Laporan Praktikum Gizi Ikani Ke-6
Laporan Praktikum Gizi Ikani Ke-6
JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2016
Abstrak
Kata Kunci : Metode, Tepung cangkang kerang hijau (Perna viridis), Ternak
PENDAHULUAN
Produk olahan perikanan merupakan salah satu bentuk
pengawetan dan merupakan upaya peningkatan nilai ekonomi
dari produk tersebut. Komoditas perikanan mempunyai
kecenderungan meningkat di pasaran dunia ditengah
merosotnya perdagangan komoditas pertanian dan bahan
pangan lainnya. Pemerintah terus berupaya untuk merangsang
pertumbuhan industri perikanan agar dapat meningkatkan
produksinya untuk ekspor, sekaligus akan bermanfaat untuk
meningkatkan hasil devisa negara dan sebagai saluran
pemasaran baru bagi produksi rakyat ke luar negeri. Dengan
pengembangan perikanan akan mendorong para investor baik
dalam negeri maupun luar negeri untuk menginvestasikan
modalnya disektor perikanan (Wahyudi dalam Khairul, 2003).
Prinsip pengolahan komoditas perikanan pada dasarnya
bertujuan melindungi produk dari pembusukan dan kerusakan.
Selain itu juga untuk memperpanjang daya awet dan
mendiversifikasikan produk olahan hasil perikanan. Tepung
cangkang kerang hijau (Perna viridis) merupakan olahan cangkang kerang hijau
yang dihaluskan melalui proses giling. Kandungan kalsium pada tepung cangkang
kerang sangatlah tinggi sehingga sangat cocok untuk salah satu campuran pakan
ternak untuk membentuk dan menguatkan pertumbuhan tulang pada hewan
ternak, sebagai bahan pembantu pengolahan makanan pada tembolok dan bahan
penguat telur ada hewan unggas, untuk menghasilkan kualitas telur yang
maksimal karena salah satu unsur yang dibutuhkan hewan ternak adalah kalsium.
Kandungan yang terdapat dalam tepung cangkang kerang bukan hanya kalsium
tetapi vitamin, protein dan mineral-mineral lain yang dibutuhkan oleh hewan
ternak. Oleh karena itu tepung cangkang kerang hijau sangat baik digunakamn
untuk campuran dan tambahan pakan ternak, mengalahkan bahan-bahan kalsium
lainnya seperti tepung batu,dll. Disamping itu harga tepung cangkang kerang
relatif lebih murah dan banyak ditemukan ditiap daerah. Untuk menghasilkan
hasil yang maksimal, kebutuhan kalsium atau tepung cangkang kerang yang
digunakan hendaknya > 5 % campuran pada pakan ternak per Kg nya. Selain
untuk pakan ternak, tepung kerang hijau ini dapat digunakan untuk bahan baku
makanan olahan perikanan, dengan penambahan tepung kerang hijau sebagai
sumber nilai gizi pada makanan tersebut.
Adapun tujuan dari praktikum Gizi Ikani ini, yaitu untuk mengetahui
metode pembuatan tepung cangkang kerang hijau (Perna viridis) yang terbaik.
TINJAUAN PUSTAKA
Kerang hijau (Perna viridis) adalah salah satu sumber daya
hayati yang memiliki nilai ekonomis tinggi di Indonesia. Hal ini
disebabkan karena kerang hijau mudah dan relatif cepat dalam
pembudidayaannya. Kerang hijau dapat berkembang pesat di
daerah yang memiliki masukan bahan organik yang
tinggi (Djamali, 1984). Kerang hijau (Perna viridis) memiliki kandungan
gizi yang tinggi untuk dikonsumsi yaitu terdiri dari 49,8% air, 21,9% protein,
14,5% lemak, 18,5% karbohidrat dan 4,3% abu sehingga menjadikan kerang hijau
sebanding dengan daging sapi, telur maupun daging ayam karena 100 gram
daging kerang hijau ini mengandung 100 kalori (Affandi, 2002).
Fungsi dari tepung kulit kerang adalah menguraikan secara mekanik
makanan ternak di dalam tembolok. Saat ini, peranan tepung tulang dan tepung
kulit kerang mulai berkurang dengan banyaknya vitamin mineral pabrikan yang
harganya lebih murah per gram ransumnya. Sebagai salah satu bahan
pencampuran di dalam ransum, tepung kulit kerang mengandung Calcium (Ca)
dan Phospor (P) yang cukup tinggi. tepung kulit kerang ini diperoleh dengan cara
menggiling kulit kerang dari mulai ukuran yang besar hingga kecil. Pemakaian
ideal dari tepung kulit kerang dalam ransum adalah 1% - 2% dari total ransum.
