Anda di halaman 1dari 64

Aat Uji M.

INDONESIA

MENGAMBIL MANFAAT
DARI HEWAN DAN
TUMBUHAN LAUT
Mengambil Manfaat dari Hewan
dan Tumbuhan Laut
Penyusun | Aat Uji M.
Editor | Sarjan Ramdani
Desain Cover | Andri Sheva
Tata Letak Isi | Yusuf Sobari
Diterbitkan pertama kali oleh | Penerbit Mitra Edukasi Indonesia

Redaksi:
Mitra Edukasi Indonesia
Jl. Pelindung Hewan Blk 25 Bandung
Telp/Fax 022-5222585
E-mail: mitraedukasi@gmail.com
Website: www.mitraedukasi.com

Cetakan Pertama, 2014


Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Katalog Dalam Terbitan (KDT)


Uji M, Aat
Mengambil Manfaat dari Hewan dan Tumbuhan Laut
Cet. 1 - Bandung: Mitra Edukasi Indonesia, 2014.
vi + 58 hlm. ; ilus ; 25 cm.
Bibliografi: hlm 57
ISBN: 978-602-1388-07-5
1. Mengambil Manfaat dari Hewan dan Tumbuhan Laut I. Judul
Prakata
Segala yang diciptakan oleh Yang Maha Kuasa,
pasti tidak ada yang sia-sia dan pasti semuanya
memiliki manfaat. Begitu pula dengan segala
sesuatu diciptakan oleh Yang Maha Kuasa
di lautan. Baik hewan maupun tumbuhan yang
ada di laut akan membawa manfaat bagi
makhluk lainnya, termasuk
bagi manusia.
Buku ini penulis susun sebagai salah satu bahan
perenungan dan pelajaran bagi kita tentang
manfaat hewan dan tumbuhan yang hidup di laut
yang mungkin manfaat tersebut belum banyak kita
ketahui. Buku ini sangat menarik untuk dibaca
karena disajikan secara sistematis dan menggunakan
bahasa yang menarik. Selain itu, buku ini juga
dilengkapi dengan gambar-gambar yang menarik.
Penulis berharap semoga buku ini dapat dijadikan
bahan pelajaran bagi kita semua.
Tidak lupa juga penulis mengucapkan
kepada berbagai pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian
buku ini. Selamat membaca
dan semoga bermanfaat.

Penulis

iii
iv
Daftar Isi

Prakata i

Bab 1
Pendahuluan 1

Bab 2
Aneka Jenis dan Manfaat Hewan Laut 3
A. Salmon 3
B. Hiu 6
C. Cumicumi 8
D. Teripang 13
E. Udang 17
F. Kerang 22
G. Kepiting 25
H. Anemon laut 28
I. Bintang Laut 32

Bab 3
Aneka Jenis dan Manfaat Tumbuhan Laut 35
A. Rumput laut 35
B. Ganggang/ Alga Laut 39
C. Fitoplankton 47

Bab 4
Penutup 49

Glosarium 52
Indeks 55
Daftar Pustaka 57
v
vi
Bagian 1

Pendahuluan

B umi disebut sebagai planet biru. Hal ini karenakan hampir 70 persen
planet Bumi yang kita tinggali ini terdiri atas perairan dan sebagian
besar perairan tersebut terdapat di lautan. Adapun laut adalah sekumpulan
air asin yang menggenangi suatu tempat yang sangat luas.
Air yang terdapat di laut terdiri atas campuran 96,5 persen air murni
dan 3,5 persen material lainnya, seperti garam-garaman, gas-gas terlarut,
bahan-bahan organik, dan partikel-partikel tak terlarut. Di tempat inilah
hidup hewan-hewan air asin dan tumbuhan-tumbuhan air asin yang
sangat banyak ragamnya. Makhluk hidup yang hidup di laut meliputi
jenis ikan, flora laut, kerang, dan lain-lain.
Sumber: gugusan-pulau-cingkuak.stat.kompasiana.com

Hampir 70 persen planet Bumi yang kita tinggali ini terdiri atas perairan.

2 Manfaat laut sangatlah banyak bagi kehidupan manusia. Dengan


diciptakannya laut oleh Yang Maha Pencipta, manusia bisa mengambil
M e n g am bi l M an f aat dar i He wa n d a n Tumb uha n La ut

manfaat dari sumber daya alam yang ada di dalamnya. Di antara sumber
daya alam laut yang paling banyak diambil untuk dimanfaatkan bagi
kehidupan manusia adalah hewan dan tumbuhan laut dengan segala
macam jenisnya.
Bagian 2
Aneka Jenis dan
Manfaat Hewan Laut
A. Salmon

Sumber: fotoikan.blogspot.com

Salmon

1. Klasifikasi Salmon
a. Kingdom: Animalia
b. Famili: Salmonidae
2. Karakteristik Salmon
Salmon adalah sejenis ikan laut dari famili Salmonidae. Ikan lain yang satu
famili dengan salmon adalah ikan trout. Perbedaan di antara keduanya
adalah ikan salmon bermigrasi dalam siklus hidupnya dari air tawar ke
lautan dan sebaliknya untuk berkembang biak. Sementara ikan trout
menetap. Salmon hidup di Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik.
Secara umum, salmon bermigrasi untuk berkembang biak. Salmon
lahir di perairan air tawar, bermigrasi ke lautan, lalu kembali ke air tawar
untuk berkembang biak.
Salmon muda menetap di perairan air tawar tersebut tempat mereka
dilahirkan, selama tiga tahun sebelum bermigrasi ke lautan. Pada masa
tersebut, mereka berwarna keperakan. Diperkirakan hanya 10% dari
jumlah telur yang selamat mencapai tahap ini.
Salmon menghabiskan waktu selama satu hingga lima tahun sebelum
mencapai usia kematangan seksual. Salmon dewasa akan kembali ke
tempat dia dilahirkan untuk berkembang biak. Untuk menuju ke proses
4 tersebut, beberapa jenis salmon mengembangkan taring. Warna mereka
akan menjadi gelap.
M e n g am bi l M an f aat dar i He wa n d a n Tumb uha n La ut

Jarak perjalanan yang dilakukan salmon sangat menakjubkan. Mereka


dapat mengarungi arus sungai sejauh 1.400 km dan mendaki setinggi
2.100 m dari lautan menuju tempat mereka dilahirkan.
Selama berada di air tawar dan muara, salmon muda memakan
serangga, amphipoda, dan crustacea lainnya. Ketika sudah besar, mereka
akan memakan ikan kecil.

3. Manfaat Salmon
Salmon adalah salah satu jenis ikan konsumsi terpopuler. Selain karena
teksturnya yang khas dan rasanya yang nikmat, ikan salmon kaya akan gizi
yang sangat bermanfaat untuk kesehatan. Salmon merupakan sumber
asam lemak omega-3 yang sangat berkhasiat. Berikut beberapa manfaat
salmon untuk kesehatan.
a. Mencegah penyakit jantung
Salmon mengandung asam lemak omega-3 yang membantu me-
ngurangi kolesterol dan trigliserida, mempertahankan kelenturan
pembuluh darah, dan menguatkan otot jantung.
b. Mencegah hipertensi
Asam lemak omega-3 membantu mengendalikan tekanan darah se-
hingga mencegah hipertensi (tekanan darah tinggi).
c. Menjaga kesehatan mata
Asam lemak omega-3 dan asam-asam amino membantu menjaga
kesehatan mata dan mencegah degenerasi makular, mata kering, dan
keletihan mata.
d. Melindungi tubuh terhadap radikal bebas
Salmon kaya akan selenium, suatu mineral yang membantu tubuh
melindungi sel-sel tubuh terhadap kerusakan radikal bebas yang dapat
melemahkan sel-sel tersebut terhadap serangan penyakit.
e. Melindungi kulit 5

Asam lemak omega-3 diketahui memiliki efek anti inflamasi (anti

A n e ka Je n i s dan M an f aa t He wa n La ut
radang) yang dapat melindungi kulit terhadap sinar matahari dan
kanker kulit.
f. Mengurangi depresi
Asam lemak omega-3 berperan mengurangi depresi dan menjaga
mood yang baik.
g. Melindungi tubuh terhadap kanker ginjal
Asam lemak membantu melawan carcinoma sel ginjal yang merupakan
bentuk kanker ginjal yang paling umum.
h. Menyehatkan otak
Asam lemak omega-3 di otak yang membantu fungsi otak dan ber-
peran mencegah penyakit alzheimer. Asam lemak omega-3 juga
membantu mencegah stroke karena mengendalikan kolesterol darah
dan menyehatkan pembuluh darah.
i. Mengurangi resiko diabetes
Asam lemak omega-3, vitamin D dan selenium yang terdapat pada
salmon membantu kerja insulin yang mengontrol kadar glukosa darah
sehingga mengurangi resiko diabetes.
j. Membantu mengendalikan berat badan
Salmon dikenal sebagai makanan yang mempercepat metabolisme
sehingga mengurangi kesempatan menumpuknya lemak tubuh.

Sayangnya, populasi ikan salmon di alam liar terus menurun dalam


dekade ini, terutama salmon Atlantik yang berkembang biak di Eropa
Barat dan Timur Kanada. Faktor yang memengaruhi menurunnya populasi
salmon di antaranya sebagai berikut.
Penangkapan secara berlebihan.
Proses penghangatan lautan dan sungai dapat menghambat proses
berkembang biak dan meningkatkan penyebaran parasit.
Hilangnya habitat yang digunakan untuk berkembang biak, degradasi
6 arus air, dan hilangnya material untuk proses berkembang biak ikan
salmon (misalnya, kerikil untuk menutupi kumpulan telur salmon).
M e n g am bi l M an f aat dar i He wa n d a n Tumb uha n La ut

Pembangunan bendungan dapat menghalangi laju ikan salmon me-


nuju tempat berkembang biak.

