Anda di halaman 1dari 55

STANDAR

ASUHAN KEBIDANAN

Oleh :
Siti Romlah, SKM, MKM

Subdit Bina Pelayanan Kebidanan


Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan & Keteknisian Medik
Ditjen Bina Upaya Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan
Bayi Baru Lahir di Indonesia
2012

Kementerian Kesehatan RI
Bekerja sama dengan
HOGSI-POGI, IBI, UI, WHO, UNFPA,
USAID, UNICEF
ASUHAN ANTENATAL RS * Puskesmas*

Melengkapi riwayat medis 33,86% 48,52%

Melengkapi pemeriksaan fisik 50,00% 59,38%


umum dan obstetrik
Melakukan konseling dan edukasi 24,17% 45,00%

Melakukan pemeriksaan 39,38% 19,69%


penunjang rutin

Melakukan pemeriksaan 49,00% 52,50%


Data kualitas ANC
penunjang bila ada indikasi
Memberikan suplemen dan 62,50% 73,13%
imunisasi
Melakukan konsultasi atau 57,50% 72,50%
rujukan
*) % mean A
Data kualitas INC
ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) RS* Puskesmas*
Melengkapi riwayat medis 68,6% 61,4%
Melengkapi pemeriksaan fisik umum dan 52,1% 57,3%
obstetrik
Menggunakan partograf 41,0% 68,3%
Menggunakan kardiotokografi (CTG) 19,0% 2,5%
Melakukan perawatan kala satu persalinan 73,8% 83,8%
Melihat tanda dan gejala kala dua 80,0% 85,0%
Menyiapkan pertolongan persalinan 60,6% 65,8%
Memastikan pembukaan lengkap 72,5% 77,5%
Memastikan kondisi janin baik 77,5% 75,0%
Mendokumentasikan hasil pemeriksaan 20,0% 42,5%
*) % mean A
Lanjutan Data kualitas INC
ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) RS* Puskesmas*
Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu 63,8% 79,4%
proses pimpinan meneran
Melakukan persiapan pertolongan kelahiran 67,5% 79,4%
bayi
Menolong kelahiran bayi 76,7% 85,4%
Melakukan penanganan bayi baru lahir 64,2% 74,6%
Melakukan resusitasi bayi baru lahir 55,3% 53,1%
Menolong persalinan kala tiga 81,4% 85,7%
Melakukan prosedur pasca persalinan 52,8% 69,2%
Membersihkan alat-alat dan melengkapi 53,3% 67,8%
partograf
Melakukan evaluasi terhadap ibu dan bayi 87,5% 95,0%
sebelum melakukan rawat gabung
*) % mean A
RS (n=20) Puskesmas
MENDORONG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
(n=40)
1 Tidak membatasi kekerapan dan lama menyusui 19 RS 37 PKM
dengan ASI (95%) (92,5%)
2 Tidak mempromosikan susu formula di ruang rawat 16 RS 37 PKM
gabung dan contoh susu formula tidak (80%) (92,5%)
didistribusikan kepada ibu dan petugas kesehatan
3 Tidak menggunakan susu formula, makanan 16 RS 33 PKM
tambahan mengandung glukosa dan air kecuali (80%) (82,5%)
karena alasan atau instruksi medis
4 14 RS 36 PKM (90%)
Tidak menggunakan dot bayi
(70%)
5
Data Kualitas PNC &
Memberikan ASI yang dipompa menggunakan 9 RS (45%) 25 PKM
Pemberian ASI
cangkir/sendok/selang nasogastrik bila bayi tidak (62,5%)
mampu menyusui atau jika ibu tidak bisa bersama
bayi sepanjang waktu dan mencatat tindakan yang
dilakukan dalam rekam medis

*) n A
KEBERSIHAN RS (n=20) Puskesmas
(n=40)

Tersedia dan sesuai dengan standar 11 RS (55%) 23 PKM (57,5%)


Tersedia namun tidak sesuai standar 9 RS (45%) 12 PKM (30%)
Tidak tersedia 0 4 PKM (10%)
KETERSEDIAAN TEMPAT
SAMPAH

Tersedia dan sesuai dengan standar


Kamar Bersalin
2 RS (10%) 3 PKM (7,5%)
Kebersihan
Tersedia namun dan16 Pencegahan
tidak sesuai standar RS (80%) 28 PKM (70%)
Tidak tersedia 2 RS (10%) Infeksi
9 PKM (22,5%)
Kamar Bersalin
Kebersihan dan Pencegahan Infeksi
KETERSEDIAAN FASILITAS RS (n=20) PKM (n=40)
CUCI TANGAN
Tersedia dan sesuai dengan standar 5 RS (25%) 5 PKM (12,5%)
Tersedia namun tidak sesuai standar 11 RS (55%) 22 PKM (55%)
Tidak tersedia 4 RS (20%) 13 PKM (32,5%)
KETERSEDIAAN TEMPAT TIDUR
OBSTETRI/BERSALIN
Tersedia dan sesuai dengan standar 5 RS (25%) 12 PKM (30%)
Tersedia namun tidak sesuai standar 14 RS (70%) 25 PKM (62,5%)
Tidak tersedia 1 RS (5%) 3 PKM (7,5%)
KETERSEDIAAN OTOKLAF
Tersedia dan sesuai dengan standar 16 RS (80%) 19 PKM (47,5%)
Tersedia namun tidak sesuai standar 3 RS (15%) 6 PKM (25%)
Tidak tersedia 1 RS (5%) 11 PKM (27,5%)
Puskesmas RS RS

Pengelolaan sampah dan pencegahan infeksi belum berjalan dengan baik


(Kalimantan Selatan)
Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat membahayakan masyarakat sekitar
(Maluku Utara)
Tempat tidur tanpa sprei di ruangan bersalin yang penuh lumut (RSUD)
(Sulawesi Tengah)
Air kotor di kamar mandi RSUD
(Sulawesi Tengah)
Jentik-jentik nyamuk di dalam wadah air di ruang USG sebuah RS
(Nusa Tenggara Timur)
Sarang tawon di bawah tempat tidur pasien di Puskesmas
(Nusa Tenggara Timur)
Ruang bersalin yang kurang nyaman dengan kondisi tempat tidur yang kurang baik
(Kalimantan Selatan)
Penggunaan partograf: apakah hanya sekedar ritual?
(SulawesiTengah)
Risiko kematian ibu & anak terjadi paling
banyak pada periode kelahiran
INDONESIA ADALAH SALAH SATU DARI 68 NEGARA
YANG MEMILIKI KEMATIAN IBU DAN NEONATAL YANG BURUK

LAHIR MATI
KEMATIAN BBL

KEMATIAN IBU
KEMATIAN ANAK

17
Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan

WHO
Pelayanan Bermutu / Profesional
Evidence Based Medicine (EBM)

Standar
KEBIJAKAN

PEDOMAN

MUTU TERUKUR
STANDAR STANDAR
PRIMA
PETUNJUK
KERJA

BIDAN PASIEN
?
JKT = PAPUA

PROFESI MASY.
SOCIAL CONTRACT
PROFESSIONALS - COMMUNITY

Self Credentialing privilege


Self licensing

Moral responsibility
High standard of competence

Market control
PROFESSIONALISM
Working condition
William M Sullivan, Medicine under threat: Professionalism and professional identity, CMAJ 2000:162(5): 673
JASA LAYANAN KESEHATAN RESMI
SEBAGAI PELAKU USAHA
Moral~
ETIKA Tuntunan