Seperti halnya tepung tulang, maka tepung kulit kerang sangat potensial dalam
produksi dan pertumbuhan ternak.
METODOLOGI
Praktikum tentang pembuatan tepung cangkang kerang hijau
(Perna viridis) dilakukan di Laboratorium TPHP Jurusan Perikanan,
Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Pada
tanggal 15 April 2016 pukul 13.00-15.00 WIB.
Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu cobek
dan ulekan, masker, piring, saringan, plastik, timbangan elektrik,
sendok, blender, baskom, oven, loyang, sodet, wajan, kompor
gas, tabung gas, label dan serbet. Sedangkan untuk bahan
menggunakan cangkang kulit kerang hijau (Perna viridis) yang
telah dicuci bersih dengan menggunakan air mengalir sebanyak
247 gram.
Pada prosedur kerja dalam pembuatan tepung cangkang
kulit kerang hijau (Perna viridis) tersebut yaitu, siapkan alat dan bahan yang
akan digunakan, bahan baku ditimbang dan dicuci bersih dengan menggunakan air
mengalir. Dalam pembuatan tepung cangkang kulit kerang hijau tersebut
dilakukan dengan dua metode sesuai dengan perlakuan kelompok yang sudah
ditentukan yaitu, pada kelompok 1-3 dilakukan pelunakan cangkang dengan
perebusan selama 15 menit, sedangkan kelompok 4 - 6 dilakukan pelunakan
cangkan dengan pengovenan selama 15 menit dengan suhu 100oC. setelah
cangkang dilunakan, timbang berat cangkang dan dilakukan penumbukan
cangkang sampai halus, jika sudah halus cangkang diblender agar tepung
mendapatkan tekstur yang maksimal. Setelah halus, sangrai tepung selama 20
menit dengan api kecil, dinginkan tepung dan lakukan pengemasan disertakan
penempelan label, timbang akhir tepung agar mendapatkan nilai rendemen yang
tepat dan tepung siap untuk diuji organoleptik pada parameter aroma, warna dan
tekstur sesuai dengan tingkat kesukaan panelis pada skala hedonik yang telah
disiapkan.
Pencucian cangkang
Penimbangan cangkang
Penghalusan (ulekan)
Penyangraian
Penimbangan tepung
Pengemasan
Uji Organoleptik
KESIMPULAN
Berdasarkan data yang telah diperoleh maka dapat ditarik
kesimpulan, bahwa metode pembuatan tepung cangkang kerang hijau (Perna
viridis) dapat dilakukan dengan menggunakan dua metode pelunakan cangkang,
yaitu dengan perebusan dan pengovenan. Namun perlakuan yang tebaik
berdasarkan data tingkat kesukaan panelis, metode perebusan merupakan metode
yang terbaik untuk pelunakan cangkang kerang hijau tersebut dan dapat
mempengaruhi parameter tekstur untuk hasil dari tepung cangkang kerang hijau
tersebut.
Praktikum yang dilakukan sudah sangat baik dan sesuai
dengan prosedur yang ditentukan, pemberian alat dan bahan
juga sudah lebih baik sehingga tidak berebut baik untuk
penggunaan alat dan penimbangan bahan. Semoga kedepannya
dapat lebih tertib dan lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Muchtadi, T.R. 1989. Penyimpanan dan Pengemasan Kerupuk Ikan. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Bogor:
Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor.
Yusuf, N. 2011. Karakterisasi Gizi Dan Pendugaan Umur Simpan Savory Chips
Ikan Nike (Awaous melanocephalus) (Tesis). Bogor: Sekolah Pasca Sarjana,
Institut Pertanian Bogor.
LAMPIRAN
ANOVA
Aroma
tepung_cangkang_kerang N 1
Perebusan 3 27 2,2963
Perebusan 1 27 2,3704
Pengovenan 1 27 2,6667
Pengovenan 2 27 2,7037
Pengovenan 3 27 2,7037
Perebusan 2 27 2,7407
Sig. ,070
Tekstur
tepung_cangkang_kerang N 1 2
Perebusan 1 27 2,4815
Pengovenan 2 27 2,5556
Perebusan 3 27 2,6296
Pengovenan 1 27 2,8889 2,8889
Pengovenan 3 27 3,1111
Perebusan 2 27 3,2963
Sig. ,074 ,064
Warna
tepung_cangkang_kerang N 1
Perebusan 3 27 2,5556
Pengovenan 2 27 2,6296
Pengovenan 1 27 2,7037
Perebusan 1 27 2,7407
Perebusan 2 27 2,8519
Pengovenan 3 27 2,9259
Sig. ,097
Berat Akhir
Rendemen= x 100
Berat Awal
134
x 100
247
0,5425 x 100
54,25