Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

MEDIA PEMBELAJARAN :
Latar Belakang, Pengertian, Urgensi, dan Fungsi

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Mata Kuliah : Media Pembelajaran

Dosen Pengampu : Ustadz Sapari, S.Pd., M.Pd., MM

Semester : VI ( enam)

Disusun oleh :

Wawan Sukirman

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ASY-SYUKRIYAH


TANGERANG

1438 H/2017
DAFTAR ISI

hal.

DAFTAR ISI ........................................................................................................ i

BAB I PENDAHULUAN :

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Tujuan Penulisan ........................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN :

A. Pengertian Media Pembelajaran ................................................................ 2

B. Fungsi Media Pembelajaran ......................................................................... 3

C. Manfaat Media Pembelajaran ........................................................................ 3

D. Urgensi Media Pembelajaran ....................................................................... 5

BAB III PENUTUP :

Kesimpulan ................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA . 7
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang
hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan
lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu
pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan pada tingkat pengetahuan,
keterampilan, atau sikapnya.
Apabila proses belajar itu diselenggarakan secara formal di sekolah-sekolah, tidak lain ini
dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa secara terencana, baik dalam aspek
pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Interaksi yang terjadi selama proses belajar tersebut
dipengaruhi oleh lingkungannya, yang antara lain terdiri atas murid, guru, petugas perpustakaan,
kepala sekolah, bahan atau materi pelajaran (buku, modul, selebaran, majalah, dan sejenisnya),
dan berbagai sumber belajar dan fasilitas (proyektor, perekam audio video, radio, dan lain lain).
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaruan
dalam pemanfaatan hasil-hasill teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu
menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan
bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru setidaknya
dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana, tetapi merupakan
keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Disamping itu guru juga
dituntut untuk dapat mengembangkannketerampilan membuat media pembelajaran yang akan
digunakannya apabila media tersebut belum tersedia.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari
proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan
pembelajarn di sekolah pada khususnya.

B. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian Media Pembelajaran
2. Mengetahui fungsi dan manfaat Media Pembelajaran
3. Mengetahui urgensi Media Pembelajaran serta bisa mengembangkannya
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pembelajaran


Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara,
atau pengantar. Dalam bahasa Arab media berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim
kepada penerima pesan.1 Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau
kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah
merupakan Media. Secara lebih khusus, pengertian Media dalam proses belajar mengajar
cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap,
memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Asosiasi Teknologi dan Komunikasi (Association of Education and Communication
Technology/AECT) di Amerika, membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang
digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi. Gagne (1970) menyatakan bahwa media
adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk
belajar. Sementara itu Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang
dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.2 Buku, film, kaset, bingkai adalah
contoh contohnya.
Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA) memiliki pengertian yang
berbeda. Media adalah bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya.
Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca. Apapun batasan yang
diberikan, ada persamaan di antara batasan tersebut yaitu bahwa media adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa
sehingga proses belajar terjadi.

B. Fungsi Media Pembelajaran


Fungsi media, khususnya media visual juga dikemukakan oleh Levie dan Lentz, bahwa
media tersebut memiliki empat fungsi yaitu: fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi
kompensatoris. Dalam fungsi atensi, media visual dapat menarik dan mengarahkan perhatian

