UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
3 3 6 7 x x
UNIT PENYAKIT ANAK
3
3
1HSMRS
Pada hari senin 9 Januari 2017, keluarga pasien mengatakan bahwa pasien mulai demam sejak
jam 3 pagi. Saat demam pasien tidak disertai dengan mengigil, mengigau (-), kejang (-) kesadaran
menurun (-), mual (-), muntah (-), batuk (+), pilek (-), bintik merah dikulit (-), BAK (+), diare (-), BAB
(+), nafsu makan menurun namun minum baik, kejang (-).
HMRS
Pada hari selasa 10 Januari 2017, keluarga pasien mengatakan bahwa pasien masih demam dan
terjadi kejang pada senin malam jam 11.30 malam kemudian langsung dibawa ke RSUD Sukoharjo
dan tiba di IGD pukul 00.30. Kejang terjadi hanya sekali dan berlangsung selama 10 menit bersifat
tonik klonik seluruh badan . Ketika pasien sadar langsung menangis kuat. Mual (-), muntah (-), batuk
(+), pilek (+), bintik merah dikulit (-), BAK (+), BAB(-), diare (-), nafsu makan menurun dan minum
baik.
Kesan :
- Kejang disertai demam terjadi 1 kali 10 menit bersifat tonik klonik, ketika sadar pasien
langsung menangis kuat
- Pilek
- Nafsu Makan Menurun
Kesan: Didapatkan riwayat kejang disertai demam pada keluarga pasien yang berhubungan dengan
sakit pasien saat ini dan didapatkan riwayat alergi obat, kencing manis, penyakit jantung, demam
typhoid, asam urat, ca. Colon, dan ca. Rahim pada keluarga pasien yang tidak berhubungan dengan
penyakit pasien saat ini.
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
3 3
UNIT PENYAKIT ANAK 6 7 x x
Pohon Keluarga
Laki-laki
Jantung
Perempuan
DM
Ca Colon Pasien
Kesan : Didapatkan riwayat kejang disertai demam pada keluarga pasien yang berhubungan dengan
sakit pasien saat ini dan didapatkan riwayat alergi obat, kencing manis, penyakit jantung, demam
typhoid, asam urat, ca. Colon, dan ca. Rahim pada keluarga pasien yang tidak berhubungan dengan
penyakit pasien saat ini.
RIWAYAT PRIBADI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
3 3
UNIT PENYAKIT ANAK 6 7 x x
2. Riwayat Makanan :
- Umur 0-5 bulan: ASI
- Umur 5-6 bulan: ASI + bubur cerelak 2 kali sehari mangkuk kecil yang selalu dihabiskan
- Umur 6-8 bulan: ASI + bubur nasi + telur + daging + ikan + sayur + buah 3 kali sehari mangkuk
kecil dan selalu dihabiskan
- Umur 8 bulan sekarang : ASI + kadang diberikan nasi namun terkadang juga masih diberikan
bubur + telur + daging + ikan + sayur + buah 3 kali sehari mangkuk kecil dan selalu dihabiskan
Kesan: ASI tidak ekslusif, kualitas dan kuantitas makanan kurang baik, makanan tidak sesuai
dengan usia.
B. Kepandaian
Pasien saat ini belum sekolah
Kesan : Motorik kasar, motorik halus, personal sosial, bahasa sesuai dengan usia tumbuh kembang
pasien dan saat ini pasien belum sekolah.
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
UNIT PENYAKIT ANAK
3 3 6 7 x x
4. Vaksinasi
Jenis Usia Tempat
Hepatitis B 1 kali 0 bulan Rumah sakit
Hepatitis B 3 kali 2, 4, 6 bulan Posyandu
BCG 1 kali 1 bulan Posyandu
DPT 3 kali 2, 4, 6 bulan Posyandu
Polio 4 kali 0,2, 4, 6 bulan Posyandu
Campak 1 kali 9 bulan Posyandu
Kesan : Vaksinasi dasar dilakukan secara lengkap sesuai PPI
b. Lingkungan
Pasien tinggal dirumah bersama nenek, kakek, ibu dan nenek buyut pasien. Rumah pasien jauh dari
lingkungan pabrik. Rumah pasien terdiri dari 1 ruang tamu, 1 dapur, 2 kamar mandi dimana yang
satu diluar kamar dan yang satunya menyatu dengan kamar yang selalu dikuras setiap seminggu
sekali serta WC menyatu dengan kamar mandi, 3 kamar tidur. Pakaian selalu dicuci setiap hari.
Rumah memiliki atap yang terbuat dari genteng, dinding dari semen, lantai rumah sebagian dari
tanah dan sebagian lagi dari keramik. Ventilasi udara dan penerangan cukup. Septi tank berada
didalam rumah. Sumber air yang digunakan adalah air sumur yang dekat dengan rumah. Air sumur
yang digunakan untuk mandi, minum dan mencuci pakaian. Air sumur yang digunakan lumayan
jernih dan tidak berbau. Sampah dibuang dan dibakar di belakang rumah setiap hari. Tidak terdapat
ternak dirumah pasien. Higienitas makanan pasien kurang baik karena pasien sudah diberikan
jajanan (cilok) dan ibu mempunyai kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum memberikan makanan
pada pasien.
Kesan: Sosial ekonomi cukup dan lingkungan yang kurang baik serta higienitas makanan yang
kurang baik.
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
x
UNIT PENYAKIT 3ANAK
3 6 7 x
`
7. Anamnesis sistem :
- Serebrospinal : pusing (-), demam (+), mengigau (-), kejang (+), penurunan kesadaran (-)
- Kardiopulmoner : Kulit kebiruan (-), kuku-kuku jari berwarna biru (-)
- Respiratorius : Batuk(+), pilek (+), sesak (-), nyeri dada (-)
- Gastrointestinal : Nyeri perut (-), mual (-), muntah (-), kembung (-),diare (-), kontipasi (-)
- Urogenital : BAK lancar
- Integumentum : pucat (-),bintik merah (-), kuning (-)
- Muskuloskeletal : Nyeri otot (-), nyeri saat berjalan/bergerak (-), lemas (-), nyeri sendi (-)
Kesan: Didapatkan gangguan serebrospinal dan respiratorius.
KESAN UMUM
Keadaan umum : Sedang
Kesadaran : Kompos mentis
Suhu badan : 38,1o C
Nadi : 140 x/menit,
Pernapasan : 36 x/menit
Berat badan : 10 kg
Kesan : Keadaan umum sedang, kesadaran kompos mentis, takikardi, dan didapatkan demam
Status Gizi
- Bb : 10 kg
- Tb : 78 cm
Index quetelet : BB (kg) /TB (cm) x 100
10/78x100
= 12,82
BMI = BB (kg)/ TB (m)2 = kg/m2
= 10/(0,78)2
= 10/0, 6084
= 16,43
BMI // U Berada di antara median dan -1 SD yang menandakan gizi pasien normal
BB // U Berada diantara garis median dan +1 SD yang menandakan berat badan pasien normal
sesuai dengan usia
TB // U Berada diantara garis median dan +1 SD menadakan tinggi pasien normal sesuai dengan
usia
PEMERIKSAAN FISIK
Kulit : Warna sawo matang, pucat (-), ikterik (-), sianosis (-), petekie (-)
Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
Otot : Kelemahan (-) , atrofi (-) , nyeri otot (-)
Tulang : Tidak didapatkan deformitas tulang
Sendi : Gerakan bebas
Kesan: Tidak didapatkan kelainan pada pemeriksaan kulit, kelenjar limfe, otot, tulang dan sendi
PEMERIKSAAN KHUSUS:
Leher : Tidak ada pembesaran limfonodi leher, tidak teraba massa abnormal, dan tidak ada
peningkatan vena jugularis
Thorak : Simetris, retraksi (-), ketinggalan gerak (-)
Jantung : batas jantung jelaskan :
- Inspeksi: Iktus kordis tak tampak
- Palpasi : Tidak kuat angkat
- Perkusi :
Kanan atas : SIC II LPS dekstra
Kanan bawah : SIC IV LPS dekstra
Kiri atas : SIC II LPS sinistra
Kiri bawah : SIC V LMC sinistra
- Auskultasi : Suara jantung I-II interval reguler, bising jantung (-).
