UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
Dokter yang Merawat : dr.Eva Muzdalifah,Sp.A, M.Kes Ko. Asisten : Anindita .P.H.,S.Ked
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 3 3 9 4 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
KELUHAN TAMBAHAN : pusing, lemas, mual, muntah 2 kali < 1/4 gelas belimbing berisi makanan
berwarna putih, diare > 5 kali sebanyak < 1/4 gelas belimbing berwarna kuning kecoklatan tanpa darah,
lendir, maupun ampas. Nyeri perut, kembung, nafsu makan menurun.
HMRS
Pada hari Senin 21 Februari 2017, orang tua pasien mengatakan bahwa pasien demam tinggi. Saat
demam pasien tidak disertai dengan menggigil, mengigau, pusing (+), mual (+), muntah (+) 2 kali <
1/4 gelas belimbing berisi makanan berwarna putih, batuk (-), pilek (-), bintik merah dikulit (-), mimisan
(-), gusi berdarah (-). BAK normal seperti biasa, warna kuning jernih, nyeri buang air kecil (-), diare (+)
> 5 kali sebanyak < 1/4 gelas belimbing berwarna kuning kecoklatan tanpa darah, lendir, maupun ampas.
Nyeri perut (+), kembung (+), nafsu makan menurun dan minum baik, rasa haus berlebih (-), lemas
(+). Pada pagi hari pasien dibawa ke Puskesmas dan mendapatkan obat diare, antasida, paracetamol, dan
obat tablet kecil berwarna putih. Pada pukul 15.30 pasien mengalami kejang 1 kali dirumah selama < 5
menit pada seluruh badan dan pasien langsung sadar ditandai dengan menangis. Orang tua pasien
langsung membawanya ke IGD RSUD Sukoharjo (16.30). Orang tua pasien mengatakan bahwa ketika di
IGD pasien kembali mengalami kejang 1 kali < 5 menit pada seluruh badan dan pasien langsung sadar
ditandai dengan menangis.
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 3 3 9 4 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
Kesan : - Kejang disertai demam terjadi dua kali dalam waktu 24 jam, kejang terjadi kurang dari
5 menit bersifat tonik klonik dan pasien langsung sadar ditandai dengan menangis.
- Muntah 2 kali < 1/4 gelas belimbing berisi sisa makanan berwarna putih
- Mual
- Pusing
- Lemas
- Nyeri perut
- kembung
- Diare > 5 kali sebanyak < 1/4 gelas belimbing berwarna kuning kecoklatan tanpa darah,
lendir, dan ampas
- Nafsu makan menurun
- Tidak ada tanda dehidrasi
- Mendapatkan obat paracetamol serta puyer dari bidan dan mendapatkan obat diare,
paracetamol, antasid, dan tablet kecil berwarna putih dari puskesmas.
Kesan: Didapatkan riwayat kejang disertai demam pada pasien saat usia 2 tahun yang
berhubungan dengan sakit pasien saat ini dan didapatkan riwayat sakit diare, kolesterol, kanker
kelenjar getah bening yang tidak berhubungan dengan sakit pasien saat ini.
POHON KELUARGA
6
60 3
0
0
48 4 46 3 2 23 2
5 4 50
1 6 7 1 2 1
kebakaran rumah
tahun 1982
9 6
perempuan
Kesan: Didapatkan riwayat kejang disertai demam pada pasien saat usia 2 tahun yang berhubungan
dengan sakit pasien saat ini dan didapatkan riwayat sakit diare, kolesterol, kanker kelenjar getah
bening yang tidak berhubungan dengan sakit pasien saat ini.
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 3 3 9 4 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
RIWAYAT PRIBADI
4. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
a. Riwayat Kehamilan Ibu Pasien
Ibu G2P1A0 hamil saat usia 25 tahun. Ibu mulai memeriksakan kehamilan ketika usia kehamilan 1
bulan kemudian rutin kontrol ke bidan. Saat kontrol ibu mendapat vitamin yang selalu
dihabiskan. Selama hamil ibu tidak merasakan mual, muntah dan pusing yang menggangu
aktivitas sehari-hari. Selama kehamilan tidak ada riwayat trauma, perdarahan maupun infeksi
selama kehamilan. Tekanan darah ibu selama kontrol dalam kisaran normal. Berat badan ibu
ditimbang dinyatakan normal dan perkembangan kehamilan dinyatakan normal.
