Anda di halaman 1dari 17

BAB IPENDAHULUAN

Gerakan involunter (GI) ialah suatu gerakan spontan yang tidak disadari,tidak bertujuan,
tidak dapat diramalkan dan dikendalikan oleh
kemauan, bertambah jelas waktu melakukan gerakan volunter atau dalam keadaan emosidan
menghilang waktu tidur.GI yang sering dijumpai pada anak akibat gangguan ganglia
basalisdan/atau serebelum mencakup tremor, korea, atetosis, distonia dan hemibalismus.GI
yang timbul bukan karena gangguan pada inti-inti organ tersebut, misalnya tic,spasmus dan
mioklonia tidak dibicarakan.
PATOFISIOLOGI
Suatu fungsi motorik yang sempurna pada otot rangka memerlukankerjasama yang terpadu
antara sistem piramidal (P) dan ekstrapiramidal (EP).Sistem P terutama untuk gerakan
volunter sedang sistem EP menentukan landasanuntuk dapat terlaksananya suatu gerakan
volunter yang-trampii dan mahir.Dengan kata lain, sistem EP mengadakan persiapan bagi
setiap gerakan
volunter berupa pengolahan, pengaturan dan pengendalian impuls motorik yangmenyangkut
tonus otot dan sikap tubuh yang sesuai dengan gerakan yang akandiwujudkan.Sistem EP
terdiri atas: 1). Inti-inti korteks serebri area 4S, 6 & 8; 2). Inti-inti subkortikal ganglia- basalis
yang meliputi inti kaudatus, putamen, globus palidus, substansi nigra, korpus
subtalamikum dan inti talamus ventrolateralis; 3).Inti ruber dan formasio retikularis batang
otak dan 4). Serebelum. Inti-inti tersebutsaling berhubungan melalui jalur jalur khusus yang
membentuk tiga lintasanlingkaran (sirkuit). Sedangkan sistem P, dari korteks serebri area 4
melalui
jalur- jalur kortikobulbar dan kortikospinal (lintasan piramidal) menuju Ice "lowermotor
neuron (LMN).Untuk mengetahui mekanisme terjadinya GI, terlebih dahulu
dijelaskan pengertian perihal jalannya impuls motorik yang digunakan 'untuk
mempersiapkan dan membangkitkan gerakan volunter. Impuls motor& EPsebelum diteruskan
ke LMN akan mengalami pengolahan di berbagai inti
ganglia basalis dan korteks serebelum sehingga telah siap sebagai impulsmotorik/pengendali
bagi setiap gerakan yang akin diwujudkan impuls motoric P.Keduanya merupakan suatu
kesatuan yang tidak terpisahkan dalammembangkitkan setiap gerakan volunter yang
sempuma.Ada 3 jalur sirkuit untuk pengolahan impuls motorik tersebut :1) Sirkuit
pertamaLintasan sirkuit pertama akan dilalui oleh impuls motorik yang dicetuskandi area 4
dan 6, lalu dihantarkan ke inti basal pons, korteks serebelum, intidentatus, inti ruber dan inti
ventro-lateralis dan akhimya kembali ke korteksmotorik P dan EP area tersebut.2). Sirkuit
keduaMerupakan lintasan yang akan dilalui oleh impuls motorik dari korteksserebri area 4,
4S dan 6, menuju ke substansi nigra, putamen, globus palidus, intiventrolateralis talami dan
kembali ke korteks motorik P & EP area 4, 4S dan 6.3) Sirkuit ketigaImpuls motorik dan area
4S dan 8 akan melalui sirkuit ini menuju ke intikaudatus, globus palidus dan inti
ventrolateralis talami dan selanjutnya kembali kekorteks motorik area P dan EP area
6. Sebagian impuls tersebut akan diteruskanke inti Luys sebelum kembali ke korteks yang
bersangkutan.Bila ada gangguan pada salah satu jalur sirkuit atau inti ganglia basalisatau
serebelum, maka gangguan umpan balik ke korteks motorik P dan EP akantimbul. Hal ini
disebabkan karena impuls motorik yang semula dicetuskan dikorteks motorik area
bersangkutan tidak dapat diteruskan melalui jalur sirkuit atautidak dapat dikelola oleh inti-inti
ganglia basalis dan serebelum yang terganggu.Dengan demikian akan bangkit gerakan yang
tidak terkendali sistem EP berupagerakan involunter. Bergantung pada lokalisasi lesi maka GI
thpat berbentuk tremor bila lesi pada serebelum atau substansi nigra, korea pada inti kauthtus
danglobus palidus, atetosis path bagian luar putamen dan globus palidus, distonia path bagian
dalam putamen dan inti kaudatus dan hemibalismus pada inti Luys .Pada suatu penyakit
tertentu dapat dijumpai satu atau beberapa jenis GI.Seperti pada kelumpuhan otak tipe
subkortikal, dapat ditemukan semua jenis GItersebut di atas

