Anda di halaman 1dari 11

Accounting

Selasa, 02 Juni 2015


Akuntansi Keuangan Menengah 2 - Hutang Jangka Panjang

HUTANG JANGKA PANJANG

Hutang jangka panjang adalah kewajiban kepada pihak tertentu yang harus dilunasi dalam
jangka waktu lebih dari satu perioda akuntansi (1 tahun) dihitung dari tanggal pembuatan neraca
per 31 Desember. Pembayaran dilakukan dengan kas namun dapat diganti dengan asset tertentu.
Dalam operasional normal perusahaan, rekening hutang jangka panjang tidak pernah dikenai
oleh transaksi pengeluaran kas. Pada akhir periode akuntansi bagian tertentu dari hutang jangka
panjang berubah menjadi hutang jangka pendek. Untuk itu harus dilakukan penyesuaian untuk
memindahkan bagian hutang jangka panjang yang jatuh tempo menjadi hutang jangka pendek.

Timbulnya hutang jangka panjang pada saat skala operasional perusahaan berkembang atau
dalam membangun suatu perusahaan dibutuhkan sejumlah dana. Dana yang diperlukan untuk
Investasi dalam aktiva tetap yang akan memberikan manfaat dalam jangka panjang sebaiknya
diperoleh dari hutang jangka panjang atau dengan menambah modal. Dalam hal ini perusahaan
memiliki dua pilihan yaitu menarik hutang jangka panjang misalnya obligasi atau menambah
modal sendiri dengan mengeluarkan saham.

Utang jangka panjang, umumnya dibutuhkan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
dana dalam merealisasikan rencana-rencana strategis perusahaan, misalnya penambahan modal
kerja permanent, pembelian mesin-mesin atau aktiva tetap baru, perluasan pabrik, akuisisi,
afiliasi, pelunasan hutang jangka panjang lain yang segera jatuh tempo, dll.

Utang jangka panjang dicatat dan dinilai sebesar nilai sekarang dari aliran kas dimasa yang
akan datang, termasuk didalamnya pengeluaran untuk pelunasan pokok pinjaman dan
pembayaran bunga. Termasuk dalam kelompok utang jangka panjang antara lain; utang obligasi,
utang wesel jangka panjang, utang hipotik, utang pensiun dan utang sewa guna usaha.

A. Utang Obligasi

Obligasi adalah surat tanda bukti utang yang dikeluarkan oleh perusahaan kepada
pemegangnya dengan imbalan bunga sejumlah tertentu. Dalam setiap obligasi tertera nilai
nominal obligasi serta tingkat bunga obligasi. Nilai nominal atau nilai pari adalah nilai yang
menunjukkan jumlah yang harus dibayar perusahaan pada waktu obligasi jatuh tempo.
Sedangkan tingkat bunga obligasi menunjukkan sejumlah prosentase tertentu yang harus
dibayarkan secara periodik kepada pemegang obligasi.

Perusahaan menerbitkan obligasi biasanya disebabkan oleh kebutuhan dana dalam jumlah
besar yang tidak bisa dipenuhi dari akumulasi laba ditahan maupun dari utang bank. Karena
obligasi ini memiliki masa jatuh tempo yang lebih dari satu tahun (biasanya antara 5 sampai
dengan 20 tahun), maka apabila perusahaan menerbitkan obligasi akan menimbulkan utang
obligasi. Utang ini dikelompokkan ke dalam utang jangka panjang.

Jenis-jenis obligasi
1. Dari sisi penerbit:
Corporate bond, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan;
Government bond, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Pusat;
Municipal bond, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh Pemda.

2. Sistem pembayaran:
Zero coupon bond, yaitu obligasi yang tidak mewajibkan penerbitnya membayar coupon (bunga)
kepada pemegangnya.
Coupon bond (fixed coupun bond & Floating coupon bond), yaitu obligasi yang mewajibkan
penerbit untuk membayar coupon (bunga) baik tetap (fixed coupon bond) maupun bungan
mengambang (floating coupon bond)

3. Dari sisi Hak penukaran :


Convertible bond, yaitu obligasi yang dapat ditukar dengan saham penerbitnya (ditukar saham
emiten)
Exchangable bond, yaitu obligasi yang dapat ditukar dengan saham afiliasi milik penerbit/emiten
Callable bond, yaitu obligasi yang memberi hak kepada penerbitnya untuk melakukan
penarikan/pelunasan pada waktu tertentu(waktu penarikan biasanya sudah diatur dalam
perjanjian waktu penerbitan obligasi)
Putable bond, yaitu obligasi yang memberikan hak kepada pemilik/pemegang untuk
menukarkan/meminta pelunasan kepada penerbit/emiten.