5. Riwayat makanan :
- Umur 0-12 bulan : ASI + susu formula
- Umur 1-2 tahun : ASI + susu formula + cerelac 1 hari 3 mangkuk kecil dan selalu dihabiskan
- Umur 2-4 tahun : Susu formula + bubur nasi + sayur 1 hari 3 mangkuk kecil dan selalu dihabiskan
- Umur 4-6 tahun : Susu formula (kadang-kadang) + nasi + ikan + telor + daging + lauk pauk + sayur
+ buah 1 hari 3 mangkuk kecil dan selalu dihabiskan
Kesan: Pasien tidak mendapatkan ASI eksklusif, kualitas dan kuantitas makanan kurang, makanan
tidak sesuai dengan usia.
b. kepandaian
- 6 tahun : Sekolah TK dan bisa mengikuti pelajaran seperti teman sebayanya
Kesan : Motorik halus, bahasa, personal sosial dan kepandaian sesuai dengan usia namun untuk
motorik kasarnya pasien mengalami keterlambatan karena baru bisa berjalan ketika usia 2,5 tahun.
7. Vaksinasi
b. Lingkungan
Pasien tinggal dirumah bersama orang tua dan kakak pasien. Rumah pasien di pedesaan dan di
kanan kiri rumah berbatas langsung dengan rumah tetangga. Rumah pasien memiliki 1 ruang
tamu, 1 dapur, 1 kamar mandi dan 2 kamar tidur. Kamar mandi terpisah dengan WC, kamar
mandi biasanya dikuras 2 kali dalam 1 minggu. Pakaian selalu dicuci setiap hari. Rumah
memiliki atap yang terbuat dari genteng tanpa plafon, dinding dari semen, lantai rumah dari
keramik. Ventilasi udara dan penerangan cukup. Jarak antara rumah dengan septi tank kurang
lebih 10 meter. Sumber air yang digunakan adalah air sumur untuk mencuci, mandi, dan kadang
juga untuk memasak. Air sumur yang digunakan jernih dan tidak berbau dan tidak terjadi
pencemaran. Sampah yang digunakan dibuang ditempat pembuangan sampah setiap hari.
Menurut penuturan ibu pasien bahwa dilingkungan rumah pasien saat ini sedang banyak yang
mengalami diare dan tetangga pasien baru pulang dari rumah sakit karena diare.
c. Personal hygine
Pasien sering jajan sembarangan dan jarang mencuci tangan sebelum makan.
Kesan: Sosial ekonomi kurang serta lingkungan kurang baik karena saat ini dilingkungan rumah
pasien sedang banyak yang mengalami diare dan tetangga pasien baru pulang dari rumah sakit
karena diare, serta personal hygine kurang baik karena pasien sering jajan sembarangan dan
jarang mencuci tangan sebelum makan.
9. Anamnesis Sistemik
- Serebrospinal : Kejang (+), demam (+), pusing (+), penurunan kesadaran (-)
- Kardiopulmoner : Kulit kebiruan (-),Kuku-kuku jari berwarna biru (-)
- Respiratorius : Batuk (-), Pilek (-), sesak (-), mimisan (-), gusi berdarah (-)
- Gastrointestinal : Nyeri perut (+), Mual (+), Muntah (+), kembung (+), diare (+), kontipasi
(-)
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 3 3 9 4 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
Kesan: Status gizi pasien tinggi badan dan berat badan menurut umur normal namun untuk BMI
menurut umur pasien termasuk dalam kategori gizi kurang.
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 3 3 9 4 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
c. Diagram
- Tinggi Badan Menurut Umur (TB//U)
Kesan: Status gizi pasien tinggi badan dan berat badan menurut umur normal namun untuk BMI
menurut umur pasien termasuk dalam kategori gizi kurang.
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 3 3 9 4 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
PEMERIKSAAN FISIK
- Kulit : Warna sawo matang, Pucat (-), Ikterik (-), Sianosis (-).