B. Hiu

Sumber: id.wikipedia.org

Ikan Hiu
1. Klasifikasi Hiu
a. Kingdom: Animalia
b. Filum: Chordata
c. Subfilum: Vetebrata
d. Kelas: Chondrichthyes

2. Karakteristik Hiu
Hiu adalah ikan dengan kerangka tulang rawan yang lengkap dan tubuh
yang ramping. Mereka bernapas dengan menggunakan lima liang insang
(kadang-kadang enam atau tujuh, bergantung pada spesiesnya). Hiu
mempunyai tubuh yang dilapisi kulit dermal denticles untuk melindungi
kulit mereka dari kerusakan, dari parasit, dan untuk menambah dinamika
air. Mereka mempunyai beberapa deret gigi yang dapat digantikan.
Ukuran hiu bermacam-macam, bergantung pada spesiesnya. Ada hiu
yang berukuran sebesar telapak tangan, yaitu hiu pigmi (Euprotomicrus
bispinatus) sebuah spesies dari laut dalam yang panjangnya hanya 22 cm.
Selain itu, ada juga hiu paus (Rhincodon typus) ikan terbesar yang mampu 7
tumbuh hingga sekitar 12 meter seperti ikan paus. Hiu jenis ini hanya

A n e ka Je n i s dan M an f aa t He wa n La ut
memakan plankton melalui alat penyaring di mulutnya. Hiu banteng
(Carcharhinus leucas) adalah yang paling terkenal dari beberapa spesies
yang berenang, baik di air laut maupun air tawar (jenis ini ditemukan di
Danau Nikaragua, di Amerika Tengah) dan di delta-delta.

3. Manfaat Hiu
Hewan laut ini belakangan diketahui memiliki kandungan senyawa yang
sering disebut squalamine. Senyawa ini dikatakan mampu melawan
berbagai virus mulai dari Hepatitis A dan B sampai dengan penyakit
kuning. Selain itu, hewan laut ini juga bermanfaat untuk melawan berbagai
penyakit kanker dan juga penyakit mata, serta diabetes.
C. Cumi cumi

Sumber: iptek.net.id

Cumi-cumi
8
1. Klasifikasi cumi-cumi
M e n g am bi l M an f aat dar i He wa n d a n Tumb uha n La ut

a. Kingdom: Animalia
b. Fillum: Mollusca
c. Kelas: Cephalopoda
d. Genus: Loligo
e. Spesies: Loligo pealii

2. Karakteristik cumi-cumi
Semua cumi-cumi memiliki tubuh yang berbentuk pipa, kepala yang
berkembang sempurna, dan 10 tangan yang panjang yang bermangkuk
penghisap. Pada umumnya cumi-cumi biasa berukuran sekitar 5,1 cm.
Namun, ada pula jenis cumi-cumi (Architeuthis princeps) atau cumi-cumi
raksasa berukuran hingga lebih dari 15 m. Cumi-cumi raksasa ini sering
ditemukan terdampar di sepanjang pantai Newfoundland. Banyak cumi-
cumi yang dapat mengubah warna tubuhnya dari cokelat menjadi ungu,
merah, atau kuning sebagai kamuflase agar terhindar dari ancaman pe-
mangsanya.
Sementara cumi-cumi yang
biasa dikonsumsi oleh manusia
adalah jenis Loligo Pealei. Cumi-
cumi jenis ini tersebar di perairan
Laut Tengah, Asia Timur, serta
sepanjang pantai timur Amerika
Utara. Cumi-cumi ada yang hidup
di dekat dengan permukaan air
dan ada pula yang hidup di tempat
yang dalam sekali atau palung
laut.
Selain itu, ada pula jenis cumi-
cumi terbang, (Ommastrephes
Sumber: asatrio.blogspot.com
bartrami). Cumi-cumi ini dapat
Anatomi tubuh cumi-cumi.
dibandingkan dengan ikan ter-
bang. Hewan ini sering melompat keluar dari air, terutama dalam cuaca
buruk, dan kadang-kadang terdampar di atas dek kapal nelayan.
9
Total jenis cumi-cumi yang tersebar di seluruh bagian dunia adalah

A n e ka Je n i s dan M an f aa t He wa n La ut
sekitar 300 spesies cumi-cumi yang berbeda. Di Indonesia, cumi-cumi
dikenal dengan beberapa istilah, seperti enus, nus, sotong, atau sontong
bunga.

3. Manfaat cumi-cumi
Menurut data dari Food and Agricultural Organization atau FAO, jumlah
moluska yang ditangkap untuk kepentingan komoditas komersial, pada
tahun 2012 adalah 3.173.272 ton dan 75,8% dari jumlah tersebut adalah
cumi-cumi yang dimakan.
Bahkan, cumi-cumi poligo atau jenis yang biasa kita makan, menurut
data US Commercial Fisheri, pada tahun 2008 tercatat sekitar 8 juta ekor
telah ditangkap di pesisir Pantai California. Hal ini dikarenakan kandungan
gizi dalam cumi-cumi baik untuk manusia, yaitu selenium, riboflavin, dan
vitamin B 12. Selain itu, tinta pada cumi-cumi juga dapat mencegah kanker.
Berikut adalah beberapa manfaat dari cumi-cumi.
a. Kandungan gizi yang tinggi
Ditinjau dari nilai gizi, cumi-cumi memiliki kandungan gizi yang luar
biasa karena kandungan proteinnya cukup tinggi, yaitu 17,9 g/100
gram cumi segar. Daging cumi-cumi memiliki kelebihan dibandingkan
dengan hasil laut lain, yaitu tidak ada tulang belakang, mudah dicerna,
memiliki rasa dan aroma yang khas, serta mengandung semua jenis
asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh.
Asam amino esensial yang dominan adalah leusin, lisin, dan
fenilalanin. Sementara kadar asam amino nonesensial yang dominan
adalah asam glutamat dan asam aspartat. Kedua asam amino tersebut
berkontribusi besar terhadap timbulnya rasa sedap dan gurih. Itu
sebabnya, secara alami cumi-cumi telah memiliki cita-rasa gurih
sehingga dalam pengolahannya tidak perlu ditambahkan penyedap
(seperti monosodium glutamat = MSG).
Cumi-cumi juga mengandung beberapa jenis mineral mikro
dan makro dalam jumlah yang sangat tinggi. Kadar mineral yang
10 terkandung pada cumi-cumi sangat bervariasi, walaupun dalam satu
spesies yang sama. Variasi ini bergantung pada keadaan lingkungan
M e n g am bi l M an f aat dar i He wa n d a n Tumb uha n La ut

tempat hidup, ukuran, dan umur.


Mineral penting pada cumi-cumi adalah natrium, kalium, fosfor,
kalsium, magnesium, dan selenium. Fosfor dan kalsium berguna untuk
pertumbuhan kerangka tulang sehingga penting untuk pertumbuhan
anak-anak dan mencegah osteoporosis pada masa tua. Selain kaya
akan protein, cumi-cumi juga merupakan sumber vitamin yang baik,
seperti vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B12, niasin, asam folat, serta
vitamin larut lemak (A, D, E, K).
Cumi-cumi juga mengandung TMAO (Trimetil Amin Oksida) yang
cukup tinggi. TMAO yang tinggi ini memberikan rasa yang khas terhadap
daging cumi-cumi. Daging cumi-cumi juga banyak mengandung
monoamino nitrogen yang menyebabkan cumi-cumi mempunyai
rasa manis. Kandungan sulfur yang cukup tinggi pada cumicumi juga
menyebabkan cumi-cumi berbau amis ketika mengalami perlakuan
pemasakan seperti direbus.
Berikut komposisi zat gizi pada 100 gram cumi-cumi.
Tabel 1: Tabel Komposisi Zat Gizi pada 100 gram Cumi-Cumi

Jenis Zat Gizi Kadar


Energi (kkal) 175
Air (g) 63,5
Protein (g) 17,9
Lemak total (g) 7,5
Asam lemak jenuh (g) 1,9
Asam lemak tidak jenuh tunggal (g) 2,7
Asam lemak jenuh ganda (g) 2,1
Kolesterol (mg) 260
Karbohidrat (g) 7,8
Abu (g) 1,6
Kalsium (mg) 39,0
Fosfor (mg) 251,1
11
Besi (mg) 1,0

A n e ka Je n i s dan M an f aa t He wa n La ut
Natrium (mg) 305,8
Kalium (mg) 279,0
Magnesium (mg) 38,0
Seng (mg) 1,7
Tembaga (mg) 2,1
Selenium (mkg) 51,8
Retinol (mkg) 11
Tiamin (mkg) 0,06
Riboflavin (mkg) 0,46
Niasin (mkg) 2,60
Asam folat (mkg) 9,00
Vitamin B12 (mkg) 1,23
Vitamin C (mg) 4,20
Asam fantotenat (mg) 0,51
Tabel 2: Tabel Asam Amino pada 100 gram Cumi-Cumi.

Asam Amino Kadar (g/100 g bahan)


Isoleusin 0,78
Leusin 1,27
Lisin 1,31
Metionin dan Sistein 0,64
Fenilalanin dan Tirosin 1,23
Treonin 0,76
Triftopan 0,20
Valin 0,78
Arginin 1,29
Asam glutamat 2,59
Asam aspartat 1,70

12 Alanin 1,07
Glisin 1,11
M e n g am bi l M an f aat dar i He wa n d a n Tumb uha n La ut

2. Kandungan kolesterol yang rendah


Kadar lemak pada daging cumi relatif rendah, yaitu 7,5 g/100 g
bahan, masing-masing terdiri atas 1,9 g asam lemak jenuh; 2,7 g asam
lemak tidak jenuh tunggal; serta 2,1 g asam lemak tidak jenuh ganda.
Termasuk ke dalam asam lemak tidak jenuh ganda adalah omega 3
yang dapat menurunkan kandungan kolesterol dalam darah.
3. Dapat mengaktifkan sel darah putih
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hiroki University Jepang,
tinta cumi-cumi dan sotong mempunyai banyak kegunaan, yaitu dapat
mengaktifkan sel darah putih untuk memerangi tumor. Hal tersebut
telah diujicobakan pada 15 ekor tikus yang mengidap penyakit tumor
ganas. Tikus itu diberikan suntikan tiga dosis cairan tinta sotong.
Hasilnya, hanya tiga tikus yang mati, sedangkan sisanya tetap hidup.
4. Dapat digunakan sebagai bumbu makanan
Selama ini tinta cumi-cumi belum banyak dikenal, terutama dalam
industri jasa boga. Tinta cumi-cumi sering tidak dibuang dan dibiarkan
di dalam daging cumi. Namun, beberapa negara, seperti Italia, telah
menggunakan tinta cumi-cumi sebagai salah satu bumbu masakan
pasta. Bahkan, di Jepang, kantong tinta cumi-cumi (sepio melanin)
yang berwarna hitam dipakai sebagai pengawet dan meningkatkan
flavor pada cumi asin. Selain itu, tinta cumi-cumi juga diaplikasikan ke
dalam berbagai makanan, seperti mie hitam, burger hitam, dan lain-
lain.
5. Menyembuhkan kulit bernoda dan berlubang
Biasanya pada penderita penyakit cacar, kulit menjadi bernoda dan
berlubang. Hal tersebut dapat diobati dengan menggunakan cumi-
cumi yang sudah dikeringkan, ditumbuk, dan disaring, lalu digunakan
sebagai bedak sebelum tidur

