Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol. 9, No. 1, April 2015 doi: 10.9744/pemasaran.9.1.

23-34
ISSN 1907-235X

ANALISA PENGARUH EMOTIONAL MARKETING TERHADAP


PURCHASE INTENTION MELALUI BRAND AWARENESS PADA PRODUK
DOVE PERSONAL CARE DI SURABAYA

Irene Susilo1, Hatane Semuel1*


1
Program Manajemen Pemasaran, Fakultaas Ekonomi, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: m36411015@john.petra.ac.id; samy@petra.ac.id
*Korespondensi penulis

Abstrak: Emotional Marketing merupakan konsep baru dalam dunia marketing dengan tujuan memberikan kesan yang unik
dengan menonjolkan sisi emosional sebuah merek maupun produk. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis
bagaimana pengaruh emotional marketing terhadap Purchase Intention melalui brand awareness. Objek yang akan diteliti
pada penelitian ini adalah Produk Dove personal care. Jenis penelitian ini adalah eksplanatori kausal dengan menggunakan
teknik pengukuran data GSCA. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 responden yaitu masyarakat yang diperlihatkan
iklan Dove. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik judgemental sampling. Jenis pengumpulan
data pada penelitian ini menggunakan penyebaran kuisioner kepada sampel penelitian. Hasil penelitian membuktikan bahwa
emotional marketing yang dilakukan Dove mempunyai pengaruh langsung terhadap brand awareness dan purchase
intention namun berbeda halnya dengan Brand awareness tidak berpengaruh secara langsung terhadap Purchase Intention.

Kata kunci: Emotional Marketing, Brand Awareness, Purchase Intention.

Abstract: Emotional Marketing is a new concept in the world of marketing with the aim of giving the impression of a unique
emotional side featuring a brand or product. The purpose of this research is to analyze how the influence of emotional
marketing towards Purchase Intention through brand awareness. Objects that will be examined in this study is the product of
Dove personal care. This type of research is causal explanatory using the GSCA data measurement techniques. The sample
in this research totalled 100 respondents, namely the community shown ads Dove. Sampling techniques in the research of
using the technique of judgemental sampling. The type of collection of data in this study using a detailed questionnaire to a
sample of research dissemination. Results of the study prove that emotional marketing the Dove had done against direct
influence brand awareness and purchase intention but different case with Brand awareness has no effect directly against
Purchase Intention.

Keywords: Emotional Marketing, Brand Awareness, Purchase Intention

PENDAHULUAN Naluri wanita adalah ingin tampil cantik dalam


berbagai keadaan dan selalu ingin menjadi pusat
Indonesia merupakan salah satu negara dengan perhatian disekelilingnya. Hal ini menjadi alasan
tingkat pertumbuhan industry fast Moving Consumer mengapa wanita sangat senang mempercantik diri
Good (FMCG) atau produk yang memiliki perputaran dan menggunakan banyak produk kecantikan bahkan
omset cepat dan biaya yang relative rendah sebesar hingga menggunakan berbagai macam teknik operasi
15% (Moving Annual Total June 2014) (IFT,2014). untuk mempercantik diri mereka. Kondisi ini diman-
Didukung dengan peningkatan jumlah kelas faatkan semua produsen personal care ditambah lagi
menengah dan rata-rata usia penduduk Indonesia dengan prediksi Euro Monitor industry personal care
relatif muda (50.2% berusia di bawah 29 tahun). dapat mengalami partumbuhan sebesar 6% lebih
Indonesia merupakan pasar potensial bagi produk- tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya. (IFT,
produk FMCG. Hal tersebut mendorong produsen 2014).
untuk berlomba-lomba memasarkan produknya tidak Salah satu pemain dalam industry Personal
sekedar menggunakan cara yang konservatif tetapi Care di Indonesia adalah Dove. Dove menguasai
melalui berbagai cara inovatif dan inspirasional (Lim, pasar sebesar 5% dan berada di urutan keempat
2014). setelah Lux, Lifebuoy, dan Biore. Dibandingkan
Industry personal care ataupun kosmetik me- dengan pesaing-pesaingnya Dove merupakan merek
rupakan salah satu kategori FMCG. Industry personal yang paling ekstensif dalam artian memiliki paling
care di Indonesia memiliki tingkat pertumbuhan yang banyak merek perluasan dan yang senantiasa melaku-
cukup tinggi yakni sebesar 14%. Hal ini dikuatkan kan strategi perluasan merek dengan efektif. Dove
dengan data jumlah penduduk perempuan yang memanfaatkan teori baru dalam dunia pemasaran
cukup besar di Negara Indonesia adalah 49,66%. dengan memanfaatkan emotional benefit yang ter-

23
24 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 9, NO. 1, April 2015: 23-34

