Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERKEMBANGAN DAN KOMUNIKASI MEDIA


PEMBELAJARAN E-LEARNING
Makalah ini disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran
Dosen Pengampu: Sapari, S.Pd., M.Pd., MM

Disusun Oleh:
Hasna Izatunnisa
Nim:
01401047

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ASY SYUKRIYYAH
TANGERANG
1438H/2017

1
DAFTAR ISI

JUDUL .......................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 3
A. Latar Belakang ..................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 5
A. Pengertian E-Learning .......................................................................... 5
B. Media Pembelajaran Berbasis E-learning ................................................ 6
C. Jenis E-Learning .................................................................................. 6
D. Proses Pengembangan E-Learning ......................................................... 7
E. Pemanfaatan E-Learning Dalam Pembelajaran ...................................... 8
F. Kelebihan dan Kekurangan E-Learning .................................................. 10
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 11
A. Kesimpulan .......................................................................................... 11
B. Saran ................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 12

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang
mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).Pemanfaatan media
seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru dalam setiap
kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru/fasilitator perlu mempelajari bagaimana
menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan
pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Pendidikan merupakan faktor kunci dalam meningkatkan kualitas sumber daya
manusia.Pendidikan mempunyai peranan penting dalam hal ini.Maka dari itu perlu
ditingkatkannya kualitas pendidikan itu sendiri yang sangat dipengaruhi oleh sistem
pendidikan, termasuk kurikulum, materi, pendidik, metode pembelajaran, dan juga media
yang digunakan dalam pembelajaran.
Dalam pendidikan terdapat proses belajar mengajar, yang pada hakikatnya adalah
proses penyampaian pesan atau informasi dari pendidik kepada peserta didik. Pesan/
informasi akan sampai kepada peserta didik apabila peserta didik dapat menangkap dan
memahami isi pesan tersebut. Terkadang pesan/ informasi tersebut tidak sampai kepada
peserta didik karena faktor-faktor tertentu sehingga dibutuhkan alat bantu atau media
dalam penyampaian pesan tersebut. Selain itu, proses pembelajaran dapat berhasil
dengan baik jika peserta didik diajak untuk melibatkan semua alat inderanya, karena
semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah pesan
semakin banyak pula pesan yang dapat dimengerti dan bertahan lama dalam ingatan
peserta didik. Dengan menggunakan media dalam penyampaian pesan, maka peluan
untuk menggunakan semua indera peserta didik lebih banyak, sehingga media sangat
membantu dalam proses pembelajaran.
Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran yaitu media yang
berbasis informasi dan komunikasi yaitu komputer berupa internet.Dengan internet
peserta didik dapat mengakses materi dengan cepat. Untuk lebih jelas mengetahui
tentang media e-learning, akan dibahas dalam bab selanjutnya.

3
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan e-learning?
2. Apa saja jenis e-learning?
3. Bagaimana proses pengembangan e-learning?
4. Bagaimana pemanfaatan e-learning dalam pembelajaran?
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan e-learning?

C. Tujuan Penulisan
1. Memberikan tambahan pengalaman dan khasanah keilmuan tentang media e-
learning.
2. Dari hasil tambahan pengetahuan tentang e-learning ini dapat diterapkan dalam
pembelajaran dengan langkah-langkah praktis.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian E-learning
Online learning juga biasa disebut electronic learning atau e-learning, merupakan
pembelajaran yang disajikan secara elektronik dengan menggunakan komputer dan media
berbasis komputer.[1] Media komputer yang dimaksud di sini lebih berorientasi pada
penggunaan teknologi komputer dan internet. Clark dan Mayer mengemukakan e-learning
adalah pembelajaran yang disampaikan dalam komputer dengan CD-ROM, internet, atau
intranet dengan bentuk:[2]
1. Memasukkan materi yang relevan dengan tujuan.
2. Menggunakan unsur-unsur media seperti kata-kata, gambar, untuk menyajikan
materi dan mtode.
3. Menggunakan metode pembelajaran seperti, contoh dan praktek yang membantu
belajar.
4. Membagun pengetahuan dan keterampilan baru yang dikaitkan dengan tujuan
belajar atau meningkatkan kinerja.