Kesan: Tidak didapatkan kelainan pada pemeriksaan leher, thorak, dan jantung
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
UNIT PENYAKIT ANAK 3 3 6 7 x x
Paru-paru :
Kanan DEPAN Kiri
Simetris (+), retraksi (-) Inspeksi Simetris (+), retraksi (-)
Ketinggalan gerak (-), Palpasi Ketinggalan gerak (-),
fremitus kanan kiri sama fremitus kanan kiri sama
(+) (+)
Sonor Perkusi Sonor
SDV (+/+) tidak menurun, Auskultasi SDV (+/+) tidak menurun,
Ronkhi (-), wheezing (-) Ronkhi (-), wheezing (-)
Kanan BELAKANG Kiri
Simetris (+) Inspeksi Simetris (+)
Ketinggalan gerak (-), Palpasi Ketinggalan gerak (-),
fremitus kanan kiri sama fremitus kanan kiri sama
(+) (+)
Sonor Perkusi Sonor
SDV (+/+) tidak menurun, Auskultasi SDV (+/+) tidak menurun,
Ronkhi (-), wheezing (-) Ronkhi (-), wheezing (-)
Kesan : Pada pemeriksaan paru tidak didapatkan ronki, wheezing maupun efusi pluera (-)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
UNIT PENYAKIT ANAK 3 3 6 7 x x
Ekstremitas dan status neurologis
Edema (-/-), Sianosis (-/-), akral lembab (-/-), petekie (-/-), a. dorsalis pedis teraba kuat, capillary refill time
< 2 detik.
Lengan Tungkai
Kanan Kiri Kanan Kiri
Gerakan Bebas Bebas Bebas Bebas
Tonus Normal Normal Normal Normal
Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Clonus - -
Reflek Biseps(+), triceps (+) Patella (+), achilles (+)
fisiologis
Reflek Hoffman (-), tronmer (-) Babinski (-), chaddock (-), gordon
patologis (-)
Meningeal sign Kaku kuduk (-), brudzinski I (-), brudzinski II (-), kernig (-)
Sensibilitas Normal
Kesan : Pemeriksaan ekstremitas dan status neurologis didapatkan akral hangat, tidak didapatkan
petekie, dan status neurologis dalam batas normal
Kepala : Normocephal 47 cm (43-48,5 cm), penonjolan ubun-ubun (-), rambut hitam, tidak mudah
dicabut
Mata : CA (-/-), SI (-/-), edema palpebra (-/-), reflek cahaya (+/+), isokor (+ /+) 2mm, mata
cowong (-/-)
Hidung : Sekret (-), epistaksis (-), nafas cuping hidung (- /-)
Telinga : Sekret (-), hiperemis (-)
Mulut : lidah kotor (-), perdarahan gusi (-), perdarahan bibir ( -), sianosis (-)
Gigi : caries (-), calculus (-)
III II I I II III
II I I II
Kesan : Tidak didapatkan kelainan pada pemeriksaan kepala, mata, hidung, telinga, mulut, dan gigi.
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
Nilai Normal
Leukosit H 17.1 6.0- 17.0 103/ uL
Eritrosit 5.32 3.60 - 5.20 106/ uL
Hemoglobin 14.3 10.7 13.1 g/dL
Hematokrit L 32.3 35 - 43 %
Index eritrosit
MCV 78.9 74 - 102 fl
MCH 26.9 23 - 31 pg
MCHC H 33.1 28 - 32 g/dL
Trombosit L 200 217 - 497 103/uL
RDW CV 11.9 11.5 - 14 .5 %
PDW 9.8 Fl
MPV 9.2 Fl
P-LCR 18.6 %
PCT 0.32 %
DIFF COUNT
Neutrophil H 75.0 17 - 68%
Limfosit L 16.4 20.00 - 70.00
MXD 8.6 %
Golongan darah A
Kesan : Terdapat peningkatan leukosit, MCHC, neutrofil dan terdapat penurunan pada hematokrit,
trombosit serta limfosit. Didapatkan golongan darah pasien A.
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
3 3 6 7 x x
UNIT PENYAKIT ANAK
ASI tidak ekslusif, kualitas dan kuantitas makanan kurang maupun efusi pluera (-). Didapatkan
Tidak didapatkan adanya kelainan golongan darah
baik, makanan tidak sesuai dengan usia.
pada pemeriksaan abdomen, hati, pasien A.
Motorik kasar, motorik halus, personal sosial, bahasa sesuai
limpa, dan anogenital.
dengan usia tumbuh kembang pasien dan saat ini pasien
Pemeriksaan ekstremitas dan
belum sekolah
status neurologis didapatkan akral
Vaksinasi dasar dilakukan secara lengkap sesuai PPI
hangat, tidak didapatkan petekie,
Didapatkan riwayat kejang disertai demam pada pasien saat dan status neurologis dalam batas
usia 9 bulan yang berhubungan dengan sakit pasien saat ini normal.
dan terdapat alergi obat pada pasien yaitu paracetamol. Tidak didapatkan kelainan pada
Sosial ekonomi cukup dan lingkungan yang kurang baik serta pemeriksaan kepala, mata, hidung,
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
3 3
UNIT PENYAKIT ANAK 6 7 x x
Pemeriksaan fisik:
- Keadaan umum sedang, kesadaran kompos mentis, takikardi, dan didapatkan demam.