3
BAB IITINJAUAN PUSTAKAA.

PENGERTIAN
Gerakan involunter merupakan gerakan yang tidak sesuai dengankemauan, tidak
diketehendaki, dan tidak bertujuan.
B.

PATOFISIOLOGI
Suatu fungsi motorik yang sempuma pada otot rangka memerlukankerjasama yang terpadu
antara sistem piramidal (P) dan ekstrapiramidal (EP).Sistem piramidal terutama untuk
gerakan volunter sedang sistem ekstrapiramidalmenentukan landasan untuk dapat
terlaksananya suatu gerakan volunter yangterampil dan mahir.Dengan kata lain, sistem
ekstrapiramidal mengadakan persiapan bagisetiap gerakan volunter berupa pengolahan,
pengaturan dan pengendalian impulsmotorik yang menyangkut tonus otot dan sikap tubuh
yang sesuai dengan gerakanyang akan diwujudkan.Sistem ekstrapiramidal terdiri atas:1.

Inti-inti korteks serebri area 4S, 6 & 8;2.

Inti-inti subkortikal ganglia basalis yang meliputi inti kaudatus, putamen,globus palidus,
substansi nigra, korpus subtalamikum dan inti talamusventrolateralis;3.

Inti ruber dan formasio retikularis batang otak dan4.

Serebelum. Inti-inti tersebut saling berhubungan melalui jalur jalur khususyang membentuk
tiga lintasan lingkaran (sirkuit).Sedangkan sistem piramidal, dari korteks serebri area 4
melalui jalur-jalurkortikobulbar dan kortikospinal (lintasan piramidal) menuju Ice
"lower motorneuron (LMN).
Untuk mengetahui mekanisme terjadinya gerakan involunter,terlebih dahulu dijelaskan
pengertian perihal jalannya impuls motorik yangdigunakan 'untuk mempersiapkan dan
membangkitkan gerakan volunter. Impulsmotor dan ekstrapiramidal
sebelum diteruskan kae LMN akan mengalami
pengolahan di berbagai inti ganglia basalis dan korteks serebelum sehingga telahsiap sebagai
impuls motorik/pengendali bagi setiap gerakan yang akin diwujudkanimpuls motoric P.
Keduanya merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkandalam membangkitkan setiap
gerakan volunter yang sempuma.Ada 3 jalur sirkuit untuk pengolahan impuls motorik
tersebut:
1) Sirkuit pertama
Lingkaran yang disusun oleh jaras jaras penghubung berbagai intimelewati korteks
piramidalis (area 4 ) , area 6, oliva inferior, inti inti pontis,korteks serebelli, nucleus dentatus,
nucleus rubber, nucleus ventrolateralis talami,korteks pyramidalis & ekstrapiramidalis.
Peranan sirkuit ini memberikanFEEDBACK kepada korteks piramidalis & ekstrapiramidalis
yang berasal darikorteks serebellum.
Gangguan feedback lintasan ini timbul :

Ataksia
Dismetria
Tremor sewaktu gerakan volunteer berlangsung.
2). Sirkuit kedua
Menghubungkan korteks area 4S & area 6 dengan korteks motorik piramidalis
& ekstrapiramidalis melalui substansia nigra, globus pallidus, nucleusventrolateralis talami.
Tujuan pengelolaan impuls piramidalis & ekstrapiramidalisuntuk mengadakan INHIBISI
terhadap korteks piramidalis & ekstrapiramidakis,agar gerakan volunteer yang bangkit
memiliki ketangkasan yang sesuai.Gangguan pada substansia nigra menimbulkan:

