Laporan Uji Organoleptik Pindang Ikan
Laporan Uji Organoleptik Pindang Ikan
JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2014
ABSTRAK
Ikan pindang yang baik harus memenuhi kriteria tertentu. Cara paling mudah untuk
menilai mutu ikan pindang adalah dengan menilai mutu sensorisnya. Memang ada cara
pengujian lain yang lebih obyektif, yaitu pengujian kimiawi dan mikrobiologis, tetapi diperlukan
teknik, peralatan, dan tenaga khusus sehingga tidak mudah dan tidak murah dilakukan. Lagipula,
kedua cara pengujian ini dimaksudkan untuk melengkapi mutu sensoris. Minimal empat cara
parameter sensoris yang perlu dinilai, yaitu rupa dan warna, bau, rasa, dan tekstur (Wibowo
1996).
METODOLOGI
Praktikum Rekayasa Proses kali ini yang berjudul Uji Organoleptik Pindang Ikan
Kembung dilaksanakan pada hari rabu, tanggal 19 November 2014 pukul 10.00 sampai dengan
12.00 WIB di laboratorium TPHP (Teknologi Pengolahan Hasil Perairan) Fakultas Pertanian
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Alat-alat yang digunakan diantaranya yaitu Pisau, kompor, wajan, nampan, timbangan
elektrik, baskom, mangkok, talenan.Sedangkan bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini,
yaitu 2 kembung, garam,air,daun pisang.
Prosedur kerja dalam Prosedur kerja dalam Prosedur kerja dalam pengujian organoleptik
ikan pindang adalah persiapan alat dan bahan serta dilakukan penggorengan ikan dan persiapan
bagi panelis penguji yang terdiri dari 20 orang. Lakukan pengamatan meliputi
rasa,bau,kenampakan dan tekstur.
Diagram alir
Analisis data uji organoleptik berdasarkan grafik hasil uji organoleptik ikan asin
mengenai uji kenampakan dari masing-masing kelompok bahwa kenampakan terbaik terdapat
pada konsentrasi perlakuan penambahan konsentrasi garam dengan jumlah 2,50 % kemudian 5
% dan yang terendah yaitu 7,5 %. Penggorengan merupakan proses thermal-kimia yang
menghasilkan karakteristik makanan goreng dengan warna coklat keemasan, tekstur krispi
penampakan dan flavor yang diinginkan. Selama penggorengan terjadi hidrolisa, oksidasi
dandekomposisi minyak yang dipengaruhi oleh bahan pangan dan kondisi penggorengan
(Chatzilazarou, et al, 2006). Sehingga kenampakan di pengaruhi oleh reaksi pada proses
penggorengan dan adanya kandungan garam yang mengikat kadar air dalam bahan.
Pengamatan mengenai aroma dilihat dari grafik, aroma yang memiliki tingkat rank
tertinggi pada perlakuan konsentrasi garam 10 %, 2,50 %, 10 % kemudian 0 %, 12,5%, 5%,.
Jika diolah data menggunaklan tabel anova bahwa dapat disimpulkan pemberian konsentrasi
penambahan konsnetrasi lartan garam dengan konsentrasi yang berbeda-beda berpengaruh
terhadap aroma dari ikan pindang tersebut.
Pengamatan hasil uji organoleptik dari segi tekstur menggunakan indra peraba yang
berkaitan dengan struktur, tekstur dan konsistensi. Struktur merupakan sifat dari komponen
penyusun, tekstur merupakan sensasi tekanan yang dapat diamati dengan mulut atau perabaan
dengan jari, dan konsistensi merupakan tebal, tipis dan halus. Hasil yang didaptkan dari uji
tekstur ikan kembung, tekstur dengan tingkat terbaik terdapat pada perlakuan penambahan
konsetrasi penambahan larutan garam 5 % dan yang terendah yaitu perlakuan penambahan
konsentrai larutan garam 7 %. Kemudian data yang ada diolah kembali menggunakan SPSS dan
didapatkan bahwa penambahan konsentrasi garam yang berbeda-beda berpengaruh terhadap
aroma yang dihasilkan ikan pindang.
Pengujian terhadap rasa ikan pindang kembung dari grafik diperoleh data bahwa rasa
terbaik terdapat pada penambahan konsentrasi penambahan larutan garam 2,50 % dan yang
terakhir adalah 12,50 %. Hal ini jika data diolah lebih lanjut bahwa didapat kesimpulan
penambahan konsentrasi garam yang ditambahkan dalam pembuat pindang ikan kembung
berpengaruh terhadap rasa ikan pindang tersebut. Jika data yang diperoleh dari pengamatan
mengenai kenampakan ,tekstur, rasa dan aroma berpengaruh maka dilakukan pengujian duncan
untuk mengetahui rank pengaruh hasil yang didapatkan. Nilai mean rank yang paling tinggi dari
uji duncan yaitu perlakuan konsentrasi larutan garam yang paling baik yaitu dengan konsentrasi
sebanyak 250 %.