Anda di halaman 1dari 26

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
3 3 6 7 x x
UNIT PENYAKIT ANAK
3
3

Nama: An.A.D.R Ruang : Anggrek


ANAMNESIS
Umur: 1 tahun Kelas : 4.3

Nama lengkap : An. A.D.R


Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat dan tanggal lahir : Sukoharjo, 25 November 2015
Umur : 1 tahun
Nama Ayah : Tn. F.N.R
Umur : 24 tahun
Pekerjaan Ayah : Pegawai pabrik di Korea
Pendidikan Ayah : SMK
Nama Ibu : Ny. U.S
Umur : 24 tahun
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga (IRT)
Pendidikan Ibu : SMK
Alamat : Pilangrejo-Sukoharjo
Diagnosis Masuk : Obs. Febris
Masuk RS tanggal : 10 Januari 2017
konvulsi
Dokter yang merawat : dr.Eva Muzdalifah, Sp.A, M.Kes Ko. Asisten : Anindita Putri .H, S.Ked
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
UNIT PENYAKIT ANAK 3 3 6 x x
7

Tanggal : 10 Januari 2017


KELUHAN UTAMA : Kejang disertai demam terjadi 1 kali 10 menit bersifat tonik klonik, ketika sadar
pasien langsung menangis kuat.

KELUHAN TAMBAHAN : Batuk tidak berdahak, pilek, nafsu makan menurun

Riwayat penyakit sekarang


2HSMRS
Dari anamnesis dengan keluarga pasien, pada hari minggu 8 Januari 2017 pasien mengeluh batuk
(+) tetapi tidak berdahak, pilek (-), mual (-), muntah (-), BAK (+), diare (-), BAB (+), nafsu makan dan
minum baik, demam (-), kejang (-).

1HSMRS
Pada hari senin 9 Januari 2017, keluarga pasien mengatakan bahwa pasien mulai demam sejak
jam 3 pagi. Saat demam pasien tidak disertai dengan mengigil, mengigau (-), kejang (-) kesadaran
menurun (-), mual (-), muntah (-), batuk (+), pilek (-), bintik merah dikulit (-), BAK (+), diare (-), BAB
(+), nafsu makan menurun namun minum baik, kejang (-).

HMRS
Pada hari selasa 10 Januari 2017, keluarga pasien mengatakan bahwa pasien masih demam dan
terjadi kejang pada senin malam jam 11.30 malam kemudian langsung dibawa ke RSUD Sukoharjo
dan tiba di IGD pukul 00.30. Kejang terjadi hanya sekali dan berlangsung selama 10 menit bersifat
tonik klonik seluruh badan . Ketika pasien sadar langsung menangis kuat. Mual (-), muntah (-), batuk
(+), pilek (+), bintik merah dikulit (-), BAK (+), BAB(-), diare (-), nafsu makan menurun dan minum
baik.

Kesan :
- Kejang disertai demam terjadi 1 kali 10 menit bersifat tonik klonik, ketika sadar pasien
langsung menangis kuat

- Batuk tidak berdahak

- Pilek
- Nafsu Makan Menurun

1. Riwayat penyakit pada keluarga yang diturunkan dan ditularkan


- Riwayat kejang disertai demam : ada, anak dari saudara nenek pasien
- Riwayat kejang tanpa demam : disangkal
- Riwayat batuk lama : disangkal
- Riwayat asma : disangkal
- Riwayat alergi makanan dan obat : ada, yaitu pasien
- Riwayat tekanan darah tinggi : disangkal
- Riwayat kencing manis : ada, ayah dari kakek pasien dan saudara kakek pasien
- Riwayat penyakit jantung : ada, yaitu saudara kakek pasien
- Riwayat demam typhoid : ada, ayah pasien
- Riwayat asam urat : ada, kakek pasien
- Riwayat Ca. Colon : ada, saudara nenek pasien
- Riwayat Ca. Rahim : ada, nenek pasien

Kesan: Didapatkan riwayat kejang disertai demam pada keluarga pasien yang berhubungan dengan
sakit pasien saat ini dan didapatkan riwayat alergi obat, kencing manis, penyakit jantung, demam
typhoid, asam urat, ca. Colon, dan ca. Rahim pada keluarga pasien yang tidak berhubungan dengan
penyakit pasien saat ini.