Tremor sewaktu istrahat

Gejala-gejala motorik lain


Sering ditemukan pada sindroma Parkinson
3)Sirkuit ketiga
Merupakan lintasan bagi impuls yang dicetuskan di area 8 & area 4S untukdiolah secara
berturut-turut oleh nucleus kaudatus, globus palidus & nucleusventrolateralis talami. Hasil
pengolahan ini dengan dicetuskan impuls olehnucleus ventrolateralis talami yang
dipancarkannya ke korteks piramidalis &ekstrapiramidalis (area 6). Impuls terakhir ini
melakukan tugas INHIBISI.sebagian impuls ini disampaikan oleh globus pallidus kepada
nucleus Luysii.
Bila area 4S & 6 tidak dikelola oleh impuls tersebut maka timbul gerakaninvolunter (gerakan
spontan yang tidak dapat dikendalikan) seperti Khorea danAtetosis .Keduanya akibat lesi di
nucleus kaudatus & globus pallidus. Balismusakibat lesi di Nukleus Luysii.
C. JENIS-JENIS GERAKAN INVOLUNTER
1. Tremor
Tremor adalah gerakan osilatorik (repetitif dalam suatu ekuilibrium) ritmisyang involunter,
dihasilkan oleh otot-otot yang kerjanya berlawanan satu samalain (resiprokal). Keterlibatan
otot agonis dan antagonis membedakan tremor dariklonus (klonik). Secara umum tremor
dibagi menjadi tremor normal (fisiologis)dan tremor abnormal (patologis).
a) Tremor fisiologis merupakan fenomena normal yang dapat terjadi dalamkeadaan
terjaga atau selama fase tertentu selama tidur. Frekuensinya berkisar8-13 Hz (10 Hz),
dan lebih rendah pada orang tua dan anak-anak. Tremor inidihasilkan oleh getaran
pasif akibat aktivitas mekanik jantung(balistocardiogram). Sifat tremor sangat halus
dan tidak dapat dilihat secarakasat mata. Tremor fisiologis dapat ditingkatkan oleh
kondisi emosi (takut,cemas) dan latihan fisik.
b)

Tremor patologis (secara klinis kadang disebut


tremor
saja) memiliki ciri:disebabkan oleh hal-hal yang bersifat patologis, paling sering melibatkan
otot-otot distal ekstremitas (khususnya jari dan telapak tangan), lalu otot-
otot proksimal, kepala, lidah, rahang dan korda vokalis. Frekuensiya 4-7 Hz.Dengan bantuan
EMG, tremor patologis dapat diklasifikasikan berdasarkankekerapannya, hubungan dengan
postur dan gerakan volunter, pola bacaanEMG pada otot yang bekerja berlawanan, serta
respons terhadap pemberianobat tertentu.

Tremor Postural dan Aksi (


Postural and Action tremor
)
Tremor Postural dan Aksi (
kedua istilah ini sering dipertukarkan
) terjadiketika tubuh dan ekstremitas dipelihara (dipertahankan) dalam posisi tertentuterutama
untuk menjaga postural dan melawan gravitasi (misal: merentangkankedua lengan di depan
dada). Karena untuk mempertahankan posisi tersebutdibutuhkan kerja sejumlah otot
ekstensor. Tremor ini dapat muncul pada gerakanaktif dan meningkat apabila kebutuhan
gerakan semakin tinggi. Tremormenghilang apabila ekstremitas direlaksasi namun muncul
kembali bila otot yang bekerja diaktifkan. Karakteristik tremor postural/aksi yakni adanya
ledakan ritmis pada neuron motorik yang terjadi tidak secara sinkron dan simultan pada ototy
ang berlawanan, tidak seimbang dalam hal kekuatan dan periodenya.Tremor postural/aksi ini
terbagi lagi menjadi beberapa tipe:

