TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Simvastatin
struktur:
o o
Titik Lebur : 135 sampai 138 C
adalah yang paling sering digunakan, namun hanya yang pertama yang
dan kolesterol total dalam 2-4 minggu. Kadar VLDL (Very Low Density
2.1.4 Dosis
analit dalam sampel terdistribusi antara 2 fase, yaitu fase diam dan fase gerak.
Fase diam dapat berupa bahan padat atau porus dalam bentuk molekul kecil,
atau dalam bentuk cairan yang dilapiskan pada pendukung padat atau
dilapiskan pada dinding kolom. Fase gerak dapat berupa gas atau cairan. Jika
kromatografi gas. Dalam kromatografi cair dan kromatografi lapis tipis, fase
dan paling sering digunakan dalam bidang kimia analisis kualitatif, kuantitatif,
(stationary phase) dan fase gerak (mobile phase) (Gandjar dan Rohman, 2009).
partisi; (c) kromatografi pasangan ion; (d) kromatografi penukar ion (e)
alat yang digunakan, kromatografi dapat dibagi atas: (a) kromatografi kertas;
(b) kromatografi lapis tipis, yang kedua sering disebut kromatografi planar; (c)
kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) dan (d) kromatografi gas (KG)
(Rohman, 2009).
senyawa kimia terlarut dengan sistem adsorpsi pada fase diam padat atau
sistem partisi di antara fase diam cair yang terikat pada penyangga padat, dan
makromolekul, ion, bahan alam yang tidak stabil, polimer dan berbagai gugus
pemisahan pada KCKT adalah hasil antaraksi spesifik antara molekul senyawa
dengan kecepatan dan efisiensi yang tinggi. Hal ini karena didukung oleh
kemajuan dalam teknologi kolom, sistem pompa tekanan tinggi, dan detektor
analisis dan pemurnian senyawa tertentu dalam suatu sampel pada sejumlah
(Munson, 1984).
2.4 Cara Kerja KCKT
dalam fase gerak dan fase diam. Penggunaan kromatografi cair membutuhkan
jenis kolom, fase gerak, panjang dan diameter kolom, kecepatan alir fase gerak,
fase gerak yang membawa campuran analit melalui fase diam dan perbedaan
interaksi analit dengan permukaan fase diam sehingga terjadi perbedaan waktu
Dari kedua fase, yaitu fase diam dan fase gerak, salah satu di antaranya
selalu harus lebih polar daripada yang lainnya. Misalnya, heksana yang dipakai
pada kolom silika kepolarannya jauh lebih rendah daripada permukaan silika.
Jika fase yang lebih polar itu fase diam, ini disebut kromatografi normal. Jika
fase yang kepolarannya lebih rendah ialah fase diam, ini dikenal sebagai
dimodifikasi secara kimiawi. Fase diam yang paling popular digunakan adalah
oktadesilsilan (ODS atau C18) yang relatif non polar sedangkan fase geraknya
relatif lebih polar daripada fase diam. Kondisi kepolaran kedua fase ini
kolom, detektor, dan pengolah data. Diagram skematik alat KCKT ditunjukkan
oleh Gambar 2.
Wadah fase gerak harus bersih dan lembam (inert). Wadah pelarut
Wadah ini biasanya dapat menampung fase gerak antara 1 sampai 2 liter
(penghilangan gas) yang ada pada fase gerak, sebab dengan adanya gas akan
akan mengacaukan analisis. Pada saat membuat pelarut untuk fase gerak, maka
akan sangat dianjurkan untuk menggunakan pelarut, buffer, dan reagen dengan
kemurnian yang sangat tinggi, dan lebih terpilih lagi jika pelarut-pelarut yang
partikel yang kecil dapat berkumpul dalam kolom atau dalam tabung sempit,
2.6.2 Pompa
tetap. Pompa pendesakan tetap dapat dibagi lagi menjadi pompa torak dan
garis alas detektor yang stabil jika detektor peka terhadap aliran. Kelebihan
yang tak berdenyut, tetapi tandonnya terbatas (Jhonson dan Stevenson, 1978).