E-learning merupakan sistem pembelajaran yang memanfaatkan media elektronik


sebagai alat untuk membantu kegiatan pembelajaran[3], yang dalam arti luas mencakup
pembelajaran yang dilakukan dengan media elektronik (internet) baik secara formal
maupun informal. Secara formal misalnya berupa kurikulum, silabus, mata pelajaran,dan
tes yang telah diatur sesuai jadwal oleh pihak-pihak terkait, yaitu pengelola e-learning.
Dengan e-learning pembelajaran akan lebih menarik karena tampilan di layarnya bisa
dibuat variatif yang menarik.[4] Pembelajaran ini dapat juga disebut pembelajaran jarak
jauh yang dikelola oleh Perguruan Tinggi dan biasanya perusahaan konsultan yang
bergerak dibidang penyedia jasa e-learning untuk umum. Sedang secara informal misalnya
melalui sarana mailing list, e-newsletter atau web pribadi, dan perusahaan yang
mensosialisasikan untuk masyarakat.Biasanya jasa seperti ini gratis.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa pembelajaran elektronik (e-learning)
merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan jaringan (internet, LAN, WAN)
sebagai metode penyampaian, interaksi, dan fasilitasi serta didukung oleh berbagai bentuk
layanan belajar lain.[5]
5
B. Media Pembelajaran Berbasis E-learning

Salah satu kosa kata yang muncul dan populer bersamaan dengan hadirnya TIK
dalam dunia pembelajaran adalah e-learning.E-learning merupakan kependekan dari
elektronik learning.Secara generik e-learning berarti belajar dengan menggunakan
elektronik. Kata elektronik sendiri mengandung pengertian yang spesifik yakni komputer
atau internet, sehinga E- Learning sering diartikan sebagai proses belajar yang
menggunakan komputer atau internet.

Sistem pembelajaran elektronik adalah cara baru dalam proses belajar mengajar. E-
learning merupakan konsekuensi logis dari teknologi komunikasi dan infortmasi.Dengan e-
learningpeserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk di kelas untuk menyimak
setiap ucapa guru secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target
waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan program
studi atau program pendidikan.

E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan


teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning memungkinkan
pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus
secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas. E-Learning sering pula
dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet
di jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi e-Learning tidak harus
didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara
off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning. Dalam hal ini aplikasi
dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media
CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di
tempat di mana dia berada.[6]

C. Jenis E-learning
Berdasarkan teknologi informatika yang digunakan, e-learning kemudian
dikelompokkan berdasarkan basis teknologi, yaitu sebagai berikut:
1. Computer Based Training (CBT)
Sistem CBT ini mulai berkembang di tahun 80-an dan masih berkembang terus
sampai sekarang. Hal ini ditunjang antara lain oleh perkembangan sistem
animasi yang kian menarik dan realistis (misalnya aiatem animasi 3 Dimension).

6
2. Web Based Training (WBT)
Sistem ini merupakan perkembangan lanjutan dari CBT dan berbasis teknologi
internet.Sehingga dengan menggunakan konsep ini, dapat terjadi komunikasi
dua arah antar pengguna. Namun lancarnya proses belajar dengan
menggunakan sistem ini bergantung kepada infrastruktur jaringan kecepatan
tinggi. Kendala penerapan konsep ini terletak pada kenyataan bahwa jaringan
internet di negara kita masih belum merata. Pada dasarnya,terdapat 3 alternatif
model kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih, yakni:
a. Sepenuhnya secara tatap muka (konvensional)
b. Sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet
c. Sepenuhnya melalui internet.
Salah satu komponen WBT yang sangat digemari adalah video-conferencing,
yaitu dimana siswa dan guru dapat langsung mendiskusikan semua hal tanpa
harus bertemu muka secara langsung. Sistem ini berkembang pesat di negara-
negara maju dan dapat dimanfaatkan sebagai alat belajar mengajar di virtual
classes ataupun virtual universities.[7]