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
3 3
UNIT PENYAKIT ANAK 6 7 x x
Pohon Keluarga
Laki-laki
Jantung

Perempuan
DM

Ca Colon Pasien

Asam urat Meninggal

Ca. rahim Dengan riwayat kejang demam

Kesan : Didapatkan riwayat kejang disertai demam pada keluarga pasien yang berhubungan dengan
sakit pasien saat ini dan didapatkan riwayat alergi obat, kencing manis, penyakit jantung, demam
typhoid, asam urat, ca. Colon, dan ca. Rahim pada keluarga pasien yang tidak berhubungan dengan
penyakit pasien saat ini.

RIWAYAT PRIBADI

1. Riwayat Kehamilan dan Persalinan :


a. Riwayat kehamilan ibu pasien
Ibu G1P0A0 hamil pasien saat usia 23 tahun. Ibu mulai memeriksakan kehamilan ketika usia
kehamilan 2 bulan kemudian kontrol rutin kadang ke bidan dan kadang juga ke dokter sebulan
sekali. Saat kontrol ibu mendapat vitamin yang selalu dihabiskan. Selama hamil ibu merasakan
mual, muntah pada trimester 1 namun tidak sampai mengganggu aktivitas sehari-hari. Selama
kehamilan tidak ada riwayat trauma, perdarahan maupun infeksi selama kehamilan. Tekanan darah
ibu selama kontrol dinyatakan normal. Berat badan ibu naik 17 kg dan perkembangan kehamilan
dinyatakan normal.
b. Riwayat persalinan ibu pasien
Ibu melahirkan anaknya dibantu oleh bidan. Umur kehamilan 39 minggu + 5 hari, bayi lahir dengan
berat badan 3300 gram dengan panjang badan 49 cm. Pada saat lahir bayi langsung menangis kuat,
warna kulit tidak pucat serta tidak ditemukan cacat bawaan saat lahir.
c. Riwayat paska lahir pasien
Bayi laki-laki lahir dengan berat 3300 gram dengan panjang badan 49 cm langsung menangis, gerak
aktif, warna kulit merah, tidak biru dan tidak kuning, mendapat ASI pada hari kedua setelah lahir ,
BAK dan BAB kurang dari 24 jam.
Kesan:
- Riwayat ANC baik
- Riwayat persalinan dan riwayat PNC baik

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
3 3
UNIT PENYAKIT ANAK 6 7 x x
2. Riwayat Makanan :
- Umur 0-5 bulan: ASI
- Umur 5-6 bulan: ASI + bubur cerelak 2 kali sehari mangkuk kecil yang selalu dihabiskan
- Umur 6-8 bulan: ASI + bubur nasi + telur + daging + ikan + sayur + buah 3 kali sehari mangkuk
kecil dan selalu dihabiskan
- Umur 8 bulan sekarang : ASI + kadang diberikan nasi namun terkadang juga masih diberikan
bubur + telur + daging + ikan + sayur + buah 3 kali sehari mangkuk kecil dan selalu dihabiskan
Kesan: ASI tidak ekslusif, kualitas dan kuantitas makanan kurang baik, makanan tidak sesuai
dengan usia.