- Kelenjar limfe : Tidak didapatkan pembesaran limfonodi
- Otot : Tidak didapatkan kelemahan, atrofi, maupun nyeri otot
- Tulang : Tidak didapatkan deformitas tulang
- Sendi : Gerakan bebas
Kesan: Kulit, kelenjar limfe, otot, tulang, sendi dalam batas normal.
PEMERIKSAAN KHUSUS
Leher : Tidak ada pembesaran limfonodi leher dan tidak ada peningkatan vena jugularis
Thoraks : Simetris, retraksi (-), ketinggalan gerak (-)
Jantung : batas jantung
Inspeksi : Iktus kordis tak tampak
Palpasi : Tidak kuat angkat
Perkusi
- Kanan atas : SIC II LPS dekstra
- Kanan bawah : SIC IV LPS dekstra
- Kiri atas : SIC II LPS sinistra
- Kiri bawah : SIC V LMC sinistra
Auskultasi : Suara jantung I-II interval reguler, bising jantung (-).
Pulmonal
Kesan : Pemeriksaan abdomen didapatkan hiperperistaltik, meteorismus, dan nyeri tekan namun
tidak ditemukan hepatomegali, splenomegali maupun kelainan anogenital.
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 3 3 9 4 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
Ekstremitas
Edema (-/-), Sianosis (-/-), akral dingin (-/-), petekie (-/-), CRT < 2 menit, a. Dorsalis pedis teraba kuat.
Status Neurologis
LENGAN TUNGKAI
Kanan Kiri Kanan Kiri
Gerakan Bebas Bebas Bebas Bebas
Tonus Normal Normal Normal Normal
Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Clonus Negatif Negatif
Reflek
Biseps(+), triceps (+) Patella (+), achilles (+)
fisiologis
Reflek
Hoffman (-), tromner (-) Babinski (-), chaddock (-), gordon (-)
patologis
Meningeal sign Kaku kuduk (-),brudzinski I (-), brudzinski II (-), kernig (-)
Sensibilitas Normal
Kesan : pada pemeriksaan ekstremitas tidak didapatkan akral dingin, CRT <2menit dan neurologis
dalam batas normal dengan tidak ditemukannya tanda meningeal dan reflek patologis.
V IV III II I I II III IV V
Kesan : Didapatkan rambut tipis kemerahan dan mudah rontok serta caries pada gigi pasien.
Kesan : Pemeriksaan darah rutin terdapat leukopenia, neutrofilia, limfositopenia, eosinopenia, serta
didapatkan golongan darah pasien O.
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 3 3 9 4 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
RINGKASAN
PEMERIKSAAN
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK
LAB
- Kejang disertai demam terjadi dua kali kurang dari 5 Keadaan umum tampak Pemeriksaan
menit bersifat tonik klonik dan pasien langsung sadar lemas, kesadaran darah rutin
ditandai dengan menangis, muntah 2 kali < 1/4 gelas compos mentis, demam, terdapat
belimbing berisi sisa makanan berwarna putih, mual, takikardi, dan takipneu. leukopenia,
Kulit, kelenjar limfe,
pusing, lemas, nyeri perut, kembung, diare > 5 kali neutrofilia,
otot, tulang, sendi dalam
sebanyak < 1/4 gelas belimbing berwarna kuning limfositopenia,
batas normal.
kecoklatan tanpa darah, lendir, dan ampas, nafsu eosinopenia,
Pemeriksaan leher,
makan menurun, tidak ada tanda dehidrasi serta didapatkan
thoraks, dan jantung
,mendapatkan obat paracetamol serta puyer dari bidan golongan darah
dalam batas normal.
dan mendapatkan obat diare, paracetamol, antasid, dan Paru dalam batas normal, pasien O.
tablet kecil berwarna putih dari puskesmas. efusi pleura (-).
Pemeriksaan abdomen
- Didapatkan riwayat penyakit dahulu pada pasien yaitu
didapatkan
kejang disertai demam 4 tahun yang lalu berhubungan
hiperperistaltik,
dengan penyakit sekarang dan riwayat diare 3 bulan
meteorismus, dan nyeri
lalu yang tidak berhubungan dengan sakit sekarang.
tekan namun tidak
- Didapatkan riwayat kejang disertai demam pada
ditemukan hepatomegali,
pasien saat usia 2 tahun yang berhubungan dengan
splenomegali maupun
sakit pasien saat ini dan didapatkan riwayat sakit
kelainan anogenital.
diare, kolesterol, kanker kelenjar getah bening yang
pada pemeriksaan
tidak berhubungan dengan sakit pasien saat ini.
ekstremitas tidak
- Riwayat ANC, persalinan dan PNC baik.
didapatkan akral dingin,
- Pasien tidak mendapatkan ASI eksklusif, kualitas dan
CRT <2menit dan
kuantitas makanan kurang, makanan tidak sesuai
neurologis dalam batas
dengan usia.
normal dengan tidak
- Motorik halus, bahasa, personal sosial dan kepandaian
ditemukannya tanda
sesuai dengan usia namun untuk motorik kasarnya
meningeal dan reflek
pasien mengalami keterlambatan karena baru bisa
patologis.
berjalan ketika usia 2,5 tahun.
- Vaksinasi dasar dilakukan secara lengkap sesuai
Didapatkan rambut tipis
dengan PPI.
kemerahan dan mudah
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 3 3 9 4 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
DAFTAR MASALAH
a. Aktif
Anamnesis
- Kejang disertai demam terjadi dua kali, kejang berlangsung kurang dari 5 menit bersifat tonik
klonik dan pasien langsung sadar ditandai degan menangis.
- Muntah 2 kali < 1/4 gelas belimbing berisi sisa makanan berwarna putih
- Mual
- Pusing
- Lemas
- Nyeri perut
- kembung
- Diare > 5 kali sebanyak < 1/4 gelas belimbing berwarna kuning kecoklatan tanpa darah, lendir,
dan ampas
- Nafsu makan menurun
- Tidak ada tanda dehidrasi
- Mendapatkan obat paracetamol serta puyer dari bidan dan mendapatkan obat diare, paracetamol,
antasid, dan tablet kecil berwarna putih dari puskesmas.
- Terdapat tetangga pasien dengan riwayat sakit diare dan baru pulang dari rumah sakit
Pemeriksaan Fisik
- pasien tampak lemas, CM
- VS: Demam, takikardi, dan takipneu
- Mata: mata cekung (-)
- Mulut: Stomatitis (-), perdarahan gusi (-), lidah kotor (-), farinx hiperemis (-), caries gigi (+)
- Thoraks: pulmo dan cor dalam batas normal, efusi pleura (-)
- Abdomen: Hepatomegali (-), Splenomegali (-), hiperperistaltik (+), meteorismus (+)
- Ekstremitas: Akral atas dan bawah hangat.
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan darah rutin terdapat leukopenia, neutrofilia, limfositopenia, eosinopenia, serta
didapatkan golongan darah pasien O.
Personal Hygine
Personal hygine kurang baik, karena pasien sering jajan sembarangan dan jarang mencuci tangan
sebelum makan.
b. In Aktif
Terdapat riwayat kejang dengan demam pada pasien saat usia 2 tahun dan pengobatan kejang
selama 2 tahun, serta terdapat riwayat diare 3 bulan lalu.
Keterlambatan dalam berjalan yaitu usia 2,5 tahun baru bisa berjalan.
c. Kemungkinan Penyebab
Kejang Demam Kompleks
F. H-2 df dd dhf
vomitus frekuens tanpa dehidrasi
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 3 3 9 4 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
RENCANA PENGELOLAAN
A. Rencana Tindakan
- Bed rest
- Evaluasi keadaan umum, tanda-tanda vital (TD, nadi, suhu dan frekuensi pernafasan).
- Monitoring tanda-tanda dehidrasi
- Monitoring suhu untuk mencegah terjadinya kejang yang berulang
- Motivasi banyak minum untuk membantu menurunkan demam
C. Rencana Terapi
- Infus RL
10 kg x 100 = 1000
8kg x 50 = 400
= 1400/24/4 = 14,5 = 15 tpm makro
- Ondancentron (Dosis: 0,1 mg/kgBB) = 0,1mg x 18 kg = 1,8 mg k/p muntah
- Paracetamol syrup (Dosis: 10-15 mg/ kgBB) =10mg x 18 kg = 180 mg 1.5 cth 4 jam k/p demam.