- Status neurologis normal
- Pada pemeriksaan anogenital dalam batas normal tidak didapatkan fimosis
Pemeriksaan laboratorium:
- Terdapat peningkatan leukosit, MCHC, neutrofil dan terdapat penurunan pada hematokrit, trombosit serta
limfosit. Didapatkan golongan darah pasien A.
Inaktif :
- Sosial ekonomi cukup dan lingkungan yang kurang baik serta higienitas makanan yang kurang baik.
- Adanya riwayat kejang disertai demam pada pasien saat usia 9 bulan dan pada keluarga pasien yang
berhubungan dengan sakit pasien saat ini.
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
3 5 3 8 x x
UNIT PENYAKIT ANAK
Rencana pengelolaan
A. Rencana Tindakan
- Bed rest untuk pasien
- Evaluasi keadaan umum, tanda-tanda vital (nadi, suhu dan frekuensi pernafasan)
- Segera diberikan obat penurun demam jika pasien demam untuk mencegah terjadinya kejang
C. Rencana Terapi
- O2 2 Lpm
- Infus RL : 10 kg x 100 cc = 1000/24/4= 10,41= 10 tpm makro
- Ibuprofen (5-10 mg/KgBB) 10x10 kg = 100 mg pulv/ 5 jam k/p
- Diazepam puyer (0,1-0,3) 0,1x10= 1mg/ 8 jam (3x1)
- puyer batuk 3x1
- inj. cefotaxim 25mgx10 kg= 250 mg/ 12 jam
D. Rencana Edukasi
- Memberitahukan orang tua untuk mengawasi anak untuk istirahat yang cukup.
- Motivasi pasien untuk minum banyak supaya membantu menurunkan demam.
- Memberitahukan kepada keluarga untuk resiko terjadinya kejang yang berulang
- Selalu memeriksa suhu pasien ketika demam dan diberikan obat penurun demam
- Jika pasien kembali kejang, maka:
Tetap tenang dan jangan panik
Kendorkan pakaiana yang ketat terutama disekitar leher
Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring. Bersihkan muntahan atau lendir
di mulut dan hidung. Walaupun kemungkinan lidah tergigit, jangan massukkan sesuatu ke dalam
mulut
Ukur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk kejang
Berikan diazepam rektal. Dan jangan diberikan jika kejang telah berhenti
Bawa ke dokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit atau lebih.
Nama dan tanda tangan Co Ass
Anindita Putri Handayani
J 510 165 081
Diperiksa dan disahkan oleh : Diperiksa oleh :
Supervisor dari pavilion / ruangan : Dokter pavilion/ ruangan :
Tanggal .. jam..:. Tanggal jam.
( dr. Eva Muzdalifah, Sp. A, M.Kes) ( dr. Eva Muzdalifah, Sp. A, M.Kes)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
3
UNIT PENYAKIT ANAK 3 3 4 x x
FOLLOW UP
Tanggal 10 Januari 2017
Subject Object Assasment Planning
Kejang (+) pada pagi ini HR: 112/mnt, S: 38,2C, - kejang demam - O2 Lpm
- Inf RL 14 tpm
10 menit dengan tipe RR: 40x/mnt, kompleks
makro
kejang general, demam BB: 10 kg - ISPA e/c bakteri dd
- Ibuprofen 100 mg
(+) sejak kemarin sore, KU:tampak gelisah, virus
pulv/ 5 jam
tanpa ada penurunan CM - curiga ISK - Diazepam puyer
kesadaran, batuk (+), Kepala : CA (- /- ), SI 3x1mg
- inj. cefotaxim 250
pilek (+), gelisah (+), (- /-)
mg/12 jam
diare (-). Leher : PKGB (-)
- Antalgin 100 mg
Tanggal 10-01-2017 Thorax : simetris (+),
extra
Hasil Lab DR: retraksi (-), SDV (+/+), - puyer batuk 3x1
- Al: 17.1 Ronkhi (-/-), Whezzing
- Hb: 10.7 (-/-), BJ1 dan 2 reguler,
- Ht: 32.3 bising (-)
- At: 200 Abdomen : Supel(+),
peristaltik(+)
Ekstremitas : akral
hangat (+), ADP kuat.