa yang diperbolehkan;
b. Investasi apa yang dianjurkan;
c. Investasi apa yang dilarang;
d. Investasi apa yang dapat dilakukan oleh asing;
e. Investasi apa yang hanya boleh untuk UKM dan Koperasi;
f. Investasi apa yang hanya boleh untuk BUMN;
g. Investasi apa yang harus ada kemitraan dengan usaha lokal atau negara, dan seterusnya.

2. Peran Pengarah
Peran pengarah adalah peran dan tugas pemerintah dalam mengalokasikan atau
mengarahkan pemanfaatan sumber daya nasional secara efisien dan efektif. Bila peran ini dapat
berjalan dengan baik, maka investasi nasional dapat memberikan kesejahteraan yang optimal
bagi masyarakat. Peran pengarah ini diwujudkan dalam bentuk pengarahan untuk :
a. Investasi mana saja yang perlu dilindungi (protected) oleh negara
b. Investasi mana saja yang perlu dibantu (assisted) oleh negara
c. Investasi mana saja yang perlu didorong (promoted) pengembangannya

3. Peran Pengawas
Peran pengarah adalah peran dan tugas pemerintah dalam mengawasi penggunaan sumber
daya investasi nasional secara efisien dan efektif. Dalam mengawasi penggunaan sumber daya
nasional ini, khususnya untuk sumber daya investasi berupa sumber daya alam dan sumber daya
buatan (SDB), perlu dijaga dan dirawat dengan baik, agar dapat dimanfaatka oleh generasi
berikutnya.

2. Ekonomi Nasional
a. Kesejahteraan masyarakat dan aktivitas ekonomi
Kesejahteraan masyarakat tidak terlepas dari aktivitas ekonomi yang terjadi di
masyarakat tersebut. Aktivitas ekonomi akan menghasilkan nilai tambah ekonomi maupun nilai
tambah social di masyarakat. Nilai tambah tersebut antara lain berupa dihasilkannya barang dan
jasa, terbukanya kesempatan kerja, termanfaatkannya asset/faktor produksi yang idle
(menganggur), dihasilkannya surplus usaha maupun nilai tambah sosial.
b. Pemerintah dan kesejahteraan masyarakat
Tugas Negara secara umum adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dari sisi
ekonomi peningkatan masyarakat terdiri dari dua aspek, yaitu : aspek pendapatan (income) dan
aspek banyaknya pilihan konsumsi (number of choises) barang dan jasa yang tersedia bagi
masyarakat.
a. Aspek Peningkatan Pendapatan (Income)
Aspek peningkatan pendapatan (income), memerlukan dua faktor penunjang utama, yaitu
: tersedianya lapangan pekerjaan dan stabilitas nilai tukar (antara uang batrang dan jasa).
b. Aspek Semakin Banyaknya Pilihan Konsumsi Barang dan Jasa
Aspek semakin banyaknya pilihan konsumsi barang dan jasa bagi masyarakat memerlukan
faktor penunjang utama, yaitu semakin banyaknya investasi di berbagai sektor ekonomi yang
menghasilkan aneka barang dan jasa.

c. Perlunya peran aktif pemerintah dalam perekonomian nasional


Berdasarkan fungsi dari penyelenggara Negara untuk kesejahteraan masyarakat, maka
pemerintah tidak boleh menyerahkan perkembangan investasi kepada mekanisme pasar atau
pihak swasta saja. Namun harus mengatur dan mengawasinya. Peran dan proaktif pemerintah ini
diperlukan karena alasan-alasan berikut:
a. Mekanisme pasar hanya menunjukkan tanda (signal) atau orientasi jangka pendek, sehingga
tidak bisa digunakan sebagai landasan ekonomi jangka panjang.
b. Mekanisme pasar hanya berorientasi kepada eksploitasi sumber daya investasi saja tidak ada
orientasi pada pelestarian dan perawatan lingkungan dan modal sosial masyarakat.
Mekanisme pasar hanya berorientasi laba, tidak ada orientasi pemerataan atau keterpihakan
kepada kelompok yang lemah.

d. Pemerintah dan ekonomi public


Peran pemerintah di bidang ekonomi adalah mengelola ekonomi publik, atau
melaksanakan manajemen ekonomi publik. Pemerintah sebagai penyelenggara negara berperan
sebagai dinamisator dan regulator sekaligus sebagai fasilitator dari perekonomian nasional
berfungsi untuk:
a. Menciptakan iklim usaha yang kondusif
b. Mendorong pertumbuhan ekonomi nasional
c. Menciptakan persaingan nasional
d. Meningkatkan daya saing ekonomi nasional
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Investasi dapat didefinisikan sebagai menanamkan uang sekarang (present), guna


mendapatkan manfaat (balas jasa atau keuntungan) di kemudian hari (future). Menanamkan uang
sekarang berarti uang tersebut, yang seyogyanya dapat dikonsumsi, namun karena kegiatan
investasi, dialihkan untuk ditanamkan bagi keuntungan masa depan.