DISIPLIN Registrasi~

HUKUM
Tuntutan~
Pidana/Perdata

PENGADUN PASIEN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG TERKAIT
DENGAN PENERAPAN STANDAR ASUHAN KEBIDANAN

1. UU No 8 /1999 tentang Perlidungan Konsumen (UUPK)


2. UU No. 14 /2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
3. UU No. 36 / 2009 tentang Kesehatan
4. UU No. 25 /2009 tentang Pelayanan Publik
5. UU No. 44 /2009 tentang Rumah Sakit
6. PP No. 32 /1996 tentang Tenaga Kesehatan
7. Kepmenpan No. 1/2008 tentang Jabatan Fungsional Bidan
8. Permenkes No. 369/ 2007 tentang Standar Profesi Bidan
9. Permenkes No. 938/ 2007 tentang Standar Asuhan Kebidanan
10. Permenkes No. 1464/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan
Praktik Bidan
11. Kepmenkes No. 1796/2010 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan
UU Pelayanan Publik
Pasal 15 Penyelenggara berkewajiban:
a. menyusun dan menetapkan standar pelayanan;
b. menyusun, menetapkan, dan mempublikasikan maklumat
pelayanan;
c. menernpatkan pelaksana yang kompeten;
d. menyediakan sarana, prasarana, dan/atau fasilitas pelayanan
publik yang mendukung terciptanya iklim pelayanan yang
memadai;
e. memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan asas
penyelenggaraan pelayanan publik;
f. melaksanakan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan;
g. berpartisipasi aktif dan mematuhi peraturan perundang-
undangan yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan
publik;
Lanjutan ..
h. memberikan pertanggungjawaban terhadap pelayanan yang
diselenggarakan;
i. membantu masyarakat dalam memahami hak dan tanggung
jawabnya;
j. bertanggung jawab dalarn pengelolaan organisasi penyelenggara
pelayanan publik;
k. memberikan pertanggungjawaban sesuai dengan hukum yang
berlaku apabila mengundurkan diri atau melepaskan tanggung
jawab atas posisi atau jabatan; dan
l. memenuhi panggilan atau mewakili organisasi untuk hadir atau
melaksanakan perintah suatu tindakan hukum atas permintaan
pejabat yang berwenang dari lembaga negara atau instansi
pemerintah yang berhak, berwenang, dan sah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
STANDAR ASUHAN KEBIDANAN
KEPMENKES NO : 938/MENKES/SK/VIII/2007

Acuan dalam proses pengambilan keputusan dan


tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan
wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan
ilmu dan kiat kebidanan, mulai dari pengkajian,
perumusan diagnosa dan atau masalah kebidanan,
perencanaan, implementasi, evaluasi dan pencatatan
asuhan kebidanan.
TUJUAN

1. Acuan dan landasan dalam melaksanakan


tindakan/kegiatan dalam lingkup tanggung jawab bidan.
2. Mendukung terlaksananya Asuhan Kebidanan
berkualitas
3. Parameter tingkat kualitas dan keberhasilan asuhan
yang diberikan bidan
4. Perlindungan hukum bagi Bidan dan Klien/Pasien
RUANG LINGKUP

1. Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil


2. Asuhan Kebidanan pada ibu bersalin
3. Asuhan Kebidanan pada ibu nifas dan masa antara
4. Asuhan pada bayi
5. Asuhan pada anak balita sehat
6. Asuhan pada masa reproduksi
STANDAR I : PENGKAJIAN
Pernyataan Standar
Bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat, relevan
dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi
klien

Kriteria Pengkajian :
1. Data tepat, akurat dan lengkap
2. Terdiri dari Data Subjektif ( hasil Anamnesa; biodata, keluhan
utama, riwayat obstetri, riwayat kesehatan dan latar belakang
sosial budaya)
3. Data Objektif (hasil Pemeriksaan fisik, psikologis dan
pemeriksaan penunjang
STANDAR II

PERUMUSAN DIAGNOSA DAN ATAU MASALAH KEBIDANAN

Pernyataan standar
Bidan menganalisa data yang diperoleh pada pengkajian,
menginterpretasikannya secara akurat dan logis untuk menegakan
diagnosa dan masalah kebidanan yang tepat

Kriteria Perumusan Diagnosa & masalah kebidanan :


1. Diagnosa sesuai dengan nomenklatur Kebidanan
2. Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi klien
3. Dapat diselesaikan dengan Asuhan Kebidanan , baik secara
mandiri, kolaborasi, dan rujukan.
STANDAR III : PERENCANAAN

Pernyataan Standar
Bidan merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan diagnosa dan masalah yang
ditegakkan.