- Probiotik 2x1
- Zink 1x1
- Diazepam puyer 0.1x18 = 1,8 mg/ 8 jam
- Injeksi diazepam (0.2-0.5)=> 3,6-9 mg=> 5 mg k/p demam
D. Rencana Edukasi
- Menjelaskan kepada orang tua pasien tentang penyakit yang diderita oleh pasien.
- Kompres dengan air hangat atau memberikan obat penurun demam setiap anak demam.
- Pasien harus beristirahat total, tidak boleh banyak beraktifitas sampai pasien membaik.
- Makan makanan yang bergizi 4 sehat 5 sempurna, jangan jajan sembarangan.
- Memberikan edukasi kepada orang tua tentang cara pemberian makan yang baik dan jika perlu
buatkan tabel menu makan.
- Menjaga kebersihan hygienitas dan lingkungan.
- Menjaga kebersihan mulut dan rujuk ke dokter gigi.
- Bila pasien kembali kejang, maka:
Tetap tenang dan jangan panik
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 3 3 9 4 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
FOLLOW UP
TANGGAL SOA PLANNING
21 02 - 2017 S/ Demam (+) sejak minggu sore naik turun, P/
kejang (-), pusing (+), muntah (-), mual (+), - Inf. RL 20 tpm
- inj. ondancentron 1.8 mg k/p
nyeri perut (+), sariawan (-), batuk (-), pilek (-),
muntah
BAK dalam batas normal, diare (+) 5 kali - paracetamol syrup 1 cth k/p
warna coklat kekuningan gelas belimbing, demam
darah (-), lendir (-), ampas (-), nafsu makan - zink 1x1
- probiotik 2x1
menurun, minum baik. - diazepam puyer 1.8 mg 3x1
- ini. diazepam 5 mg k/p demam
- Feses Rutin
O/
- Pemeriksaan DR
- KU : lemas, Compos Mentis
- HR : 92 x/menit
- RR : 28 x/menit
- S : 37,7C
- TD : 80/50
- BB : 18 Kg
A/
- Kejang demam kompleks
- F. H-3 df dd Dhf
- Diare cair akut e/c bakteri dd virus
tanpa dehidrasi
Kesan: Didapatkan feses berwarna kuning, konsistensi lunak dengan sel epitel, eritrosit, lekosit,
amuba, dan lain-lain negatif.
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 3 3 9 4 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
A/
- Kejang demam kompleks
- F. H-4 df dd Dhf
- Diare cair akut e/c virus tanpa dehidrasi
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 3 3 9 4 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
(-), mual (-), nyeri perut (+), sariawan (-), batuk - Inf. RL 20 tpm
- inj. ondancentron 1.8 mg k/p
(-), pilek (-), BAK dalam batas normal, diare
muntah
(+) 3 kali warna kuning 1/4 gelas belimbing,
- paracetamol syrup 1 cth k/p
darah (-), lendir (-), ampas (+), nafsu makan
demam
menurun, minum baik. - zink 1x1
- probiotik 2x1
- diazepam puyer 1.8 mg 3x1
O/ - ini. diazepam 5 mg k/p demam
- KU : Sedang, Compos Mentis - cefotaxim 450 mg/ 12 jam
- HR : 84x/menit - DR + widal sore
- RR : 24 x/menit
- S : 36,2 C
- TD : 85/55 mmHg
- BB : 18 Kg BLPL
Diagnosis:
- KL : CA (-/-), SI (-/-), PKGB (-), -KDK
stomatitis (-), mata cowong (-)
-DCA e/c virus perbaikan
- TH : BJ I.II Reguler, SDV (+/+), - Demam typhoid
Ronkhi (-/-), Whezzing (-/-).
Resep pulang:
- ABd : Supel (+), hiperperistaltik (-), - Zink 1x1
Turgor Kulit Baik, Nyeri Tekan (+), - Probiotik 2x1
meteorismus (+). - kotrimoksazol 2x2 cth
- EKs : Hangat (+), oedem (-).
A/
- Kejang demam kompleks
- Diare cair akut e/c virus tanpa dehidrasi
perbaikan
- Demam typhoid
(dr. Eva Muzdalifah, Sp.A, M.Kes) (dr. Eva Muzdalifah, Sp.A, M.Kes)