2. Manfaat Investasi
a. Investasi yang bermanfaat untuk umum (publik)
b. Investasi yang bermanfaat untuk kelompok tertentu
c. Investasi yang bermanfaat untuk pribadi atau rumah tangga
Investasi dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok penting, yaitu:
a. Investasi Terjadi Karena Suatu Keharusan (autonomous investment)
b. Investasi yang terjadi karena keinginan (induced investment)

3. Jenis dan Karakteristik Investasi


1. Investasi menurut jenis
a. Investasi Langsung (Direct Investment)
b. Investasi Tidak Langsung (Indirect Investment)
2. Investasi Menurut Karakteristik (Sifat dan Pelaku)
a. Investasi Publik (Public Investment)
b. Investasi Swasta (Private Investment)

4. Sumber Daya Investasi


a. Sumber Daya Investasi Secara Makro
1. Sumber Daya Manusia (SDM)
2. Sumber Daya Alam (SDA)
3. Sumber Daya Buatan (SDB)
b. Sumber Daya Investasi secara Mikro (Perusahaan)
1. Sumber Daya Manusia (SDM)
2. Penguasaan Kekayaan (Assets) Fisik atau Tangible Assets
3. Penguasaan Aset Nonfisik atau Intangible Assets

5. Aktivitas Ekonomi dan Investasi


Semakin tinggi PDB, semakin sejahtera masyarakatnya. Dengan demikian, maka tingkat
kesejahteraan masyarakat berkaitan erat dengan perkembangan investasi, yaitu berupa
penciptaan nilai tambah (value added)

6. Keterkaitan Investasi dengan pertumbuhan ekonomi


Investasi merupakan kegiatan penciptaan tambah (value added) yang berakumulasi
menjadi produk domestic bruto (PDB). Di sisi lain secara makro investasi juga merupakan
bagian dari nilai tambah atau produk domestic bruto (PDB). Oleh karena itu, antara investasi dan
pertumbuhan ekonomi (PDB) mempunyai kaitan yang ditunjukkan oleh koefisien ICOR
(Incremental Capital Out Put Ratio).

7. Peranan pemerintah dalam pengembangan investasi


Pemerintah mempunyai peranan penting dalam pengembangan investasi nasional, baik
yang dilakukan oleh negara melalui APBD berupa investasi publik, maupun investasi yang
dilakukan oleh swasta (private), domestik, maupun asing.

8. Pemerintah dan ekonomi publik


Peran pemerintah di bidang ekonomi adalah mengelola ekonomi publik, atau
melaksanakan manajemen ekonomi publik. Pemerintah sebagai penyelenggara negara berperan
sebagai dinamisator dan regulator sekaligus sebagai fasilitator dari perekonomian nasional.

9. Kesejahteraan masyarakat dan aktivitas ekonomi


Kesejahteraan masyarakat tidak terlepas dari aktivitas ekonomi yang terjadi di
masyarakat tersebut. Aktivitas ekonomi akan menghasilkan nilai tambah ekonomi maupun nilai
tambah social di masyarakat.

10. Pemerintah dan kesejahteraan masyarakat


Tugas Negara secara umum adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dari sisi
ekonomi peningkatan masyarakat terdiri dari dua aspek, yaitu : aspek pendapatan (income) dan
aspek banyaknya pilihan konsumsi (number of choises) barang dan jasa yang tersedia bagi
masyarakat.
11. Perlunya peran aktif pemerintah dalam perekonomian nasional
Peran dan proaktif pemerintah ini diperlukan karena alasan-alasan berikut:
a. Mekanisme pasar hanya menunjukkan tanda (signal) atau orientasi jangka pendek,
sehingga tidak bisa digunakan sebagai landasan ekonomi jangka panjang.
b. Mekanisme pasar hanya berorientasi kepada eksploitasi sumber daya investasi saja tidak
ada orientasi pada pelestarian dan perawatan lingkungan dan modal sosial masyarakat.
c. Mekanisme pasar hanya berorientasi laba, tidak ada orientasi pemerataan atau
keterpihakan kepada kelompok yang lemah.

B. Saran-saran
Saran dan masukan yang membangun sangat kami butuhkan guna menambah isi dan
manfaat yang ada. Karna kami menyadari bahwa apa yang telah kami sajikan ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, masukan sangatlah berguna bagi kami.
DAFTAR PUSTAKA

Faizal Noor, Henry, 2008, Ekonomi Manajerial, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai