Kehamilan dengan Demam Berdarah Dengue

Mohd Andalas, Febrina Yolanda Ashabul Anhar, Romi sattria

FK UNSYIAH /RSU dr. Zainoel Abidin Banda Aceh

PENDAHULUAN

Penyakit Demam Berdarah dengue adalah penyakit menular berbahaya

yang penyebabnya ialah virus yang menggangu pembuluh darah kapiler dan
pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan
dan dapat menimbulkan kematian. Demam berdarah dengue dalam kehamilan
dapat menyebabkan prematuritas, kematian janin dalam rahim dan gangguan
keseimbangan elektrolit pada ibu.

Kasus

Seorang wanita berusia 30 tahun hamil dengan keluhan demam

sudah 4 hari, mual dan muntah
Vital sign : Kesadaran compos mentis, tekanan darah 90/60 mmHg,
laju nadi 88 x/menit, pernapasan 20 x/menit, suhu tubuh 37,80 C.
Pemeriksaan fisik : Pada ekstremitas terlihat adanya peteckie pada
ektremitas bawah.
pemeriksaan obstetric : TFU teraba 2 jari dibawah umbilicus. Tidak
ditemukan adanya his dan denyut jantung janin 165 kali per menit.
Pemeriksaan genetalia dan anus: Vulva dan uretra tenang.
pemeriksaan spekulo : Portio licin, OUE tertutup, fluxus dan flour
tidak ada.
Lab darah : hb 12,0 mg/dl, hematokrit 36 %, eritrosit 4,9 x 10 6/mm3.
leukosit 3,8 x 103/mm3, trombosit 62 x 103/mm3, Serologis DHF : Ig G
(+) dan Ig M (+).
USG : Janin tunggal hidup intra uterim, biometri 19 minggu 2 hari
DJJ(+) TBJ: 279 gr

pembahasan
Pada kasus, pasien mengalami demam sudah 4 hari dan mengeluhkan mual muntah
Muncul demam akibat efek dari peradangan lalu mengakibatkan peningkatan
permeabilitas membran sehingga akan berpengaruh pada keseimbangan sirkulasi dan
dapat menyebabkan gangguan hemostasis.
Pada kasus, keadaan janin dalam keadaan baik
Demam berdarah dengue dalam kehamilan dapat menyebabkan prematuritas,
kematian janin dalam rahim dan gangguan keseimbangan elektrolit pada ibu
pasien ini dilakukan observasi di RSDUZA selama 3 hari. Dengan rawatan tirah
baring, diberikan cairan kristaloid dan medikamentosa yang bersifat simptomatis
 Cairan kristaloid pada keadaan demam dengue dilakukan untuk Pemeliharaan volume
cairan sirkulasi, dan terapi cairan merupakan tindakan yang paling penting dalam
kasus ini