Anda di halaman 1dari 33

Case Report Session:

Scabies
DISUSUN OLEH: MARSHEL BUDIARSA
P R E S E P TO R : J O N O H A D I , D R . , S P K K ( K )
Identitas Pasien
Nama : An. D
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 15 tahun
Alamat : Ciamis (Panjalu)
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Status Pernikahan : Belum menikah
Tanggal MRS : 2 Juni 2017
Tanggal Pemeriksaan : 2 Juni 2017
Anamnesis
Keluhan utama:

bruntus dan gatal pada kaki dan tangan

Anamnesa khusus:

Pasien mengeluhkan adanya bruntus pada tangan dan kaki yang dirasakan gatal.
Pada awalnya, pasien merasakan adanya bruntus berisi cairan jernih di sela-sela
jari kedua tangan sejak + 1 bulan yang lalu dengan adanya gatal dan dianggap
sebagai kutu air. Gatal terasa lebih parah pada malam hari. Akibat gatal, pasien
menggaruk kutu air tersebut hingga pecah. Sebagian kutu air menjadi bekas luka
dan sebagian kecil lainnya berubah menjadi seperti jerawat/bisul.
Hal serupa terjadi pada kedua kaki, namun pada kaki bruntus pecah akibat
garukan dan menjadi luka berkeropeng. Luka meluas ke kulit sekitar.
Pasien telah mengalami keluhan gatal berupa bercak dan benjolan kemerahan
yang terasa lebih parah pada malam hari sejak + 1 tahun yang lalu dengan lokasi
di tangan dan kaki serta perut yang diobati menggunakan obat dari puskesmas ,
namun tidak pernah benar-benar sembuh.
Anamnesis
Pasien saat ini tinggal di rumah dengan kamar tidur bersama kakak pasien.
Sebelumnya pasien tinggal di panjalu dengan kamar tidur bersama ke 4 orang temannya. Seluruh penghuni kamar
memiliki keluhan gatal. Riwayat pinjam meminjam pakaian tidak ada, pinjam meminjam perlengkapan mandi (handuk)
ada. Dalam 1 hari pasien mengaku mandi 3x.

Riwayat munculnya bisul (+) yaitu pada jari manis tangan kanan dan kedua kaki.

Riwayat asma atau alergi makanan tidak ada. Riwayat gigitan serangga tidak ada.

Pasien pernah berobat menggunakan obat oles yang diberikan puskesmas dan sempat merasa ada perbaikan, namun
tidak lama kemudian keluhan muncul kembali.
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran: Compos mentis
Keadaan
Tanda Vital: Dalam batas normal
Umum
Tampak gizi dukup

Kepala
Rambut: distribusi normal,
Status tidak kering
Generalis
Leher, ketiak, inguinal
Pembesaran KGB (-)
Pemeriksaan Fisik
Distribusi:
Regional
Lokasi:
Sela jari tangan, jari tangan, perut, kedua kaki
Karakteristik:
Jumlah multipel, beberapa konfluens, bentuk bulat
Status dan beberapa ireguler, ukuran terkecil 0.2 x 0.2 x
Dermatologikus 0.1 cm dan terbesar 3 x 2 x 0.5 cm, batas tegas
sebagian berwarna keunguan, hampir seluruhnya
menimbul, sebagian besar kering
Efloresensi:
Papula eritem, pustula, erosi berskuama, makula
hiperpigmentasi, makula eritem, skuama
Pemeriksaan Penunjang
Skin scraping dengan immersion oil Tidak dilakukan
Burrow ink test menggunakan tinta india Tidak dilakukan
Diagnosis
1. Scabies
Diagnosis DD/ Dermatitis atopik
Banding: 2. Ektima (infeksi sekunder)

Diagnosis Scabies + ektima (infeksi


Kerja: sekunder)
Terapi
Umum :
Edukasi bahwa penyakit ini menular
Menghilangkan faktor predisposisi Membersihkan pakaian, handuk bekas pakai,
sprei, sarung bantal, dan selimut dicuci dengan air panas dan disetrika. Barang yang
tidak tahan air dijemur atau dimasukkan ke plastik dan didiamkan di tempat yang
hangat selama 2 minggu. Karpet divakum.
Mengobati sumber penularan Teman sekamar sebaiknya berobat dan
menghilangkan faktor predisposisi secara serempak
Menjelaskan tentang pengobatan yang dilakukan & kontrol setelah 7 hari
Khusus :

Krim permetrin 5% (Scabimite), digunakan setelah mandi ke seluruh tubuh,


didiamkan 8-10 jam
Eritromisin 250-500 mg PO 4x/hari
Setirizin 10 mg PO 1x/hari malam hari bila gatal
Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanctionam : dubia ad bonam
PEMBAHASAN
Definisi
Definisi

Skabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan


sensitisasi terhadap infeksi tungau Sarcoptes scabiei var. hominis beserta
produknya.

Masa inkubasi

4-6 minggu.

Transmisi

Kontak fisik langsung berjabat tangan, tidur bersama, dan koitus.