4. Dari sisi Jaminan:


Secure bond, yaitu obligasi yang dijamin pelunasannya dengan assets tertentu.
Guaranteed bond, jika penjaminnya adalah pihak III
Mortgage bond, jika dijamin dengan real properties (: gedung)
Collateral trust bond, jika dijamin dengan surat berharga (sekuritas, receivables) Unsecured bond
(Debentures), yaitu obligasi yang tidak dijamin oleh assets tertentu.

PROSEDUR AMORTISASI AGIO DAN DISAGIO OBLIGASI

Penjualan obligasi dengan harga yang lebih besar atau lebih kecil dari nilai nominal
menimbulkan agio atau disagio obligasi. Agio atau disagio merupakan penyesuaian terhadap tarif
bunga nominal karena tarif bunga obligasi tidak sama dengan tingkat bunga di pasar. Dengan
kata lain, agio atau disagio obligasi merupakan kapitalisasi dari perbedaan tarif bunga obligasi
dengan tingkat bunga umum selama umur obligasi. Apabila dalam penjualan obligasi timbul
disagio, maka disagio ini akan ditambahkan pada biaya bunga obligasi yang dibayarkan selama
umur obligasi dan dikreditkan ke rekening disagio obligasi.
Apabila penjualan obligasi menimbulkan agio, maka agio ini merupakan pengurangan
terhadap biaya bunga obligasi yang dibayar selama umur obligasi dan dikreditkan ke rekening
biaya bunga obligasi. Amortisasi agio atau disagio obligasi dapat dilakukan dengan cara garis
lurus ataupun bunga efektif.

Contoh menghitung amortisasi agio atau disagio dengan cara garis lurus.
PT. Fauziyah mengeluarkan obligasi nominal Rp1.000.000 umur 5 tahun, bunga 10% per tahun
dibayarkan setiap 6 bulan. Obligasi tersebut dijual dengan harga Rp1.050.000.

TABEL PERHITUNGAN AMORTISASI AGIO METODE GARIS LURUS

Tahun Pembaya Bunga Amortisasi Bunga Agio Nilai Buku


Ke ran yang Agio 1/10 Efektif Obligasi Obligasi
Bunga Dibayarka x
Ke n (5% x Rp50.000
nominal)
Rp50.000 Rp1.050.00
0
Rp50.000 Rp5.000 Rp45.000 Rp45.000 Rp1.045.00
1
0
1
Rp50.000 Rp5.000 Rp45.000 Rp40.000 Rp1.040.00
2
0
Rp50.000 Rp5.000 Rp45.000 Rp35.000 Rp1.035.00
3
0
2
Rp50.000 Rp5.000 Rp45.000 Rp30.000 Rp1.030.00
4
0
Rp50.000 Rp5.000 Rp45.000 Rp25.000 Rp1.025.00
5
0
3
Rp50.000 Rp5.000 Rp45.000 Rp20.000 Rp1.020.00
6
0
Rp50.000 Rp5.000 Rp45.000 Rp15.000 Rp1.015.00
7
0
4
Rp50.000 Rp5.000 Rp45.000 Rp10.000 Rp1.010.00
8
0
Rp50.000 Rp5.000 Rp45.000 Rp5.000 Rp1.005.00
9
0
5
Rp50.000 Rp5.000 Rp45.000 - Rp1.000.00
10
0

PT. Fauziyah mengeluarkan obligasi nominal Rp1.000.000 umur 5 tahun, bunga 10% per tahun
dibayarkan setiap 6 bulan. Obligasi tersebut dijual dengan harga Rp925.000.

TABEL PERHITUNGAN AMORTISASI DISAGIO METODE GARIS LURUS


Tahun Pembaya Bunga Amortisasi Bunga Agio Nilai Buku
Ke ran yang Agio 1/10 Efektif Obligasi Obligasi
Bunga Dibayarka x
Ke n (5% x Rp50.000
nominal)
Rp75.000 Rp
925.000
Rp50.000 Rp7.500 Rp57.500 Rp67.500 Rp
1
932.500
1
Rp50.000 Rp7.500 Rp57.500 Rp60.000 Rp
2
940.000
Rp50.000 Rp7.500 Rp57.500 Rp52.500 Rp
3
947.500
2
Rp50.000 Rp7.500 Rp57.500 Rp45.000 Rp
4
955.000
Rp50.000 Rp7.500 Rp57.500 Rp37.500 Rp
5
962.500
3
Rp50.000 Rp7.500 Rp57.500 Rp30.000 Rp
6
970.000
Rp50.000 Rp7.500 Rp57.500 Rp22.500 Rp
7
977.500
4
Rp50.000 Rp7.500 Rp57.500 Rp15.000 Rp
8
985.000
Rp50.000 Rp7.500 Rp57.500 Rp 7.500 Rp
9
992.500
5
Rp50.000 Rp7.500 Rp57.500 - Rp1.000.00
10
0

Contoh perhitungan amortisasi agio dengan metode tarif efektif.


PT. Fauziyah mengeluarkan obligasi nominal Rp1.000.000 umur 5 tahun, bunga 10% per tahun
dibayarkan setiap 6 bulan. Obligasi tersebut dijual pada awal periode dengan harga Rp1.081.105.
pembeli mengharapkan bunga efektif (seperti yang berlaku di pasar) sebesar 8%. Harga jual
obligasi sebesar Rp1.081.105 dapat dihitung sebagai berikut:
Nilai jatuh tempo obligasi Rp1.000.000
Nilai tunai Rp1.000.000, bunga 8%, 5 thn = Rp675.560 (1)
Nilai tunai bunga Rp50.000 sepuluh kali
tiap setengah tahun, dengan tarif 8% = Rp405.545 (2)
Harga jual obligasi Rp1.081.105
Agio obligasi Rp81.105

(1) periode 10, tarif 4% = 1.000.000 x 0.67556 [Pn7i = ]

(2) periode 10, tarif 4% = 1.000.000 x 8,11090 [Pn7i = ]

TABEL PERHITUNGAN AMORTISASI DISAGIO METODE BUNGA EFEKTIF


Tahun Pembaya Debit Biaya Debit Agio Kredit Kas Nilai Buku
Ke ran Bunga Obligasi (Bunga yang Obligasi
Bunga Dibayarkan)
Ke
(1) (2) Rp1.081.105,0
0
Rp43.244,2 Rp6.755,80 Rp50.000 Rp1.074.349,2
1
0 0
1
Rp42.973,9 Rp7.026,03 Rp50.000 Rp1.067.323,1
2
7 7
Rp42.692,9 Rp7.307.07 Rp50.000 Rp1.060.016,1
1
2 0
2
Rp42.400,6 Rp7.599,36 Rp50.000 Rp1.052.416,8
2
4 0
Rp42.096,6 Rp7.903,33 Rp50.000 Rp1.044.513,5
1
7 0
3
Rp41.780,5 Rp8.219,46 Rp50.000 Rp1.036.294,1
2
4 0
Rp41.451,7 Rp8.548,24 Rp50.000 Rp1.027.745,9
1
6 0
4
Rp41.109,8 Rp8.890,16 Rp50.000 Rp1.018.855,8
2
4 0
Rp40.754,2 Rp9.245,77 Rp50.000 Rp1.009.610,1
1
3 0
5
Rp40.384,4 Rp9.615,60 Rp50.000 Rp1.000.000,0
2
0 0

(1) Rp1.081.105 x 8% x 6/12 = Rp43.244,20


(2) Rp1.000.000 x 10% x 6/12 = Rp50.000
(3) Rp50.000 Rp43.244,20 = Rp6.755,80
(4) Rp1.081.105 Rp6.755,80 = Rp1.074.349,20

PENCATATAN UTANG OBLIGASI


Amortisasi agio atau disagio dapat dicatat setiap bulan, setiap tanggal pembayaran bunga
atau setiap akhir periode bersama dengan jurnal penyesuaian yang lain.