13
D. Teripang

A n e ka Je n i s dan M an f aa t He wa n La ut

Sumber: id wikipedia.org

Teripang
1. Klasifikasi Teripang
a. Kingdom: Animalia
b. Filum :Echinodermata
c. Kelas: Holothuroidea
d. Genus: Holothuria
e. Spesies: Holothuria .sp

2. Karakteristik Teripang
Teripang atau ketimun laut termasuk hewan inverebrata (tidak bertulang
belakang) dan termasuk filum echinodermata atau hewan berkulit duri.
Selain itu, teripang juga mempunyai kemampuan regenerasi sel yang
cepat. Maksud regenerasi sel yang cepat di sini adalah jika ada bagian
tubuh teripang yang terluka atau putus, bagian yang terluka atau putus
itu akan pulih dengan cepat dan tumbuh menggantikan bagian yang
terluka.
Teripang menggunakan tentakel mereka untuk makan. Teripang
14 biasanya makan terus-menerus karena mereka mencerna bahan organik
yang membusuk di pasir atau yang mengambang di sekitar mereka.
M e n g am bi l M an f aat dar i He wa n d a n Tumb uha n La ut

Sering kali teripang bertindak sebagai petugas kebersihan dasar laut,


menelan sejumlah besar pasir, menyerap setiap bahan organik sebelum
melepaskannya ke pasir. Teripang makan dengan perlahan. Sambil berjalan
mereka memakan bahan organik apa saja yang dapat dimakan
Teripang merupakan hewan invetebtara sehingga tidak memiliki
kerangka. Tidak adanya kerangka pada teripang merupakan suatu
keuntungan di sini karena menjadi fleksibel. Mereka dapat dengan mudah
menangkap dan menyaring makanan, baik dari arus laut maupun yang
dicarinya sendiri. Setelah makanan masuk ke mulut teripang, lalu makanan
berjalan ke perut sederhana, melalui usus tempat nutrisi dasar diserap,
sebelum akhirnya ampas sisa pencernaan dikeluarkan dari anus.

3. Manfaat Teripang
Teripang merupakan salah satu hewan laut yang bermanfaat karena dapat
menyembuhkan berbagai macam penyakit. Hal tersebut berdasarkan
penelitian berbagai ahli nutrisi yang sudah membuktikannya melalui
penelitian mereka.

Sumber: jeligamat.org
15
Teripang

A n e ka Je n i s dan M an f aa t He wa n La ut
Di antara adalah seorang ahli nutri Malaysia, Walter Kee Mun Yee.
Dia mengatakan bahwa teripang mengandung kolagen, MPS (Muco-
polysacharida), DHA (Docosahexaenoic Acid), dan EPA (Eicosapentaenoic
Acid). Selain itu, alumnus Wisconsin University itu mengatakan bahwa MPS
dalam bentuk kondroitin sulfat memulihkan sendi dan membangun tulang
rawan. Senyawa itu juga memberikan perlendiran pada dinding sel.
EPA dan DHA (disebut Omega 3) merupakan asam lemak rantai panjang
yang banyak ditemukan pada satwa lautan. DHA dan EPA bermanfaat
untuk pertumbuhan otak dan melancarkan sirkulasi darah. EPA dan Omega
3 sebagai pelarut kolesterol sehingga mencegah penyakit jantung. Ekstrak
teripang juga sangat bagus diberikan kepada wanita hamil, bukan anak-
anak. Pada beberapa penelitian spesifik, DHA tidak terlalu berkhasiat ketika
bayi sudah lahir. DHA menampakkan fungsinya ketika pembentukan otak
dan janin.
Zat zat aktif teripang yang membantu penyembuhan berbagai macam
penyakit di antaranya sebagai berikut.
a. Collagen : bahan perekat tulang, elastisitas kulit, dan pembuluh darah,
merangsang regenerasi sel yang baik.
b. Mucopolysacharide (MPS) : pengencer darah, pengendur syaraf, dan
penghilang rasa sakit.
c. Glucosamine + chondroitin sulfat : merangsang pertumbuhan tulang
rawan dan cairan persendian.
d. Holothurin : bahan antivirus, anti peradangan, dan anti sel kanker.
e. Omega 3 : memperbaiki kadar kolesterol, melarutkan endapan koles-
terol dalam pembuluh darah.
f. Chromium : memperbaiki kadar gula darah.

Adapun kandungan nutrisi yang ada dalam tubuh teripang adalah


sebagai berikut.
a. Protein 86,8%
b. Kolagen 80,0%
16 c. Mineral
d. Mukopolisakarida
M e n g am bi l M an f aat dar i He wa n d a n Tumb uha n La ut

e. Glucasaninoglycans (GAGs)
f. Antiseptik alamiah
g. Chondroitin
h. Omega-3, 6, dan 9
i. Asam Amino

Teripang kaya akan kolagen yang membantu regenerasi sel pada


tubuh kita jika dikonsumsi sehingga teripang memang terkenal ampuh
menyembuhkan luka. Hal ini telah dibuktikan oleh Dr Yacoob Hassan
dari Universitas Malaya, Malaysia. Dalam penelitiannya, tiga kelompok
kelinci, masing-masing terdiri atas 5 ekor disayat sehingga menimbulkan
luka sepanjang 10 cm. Luka sayat kelompok pertama diolesi air rebusan
teripang. Kelompok II diolesi yodium, dan kelompok III tanpa perlakuan.
Air rebusan teripang dan yodium diberikan tiga kali sehari. Dua hari
berselang luka kelompok pertama mengering, kelompok II tetap basah,
dan kelompok III terinfeksi.
Zat paling berpengaruh dalam teripang adalah protein yang mencapai
86 persen. Protein ini mudah diurai oleh enzim pepsin di lambung sehingga
mampu menembus jaringan mati. Dari jumlah itu, sekitar 80 persen
kolagen yang memicu regenerasi sel.
Dari berbagai macam teripang, hampir semua dapat dimakan dan
belum ada kasus keracunan oleh teripang sampai saat ini. Beberapa spesies
yang biasa diekstrak antara lain teripang pasir Holothuria scabra, teripang
hitam H.edulis, dan Stichopus variegatus.
Dari segi ekonomi, teripang termasuk hewan konsumsi yang mahal.
Harga teripang pasir misalnya, untuk sekilonya dibandrol Rp. 1.500.000.
Pantas sepotong teripang ukuran 10 X 6 cm harganya Rp. 35.000.
Meskipun begitu, di restoran-restoran yang menyajikan teripang masih
disesaki pengunjung. Kita patut bersyukur karena Tuhan menciptakan
makhluk yang multi manfaat ini. Oleh karena itu, sudah sebaiknya kita
menghargai alam yang menyediakan kelimpahan dan sumber daya yang
tidak terbatas.

17
E. Udang

A n e ka Je n i s dan M an f aa t He wa n La ut

Sumber: id.wikipedia.org

Udang
1. Klasifikasi Udang
a. Kingdom: Animalia
b. Fillum: Anthropoda
c. Kelas: Malacostraca
d. Genus: Penaus
e. Spesies: Penaus longicep

2. Karakteristik Udang
Udang hidup di semua jenis habitat perairan dengan 89% di antaranya
hidup di perairan laut, 10% di perairan air tawar, dan 1% di perairan
teresterial. Jumlah udang di perairan seluruh dunia diperkirakan sebanyak
343 spesies yang potensial secara komersil. Dari jumlah itu, 110 spesies
termasuk dalam famili Penaidae. Udang digolongkan ke dalam Filum
Arthropoda dan merupakan Filum terbesar dalam Kingdom Animalia.
Tubuh udang dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kepala
dan bagian badan. Bagian kepala menyatu dengan bagian dada disebut
18 cephalothorax, yang terdiri atas 13 ruas, yaitu 5 ruas di bagian kepala dan
8 ruas di bagian dada. Bagian badan dan abdomen terdiri atas 6 ruas. Tiap-
M e n g am bi l M an f aat dar i He wa n d a n Tumb uha n La ut

tiap ruas (segmen) mempunyai sepasang anggota badan (kaki renang)


yang beruas-ruas pula. Pada ujung ruas keenam terdapat ekor kipas empat
lembar dan satu telson yang berbentuk runcing.
Cephalothorax Abdomen
b
c d
a
e

f
h

i
j
k
g

Sumber: rizalbbapujungbatee.blogspot.com
Morfologi udang
Keterangan:
a = alat pembantu rahang
b = kerucut kepala
c = mata
d = cangkang kepala
e = sungut kecil
f = sungut besar
g = kaki jalan
h = kaki renang
i = anus
j = telson
k = ekor kipas

3. Manfaat Udang
Udang sangat cocok dimakan sesudah berolahraga karena mengandung
sumber protein yang padat nutrisi dan sangat rendah lemah. Udang
memang makanan yang rendah kalori dan lemak jenuh, tetapi kandungan
19
kolesterolnya cukup tinggi.

A n e ka Je n i s dan M an f aa t He wa n La ut
Berdasarkan penelitian para ilmuan, walaupun mengandung kadar
kolesterol yang cukup tinggi, saat dikonsumsi udang tidak langsung
menaikkan kadar kolesterol secara keseluruhan. Selain itu, kolesterol
yang terdapat pada udang sangat dibutuhkan untuk keseimbangan
homocysteine bagi tubuh orang yang aktif berolahraga, khususnya olahraga
angkat beban.
Homocysteine pada dasarnya adalah keseimbangan hormon yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan setiap sel tubuh, terutama sel pada otot.
Namun, bagi orang yang tidak aktif berolahraga, alangkah lebih baik
membakar dan mengukus udang sebelum disantap karena hal itu dapat
mengurangi kadar kolesterol yang terkandung dalam udang.
Berikut adalah manfaat mengkonsumsi udang untuk kesehatan.
a. Mencegah kanker
Setiap 85 gram udang kukus dapat mencukupi 48 persen dari jumlah
selenium harian tubuh. Kekurangan selenium telah dikaitkan dengan
berbagai jenis kanker, termasuk kanker prostat. Di samping mencegah
kanker, selenium juga mampu meningkatkan daya tahan tubuh
terhadap penyakit dan infeksi.

