Anggota Kelompok : 1. Aisah Pratiwi Astutik H24150003 2. Prisilia Adinda Maretna H24150009 3. Galuh Aimi H24150045 4. Sri Nur Elita Ermis H24150084 5. Fita Wahyuningsih H24150090
SEJARAH PAGOEJOEBAN PASOENDAN
Pengalaman pahit sebagai bangsa terjajah, mendorong munculnya kesadaran dan harga diri yang kemudian melahirkan gejolak perjuangan untuk merebut kemerdekaan. Gejolak tersebut pada awalnya bersifat kedaerahan yang ditandai dengan berdirinya Budi Utomo (20 Mei 1908). Paguyuban Pasundan didirikan atas inisiatif para siswa STOVIA asal sunda yang bertujuan menyejahterakan masyarakat Indonesia, khususnya yang berada di Jawa Barat sehingga pengurus dan anggotanya pun kebanyakan orang Sunda. Pada awal berdirinya, Paguyuban Pasundan dipimpin oleh Mas Dayat. Tidak lama kemudian, kepemimpinan diserahkan kepada Daeng Kanduruan Ardiwinata sebagai Ketua dan R. Iskandar Brata sebagai Sekretaris I. Sesuai dengan tujuannya, Paguyuban Pasundan mendirikan Sekolah yaitu HIS (Hollandsch-Inlandsche School) Pasundan di Tasikmalaya tahun 1922. Setelah sekolah Pasundan bermunculan di Jawa Barat, Kongres Paguyuban Pasundan tahun 1931 di Bogor memutuskan untuk mendirikan Bale Pamulangan untuk mengelola sekolah-sekolah. Pengembangan Badan Pengelola Pendidikan selanjutnya : 1. Tahun 1949 (setelah berubahnya Paguyuban Pasundan menjadi PARKI dan kembali ke Paguyuban Pasundan) didirikan Bale Pendidikan dan Pengajaran Pasundan (BPP). 2. Tahun 1960 untuk Perguruan Tinggi didirikan Yayasan Universitas Pasundan, tahun 1964 didirikan STH Pasundan, STIE Pasundan pada tahun 1971 dan STKIP Pasundan tahun 1980-an. 3. Tahun 1974 melalui Kongres di Bogor didirikan Yayasan Pendidikan Pasundan (YPP). 4. Tahun 1985 Bale Pendidikan dan Pengajaran Pasundan terbagi menjadi dua, yakni Yayasan Pendidikan Dasar dan Menengah Pasundan (YPDMP) serta Yayasan Pendidikan Tinggi (YPTP). 5. Tahun 2005 melalui kongres ke-30 di Cianjur, Badan Pengelola Pendidikan Pasundan diubah menjadi Bale Atikan Pasundan Paguyuban Pasundan (dasar hukumnya tetap yayasan). 6. Tahun 2007 Bale Atikan Pasundan dikembalikan menjadi YPDMP dan YPTP (mengingat ada perkembangan wacana baru tentang badan hukum pendidikan dan perubahan UU YYSN No : L6 tahun 2001 jo UU No 28 tahun 2004). 7. Yayasan Pendidikan Dasar dan Menengah Pasundan (YPDM) merupakan Badan Penyelengara Pendidikan Paguyuban Pasundan yang bertugas mengelola Pendidikan Tingkat Dasar dan Menengah. 8. Yayasan Pendidikan Dasar dan Menengah Pasundan berkewajiban memberikan arah kebijakan, visi, misi, target dan program untuk dijadikan pedoman pengelolaan unit garapan (kepala sekolah). Berikutnya Paguyuban Pasundan mendirikan Bale Ekonomi yang mengelola bank-bank dan koperasi Centrale Advies Bureau untuk membantu rakyat dalam bidang hukum; Reclasseerings Vereeniging untuk mengurus dan memperbaiki nasib orang yang dibebaskan dari penjara serta Raksaperlaya yang merupakan badan amal kematian. Mulai tahun 1919, Paguyuban Pasundan ikut ambil bagian dalam gelanggang politik. Langkah ini disetujui oleh pemerintah jajahan. Kiprah Paguyuban Pasundan dalam bidang politik semakin meningkat ketika tahun 1931 sampai dengan 1942, Ketua Paguyuban Pasundan, R. Otto Iskandar Dinata menjadi anggota Volksraad. Saat berkiprah di Volksraad, R. Otto Iskandar Dinata dengan tegas selalu mengungkapkan cita-cita bangsa Indonesia untuk merdeka. Selain R. Otto Iskandar Dinata, banyak pula pengurus dan anggota Dewan Kota di daerah Jawa Barat. Di bidang pers, Paguyuban Pasundan menerbitkan Papaes Nonoman tahun 1914-1926, Pasoendan tahun 1915, Sora Pasoendan tahun 1920, Sipatahoenan terbit mulai 20 April 1923 Somah Moerba tahun 1926, Lalayang Domas tahun 1927, dan Sepakat (berbahasa melayu) tahun 1941. Pada zaman pendudukan Jepang, sama halnya dengan organisasi perjuangan lainnya, Paguyuban Pasundan dibekukan. Walaupun demikian, secara orang perorangan anggotanya tetap aktif. Tahun 1949 Paguyuban Pasundan berganti nama menjadi Partai Kebangsaaan Indonesia (PARKI). Tujuannya untuk lebih memperkokoh perjuangan dalam rangka mempertahankan kemerdekaan. Partai Kebangsaan Indonesia ikut aktif dalam membubarkan Negara Pasundan melalui referendum dan kembali lagi menjadi Paguyuban Pasundan sampai sekarang. Paguyuban Pasundan Sekarang Visi : Terwujudnya masyarakat Sunda yang memiliki jati diri dan kemampuan mengembangkan diri dalam kerangka nasional dan global. Misi : (1) Menciptakan tatanan kehidupan yang didasari oleh nilai-nilai keisaman, (2) Mengembangkan budaya Sunda yang kuat dan dapat memberikan kontribusi berarti bagi pembentukan budaya nasional.