kandung dalam sebuah produk yaitu dengan teknik Purchase Intention didasari oleh teori (Ajzen,
emotional marketing. 1991) yaitu niat beli seseorang dipengaruhi oleh orang
Menurut teori dasar Emotion Marketing (Robi- lain, attitude, dan perilaku sesuai norma subjektif
nette, 2001) yaitu is the enterprise-wide pursuit of a yang berlaku. Konsumen dipengaruhi oleh motif
sustainable connection that makes customers feel so rasional dan motif emosional dalam melakukan pem-
valued and cared for theyll go out of their way to be belian barang maupun jasa Teknik advertising yang
loyal . Artinya emotion marketing menekankan dilakukan Dove bertujuan dalam mempengaruhi niat
untuk menciptakan sebuah produk yang dapat beli konsumen dilihat dari motif emosional apalagi
menyentuh sisi emosi konsumen, agar dapat terbentuk didukung dengan target pasar Dove kebanyakan
loyalitas. Di dalam emotion marketing ada beberapa adalah wanita. Target pasar wanita lebih mudah di-
komponen yang membentuk value star yaitu Product, pengaruhi motif emosionalnya daripada pria.
Money, Equity(trust), Experience(relationship) dan
Energy (convenience). Dalam kegiatan pemasaran
KAJIAN PUSTAKA
tidak hanya fokus pada produk dapat terjual, tetapi
harus dapat dipikirkan bagaimana produk itu terjual
secara berkelanjutan atau sustainable in the market. Emotional Marketing
Teknik Emotional Marketing dimanfaatkan pro-
duk personal care Dove utuk mengajak perempuan Robinette, (2001) mengungkapkan definisi emo-
Indonesia menyadari dan merayakan kecantikannya, tional marketing adalah teknik yang digunakan
melalui program Dove Real Beauty Movement perusahaan dalam membangun hubungan berkelan-
dengan tujuan menginspirasi perempuan agar lebih jutan yang membuat pelanggan merasa dihargai.
percaya diri, ujar Marketing Manager Skin Emotional Marketing mengarah ke strategi berbeda
Cleansing Unilever Indonesia, Eva Arisuci Rudjito. bahkan jarang ditiru dan memberikan keunggulan
(SWA.co.id, 19 September 2013). kompetitif yang kuat. Robinette, (2001) mengungkap-
kan bahwa Emotional Marketing dapat diukur
menggunakan 5 aspek antara lain adalah:
1. Money: Produk/jasa memiliki harga terjangkau
dan ditawarkan dengan harga yang kompetitif.
Produk memiliki promosi yang menarik.
2. Product: Produk atau jasa menjawab kebutuhan
masyarakat, produk memiliki fitur sesuai dan
efektif menyelesaikan pekerjaan.
3. Equity: Ekuitas adalah mengenai kepercayaan.
Ketika sebuah merek memperoleh kepercayaan
dari konsumennya, hal tersebut menjadi fondasi
Sumber: dovechoosebeautiful.tumblr.com dimana hubungan dengan konsumen semakin
berkembang hingga ke loyalitas. Identitas merek
Gambar 1. Iklan Choose Beautiful
dan citra merek membantu membangun ekuitas.
4. Experience: Berkaitan dengan interaksi pelanggan
Hal tersebut Dove lakukan dikarenakan melihat
dengan merek. Sikap pelanggan dipengaruhi oleh
naluri seorang wanita yang ingin dimanja dan
diperhatikan terutama mengenai kecantikan dirinya. kunjungan ke toko atau situs web, kontak karya-
Banyak sekali perusahaan personal care yang ber- wan, komunikasi, program loyalitas dan, peng-
saing untuk mendapatkan customer wanitanya gunaan produk atau jasa itu sendiri. Hal ini
dengan berbagai macam promo menarik mulai dari menjadi kesempatan terbaik bagi merek untuk
promo iklan di media massa hingga promo pada membuat kesan pada pelanggan setelah penjualan.
penjualan produk. Apalagi berbeda sekali dengan 5. Energy: Produk yang dibutuhkan dapat dengan
konsumen pria, konsumen wanita cenderung tidak mudah diakses, memudahkan masyarakat, me-
memikirkan kualitas dari sebuah produk melainkan miliki harga tinggi, menawarkan kenyamanan dan
lebih memikirkan bagaimana produk tersebut bisa keefektifan bagi pelanggan.
menarik hati mereka. Hal tersebut dimanfaatkan Dove
dalam membuat para wanita di Indonesia lebih tepat- Brand Awareness
nya di Surabaya untuk tertarik menggunakan Dove
dengan berbagai rangkaian campaign yang dilakukan Kesadaran atau awareness menggambarkan
Dove. keberadaan merek di dalam pikiran konsumen, yang
Susilo: Analisa Pengaruh Emotional Marketing Terhadap Purchase Intention 25

dapat menjadi penentu dalam beberapa kategori dan subjektif yang berlaku. Konsumen dipengaruhi oleh
biasanya mempunyai peranan kunci dalam brand motif rasional (kognitif) dan motif emosional (afektif)
equity. (Durianto, 2001). dalam melakukan pembelian barang maupun jasa.
Meningkatkan kesadaran adalah suatu meka- Pendapat Basu Swastha dan Hani Handoko, (1988)
nisme untuk memperluas pasar merek. Kesadaran tentang kedua motif tersebut sebagai berikut ;
juga mempengaruhi persepsi dan tingkah laku. a. Motif rasional (cognitive)
Kesadaran merek merupakan key of brand asset atau Motif yang didasari pada kenyataan-kenyataan
kunci pembuka untuk masuk ke elemen lainnya. Jadi seperti yang ditunjukkan oleh suatu produk
jika kesadaran itu sangat rendah maka hampir kepada konsumen. Faktor-faktor yang menjadi
dipastikan bahwa ekuitas mereknya juga rendah pertimbangan seperti penawaran, permintaan,
(Durianto, 2001). harga, kualitas, pelayanan, ketersediaan barang,
Menurut Durianto (2001) Brand awareness ukuran kebersihan, efisiensi, ketahanan, dapat
memiliki beberapa tingkatan. Tingkatan Brand dipercaya dan keterbatasan waktu yang ada pada
awareness adalah sebagai berikut: konsumen.
a. Unaware of brand (tidak menyadari merek), b. Motif emosional (affective)
kategori ini termasuk merek yang tetap tidak Motif pembelian yang berkaitan dengan emosi
dikenal walaupun sudah dilakukan pengingatan individu, seperti pengungkapan rasa cinta,
kembali lewat bantuan (aided recall).
b. Brand Recognition (pengenalan merek), kategori Kerangka Konseptual
ini meliputi merek produk yang dikenal konsumen
setelah dilakukan pengingatan kembali lewat
bantuan (aided recall).
c. Brand recall (pengingatan kembali merek),
kategori ini meliputi merek dalam kategori suatu
produk yang diingat konsumen tanpa harus di-
lakukan pengingatan kembali, diistilahkan dengan
pengingatan kembali tanpa bantuan (unaided
recall).
d. Top of Mind (Puncak Pikiran), kategori ini me-
liputi merek produk yang pertama kali muncul
dibenak konsumen pada umumnya.

Gambar 3. Kerangka Konseptual

HUBUNGAN ANTAR KONSEP

Hubungan antara Emotional Marketing dengan


Brand Awareness

Menurut Aaker (2002), brand awareness me-


nunjukkan pengakuan yang dikomunikasikan ke
dalam sebuah merek, yang memungkinkan konsumen
mengidentifikasi sebuah produk dan keunggulan
kompetitif yang tidak berubah. Brand recall dan
Sumber: Durianto, (2001)
brand recognition merupakan kedua aspek yang
Gambar 2. Piramida Brand Awareness terdapat pada Brand awareness. Brand recall adalah
kemampuan konsumen untuk memulihkan merek
Purchase Intention dari memori untuk kategori produk tertentu. Maka
dari itu diperlukan pendekatan emosional pula kepada
Purchase intention atau minat untuk membeli calon pelanggan sehingga pelanggan dapat dengan
didasari oleh teori perilaku perencanaan (Ajzen, mudah mengenali sebuah merek.
1991). Teori ini menyatakan bahwa perilaku inten- H1: Emotional Marketing berpengaruh positif ter-
sitas seseorang dan perilakunya dipengaruhi oleh hadap Brand Awareness merek Dove pada
orang lain, attitude, dan perilaku sesuai norma masyarakat Surabaya
26 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 9, NO. 1, April 2015: 23-34

Hubungan antara Money dengan Brand Aware- Hubungan antara Energy dengan Brand Aware-
ness ness