Kriteria Perencanaan
1. Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah dan kondisi klien;
tindakan segera, tindakan antisipasi, dan asuhan secara komprehensif
2. Melibatkan klien/pasien dan atau keluarga.
3. Mempertimbangkan kondisi psikologi dan sosial budaya klien/keluarga
4. Memilih tindakan yang aman sesuai kondisi dan kebutuhan klien
berdasarkan evidence based dan memastikan bahwa asuhan yang diberikan
bermanfaat untuk klien.
5. Mempertimbangkan kebijakan dan peraturan yang berlaku, sumberdaya
serta fasilitas yang ada.
STANDAR IV : IMPLEMENTASI

Pernyataan standar
Bidan melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara
komprehensif, efektif, efisien dan aman berdasarkan
evidence based kepada klien/pasien dalam bentuk
upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang
dilaksanakan secara mandiri, kolaborasi dan rujukan.
STANDAR IV : IMPLEMENTASI
Kriteria:
1. Memperhatikan keunikan klien sebagai makhluk bio-psiko-sosial-spiritual-
kultural
2. Setiap tindakan asuhan harus mendapatkan persetujuan dari klien dan atau
keluarganya (informed consent)
3. Melaksanakan tindakan asuhan berdasarkan evidence based
4. Melibatkan klien/pasien dalam setiap tindakan
5. Menjaga privacy klien/ pasien
6. Melaksanakan prinsip pencegahan infeksi
7. Mengikuti perkembangan kondisi klien secara berkesinambungan
8. Menggunakan sumber daya, sarana dan fasilitas yang ada dan sesuai
9. Melakukan tindakan sesuai standar
10. Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan
STANDAR V : EVALUASI
Pernyataan standar
Bidan melakukan evaluasi secara sistematis dan berkesinambungan untuk
melihat efektifitas dari asuhan yang sudah diberikan, sesuai dengan
perubahan perkembangan kondisi klien.

Kriteria Evaluasi:
1. Penilaian dilakukan segera setelah selesai melaksanakan asuhan sesuai
kondisi klien
2. Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan pada klien dan
/keluarga
3. Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar
4. Hasil evaluasi ditindak lanjuti sesuai dengan kondisi klien/pasien
STANDAR VI :
PENCATATAN ASUHAN KEBIDANAN

Pernyataan standar
Bidan melakukan pencatatan secara lengkap, akurat,
singkat dan jelas mengenai keadaan/kejadian yang
ditemukan dan dilakukan dalam memberikan asuhan
kebidanan.
STANDAR VI :
PENCATATAN ASUHAN KEBIDANAN

Kriteria Pencatatan Asuhan Kebidanan


1. Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan pada
formulir yang tersedia (Rekam medis/KMS/Status pasien/buku
KIA)
2. Ditulis dalam bentuk catatan perkembangan SOAP
3. S adalah data subjektif, mencatat hasil anamnesa
4. O adalah data objektif, mencatat hasil pemeriksaan
5. A adalah hasil analisa, mencatat diagnosa dan masalah
kebidanan
6. P adalah penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan
penatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti tindakan
antisipatif, tindakan segera, tindakan secara komprehensif ;
penyuluhan, dukungan, kolaborasi, evaluasi/ follow up dan
rujukan.
Karakteristik
VARNEY Standar Asuhan DOKUMENTASI
Kebidanan
Pengkajian Pengkajian S : Subyektif data
O : Obyektif data
Perumusan Diagnosa dan Diagnosa A : Analisa
Masalah Diagnosa/masalah
Rumusan tindakan Perencanaan P : Penatalaksanaan
antisipasi
Tindakan segera

Perencanaan
Komprehensif
Intervensi Implementasi

Evaluasi Evaluasi

Pencatatan Asuhan
Kebidanan
Contoh Dokumentasi Asuhan
Kebidanan Pada Pelayanan INC

Identitas
RM : 1298918
Reg. 211.03.160036
Nama : Ny. S
Umur : 38 th
Agama : Islam
Nama suami : Tn. E
Alamat : Jl. Gading Raya RT 004/12
Cipinang
Tgl 03 Juli 2011 jam 10.00

S : Ibu dirujuk PKM dengan G7P6 ketuban pecah 4 jam yll. HPHT : lupa. Keluar
air- air warna putih keruh, bau amis, lendir darah ada, mules mules sering,
gerak janin aktif. ANC tidak teratur di PKM.