20
Sumber: omkicau.com
M e n g am bi l M an f aat dar i He wa n d a n Tumb uha n La ut

Udang

b. Menjaga kesehatan kulit, rambut, dan kuku


Shampoo dan pelembab kulit yang paling mahal sekalipun tidak
akan berguna bagi rambut dan kulit anda tanpa asupan protein yang
cukup.
c. Mencegah anemia
Udang mengandung 21 persen vitamin B12, yang merupakan nutrisi
penunjang produksi sel darah merah sehingga dapat membantu
mencegah penyakit anemia.
d. Meningkatkan energi
Kelelahan dan merasa lemas. Gejala tersebut merupakan indikasi
kurangnya kadar zat besi dalam tubuh. Udang sangat kaya kandungan
zat besinya. Dengan mengonsumsi udang, maka asupan zat besi,
yang merupakan nutrisi penting dalam pembentukan energi akan
terpenuhi.
e. Menguatkan tulang
Hewan yang termasuk dalam kelas Crustacea ini memiliki kandungan
fosfor dalam tubuhnya. Kalsium dan fosfor adalah dua zat yang
akan bekerja sama membentuk tulang dan gigi yang kuat. Dalam
mengonsumsi udang sebaiknya dimakan dengan kulit-kulitnya
karena kulitnya mengandung glucosamine yang bermanfaat untuk
pembentukan tulang rawan pada persendian tulang.
f. Membantu memproses lemak
Niasin (vitamin B3) yang terkandung dalam udang dapat membantu
proses lemak, karbohidrat, dan protein menjadi energi untuk tubuh.
Niasin juga berfungsi untuk menjaga kesehatan kulit dan mencegah
kulit bersisik.
g. Mengurangi resiko depresi
Sama seperti ikan, udang juga mengandung asam lemak esensial
dan omega-3. Penelitian menunjukkan bahwa omega-3 ini dapat
memberikan perlindungan kuat terhadap depresi dan dapat
membantu meningkatkan suasana hati untuk mereka yang telah 21
menderita gangguan tersebut.

A n e ka Je n i s dan M an f aa t He wa n La ut
h. Menyehatkan saluran prostat
Asupan zinc atau seng yang dibutuhkan oleh tubuh relatif sedikit,
yakni 10-15 mg setiap harinya. Dengan mengonsumsi udang
maka kebutuhan tubuh akan zat tersebut akan terpenuhi. Dengan
terpenuhinya zinc dalam tubuh kita maka pertumbuhan sel kanker
prostat akan diperlambat.
i. Menjaga kesehatan kelenjar tiroid
Udang dapat berkontribusi pada kesehatan kelenjar tiroid dengan
kandungan lembaga yang dimilikinya. Tiroid yang sehat dapat
meningkatkan aktivitas sel dan mengatur metabolisme dalam tubuh
dengan baik.
j. Menstabilkan kadar gula dalam darah
Makanan laut yang enak ini juga merupakan sumber magnesium
yang baik. Penelitian terbaru menyatakan bahwa magnesium dapat
membantu mencegah berkembangnya diabetes tipe kedua.
F. Kerang

Sumber: id.wikipedia.org
22
Kerang darang (Anadara granosa)
M e n g am bi l M an f aat dar i He wa n d a n Tumb uha n La ut

1. Klasifikasi Kerang
a. Kingdom: Animalia
b. Filum: Mollusca
c. Kelas: Pelecypoda

2. Karakteristik Kerang
Kerang adalah hewan air yang termasuk hewan bertubuh lunak (molusca).
Semua kerang memiliki sepasang cangkang (disebut juga cangkok atau
katup) yang biasanya simetri yang terhubung dengan suatu ligamen
(jaringan ikat). Pada kebanyakan kerang terdapat dua otot adduktor yang
mengatur buka-tutupnya cangkang.
Kerang tidak memiliki kepala (juga otak) dan hanya simping yang
memiliki mata. Organ yang dimiliki adalah ginjal, jantung, mulut, dan anus.
Kerang dapat bergerak dengan kaki berupa semacam organ pipih yang
dikeluarkan dari cangkang sewaktu-waktu atau dengan membuka-tutup
cangkang. Makanan kerang adalah plankton, dengan cara menyaring.
Kerang sendiri merupakan mangsa bagi cumi-cumi dan hiu.

3. Manfaat Kerang
Setiap mengunjungi rumah makan seafood, biasanya kita selalu
menemukan menu yang berasal dari kerang. Kerang biasa diolah menjadi
menu makanan yang nikmat, meskipun ada beberapa orang memiliki
alergi terhadap kerang.
Sebenarnya kerang memiliki manfaat untuk kesehatan kita. Sebagai
bahan makanan, kerang merupakan sumber vitamin B12 (cobalamin), yaitu
nutrisi penting bagi kesehatan kardiovaskular. Sistem kardiovaskular adalah
suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel.
Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH. Vitamin B12 dalam
kerang bermanfaat untuk menjinakkan homosistein, zat kimia yang dapat
merusak dinding pembuluh darah manusia.
Menurut penelitian, di dalam 100 gram kerang mengandung 33 23
persen vitamin B12 dari kebutuhan harian yang dibutuhkan oleh tubuh

A n e ka Je n i s dan M an f aa t He wa n La ut
kita. Mengonsumsi vitamin B12 juga akan melindungi kolon dari kanker
karena vitamin B12 mampu mencegah terjadinya mutasi sel. Kerang
juga kaya akan asam lemak omega 3, kalium serta magnesium. Zat-
zat ini mempunyai manfaat yang baik untuk membantu kinerja sistem
kardiovaskular sehingga baik untuk menjaga kesehatan jantung.
Mengonsumsi seafood, termasuk kerang minimal 1-3 kali per bulan
dapat mencegah terjadinya serangan stroke iskemik. Apabila kita
mengonsumsi makanan yang mengandung asam lemak omega 3 setiap
hari, misalnya kerang, resiko terjadinya penyakit jantung koroner akan
menurun secara signifikan.
Walaupun belum ada penelitian yang benar-benar membuktikan
kebenaran dari beberapa teori yang telah di buat tentang kerang, kerang
mengandung banyak vitamin dan mineral, terutama seng. Seng mampu
mengendalikan kadar progesteron, yang mempunyai pengaruh positif
terhadap libido manusia.
Untuk mendapatkan manfaat terbaik dari kerang dianjurkan untuk
mengonsumsi kerang yang dimasak dengan cara direbus atau dipanggang
daripada kerang yang dimasak dengan cara digoreng. Kandungan yang
terdapat di dalam kerang dan makanan laut lainnya adalah sumber utama
zat gizi mineral, seperti iodium (I), zat besi (Fe), seng (Zn), kalsium (Ca),
fosfor (P), kalium (K), selenium (Se), fluor (F), asam lemak omega 3, dan
lain-lain.
Mineral yang terkandung dalam makanan laut lebih mudah diserap
oleh tubuh dibandingkan dengan yang berasal dari serelia dan kacang-
kacangan. Dengan mengonsumsi kerang secara teratur maka secara
otomatis kita mendapat asupan kalsium yang memadai sehingga kita
dapat terhidar dari penyakit osteoporosis (tulang keropos).
Meskipun kerang mengandung kolesterol yang cukup tinggi, namun
kadar lemak total maupun lemak jenuhnya rendah. Bahkan, kerang
memiliki kandungan lemak tak jenuh ganda (Omega 3) yang tinggi.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa Omega 3 dengan karakteristiknya
yang unik mampu mencegah dan mengurangi penumpukan kolesterol
24
dan melekatnya bintik-bintik darah pada dinding pembuluh darah
M e n g am bi l M an f aat dar i He wa n d a n Tumb uha n La ut

yang merupakan penyebab utama serangan jantung dan stroke yang


mematikan.
Selain itu, kerang juga merupakan sumber vitamin larut lemak,
seperti vitamin A, D, E, dan K, dan juga vitamin larut air, seperti B-1, B-2,
B-6 (piridoxin), B-12, dan Niasin. Sekitar 300 gr kerang ternyata sudah
mencukupi kebutuhan harian B-12 tubuh, dan mengonsumsi vitamin B-12
secara teratur ternyata mampu melindungi kolon dari resiko kanker.
Kerang juga merupakan sumber protein hewani yang tergolong dalam
Complete Protein karena kadar asam amino essensial-nya yang tinggi (85%
95%) protein yang terkandung di dalam kerang menjadi mudah dicerna
oleh tubuh. Hal ini berarti kerang bisa dijadikan makanan diet yang tepat
untuk mereka yang membutuhkan protein tinggi seperti binaragawan.
Dalam sebuah penelitian di Universitas Washington di Seattle, Amerika
Serikat menyebutkan bahwa daya serap kolesterol kerang-kerangan
lebih rendah 25% dibandingkan dengan kolesterol ayam dan kepiting.
Dalam penelitian Marian T. Childs tersebut, mereka melibatkan delapan
sukarelawan normolipidemia (kadar lemak darah dalam kategori normal)
selama tiga minggu. Selama tiga minggu tersebut,
mereka menjalani diet berdasarkan sumber
kolesterolnya, seperti diet kerang
(diet standar + kerang), kepiting
(diet standar + kepiting), dan
ayam (diet standar + dada
ayam tanpa kulit).
Selain bermanfaat untuk kese-
hatan, kerang juga dapat dijadikan
sebagai bahan kerajinan. Salah
Sumber: adilkurnia.wordpress.com
satunya adalah mutiara, yaitu hasil
dari budidaya kerang yang terkenal Kerang juga menghasilkan mutiara.
di seluruh penjuru dunia karena keindahannya. Selain berbagai asesoris
dan kerajinan, bahan dasar kulit kerang kerap digunakan pula sebagai
hiasan rumah.
25

A n e ka Je n i s dan M an f aa t He wa n La ut
G. Kepiting

Sumber: id.wikipedia.org
Kepiting
1. Klasifikasi Kepiting
a. Kingdom: Animalia
b. Filum: Anthropoda
c. Kelas: Crustacea
d. Genus: Scylla
e. Spesies: Scylla spp.