2.6.3 Injektor
Menurut Jhonson dan Stevenson (1978), ada tiga tipe dasar injektor
atmosfir; sistem ditutup, dan aliran dilanjutkan lagi (biasanya sistem aliran
utama tetap berada dalam tekanan kerja). Cara ini dapat dipakai karena
difusi di dalam zat cair kecil, jadi umumnya daya pisah tidak dipengaruhi;
2. Septum: Ini adalah injektor langsung pada aliran, yang sama dengan
injektor yang lazim dipakai pada kromtografi gas. Injektor tersebut dapat
dipakai pada tekanan sampai sekitar 60 - 70 atmosfer. Sayang sekali,
septum tidak dapat dipakai untuk semua pelarut KC. Selain itu, partikel
volum lebih besar dari pada 10 l dan sekarang dipakai dalam sistem yang
2.6.4 Kolom
analisis bergantung pada pemilihan kolom dan kondisi kerja yang tepat.
Menurut Johnson dan Stevenson (1978), kolom dapat dibagi menjadi dua
kelompok:
1. Kolom analitik: garis tengah dalam 2 6 nm. Panjang bergantung pada
Kolom hampir selalu terbuat dari baja nirkarat. Kolom biasanya dipakai
pada suhu kamar, tetapi suhu yang lebih tinggi dapat juga dipakai, terutama
Fase diam dapat berupa permukaan zat padat yang berfungsi sebagai
medium yang menjerap, atau permukaan zat cair yang terdapat pada sejenis zat
padat. Banyak sistem fase diam baru telah dikembangkan untuk KCKT, dan
metode itu. Sebagian besar bahan itu didasarkan pada silika (Gritter, dkk.,
1991).
secara kimiawi, silika yang tidak dimodifikasi, atau polimer-polimer stiren dan
divinil benzen. Permukaan silika adalah polar dan sedikit asam karena adanya
residu gugus silanol (Si-OH). Oktadesil silika (ODS atau C 18) merupakan fase
senyawa dengan kepolaran yang rendah, sedang maupun tinggi (Gandjar dan
Rohman, 2009).
Sekarang ini, gel silika ODS atau fase-fase sejenis seperti gel silika
oktil digunakan untuk >80% analisis farmasi namun fase-fase lain hanya
senyawa yang sangat mudah larut dalam air atau untuk pemisahan bioanalisis
2.6.6 Detektor
detektor universal (yang mampu mendeteksi zat secara umum, tidak bersifat
selektif) seperti detektor indeks bias dan detektor spektrofotometri massa; dan
golongan detektor yang spesifik yang hanya akan mendeteksi analit secara
berikut: (1) mempunyai respon terhadap solut yang cepat dan reprodusible; (2)
mempunyai sensitifitas yang tinggi, yakni mampu mendeteksi solut pada kadar
yang sangat kecil; (3) stabil dalam pengoperasiannya, dan sebagainya (Gandjar
Fase gerak atau eluen biasanya terdiri atas campuran pelarut yang dapat
bercampur yang secara keseluruhan berperan dalam daya elusi dan resolusi.
Daya elusi dan resolusi ini ditentukan oleh polaritas keseluruhan pelarut,
Rohman, 2009).
Pada KCKT, susunan pelarut atau fase gerak merupakan salah satu hal
dipakai dalam semua jenis KCKT, tetapi ada beberapa syarat fase gerak yang
digunakan dalam KCKT. Menurut Jhonson dan Stevenson (1978), kriteria fase
diperlukan;
(1978).
2.6.9 Elusi Gradien dan Isokratik
Pada sistem ini, elusi dilakukan dengan satu macam atau lebih fase
gerak dengan perbandingan tetap (komposisi fase gerak tetap selama elusi).
pemprograman temperatur dalam GC, dan ini dibutuhkan ketika range dari
waktu retensi dari pelarut dalam kolom besar sehingga tidak dapat terlarut dan
elusi dalam waktu tertentu menggunakan saju jenis atau campuran pelarut
(Lindsay, 1987).
(Harmita, 2004).
analisis yang ditentukan pada validasi adalah akurasi, presisi, batas deteksi,
ketahanan (Robutness).
adalah ukuran kedekatan antar serangkaian hasil analisis yang diperoleh dari
beberapa kali pengukuran pada sampel yang sama. Presisi dinyatakan dengan
Batas deteksi adalah jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat
terkecil analit dalam sampel yang masih dapat memenuhi kriteria cermat dan
dihitung secara statistik melaljui garis regresi linier dari kurva kalibrasi
(Harmita, 2004).
2009).