3. Perkembangan dan Kepandaian


A. Perkembangan
Motorik Halus Motorik kasar Bahasa Personal Sosial
Memegang mainan Kepala terangkat Menoleh ke sumber Membalas
(3 bulan)
(2 bulan) icik-icik (7 bulan) senyuman (2 bulan)
Meraih mainan (5 Tengkurap (5 Mengatakan mam Makan sendiri (6
bulan)
bulan) mam mam (7 bulan) bulan)
Mencoret-coret (11 Duduk tanpa Mengucap satu suku Tepuk tangan (7
bulan)
pegangan (7 bulan) kata (10 bulan) bulan)
Menyusun Kubus Merangkak (9 Mengoceh (12 Daa daa (9 bulan)
(13 bulan) bulan)
bulan)
Berjalan (13 Minum dari cangkir
bulan)
(13 bulan)

B. Kepandaian
Pasien saat ini belum sekolah
Kesan : Motorik kasar, motorik halus, personal sosial, bahasa sesuai dengan usia tumbuh kembang
pasien dan saat ini pasien belum sekolah.

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
UNIT PENYAKIT ANAK
3 3 6 7 x x

4. Vaksinasi
Jenis Usia Tempat
Hepatitis B 1 kali 0 bulan Rumah sakit
Hepatitis B 3 kali 2, 4, 6 bulan Posyandu
BCG 1 kali 1 bulan Posyandu
DPT 3 kali 2, 4, 6 bulan Posyandu
Polio 4 kali 0,2, 4, 6 bulan Posyandu
Campak 1 kali 9 bulan Posyandu
Kesan : Vaksinasi dasar dilakukan secara lengkap sesuai PPI

5. Riwayat penyakit dahulu :


Riwayat penyakit pada keluarga yang diturunkan dan ditularkan
- Riwayat kejang disertai demam : ada, pada pasien saat usia 9 bulan
- Riwayat kejang tanpa demam : disangkal
- Riwayat batuk lama : disangkal
- Riwayat asma : disangkal
- Riwayat alergi makanan dan obat : ada, yaitu pasien (paracetamol)
- Riwayat tekanan darah tinggi : disangkal
- Riwayat kencing manis : disangkal
- Riwayat penyakit jantung : disangkal
- Riwayat demam typhoid : disangkal
Kesan: Didapatkan riwayat kejang disertai demam pada pasien saat usia 9 bulan yang berhubungan
dengan sakit pasien saat ini dan terdapat alergi obat pada pasien yaitu paracetamol.

6. Sosial, ekonomi, dan lingkungan:


a. Sosial ekonomi
Ayah bekerja sebagai pegawai pabrik di Korea dan Ibu pasien seorang Ibu Rumah Tangga
(IRT)dengan penghasilan tiap bulan Rp 3.000.000,- dan menurut ayah, ibu pasien penghasilan
mereka cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

b. Lingkungan
Pasien tinggal dirumah bersama nenek, kakek, ibu dan nenek buyut pasien. Rumah pasien jauh dari
lingkungan pabrik. Rumah pasien terdiri dari 1 ruang tamu, 1 dapur, 2 kamar mandi dimana yang
satu diluar kamar dan yang satunya menyatu dengan kamar yang selalu dikuras setiap seminggu
sekali serta WC menyatu dengan kamar mandi, 3 kamar tidur. Pakaian selalu dicuci setiap hari.
Rumah memiliki atap yang terbuat dari genteng, dinding dari semen, lantai rumah sebagian dari
tanah dan sebagian lagi dari keramik. Ventilasi udara dan penerangan cukup. Septi tank berada
didalam rumah. Sumber air yang digunakan adalah air sumur yang dekat dengan rumah. Air sumur
yang digunakan untuk mandi, minum dan mencuci pakaian. Air sumur yang digunakan lumayan
jernih dan tidak berbau. Sampah dibuang dan dibakar di belakang rumah setiap hari. Tidak terdapat
ternak dirumah pasien. Higienitas makanan pasien kurang baik karena pasien sudah diberikan
jajanan (cilok) dan ibu mempunyai kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum memberikan makanan
pada pasien.
Kesan: Sosial ekonomi cukup dan lingkungan yang kurang baik serta higienitas makanan yang
kurang baik.

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
x
UNIT PENYAKIT 3ANAK
3 6 7 x
`
7. Anamnesis sistem :
- Serebrospinal : pusing (-), demam (+), mengigau (-), kejang (+), penurunan kesadaran (-)
- Kardiopulmoner : Kulit kebiruan (-), kuku-kuku jari berwarna biru (-)
- Respiratorius : Batuk(+), pilek (+), sesak (-), nyeri dada (-)
- Gastrointestinal : Nyeri perut (-), mual (-), muntah (-), kembung (-),diare (-), kontipasi (-)
- Urogenital : BAK lancar
- Integumentum : pucat (-),bintik merah (-), kuning (-)
- Muskuloskeletal : Nyeri otot (-), nyeri saat berjalan/bergerak (-), lemas (-), nyeri sendi (-)
Kesan: Didapatkan gangguan serebrospinal dan respiratorius.

KESAN UMUM
Keadaan umum : Sedang
Kesadaran : Kompos mentis
Suhu badan : 38,1o C
Nadi : 140 x/menit,
Pernapasan : 36 x/menit
Berat badan : 10 kg
Kesan : Keadaan umum sedang, kesadaran kompos mentis, takikardi, dan didapatkan demam

Status Gizi
- Bb : 10 kg
- Tb : 78 cm
Index quetelet : BB (kg) /TB (cm) x 100
10/78x100
= 12,82
BMI = BB (kg)/ TB (m)2 = kg/m2
= 10/(0,78)2
= 10/0, 6084
= 16,43

BMI // U Berada di antara median dan -1 SD yang menandakan gizi pasien normal

BB // U Berada diantara garis median dan +1 SD yang menandakan berat badan pasien normal
sesuai dengan usia
TB // U Berada diantara garis median dan +1 SD menadakan tinggi pasien normal sesuai dengan
usia

Kesan : Status gizi pasien normal


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
UNIT PENYAKIT ANAK 3 3 6 7 x x

PEMERIKSAAN FISIK
Kulit : Warna sawo matang, pucat (-), ikterik (-), sianosis (-), petekie (-)
Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
Otot : Kelemahan (-) , atrofi (-) , nyeri otot (-)
Tulang : Tidak didapatkan deformitas tulang
Sendi : Gerakan bebas
Kesan: Tidak didapatkan kelainan pada pemeriksaan kulit, kelenjar limfe, otot, tulang dan sendi

PEMERIKSAAN KHUSUS:
Leher : Tidak ada pembesaran limfonodi leher, tidak teraba massa abnormal, dan tidak ada
peningkatan vena jugularis
Thorak : Simetris, retraksi (-), ketinggalan gerak (-)
Jantung : batas jantung jelaskan :
- Inspeksi: Iktus kordis tak tampak
- Palpasi : Tidak kuat angkat
- Perkusi :
Kanan atas : SIC II LPS dekstra
Kanan bawah : SIC IV LPS dekstra
Kiri atas : SIC II LPS sinistra
Kiri bawah : SIC V LMC sinistra
- Auskultasi : Suara jantung I-II interval reguler, bising jantung (-).

Kesan: Tidak didapatkan kelainan pada pemeriksaan leher, thorak, dan jantung
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
UNIT PENYAKIT ANAK 3 3 6 7 x x

Paru-paru :
Kanan DEPAN Kiri
Simetris (+), retraksi (-) Inspeksi Simetris (+), retraksi (-)
Ketinggalan gerak (-), Palpasi Ketinggalan gerak (-),
fremitus kanan kiri sama fremitus kanan kiri sama
(+) (+)
Sonor Perkusi Sonor
SDV (+/+) tidak menurun, Auskultasi SDV (+/+) tidak menurun,
Ronkhi (-), wheezing (-) Ronkhi (-), wheezing (-)
Kanan BELAKANG Kiri
Simetris (+) Inspeksi Simetris (+)
Ketinggalan gerak (-), Palpasi Ketinggalan gerak (-),
fremitus kanan kiri sama fremitus kanan kiri sama
(+) (+)
Sonor Perkusi Sonor
SDV (+/+) tidak menurun, Auskultasi SDV (+/+) tidak menurun,
Ronkhi (-), wheezing (-) Ronkhi (-), wheezing (-)

