Morbili
Disusun oleh:
BANDUNG
2015
IDENTITAS
Nama : an. MR
ANAMNESIS
Anamnesis lanjutan :
Pasien datang dengan keluhan panas badan yang dirasakan sepanjang hari sejak 5 hari
SMRS. Demam dirasakan semakin meningkat sejak 2 hari SMRS disertai dengan bercak
kemerahan pada kulit yang timbul mulai dari leher kemudian menyebar ke bagian punggung
belakang. Keluhan demam disertai dengan adanya pilek (hidung berair), kemudian ditambah
dengan batuk dan kemerahan pada mata. Keluhan mual, muntah sebanyak 3x/hari, mencret
4x/hari diakui ibu pasien sejak 2 hari SMRS. Keluhan tidak disertai dengan adanya, kemerahan
pada wajah, perdarahan pada gusi, perdarahan hidung, dan nyeri otot seluruh badan.
Karena keluhannya pasien dibawa ke klinik setempat dan diberi obat kloramfenikol,
ambroxol dan parasetamol. Karena tidak kunjung ada perbaikan pasien dibawa ke UGD RSUD
Soreang.
Riwayat penyakit serupa di rumah dan lingkungan sekitar rumah tidak ada. Riwayat
alergi terhadap obat-obatan dan makanan disangkal. Riwayat imunisasi tidak lengkap, yaitu
imunisasi campak pada usia 9 bulan.
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda vital :
Status antropometri :
BB : 15 kg
TB : tidak dinilai
Status gizi :
BB/U : median
Kepala : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, air mata +/+, mata cekung +/+, mata
hiperemis +/+, Injeksi konjungtiva +/+ minimal.
Leher : KGB teraba a/r coli dekstra multipel kenyal mudah bergerak dengan diameter
0.5 1cm. Kulit : lihat status dermatologikus
Thoraks : bentuk dan gerak simetris. Pulmonari : VBS kanan=kiri, Wh -/-, Cr -/-. Cor :
bunyi jantung murni reguler. Kulit : lihat status dermatologikus
Abdomen : datar lembut, bising usus (+), Nyeri tekan (+) a/r kuadran kanan atas, turgor
kulit kembali lambat
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSIS BANDING
1. Morbili dengan penyulit diare akut non disentri dengan derajat dehidrasi ringan-sedang
2. Demam dengue dengan diare akut non disentri dengan derajat dehidrasi ringan-sedang
DIAGNOSIS KERJA
Morbili dengan penyulit diare akut non disentri dengan derajat dehidrasi ringan-sedang
TATA LAKSANA
1. Pemasangan IV kateter dengan rehidrasi 75 ml/kgBB/3 jam ~ 1125 ml/3 jam ~ 125
gtt/menit atau ORS 75 ml/kgBB/3 jam ~ 6 sachet ORS di dalam 1200 ml air
2. Tablet zink 1x20 mg selama 14 hari
3. Tablet probiotik 3x1 sendok teh
4. Parasetamol syr 4 kali dalam sehari 10 mg/kgBB/kali ~ 150 mg/kali ~ 1,5 cth/kali
5. Ondansentron 0,2 mg/kgBB selama 5 menit ~ 3 mg (iv)
6. Observasi tanda vital dan observasi serta nilai ulang derajat dehidrasi setelah 3 jam
pertama
PEMBAHASAN
BATASAN
Penyakit menular akut yang secara khas terdiri dari 3 stadium, yaitu stadium prodromal,
erupsi dan konvalesens
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
KRITERIA DIAGNOSIS
DIAGNOSIS BANDING
PEMERIKSAAN PENUNJANG
KOMPLIKASI
TERAPI
Suportif
Istirahat cukup
Mempertahankan status nutrisi dan hidrasi
Perawatan kulit dan mata
Perawatan lain sesuai penyulit yang terjadi
Antibiotik bila ada infeksi sekunder bakteri
Biasanya diberikan pada umur 15 bln, tetapi dapat diberikan lebih awal
Imunisasi pasif
Dengan serum dewasa, serum konvalesens, globulin plasenta, atau gama globulin efektif untuk
pencegahan dan meringankan morbili
Immune serum globulin (gama globulin), dosis 0,25 ml/kgBB i.m. dalam waktu 5 hari sesudah
terpapar, tetapi lebih baik diberikan sesegera mungkin
PROGNOSIS
Biasanya sembuh dalam 710 hari setelah timbul ruam. Bila ada penyulit infeksi
sekunder/malnutrisi berat penyakit berat.
Kematian disebabkan karena komplikasi (pneumonia dan ensefalitis)