2. Karakteristik Kepiting
Kepiting adalah binatang anggota krustasea berkaki sepuluh. Tubuh
kepiting dilindungi oleh kerangka luar yang sangat keras, tersusun dari
kitin, dan dipersenjatai dengan sepasang capit. Kepiting sejati mempunyai
lima pasang kaki, sepasang kaki yang pertama dimodifikasi menjadi
sepasang capit dan tidak digunakan untuk bergerak.
Kepiting terdapat di semua samudra dunia, khususnya di wilayah-
wilayah tropis. Rajungan adalah kepiting yang hidup di perairan laut dan
jarang naik ke pantai.
26
M e n g am bi l M an f aat dar i He wa n d a n Tumb uha n La ut

Sumber: educationaltoysinfo.info

Salah satu jenis kepiting.

Kepiting beraneka ragam ukurannya, dari ketam kacang, yang lebarnya


hanya beberapa milimeter, hingga kepiting laba-laba Jepang.
3. Manfaat Kepiting
Kepiting merupakan hewan laut yang banyak memiliki manfaat, khususnya
untuk kesehatan. Berikut adalah beberapa manfaat kandungan nutrisi
kepiting:

a. Kandungan protein yang tinggi berfungsi vital bagi tubuh sebagai


pembentuk enzim, pembentukan sel organ dan otot, pembentuk
hormon, perbaikan sel yang rusak, pengatur metabolisme, dan
pembentuk sistem kekebalan tubuh.
b. Kandungan vitamin B12 sangat baik untuk menghasilkan energi dan
pertumbuhan, meningkatkan metabolisme asam amino dan asam
lemak, produksi sel darah merah, serta meningkatkan kesehatan syaraf
dan kulit.
c. Asam lemak omega-3 dalam kepiting berfungsi menurunkan kadar
kolesterol jahat dalam darah sehingga mencegah penyakit kardio-
vaskular (jantung), meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan
fungsi sistem syaraf dan kesehatan mata, dan meningkatkan kecerdasan
27
otak apabila diberikan sejak dini.

A n e ka Je n i s dan M an f aa t He wa n La ut
d. Mineral selenium berperan sebagai antioksidan untuk mencegah
kerusakan sel dari radikal bebas penyebab kanker dan penyakit jantung.
Selenium diyakini berperan dalam mencegah kanker dan pengrusakan
kromosom, juga meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi
virus dan bakteri serta mencegah peradangan.
e. Mineral copper berfungsi sebagai komponen enzim redox, pem-
bentukan sel darah merah, otot, syaraf, tulang dan otak, serta mencegah
penyakit tulang dan syaraf.
f. Mineral zinc berfungsi untuk komponen pembentuk enzim-enzim
tubuh, sel darah merah, sistem kekebalan tubuh, mencegah pem-
besaran prostat, dan mencegah kerontokan rambut.
g. Kerang sangat cocok untuk menu diet yang tinggi protein karena me-
ngandung lemak jenuh yang sangat rendah hanya 0,2 gram/100 gram.
H. Anemon laut

28 Sumber: muhammadahsin.wordpress.com

Cribrinopsis albopunctata, salah satu spesies anemon laut yang mempunyai


M e n g am bi l M an f aat dar i He wa n d a n Tumb uha n La ut

tentakel dan mulut di bagian atasnya.

1. Klasifikasi Anemon Laut


a. Kingdom:Animalia
b. Phylum: Cnidaria
c. Class: Anthozoa
d. Upclass : Hexacorallia
e. Ordo: Actiniaria

2. Karakteristik Anemon Laut


Anemon laut sekilas terlihat seperti tumbuhan. Akan tetapi, jika diamati
lebih jauh, anemon laut merupakan jenis hewan. Anemon laut merupakan
salah satu jenis karang dari filum Cnidaria. Karang dan anemon laut adalah
anggota taksonomi kelas yang sama, yaitu Anthozoa.
Perbedaan utama adalah karang menghasilkan kerangka luar dari
kalsium karbonat, sedangkan anemon tidak. Lebih dari 1.000 spesies
anemon laut ditemukan di perairan pantai, perairan dangkal (terumbu
karang), dan perairan laut dalam di seluruh dunia.
Anemon laut adalah binatang invertebrata yang tidak memiliki tulang
belakang atau tidak memiliki skeleton pada seluruh tubuhnya. Anemon
merupakan hewan predator yang tampak seperti bunga, memiliki berbagai
bentuk, ukuran, dan warna sehingga disebut juga mawar laut. Tubuhnya
radial semetrik, columnar, dan memiliki satu lubang mulut yang dikelilingi
oleh tentakel. Tentakel dapat melindungi tubuhnya terhadap serangan
predator lain dan dapat pula digunakan untuk menangkap makanannya.
Anemon laut biasanya memiliki ukuran diameter tubuh 1-4 inchi (2,5-
10 cm), tetapi beberapa anemon ada juga yang dapat tumbuh mencapai
diameter tubuh 6 kaki (1,8 m).

29

A n e ka Je n i s dan M an f aa t He wa n La ut

Sumber: zeovit.com

Anemon laut.

Anemon laut tergolong binatang yang dapat memakan binatang apa


saja yang hidup di laut. Namun, anemon laut sebenarnya lebih bersifat
karnivora. Jenis makanan yang biasa disantap oleh anemon laut adalah
moluska, krustasea, ikan, dan berbagai invertebrata lainnya. Anemon laut
juga dapat memakan detritus, feses, dan bahan organik.
Penyebaran anemon laut sangat luas, mulai perairan subtropis hingga
perairan tropis. Di alam bebas, anemon ditemukan hidup secara soliter dan
bergerombol membentuk koloni. Anemon yang hidup soliter termasuk
dalam bangsa atau ordo Actinaria, sedangkan yang hidup bergerombol
termasuk dalam ordo Zoanthidea.
Anemon hidup di dasar laut menempel pada benda keras, pecahan
karang, dan pasir. Ada pula anemon laut yang sedikit membenamkan
bagian tubuhnya ke dasar tanah yang agak berlumpur. Anemon umumnya
dijumpai pada daerah terumbu karang yang kurang subur dan dangkal, di
goa, atau di lereng terumbu. Namun ada juga anemon laut yang hidup di
tepian padang lamun.

3. Manfaat Anemon Laut


Berbeda dengan hewan-hewan laut yang sudah disebutkan sebelumnya
30 (hampir semuanya memberikan manfaat untuk kesehatan), anemon laut
memiliki manfaat yang lebih beragam. Biota ini merupakan salah satu
M e n g am bi l M an f aat dar i He wa n d a n Tumb uha n La ut

komoditi perairan yang memiliki nilai ekonomis dan ekologis. Berikut ini
adalah beberapa manfaat dari anemon laut.
a. Sumber makanan
Biota ini sangat populer sebagai bahan makanan laut (sea food), ter-
utama di luar negeri, seperti Perancis, Jepang, Korea, dan Kepulauan
Pasifik bagian Timur.
b. Memiliki nilai ekonomis
Nilai ekonomis penting yang dimiliki hewan laut ini adalah dapat
dijadikan sebagai hewan pengisi akuarium yang sangat indah dan
menarik karena memiliki bentuk tubuh yang menyerupai bunga
beraneka warna. Jenis anemon laut, seperti Actinaria equima, Anemonia
sulcata, Bunodactis verrocosa, Redianthus malu, dan Stoichactis keuti
telah diekspor ke Singapura, Eropa, Amerika Serikat, dan Kanada
sebagai anemon hias untuk akuarium laut.
c. Bermanfaat dalam dunia farmasi
Anemon memiliki sel-sel penyengat (nematokis) yang mengandung
bioaktif potensial berupa toksin-toksin yang sangat berguna bagi dunia
farmasi, seperti polypeptide neurotoxin (Sh I), ShK, AsKS, BgK, HmK, AeK,
AsKC 1-3, BDS-I, BDS-II, APETx1, dan Gigantoxin II and Gigantoxin III dari
anemon Sticodaytyla gigantea, dan lain-lain.
d. Berperan dalam ekosistem terumbu karang
Anemon laut juga memiliki peranan dalam ekosistem terumbu karang.
Tidak kurang dari 51 spesies ikan karang melakukan simbiosis fakultatif
dengan anemon laut, khususnya di perairan tropis.
Antara kedua jenis binatang ini telah terjalin simbios yang bersifat
mutualisme. Anemon laut dan ikan Amphiprion dapat hidup dan
tumbuh dengan baik apabila hidup bersama-sama. Akan tetapi,
apabila sendiri-sendiri, pertumbuhan dan kelangsungan hidup salah
satu atau keduanya akan terganggu.
Menurut Shimek, ada 10 spesies anemon yang dapat menjadi
host bagi ikan-ikan giru, yaitu Adhesive anemone (Cryptodendrum 31

adhaesivum), Bulb-tipped anemone (Entacmaea quadricolor), Beaded

A n e ka Je n i s dan M an f aa t He wa n La ut
anemone (Heteractis aurora), Sebae anemone (Heteractis crispa), Ritteri
anemone (Heteractis magnifica), Malu anemone (Heteractis malu),
Long-tentacled anemone (Macrodactyla doreensis), Gigantic carpet
anemone (Stichodactyla gigantea), Haddoni atau green carpet anemone
(Stichodactyla haddoni), dan Mertens carpet anemone (Stichodactyla
mertensii).
Seperti halnya karang dan beberapa biota bentik lainnya, pada
sel-sel endodermis anemon laut berlimpah sel-sel zooxanthellae
sebagai simbion intraselluler. Zooxanthellae adalah sel tunggal berupa
alga dinoflagellata (cokelat keemasan) yang hidup bersimbiosis dalam
sel-sel beberapa binatang laut, seperti kebanyakan terumbu yang
membentuk karang di daerah tropis.
Dengan adanya anemon maka semakin beragamnya struktur
tropik pada ekosistem terumbu karang. Kehadiran ikan-ikan karang ini
berdampak positif terhadap penambahan bahan organik yang berasal
dari fecesnya. Dengan adanya kemampuan bakteri di terumbu maka
bahan organik tersebut dapat segera dimanfaatkan oleh biota-biota
yang berasosiasi dengan terumbu karang, termasuk zooxanthellae dan
alga lainnya.