Kontak tidak langsung fomite melalui pakaian, handuk, sprei, bantal dan
lain-lain.
Epidemiologi
Dapat mengenai semua
ras dan golongan, banyak
dijumpai pada anak dan
dewasa muda

Insidensi pada pria dan


wanita sama.

Sosial ekonomi yang rendah


Faktor yang menunjang Hygiene yang buruk
Area yang padat (pesantren, penjara,
perkembangan penyakit nursing home/panti)
ini: Hubungan seksual yang sifatnya
promiskuitas
Etiologi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Arachnida
Sub Kelas : Acari (Acarina)
Ordo : Sarcoptiformes
Famili : Sarcoptidae
Genus : Sarcoptes
Spesies : Sarcoptes scabiei
Pada manusia oleh S. scabiei var
hominis, pada babi oleh S. scabiei var
suis, pada kambing oleh S. scabiei var
caprae, pada biri-biri oleh S. scabiei var
ovis.
Etiologi
Karakteristik S. scabiei var hominis :
Obligate human parasite namun dapat hidup 3-
7 hari di luar pejamu (3 hari jika tempat steril)
Berbentuk lonjong berukuran 0.3 0.4 mm,
>-nya, sulit dilihat dengan mata telanjang
Transparan dan seperti mutiara, tidak memiliki
mata, memiliki 4 pasang kaki pendek
Tidak dapat terbang ataupun loncat
Dapat menggali kulit hingga perbatasan dengan
stratum granulosum
4 tahap: telur, larva, nifma, dewasa
Life-span: 1-2 bulan
Tungau menggali
kanalikuli pada kulit
sambil mendeposit 2-3
telur/hari

Setelah tempat sesuai, tungau Telur menetas dalam 3-4


hari dan menjadi larva (3
membuat kanalikuli sambal pasang kaki).
mendeposit telur seumur
hidupnya (1-2 bulan)

Tungau yang sudah kawin


Larva bermigrasi ke permukaan
meninggalkan molting pouch dan
kulit (str. korneum) dan membuat
ke permukaan untuk mencari short burrow yang disebut
tempat tinggal baru yang sesuai molting pouches, dalam 3-4 hari
(menggunakan sucker-like pulvilli menjadi nimfa (4 pasang kaki).
pada 2 pasang kaki anterior)

Tungau masuk ke molting Nimfa kecil Nimfa


pouch tungau besar Dewasa
Perkawinan 1x membuat Mulai kawin
tungau fertil seumur
hidupnya
Manifestasi Klinis
Circle of Hebra

Lingkaran imajiner yang menunjukkan lokasi predileksi (kulit tipis):


Areola mammae (pada wanita)
Ketiak
Lipat siku (fossa cubiti)
Pergelangan tangan bagian fleksor/volar
Sela jari
Periumbilikus
Genitalia (penis dan skrotum pada pria, labia pada wanita)
Gluteus dan sakrum

Pada anak dapat muncul lesi di kulit kepala berambut,


telapak tangan dan kaki
Manifestasi Klinis
Manifestasi Klinis
Manifestasi Klinis
Manifestasi Klinis
Diagnosis
Tanda Kardinal (2/4):

Pruritus nokturnal
Mengenai sekelompok orang yang tinggal
bersama (atau sering kontak langsung)
Ditemukan adanya kanalikuli pada
tempat predileksi (circle of Hebra)
Ditemukan telur, nimfa, tungau, atau
skibala dengan pemeriksaan mikroskopis

Pemeriksaan Mikroskopis
Diagnosis definitif
Tungau berbentuk oval
Telur berwarna abu-abu
Skibala
Diagnosis Banding
Penatalaksanaan
Non-Farmakologis
Edukasi mengenai penyakit scabies Penyakit menular, menyebar secara
langsung dan tidak langsung
Menghilangkan faktor predisposisi Membersihkan pakaian, handuk
bekas pakai, sprei, sarung bantal, dan selimut dicuci dengan air panas dan
disetrika. Barang yang tidak tahan air dijemur atau dimasukkan ke plastik
dan didiamkan di tempat yang hangat selama 2 minggu. Karpet divakum.
Mengobati sumber penularan Teman sekamar sebaiknya berobat dan
menghilangkan faktor predisposisi secara serempak
Menjelaskan tentang pengobatan yang dilakukan & kontrol setelah 7 hari
Pasien harus diinformasikan bahwa mesipun dengan terapi ini, kemerahan
dan pruritus masih bisa ada hingga 4 minggu.
Penatalaksanaan
Syarat pengobatan ideal:
Efektif terhadap semua stadium mites
Tidak menimbulkan iritasi dan toksik
Tidak berbau, merusak, mewarnai
pakaian
Mudah diperoleh, murah
PENATALAKSANAAN

*Obat topikal bisa diberikan seluruh tubuh kecuali muka dan kulit kepala
berambut.
Komplikasi
Secondary impetiginization oleh Streptococcus pyogenes
Acute poststreptococcal glomerulonephritis (APSGN)

Pemfigoid bulosa

Crusted scabies Limfangitis dan sepsis


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai