UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
Nama: R Ruang : Anggrek
ANAMNESIS
Umur: 6 th Kelas : 2.3
Kamis
Senin Selasa Rabu
Minggu Pagi Jam 17.30
Jam 10.00 Jam 10.00 Jam 10.00
Jam 10.00 jam
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
UNIT PENYAKIT ANAK
3 5 3 4 x x
Kesan: Tidak didapatkan riwayat penyakit demam tifoid pada keluarga dan tidak terdapat riwayat
penyakit keluarga yang diturunkan dan ditularkan
3. Riwayat keluarga diberikan oleh: Ayah/ Ibu/ kakek/ nenek/ saudara/ tetangga ) ikhtisar keturunan:
(Gambar skema keluarga).
Pohon keluarga
60 68
66 73
47
333 28 23 46 44 39 36 35
44
38
21 19 16
8
20 19 15 9
6
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
UNIT PENYAKIT ANAK
3 3 8 4 x x
Keterangan:
: Laki-laki : Laki-laki meninggal
: Perempuan : Perempuan meninggal
: Pasien
Kesan : Tidak terdapat riwayat penyakit demam tifoid pada keluarga.
RIWAYAT PRIBADI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
UNIT PENYAKIT ANAK
3 5 3 4 x x
2. Riwayat makanan :
- Umur 0 - 6 bulan : ASI ekslusif
- Umur 6 8 bulan : Susu formula, bubur susu (1/2 mangkuk kecil) diberikan 3 kali sehari dan
selalu habis.
- Umur 9 - 10 bulan : Susu formula, bubur susu diselingi dengan nasi tim dan kuah sayur (1/2
mangkuk sebanyak 3 kali sehari) dan selalu habis.
- Umur 10 - 12 bulan : Bubur nasi, buah yang dihaluskan, 1/2 mangkuk kecil diberikan 3 kali sehari
dan selalu dihabiskan.
- Umur 12 2 tahun : Nasi putih, telur, daging, ikan, diberikan 3 kali sehari 1/2 piring kecil dan
selalu habis.
- Umur 2 tahun 4 tahun: Nasi putih, telur, daging, ikan, diberikan 3 kali sehari satu piring kecil dan
selalu habis.
- Umur 4 tahun- 6 tahun : Nasi putih, telur, daging, ikan, diberikan 3 kali sehari satu piring besar, dan
buah.
Kesan: ASI ekslusif 0-6 bulan, kualitas dan kuantitas makanan cukup, makanan sesuai dengan
usianya.
3. A. Perkembangan
Motorik Halus Motorik kasar Bahasa Personal Sosial
Mencorat-coret Berjalan Berbicara kalimat Dah dah dengan
(14 bulan) (12 bulan)
belum jelas tangan (10 bulan)
(12 bulan)
Mencontoh Melompat Berbicara kalimat Bisa menggunakan
gambar (18 bulan)
jelas (18 bulan) sendok (14 bulan)
( 18 bulan)
Menggambar 3-4 Berlari (2-3 tahun) Menyebut gambar Memakai baju
objek (24 bulan) (24 bulan)
(24 bulan)
Menggoyangkan Berjalan dengan Mengenal warna Gosok gigi sendiri
ibu jari (3 tahun) tumit (4 tahun) (3 tahun)
(3 tahun )
Menggambar Bisa menghitung Bermain ular
orang (4 tahun) (4 tahun)
tangga (4 tahun)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
UNIT PENYAKIT ANAK
3 5 3 4 x x
B. Kepandaian
- 4 tahun : Sekolah TK dan bisa mengikuti pelajaran seperti teman sebayanya
- 6 tahun : Masuk SD dan bisa mengikuti pelajaran seperti teman sebayanya, tidak pernah tinggal
kelas.
Kesan : Motorik kasar, motorik halus, bahasa, personal sosial, dan kepandaian sesuai usia
4. Vaksinasi
Jenis Usia Tempat Ulangan
Hepatitis B 3 kali 0, 2, 4, 6 bulan Posyandu
BCG 1 kali 1 bulan Posyandu
DPT 3 kali 2, 4, 6 bulan Posyandu 18 bulan
Polio 4 kali 0, 2, 4, 6 bulan Posyandu 18 bulan
Campak 1 kali 9 bulan Posyandu -
Kesan : Vaksinasi dasar dan ulangan dilakukan secara lengkap sesuai PPI
Kesan: Pasien tidak pernah mengalami sakit demam tifoid dan tidak pernah mondok dengan demam
tifoid.
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
UNIT PENYAKIT ANAK
3 5 3 4 x x
Kesan: Sosial ekonomi cukup dan kondisi lingkungan rumah baik, tetapi personal hyegene pasien kurang
karena pasien suka pasien jarang mencuci tangan sebelum makan .
7. Anamnesis sistem :
- Serebrospinal : Nyeri kepala (+), demam (+), penurunan kesadaran (-)
- Kardiopulmoner : Kulit kebiruan (-), kuku-kuku jari berwarna biru (-)
- Respiratorius : Batuk (-), pilek (-), sesak (-),mimisan (-), gusi berdarah (-), bibir berdarah (-)
- Gastrointestinal : Nyeri perut (+), mual (+), muntah (+/air dan sisa makanan),
kembung (-), BAB (+) normal, diare (-), kontipasi (-)
- Urogenital : BAK (+) berawarna kuning gelap, nyeri saat BAK (+)
- Integumentum : Pucat (-), bintik merah (-), kuning ( -)
- Muskuloskeletal : Nyeri otot (- ), nyeri saat berjalan/bergerak (-), lemas (-), nyeri sendi (-)
Kesan: Didapatkan gangguan serebrospinal, gastrointestinal, dan urogenital.
KESAN UMUM
Keadaan umum : Sedang
Kesadaran : Compos mentis
Suhu badan : 38,7o C
Nadi : 120x/menit,
Pernapasan : 28x/menit
TD : 110/70 mmHg
Kesan : Keadaan umum sedang, kesadaran compos mentis, dan demam
Status Gizi
- Bb : 19kg
- Tb : 109 cm
- Lingkar kepala : 53 cm
Index quetelet : BB (kg) /TB (cm) x 100
19/109 x100
= 17,43
BMI = BB (kg)/ TB (m)2 = kg/m2
= 19/(1,09)2
= 16
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
UNIT PENYAKIT ANAK 3 5 3 4 x x
PEMERIKSAAN FISIK
Kulit : Warna sawo matang, pucat (-), ikterik (-), sianosis (-), petekie (-)
Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
Otot : Kelemahan (-) , atrofi (-) , nyeri otot (-)
Tulang : Tidak didapatkan deformitas tulang
Sendi : Gerakan bebas
Kesan: Pemeriksaan kulit, kelenjar limfe, otot, tulang dan sendi dalam batas normal
PEMERIKSAAN KHUSUS:
Leher : Tidak ada pembesaran limfonodi leher, tidak teraba massa abnormal, dan tidak ada
peningkatan vena jugularis.
Thoraks : Simetris, retraksi (-), ketinggalan gerak (-)
Jantung : batas jantung jelaskan :
- Inspeksi: Iktus kordis tak tampak
- Palpasi : Tidak kuat angkat
- Perkusi :
Kanan atas : SIC II LPS dekstra
Kanan bawah : SIC IV LPS dekstra
Kiri atas : SIC II LPS sinistra
Kiri bawah : SIC V LMC sinistra
- Auskultasi : Suara jantung I-II interval reguler, bising jantung (-).
Paru-paru :
Kanan DEPAN Kiri
Simetris (+), retraksi (-) Inspeksi Simetris (+), retraksi (-)
Ketinggalan gerak (-), Palpasi Ketinggalan gerak (-),
fremitus kanan kiri fremitus kanan kiri sama
sama (+) (+)
Sonor Perkusi Sonor
SDV (+/+) tidak Auskultasi SDV (+/+) tidak menurun,
menurun, Ronkhi (-), Ronkhi (-), wheezing (-)
wheezing (-)
Kanan BELAKANG Kiri
Simetris (+) Inspeksi Simetris (+)
Ketinggalan gerak (-), Palpasi Ketinggalan gerak (-),
fremitus kanan kiri fremitus kanan kiri sama
sama (+) (+)
Sonor Perkusi Sonor
SDV (+/+) tidak Auskultasi SDV (+/+) tidak menurun,
menurun, Ronkhi (-), Ronkhi (-), wheezing (-)
wheezing (-)
Kesan : Pemeriksaan abdomen, hati, limpa, dan anogenital dalam batas normal.
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
UNIT PENYAKIT ANAK 3 3 8 4 x x
Ekstremitas dan status neurologis
Edema (-/-), Sianosis (-/-), akral lembab (-/-), a. dorsalis pedis teraba kuat, capillary refill time < 2 detik.
