ADE NOVITA
1407101030326
6
OAT tidak ada. Pasien mengkonsumsi salbutamol
RPO tablet
7
Pemeriksaan Fisik
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi: Simetris statis dan
dinamis.
Auskultasi : vesikuler (+/+), Rh(-/
+), Wh(-/-)
BJ I > BJ II,
Reguler,
Bising (-)
Kesimpulan : Bronkus
dan cabang-cabangnya
normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Bronkiektasis
Tatalaksana
IVFD NaCl 20 gtt/i
Inj ceftazidine1g/12 jam
Inj omeprazole 1g/12 jam
Nebule ventoline/8 jam
Nebule pulmicort/12 jam
Coditam 3x1 tab
Sucralfat syr 3xc1
Planning
Sputum jamur
Sputum BTA
Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad malam
Quo ad sanactionam : dubia ad malam
TINJAUAN
PUSTAKA
Anatomi bronkus
DEFINISI
Bronkiektasis adalah kondisi kerusakan pada saluran
napas yang mengakibatkan terjadinya perluasan.
Bronkiekstasis ditandai dengan dilatasi abnormal di
bronki dan kehancuran dinding bronkia. Kondisi ini
dapat muncul di seluruh cabang atau bisa terbatas
pada satu segmen atau lobus. Bronkiektasis biasanya
bilateral dan melibatkan segmen basilar di lobus
bawah.
Pada kebanyakan kasus, infeksi merupakan
penyebab tersering daripada inflamasi, kerusakan
dan remodelling jalan napas. Bronkiektasis biasanya
merupakan hasil dari infeksi yang melukai dinding
saluran napas atau mencegah pembersihan sekret
pada saluran napas
Pada bronkiektasis , saluran napas perlahan-lahan
kehilangan kemampuan untuk membersihkan sekret.
Ketika sekret tidak bisa dibersihkan , itu menciptakan
suatu lingkungan di mana bakteri bisa tumbuh.
Apabila hal ini terjadi secara berulang maka akan
menyebabkan penyakit infeksi paru yang serius
EPIDEMIOLOGI
Berdasarkan data asuransi di Amerika
Serikat sedikitnya terdapat 110.000 orang
yang diterapi dengan diagnonas
bronkiektasis.
Infeksi primer
Obstruksi bronkial
Aspirasi
Kistik fibrosis
Allergic bronchopulmonary aspergillosis
Defek anatomi kongenital
Patofisiologi Bronkiektasis
Kolonisasi Dilatasi
Kerusakan Kerusakan
mikroorganis cabang
epitel bronkus silia
me bronkus
Pengobatan konservatif
Operatif.
ANALISA
KASUS
MASALAH TEORI