Riw. Obs :
1. 20 th, , spt, BB 3500 gr, bidan
2. 18 th, , spt, BB 3200 gr, bidan
3. 15 th, , spt, BB 3000 gr, bidan
4. 12 th, , spt, BB lupa, bidan
5. 7 th, , spt, BB 3000 gr, PKM
6. 3 Th, , spt, BB 3200 gr, PKM
7. Hamil ini

Riw. Penyakit terdahulu :


Tidak pernah sakit DM, Asma, Jantung, Hipertensi, dan tidak ada riwayat
alergi obat
O: K/u : Baik TD : 130/90 mmhg, N : 92 x/mnt
S : 36,8 C, P : 22 x/mnt, Conjungtiva merah
Mamae tdk ada benjolan, puting susu menonjol dan sdh
ada sedikit pengeluaran colostrum.
TFU 35 cm, puki, preskep, 3/5 bag, TBJ 3565 gram,
DJJ 138 x/mnt. His 2x10x 30 sedang.
VT : Portio : tipis, aksial, : 4cm, selaput ket robek,
air putih keruh, Kep H II, uuk kidep
USG : Janin tunggal hidup, intra uterin, presentasi
kepala, usia gestasi 39 mgg, TBJ 3500 gram
A : G7 P6 A0 39 mgg PK I aktif, KP 4 jam
Janin tunggal, hidup, intra uterin

P :
Jam . Menginformasikan hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan diberikan, ibu
memahami
Memfasilitasi konseling KB, ibu memutuskan mjd akseptor IUD
Memfasilitasi informed consent, ibu menyetujui tindakan pemasangan Copper
T post plasenta (Paraf)
Jam . Memfasilitasi persiapan alat dan pasien, ibu dalam keadaan nyaman
Melakukan observasi tanda bahaya, kemajuan persalinan dan kesejahteraan janin,
hasil terlampir (Paraf)
Jam . Mendampingi dokter visit, advise Infus RL, Ceftriaxone 1 x 2 gr (Paraf)
Jam . Memasang infus RL 20 tpm
Melakukan skin test Ceftriaxone, reaksi (-)
Menyuntik Ceftriaxone 2 gr IV, tidak ada alergi (Paraf)
Jam . Memfasilitasi pemenuhan nutrisi, ibu menghabiskan porsi (Paraf)
Jam .. Memfasilitasi persalinan dengan pendampingan, ibu didampingi suami (Paraf)
Jam 11.15 WIB

S : Ibu ingin meneran

O : K/u : Baik, TD : 130/90 mmhg, N : 96 x/mnt, S : 36,8 C, P: 24 x/mnt


DJJ 138 x/mnt, His 4x10x45 kuat,VT : : lengkap, Ket (-), Kep H IV, UUK
Kidep

A : G7 P6 P0 39 mgg PK II, KP 5 jam


Janin tunggal, hidup, intra uterin

P :
Jam . Menginformasikan hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan diberikan, ibu
memahami
Mengajarkan ibu cara meneran & teknik relaksasi, ibu dapat melakukan
dengan baik (Paraf)
Jam . Kolaborasi dengan dokter dalam pertolongan persalinan,
Jam 11.20 Bayi lhr spontan, menangis kuat
Memfasilitasi IMD, berhasil pada menit ke 45 (Paraf)
Jam 11.20

S : Mules (+)
O : K/U Baik, TFU 2 jari atas pst, kontraksi baik, Palpasi : Tidak terdapat janin kedua