Lengan Tungkai
Kanan Kiri Kanan Kiri
Gerakan Bebas Bebas Bebas Bebas
Tonus Normal Normal Normal Normal
Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Clonus - -
Reflek Biseps(+), triceps (+) Patella (+), achilles (+)
fisiologis
Reflek Hoffman (-), tronmer (-) Babinski (-), chaddock (-), gordon
patologis (-)
Meningeal Kaku kuduk (-), brudzinski I (-), brudzinski II (-), kernig (-)
sign
Sensibilitas Normal
Kesan : Pada pemeriksaan mulut didapatkan lidah kotor, dan pemeriksaan yang lain dalam batas
normal
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA 3 5 3 4 x x
Nilai Normal
Leukosit H 16,4 4.5 12.5 103/ uL
Eritrosit 4,53 3.80 5.20 106/ uL
Hemoglobin 12,5 11.7 15.5 g/dL
Hematokrit 35,9 35 47 %
Index eritrosit
MCV 79,2 80 100 fl
MCH 27,6 26 34 pg
MCHC 34,8 32 36 g/dL
Trombosit 244 154 386 103/uL
RDW CV 12,6 11.5 14 .5 %
PDW 8,9 Fl
MPV 9,2 Fl
P-LCR 17,4 %
PCT 0,22 %
DIFF COUNT
NRBC 0,00 0-1
Neutrophil H 89,8 53 75 %
Limfosit L 4,1 25 40%
Monosit 5,90 28%
Eosinofil 0.00 2.00 4.00 %
Basofil 0.20 01
IG 0,60
Kesan :Terdapat leukositosis, neutrofilia, limfositopenia, dan titer S. Para Typhi BH 1: 320
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA 3 5 3 4 x x
Inaktif :
Sosial ekonomi baik tetapi personal hyegene pasien kurang karena pasien suka jajan sembarangan di
sekolah serta jarang mencuci tangan sebelum makan.
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
3 5 3 4 x x
SURAKARTA
UNIT PENYAKIT ANAK
Rencana pengelolaan
A. Rencana Tindakan
- Bed rest
- Evaluasi keadaan umum, tanda-tanda vital (TD, nadi, suhu dan frekuensi pernafasan).
- Monitoring komplikasi (perforasi dan perdarahan usus).
- Diet: Makanan yang rendah serat dan mudah dicerna, makanan halus.
C. Rencana Terapi
- Infus RL
10 kg x 100 = 1000
9 kg x 50 = 450 +
1450 : 24 = 60, 41 : 4 = 15 tpm makro
- Ondancentron (Dosis: 0,1 mg/kgBB) = 0,1mg x 19 kg = 1,9 mg 2mg/12j
- Paracetamol syr (Dosis: 10 mg/ kgBB 4-5 H Oral) =10mg x 19 kg = 190 mg1,5 cth / 5 jam k/p
demam.
- Cefotaxime 25mg x 19kg = 475mg / 12 jam
D. Rencana Edukasi
- Saat di rumah sakit, orangtua diminta ikut mengawasi kondisi pasien, segera lapor perawat apabila
tetesan infus macet atau habis, tetesan cepat, dan demam.
- Menjelaskan kepada orang tua pasien tentang enyakit yang diderita oleh pasien.
- Kompres dengan air hangat atau memberikan obat penurun panas setiap anak panas.
- Pasien harus beristirahat total, tidak boleh banyak beraktifitas sampai pasien membaik.
- Makan makanan yang bergizi 4 sehat 5 sempurna, jangan jajan sembarangan.
- Menjaga kebersihan lingkungan.
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
3 5 3 4 x x
SURAKARTA
( ) ( )
Nama lengkap Nama lengkap
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH 3 5 3 x x
4
SURAKARTA
UNIT PENYAKIT ANAK
FOLLOW UP
Tanggal SOAP Tatalaksana
30/ 12/ 2016 S/ Demam (+), mual (+), muntah (-), mimisan Terapi :
Hasil Urin (-), batuk (-), pilek (-), pusing (+), nafsu makan - Inf RL 15 tpm makro
- Inj. Ondancentron 2mg/12j
Rutin: Negatif turun, minum baik (+), BAK (+), BAB (+),
- PCT syr 1,5 cth/4 jam
diare (-), lendir (-), darah (-), nyeri saat - Cefotaxime 500mg/ 12 jam
- Cek urin rutin
berkemih (-), nyeri perut (+).