Tremor fisiologis yang meningkat (


enhanced physiological tremor
).Frekuensi sama dengan tremor fisiologis (10 Hz) dengan amplitudo
lebih besar. Timbul apabila dalam keadaan takut, cemas (ansietas), gangguanmetabolik
(hipertiroid, hiperkortisol, hipoglikemik), feokromositoma,latihan fisik berlebih, penarikan
alkohol/sedatif lainnya, efek toksiklithium, asam nikotinat, xantin (kopi, teh, aminofilin,
cola), dankortikosteroid. Bersifat transien dan dapat dipicul oleh injeksi epinefrin
atau obat
-
adrenergik (isoproterenol). Diduga akibat aktifitas reseptor
-adrenergik tremorgenik
Tremor pada alkoholik. Tremor ini terjadi pada penarikan alkohol dan obatsedatif
(benzodiazepin, barbiturat) setelah penggunaan yg cukup lama.
Tremor esensial/familial. Ini adalah tremor tersering, frekuensi 4-8 Hzdengan amplitudo
bervariasi dan tidak berhubungan dengan masalah
neurologis (esensial).
Tremor ini sering muncul pada anggota keluargatertentu, m
engisyaratkan adanya karakteristik familial. Muncul pada usia
akhir dekade kedua (walaupun juga dapat muncul sejak anak-anak).Seiring bertambahnya
usia, frekuensi tremor berkurang namun amplitudomeningkat. Tremor terjadi pada lengan
secara simetris, kepala, dan(jarang) rahang, bibir, lidah dan laring. Seperti yang lainnya,
tremor ini

9dipengaruhi oleh emosi, aktifitas fisik dan kelelahan. Penyebab tremoresensial belum
diketahui, diduga cerebelum berperan melalui jaraskortiko-talamo-cerebellar.

Tremor polineuropatik, tremor ini terjadi pada pasien dengan kelainandemielinisasi


dan polineuropati paraproteinemik. Karakteristik berupatremor esensial kasar dan memburuk
jika pasien diminta memegangdengan jarinya. Namun tidak seperti tremor organik lainnya,
tremor ini berkurang jika diberikan beban pada ekstremitas yang terkena.Tremor
ParkinsonMerupakan tremor kasar dengan frekuensi 3-5 Hz, pada EMG terlihatledakan
aktifitas yang berganti-gantian (alternating) otot-otot yang bekerja berlawanan.Tremor pada
awalnya hanya mengenai otot-otot
distal asimetris. Pada penyakit Parkinson, tremor mungkin hanya satu-satunya gejala (tanpa d
isertaiakinesia, rigiditas, dan
mask-like facies), walaupun tremor dapat juga muncul belakangan
setelah gejala lainnya. Ciri khas tremor terjadi pada salah satu/kedualengan bawah dan sangat
jarang pada kaki, rahang, bibir dan lidah, terjadi jikalengan dalam sikap istirahat
(resting tremors)
dan menghilang sejenak pada saat pindah sikap atau lengan ditopang dengan mantap.Bentuk
dari tremor Parkinson ini adalah fleksi-ekstensi, abduksi-adduksi jari tangan, pronasi-
supinasi lengan bawah. Pada kaki terjadi gerakan fleksi-ekstensi lutut, pada rahang berupa
gerakan membuka-menutup, pada kelopakterjadi gerakan berkedip-kedip dan pada lidah
berupa gerakan keluar-masuk.Tremor Intention (Ataxic)Tremor Intention merupakan tremor
yang timbul ketika pasien melakukangerakan aktif, tertuju, dan presisi/fine (misalnya,
menyentuh ujung hidung
dengan jari telunjuk). Ciri khas tremor intention adalah tremor semakin jelas pada saatmende
kati target yang dituju
. Disebut ataxic karena disertai oleh ataxia
cerebellar. Tremor menghilang pada saat tungkai tidak bekerja atau pada saat faseinisiasi
memulai gerakan. Frekuensi 2-4 Hz. Penyebab tremor ini adalah kelainan
pada cerebelum (lesi di nukleus interpositus, nukleus dentatus) dan koneksinya,terutama pada
pedunkulus cerebelar superior.Tremor lainnya:

- Tremor Palatal merupakan merupakan gerakan involunter, cepat dan ritmisdaripada palatum
mole. Ada dua jenis tremor palatal: tremor palatal essensial dantremor palatal simtomatis.
Pada tremor palatal essensial terjadi aktivasi dari m.Tensor veli palatini tanpa ada penyebab
patologis, menimbulkan bunyi klik
dan berkurang pada saat tidur. Sedangkan tremor palatal simtomatis melibatkan m.Levator
veli palatini dan terdapat lesi batang otak yang mempengaruhi jarasdentata-olivari. Frekuensi:
26-420 kali permenit (tremor essensial) dan 107-164kali permenit (tremor
simtomatis).- Tremor histerikal, terjadi pada pasien dengan gangguan histeria. Selaintremor
gejala lainnya: rasa berat di tungkai, kram, sulit bernapas, palpitasi, rasa

tercekik, berteriak seperti kesakitan, penurunan kesadaran, dll. Penyebabnya


adalah stress.
2.