D. Proses Pengembangan E-learning


Untuk mengembangkan program e-learning ada beberapa tahapan, dimulai
dengan:[8]
1. Analisis Kebutuhan
Tujuan yang diharapkan dicapai oleh suatu lembaga atau organisasi.
Contoh: Dosen menerapkan teknologi e-learning. Pada akhir semester
prestasi mahasiswa kurang menggembirakan sehingga pimpinan
mengambil keputusan bahwa e-learning diganti dengan tatap muka karena
e-learning tidak cocok dengan gaya belajar mahasiswa yang bersangkutan.
Padahal apabila dianalisis, mahasiswa sangat antusias.Pada kasus ini
problem bukan terletak dari pada motivasi menurun atau e-learning kurang
tepat, tetapi karena program e-learning tidak terakses disebabkan
padatnya jaringan.
2. Mendeskripsikan tingkat kinerja/kompetensi yang ingin dicapai
Deskripsi ini diperlukan untuk menetapkan materi pembelajaran, yang
harus dipelajari sehingga dipersiapkan dengan baik.Langkah ini berarti

7
memilih materi serta pengalaman belajar yang sesuai untuk mendukung
pencapaian kompetensi.
3. Menetapkan metode dan media pembelajaran
Berbagai metode serta media yang biasa digunakan dikelas tatap muka
kemungkinan dapat diterapkan juga pada kelas online.
4. Menentukan jenis evaluasi untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran
Untuk mengukur keberhasilan pembelajaran, evaluasi berupa balikan atau
revisi tugas-tugas.Oleh karena itu pendekatan e-learning berupa
pembelajaran mandiri, maka pembelajar harus mengevaluasi diri sendiri
sehingga mengetahui tingkat keberhasilannya.

E. Pemanfaatan E-learning dalam Pembelajaran


a. Media berbasis komputer
Teknologi komputer mengalami kemajuan pesat dan luar biasa, baik dari segi
hardware maupu softwarenya.Seiring berkembanganya program-program serta
aplikasi yang dapat dipasang, komputer memberikan kelebihan dalam berbagai bidang
kegiatan pembelajaran seperti untuk produksi media slide, media gerak dan media
audio visual.Kiranya dalam era sekarang ini seorang pendidik haruslah mampu
menguasai teknologi komputer, meski masih dalam taraf sederhana.
Teknologi komputer sangat membantu dalam menciptakan berbagai kreatifitas
produksi media pembelajaran, baik berupa gerak, audio maupun visual. Berbagai
macam software yang dapat digunakan antara lain Power Point, Macromedia Flash,
Movie dan lain-lain. Aplikasi-aplikasi tersebut dapat digunakan dalam berbagai materi
pembelajaran baik eksak, sosial maupun materi agama selama seorang pendidik bisa
menyusunnya sesuai kebutuhan dan target-target materi dan pembelajaran yang
hendak dicapai, dan tentu tetap didasarkan pada pencapaian tiga ranah peserta didik
berikut ini:[9]
i. Ranah Kognitif
Dalam pencapaian ranah kognitif komputer dapat digunakan untuk
mengajarkan konsep-konsep, prinsip, langkah-langkah, proses, dan kalkulasi
yang kompleks.Komputer juga dapat menjelaskan konsep tersebut dengan
sederhana dengan penggabungan visual dan audio yang dianimasikan.
ii. Ranah Afektif

8
Ranah afektif bisa dicapai dengan menggunakan clip, film, suara atau video
yang isinya menggugah perasaan.Peserta didik diajak untuk menghayati desain
yang dibuat serta mengenalisis baik gambar atau suara.
iii. Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotorik dapat dicapai dengan komputer dengan bentuk
pembelajaran yang dikemas dalam bentuk games & simulasi sangat bagus
digunakan untuk menciptakan kondisi dunia kerja. Beberapa contoh program
antara lain; simulasi pendaratan pesawat, simulasi perang dalam medan yang
paling berat dan sebagainya.
b. Media berbasis internet
1) E-Mail
Elekktronic Mail atau yang lebih dikenal dengan E-Mail yang dapat diartikan
Surat Elektronik, merupakan surat yang pengirimannya menggunakan sarana
elektronik yakni dengan menggunakan jaringan internet.[10] Perlu diketahui
bahwa pesan yang dikirim berbentuk suatu dokumen atau teks bahkan gambar,
tentunya yang dapat diterima oleh komputer lain dengan sarana internet.[11]
Peserta didik dapat menggunakan e-mail untuk mengumpulkan informasi yang
berkaitan dengan tugas, dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada
pendidik di luar kegiatan belajar mengajar, dan dapat berkomunikasi lewat e-
mail dengan teman-teman, guru, maupun yang lainnya.
2) Blog
Istilah blog merupakan kependekan dari web blog. Jika diidentifikasi dari
penggalan katanya web dan log dapat diartikan sebagai catatan perjalanan
yang tersimpan dalam website.[12] Blog dapat dijadikan website yang berisikan
materi pelajaran yang dituangkan dalam bentuk tulisan, gambar, bahkan foto,
maupun coretan warna warni yang membuatnya lebih menarik. Blog sebagai
media pembelajaran setidaknya ada tiga metode yang bisa diupayakan
yaitu:[13]
a) Blog guru sebagai pusat pembelajaran. Guru dapat menulis materi belajar,
tugas,maupun bahan diskusi di blognya kemudian murid bisa berdiskusi
dan belajar bersama-sama di blog gurunya tersebut.