A : P7 A0 Kala III
P :
Jam Menginformasikan hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan diberikan, ibu memahami
Menyuntikan Syntocinon 10 IU IM, tidak ada alergi (Paraf)
Jam Melakukan PTT
J 11.30 WIB Placenta lhr spt, lengkap, berat 500 gr
Melakukan masase, kontraksi uterus baik (Paraf)
Jam Mengajarkan ibu masase, ibu dapat melakukan dengan baik (Paraf)
Jam 11.30 WIB

S : Ibu ingin menjadi akseptor IUD, sudah konseling dan menandatangani informed consent
O : K/u : Baik, TD : 100/70 mmhg, N : 88 x/mnt, S : 36,5 C, P 20 x/mnt
TFU 2 JBP, Kontraksi uterus baik, Perdarahan 150 cc, Lochea rubra, Perineum Utuh,
Terpasang infus RL

A : P7 A0 Kala IV Calon Akseptor IUD

P :
Jam Menginformasikan hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan diberikan, ibu memahami
Memfasilitasi persiapan alat pemasangan IUD, alat tersedia (Paraf)
Jam .Kolaborasi dengan dokter untuk pemasangan IUD
Jam Copper T terpasang, tidak ada perdarahan, advis Syntocinon 20 IU per drip (Paraf)

Jam .Memasukkan Syntocinon 20 IU dalam infus RL20 tpm


Melakukan observasi tanda bahaya nifas, hasil terlampir
Memfasilitasi pemenuhan nutrisi, ibu menghabiskan porsi (Paraf)
APLIKASI PMK DALAM PENERAPAN
STANDAR ASUHAN KEBIDANAN
INPUT ; PROSES ; E
- Kebijakan : OUTPUT;
K F
SDM - Self OUTCOME
O Standar Asuhan - Standarisasi I
Assesment dan Peningkatan
M Kebidanan Pembuatan Asuhan S Kualitas
- Sarana/ Komitmen Kebidanan Pelayanan
I I
prasarana - Peningkatan - Meningkatnya Kebidanan
T - Uraian Tugas E
Kemampuan Kinerja Bidan
M - Indikator Kinerja Teknis Bidan - Meningkatnya N
- SPO - Penerapan Kepuasan &
E
- Dana Standar Asuhan Pelanggan
N E
- Sistem Kebidanan - Meningkatnya AKI & AKB
Reward dan motivasi kerja F
- Bimtek / RDK Menurun
pengembangan E Kesejahteraan
karir Ibu & Bayi
K
Monitoring dan evaluasi meningkat
T
I
F
Kebijakan
& dukungan
Pimpinan Institusi

12
1 URAIAN TUGAS
UPAYA PERBAIKAN SOP (jelas, sesuai peran)
11
In-service training
Magang 2
Pendampingan/
Pendampingan
dibimbing
Peer Group, dll
Pelayanan
9 8 DRK Kebidanan
Pengadaan alat/ Kompetensi baik
sarana 5 7
Kurang 3
Dll
INDIKATOR
Output/ KINERJA
10 Kurang
hasil KLINIK
Peralatan/ 6 4
sarana tak
lengkap
Pelayanan Kebidanan berdasarkan Standar diberikan oleh tenaga bidan yang
kompeten, berorientasi kepentingan klien dan berdasarkan etika
KESIMPULAN

Standar ini dapat digunakan sebagai parameter dalam


melakukan penilaian tingkat kualitas dan keberhasilan
asuhan yang diberikan bidan.

Untuk keberhasilan penerapan Stndar Asuhan


Kebidanan ini, diperlukan adanya dukungan
kebijakan dari berbagai pihak dan Komitmen bidan
di pelayanan.
Siti Romlah,
Romlah, SKM, MKM

Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 No. 4 9. Jakarta 12950


Gedung B Lantai 4, Ruang 410.
Hp : 081514690887, 081288365410
* E mail: sraamy_oke@yahoo.com
sraamy.oke@gmail.com

55

Anda mungkin juga menyukai