Khorea
Kata khorea berasal dari Yunani yang berarti menari Chorea adalahgerakan di luar kesadaran
yang cepat, menyentak, pendek dan berulang-ulangyang dimulai satu bagian tubuh dan
bergerak dengan tiba-tiba, tak terduga, danseringkali secara terus-menerus sampai bagian
tubuh lainnya.Khorea biasanya melibatkan tangan, kaki, dan muka. Gerakan
menyentakkelihatannya mengalir dari satu otot ke otot berikutnya dan mungkin
kelihatannyaseperti menari. Gerak-gerik mungkin bergabung secara tak terlihat ke
dalam perbuatan dengan tujuan atau semi-tujuan, kadang-kadang membuat chorea sukaruntuk
dikenali.Penyebabnya antara lain: penyakit Huntington, koera Sydenham (komplikasidemam
reumatik), SLE, pil kontrasepsi oral, hiperviskositas, tirotoksis=kosis,dansindrom
antifosfolipid. Korea kadang terjadi pada usia lanjut tanpa alasan
yang jelas dan terutama mengenai otot di dalam dan di sekitar mulut. Khorea ini juga bisa me
nyerang wanita hamil pada 3 bulan pertama kehamilannya, tetapi akanmenghilang tanpa
pengobatan segera setelah persalinan.Dalam klinik dibedakan 3 jenis gerakan koreatik :1)
Korea mayor (Korea Huntington)Merupakan salah satu gejala klinik penyakit Huntington.
Penyakit
ini bersifat herediter yang diturunkan secara autosom dominan, akibat degenerasiganglia
basalis terutama pada inti kaudatus yang bersifat menahun progresif.Lebih sering pada orang
dewasa di atas umur 30 tahun, sangat jarang pada anak.Sekitar 1

5% terdapat pada anak di atas umur 3 tahun (juvenile type). Pada tipe juvenilis, 75% dengan
riwayat keluarga positif yakni ayahnya. Manisfestasi kliniklain berupa kekakuan, bradikinesi,
kejang dan retardasi intelektual. Tidak
ada pengobatan khusus. Prognosis jelek. kematian biasanya terjadi 3-10 tahunsesudah timbul
gejala klinik.
2) Korea minorSering disebut korea Sydenham, St Vitus dance atau korea
akuisita.Patogenesisnya masih belum jelas, diduga berhubungan dengan infeksi reumasebab
75% kasus menunjukkan riwayat demam rematik. Sangat mungkin reaksiantigen-antibodi
pasca infeksi streptokok betahemolitikus grup A yang berperan.Selain pada demam rematik,
korea ini dapat juga bermanifestasi padaensefalitis/ensefalopati dan intoksikasi obat. Kira-
kira 80% kasus terdapat padausia 5

15 tahun, perempuan: lelaki = 2

3 : 1. Gejala klinik berupa gerakan-gerakan koreatik pada tangan/lengan menyerupai gerakan


tangan
seorang penari/pemain piano, adakalanya pada kaki/tungkai dan muka. Perjalanan penyakit b
ervariasi, dapat sembuh spontan dalam 2

3 bulan tetapi dapat pulasampai setahun. Tidak ada pengobatan khusus selain
sedativa.3)Korea Iatrogenik

Jenis korea ini disebabkan karena penggunaan obat-obatan yang padaumunya obat yang
digunakan untuk pasien sakit jiwa atau disebut obatantipsikosis seperti haloperidol dan
fenotiazin. Korea dapat melibatkan sesisitubuh saja, sehingga disebut hemikorea. Bila
hemikorea bangkit secara kerassehingga seperti membanting-bantingkan diri, maka istilahnya
ialahhemibalismus.
3.