Robinette (2001) mengungkapkan bahwa dalam Energy dalam konteks emotional marketing
konteks emotional marketing yang dimaksud dengan merupakan upaya perusahaan dalam memperhitung-
money adalah bagaimanA produk dapat dijangkau kan apakah produk tersebut menawarkan kenya-
masyarakat dan ditawarkan dengan harga yang kom- manan dan keefektifan bagi pelanggan. Energy yang
petitif. Dengan artian bahwa dalam dimensi money dilihat berdasarkan iklan dari merek Dove itu sendiri
merk Dove dinilai bagaimana keeksistensiannya mulai dari lokasi, slogan yang disampaikan. Ketika itu
dimata masyarakat terutama dilihat dari sisi harga semua memiliki nilai positif maka otomatis masya-
apakah cukup bersaing dengan produk personal care rakat memiliki ketertarikan tersendiri dengan merek
lainnya. Hal ini sangat berdampak terutama untuk tersebut dan dalam benak masyarakat pasti mengingat
masyarakat Indonesia dikarenakan masyarakat Indo- dan aware pada merek tersebut karena memiliki ciri
nesia yang sangat cepat sekali tanggap ketika ada khas yang berbeda dengan pesaing yang lain.
produk dengan harga murah. Hal tersebut membuat H1.4: Dimensi energy berpengaruh positif terhadap
masyarakat lebih cepat mengenal produk yang lebih Brand Awareness merek Dove pada masya-
banyak menghadirkan promo daripada yang meng- rakat Surabaya
usungkan keunggulan fitur produknya.
H1.1: Dimensi money berpengaruh positif terhadap Hubungan antara Emotional marketing dengan
Brand Awareness merek Dove pada masya- Purchase Intention
rakat Surabaya
Rytel (2010), melihat Emotional marketing
Hubungan antara Equity dengan Brand Aware- sebagai langkah pemasaran baru, di mana mengatur
ness hubungan emosional antara pelaku pasar dengan
konsumen. Ruiz dan Sicilia (2004) mengungkapkan
Menurut Robinette (2001), equity merupakan bahwa gaya pengolahan kognitif dan afektif individu
kombinasi dari kepercayaan yang didapatkan oleh mempengaruhi dalam pengambilan keputusan. Jang
sebuah merek dan identitas yang mengerahkan kon- dan Namkung (2009) menunjukkan bahwa emosi
sumen tersebut untuk merasa terikat secara emosional mempengaruhi niat perilaku dan mendorong individu
dengan merek tersebut. Dengan artian bahwa ekuitas untuk mengulang pembelian. Maka dari itu dapat
merupakan salah satu indicator dimana ketika disimpulkan bahwa emosi yang dihadirkan oleh
seseorang percaya terhadap sebuah merek sehingga produsen kepada konsumen akan berpengaruh pada
orang tersebut selalu aware dengan merek tersebut. niat pembelian konsumen pada sebuah merek tersebut
H1.2: Dimensi equity berpengaruh positif terhadap karena emosi yang dirasakan oleh konsumen
Brand awareness merek Dove pada masya- mempengaruhi pikiran konsumen dalam menentukan
rakat Surabaya suatu pilihan antara akan mengonsumsi produk
tersebut atau tidak.
Hubungan antara Experience dengan Brand H2: Emotional Marketing berpengaruh positif ter-
Awareness hadap Purchase Intention merek Dove pada
masyarakat Surabaya
Dalam membangun suatu hubungan tidak bisa
dalam sekejap dapat membangun suatu hubungan Hubungan antara Money dengan Purchase Inten-
yang sangat intim perlu. banyak cara membina tion
hubungan intim dengan calon customer dan cara yang
paling ampuh adalah memberikan experience Money berhubungan dengan bagaimana suatu
menarik sehingga banyak customer yang penasaran. perusahaan menawarkan produk mereka dengan
Hal ini didukung oleh statement Robinette (2001) harga yang pantas dan kualitas yang terjamin. Rytel
yang mengatakan bahwa langkah diawal pemasaran (2010) melihat bahwa emotional marketing sebagai
banyak menunjukkan sisi fungsi namun seiring langkah pemasaran baru dalam membangun hubung-
berjalannya waktu pemasar harus dapat menyentuh an antara pelaku pasar dengan konsumen. Hubungan
sisi emotion konsumen melalui experience. tersebut juga mempengaruhi bagaimana niat beli
H1.3: Dimensi experience berpengaruh positif ter- konsumen. Dengan artian bahwa dengan memper-
hadap Brand awareness merek DOVE pada hatikan aspek money maka perusahaan dapat dengan
masyarakat Surabaya cepat mempengaruhi niat beli konsumen dikarenakan
Susilo: Analisa Pengaruh Emotional Marketing Terhadap Purchase Intention 27