Kesan : Pada pemeriksaan paru tidak didapatkan ronki, wheezing maupun efusi pluera (-)

Abdomen : - Inspeksi : Distensi (-), sikatrik (-), purpura (-)


- Auskultasi : Peristaltik (+)
- Perkusi : Timpani (+), meteorismus (-), pekak beralih (-), asites (-)
- Palpasi : Supel, massa abnormal (-), nyeri tekan epigastrik (-), turgor kulit menurun (-)
Hati : Hepatomegali (-)
Limpa : Splenomegali (-)
Anogenital :Warna kulit coklat, pubis (-), didapatkan panjang penis 2,5 cm, bengkak pada skrotum (-),
eritem pada kulit (-), fimosis (-)
Kesan : Tidak didapatkan adanya kelainan pada pemeriksaan abdomen, hati, limpa, dan anogenital

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
UNIT PENYAKIT ANAK 3 3 6 7 x x
Ekstremitas dan status neurologis
Edema (-/-), Sianosis (-/-), akral lembab (-/-), petekie (-/-), a. dorsalis pedis teraba kuat, capillary refill time
< 2 detik.

Lengan Tungkai
Kanan Kiri Kanan Kiri
Gerakan Bebas Bebas Bebas Bebas
Tonus Normal Normal Normal Normal
Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Clonus - -
Reflek Biseps(+), triceps (+) Patella (+), achilles (+)
fisiologis
Reflek Hoffman (-), tronmer (-) Babinski (-), chaddock (-), gordon
patologis (-)
Meningeal sign Kaku kuduk (-), brudzinski I (-), brudzinski II (-), kernig (-)
Sensibilitas Normal

Kesan : Pemeriksaan ekstremitas dan status neurologis didapatkan akral hangat, tidak didapatkan
petekie, dan status neurologis dalam batas normal

Kepala : Normocephal 47 cm (43-48,5 cm), penonjolan ubun-ubun (-), rambut hitam, tidak mudah
dicabut
Mata : CA (-/-), SI (-/-), edema palpebra (-/-), reflek cahaya (+/+), isokor (+ /+) 2mm, mata
cowong (-/-)
Hidung : Sekret (-), epistaksis (-), nafas cuping hidung (- /-)
Telinga : Sekret (-), hiperemis (-)
Mulut : lidah kotor (-), perdarahan gusi (-), perdarahan bibir ( -), sianosis (-)
Gigi : caries (-), calculus (-)

III II I I II III
II I I II
Kesan : Tidak didapatkan kelainan pada pemeriksaan kepala, mata, hidung, telinga, mulut, dan gigi.

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK 3 3 6 7 x x

Hasil Laboratorium 10 Januari 2017 dari IGD

Nilai Normal
Leukosit H 17.1 6.0- 17.0 103/ uL
Eritrosit 5.32 3.60 - 5.20 106/ uL
Hemoglobin 14.3 10.7 13.1 g/dL
Hematokrit L 32.3 35 - 43 %
Index eritrosit
MCV 78.9 74 - 102 fl
MCH 26.9 23 - 31 pg
MCHC H 33.1 28 - 32 g/dL
Trombosit L 200 217 - 497 103/uL
RDW CV 11.9 11.5 - 14 .5 %
PDW 9.8 Fl
MPV 9.2 Fl
P-LCR 18.6 %
PCT 0.32 %
DIFF COUNT
Neutrophil H 75.0 17 - 68%
Limfosit L 16.4 20.00 - 70.00
MXD 8.6 %

Golongan darah A

Kesan : Terdapat peningkatan leukosit, MCHC, neutrofil dan terdapat penurunan pada hematokrit,
trombosit serta limfosit. Didapatkan golongan darah pasien A.
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
3 3 6 7 x x
UNIT PENYAKIT ANAK

Anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan lab


Kejang disertai demam terjadi 1 kali 10 menit bersifat tonik Keadaan umum sedang, kesadaran Kesan : Terdapat
klonik, ketika sadar pasien langsung menangis kuat, batuk kompos mentis, takikardi, dan peningkatan
tidak berdahak, pilek, nafsu makan menurun. didapatkan demam. leukosit,
Tidak didapatkan kelainan pada
Didapatkan riwayat kejang disertai demam pada keluarga MCHC,
pemeriksaan kulit, kelenjar limfe, neutrofil dan
pasien yang berhubungan dengan sakit pasien saat ini dan
otot, tulang dan sendi. terdapat
didapatkan riwayat alergi obat, kencing manis, penyakit
Tidak didapatkan kelainan pada
jantung, demam typhoid, asam urat, ca. Colon, dan ca. Rahim penurunan pada
pemeriksaan leher, thorak, dan
pada keluarga pasien yang tidak berhubungan dengan hematokrit,
jantung.
penyakit pasien saat ini. Pada pemeriksaan paru tidak trombosit serta
Riwayat ANC baik, riwayat persalinan dan riwayat PNC baik didapatkan ronki, wheezing limfosit.

ASI tidak ekslusif, kualitas dan kuantitas makanan kurang maupun efusi pluera (-). Didapatkan
Tidak didapatkan adanya kelainan golongan darah
baik, makanan tidak sesuai dengan usia.
pada pemeriksaan abdomen, hati, pasien A.
Motorik kasar, motorik halus, personal sosial, bahasa sesuai
limpa, dan anogenital.
dengan usia tumbuh kembang pasien dan saat ini pasien
Pemeriksaan ekstremitas dan
belum sekolah
status neurologis didapatkan akral
Vaksinasi dasar dilakukan secara lengkap sesuai PPI
hangat, tidak didapatkan petekie,
Didapatkan riwayat kejang disertai demam pada pasien saat dan status neurologis dalam batas
usia 9 bulan yang berhubungan dengan sakit pasien saat ini normal.
dan terdapat alergi obat pada pasien yaitu paracetamol. Tidak didapatkan kelainan pada

Sosial ekonomi cukup dan lingkungan yang kurang baik serta pemeriksaan kepala, mata, hidung,

higienitas makanan yang kurang baik. telinga, mulut, dan gigi.

Didapatkan gangguan serebrospinal dan respiratorius.


Status gizi pasien normal

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

3 3
UNIT PENYAKIT ANAK 6 7 x x

Daftar masalah (aktif dan inaktif)


Aktif:
Anamnesis:
- Kejang disertai demam terjadi 1 kali 10 menit bersifat tonik klonik, ketika sadar pasien langsung
menangis kuat
- Batuk tidak berdahak
- Pilek
- Nafsu Makan Menurun

Pemeriksaan fisik:
- Keadaan umum sedang, kesadaran kompos mentis, takikardi, dan didapatkan demam.
- Status neurologis normal
- Pada pemeriksaan anogenital dalam batas normal tidak didapatkan fimosis

Pemeriksaan laboratorium:
- Terdapat peningkatan leukosit, MCHC, neutrofil dan terdapat penurunan pada hematokrit, trombosit serta
limfosit. Didapatkan golongan darah pasien A.

Inaktif :
- Sosial ekonomi cukup dan lingkungan yang kurang baik serta higienitas makanan yang kurang baik.
- Adanya riwayat kejang disertai demam pada pasien saat usia 9 bulan dan pada keluarga pasien yang
berhubungan dengan sakit pasien saat ini.

Kemungkinan penyebab masalah :


- Kejang demam sederhana
- ISPA e/c bakteri dd virus
- Curiga infeksi saluran kencing

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
3 5 3 8 x x
UNIT PENYAKIT ANAK
Rencana pengelolaan
A. Rencana Tindakan
- Bed rest untuk pasien
- Evaluasi keadaan umum, tanda-tanda vital (nadi, suhu dan frekuensi pernafasan)
- Segera diberikan obat penurun demam jika pasien demam untuk mencegah terjadinya kejang

B. Rencana penegakan diagnosis


- Pemeriksaan urin rutin untuk menyingkirkan curiga infeksi saluran kencing karena angka leukosit pasien
tinggi.
- kultur sputum untuk mengetahhui penyebab dari ISPA (jika diperlukan)

C. Rencana Terapi
- O2 2 Lpm
- Infus RL : 10 kg x 100 cc = 1000/24/4= 10,41= 10 tpm makro
- Ibuprofen (5-10 mg/KgBB) 10x10 kg = 100 mg pulv/ 5 jam k/p
- Diazepam puyer (0,1-0,3) 0,1x10= 1mg/ 8 jam (3x1)
- puyer batuk 3x1
- inj. cefotaxim 25mgx10 kg= 250 mg/ 12 jam

D. Rencana Edukasi
- Memberitahukan orang tua untuk mengawasi anak untuk istirahat yang cukup.
- Motivasi pasien untuk minum banyak supaya membantu menurunkan demam.
- Memberitahukan kepada keluarga untuk resiko terjadinya kejang yang berulang
- Selalu memeriksa suhu pasien ketika demam dan diberikan obat penurun demam
- Jika pasien kembali kejang, maka:
Tetap tenang dan jangan panik
Kendorkan pakaiana yang ketat terutama disekitar leher

Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring. Bersihkan muntahan atau lendir
di mulut dan hidung. Walaupun kemungkinan lidah tergigit, jangan massukkan sesuatu ke dalam
mulut
Ukur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk kejang
Berikan diazepam rektal. Dan jangan diberikan jika kejang telah berhenti
Bawa ke dokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit atau lebih.
Nama dan tanda tangan Co Ass
Anindita Putri Handayani
J 510 165 081
Diperiksa dan disahkan oleh : Diperiksa oleh :
Supervisor dari pavilion / ruangan : Dokter pavilion/ ruangan :
Tanggal .. jam..:. Tanggal jam.

( dr. Eva Muzdalifah, Sp. A, M.Kes) ( dr. Eva Muzdalifah, Sp. A, M.Kes)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
3
UNIT PENYAKIT ANAK 3 3 4 x x

FOLLOW UP
Tanggal 10 Januari 2017
Subject Object Assasment Planning
Kejang (+) pada pagi ini HR: 112/mnt, S: 38,2C, - kejang demam - O2 Lpm
- Inf RL 14 tpm
10 menit dengan tipe RR: 40x/mnt, kompleks
makro
kejang general, demam BB: 10 kg - ISPA e/c bakteri dd
- Ibuprofen 100 mg
(+) sejak kemarin sore, KU:tampak gelisah, virus
pulv/ 5 jam
tanpa ada penurunan CM - curiga ISK - Diazepam puyer
kesadaran, batuk (+), Kepala : CA (- /- ), SI 3x1mg
- inj. cefotaxim 250
pilek (+), gelisah (+), (- /-)
mg/12 jam
diare (-). Leher : PKGB (-)
- Antalgin 100 mg
Tanggal 10-01-2017 Thorax : simetris (+),
extra
Hasil Lab DR: retraksi (-), SDV (+/+), - puyer batuk 3x1
- Al: 17.1 Ronkhi (-/-), Whezzing
- Hb: 10.7 (-/-), BJ1 dan 2 reguler,
- Ht: 32.3 bising (-)
- At: 200 Abdomen : Supel(+),
peristaltik(+)
Ekstremitas : akral
hangat (+), ADP kuat.