Atesosis
Atetosis berasal dari Yunani yang berarti berubah. Pada atetose gerakanlebih lambat dan
melibatkan otot bagian distal, namun cenderung menyebar
ke proksimal. Atetosis banyak dijumpai pada penyakit yang melibatkan ganglia basal. Atheto
sis adalah aliran gerakan yang lambat, mengalir, menggeliat di luarkesadaran. Biasanya pada
kaki dan tangan.Khorea dan atetosis bisa terjadi secara bersamaan, dan disebut
koreoatetosis
. Korea dan atetosis bukan merupakan penyakit, tetapi merupakangejala yang bisa terjadi
pada beberapa penyakit yang berbeda.Seseorang yang mengalami korea dan atetosis memiliki
kelainan pada
ganglia

basalis
nya di otak. Penyakit yang seringkali menyebabkan korea dan atetosisadalah penyakit
Huntington
.Gerakan atetotik ditemukan pada beberapa penyakit:1) Kelumpuhan otak (cerebral
palsy)Biasanya dijumpai pada anak terutama bayi baru lahir akibat kerusakanotak non-
progresif yang terjadi intrauterin,waktu lahir atau segera sesudah lahir.Kelumpuhan otak yang
disertai gerakan atetotik/koreo-atetotik termasukkelumpuhan otak tipe subkortikal, akibat lesi
pada komponen ganglia basalis.Tipe ini meliputi 5

15% kasus kelumpuhan otak.Terdapat 2 faktor perinatal sebagai penyebab utama kelumpuhan
otak tipesubkortikal ialah hiperbilirubinemia (kern ikterus) dan asfiksi berat.Gejala klinik
biasanya baru tampak sesudah umur 18 bulan. Dapatditemukan gerakan atetotik, koreo-
atetotik maupun jenis GI fainnya bergantung pada lokasi kerusakan. Pengobatan hanya
simtomatik dan suportif.2) Sindrom Lesch-NyhanKelainan ini sangat jarang
dijumpai,ditandai oleh gerakan
koreoatetotik bilateral, retardasi mental, mutilasi diri dan hiperurikemia. Etiologi belumdiketa
hui; dihubungkan dengan defisiensi ensim hipoksantin-guanin fosforibosiltransferase pada
eritrosit, fibroblast dan ganglia basalis. Merupakan penyakitherediter yang diturunkan secara
sex-linked resesif_pada kromosom X sehinggahanya terdapat pada anak lelaki.Gerakan
atetotik mulai timbul pada umur 6

8 bulan, kemudian diikutigerakan koreo-atetotik dan pada usia di atas 2 tahun sudah dapat
ditemukansindrom yang lengkap. Pengobatan dengan alopurinol 8 mg/kgBB sehari dalamtiga
kali pemberian. Prognosis jelek.

3) Penyakit Hallervorden-SpatzKelainan degeneratif pada substansi nigra dan globus palidus


yangherediter dan diturunkan secara autosom resesif. Etiologi tidak diketahui, didugaada
hubungan dengan deposisi pigmen yang mengandung zat besi pada keduadaerah tersebut.
Namun tidak jelas adanya gangguan metabolisme zat besi yangmenyertainya. Penyakit ini
jarang dijumpai.Gejala klinik biasanya manifes pada umur 8-10 tahun berupa gerakanatetotik,
kekakuan pada lengan/tungkai dan retardasi mental yang progresif.Kadang-kadang timbul
kejang. Perjalanan penyakit lambat progresif. Tidak ada pengobatan, prognosis jelek,
biasanya meninggal dalam 5-20 tahun.
4.

Hemibalismus
Hemiballismus ialah sejenis chorea, biasanya menyebabkan gerakanmelempar satu lengan di
luar kemauan dengan keras. Hemiballismusmempengaruhi satu sisi badan. Lengan terkena
lebih sering daripada kaki.Biasanya disebabkan oleh stroke yang mempengaruhi bidang kecil
tepat di bawah basal ganglia yang disebut nukleus subthalamic. Hemiballismus untuk
sementaramungkin melumpuhkan karena ketika penderita mencoba menggerakkan
anggota badan, mungkin melayang secara tak terkendali.
5.

Tic

Tic adalah istilah Prancis yang sesuai dengan standar internasional. Ticmerupakan suatu
gerakan otot involunter yang berupa kontraksi otot setempat,sejenak namun berkal-kali dan
kadang kala selalu serupa atau berbentuk
majemuk. Menurut gerakan otot involunter yang timbul, penggolongan tic diberi
tambahan sesuai dengan lokasi kontraksi otot stempat. Dengan demikian dikenalistilah tic
facals, yang mengenai otot-otot wajah, otot orbikularis oris, dan ticorbikularis okuli. Dalam
hal ini, otot yang berkontarksi secara involunter adalahotot orbikularis oris, orbikularis okuli
dan zigomatikus mayor atau otot fasiallainnya.