semakin merek tersebut memiliki nama yang baik kepada konsumen mengenai suatu merek apakah
dimata masyarakat dengan menawarkan produk yang menawarkan produk yang mudah diakses, berharga,
terjamin pula maka semakin tinggi pula niat beli menawarkan kenyamanan dan keefektifan bagi
konsumen pada suatu produk. pelanggan. Jang dan Namkung (2009) menunjukkan
H2.1: Dimensi money berpengaruh positif terhadap bahwa emosi mempengaruhi niat perilaku dan
Purchase Intention merek Dove pada masya- mendorong individu untuk mengulang pembelian.
rakat Surabaya Pada hal ini emosi yang dimaksud adalah energy
perusahaan sehingga berpengaruh pada niat beli
Hubungan antara Equity dengan Purchase Inten- konsumen. Ketika sebuah perusahaan berhasil
tion mengkomunikasikan energy dari perusahaan mereka
maka calon konsumen yang selanjutnya memutuskan
Equity bisa dinilai sebagai cara membangun mengenai niat beli mereka.
kepercayaan sebuah merek terhadap konsumen. H2.4: Dimensi energy berpengaruh positif terhadap
Dalam membangun kepercayaan konsumen tidak Purchase Intention merek Dove pada masya-
dapat dengan sekejap namun perlu adanya suatu rakat Surabaya
kerpercayaan yang dibangun kepada calon konsumen.
Ruiz dan Sicilia (2004) mengungkapkan bahwa gaya Hubungan antara Brand Awareness dengan Pur-
pengolahan kognitif dan afektif individu mempenga- chase Intention
ruhi dalam pengambilan keputusan dan kepercayaan
seseorang. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa Sifat dasar dari kebanyakan manusia adalah suka
kepercayaan kepada calon konsumen dapat dibangun menghindari masalah dan cenderung mencari aman.
dengan menggugah emosi para calon konsumen dan Hal inilah yang membuat orang terkadang sulit untuk
akhirnya berdampak pada pengaruh niat beli sese- mencoba suatu hal yang baru. Orang hanya akan
orang terhadap produk tersebut. membeli produk yang sudah pasti mereknya, aman
dan terbukti kualitasnya. Jarang sekali orang akan
H2.2: Dimensi equity berpengaruh positif terhadap memutuskan untuk membeli sebuah produk berdasar-
Purchase Intention merek Dove pada masya- kan sebuah hal yang bersifat coba-coba. Konsumen
rakat Surabaya cenderung akan memutuskan untuk membeli sebuah
produk yang Mereknya sudah dikenal olehnya dari-
Hubungan antara Experience dengan Purchase pada sebuah produk yang mereknya kurang dikenal
Intention atau bahkan tidak dikenal sama sekali (Durianto,
2001). Konsumen membeli produk dengan merek
Robinette (2001) mengatakan bahwa langkah tertentu yang mereka kenal karena berharap bahwa
diawal pemasaran banyak menunjukkan sisi fungsi produk yang dibelinya ini adalah benar-benar sebuah
namun seiring berjalannya waktu pemasar harus produk yang sudah teruji kualitasnya dan dapat
dapat menyentuh sisi emotion konsumen melalui
digunakan untuk memenuhi harapan kedepannya.
experience. Hal tersebut membuktikan bahwa seiring
Jadi bisa disimpulkan bahwa keinginan / minat beli
berjalannya waktu masyarakat kurang tertarik dengan
sangat ditentukan oleh tingkat pengenalan seorang
kegiatan pemasaran yang menunjukkan sisi fungsi
konsumen terhadap merek produk tersebut
perlu adanya inovasi untuk menembus target. Inovasi
H3: Brand Awareness berpengaruh positif terhadap
tersebut banyak dilakukan melalui experience. Mela-
lui experience perusahaan dapat dengan jelas meng- Purchase Intention merek Dove pada masya-
komunikasikan visi, misi yang hendak disampaikan rakat Surabaya
lewat merek dan lewat produk yang mereka tawarkan.
Ketika seseorang sudah tertarik dengan experience METODE PENELITIAN
suatu merek maka ketertarikan terhadap merek dan
produk tersebut meningkatkan niat beli mereka. Penelitian ini termasuk causal research, yang
H2.3: Dimensi experience berpengaruh positif ter- bertujuan mencari dan mendeskripsikan adanya
hadap Purchase Intention merek Dove pada hubungan sebab akibat antar variable penelitian agar
masyarakat Surabaya dapat ditarik sebuah kesimpulan (Malhotra, 2005).
penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang
Hubungan antara Energy dengan Purchase Inten- bertujuan untuk hubungan antar variable satu dengan
tion variable lainnya, dan bagaimana suatu variable mem-
pengaruhi variable lainnya (Umar, 2003). Pendekatan
Energy menurut Robinette (2001) merupakan penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian
upaya dari perusahaan untuk mengkomunikasikan berlindaskan filsafat positivism, yang digunakan
28 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 9, NO. 1, April 2015: 23-34

untuk meneliti populasi seluruh wanita berdomisili sebesar 0,774, Dimensi Energy memiliki alpha
Surabaya. Metode penarikan sampel yang digunakan sebsar 0.748, Variabel Brand Awareness
adalah convenience sampling dengan judgemental memiliki alpha sebesar 0.811, dan variable
sampling, dengan kriteria sudah pernah melihat bebe- Purchase Intention memiliki Alpha sebesar
rapa iklan yang merupakan rangkaian real beauty 0.731
campaign Dove atau jika tidak melihat iklan Choose
Beautiful terlebih dahulu sebelum mengisi kuisioner. Tabel 1. Internal Concistency Reliability
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian Variabel AVE, ALPHA
menggunakan software GSCA (Generalized Struc- Money AVE = 0.667, Alpha =0.750
tured Component Analysis). (Solimun, 2015) Equity AVE = 0.659, Alpha =0.731
Experience AVE = 0.689, Alpha =0.774
PEMBAHASAN Energy AVE = 0.669, Alpha =0.748
Brand Awareness AVE = 0.580, Alpha =0.811
Measures of Fit Purchase Intention AVE = 0.659, Alpha =0.731

Dapat dilakukan pada model pengukuran, model 2. Measure of Fit Structural and overall Model
structural, dan model keseluruhan (overall model)
1. Measures of Fit Measurement Model Tabel 2. Model Fit
Model pengukuran ini bertujuan untuk menguji Model Fit
apakah instrument penelitian valid dan reliable. FIT 0.547
a. Convergent Validity AFIT 0.535
Validitas menggambarkan ukuran korelasi GFI 0.998
antara skor indicator refleksif dengan skor
SRMR 0.081
variable latennya. Untuk hal ini loading 0.5
NPAR 65
sampai 0.6 dianggap cukup, pada jumlah
indicator per variable laten tidak besar, berkisar
antara 3-7 indikator. Pendekatan lain dengan Diukur menggunakan FIT, yaitu setara dengan R-
cara melihat hasil pengujian, jika signifikan square pada analisis regresi atau koefisien
(p<0.005) maka dikatakan valid. Adapun hasil determinasi total pada analisis jalur atau Q2 pada
loading antara indicator dengan variable laten PLS.
dalam penelitian ini telah memenuhi per- a. FIT menunjukkan varian total dari semua vari-
syaratan tersebut. able yang dapat dijelaskan oleh model struc-
b. Discriminant Validity tural. Nilai FIT berkisar 0-1. Semakin besar
Validitas ini pada indicator reflektif ber- nilai FIT, semakin besar proporsi varian varia-
dasarkan pada nilai AVE, yaitu membanding- ble yang dapat dijelaskan. Jika nilai FIT=1
kan nilai square root of average variance berarti model secara sempurna dapat menjelas-
extracted (AVE) setiap variable laten dengan kan fenomena yang diselidiki. Pada Tabel 2.
korelasi antar variable laten lainnya dalam menunjukan bahwa angka FIT sebesar 0.547
model, jika square root of average variance berarti money, equity, energy, experience,
extracted (AVE) variable laten lebih besar dari brand awareness, dan purchase Intention
korelasi dengan seluruh variable laten lainnya dapat dijelaskan oleh model kerangka
maka dikatakan memiliki discriminant validity konseptual sebesar 54.7% sehingga model
yang baik. Adapun hasil AVE antara indicator kerangka konseptual yang digunakan cukup
dengan variable laten dalam penelitian ini telah bagus.
memenuhi persyaratan tersebut. b. AFIT (Adjusted of FIT) serupa dengan R2
c. Internal Concistency Reliability adjusted pada analisis regresi. AFIT dapat
Berdasarkan Tabel 1. Internal Concistency digunakan untuk perbandingan model. Model
Reliability dapat diketahui bahwa kelompok dengan nilai AFIT terbesar dapat dipilih antara
indicator yang mengukur 3 variabel dalam model yang lebih baik. AFIT pada penelitian
penelitian ini memiliki reliabilitas internal ini memiliki nilai sebesar 0.535 atau 53.5 %
concistency yang baik karena memiliki alpha yang berarti bahwa money, equity, experience,
0.6. Dimensi Money memiliki Alpha sebesar energy, brand awareness, dan purchase
0.750, Dimensi Equity memiliki Alpha sebesar intention dapat dijelaskan oleh model kerangka
0.731, Dimensi Experience memiliki alpha konseptual sebesar 53.5%
Susilo: Analisa Pengaruh Emotional Marketing Terhadap Purchase Intention 29