Tanggal 11 Januari 2017


Subject Object Assasment Planning
Kejang (-), demam (-), HR: 112/mnt, S: 36,1C, - Kejang demam - O2 Lpm
- Inf RL 14 tpm
batuk (+), gelisah (+), RR: 40 x/mnt, kompleks
makro
diare (-), penurunan BB: 10 kg - ISPA e/c bakteri dd
- Ibuprofen 100 mg
kesadaran (-) KU: cukup, CM virus
pulv/ 5 jam
Kepala : CA (- /- ), SI - Curiga ISK - Diazepam puyer
(- /-) 3x1mg
- inj. cefotaxim 250
Leher : PKGB (-)
mg/12 jam
Thorax : simetris (+),
- puyer batuk 3x1
retraksi (-), SDV (+/+),
Ronkhi (-/-), Whezzing
(-/-), BJ1 dan 2 reguler,
bising (-)
Abdomen : Supel(+),
peristaltik(+)
Ekstremitas : akral
hangat (+), ADP kuat.

Tanggal 12 Januari 2017


Subject Object Assasment Planning
Kejang (-), demam (-), HR: 112x/mnt, S: - kejang demam - Inf RL 14 tpm
batuk (+), gelisah (+), 36,8C, RR: 40x/mnt, kompleks makro
- Ibuprofen 100 mg
diare (-), penurunan BB: 10 kg - ISPAe/c bakteri dd
pulv/ 5 jam
kesadaran (-) KU: CM,cukup virus
- Diazepam puyer
Kepala : CA (- /- ), SI - Curiga ISK
3x1mg
(- /-) - inj. cefotaxim 250
Leher : PKGB (-) mg/12 jam
- puyer batuk 3x1
Thorax : simetris (+),
- cek UR
retraksi (-), SDV (+/+),
Ronkhi (-/-), Whezzing
(-/-), BJ1 dan 2 reguler,
bising (-)
Abdomen : Supel(+),
peristaltik(+)
Ekstremitas : akral
hangat (+), ADP kuat.

Tanggal 13 Januari 2017


Subject Object Assasment Planning
Kejang (-), demam (-), HR: 112/mnt, S: 36,3C, - Kejang demam - Inf RL 14 tpm
batuk (+), gelisah (+), RR: 40x/mnt, kompleks makro
- Ibuprofen 100 mg
diare (-), penurunan BB: 10kg - ISPA e/c bakteri dd
pulv/ 5 jam k/p
kesadaran (-) KU: cukup, CM virus
- inj. cefotaxim 250
Kepala : CA (- /- ), SI
mg/ 12 jam
Hasil UR (- /-) - Diazepam puyer
Tanggal 13 Januari 2017 Leher : PKGB (-) 3x1mg
- Puyer batuk 3x1
- Warna: kuning Thorax : simetris (+),
- Kejernihan: jernih retraksi (-), SDV (+/+), -BLPL
Diagnosis:
- pH: H 7,5 Ronkhi (-/-), Whezzing
- Kejang Demam
- Eritrosit: 1-2/lpb (-/-), BJ1 dan 2 reguler,
kompleks
- Leukosit: 1-2/lpb bising (-) - ISPA e/c bakteri
- Silinder: negatif Abdomen : Supel(+),
Obat pulang:
- Kristal: negatif peristaltik(+) cefadroxil 150mg
- Epitel: negatif Ekstremitas : akral 2x1 dan
Puyer batuk 3x1
- Lain-lain: negatif hangat (+), ADP kuat.

Hasil Laboratorium Urin Rutin tanggal 13 Januari 2017

PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN


Makroskopis
Warna Kuning Kuning
Kejernihan Jernih Jernih
Berat jenis 1.005 1.003 - 1.030
pH H 7.5 4.8 - 7.4
Kimia
Protein Negatif Negatif
Glukosa Negatif Negatif
Keton Negatif Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
Sedimen
Eritrosit 1-2 01
Lekosit 1-2 06
Silinder Negatif
Kristal Negatif
Epitel Negatif Negatif
Lain-lain Negatif

Anda mungkin juga menyukai