I. Bintang Laut

32
M e n g am bi l M an f aat dar i He wa n d a n Tumb uha n La ut

Sumber: republik-tawon .blogspot.com

Bintang laut

1. Klasifikasi Bintang laut


a. Kingdom: Animalia
b. Filum : Echinodermata
c. Kelas: Asteroidea
d. Genus : Asteroidea
e. Spesies : Asterogidea sp, Asteropecten irregularis,
Crossaster dan Culeitin
2. Karakteristik Bintang Laut
Bintang laut (dalam bahasa Inggris disebut starfish), sangat jauh
hubungannya dengan ikan. Bintang laut merupakan hewan simestri
radial dan umumnya memiliki lima atau lebih lengan. Bintang laut tidak
memiliki rangka yang mampu membantu pergerakan. Rangka mereka
berfungsi sebagai perlindungan dari serangan musuh. Sementara untuk
membantu pergerakannya, hewan laut yang satu ini menggunakan kaki-
kaki tabungnya. Umumnya mereka merayap sepanjang dasar laut dalam
kecepatan yang cukup rendah.

3. Manfaat Bintang laut


Berdasarkan hasil riset yang dilakukan beberapa ilmuwan di London,
bintang laut dapat dijadikan obat untuk penderita penyakit asama dan
radang sendi atau arthritis. Selain itu, tim peneliti dari Scottish Association
for Marine Science telah mempelajari bahan berlendir yang melapisi tubuh
bintang laut berduri.
33
Saringan

A n e ka Je n i s dan M an f aa t He wa n La ut
Anus

Lambung

Mulut
Syaraf Usus Kaki
Saluran membujur

Sumber: theo766hi.wordpress.com

Anatomi tubuh bintang laut.


Para peneliti percaya bahwa lendir tersebut dapat dijadikan senjata
baru untuk mengobati penyakit inflamasi atau peradangan seperti asm
asma dan radang sendi. Menurut Dr. Bavinton, yang merupakan peneliti
utama dalam riset ini, penyakit peradangan, seperti asma dan radang
sendi merupakan kondisi yang terjadi ketika respon alami tubuh terhadap
infeksi dipercepat di luar kendali. Hal ini membuat sel darah putih (leukosit)
yang bertugas memerangi infeksi mulai menumpuk di pembuluh darah
dan menempel pada sisi-sisinya sehingga dapat menyebabkan kerusakan
jaringan.
Lendir bintang laut dapat digunakan untuk melapisi pembuluh darah
yang akan membiarkan sel darah putih mengalir dengan mudah. Hal ini
karena sel darah putih harus tetap mengalir pada pembuluh darah.

34
M e n g am bi l M an f aat dar i He wa n d a n Tumb uha n La ut
Bagian 3
Aneka Jenis dan Manfaat
Tumbuhan Laut
A. Rumput laut

35

Sumber: arhild.wordpress.com

Rumput laut spesies Eucheuma cottoni.

1. Klasifikasi Rumput Laut


a. Kingdom: Plantae
b. Divisio: Rhodophyta
c. Kelas: Rhodophyceae
d. Ordo: Gigartinales
e. Famili: Solieriaceae
f. Genus: Eucheuma
g. Spesies: Eucheuma cottonii

2. Karakteristik Rumput Laut


Rumput laut tumbuh hampir di seluruh bagian hidrofis sampai batas
kedalaman sinar matahari masih dapat mencapainya. Rumput laut hidup
sebagai fitobento dengan menancapkan dirinya pada subrat lumpur, pasir,
dan sebagainya.
Perkembangbiakan rumput laut pada dasarnya ada dua macam, yaitu
secara kawin (generatif ) antara gamet jantan dan gamet betina dan secara
tidak kawin (vegetatif ), konjugatif, dan peresponan.

3. Kandungan Kimia Rumput Laut


Kandungan rumput laut umumnya adalah mineral esensial (besi, iodin,
aluminum, mangan, kalsium, nitrogen dapat larut, phosphor, sulfur, khlor,
36 silicon, rubidium, strontium, barium, titanium, cobalt, boron, copper, kalium,
dan unsur-unsur lainnya), asam nukleat, asam amino, protein, mineral,
M e n g am bi l M an f aat dar i He wa n d a n Tumb uha n La ut

trace elements, tepung, gula, dan vitamin A, D, C, D E, dan K. Kandungan


kimia penting lainnya adalah karbohidrat yang berupa polisakarida, seperti
agar-agar, karagenan, dan alginat. Rumput laut yang banyak dimanfaatkan
adalah dari jenis ganggang merah. Hal ini karena selain mengandung agar-
agar, karagenan dan alginat, juga mengandung porpiran dan furcelaran.
Jenis ganggang cokelat ini pun juga sangat potensial, seperti jenis
Sargassum dan Turbinaria. Hal ini karena ganggang cokelat ini mengandung
pigmen klorofil a dan c, beta carotene, filakoid, violasantin dan fukosantin,
pirenoid, dan cadangan makanan berupa laminarin, dinding sel yang
terdapat pada selulosa dan algin.
Berdasarkan strukturnya, karagenan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu
kappa, iota, dan lambda karagenan. Karagenan pada ganggang merah
merupakan senyawa polisakarida yang tersusun dari Dgalaktosa dan
L.-galaktosa 3,6 anhidrogalaktosa yang dihubungkan yang dihubungkan
oleh ikatan 1-4 glikosilik.
Kandungan rumput laut umumnya adalah mineral esensial (besi, iodin,
aluminum, mangan, kalsium, nitrogen dapat larut, phosphor, sulfur, chlor,
silicon, rubidium, strontium, barium, titanium, cobalt, boron, copper, kalium,
dan unsur-unsur lainnya), asam nukleat, asam amino, protein, mineral, trace
elements, tepung, gula dan vitamin A, D, C, D E, dan K. Komposisi kimiawi
dari beberapa jenis rumput laut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3: Komposisi Kimiawi Beberapa Jenis Rumput Laut

Serat
Karbohidrat Protein Lemak Air Abu
Jenis RL Kasar
% % % % %
%

E. Cottonii 57.52 3.46 0.93 14.96 16.05 7.08

Sargassum sp 19.06 5.53 0.74 11.71 34.57 28.39

Turbinari sp 44.90 4.79 1.66 9.73 33.54 16.38

Glacelaria sp 41.68 6.59 0.68 9.38 32.76 8.92


37
Sumber: Yunizal, 2004

A n e ka Je n i s dan M an f aa t Tu mb uhan La ut
Penggunaan jenis rumput laut E.cottonii tidak hanya terbatas sebagai
makanan utama pada industri karagenan, tetapi juga dapat digunakan
sebagai bahan utama dalam pembuatan makanan dan juga merupakan
sumber gizi yang baik. Selain itu, jenis rumput laut E.cottonii juga merupa-
kan sumber mineral yang baik.

Tabel 4: Kandungan Mineral Rumput Laut E.cottonii sp.

Jenis Mineral Nilai Satuan


Mineral Ca 22,39 ppm
Mineral Fe 0,121 ppm
Mineral Cu 2,763 ppm
Riboflavin 2,7 mg/100g
Vitamin C 12 mg/100mg
Karagenan 61,52 %
Sumber: Istini et al, 1989
4. Manfaat Rumput Laut
Rumput laut mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita. Apalagi bagi
masyarakat di pesisir pantai. Namun, tidak banyak orang yang mengetahui
manfaat rumput laut.
Sebenarnya banyak khasiat dan manfaat yang dapat kita peroleh
dengan mengonsumsi rumput laut. Bagi sebagian orang, rumput laut
hanya biasa digunakan sebagai bahan pokok pembuatan agar-agar.
Namun, rumput laut juga bisa dimanfaatkan menjadi temuan baru yang
unik dan bernilai tinggi.
Hasil olahan rumput laut di Indonesia di antaranya agar-agar, karagenan,
dan alginat, yang merupakan hidrokoloid. Dengan beberapa sifat yang
dimiliki rumput laut, maka olahan tersebut dapat berfungsi sebagai gelling
agent, thinkener, viscosi fiying agent, atau sebagai emulsifying agent. Untuk
lebih jelasnya, manfaat rumput laut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5: Manfaat Agar, Karagenan, dan Alginat

38
Pemanfaatan Agar Karagenan Alginat
M e n g am bi l M an f aat dar i He wa n d a n Tumb uha n La ut

Makanan dan susu ya ya ya

Es krim, yoghurt, waper cream - - -

Coklat susu, puding instan ya - -

Minuman ya ya ya

Minuman ringan, jus buah ya - -

Roti - - -

Kembang gula - ya -

Daging, ikan dalam kaleng - - -

Saus, sallad dressing, kecap ya - -


Makanan diet ya ya ya

Jelly, jam, sirup, puding - - -

Makanan lain ya ya ya

Makanan bayi ya - -

Nonpangan ya ya ya

Pet food - - -

Makanan ikan ya ya -

Tekstil, kertas - ya -

Farmasi dan kosmetik ya ya ya

Sampo, pasta gigi, obat tablet ya - -


39
Bahan cetak gigi, obat salep ya ya -

A n e ka Je n i s dan M an f aa t Tu mb uhan La ut
B. Ganggang/ Alga Laut
Ganggang atau alga (Algae) adalah sekelompok organisme autotrof yang
tidak memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan
dapat dianggap tidak memiliki organ seperti yang dimiliki tumbuhan
(akar, batang, daun, dan sebagainya). Karena itu, alga pernah digolongkan
pula sebagai tumbuhan bertalus.