9
b) Blog guru dan murid yang saling berinteraksi. Guru dan murid harus
memiliki blog masing-masing sebagai sarana mengerjakan tugas-tugas
yang diberikan oleh gurunya.
c) Komunitas bloger pembelajar. Sebuah blog sebagai pusat pembelajaran
dengan guru-guru dan siswa dari berbagai sekolah bisa tergabung dalam
komunitas blogger pembelajar tersebut.
c. Mesin Pencarian (Search Engine)
Search Engine adalah sebuah program yang dapat diakses melalui internet
yang berfungsi untuk membantu para pengguna dalam mencari apa yang
diinginkan,[14] dengan kata lain search engine dirancang khusus untuk
menyimpan katalog dan menyusun daftar alamat berdasarkan topik tertentu.
Mesin pencarian ini dapat digunakan untuk mengakses berbagai bahan belajar
dan informasi melalui media internet. Telah tersedia banyak situs search engine
yang dapat digunakan untuk mencari informasi di internet, diantaranya Yahoo,
bing, amazon.com, eBay, Wikipedia, Babylon, dan google. Tetapi yang sering
kita gunakan adalah google, yang dapat diakses melalui
http://www.google.com.Untuk melakukan pencarian informasi yang diinginkan,
kita harus memasukkan kata kunci (keyword) pada kotak pencarian. Misalnya
untuk mencari materi Sejarah Kebudayaan Islam tentang Khalifah Umar bin
Khattab, maka kata kunci yang kita tuliskan adalah Umar bin Khattab, lalu
tekan tombol enter pada keyboard, maka google akan mencari halaman web
yang mengandung kata Umar bin Khattab.

F. Kelebihan & Kekurangan E-learning


Kelebihan e-learning, diantaranya:
1. E-learning dapat mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat studi lebih
ekonomis (dalam kasus tertentu).
2. E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi,
peserta didik dengan guru maupun sesama peserta didik.[15]
3. Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan
belajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu
peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi
pembelajaran.

10
4. Dapat menyajikan variasi media.
5. Memperoleh informasi mutakhir (up date).
6. Mudah dan cepat dalam mengakses.
7. Komunikasi yang luwes.
8. Biaya ringan.
Disamping e-learning memiliki kelamahan, diantaranya:
1. Untuk sekolah tertentu terutama yang berada di daerah, akan memerlukan
investasi yang mahal untuk membangun e-learning ini.[16]
2. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
3. Keterbatasan jumlah komputer yang dimiliki oleh sekolah akan menghambat
pelaksanaan e-learning.
4. Bagi orang yang gagap teknologi, sistem ini sulit untuk diterapkan.[17]
5. Materi tidak sesuai dengan umur pebelajar.
6. Pemanfaatan hak cipta untuk tugas-tugas sekolah.
7. Perkembangan yang tidak terprediksikan.
8. Pengaksesan yang memerlukan sarana tambahan.
9. Kecepatan mengakses yang tidak stabil.
10. Kurangnya pengontrolan kualitas.[18]

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem pembelajaran elektronik adalah cara baru dalam proses belajar mengajar. E-
learning merupakan konsekuensi logis dari teknologi komunikasi dan infortmasi.Dengan e-
learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk di kelas untuk menyimak
setiap ucapa guru secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target
waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan program
studi atau program pendidikan.
E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang
memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning
memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-
masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas
Jadi, e-learning, merupakan pembelajaran yang disajikan secara elektronik dengan
menggunakan komputer dan media berbasis komputer.Yang dapat dikembangkan dengan
langkah yang pertama analisis kebutuhan, kedua kompetensi yang ingin dicapai, ketiga
menetapkan metode dan media pembelajaran, dan yang terakhir menentukan jenis
evaluasi. E-Learning ini adalah media elektronik, yang dalam hal ini komputer dan internet
yang meliputi, power point, macromedia flash, email, search engine, dan blog.

B. Saran
Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, dalam hal ini penulis akhiri makalah
tentang Desain dan Perlaksanaan Penelitian dan tak lupa permohonan maaf penulis
apabila masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan.
Semoga dengan ditulisnya makalah ini, dapat memberikan manfaat untuk pembaca, kritik
dan saran sangat diharapkan demi kebaikan penulis untuk makalah selanjutnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Anitah, Sri,Media Pembelajaran,(Surakarta: UNS Press:2009).


Daryanto,Media Pembelajaran, (Yogyakarta: Gava Media: 2010).
Fasthea, Sholeh, Panduan Praktis Ms Office 2007 dan Internet. (Yogyakarta: DPP
Fakultas Tarbiyah: 2009).
____,Aplikasi Office Profesional; Microsoft Office, Internet & Desain Grafis.
(Yogyakarta: Laboratorium TIK Fakultas Tarbiyah & Keguruan UIN Sunan Kalijaga:2011)
Jasmadi,Panduan Praktis Menggunakan Fasilitas Internet. (Yogyakarta: Andi:2004
).
Munir, Pembelajaran Jarak Jauh, (Bandung: Alfabeta:2009).
Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran, (Yogyakarta: Pedagogia: 2012)
Suteja, Bernard Renaldy dkk,Memasuki Dunia E-Learning, (Bandung: Informatika:
2008).
Sumber internet:
http://nadariahmanja.blogspot.co.id/2015/12/media-pembelajaran-berbasis-e-
learning.html
http://ilessen-fscada.blogspot.com/2012/02/kelebihan-dan-kekurangan-e-learning.html
http://indrayani.staff.ipdn.ac.id/?p=56
http://wilis.himatif.or.id/download/model-model%20e-learning.pdf
http://www.laboratorium-tik.blogspot.com/search/label/Media%20pendidikan

[1] Sri Anitah, Media Pembelajaran, (Surakarta: UNS Press, 2009), h. 127
[2] Ibid.
[3] Daryanto, Media Pembelajaran, (Yogyakarta: Gava Media, 2010), h. 168
[4] Munir, Pembelajaran Jarak Jauh, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 48
[5] http://indrayani.staff.ipdn.ac.id/?p=56, diakses pada hari Jumat 6 April 2017, pukul
11.00 WIB.
[6]http://nadariahmanja.blogspot.co.id/2015/12/media-pembelajaran-berbasis-e-
learning.html, diakses pada hari sabtu, 6 April 2017 Pukul 11.09 WIB
[7] http://wilis.himatif.or.id/download/model-model%20e-learning.pdf, diakses pada hari
Sabtu 6 April 2017, pukul 08.38 WIB
[8] Sri Anitah, Media, h. 144-145

13
[9] http://www.laboratorium-tik.blogspot.com/search/label/Media%20pendidikan, diakses
pada hari Sabtu 6 April 2017, pukul 8.56 WIB
[10] Jasmadi, Panduan Praktis Menggunakan Fasilitas Internet, (Yogyakarta: Andi, 2004),
h. 85
[11] Sholeh Fasthea, Panduan Praktis Ms Office 2007 dan Internet, (Yogyakarta: DPP
Fakultas Tarbiyah, 2009), h. 83
[12] Bernard Renaldy Suteja, dkk.,Memasuki Dunia E-Learning, (Bandung: Informatika,
2008), h. 328
[13] Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran, (Yogyakarta: Pedagogia, 2012), h.
249-250
[14] Sholeh Fasthea, Aplikasi Office Profesional; Microsoft Office, Internet & Desain Grafis ,
(Yogyakarta: Laboratorium TIK Fakultas Tarbiyah & Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2011),
h. 92
[15] Sukiman, Pengembangan , h. 212
[16] Ibid., h. 213
[17]http://ilessen-fscada.blogspot.com/2012/02/kelebihan-dan-kekurangan-e-
learning.html, diakses pada hari Sabtu 6 April 2017, pukul 9.43 WIB.
[17] Sri Anitah, Media, h. 135-136

14

Anda mungkin juga menyukai