1 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), Cet. XV, h. 3

2 Arief S. Sadiman dkk., Media Pendidikan , (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), h. 6
siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran.3 Fungsi afektif dari media visual dapat diamati
dari tingkat kenyamanan siswa ketika belajar (membaca) teks bergambar. Dalam hal ini gambar
atau simbul visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa. Berdasarkan temuan-temuan
penelitian diungkapkan bahwa fungsi kognitif media visual melalui gambar atau lambang visual
dapat mempercepat pencapaian tujuan pembelajaran untuk memahami dan mengingat
pesan/informasi yang terkandung dalam gambar atau lambang visual tersebut. Fungsi
kompensatoris media pembelajaran adalah memberikan konteks kepada siswa yang
kemampuannya lemah dalam mengorganisasikan dan mengingat kembali informasi dalam teks.
Dengan kata lain bahwa media pembelajaran ini berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang
lemah dan lambat dalam menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dalam bentuk teks.
Berdasarkan atas beberapa fungsi media pembelajaran yang dikemukakan di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar memiliki pengaruh
yang besar terhadap alat-alat indera. Terhadap pemahaman isi pelajaran, secara nalar dapat
dikemukakan bahwa dengan penggunaan media akan lebih menjamin terjadinya pemahaman yang
lebih baik pada siswa. Peserta didik yang belajar lewat mendengarkan saja akan berbeda tingkat
pemahaman dan lamanya ingatan bertahan, dibandingkan dengan peserta didik yang belajar lewat
melihat atau sekaligus mendengarkan dan melihat. Media pembelajaran juga mampu
membangkitkan dan membawa siswa ke dalam suasana rasa senang dan gembira, di mana ada
keterlibatan emosianal dan mental. Tentu hal ini berpengaruh terhadap semangat mereka belajar
dan kondisi pembelajaran yang lebih hidup, yang nantinya bermuara kepada peningkatan
pemahaman siswa terhadap materi ajar.

C. Manfaat Media Pembelajaran


Manfaat media pembelajaran secara umum memperlancar interaksi antara guru dengan siswa
sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat
media pembelajaran menurut Sudjana dan Rivai, yaitu:4
1. dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa karena pengajaran akan lebih menarik
perhatian mereka;
2. makna bahan pengajaran akan menjadi lebih jelas sehingga dapat dipahami siswa dan
memungkinkan terjadinya penguasaan serta pencapaian tujuan pengajaran;
3. metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata didasarkan atas komunikasi
verbal melalui kata-kata; dan

3 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), Cet. XVI, h. 21

4 Azhar Ardsyad,..., h. 28
4. siswa lebih banyak melakukan aktivitas selama kegiatan belajar, tidak hanya
mendengarkan tetapi juga mengamati, mendemonstrasikan, melakukan langsung, dan
memerankan.
Menurut Hamalik , pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan
kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psokologis terhadap siswa.
Menurut Kemp dan Dayton dalam bukunya Azhar Arsyad (2002: 21), secara umum
manfaat Media Pembelajaran adalah:5
1) Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku;
2) pembelajaran bisa lebih menarik;
3) pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-
prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik dan pengetahuan;
4) lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat kerana kebnyakan mdia
hanya memerlukan waktu sinhkat untuk mengantarkan pesan dam sis pelajaran dalam
jumlah yang cukup banyak dan kemungkinanya dapat diserap oleh siswa;
5) kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilaman integrasi kata dan gambar sebagai media
pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang
terorganisasikn dengan baik, spesifik, dan jelas;
6) pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan atau diperlukan terutama jika
media pembelajaran dirancang untuk penggunaan secra individu;
7) sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat
ditingkatkan;
8) peran guru dapat berubah kea rah yang lebih positif: beban guruuntuk menjleskan yang
berulang-ulang mengenai isi elajaran dapat dikurangi bahkan dihilangkan sehingga ia dapat
memusatkan perhatian kepada aspek penting lain dalam proses belajar mengajar.
Menurut Encyclopedia of Educatioanal Reseach dalam Hamalik yang dikutip Azhar Arsyad (2002:
25), merincikan manfaat media pembelajaran sebagai berikut:
a. meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir, oleh karena itu mengurangi
verbalisme;
b. memperbesar perhatian siswa;
c. meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembanganbelajar, oleh karena itu
membuat pelajaran lebih mantap;
d. memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri
dikalangan siswa.
e. menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup;

5 Azhar Arsyad,..., h. 11
f. membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan
berbahasa;
g. memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu
efisiensi dan keragaman yang banyak dalam belajar.