1. Klasifikasi Alga
Oleh para ahli Biologi, alga diklasifikasikan berdasarkan pigmen dominan
yang dikandungnya. Pigmen yang terdapat pada alga adalah klorofil,
karoten, fikoeritrin, fukosantin, dan fikosianin. Alga diklasifikasikan menjadi
beberapa jenis, yaitu alga hijau, alga keemasan, alga cokelat, alga merah,
alga hijau biru, dan alga api. Namun, yang habitat hidupnya di laut adalah
alga hijau, alga cokelat, alga merah, dan alga hijau biru.
a. Alga Hijau (Chrolophyta)

Sumber: oseanografi.lipi.com
40 Alga Hijau
M e n g am bi l M an f aat dar i He wa n d a n Tumb uha n La ut

1) Karakteristik Alga Hijau


Chlorophyta disebut juga alga hijau. Disebut alga hijau karena
pigmen dominan yang dikandungnya berwarna hijau. Pigmen
berwarna hijau tersebut adalah klorofil. Klorofil dalam alga hijau
terkumpul dalam suatu organel sel yang disebut kloroplas. Pada
anggota phylum Chlorophyta, bentuk dari kloroplasnya bermacam-
macam. Kloroplas ini ada yang berbentuk mangkok, contohnya
Chlorella. Ada juga kloroplas yang berbentuk spiral, contohnya
Spirogyra. Selain itu, ada juga kloroplas berbentuk bintang,
contohnya Ygnema.
2) Manfaat Alga Hijau
Alga hijau sangat bermanfaat, khususnya dalam bidang kesehatan.
Berikut ini adalah manfaat dari alga hijau.
(a) Makanan yang mengandung alga hijau jenis Chlorella dapat
melindungi dan meningkatkan kesehatan tubuh serta me-
lindungi organ vital seperti jantung, hati dan ginjal, serta
mempercepat regenerasi sel-sel tubuh.
(b) Alga hijau dapat membantu detoksifikasi bahan kimia dan
logam berat, seperti timah, merkuri, cadmium, arsenik, alumini-
um, dan uranium.
(c) Alga hijau dapat menurunkan kolesterol, mempercepat pe-
nyembuhan luka, dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.
(d) Alga hijau mengandung klorofil yang tinggi, vitamin, mineral,
serat makanan, asam nukleat, asam amino, enzim, dan beta
karoten. Selain itu, alga ini pun mengandung protein yang
tinggi, yakni 60,5 persen dan lebih tinggi dibandingkan dengan
sumber protein lainnya, seperti susu, ikan, dan daging sapi.
b. Alga Cokelat (Phaeophyta)

41

A n e ka Je n i s dan M an f aa t Tu mb uhan La ut

Sumber: id.wikipedia.org

Alga cokrlat spesies Fucus disticus.


1) Klasifikasi Alga Coklat
(a) Domain: Eukariota
(b) Kingdom: Chromalveolata
(c) Filum : Heterokontophyta
(d) Kelas: Phaeophyceae
2) Karakteristik Alga Cokelat
Alga cokelat atau Phaeophyta adalah salah satu kelas dari dari
alga berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Pigmen yang
lebih dominan adalah pigmen xantofil yang menyebabkan alga
berwarna cokelat. Pigmen lain yang terdapat dalam Phaeophyta
adalah klorofil dan karoten.
Semua alga cokelat berbentuk benang atau lembaran, bah-
kan ada yang menyerupai tumbuhan tingkat tinggi dengan
bagian-bagian serupa akar, batang, dan daun. Umumnya, alga
cokelat bersifat makroskopis, dan dapat mencapai ukuran lebih
dari 30 meter, dan mempunyai gelembung-gelembung udara
42
yang berfungsi sebagai pelampung. Hampir semua alga cokelat
terdapat di laut, terutama di laut yang dingin.
M e n g am bi l M an f aat dar i He wa n d a n Tumb uha n La ut

3) Manfaat Alga Cokelat


Alga cokelat banyak mengandung vitamin dan mineral yang
seimbang dan bermanfaat, seperti kalsium, magnesium, iron,
copper, mangan, zin, boron, dan iodine. Selain itu, alga cokelat
mengandung serat, asam amino, dan B-kompleks.
Alga cokelat juga mengandung beberapa zat aktif, yang dapat
mengurangi risiko terkena stroke akibat penyumbatan pembuluh
darah, seperti sebagai berikut.
(a) Alginate, yakni serat tak larut yang berperan mengurangi kadar
lemak, trigliserida, serta kolesterol dalam darah sehingga
terkontrol.
(b) Laminarin sebagai zat anti penggumpalan darah yang mem-
bantu mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.
(c) Lodium organik, membantu mengoptimalkan fungsi tiroid
untuk metabolisme tubuh lebih baik.
(d) Mineral koloidal yang mudah diserap oleh tubuh.
(e) Kandungan lain yang berguna bagi pasien pasca-stroke adalah
fucoidan, yaitu suatu polisakarida kompleks yang membantu
memperbaiki daya ingat dan sistem motorik pascastroke serta
meregenerasi sel-sel baru untuk kesehatan menyeluruh.
(f ) Fucoidan dalam alga cokelat mampu menghambat pem-
bentukan bekuan darah sehingga menurunkan resiko ter-
serang penyakit jantung dan stroke.
(g) Fucoidan dalam alga cokelat mempercepat fungsi motorik
pada minggu pertama dan perbaikan memori.
(h) Alga cokelat mengubah aktivitas enzim di liver yang me-
ngontrol metabolisme asam lemak sehingga menurunkan
kadar lemak dalam darah. Selain itu, dapat juga meningkatkan
pembakaran lemak di liver.
(i) Alga coklat membantu menurunkan kadar kolesterol sebanyak
43
26,5% dan trigliserida sebanyak 36,1% (Cardiovascular Center
di RS Sakhalin, Rusia).

A n e ka Je n i s dan M an f aa t Tu mb uhan La ut
c. Alga Merah (Rhodophyta)

Sumber: id.wikipedia.org

Alga merah
1) Klasifikasi Alga Merah
(a) Kingdom : Plantae
(b) Domain : Eukariota
(c) Filum : Rhodophyta
(d) Kelas : Florideophyceae
Bangiophyceae
Cyanidiophyceae
2) Karakteristik Alga Merah
Alga merah atau Rhodophyta adalah salah satu filum dari alga
berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Warna merah pada
alga ini disebabkan oleh pigmen fikoeritrin yang jumlahnya
lebih banyak dibandingkan dengan pigmen klorofil, karoten, dan
xantofil.
Alga ini pada umumnya bersel banyak (multiseluler).
Panjangnya antara 10 cm sampai 1 meter dan berbentuk berkas
atau lembaran. Sebagian besar alga merah hidup di laut, banyak
44
terdapat di laut tropika. Alga merah yang banyak ditemukan di
laut adalah Gelidium dan Graciliaria, sedangkan Euchema spinosum
M e n g am bi l M an f aat dar i He wa n d a n Tumb uha n La ut

menyukai laut dangkal.


3) Manfaat Alga Merah
Alga merah merupakan sumber makanan bagi ikan dan hewan
lain yang hidup di laut. Jenis ini juga menjadi bahan makanan bagi
manusia, misalnya Chondrus cripus (lumut Irlandia) dan beberapa
genus Porphyra.
Chondrus cripus dan Gigortina mamilosa menghasilkan karagen
yang dimanfaatkan untuk penyamak kulit, bahan pembuat krem,
dan obat pencuci rambut. Alga merah lain, seperti Glacilaria
lichennoides, Euchema spinosum, Gelidium, dan Agardhiella di-
budidayakan karena dapat menghasilkan bahan serupa gelatin
yang dikenal sebagai agar-agar. Adapun manfaat dari gel ini di
antaranya sebagai berikut.
(a) Digunakan oleh peneliti sebagai media untuk mengembang-
biakan bakteri.
(b) Digunakan sebagai fase padat pada elekforisis gel.
(c) Digunakan untuk zat pengental dalam banyak makanan.
(d) Digunakan sebagai zat perekat pada tekstil.
(e) Digunakan sebagai obat pencahar (laksatif ).
(f ) Digunakan sebagai makanan penutup.
d. Alga Hijau Biru (Cyanobacteria)

45

A n e ka Je n i s dan M an f aa t Tu mb uhan La ut

Sumber: blog.ub.ac.id

Alga hijau biru

1) Klasifikasi Alga Hijau Biru


a) Kingdom: Monera
b) Divisi : Cyanophyceae
c) Ordo : Chroococcales
Chamaesiphonales
Hormogonales
2) Karakteristik Alga Hijau Biru
Alga hijau biru (cyanobacteria) merupakan bentuk alga yang
paling sederhana. Contoh spesies ini adalah Nostoc dan Calothrix.
Seperti namanya, alga ini berwarna hijau biru yang hidup soliter
atau dalam koloni.
Alga hijau biru mengandung klorofil dan phycolilins. Alga jenis
ini merupakan organisme prokariotik yang menyerupai bakteri
sehingga alga hijau biru ini sering dianggap organisme yang mirip
bakteri dan tumbuhan.
3) Manfaat Alga Hijau Biru
Hingga sekarang belum ditemukan alga hijau biru yang merugikan
manusia, bahkan dapat dikatakan hampir semua alga hijau biru
46 menguntungkan. Berikut ini berapa manfaat alga hijau biru.
(a) Jenis alga hijau biru bersel satu merupakan vegetasi perintis.
M e n g am bi l M an f aat dar i He wa n d a n Tumb uha n La ut

Hal ini karena alga tersebut mampu mengawali kehidupan


sebelum organisme lainnya dapat hidup di suatu tempat.
(b) Sejumlah alga hijau biru berfilamen (bentuk benang) dapat
mengikat nitrogen (N2) bebas dari atmosfer dan diubah
menjadi amoniak (NH3) sehingga dapat berperan dalam proses
penyuburan tanah.
(c) Anabaena azollaeu, hidup bersimbiosis dengan Azolla pinata
(paku air). Paku air mendapat keuntungan berupa amonia
hasil fiksasi nitrogen dengan Anabaena azollaeu.
(d) Spirullina, alga ini mengandung protein yang tinggi sehingga
dijadikan sumber makanan.
C. Fitoplankton

47
Sumber: blog.ub.ac.id

A n e ka Je n i s dan M an f aa t Tu mb uhan La ut
Fitiplankton

1. Karakteristik Fitoplankton
Fitoplankton adalah komponen autotrof plankton. Autotrof adalah
organisme yang mampu menyediakan atau menyintesis makanan sendiri
yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan
energi, seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai
produsen.
Sebagian fitiplankton berukuran terlalu kecil untuk dapat dilihat
dengan mata telanjang. Akan tetapi, ketika berada dalam jumlah yang
besar, mereka dapat tampak sebagai warna hijau di air. Hal ini karena mereka
mengandung klorofil dalam sel-selnya (walaupun warna sebenarnya dapat
bervariasi untuk setiap spesies fitoplanton) karena kandungan klorofil
yang berbeda-beda atau memiliki tambahan pigmen lain.
2. Manfaat Fitoplankton
Sekarang ini persentasi gas karbondioksida (CO2) semakin meningkat. Hal
ini disebabkan oleh banyaknya pembakaran bahan bakar minyak (BBM),
batu bara, dan bahan bakar organik lainnya yang pada akhirnya dapat
mengakibatkan pemanasan global.
Ternyata fitoplankton dapat membantu mengurangi proses pemanasan
global. Hal ini karena fitoplankton merupakan tumbuhan laut yang
membutuhkan karbon dari gas karbondioksida (CO2 ) ini untuk melakukan
proses fotosintesis. Gas karbondioksida ini mereka serap dari atmosfer.
Selain itu, dengan adanya fitoplankton ini, maka plankton bisa
melangsungkan kehidupannya. Plankton kemudian menjadi makanan
bagi ikan-ikan di laut. Ikan-ikan ini akhirnya akan dikonsumsi oleh manusia
sehingga fitoplankton dapat menjaga suatu mata rantai kehidupan di laut
yang begitu besar manfaatnya bagi manusia.

48
M e n g am bi l M an f aat dar i He wa n d a n Tumb uha n La ut
Bagian 4
Penutup

49

N egara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara


kepulauan terbesar di dunia, yang memiliki 18.110 pulau dengan
garis pantai sepanjang 108.000 km. Berdasarkan Konvensi Hukum Laut
(UNCLOS) 1982, Indonesia memiliki kedaulatan atas wilayah perairan
seluas 3,2 juta km2 yang terdiri atas perairan kepulauan seluas 2,9 juta km2
dan laut teritorial seluas 0,3 juta km2. Selain itu, Indonesia juga mempunyai
hak eksklusif untuk memanfaatkan sumber daya kelautan dan berbagai
kepentingan terkait seluas 2,7 km2 pada perairan ZEE (sampai dengan 200
mil dari garis pangkal).
Dengan begitu luasnya perairan laut di Indonesia, tentu banyak
pula hewan dan tumbuhan laut di dalamnya yang banyak
memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia. Oleh
karena itu, sudah sewajarnya pula kita bersyukur kepada
Tuhan yang telah menganugerahkan laut-
an yang begitu luas dan indah.
Namun sayangnya, populasi populasi hewan dan tumbuhan laut di
Indonesia terus menurun dalam dekade ini. Beberapa penyebabnya adalah
penangkapan secara berlebihan dan penggunaan bahan peledak dalam
proses pengambilannya.

50
Sumber: wikipedia.or.id
M e n g am bi l M an f aat dar i He wa n d a n Tumb uha n La ut

Sudah sewajarnya pula kita bersyukur kepada Tuhan yang telah menganugerah-
kan lautan yang begitu luas dan indah.

Oleh karena itu, sudah selayaknya kita menghargai alam yang


menyediakan kelimpahan dan sumber daya yang tidak terbatas ini supaya
anak cucu kita kelak masih dapat menikmati manfaat dari hewan daun
tumbuhan laut ini. Perlu diketahui bahwa akar persoalan pencemaran dan
perusakan lingkungan hidup alam laut itu terdapat pada pandangan kita
terhadap alam.
Apabila pandangan kita benar dan baik, sikap, perilaku, dan tindakan
kita terhadap alam juga akan benar dan baik. Oleh karena itu pula kita harus
meluruskan pandangan kita. Kita seharusnya memandang lingkungan
alam atau bumi ini sebagai sahabat kita. Bahkan, dipandang sebagai ibu
yang menghidupi kita. Jadi, sebagaimana seorang anak harus menyangi
dan menghormati ibu, kita semestinya harus menghormati dan menyangi
alam atau bumi.
Berikut ini merupakan contoh usaha-usaha dalam upaya pelestarian
laut di Indonesia.
a. Menjaga air laut tetap bersih dengan cara melarang pembuangan
sampah dan limbah ke laut.
b. Adanya perlindungan terhadap hewan dan tumbuhan tertentu yang
hidup di laut agar tidak menjadi punah.
c. Pelarangan penggunakan bahan peledak, bahan beracun, dan aliran
listrik saat menangkap ikan di laut.
d. Pelarangan penggunakan jaring yang kecil saat menangkap ikan
sebab dengan menggunakan alat tersebut ikan yang masih kecil akan
ikut terjaring.
e. Adanya pelarangan merusak terumbu karang.
f. Menanam pohon bakau di sepanjang pantai.
g. Adanya larangan mengambil karang laut dalam jumlah besar.

51

Pe n u tu p
Glosarium

Agar : ekstrak dari sejenis rumput laut


Alginat : polimer linier organik polisakarida yang dapat
diperoleh beberapa spesies alga
Asam amino : setiap golongan senyawa organik larut air
yang memiliki gugus karboksil (-COOH) dan
amino (-NH2) melekat pada atom karbon
Asam aspartat : salah satu dari 20 asam amino penyusun pro-
tein
Asam glutamat : termasuk asam amino yang bermuatan polar
bersama asam aspartat
Asam lemak : senyawa alifatik dengan gugus karboksil
52
Copper : logam tembaga
M e n g am bi l M an f aat dar i He wa n d a n Tumb uha n La ut

Diabetes : penyakit kencing manis


Ekologis : ilmu yang mempelajari interaksi antara organis-
me dan lingkungannya
Energi : tenaga
Famili : takson yang berada antara ordo dan genus
Genus : marga dalam salah satu bentuk pengelom-
pokan dalam klasifikasi makhluk hidup yang
lebih rendah dari familia
Glukosa : gula kristal putih yang banyak dijumpai di alam
Habitat : tempat suatu makhluk hidup tinggal atau me-
netap
Insulin : hormon polipeptida yang mengatur meta-
bolisme karbohidrat
Kamuflase : suatu metode yang memungkinkan sebuah
organisme yang biasanya mudah terlihat men-
jadi tersamar atau sulit dibedakan dari ling-
kungan sekitarnya
Karagenan : senyawa yang diekstraksi dari spesies alga
Karbohidrat : senyawa organik yang berfungsi sebagai sumber
energi untuk tubuh makhluk hidup
Karbondioksida : gas yang terdapat dalam atmosfer, digunakan
dalam tanaman untuk membuat makanan
yang kemudian digunakan untuk semua makh-
luk hidup
Karoten : pigmen berwarna jingga
Kelas : suatu tingkatan dalam taksonomi
Kingdom : tingkatan paling atas dari tingkatan klasifikasi
makhluk hidup
Krorofil : zat hijau daun/ pigmen berwarna hijau
53
Kolagen : salah satu protein yang menyusun tubuh ma-

G l o sar i u m
nusia
Kolesterol : metabolit yang mengandung lemak sterol
Moluska : hewan triplolastik selomata yang bertubuh lunak
Nutrisi : makanan bergizi
pH : derajat keasaman yang digunakan untuk me-
nyatakan tingkat keasaman dan kebasaan
suatu zat
Protein : senyawa organik kompleks yang merupakan
polimer dari monomer-monomer asam amino
yang dihubungkan dengan ikatan peptida
Sistem kardiovaskuler : suatu sistem organ yang berfungsi memin-
dahkan zat ke dan dari sel
Spesies : suatu taksom yang dipakai dalam taksonomi
untuk menunjuk pada satu atau beberapa
kelompok individu
Trigliserida : sebuah gliserida, yaitu ester dari gliserol dan
tiga asam lemak. Trigliserida merupakan pe-
nyusun utama minyak nabati dan lemak
hewani

54
M e n g am bi l M an f aat dar i He wa n d a n Tumb uha n La ut
Indeks

A
agar 8, 36, 38, 44
alginat 36, 38
asam amino 5, 10, 24, 27, 36, 37, 41, 42
asam aspartat 10
asam glutamat 10
asam lemak 4, 5, 12, 15, 21, 23, 24, 27, 43

C
copper 27, 36, 37, 42

D 55
diabetes 6, 7, 21

I n de k s
E
ekologis 30
energi 20, 21, 27, 47, 53

F
famili 4, 18
filum 14, 28, 44

G
genus 44
glukosa 6

H
habitat 6, 18, 39
I
insulin 6

K
kamuflase 8
karagenan 36, 37, 38
karbohidrat 21, 36
karbondioksida 48
karoten 39, 41, 42, 44
kelas 21, 28, 42
kolagen 15, 16, 17
kolesterol 5, 12, 15, 16, 19, 24, 27, 41, 42, 43

M
moluska 9, 30

56 N
nutrisi 14, 15, 16, 19, 20, 23, 27
M e n g am bi l M an f aat dar i He wa n d a n Tumb uha n La ut

P
pH 23
protein 10, 17, 19, 20, 21, 24, 27, 36, 37, 41, 46

S
spesies 7, 9, 10, 17, 18, 28, 29, 31, 35, 41, 46, 47

T
trigliserida 5, 42, 43
Daftar Pustaka
Ambarjaya, Beni S. 2011. Aku Tahu tentang Laut. Solo: Tiga Serangkai.
Carter, E., Soemodinoto, A. & White, A. 2010. Panduan untuk Meningkatkan
Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Laut di Indonesia. Bali,
Indonesia: Program Kelautan The Nature Conservancy Indonesia.
Dahuri, Rokhmin. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Denny, Mark. 2008. How the Ocean Works: An Introduction to Oceanography.
Princeton: Princeton University Press.
Haryani, Eny Budi Sri, dkk. 2008. Konservasi Sumberdaya Ikan di Indonesia.
Jakarta: Direktorat Konservasi dan Taman Nasional Laut, Direktorat
Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Departemen Kelautan
dan Perikanan dan Japan International Cooperation Agency.
57
Huffard, Christine L., Mark V. Erdmann, dan Tiene Gunawan (ed.).2012.

D af tar Pu staka
Prioritas Geografi Keanekaragaman Hayati Laut untuk Pengembangan
Kawasan Konservasi Perairan di Indonesia. Jakarta: Direktorat Konservasi
Kawasan dan Jenis Ikan, Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan
Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Marine
Protected Areas Governance Program.
Hutabarat, S. dan Evans, S.M. 2003. Pengantar Oseanografi. Jakarta: UIP.
McKay, Sindy. 2001. About the Ocean. San Anselmo, CA: Treasure Bay.
Nontji, Anugerah. 2002. Laut Nusantara. Jakarta: Djambatan.

http://animaldiversity.ummz.umich.edu/site/index.html
http://apotik-hidupku.blogspot.com
http://baitulherbal.com
http://bio-nugraha.blogspot.com
http://id.wikipedia.org
http://olvista.com
http://respository.ipb.ac.id

58
M e n g am bi l M an f aat dar i He wa n d a n Tumb uha n La ut

Anda mungkin juga menyukai