Anda di halaman 1dari 26

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
3 3 3 4 x x
UNIT PENYAKIT ANAK
3
3

Nama: An. A.K.R Ruang : Anggrek


ANAMNESIS
Umur: 7 bulan Kelas : 2.2

Nama lengkap : An. A.K.R


Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat dan tanggal lahir : Sukoharjo, 20 Mei 2016
Umur : 7 bulan
Nama Ayah : Tn. D
Umur : 29 tahun
Pekerjaan Ayah : Buruh Pabrik
Pendidikan Ayah : SMP
Nama Ibu : Ny. I
Umur : 28 tahun
Pekerjaan Ibu : Buruh Pabrik
Pendidikan Ibu : SMP
Alamat : Tambakboyo, Tawangsari, Sukoharjo
Diagnosis Masuk : Demam Thypoid,
Masuk RS tanggal : 04 Januari 2017
ISPA.
Dokter yang merawat : dr.Eva Muzdalifah, Sp.A, M.Kes Ko. Asisten : Anindita Putri .H, S.Ked
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
UNIT PENYAKIT ANAK 3 3 3 x x
4

Tanggal : 4 Januari 2017


KELUHAN UTAMA : Demam 10 hari yang tinggi pada sore hari

KELUHAN TAMBAHAN : Batuk (+), pilek (+), diare (+), BAK yang sering dengan volume sedikit

Riwayat penyakit sekarang


10HSMRS
Dari anamnesis dengan keluarga pasien, pada hari senin 26 Desember 2016 pasien mengeluh
demam yang naik turun dan biasanya tinggi pada sore hari. Saat demam pasien tidak disertai dengan
menggigil, mengigau (-), kejang (-) kesadaran menurun (-), batuk (+), pilek (+), mual dan muntah 2 kali
sebanyak gelas belimbing yang berisi air dan sisa makanan, bintik merah dikulit (-), mimisan (-), gusi
berdarah (-), BAK (+), diare (+) sebayak 3 kali sehari dengan volume gelas belimbing tidak disertai
darah dan lendir serta tidak didapatkan tanda-tanda dehidrasi, nafsu makan dan minum baik.
9HSMRS
Pada hari selasa 27 Desember 2016, keluarga pasien mengatakan bahwa pasien masih demam.
Saat demam pasien tidak disertai dengan mengigil, mengigau (-), kejang (-) kesadaran menurun (-),
mual dan muntah 1 kali sebanyak gelas belimbing yang berisi air dan sisa makanan, batuk (+), pilek
(+), bintik merah dikulit (-), mimisan (-), gusi berdarah (-), BAK (+), diare (+) sebanyak 2 kali dengan
volume gelas belimbing tidak disertai darah dan lendir dan tidak didapatkan tanda dehidrasi, nafsu
makan dan minum baik. Pada hari ini pasien dibawa berobat dan mendapatkan obat probiotik, Zink,
Salbutamol, paracetamol.
1HSMRS
Pada hari selasa 03 Januari 2017, keluarga pasien mengatakan bahwa pasien masih demam yang
naik turun dan lebih tinggi pada sore hari. Saat demam pasien tidak disertai dengan mengigil, mengigau
(-), kejang (-) kesadaran menurun (-), mual dan muntah sebanyak 1 kali sebanyak gelas belimbing
yang berisi air, batuk sudah sangat jarang, pilek (+), bintik merah dikulit (-), mimisan (-), gusi berdarah
(-). BAK sering dengan volume sedikit, warna kuning jernih. BAB seperti biasa warna kuning, diare (-),
nafsu makan dan minum baik. Pada hari ini pasien dibawa berobat dan mendapatkan obat cefixim,
paracetamol, dan salbutamol. Dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan hasil leukosit 22,1
hemoglobin 11,0, hematokrit 32,7, trombosit 462. Dengan hasil widal S.Typhi O 1/80 (+), S. Para Typhi
AO 1/80 (+), S. Para Typhi BO 1/80 (+), S. Typhi H 1/80 (+), S. Para Typhi AH 1/160 (+), S. Para Typhi
BH 1/80 (+).
HMRS
Pada hari rabu 04 Januari 2017 pasien masih demam. Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien
demam naik turun dan meninggi pada sore hari. sebelumnya pasien sudah dibawa ke poli anak dan
diberikan obat sehingga panasnya turun namun hanya sementara saja. Keluhan disertai batuk (+), pilek
(-), mual dan muntah satu kali kurang lebih gelas belimbing dan berisi air, nafsu makan dan minum
baik, BAK (+) yang sering dengan volume sedikit (anyang-anyangan), BAB (+) seperti biasa warna
kuning, diare (-) mimisan (-), gusi berdarah (-), nafsu makan dan minum baik. Pada hari ini pasien
kembali diperiksakan dan oleh dokter di rawat inapkan.