c. Kriteria pengukuran nilai GFI yakni semakin nal kepada calon pelanggan sehingga pelanggan dapat
nilai GFI mendekati nilai 1 menandakan dengan mudah mengenali sebuah merek.
bahwa model penelitian cukup sesuai
d. SRMR atau dengan kepanjangannya standar- Money terhadap Brand Awareness
dized root mean square residual memiliki
beberapa kriteria pada penilaiannya. Pada Pada hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa
penelitian ini nilai SRMR adalah =0,081 yakni dimensi money mempunyai pengaruh positif terhadap
termasuk dalam kriteria marginal fit (model brand awareness merek Dove dimata masyarakat
cukup sesuai) dengan nilai Estimate sebesar 0.371 dan nilai titik
kritis sebesar 3.0* signifikan.
Pengujian Hipotesis Robinette (2001) mengungkapkan bahwa dalam
konteks emotional marketing yang dimaksud dengan
Tabel 3. Path Coefficient money adalah bagaimana suatu produk dapat
Path Coefficients
dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dan
apakah ditawarkan dengan harga yang kompetitif.
variabel Estimate SE CR Sig
Dengan artian bahwa dalam dimensi money merk
Emotional Marketing -> Brand
0.711 0.06111.66*0.00 Dove dinilai bagaimana keeksistensiannya dimata
Awareness
masyarakat terutama dilihat dari sisi harga apakah
Emotional Marketing ->
0.791 0.087 9.12* 0.00 cukup bersaing dengan produk personal care lainnya.
Purchase Intention
Money -> Brand Awareness 0.371 0.124 3.0* 0.00
Merupakan sifat naluri alamiah wanita yakni
Money -> Purchase Intention 0.233 0.126 1.84 0.07
menyukai belanja dan terkadang seringkali ceroboh
dalam memilih barang apalagi ketika ada sale
Equity -> Brand Awareness 0.094 0.130 0.72 0.47
ataupun promo-promo menarik menggunakan kartu
Equity -> Purchase Intention 0.087 0.097 0.89 0.38
kredit pasti wanita yang paling tanggap melihat situasi
Experience -> Brand Awareness 0.171 0.122 1.4 0.16
tersebut. Hal ini dimanfaatkan beberapa produsen
Experience -> Purchase Intention 0.380 0.143 2.65* 0.01
FMCG untuk menarik lebih banyak konsumen
Energy -> Brand Awareness 0.249 0.095 2.6* 0.00
wanita terutama produk personal care. Begitu pula
Energy -> Purchase Intention 0.242 0.099 2.43* 0.02
dengan Dove memanfaatkan naluri alamiah wanita
Brand Awareness -> Purchase melalui iklan-iklannya yang membangkitkan sisi
0.030 0.103 0.29 0.77
Intention
emosional wanita iklan-iklan Dove juga
menunjukkan bahwa semua produk dengan merek
Pembahasan Dove tidak pandang bulu dan semua bisa
Emotional Marketing terhadap Brand Awareness mengonsumsinya.

Pada hasil penelitian ini emotional marketing Equity terhadap Brand Awareness
mempunyai pengaruh positif terhadap brand aware-
ness merek Dove dimata masyarakat dengan nilai Pada hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa
Estimate sebesar 0.711 dan nilai titik kritis sebesar dimensi equity berpengaruh positif namun tidak
11.66* signifikan. signifikan terhadap brand awareness merek Dove
Pada tahun 2004 Dove memulai gebrakan baru dimata masyarakat dengan nilai Estimate sebesar
dengan memunculkan kampanye mengenai kecantik- 0.094 dan nilai titik kritis sebesar 0.7.
an wanita mulai dari iklan camera shy, the real beauty Menurut Robinette (2001), equity merupakan
sketches, dan choose beautiful yang dimunculkan kombinasi dari kepercayaan yang didapatkan oleh
melalui media youtube. Hal ini bertujuan untuk sebuah merek dan identitas yang mengerahkan kon-
merubah teknik marketing Dove dengan mulai sumen tersebut untuk merasa terikat secara emosional
menambahkan sisi emosional pada iklan mereka dengan merek tersebut. Dengan artian bahwa ekuitas
sehingga konsumen mulai aware dengan ciri khas merupakan salah satu indicator dimana ketika
iklan Dove (10 April 2015, adconomic.com). seseorang percaya terhadap sebuah merek sehingga
Hal ini mendukung statement dari Aaker (2002), orang tersebut selalu aware dengan merek tersebut.
yaitu Kesadaran merek mempengaruhi kemampuan Pada penelitian ini dapat dibuktikan bahwa
konsumen untuk mengidentifikasi merek melalui ekuitas dari merek Dove sendiri tidak berpengaruh
spesialisasi. konsumen berpikir tentang merek setiap langsung terhadap brand awareness. Hal ini di-
kali mereka berpikirmengenai sebuah kategori produk karenakan beberapa promosi dan iklan yang ditampil-
tertentu. Maka dari itu diperlukan pendekatan emosio- kan Dove tidak sepenuhnya menunjukkan bahwa
30 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 9, NO. 1, April 2015: 23-34

Dove memiliki produk-produk yang menarik karena manan dan keefektifan bagi pelanggan. Karena objek
Dove lebih menekankan kepada nilai emosional yang penelitian ini adalah iklan dari merek Dove maka
akan disampaikan Dove untuk masyarakat luas. Hal yang dilihat adalah bagaimana lokasi dari iklan efektif
tersebut menyebabkan beberapa masyarakat masih dalam menyampaikan pesan, seberapa mudah meng-
kurang mengerti maksud dari iklan Choose beautiful akses iklan tersebut, bagaimana iklan Dove menyam-
sehingga terkadang persepsi masyarakatpun juga bisa paikan dengan benar visi dari merek Dove tersebut.
berubah berdasarkan dari iklan-iklan yang disampai- Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
kan Dove. Hal ini akhirnya berdampak pada tingkat dimensi energy berpengaruh langsung terhadap brand
aware masyarakat terhadap merek Dove. awareness merek Dove. Hal tersebut dikarenakan
lokasi yang dipilih iklan Choose beautiful yang
Experience terhadap Brand Awareness memilih 5 kota yang memiliki banyak penduduk dan
memiliki kebudayaan yang beraneka ragam seperti
Pada hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa San Fransisco dengan menampilkan budayanya yang
dimensi experience berpengaruh positif tidak signifi- sangat bebas, Shanghai dengan ciri khas kebudayaan
kan terhadap brand awareness merek Dove dimata Tionghoa yang cukup kental, Delhi dengan kebu-
masyarakat dengan nilai Estimate sebesar 0.171 dan dayaan India, London dengan kebudayaan Eropa
nilai titik kritis sebesar 1.4 barat, Sao Paulo dengan kebudayaan Brazilnya. Dari
Hasil dari penelitian ini bertentangan dengan masing-masing kota tersebut memiliki berbagai
statement Robinette (2001) yang mengatakan bahwa macam ciri khas kebudayaan yang berbeda. Hal inilah
langkah diawal pemasaran banyak menunjukkan sisi yang meningkatkan rasa penasaran masyarakat
fungsi namun seiring berjalannya waktu pemasar mengenai iklan tersebut sehingga akan berdampak
harus dapat menyentuh sisi emotion konsumen pada meningkatnya brand awareness masyarakat
melalui experience. Dikarenakan pengaruh dari terhadap merek Dove.
dimensi experience terhadap brand awareness adalah
tidak langsung. Emotional Marketing terhadap Purchase Intention
Beberapa factor menyebabkan dimensi expe-
rience memiliki pengaruh tidak langsung terhadap Pada hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa
Brand awareness. Berdasarkan survey yang dilaku- emotional marketing mempunyai pengaruh positif
kan menunjukkan bahwa iklan Choose beautiful terhadap Purchase Intention merek Dove dimata
membuktikkan bahwa tidak semua masyarakat me- masyarakat dengan nilai Estimate sebesar 0.791 dan
ngerti bahwa iklan tersebut merupakan iklan merek nilai titik kritis sebesar 9.12* signifikan.
Dove dan tidak terlalu memperhatikan dengan baik Hal ini memperkuat statement yang diungkap-
bahwa iklan tersebut merupakan iklan merek Dove kan oleh Rytel (2010), yang melihat Emotional
sehingga beberapa responden yang sudah melihat marketing sebagai langkah pemasaran baru, di mana
beberapa iklan Dove lah yang baru mengerti bahwa mengatur hubungan emosional antara pelaku pasar
iklan tersebut pasti iklan Dove. Selain itu masyarakat dengan konsumen. Hubungan emosional antara
cenderung terlalu menikmati cerita dari iklan tersebut pelaku pasar dengan konsumen juga mempengaruhi
dan rata-rata kurang mengerti bahwa iklan tersebut bagaimana niat beli konsumen. Ruiz dan Sicilia
adalah iklan Dove apalagi dengan banyak pemikiran (2004) mengungkapkan bahwa gaya pengolahan
masyarakat bahwa iklan yang benar merupakan iklan kognitif dan afektif individu mempengaruhi dalam
yang menunjukkan fungsi sebuah produk. Akhirnya pengambilan keputusan. Jang dan Namkung (2009)
berdampak pada tingkat aware masyarakat terhadap menunjukkan bahwa emosi mempengaruhi niat
merek Dove. perilaku dan mendorong individu untuk mengulang
pembelian.
Energy terhadap Brand Awareness Teknik emotional marketing yang digunakan
oleh Dove cukup berdampak pada perhatian
Pada hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa masyarakat Indonesia. Berdasarkan survey Dove di
dimensi energy mempunyai pengaruh positif terhadap tahun 2013, sebanyak 4% perempuan Indonesia
brand awareness merek Dove dimata masyarakat mendeskripsikan dirinya cantik, dan persentase ter-
dengan nilai Estimate sebesar 0.249 dan nilai titik sebut kini meningkat menjadi 8% di tahun 2015.
kritis sebesar 2.6* signifikan. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan Unilever
Energy dalam konteks emotional marketing Indonesia di tahun ini melalui lembaga riset
merupakan upaya perusahaan dalam memperhi- independen BMI Research. Delapan dari sepuluh
tungkan apakah produk mereka menawarkan kenya- perempuan Indonesia merasa puas terhadap pe-
Susilo: Analisa Pengaruh Emotional Marketing Terhadap Purchase Intention 31