Penyebab tic belum diketahui, tic merupakan suatu gerakan yangterkoordinir , berulang dan
melibatkan sekelompok otot dalam hubungan yangsinergistik.Gerakan tik ini dibedakan
menjadi 3 macam:
a. Tik Fonik
Gerakan otot penggerak pita suara yang mana suara yang diproduksi berubah-
ubah karena pasien berusaha memindahkan udara nafasnya melaluimulut, kadang sengau
karena melewati hidung sehingga gerakan tik ini disebut juga tik verbal.
b. Tik motorik sederhana
Tik ini biasanya terjadi tiba-tiba, singkat, gerakan berarti yang biasanyahanya melibatkan
satu kelompok otot, seperti mata berkedip, kepala menyentak,atau mengangkat bahu. Selain
itu, dapat beragam tak bertujuan dan mungkintermasuk gerakan-gerakan seperti tangan
bertepuk tangan, leher peregangan,gerakan mulut, kepala, lengan atau kaki tersentak, dan
meringis wajah.
c. Tik motorik komplek
Tik motor komplek biasanya lebih terarah-muncul dan yang bersifat lebihlama. Mereka
mungkin melibatkan sekelompok gerakan dan munculterkoordinasi. Contohnya menarik-
narik baju, menyentuh orang, menyentuh benda-benda, ekopraksia/gerakan latah dan
koprolalia/ngomong jorok.Tik fonik yang bersifat komplek dapat jatuh ke dalam gerakan tik
motorkomplek berbagai seri (kategori), termasuk echolalia (mengulangi kata-kata
hanyadiucapkan oleh orang lain), palilalia (mengulangi seseorang kata-kata
sebelumnyadiucapkan sendiri), lexilalia (mengulangi kata-kata setelah membaca mereka),
dancoprolalia (ucapan spontan sosial pantas atau tabu kata atau frase).
Tik motor komplek jarang terlihat berdiri sendiri kadang dicetuskandenagn tik yang
sederhana.
6.

Mioklonus
Merupakan aktivasi sekelompok otot yang menyebabkan gerak singkat,
eksplosif seperti tersengat listrik, sering mengenai seluruh ekstremitas.
Sentakan mioklonus sekali terjadi bisa mengenai seluruh otot, seperti yang seringterjadi
ketika kita mulai tertidur. Mioklonus juga bisa terbatas pada satu tangan,sekumpulan otot di
lengan bagian atas atau tungkai atau bahkan pada sekelompokotot wajah.Penyebabnya
banyak sekali seperti dari penyakit vascular, obat-obatan danganguan metabolic, dan penyakit
neurodegenerative seperti enselopatispongioform.
7.

DISKINESIA TARDIF
Diskinesia sendiri ialah pergerakan yang tidak disadari. Tardif ialah efekdari pemakaian obat.
Sehingga diskinesia tardif adalah gerakan berulang- ulangdan tidak disadari yang merupakan
efek samping jangka panjang dari obatantipsikotik khususnya pada orang sakit
jiwa.Gambaran klinis diskinesia tardif yaitu berulang-ulang, involunter dangerakan yang
tidak ada tujuannya. Selain menyeringai, menjulur-julurkani
lidah, bergetar, melipat dan mengerutkan bibir serta mengedipkan mata secara cepat.Pergerak
an cepat dari ekstremitras dan jari-jari juga muncul pada beberapa penderita. Hal yang
membedakannya dengan parkonson disease ialah pergerakandari ekstremitasnya. Pada
parkinson disease, pasien kesulitan untuk bergeraktetapi pada pasien diskinesia tardif tidak
ada kesulitan untuk bergerak.Mekanisme diskinesia tardif karena proses antagonisme
dopamin di jalurantara lokasi substansia nigra dan korpus striatum. Terutama kalau yang
terkena
proses antagonisasi dopaminpada reseptor D2 menyebabkan efek lepas obat danmenimbulkan
gerakan ini.
8.

Distonia
Distonia adalah kelainan gerakan dimana kontraksi otot yang terusmenerus menyebabkan
gerakan berputar dan berulang atau menyebabkan sikaptubuh yang abnormal. Gerakan
tersebut tidak disadari dan kadang menimbulkannyeri, bisa mengenai satu otot, sekelompok
otot (misalnya otot lengan, tungkaiatau leher) atau seluruh tubuh. Pada beberapa penderita,
gejala distonia muncul pada masa kanak-kanak (5-
16 tahun), biasanya mengenai kaki atau tangan.Beberapa penderita lainnya baru
menunjukkan gejala pada akhir masa remaja atau pada awal masa dewasa.Gejala awal adalah
kemunduran dalam menulis (setelah menulis
beberapa baris kalima), kram kaki dan kecenderunagn tertariknya satu kaki keatas ataukecend
erungan menyeret kaki setelah berjalan atau berlari pada jarak tertentu.Leher berputar atau
tertarik diluar kesadaran penderita, terutama ketika penderita merasa lelah. Gejala lainnya
adalah tremor dan kesulitan berbicara ataumengeluarkan suara. Gejala awalnya bisa sangat
ringan dan baru dirasakan hanyasetelah olah raga berat, stres atau karena lelah. Lama-lama
gejalanya menjadisemakin jelas dan menyebar serta tak tertahankan.Berdasarkan bagian
tubuh yang terkena:
Distonia generalisata, mengenai sebagian besar atau seluruh tubuhDistonia fokal, terbatas
pada bagian tubuh tertentu
Distonia multifokal, mengenai 2 atau lebih bagian tubuh yang tidak berhubungan.
Distonia segmental, mengenai 2 atau lebih bagian tubuh yang berdekatan.
Hemidistonia, melibatkan lengan dan tungkai pada sisi tubuh yang sama,seringkali
merupakan akibat dari stroke.Beberapa pola distonia memiliki gejala yang khas:
Distonia torsi, sebelumnya dikenal sebagai dystonia musculorum deformansatau DMD.
Merupakan distonia generalisata yang jarang terjadi dan bisaditurunkan, biasanya berawal
pada masa kanak-kanak dan bertambah buruksecara progresif. Penderita bisa mengalami
cacat yang serius dan harus dudukdalam kursi roda.

Tortikolis spasmodik atau tortikolis merupakan distonia fokal yang palingsering ditemukan.
Menyerang otot-otot di leher yang mengendalikan posisikepala, sehingga kepala berputar dan
berpaling ke satu sisi. Selain itu, kepala bisa tertarik ke depan atau ke belakang.Tortikolis
bisa terjadi pada usia berapapun, meskipun sebagian
besar penderita pertama kali mengalami gejalanya pada usia pertengahan.Seringkali mulai
secara perlahan dan biasanya akan mencapai puncaknya.Sekitar 10-20% penderita mengalami
remisi (periode bebas gejala) spontan,tetapi tidak berlangsung lama.
Blefarospasme merupakan penutupan kelopak mata yang tidak disadari.Gejala awalnya
bisa berupa hilangnya pengendalian terhadap pengedipanmata. Pada awalnya hanya
menyerang satu mata, tetapi akhirnya kedua mata biasanya terkena. Kejang menyebabkan
kelopak mata menutup total sehinggaterjadi kebutaan fungsional, meskipun mata dan
penglihatannya normal.
Distonia kranial merupakan distonia yang mengenai otot-otot kepala, wajahdan leher.
Distonia oromandibuler menyerang otot-otot rahang, bibir dan lidah.Rahang bisa terbuka
atau tertutup dan penderita mengalami kesulitan berbicara dan menelan.
Disfonia spasmodik melibatkanotot tenggorokan yang mengendalikan
proses berbicara. Juga disebut disfonia spastik atau distonia laringeal, yangmenyebabkan
kesulitan dalam berbicara atau bernafas.Sindroma Meige adalah gabungan dari blefarospasme
dan distoniaoromandibuler, kadang-kadang dengan disfonia spasmodik. Kram
penulismerupakan distonia yang menyerang otot tangan dan kadang lengan bawah
bagiandepan, hanya terjadi selama tangan digunakan untuk menulis. Distonia yang sama
juga disebut kram pemain piano dan kram musisi. Distonia dopa-responsifmerupakan
distonia yang berhasil diatasi dengan obat-obatan. Salah satuvariannya yang penting adalah
distonia Segawa. Mulai timbul pada masa kanak-kanak atau remaja, berupa kesulitan dalam
berjalan. Pada distonia Segawa,gejalanya turun-naik sepanjang hari, mulai dari kemampuan
gerak di pagi harimenjadi ketidakmampuan di sore dan malam hari, juga setelah
melakukanaktivitas

Anda mungkin juga menyukai