Kesan : - Demam 10 hari yang meninggi pada sore hari


- Batuk
- Pilek
- Mual
- Muntah
- Diare perbaikan
- BAK sering dengan volume sedikit
- pasien sudah mendapatkankan obat probiotik, Zink, Salbutamol, paracetamol, cefixim,
paracetamol, dan salbutamol.
- Didapatkan hasil laboratorium leukosit 22,1 hemoglobin 11,0, hematokrit 32,7, trombosit
462. Dengan hasil widal S.Typhi O 1/80 (+), S. Para Typhi AO 1/80 (+), S. Para Typhi BO
1/80 (+), S. Typhi H 1/80 (+), S. Para Typhi AH 1/160 (+), S. Para Typhi BH 1/80 (+).

1. Riwayat penyakit pada keluarga yang diturunkan dan ditularkan


- Riwayat demam berdarah : ada, kakek pasien.
- Riwayat batuk lama : disangkal
- Riwayat asma : disangkal
- Riwayat alergi makanan dan obat : disangkal
- Riwayat tekanan darah tinggi : disangkal
- Riwayat kencing manis : ada, kakek pasien.
- Riwayat penyakit jantung : disangkal

Kesan: Didapatkan riwayat penyakit demam berdarah pada keluarga yaitu kakek pasien namun
sudah beberapa tahun yang lalu. Dan kakek pasien juga mempunyai riwayat penyakit Diabetes
melitus. Namun dari riwayat penyakit yang ada tidak ada hubungannya dengan penyakit yang
diderita pasien saat ini.

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
3 3
UNIT PENYAKIT ANAK 3 4 x x
Pohon Keluarga
DM,DBD 4 DM
50 th 6

24 29
28

5,5 7
th bln

Keterangan:
Laki-laki
Perempuan
Pasien
Meninggal

Kesan : Terdapat riwayat penyakit demam berdarah pada keluarga yaitu kakek pasien dan ada
penyakit keluarga yang diturunkan yaitu Diabetes melitus namun tidak berhubungan dengan
penyakit pasien sekarang.

RIWAYAT PRIBADI

1. Riwayat Kehamilan dan Persalinan :


a. Riwayat kehamilan ibu pasien
Ibu G2P1A0 hamil saat usia 27 tahun. Ibu mulai memeriksakan kehamilan ketika usia kehamilan 2
bulan kemudian kontrol rutin kebidan sebulan sekali. Saat kontrol ibu mendapat vitamin yang selalu
dihabiskan. Selama hamil ibu merasakan mual, muntah yang tidak berlebihan serta tidak menggangu
aktivitas sehari-hari pada trimester 1. Selama kehamilan tidak ada riwayat trauma, perdarahan
maupun infeksi selama kehamilan. Tekanan darah ibu selama kontrol dalam kisaran normal. Berat
badan ibu dinyatakan normal dan perkembangan kehamilan dinyatakan normal.
b. Riwayat persalinan ibu pasien
Ibu melahirkan anaknya dibantu oleh bidan dengan persalinan secara normal di Rumah sakit. Umur
kehamilan 9 bulan, bayi lahir dengan berat badan 2700 gram dengan panjang badan 42 cm. Pada
saat lahir bayi langsung menangis kuat, warna kulit tidak pucat serta tidak ditemukan cacat bawaan
saat lahir. ketika persalinan dilakukan pemeriksaan darah dan dinyatakan HbsAg ibu positif.
c. Riwayat paska lahir pasien
Bayi perempuan lahir langsung menangis, gerak aktif, warna kulit merah, tidak biru dan tidak
kuning, mendapat ASI pada hari kedua setelah lahir , BAK dan BAB kurang dari 24 jam. setelah
lahir pasien langsung disuntik vaksin hepatitits B dan HBIG untuk mencegah penularan hepatitits B
dari ibu keanak.