nampilan fisik atau wajahnya Kami menemukan tion merek Dove dimata masyarakat dengan nilai
fakta bahwa hanya satu dari sepuluh perempuan Estimate sebesar 0.087 dan nilai titik kritis sebesar
Indonesia yang menyebut dirinya cantik, ungkap 0.89
Uci. Survey dilakukan di tiga kota besar, Jakarta, Equity bisa dinilai sebagai cara membangun
Surabaya dan Medan kepada 300 responden perem- kepercayaan sebuah merek terhadap konsumen. Ruiz
puan di Indonesia dengan rentang umur 18 dan Sicilia (2004) mengungkapkan bahwa gaya
64tahun. (April 2015, www.Indopos.com) pengolahan kognitif dan afektif individu mempenga-
Hal ini menunjukkan bahwa tujuan Dove ruhi dalam pengambilan keputusan dan kepercayaan
meningkatkan perhatian masyarakat mengenai kecan- seseorang. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa
tikan wanita di Indonesia cukup sukses. Setelah kepercayaan kepada calon konsumen dapat dibangun
meningkatkan perhatian masyarakat mengenai kecan- dengan menggugah emosi para calon konsumen dan
tikan wanita otomatis akan membuat masyarakat akhirnya berdampak pada pengaruh niat beli sese-
mulai penasaran mengenai kampanye Real Beauty orang terhadap produk tersebut.
dari Dove dan akhirnya berujung pada meningkatkan Pada penelitian ini dapat dibuktikan dimensi
minat beli masyarakat terhadap produk Dove. equity terhadap purchase intention tidak ada pengaruh
Begitulah cara kerja dari kampanye Real Beauty yang langsungnya. Terdapat beberapa factor yang mempe-
dibuat oleh Dove yaitu menembak target pasar ngaruhi pengaruh dimensi equity antara lainnya
mereka bukan dengan iklan yang menginformasikan adalah pengaruh dari pesaing lain seperti promo-
produk melainkan dari sisi emosional target pasar promo menjanjikan dan kualitas produk personal
mereka sehingga tidak dapat terelakkan lagi. care lain yang lebih baik dari produk Dove juga turut
berpengaruh. Membahas equity berarti juga mem-
Money terhadap Purchase Intention bahas mengenai kepercayaan seseorang terhadap
sebuah merek. Hal tersebut cukup susah dikarenakan
Pada hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa kepercayaan seseorang tidak bisa secara instan
dimensi money pada emotional marketing berpenga- diperoleh, perlu beberapa pengalaman dan beberapa
ruh positif tidak signifikan terhadap purchase inten- stimulus untuk membuktikan bahwa iklan-iklan dari
tion merek Dove dimata masyarakat dengan nilai merek Dove dapat mempengaruhi niat beli. Apalagi
Estimate sebesar 0.233 dan nilai titik kritis sebesar didukung dari survey langsung yang membuktikan
1.84 bahwa beberapa responden masih belum paham
Teori Rytel (2010) yang melihat bahwa emo- maksud dari iklan tersebut sehingga mau tertarik
tional marketing sebagai langkah pemasaran baru bahkan percaya terhadap merek Dove pun susah. Hal
dalam membangun hubungan antara pelaku pasar ini berdampak pada pengaruh niat beli seseorang
dengan konsumen. Hubungan tersebut juga mem- terhadap merek Dove.
pengaruhi bagaimana niat beli konsumen.
Berdasarkan pengamatan terhadap masyarakat Experience terhadap Purchase Intention
melalui packaging dan logo dari merek Dove sendiri
banyak masyarakat memiliki persepsi bahwa merek Pada hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa
Dove merupakan merek yang mahal dan hanya dimensi experience mempunyai pengaruh positif ter-
kalangan atas yang mampu untuk membeli produk hadap purchase intention merek Dove dimata
dari merek-merek Dove. Ditambah lagi beberapa masyarakat dengan nilai Estimate sebesar 0.380 dan
lokasi iklan Dove selalu memngangkat tema inter- nilai titik kritis sebesar 2.65* signifikan.
nasional hal tersebut juga berdampak pada pemikiran Robinette (2001) mengatakan bahwa langkah
masyarakat bahwa merek Dove merupakan merek
diawal pemasaran banyak menunjukkan sisi fungsi
dengan kualitas internasional dan harga yang mahal
namun seiring berjalannya waktu pemasar harus
karena banyak sekali pemikiran masyarakat jika
dapat menyentuh sisi emotion konsumen melalui
barang berkualitas internasional maka hargapun pasti
experience. Hal tersebut membuktikan bahwa seiring
akan mahal. Akhirnya mengurungkan niat beli
berjalannya waktu masyarakat kurang tertarik dengan
seseorang terhadap merek Dove.
kegiatan pemasaran yang menunjukkan sisi fungsi
Equity terhadap Purchase Intention perlu adanya inovasi untuk menembus target. Inovasi
tersebut banyak dilakukan melalui experience.
Pada hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa Melalui experience perusahaan dapat dengan jelas
dimensi equity pada emotional marketing berpenga- mengkomunikasikan visi, misi yang hendak
ruh positif tidak signifikan terhadap purchase inten- disampaikan lewat merek dan lewat produk yang
32 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 9, NO. 1, April 2015: 23-34

mereka tawarkan. Ketika seseorang sudah tertarik Brand Awareness terhadap Purchase Intention
dengan experience suatu perusahaan maka dengan
mudah menggugah rasa penasaran mereka dan ber- Pada hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa
ujung dengan ketertarikan mereka terhadap merek brand awareness merek Dove Personal Care tidak
dan produk tersebut sehingga meningkatkan niat beli mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Pur-
mereka. chase Intention merek Dove dimata masyarakat
Pada penelitian ini Dove cukup menarik meng- dengan nilai Estimate sebesar 0.030 dan nilai titik
angkat konsep mengenai isu permasalahan wanita kritis yang cukup rendah yaitu 0.29. Pada penelitian
yang universal yakni mengenai ketidakpercayaan diri ini juga membuktikan bahwa variable Brand
terhadap kecantikan dengan berbagai macam konsep Awareness bukan merupakan variable intervening
mulai dari selfie, sketsa wajah, sampai dengan pintu antara emotional marketing dan purchase intention.
average, beautiful. Karena memiliki berbagai macam Hal ini bertentangan dengan paham yang di-
konsep menarik dan masih baru dikalangan masya- sebutkan oleh Durianto yaitu Konsumen cenderung
rakat maka berdampak pada tingkat penasaran masya- akan memutuskan untuk membeli sebuah produk
rakat namun bukan terhadap merek tetapi pada yang Mereknya sudah dikenal olehnya daripada
produk yang ditawarkan sehingga akhirnya mempe- sebuah produk yang mereknya kurang dikenal atau
ngaruhi niat beli seseorang terhadap merek Dove. bahkan tidak dikenal sama sekali (Durianto, 2001).
Konsumen membeli produk dengan merek tertentu
Energy terhadap Purchase Intention yang mereka kenal karena berharap bahwa produk
yang dibelinya ini adalah benar-benar sebuah produk
Pada hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa yang sudah teruji kualitasnya dan dapat digunakan
dimensi energy berpengaruh positif terhadap pur- untuk memenuhi harapan kedepannya.
chase intention merek Dove dimata masyarakat
KESIMPULAN DAN SARAN
dengan nilai Estimate sebesar 0.242 dan nilai titik
kritis sebesar 2.43*.
Kesimpulan
Energy menurut Robinette (2001) merupakan
upaya dari perusahaan untuk mengkomunikasikan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisa
kepada konsumen mengenai suatu merek apakah
pengaruh emotional marketing terhadap purchase
menawarkan produk yang mudah diakses, berharga, intention melalui Brand Awareness pada produk
menawarkan kenyamanan dan keefektifan bagi Dove Personal care, maka diperoleh hasil sebagai
pelanggan. Ketika sebuah perusahaan berhasil meng- berikut:
komunikasikan energy dari perusahaan mereka maka a. Emotional Marketing berpengaruh positif signifi-
calon konsumen yang selanjutnya memutuskan kan terhadap Brand Awareness. Konsep iklan
mengenai niat beli mereka. yang diusung Dove mempengaruhi masyarakat
Jang dan Namkung (2009) menunjukkan bahwa dalam mengingat sebuah Brand. Semakin suatu
emosi mempengaruhi niat perilaku dan mendorong iklan unik dan menggugah sisi emosional maka
individu untuk mengulang pembelian. Pada hal ini semakin mudah masyarakat untuk aware terhadap
emosi yang dimaksud adalah energy mengenai sebuah merek. Beberapa dimensi dari emotional
perusahaan sehingga berpengaruh pada niat beli marketing berpengaruh langsung terhadap Brand
konsumen. Konsep yang diusung Dove pada cam- Awareness yaitu Money dan energy. Semakin
paign mereka sangat unik sehingga banyak sekali murah harga dari sebuah produk atau kesesuaian
masyarakat tertarik dengan konsep mereka ditambah dengan kualitas dan iklan atau promo sebuah
lagi dengan mengusung tema internasional pada 5 merek efektif menyampaikan pesan maka sema-
kota di dunia dengan kebudayaan yang bermacam- kin tinggi pula tingkat aware masyarakat terhadap
macam. Hal tersebut menunjukkan bahwa lokasi sebuah merek.
iklan Dove sangat efektif menyampaikan inti dari b. Emotional Marketing berpengaruh positif signifi-
konsep campaign mereka mengenai Real Beauty. Hal kan Purchase Intention. Pada Purchase Intention
tersebut juga berpengaruh kepada niat beli diketahui bahwa terdapat motif rasional dan
masyarakat terhadap merek Dove dikarenakan emosional. Emotional marketing digunakan untuk
perilaku masyarakat Indonesia terutama wanita sangat mempengaruhi minat beli masyarakat berdasarkan
senang sekali jika dirayu dan dibilang cantik sehingga motif emosional. Beberapa dimensi emotional
akan dengan mudah terpikat dan niat beli terhadap marketing juga berpengaruh langsung terhadap
merek Dove. Purchase Intention antara lain adalah experience
Susilo: Analisa Pengaruh Emotional Marketing Terhadap Purchase Intention 33