D. Urgensi Media Pembelajaran


Dalam tahun-tahun belakangan ini telah terjadi pergeseran paradigma dalam pembelajaran
ke arah paradigma konstruktivisme. Menurut pandangan ini bahwa pengetahuan tidak begitu saja
bisa ditransfer oleh guru ke pikiran siswa, tetapi pengetahuan tersebut dikonstruksi di dalam
pikiran siswa itu sendiri. Guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa (teacher
centered), tetapi yang lebih diharapkan adalah bahwa pembelajaran berpusat pada siswa (student
centered).
Dalam kondisi seperti ini, guru atau pengajar lebih banyak berfungsi sebagai fasilitator
pembelajaran. Jadi, siswa atau pembelajar sebaiknya secara aktif berinteraksi dengan sumber
belajar, berupa lingkungan. Lingkungan yang dimaksud adalah guru itu sendiri, siswa lain, kepala
sekolah, petugas perpustakaan, bahan atau materi ajar (berupa buku, modul, selebaran, majalah,
rekaman video, atau audio, dan yang sejenis), dan berbagai sumber belajar serta fasilitas (OHP,
perekam pita audio video, radio, televisi, komputer, perpustakaan, laboratorium, pusat-pusat
sumber belajar, termasuk alam sekitar).6
Bertitik tolak dari kenyataan tersebut di atas, maka proses belajar mengajar pada hakikatnya
adalah suatu proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan (isi atau materi ajar) dari
sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima pesan (siswa/pembelajar atau mungkin
juga guru). Penyampaian pesan ini bisa dilakukan melalui simbul-simbul komunikasi berupa
simbul-simbul verbal dan non-verbal atau visual, yang selanjutya ditafsirkan oleh penerima pesan
(Criticos, 1996).
Berdasarkan batasan-batasan mengenai media seperti tersebut di atas, maka dapat dikatakan
bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang menyangkut software dan hardware yang
dapat digunakan untuk meyampaikan isi materi ajar dari sumber belajar ke pembelajar (individu
atau kelompok), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat pembelajar
sedemikian rupa sehingga proses belajar (di dalam/di luar kelas) menjadi lebih efektif.

6 http://basukiperor.blogspot.co.id/2013/05/konsepkedudukanfungsi-dan-urgensi-media.html, diiakses hari Rabu 02 Mei


2017, jam 13.20.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat
merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya
proses belajar pada diri peserta didik.
Media memiliki empat fungsi yaitu: fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi
kompensatoris.
Manfaat media dalam proses belajar siswa, yaitu: (1) dapat menumbuhkan motivasi belajar
siswa karena pengajaran akan lebih menarik perhatian mereka; (2) makna bahan pengajaran akan
menjadi lebih jelas sehingga dapat dipahami siswa dan memungkinkan terjadinya penguasaan
serta pencapaian tujuan pengajaran; (3) metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-
mata didasarkan atas komunikasi verbal melalui kata-kata; dan (4) siswa lebih banyak melakukan
aktivitas selama kegiatan belajar, tidak hanya mendengarkan tetapi juga mengamati,
mendemonstrasikan, melakukan langsung, dan memerankan.
Adapun urgensi Media Pembelajaran itu yakni dalam tahun-tahun belakangan ini telah terjadi
pergeseran paradigma dalam pembelajaran ke arah paradigma konstruktivisme. Menurut
pandangan ini bahwa pengetahuan tidak begitu saja bisa ditransfer oleh guru ke pikiran siswa,
tetapi pengetahuan tersebut dikonstruksi di dalam pikiran siswa itu sendiri. Guru bukanlah satu-
satunya sumber belajar bagi siswa (teacher centered), tetapi yang lebih diharapkan adalah bahwa
pembelajaran berpusat pada siswa (student centered) dan dalam memberi pengetahuan terhadap
peserta didik sangatlah penting menggunakan media pembelajaran agar lebih mudah dipaham
apalagi di zaman modern ini yang mana media pembelajaran lebih canggih.
Demikianlah Makalah yang bisa penulis susun tentang pengertian, fungsi, manfaat, dan
urgensi Media Pembelajaran. Untuk itu mungkin masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, kritik dan saran bagi penulis sangat diharapkan dari semua pihak. Agar kedepannya
dapat lebih baik dan semoga bisa bermanfaat bagi kita semua.
Demikian terima kasih!
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar, Cetakan ke-15 2011, Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Sadiman, Arief S., Dkk., 2010, Media Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Arsyad, Azhar, Cetakan ke-16 2013, Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
http://basukiperor.blogspot.co.id/2013/05/konsepkedudukanfungsi-dan-urgensi-media.html
(Diakses pada 21 september 2015 12.20 wib)

Anda mungkin juga menyukai