Kesan:
- Riwayat ANC baik
- Riwayat persalinan dengan ibu HbsAg (+) dan riwayat PNC baik dengan pasien sudah diberikan
vaksin HBIG

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
UNIT PENYAKIT ANAK
3 3 3 4 x x

2. Riwayat Makanan :
- Umur 0-2 bulan: ASI
- Umur 2-6 bulan: Susu formula
- Umur 6-7 bulan: Susu formula + bubur cerelak 3 mangkuk kecil 1 hari, kadang diberikan bubur
nasi+sayur dan buah yang dihaluskan.
Kesan: ASI hanya usia 0-2 bulan, kualitas dan kuantitas makanan kurang, makanan tidak sesuai
dengan usianya.

3. Perkembangan dan Kepandaian


A. Perkembangan
Motorik Halus Motorik kasar Bahasa Personal Sosial
Memegang mainan Mengangkat Teriak (3 bulan) Membalas
(3 bulan)
kepala (2 bulan) senyuman (2 bulan)
Meraih benda (5 Tengkurap (5 Menoleh ke sumber Makan sendiri (6
bulan)
bulan) icik-icik (7 bulan) bulan)
Memainkan benda Duduk tanpa Mengatakan mam Tepuk tangan (7
sekitar (7 bulan)
pegangan (7 bulan) mam mam (7 bulan) bulan)

B. Kepandaian
Pasien saat ini belum sekolah.

Kesan : Motorik kasar, motorik halus, personal sosial, bahasa sesuai dengan usia tumbuh kembang
pasien dan pasien saat ini belum sekolah.

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
UNIT PENYAKIT ANAK
3 3 3 4 x x

4. Vaksinasi
Jenis Usia Tempat
HBIG dan 1 kali 0 bulan Rumah sakit
Hepatitis B
0
Hepatitis B 3 kali 2, 4, 6 bulan Posyandu
BCG 1 kali 1 bulan Posyandu
DPT 3 kali 2, 4, 6 bulan Posyandu
Polio 4 kali 0,2, 4, 6 bulan Posyandu
Kesan : Vaksinasi dasar dilakukan secara lengkap sesuai PPI

5. Riwayat penyakit dahulu :


- Riwayat penyakit demam berdarah : disangkal
- Riwayat mondok dengan demam berdarah : disangkal
- Riwayat mimisan : disangkal
- Riwayat batuk lama : disangkal
- Riwayat asma : disangkal
- Riwayat alergi obat dan makanan : disangkal
- Riwayat Kejang : disangkal
- Riwayat Demam Typhoid : ada, namun tidak sampai mondok di RS
- Riwayat Malaria : disangkal
- Riwayat berpergian ke daerah endemis : disangkal
- Riwayat diare : ada, yaitu pada tanggal 27 Desember 2016
Kesan: Pasien tidak pernah mengalami sakit demam berdarah. Pasien pernah mengalami sakit
demam typhoid namun tidak sampai mondok di rumah sakit. Sebelumnya pasien menderita diare
selama 3 hari dan tidak sampai di rawat di rumah sakit yang tidak berhubungan dengan sakit pasien
saat ini.

6. Sosial, ekonomi, dan lingkungan:


a. Sosial ekonomi
Ayah dan Ibu pasien seorang buruh pabrik yang tiap bulan berpenghasilan Rp3.000.000,- dan
menurut ayah, ibu pasien penghasilan mereka cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
b. Lingkungan
Pasien tinggal dirumah bersama nenek, kakek, ayah, ibu, dan kakak kandung pasien. Rumah pasien
jauh dari lingkungan pabrik. Rumah pasien terdiri dari 1 ruang tamu, 1 dapur, 1 kamar mandi yang
terpisah dari rumah dan 2 kamar tidur. Kamar mandi menyatu dengan WC, bak mandi biasanya
dikuras dua minggu sekali. Pakaian selalu dicuci setiap hari. Rumah memiliki atap yang terbuat
dari genteng, dinding dari kayu, lantai rumah dari semen. Ventilasi udara dan penerangan cukup.
Jarak antara rumah dengan septi tank kurang lebih 5 meter. Sumber air yang digunakan adalah air
sumur yang dekat dengan rumah. Air sumur yang digunakan untuk mandi, minum dan mencuci
pakaian. Air sumur yang digunakan lumayan jernih dan tidak berbau. Sampah yang digunakan
dibuang dan dibakar di belakang rumah setiap hari. Tidak terdapat ternak dirumah pasien.

Kesan: Sosial ekonomi cukup tetapi lingkungan kurang baik karena bak mandi yang jarang dikuras
dan jarak septi tank yang terlalu dekat dengan rumah.
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
x
UNIT PENYAKIT 3ANAK
3 3 4 x
`

7. Anamnesis sistem :
- Serebrospinal : nyeri kepala (-), demam (+), penurunan kesadaran (-)
- Kardiopulmoner : Kulit kebiruan (-), kuku-kuku jari berwarna biru (-)
- Respiratorius : Batuk(+), pilek (+), sesak (-)
- Gastrointestinal : Nyeri perut (-), mual (+), muntah (+), kembung (-), BAB (+), diare (-),
kontipasi (-)
- Urogenital : BAK sedikit-sedikit dan sering
- Integumentum : pucat (-),bintik merah (-), kuning (-)
- Muskuloskeletal : Nyeri otot (-), nyeri saat berjalan/bergerak (-), lemas (-), nyeri sendi (-)
Kesan: Didapatkan gangguan serebrospinal, respiratorius, gastrointestinal, dan urogenital.

KESAN UMUM
Keadaan umum : Cukup
Kesadaran : Kompos mentis
Suhu badan : 37o C
Nadi : 124x/menit,
Pernapasan : 24x/menit
Kesan : Keadaan umum cukup, kesadaran kompos mentis, dan tidak demam.

Status Gizi
- Bb : 7,6 kg
- Tb : 68 cm
- Lingkar kepala : 44 cm
Index quetelet : BB (kg) /TB (cm) x 100
7,6/68 x100
= 11,176
BMI = BB (kg)/ TB (m)2 = kg/m2
= 7,6/(0,68)2
= 7,6/0,4624 = 16,43

BMI // U Berada di antara median dan -1 SD yang menandakan gizi pasien normal

BB // U Berada diantara garis median dan -1 SD yang menandakan berat badan pasien normal
sesuai dengan usia.
TB // U Berada diantara garis median dan +1 SD menadakan tinggi pasien normal sesuai dengan
usia.
Kesan : Status gizi pasien normal

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
UNIT PENYAKIT ANAK 3 3 3 4 x x

PEMERIKSAAN FISIK
Kulit : Warna sawo matang, pucat (-), ikterik (-), sianosis (-), petekie (-)
Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
Otot : Kelemahan (-) , atrofi (-) , nyeri otot (-)
Tulang : Tidak didapatkan deformitas tulang
Sendi : Gerakan bebas

Kesan: Tidak didapatkan kelainan pada pemeriksaan kulit, kelenjar limfe, otot, tulang dan sendi

PEMERIKSAAN KHUSUS:
Leher : Tidak ada pembesaran limfonodi leher, tidak teraba massa abnormal, dan tidak ada
peningkatan vena jugularis
Thorak : Simetris, retraksi (-), ketinggalan gerak (-)
Jantung : batas jantung jelaskan :
- Inspeksi: Iktus kordis tak tampak
- Palpasi : Tidak kuat angkat
- Perkusi :
Kanan atas : SIC II LPS dekstra
Kanan bawah : SIC IV LPS dekstra
Kiri atas : SIC II LPS sinistra
Kiri bawah : SIC V LMC sinistra
- Auskultasi : Suara jantung I-II interval reguler, bising jantung (-).

Kesan: Tidak didapatkan kelainan pada pemeriksaan leher, thorak, dan jantung
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
UNIT PENYAKIT ANAK 3 3 3 4 x x

Paru-paru :
Kanan DEPAN Kiri
Simetris (+), retraksi (-) Inspeksi Simetris (+), retraksi (-)
Ketinggalan gerak (-), Palpasi Ketinggalan gerak (-),
fremitus kanan kiri sama fremitus kanan kiri sama
(+) (+)
Sonor Perkusi Sonor
SDV (+/+) tidak menurun, Auskultasi SDV (+/+) tidak menurun,
Ronkhi (-), wheezing (-) Ronkhi (-), wheezing (-)
Kanan BELAKANG Kiri
Simetris (+) Inspeksi Simetris (+)
Ketinggalan gerak (-), Palpasi Ketinggalan gerak (-),
fremitus kanan kiri sama fremitus kanan kiri sama
(+) (+)
Sonor Perkusi Sonor
SDV (+/+) tidak menurun, Auskultasi SDV (+/+) tidak menurun,
Ronkhi (-), wheezing (-) Ronkhi (-), wheezing (-)

Kesan : Pada pemeriksaan paru tidak didapatkan ronki, wheezing maupun efusi pluera (-)

Abdomen : - Inspeksi : Distensi (-), sikatrik (-), purpura (-)


- Auskultasi : Peristaltik (+)
- Perkusi : Timpani (+), meteorismus (-), pekak beralih (-), asites (-)
- Palpasi : Supel, massa abnormal (-), nyeri tekan (-), turgor kulit menurun (-)
Hati : Hepatomegali (-)
Limpa : Splenomegali (-)

Kesan : Tidak didapatkan nyeri tekan, hepatomegali maupun splenomegali pada pemeriksaan
abdomen, hati, dan limpa.

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
UNIT PENYAKIT ANAK 3 3 3 4 x x
Ekstremitas dan status neurologis
Edema (-/-), Sianosis (-/-), akral lembab (-/-), petekie (-/-), a. dorsalis pedis teraba kuat, capillary refill time
< 2 detik.

Lengan Tungkai
Kanan Kiri Kanan Kiri
Gerakan Bebas Bebas Bebas Bebas
Tonus Normal Normal Normal Normal
Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Clonus - -
Reflek Biseps(+), triceps (+) Patella (+), achilles (+)
fisiologis
Sensibilitas Normal

Kesan : Pemeriksaan ekstremitas dan status neurologis didapatkan akral hangat, tidak didapatkan
petekie, dan status neurologis dalam batas normal

Kepala : Normocephal 44 cm (42-45 cm), rambut hitam, tidak mudah dicabut


Mata : CA (-/-), SI (-/-), edema palpebra (-/-), reflek cahaya (+/+), isokor (+ /+) 2mm, mata
cowong (-/-)
Hidung : Sekret (-), epistaksis (-), nafas cuping hidung (- /-)
Telinga : Sekret (-), hiperemis (-)
Mulut : lidah kotor (+) perdarahan gusi (-), perdarahan bibir ( -), sianosis (-)
Gigi : Belum tumbuh gigi pada pasien

Kesan : Pada pemeriksaan didapatkan lidah kotor pada pasien.

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK 3 3 3 4 x x

Hasil Laboratorium 03 Januari 2017

Nilai Normal
Leukosit H 22,1 6.0 - 17.5 103/ uL
Eritrosit 4.18 3.60 - 5.20 106/ uL
Hemoglobin 11.0 10.5 - 12.9 g/dL
Hematokrit L 32.7 35 - 43 %
Index eritrosit
MCV 78.2 74 - 106 fl
MCH 26.3 21 - 33 pg
MCHC H 33.6 28 - 32 g/dL
Trombosit 462 229 - 553 103/uL
RDW CV 13.0 11.5 14 .5 %
PDW 7.9 Fl
MPV 8.2 Fl
P-LCR 10.5 %
PCT 0.38 %
DIFF COUNT
Neutrophil 47.3 17 - 68%
Limfosit 43.9 20.000 - 70.000
Monosit 7.10 1.00 - 11.00 %
Eosinofil 1.50 1.00 5.00
Basofil 0.20 0-1
IG 0.50 %
Widal
Para typhi BO Titer 1:80 Negatif
Typhi H Titer 1:80 Negatif
Para typhi AH Titer 1: 160 Positif
Para typhi BH Titer 1:80 Negatif

Kesan : Terdapat leukositosis, penurunan hematokrit, peningkatan MCHC, dan peningkatan titer
para typhi AH 1/160.
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
3 3 3 4 x x
UNIT PENYAKIT ANAK

Anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan lab


Demam 10 hari yang meninggi pada sore hari, batuk, pilek, mual, Keadaan umum cukup, Pemeriksaan
muntah, diare perbaikan, BAK sering dengan volume sedikit, pasien kesadaran compos laboratorium
sudah mendapatkankan obat probiotik, Zink, Salbutamol, paracetamol, mentis, dan tidak Darah Rutin
cefixim, paracetamol, dan salbutamol, didapatkan hasil laboratorium demam. menunjukkan
leukosit 22,1 hemoglobin 11,0, hematokrit 32,7, trombosit 462. Dengan Tidak didapatkan leukositosis,
hasil widal S.Typhi O 1/80 (+), S. Para Typhi AO 1/80 (+), S. Para Typhi kelainan pada penurunan
BO 1/80 (+), S. Typhi H 1/80 (+), S. Para Typhi AH 1/160 (+), S. Para pemeriksaan kulit, hematokrit,
Typhi BH 1/80 (+). kelenjar limfe, otot, peningkatan
Didapatkan riwayat penyakit demam berdarah pada keluarga yaitu kakek tulang dan sendi. MCHC, dan
pasien namun sudah beberapa tahun yang lalu. Dan kakek pasien juga Tidak peningkatan titer
didapatkan
mempunyai riwayat penyakit Diabetes melitus. Namun dari riwayat kelainan para typhi AH
pada
penyakit yang ada tidak ada hubungannya dengan penyakit yang diderita 1/160
pemeriksaan leher,
pasien saat ini. thorak, dan jantung.
Terdapat riwayat penyakit demam berdarah pada keluarga yaitu kakek Tidak didapatkan nyeri
pasien dan ada penyakit keluarga yang diturunkan yaitu Diabetes melitus tekan, hepatomegali
namun tidak berhubungan dengan penyakit pasien sekarang. maupun splenomegali
Riwayat ANC baik dan riwayat persalinan dengan ibu HbsAg (+) dan pada pemeriksaan
riwayat PNC baik dengan pasien sudah diberikan vaksin HBIG. abdomen, hati, dan
ASI hanya usia 0-2 bulan, kualitas dan kuantitas makanan kurang, limpa.
makanan tidak sesuai dengan usianya. Pemeriksaan ekstremitas
dan status neurologis
Motorik kasar, motorik halus, personal sosial, dan bahasa sesuai dengan
didapatkan akral hangat,
usia tumbuh kembang pasien.
tidak didapatkan petekie,
Vaksinasi dasar dilakukan secara lengkap sesuai PPI
dan status neurologis
Pasien tidak pernah mengalami sakit demam berdarah dan tidak pernah
dalam batas normal
mondok dengan demam berdarah. Pasien pernah mengalami sakit Pada pemeriksaan
demam typhoid namun tidak sampai mondok di rumah sakit. didapatkan lidah kotor
Sebelumnya pasien menderita diare selama 3 hari namun tidak sampai pada pasien.
di rawat di rumah sakit yag tidak berhubungan dengan sakit pasien saat
ini.
Sosial ekonomi cukup tetapi lingkungan kurang baik karena bak mandi
yang jarang dikuras dan jarak septi tank yang terlalu dekat dengan rumah
Didapatkan gangguan serebrospinal, respiratorius, gastrointestinal, dan
urogenital.
Status gizi normal

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

3 3
UNIT PENYAKIT ANAK 3 4 x x

Daftar masalah (aktif dan inaktif)


Aktif:
Anamnesis:
- Demam 10 hari
- Batuk
- Pilek
- Mual
- Muntah
- Diare perbaikan
- BAK sering dengan volume sedikit
Pemeriksaan fisik:
- Kesadaran kompos mentis
- Suhu 37,0o C, HR 124x/menit, RR 24x/menit
- Tidak didapatkan tanda-tanda dehidrasi
- Akral hangat
Pemeriksaan laboratorium:
- Darah rutin menunjukkan leukositosis, penurunan hematokrit, peningkatan MCHC, dan peningkatan
titer para typhi AH 1/160
Inaktif :
- Sosial ekonomi cukup tetapi lingkungan kurang baik karena bak mandi yang jarang dikuras, dan jarak
septi tank yang terlalu dekat dengan rumah.

Kemungkinan penyebab masalah :


- Febris 10 hari dd Typhoid
- ISPA
- Curiga infeksi saluran kencing

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
3 3 3 4 x x
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK


Rencana pengelolaan
A. Rencana Tindakan
- Bed rest untuk pasien
- Evaluasi keadaan umum, tanda-tanda vital (nadi, suhu dan frekuensi pernafasan)
B. Rencana penegakan diagnosis
- Pemeriksaan darah rutin ulang untuk mengevaluasi angka leukosit pada pasien.
- Pemeriksaan urin rutin untuk menegakkan adanya curiga infeksi saluran kencing.
C. Rencana Terapi
- Infus RL : 7,6 kg x 100 cc = 760/24 = 31,67 tpm = 30 tpm mikro
- Inj. cefotaxim = 25 x 7,6 kg = 190/2 = 95 mg 100 mg/12 jam
- Paracetamol syrup (Dosis: 10 mg/ kgBB 4-5 H Oral) = 10mg x 7,6 kg = 76 mg 76/120mg 0,63
mg 2/3 cth/ 5 jam
- Puyer batuk (salbutamol, GG, trifed) 3x1
D. Rencana Edukasi
- Memberitahukan orang tua untuk mengawasi anak untuk istirahat yang cukup.
- Motivasi pasien untuk minum banyak supaya membantu menurunkan demam.
- Menjaga hygienitas makanan pasien serta menjaga hygienitas orang tua ketika akan memberi makan ke
pasien.

Nama dan tanda tangan Co Ass


Anindita Putri Handayani
J 510 165 081
Diperiksa dan disahkan oleh : Diperiksa oleh :
Supervisor dari pavilion / ruangan : Dokter pavilion/ ruangan :
Tanggal .. jam..:. Tanggal jam.
( dr. Eva Muzdalifah, Sp. A, M.Kes) ( dr. Eva Muzdalifah, Sp. A, M.Kes)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
3
UNIT PENYAKIT ANAK 3 3 4 x x

FOLLOW UP
Tanggal 4 Januari 2017
Subject Object Assasment Planning
Demam (-), mual (+), HR: 124/mnt, S: 37C, - Demam H. 10 dd - Inf RL 30 tpm
muntah (-), mimisan (-), RR: 24x/mnt, KU: Tyfoid makro
batuk (+), pilek (-), CM,cukup - ISPA - Puyer batuk 3x1
- Inj. cefotaxim 200
nafsu makan dan minum Kepala : CA (- /- ), SI - susp. ISK
mg/ 8 jam
baik (+), BAK (+), BAB (- /-)
- Paracetamol syrup
(+). Leher : PKGB (-)
2/3 cth/ 5 jam
Thorax : simetris (+),
retraksi (-), SDV (+/+),
Ronkhi (-/-), Whezzing
(-/-), BJ1 dan 2 reguler,
bising (-)
Abdomen : Supel(+),
peristaltik(+)
Ekstremitas : akral
hangat (+), oedem (-)

Tanggal 5 Januari 2017


Subject Object Assasment Planning
Demam (-), mual (+), HR: 120/mnt, S: 36,1C, - Demam H.11 dd - Inf RL 30 tpm
muntah (-), mimisan (-), RR: 30x/mnt, bb: 7,6 Tyfoid makro
- Puyer batuk 3x1
batuk (+), pilek (-), KU: CM,cukup - ISPA
- Inj. cefotaxim 200
nafsu makan dan minum Kepala : CA (- /- ), SI - Susp. ISK
mg/ 8 jam
baik (+), BAK (+), BAB (- /-) - Paracetamol syrup
(+). Leher : PKGB (-) 2/3 cth/ 5 jam
- cek UR
Thorax : simetris (+),
retraksi (-), SDV (+/+),
Ronkhi (-/-), Whezzing
(-/-), BJ1 dan 2 reguler,
bising (-)
Abdomen : Supel(+),
peristaltik(+)
Ekstremitas : akral
hangat (+), oedem (-)

Tanggal 6 Januari 2017


Subject Object Assasment Planning
Demam (+), mual (+), HR: 132/mnt, S: 36,6C, - Demam H. 12 dd - Inf RL 30 tpm
muntah (-), mimisan (-), RR: 24x/mnt, KU: Tyfoid makro
- Puyer batuk 3x1
batuk (+), pilek (-), CM,cukup - ISPA
- Inj. cefotaxim 200
nafsu makan dan minum Kepala : CA (- /- ), SI
mg/ 8 jam
baik (+), BAK (+), BAB (- /-) - Paracetamol syrup
(+). Leher : PKGB (-) 2/3 cth/ 5 jam
- cek ulang DR pagi
Thorax : simetris (+),
Hasil lab urin rutin: retraksi (-), SDV (+/+),
- warna keruh Ronkhi (-/-), Whezzing
- pH 7,5 (-/-), BJ1 dan 2 reguler,
- kristal amorf +
bising (-)
Abdomen : Supel(+),
peristaltik(+)
Ekstremitas : akral
hangat (+), oedem (-)

Hasil Laboratorium Urin Rutin tanggal 5 Januari 2017

PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN


Makroskopis
Warna Kuning Kuning
Kejernihan Keruh Jernih
Berat jenis 1.020 1.003 - 1.030
pH H 7.5 4.8 - 7.4
Kimia
Protein Negatif Negatif
Glukosa Negatif Negatif
Keton Negatif Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
Sedimen
Eritrosit 0-1 01
Lekosit 0-2 06
Silinder Negatif
Kristal kristal amorf +
Epitel Negatif /lpb Negatif
Lain-lain Negatif

Tanggal 7 Januari 2017


Subject Object Assasment Planning
Demam (-), mual (-), HR: 132/mnt, S: 36,6C, - Demam Tyfoid - Inf RL 30 tpm
muntah (-), mimisan (-), RR: 24x/mnt, KU: - ISPA makro
- Puyer batuk 3x1
batuk (+), pilek (-), CM,cukup
- Inj. cefotaxim 200
nafsu makan dan minum Kepala : CA (- /- ), SI
mg/ 8 jam
baik (+), BAK (+), BAB (- /-) - Paracetamol syrup
(+). Leher : PKGB (-) 2/3 cth/ 5 jam
Thorax : simetris (+),
retraksi (-), SDV (+/+), -BLPL
Hasil lab DR: Ronkhi (-/-), Whezzing Diagnosis:
- Demam Typhoid
- Al: 10,5 (-/-), BJ1 dan 2 reguler,
- ISPA
- Hb: 10,8 bising (-)
- Ht: 33,4 Abdomen : Supel(+),
- At: 411 peristaltik(+)
Ekstremitas : akral
hangat (+), oedem (-)

Hasil Laboratorium Darah Rutin 7 Januari 2017

Nilai Normal
Leukosit 10.5 6.0 - 17.5 103/ uL
Eritrosit 4.15 3.60 - 5.20 106/ uL
Hemoglobin 10.8 10.5 - 12.9 g/dL
Hematokrit L 33.4 35 - 43 %
Index eritrosit
MCV 80.5 74 - 106 fl
MCH 26.0 21 - 33 pg
MCHC H 32.3 28 - 32 g/dL
Trombosit 411 229 - 553 103/uL
RDW CV 13.2 11.5 14 .5 %
PDW 8.9 Fl
MPV 9.0 Fl
P-LCR 15.6 %
PCT 0.37 %

Anda mungkin juga menyukai