Contoh : PT. Fauziyah pada tanggal 31 Desember 2005 memutuskan mengeluarkan obligasi pada
tanggal 1 Mei 2006 sebesar Rp1.000.000 bunga 10% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 1
Mei 2011. Bunga obligasi dibayarkan setiap tanggal 1 Mei dan 1 November. Seluruh obligasi
dapat dijual pada tanggal 1 Juli 2006 dengan harga Rp1.029.000 (yaitu harga jual Rp1.030.000
dikurangi biaya penjualan Rp1.000) ditambah bunga berjalan untuk jangka waktu 1 Mei 2006
sampai dengan 1 Juli 2006. Tahun buku PT. Fadila adalah tahun kalender, amortisasi agio dicatat
setiap akhir periode. Umur obligasi dihitung sebagai berikut:
2006 = 6 bulan (1 juli s/d 31 desember)
2007 = 12 bulan
2008 = 12 bulan
2009 = 12 bulan
2010 = 12 bulan
2011 = 4 bulan
Jumlah 58 bulan

Amortisasi agio setiap bulannya sebesar Rp29.000 : 58 = Rp500.000


Transaksi
1 juli 2006
Penjualan obligasi
Harga jual Rp 1.030.000,00
Biaya-biaya penjualan Rp 1.000,00
Rp 1.029.000,00
Bunga berjalan (1 mei 1 juli) =
2/12 x 10% x 1.000.000 Rp 16.666,67
Uang yang diterima Rp 1.045.666,67

Jurnal
Kas Rp1.045.666,67
Utang obligasi Rp1.000.000,00
Agio obligasi Rp 29.000,00
Biaya bunga obligasi Rp 16.666,67

Tanggal 1 November 2006 PT. Fauziyah akan membayar bunga obligasi untuk 6 bulan dicatat
sebagai berikut :
1 November 2006 Pembayaran bunga obligasi
6/12 x 10% x Rp1.000.000 = Rp50.000
Jurnal
Biaya bunga obligasi Rp50.000
Kas Rp50.000

Pada tanggal 31 Desember dibuat jurnal penyesuaian (adjustment).


Jurnal penyesuaian yang berhubungan dengan utang obligasi ada 2 yaitu :
1) Mencatat bunga berjalan
2) Mencatat amortisasi agio

Bunga berjalan dan amortisasi agio untuk tahun 2006


1) Bunga berjalan (1 November 31 Desember) = 2/12 x 10% x Rp1.000.000 = Rp 16.666,67
Jurnal
Biaya bunga obligasi Rp16.666,67
Utang bunga obligasi Rp16.666,67

2) Amortisasi agio (1 juli 31 desember) = 6 bulan x Rp500 = Rp3.000


Jurnal
Biaya bunga obligasi Rp3.000
Utang bunga obligasi Rp3.000
Pada tanggal 1 Januari 2007 dibuat jurnal pembalik (reversing entry) untuk utang bunga obligasi,
agar nanti pembayaran bunga pada tanggal 1 Mei 2007 dapat dicatat dengan cara biasa.
Jurnal pembalik
Utang bunga obligasi Rp16.666,67
Biaya bunga obligasi Rp16.666,67

Pembayaran bunga obligasi dalam tahun 2007


1 Mei 2007
Bunga = 6/12 x 10% x Rp1.000.000 = Rp50.000
Jurnal
Biaya bunga obligasi Rp50.000
Kas Rp50.000

1 November 2007
Bunga = 6/12 x 10% x Rp1.000.000 = Rp50.000
Jurnal
Biaya bunga obligasi Rp50.000
Kas Rp50.000

Pada tanggal 31 desember 2007 dibuat jurnal penyesuaian


1. Mencatat bunga berjalan = 2/12 x 10% x Rp1.000.000 = Rp16.666,67
Jurnal
Biaya bunga obligasi Rp16.666,67
Utang bunga obligasi Rp16.666,67

2. Mencatat amortisasi agio = 12 x Rp500 = Rp6.000


Jurnal
Agio obligasi Rp6.000
Biaya bunga obligasi Rp6.000

Untuk tahun-tahun berikutnya sampai dengan tahun 2011 dibuat jurnal yang sama seperti tahun
2007. Pada tanggal 1 Mei 2011 yaitu pada saat obligasi jatuh tempo dibuat jurnal sebagai
berikut:
1. Mencatat bunga obligasi dan pelunasan obligasi
Bunga = 6/12 x 10% x Rp1.000.000 = Rp 50.000
Obligasi = Rp 1.000.000
= Rp 1.050.000