O/ Vital Sign:
HR: 122x/mnt, S: 38C, RR: 30x/mnt, TD:
100/70 mmHg
KU: CM,cukup
Kepala : CA (- /- ), SI (- /-)
Leher : PKGB (-)
Thorax : simetris (+), retraksi (-), SDV (+/+),
Ronkhi (-/-), Whezzing (-/-), efusi pleura (-),
BJ1 dan 2 reguler, bising (-)
Abdomen : Supel(+), peristaltik(+), nyeri tekan
(-).
O/ Vital Sign:
HR: 84x/mnt, S: 37,1C, RR: 24x/mnt, TD:
100/70 mmHg
KU: CM,cukup
Kepala : CA (- /- ), SI (- /-)
Leher : PKGB (-)
Thorax : simetris (+), retraksi (-), SDV (+/+),
Ronkhi (-/-), Whezzing (-/-), efusi pleura (-),
BJ1 dan 2 reguler, bising (-)
Abdomen : Supel(+), peristaltik(+), nyeri tekan
(-).
Ekstremitas : akral hangat (+), oedem (-)
A/- Febris H6 dengan Leukositosis
- Demam tifoid
1/1/2017 Demam (-), mual (-), muntah (-) , batuk (-), Terapi :
pilek (-), pusing (-), mau makan, minum baik - Inf RL 15 tpm makro
- Inj. Ondancentron 2mg/12j
(+), BAK (+), BAB (+), diare (-), lendir (-),
- PCT syr 1,5 cth/4 jam
darah (-), nyeri saat berkemih (-), nyeri perut - Cefotaxime 500mg/ 12 jam
(+).
O/ Vital Sign:
HR: 100x/mnt, S: 36,6C, RR: 24x/mnt, TD:
100/70 mmHg
KU: CM,cukup
Kepala : CA (- /- ), SI (- /-)
Leher : PKGB (-)
Thorax : simetris (+), retraksi (-), SDV (+/+),
Ronkhi (-/-), Whezzing (-/-), efusi pleura (-),
BJ1 dan 2 reguler, bising (-)
Abdomen : Supel (+), peristaltik (+), nyeri
tekan (+) pada perut kanan atas dan kiri
atas.
Ekstremitas : akral hangat (+), oedem (-)
A/- Febris H7 dengan Leukositosis
- Demam tifoid
2/1/2017 Demam (-), mual (-), muntah (-) , batuk (+), Terapi:
pilek (-), pusing (-), mau makan, minum baik - Inf RL 15 tpm makro
- Inj. Ondancentron 2mg/12j
(+), BAK (+), BAB (+), diare (-), lendir (-),
- PCT syr 1,5 cth/4 jam
darah (-), nyeri saat berkemih (-), - Cefotaxime 500mg/ 12 jam
nyeri perut (-).
O/ Vital Sign:
HR: 100x/mnt, S: 36,4C, RR: 28x/mnt, TD:
100/60 mmHg
KU: CM,cukup
Kepala : CA (- /- ), SI (- /-)
Leher : PKGB (-)
Thorax : simetris (+), retraksi (-), SDV (+/+),
Ronkhi (-/-), Whezzing (-/-), BJ1 dan 2 reguler,
bising (-)
Abdomen : Supel (+), peristaltik (+), nyeri
tekan (-).
Ekstremitas : akral hangat (+), oedem (-)
A/- Febris H7 dengan Leukositosis
- Demam tifoid
3/ 1/ 2012 Demam (-), mual (-), muntah (-) , batuk (-), Terapi:
pilek (-), pusing (-), mau makan, minum baik - Inf RL 15 tpm makro
- Inj. Ondancentron 2mg/12j
(+), BAK (+), BAB (+), diare (-), lendir (-),
- PCT syr 1,5 cth/4 jam
darah (-), nyeri saat berkemih (-), nyeri perut - Cefotaxime 500mg/ 12 jam
(-).
BLPL
O/ Vital Sign: - Cefixim cth /12jam
HR: 100x/mnt, S: 36C, RR: 28x/mnt, TD: - PCT syr 1,5 cth/4 jam
100/60 mmHg
KU: CM,cukup
Kepala : CA (- /- ), SI (- /-)
Leher : PKGB (-)
Thorax : simetris (+), retraksi (-), SDV (+/+),
Ronkhi (-/-), Whezzing (-/-), BJ1 dan 2 reguler,
bising (-)
Abdomen : Supel (+), peristaltik (+), nyeri
tekan (-).
Ekstremitas : akral hangat (+), oedem (-)
A/ Demam tifoid
Hasil Pemeriksaan Urin Rutin