dan energy. Semakin unik konsep kegiatan pema- hasil penelitian sehingga bermanfaat bagi Dove.
saran dan semakin efektif kegiatan pemasaran Peneliti juga menyarankan agar meneliti secara
yang dilakukan sebuah merek maka semakin lebih spesifik 1 varian produk sehingga hasil
tinggi pula niat beli seseorang terhadap merek penelitian bisa lebih akurat.
tersebut.
c. Brand Awareness berpengaruh positif terhadap DAFTAR REFERENSI
Purchase Intention namun tidak signifikan.Pada
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak Aaker, David A. (2002). Ekuitas Merek Edisi Indo-
semua orang yang tertarik terhadap sebuah brand nesia. Jakarta: Mitra Utama
maka akan meningkatkan minat belinya. Dika- Adconomic. (2015, April 10). Doves Choose Beau-
renakan banyak factor yang mempengaruhi minat tiful Perempuan di seluruh dunia membuat
beli seseorang mulai dari pengaruh kerabat dekat, pilihan. <http://adconomic.com/2015/04/10/
pengalaman orang lain terhadap merek tersebut doves-choose-beautiful-perempuan-di-seluruh-
yang membuat seseorang mengurungkan niatnya dunia-membuat-pilihan/>
untuk membeli produk merek tersebut. Ajzen, Icek. (1991) Organizational of Behavior and
Human Decision Processes. University of
Saran Massachusetts at Amherst.
Basu Swastha dan Hani Handoko, (1988) Manajemen
Saran yang diberikan peneliti berdasarkan hasil Perusahaan Analisa Perilaku Konsumen, Yog-
penelitian ini adalah sebagai berikut: yakarta: Liberty Edisi Pertama.
1. Untuk Dove Personal care Durianto, et al (2001). Strategi Menaklukan Pasar
a. Meningkatkan Emotional Marketing Brand melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek.
Dove karena Emotional Marketing berpenga- Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
ruh terhadap Brand Awareness, dan Purchase Husein Umar, (2003), Metodologi Penelitian Untuk
Intention produk Dove. dengan meningkatkan Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta: PT. Gramedia
indikator-indikator dari Emotional Marketing Pustaka.
mulai dari Money, Product, Equity, Expe- Indonesia Finance Today. 2014. Indonesia Lahan
rience, Energy. Subur Industri Domestik <http://kemenperin.go.
Implementasi: membuat konsep iklan lebih id/artikel/5897/Indonesia-Lahan-Subur-Industri-
menarik dan mudah untuk dicerna masya- Kosmetik>
rakat namun tetap memiliki nilai positif. Hal Indopos. (2015, April 18). Choose Beautiful Kam-
ini dikarenakan supaya para wanita semakin panye Merasa cantik <http://www.indopos-
tertarik melihat kampanye dari Dove menge- .co.id/2015/04/choose-beautiful-kampanye-
nai Real Beauty dan tidak bosan melihat merasa-cantik.html#sthash.8ylM1dG6.dpuf>
perkembangan tiap iklan Dove kedepannya. Jang, SooCheong (Shawn), dan Y. Namkung. 2009.
b. Meningkatkan Brand Awareness dari Dove Perceived Quality, Emotions, and behavioral
Personal care karena Brand Awareness ber- Intentions: Application of An Extended Mehra-
pengaruh dan memperkuat hubungan ter- bian-Russell Model to Restaurants. Journal of
hadap Purchase Intention. Business Research 62, 451-460.
Implementasi: menambah beberapa event Lee, Lim Son. 2014. Indonesia Menjadi Pasar
yang mengangkat kampanye Dove mengenai Potensial Produk FMCG Global <http://www.
kecantikan wanita sehingga para wanita tribunnews.com/bisnis/2014/10/16/mea-2015-
semakin tertarik terhadap produk Dove dan indonesia-jadi-pasar-potensial-produk-fmcg-
ingin mencoba varian produk Dove. Hal ini global>
dikarenakan experience yang dilakukan se- Malhotra. (2005). Riset dan Penelitian. Jakarta: Gra-
buah brand juga turut meningkatkan perhati- media Pustaka Utama.
an masyarakat terhadap sebuah merek dan Robinette, Scott et al. 2001. Emotion Marketing, The
berujung pada rasa penasaran masyarakat Hallmark Way of Winning Customers for Life.
terhadap produk sebuah merek tersebut dan Mc Graw Hill.
akhirnya meningkatkan niat beli masyarakat. Ruiz, Salvador & M. Sicilia. (2004). The Impact of
Cognitive and Effective. Journal of Marketing.
2. Untuk Peneliti Selanjutnya
Rytel, Thomas (2010). Emotional marketing Con-
Dapat mengubah variable Brand Awareness cept: The new marketing Shift in the Postmodern
sebagai variable intervening dengan variable yang Era. Business: Theory and Practice Vol. 11,
berbeda. Hal tersebut bertujuan agar memperkaya No.1, pp. 30-38.
34 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 9, NO. 1, April 2015: 23-34

Solimun, (2015). Analisis Multivariat: Generalized SWA (2013, September 19). Dove Kampanye
Structured Component Analysis (GSCA). Program Temukan Potensi Kecantikan Diri
Malang: Universitas Brawijaya. Sendiri <swa.co.id>

Anda mungkin juga menyukai