Jurnal
Utang obligasi Rp1.000.000
Biaya bunga obligasi Rp 50.000
Kas Rp1.050.000

2. Mencatat amortisasi agio 4 bulan = 4 x Rp500 = Rp2.000


Jurnal
Agio obligasi Rp2.000
Biaya bunga obligasi Rp2.000

Jika agio atau disagio obligasi diamortisasi selama umur obligasi, maka pada saat jatuh
temponya, pelunasan obligsi akan dicatat dengan mendebit rekening uang obligasi dan
mengkredit rekening kas seperti dalam jurnal diatas. Tetapi apabila pada tanggal jatuh temponya
tidak dilakukan pelunasan, maka rekening utang obligasi harus ditutup dan dipindahkan ke
rekening obligasi yang sudah jatuh tempo. Rekening ini termasuk dalam kelompok utang lancar.
Tetapi jika pelunasannya akan dilakukan dari dana pelunasan obligasi maka tidak dilaporkan
dalam utang lancar, tetapi dalam kelompok utang-utang lain.

B. Utang Wesel Jangka Panjang

Perbedaan antara utang wesel jangka pendek dengan utang wesel jangka panjang adalah
jangka waktu pelunasannya. Utang wesel jangka panjang mirip dengan obligasi, keduanya
mempunyai tanggal jatuh tempo (lebih dari 1 tahun dan tingkat bunga secara implisit yang telah
ditentukan. Perbedaannya, tidak seperti obligasi, wesel tidak dapat diperdagangkan di bursa efek.
Wesel biasanya digunakan sebagai instrumen utang oleh perusahaan kecil atau perusahaan yang
tidak berbentuk perseroan.

Akuntansi untuk utang wesel tidak berbeda dengan obligasi. Utang wesel jangka panjang
dinilai sebesar nilai sekarang aliran kas dimasa yang akan datang (termasuk pokok dan bunga).
Premium dan diskon yang timbul harus diamortisasikan selama umur wesel.

Penentuan tingkat bunga yang tepat untuk penilaian utang wesel jangka panjang lebih sulit,
terutama apabila tingkat bunga wesel yang ditetapkan tidak realistik. Apabila utang wesel
mempunyai tingkat bunga wesel yang ditetapkan tidak realistik, pengelompokan berikut ini
penting diperhatikan :
1. Wesel dikeluarkan semata-mata untuk memperoleh kas
2. Wesel dikeluarkan untuk kas dan memberikan hak istimewa kepada kreditur
3. Wesel dikeluarkan dengan penukaran non kas

Wesel Dikeluarkan Semata-mata Untuk Memperoleh Kas

Apabila tingkat bunga efektif pada wesel sama dengan tingkat bunga yang ditetapkan,
wesel akan terjual sebesar nilai nominal. Apabila tingkat bunga yang ditetapkan berbeda dengan
tingkat bunga efektif, maka jumlah kas yang diterima juga akan berbeda dengan nilai nominal
wesel.

Perbedaan antara nilai nominal dengan penerimaan kas disebut diskonto atau premium.
Diskonto atau premium harus diamostisasikan sepanjang umur wesel dengan tingkat bunga
efektif. Apabila wesel dikeluarkan semata-mata untuk memperoleh kas, biaya bunga adalah
tingkat bunga yang ditetapkan ditambah atau dikurangi amortisasi diskonto atau premium.

Wesel Ditukarkan Dengan Kas dan Pemberian Hak Istimewa


Kadang-kadang wesel dikeluarkan dengan memberikan hak istimewa kepada kreditur
(penerima wesel). Sebagai contoh misalnya sebuah perusahaan mengeluarkan wesel tidak
berbunga dengan harga sebesar nilai nominal berjangka 5 tahun, dan sebagai tambahan disetujui
untuk menjual barang dagangan kepada kreditur dengan harga di bawah harga pasar. Dalam
kasus seperti ini, selisih antara nilai tunai utang dengan jumlah uang yang diterima harus dicatat
sebagai diskonto wesel (debit) dan pendapatan diterima dimuka (kredit).

Pendapatan diterima dimuka yang jumlahnya sama dengan diskonto wesel, merupakan
pembayaran sebagian dari harga jual transaksi penjualan kepada kreditur yang bersangkutan
selama 5 tahun yang akan datang. Pendapatan diterima dimuka ini harus diakui sebagai
pendapatan penjualan pada saat penjualan dilakukan kepada kreditur yang bersangkutan.

Contoh :
Dikeluarkan wesel tak berbunga berjangka 5 tahun dengan nilai nominal Rp100.000.000.
Dengan wesel tersebut, pemegang wesel dapat membeli barang dagangan seharga
Rp500.000.000 dengan harga 88% dari harga jual regular selama 5 tahun yang akan datang.
Tingkat bunga efektif 10%.

Pengeluaran wesel tersebut menimbulkan diskonto Rp37.908.000 yaitu selisih antara nilai
nominal (Rp100.000.000) dengan nilai tunai wesel sebesar Rp62.092.000
(Rp100.000.000x0.62092), dengan demikian perusahaan penerbit akan mengkredit pendapatan
diterima dimuka atas pengeluaran wesel tersebut sebesar Rp37.908.000

Jurnal untuk mencatat pengeluaran wesel :


Kas Rp100.000.000
Diskonto wesel Rp37.908.000
Utang wesel Rp100.000.000
Pendapatan diterima dimuka Rp37.908.000

Diskonto wesel tersebut akan diamortisasikan sebagai biaya bunga dengan menggunakan
metode bunga efektif. Pendapatan diterima dimuka akan diakui dari pendapatan penjualan dibagi
rata pada masing-masing periode penjualan kepada kreditur yang bersangkutan.

Wesel Dikerluarkan Dengan Penukaran Non Kas


Kemungkinan ketiga dari pengeluaran wesel adalah ditukar dengan aktiva, barang-barang
atau jasa. Apabila hal ini dilakukan dalam transaksi yang bebas, tingkat bunga yang ditetapkan
dianggap wajar, kecuali:
1. Tidak ada tingkat bunga yang ditetapkan, atau
2. Tingkat bunga yang ditetapkan tidak rasional, atau
3. Nilai nominal wesel secara material berbeda dengan harga jual tunai barang/jasa yang diterima.
Apabila demikian, nilai tunai wesel diukur dengan harga wajar kekayaan, barang-barang
atau jasa yang diterima. Elemen biaya bunga selain yang telah ditetapkan termasuk juga
perbedaan antara nilai nominal wesel dengan nilai wajar aktiva.

Contoh:
PT. ABADI menjual tanah yang mempunyai harga jual tunai Rp2.000.000 kepada PT.
JAYA dengan penukaran sebuah wesel tak berbunga nominal Rp2.938.600 berjangka 5 tahun.
Harga jual tanah sebesar Rp2.000.000 merupakan nilai tunai wesel tersebut sebesar nilai
nominal, baik penjualan maupun tanah akan terlalu besar dicatat sebesar Rp938.600, yang
jumlah tersebut merupakan bunga selama lima tahun dengan tingkat 8%.

Jurnal untuk mencatat transaksi pertukaran wesel dengan tanah pada tanggal pertukaran adalah:
PT. JAYA
Tanah Rp2.000.000
Diskon utang wesel Rp938.600
Utang wesel Rp2.938.600

PT. ABADI
Piutang wesel Rp2.938.600
Diskon piutang wesel Rp938.600
Penjualan Rp2.000.000

Selama 5 tahun umur wesel, PT. JAYA mengamortisasikan diskon Rp938.600 sebagai
biaya bunga. PT. ABADI mencatat pendapatan bunga total Rp938.600 selama 5 tahun juga
dengan cara mengamortisasi diskon tersebut. Metode bunga efektif perlu digunakan, meskipun
demikian pendekatan lain untuk amortisasi dapat digunakan jika hasil yang diperoleh dengan
metode bunga efektif.

Diposkan oleh Zee Fauziyah di 02.42


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Beranda


Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Mengenai Saya

Zee Fauziyah
Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
2015 (17)

o November (9)

o Juni (8)

Pengantar Ilmu Ekonomi - Sejarah Perkembangan Ilmu...

Perpajakan - PPh Pasal 25



Perpajakan - PPh Pasal 26

Perpajakan - PPh Pasal 23

Perpajakan - PPh Pasal 4 ayat 2

Perpajakan - PPh Pasal 22

Perpajakan - PPN dan PPnBM

Akuntansi Keuangan Menengah 2 - Hutang Jangka Panj...

Tema Jendela Gambar. Gambar tema oleh neomistyle. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai