Anda di halaman 1dari 8

Praktikum Ke 10 Mata Kuliah :

Mikrobiologi Perairan
Hari, Tanggal : Rabu, 03 Juni 2015

SELEKSI PROBIOTIK AMILOLITIK, LIPOLITIK DAN


PROTEOLITIK PADA USUS IKAN MAS (Cyprinus
carpio)

Riska Ayu Nuryahya


4443130741
Perikanan 4 A
4

JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2015

ABSTRAK
Ikan mas (Cyprinus carpio) adalah salah satu jenis ikan
budidaya air tawar yang paling banyak dibudidayakan dan
bernilai ekonomis tinggi. Dalam pembudidayaan tentu saja
memiliki kendala pada ikan tersebut contohnya adalah penyakit.
Penyakit yang menyerang ikan mas antara lain disebabkan oleh
virus, bakteri, jamur dan protozoa. Penggunaan bakteri probiotik
sebagai agen biokontrol pada perikanan menawarkan alternatif
pemecahan untuk menanggulangi permasalahan tersebut. Dasar
pendekatan ini adalah dengan menggunakan aktivitas
mikroorganisme yang dapat menekan atau menghambat
pertumbuhan bakteri patogen tanpa menimbulkan dampak
buruk pada sistem keseimbangan ekologis bakteri. Praktikum
dengan seleksi probiotik amilolitik, lipolitik dan proteolitik pada
usus ikan mas dilaksanakan pada hari rabu tanggal 03 Juni 2015
mulai pukul 13.00-15.00 WIB. Bertempat di laboraturium
teknologi pengolahan hasil perikanan (TPHP) Jurusan Perikanan,
Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dengan
tujuan diharapkan praktikan dapat memperoleh isobat kandidat
bakteri probiotik. Hasilnya yaitu ada beberapa kelompok yang telah
berhasil mendapatkan zona bening yaitu pada kelompok I dan II. Kelompok 1
pada cawan I terdapat dikuadran 0 dan 1, dan pada cawan II hanya terdapat
pada kuadran 0 sedangkan untuk kelompok II hanya ada pada cawan I yaitu pada
kuadran 0. Untuk kelompok lain tidak terdapat zona bening tetapi memiliki koloni
bakteri yang tumbuh sangat banyak.
Kata kunci : Bakteri pathogen, Bakteri probiotik, Zona bening
ABTRACT
Carp (Cyprinus carpio) is one freshwater aquaculture fish
species most widely cultivated and high economic value. In the
cultivation of course has obstacles to the fish example is a
disease. Disease affecting carp, among others, are caused by
viruses, bacteria, fungi and protozoa. The use of probiotic
bacteria as biocontrol agents on fishing offers an alternative
solution to overcome these problems. The basic approach is to
use the activities of microorganisms that can suppress or inhibit
the growth of pathogenic bacteria without causing any adverse
effect on the ecological balance of bacterial systems. Practicum
with the selection of probiotic amylolytic, lipolytic and proteolytic
in the intestine of carp held on Wednesday, dated June 3, 2015
starting at 13:00 to 15:00 pm. Housed in laboratory fish
processing technology (TPHP) Department of Fisheries, Faculty of
Agriculture, University of Sultan Ageng Tirtayasa the expected
goal praktikan can obtain isolat candidate probiotic bacteria. The
result is that there are some groups that have managed to get a
clear zone that is in group I and II. Group 1 cup quadrant I are 0
and 1, and the second cup is only found in quadrant 0, while for
the second group only in the first cup is in quadrant 0. For the
other group there is no clear zone but have colonies of bacteria
that grow very much.
Keywords : Pathogenic bacteria, probiotic bacteria, Zone clear

PENDAHULUAN
Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami atau
dengan bantuan manusia, mikroorganisme yang dikembangkan
oleh manusia diantaranya melalui substrat yang disebut media.
Media adalah suatu substansi yang terdiri dari campuran zat-zat
makanan (nutrisi) yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembang biakan jasad renik (mikroorganisme). Media dapat
berbentuk padat, cair dan semi padat (semi solid).
Dalam praktikum kali ini menggunakan bahan baku berupa
usus dari ikan mas (Cyprinus carpio). Ikan mas (Cyprinus carpio)
adalah salah satu jenis ikan budidaya air tawar yang paling
banyak dibudidayakan dan bernilai ekonomis tinggi. Saat ini ikan
mas memiliki banyak strain atau ras. Perbedaan sifat dan ciri dari
ras disebabkan adanya interaksi antara genotipe dan lingkungan
kolam, musim dan cara pemeliharaan yang terlihat dari
penampilan bentuk fisik, bentuk tubuh dan warnanya. Penyakit
yang menyerang ikan mas antara lain disebabkan oleh virus,
bakteri, jamur dan protozoa. Beberapa bakteri patogen yang
menimbulkan permasalahan bagi pembudidaya ikan adalah
Vibrio sp., Aeromonas sp., Pseudomonas sp., Streptococcus.,
Pasteurella sp., dan Mycobacterium sp. Aeromonas liquefaciens,
Aeromonas hidrophila dan Pseudomonas fluorescens dapat
menyebabkan infeksi klinis pada ikan mas.
Penggunaan bakteri probiotik sebagai agen biokontrol pada
perikanan menawarkan alternatif pemecahan untuk
menanggulangi permasalahan tersebut. Dasar pendekatan ini
adalah dengan menggunakan aktivitas mikroorganisme yang
dapat menekan atau menghambat pertumbuhan bakteri patogen
tanpa menimbulkan dampak buruk pada sistem keseimbangan
ekologis bakteri. Cara ini telah terbukti berhasil dan banyak
digunakan pada usaha hewan ternak. Penggunaan probiotik
sebagai bentuk pengendalian biologis (biological control) karena
perannya dalam membatasi atau membunuh hama dan penyakit,
juga berperan dalam peningkatan kualitas air media
pemeliharaan ikan. Prinsip dasar kerja probiotik adalah
pemanfaatan kemampuan mikroba dalam meningkatkan
penyerapan pada saluran pencernaan ikan.
Adapun tujuan dari praktikum tentang seleksi probiotik
amilolitik, lipolitik dan proteolitik pada usus ikan mas (Cyprinus
carpio) adalah diharapkan praktikan dapat memperoleh isobat
kandidat bakteri probiotik.

METODOLOGI
Praktikum dengan seleksi probiotik amilolitik, lipolitik dan
proteolitik pada usus ikan mas dilaksanakan pada hari rabu
tanggal 03 Juni 2015 mulai pukul 13.00-15.00 WIB. Bertempat di
laboraturium teknologi pengolahan hasil perikanan (TPHP)
Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa.
Alat-alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu
cawan petri, bunsen, alumunium foil, botol penyemprot, batang
penyebar, spidol, alat bedah, tusuk sate, nampan. Sedangkan
untuk bahan yang digunakan yaitu biakan bakteri Na dengan
campuran bahan lipolitik, usus ikan mas, larutan fisiologis.
Hal pertama yang harus dilakukan dalam menjalankan
praktikum yaitu semprotkan larutan alkohol pada tangan
praktikan dan sekitar meja praktikum, ini bertujuan agar tempat
percobaan tetap steril dan terhindar dari kontaminasi bakteri
lainnya. Bagi media agar menjadi 4 kuadran dengan
menggambarkan kuadran di bawah cawan petri. Bedah ikan mas
untuk mengambil ususnya, potong usus sampai hancur dan
campurkan dengan larutan fisiologis. Nyalakan bunsen untuk
mensterilkan tusuk sate sebelum mencampurkan pada cawan
yang berisi larutan usus ikan mas, kemudian tusukan pada media
agar sampai 4 kuadran. Bungkus cawan menggunakan
alumunium foil dan inkubasikan selama 24 jam, lalu hitung zona
bening dan koloni bakteri yang tumbuh.
Hancurkan usus ikan mas
Campurkan dengan larutan fisiologis

Bagi media agar menjadi empat kuadran

Tusuk larutan dengan menggunakan tusuk sate

Tusukan tusuk sate pada media agar kuadran I

Ulangi langkah tersebut sampai kuadran IV

Bungkus cawan petri menggunakan alumunium foil

Inkubasikan 24 jam

Hitung zona bening dan koloni bakteri

Gambar 1. Diagram Alir

HASIL DAN PEMBAHASAN


Adapun hasil dari praktikum tentang seleksi probiotik amilolitik, lipolitik
dan proteolitik pada usus ikan mas (Cyprinus carpio) adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Hasil pengamatan seleksi probiotik amilolitik, lipolitik
dan proteolitik pada usus ikan mas (Cyprinus carpio).
No. Nama Jumlah Zona Bening Jumlah
Kelompok Cawan Bakteri
1. I Cawan I Ada, Kuadran 0 dan 1 216
Cawan II Ada, Kuadran 0 280
2. II Cawan I Ada, Kuadran 0 868
Cawan II Tidak ada 1024
3. III Cawan I Tidak ada 640
Cawan II Tidak ada 600
4. IV Cawan I Tidak ada 436
Cawan II Tidak ada 404
5. V Cawan I Tidak ada 437
Cawan II Tidak ada 512
6. VI Cawan I Tidak ada 620
Cawan II Tidak ada 500

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh maka dapat dibahas yaitu ada
beberapa kelompok yang telah berhasil mendapatkan zona bening yaitu pada
kelompok I dan II. Kelompok 1 pada cawan I terdapat dikuadran 0 dan 1, dan
pada cawan II hanya terdapat pada kuadran 0 sedangkan untuk kelompok II hanya
ada pada cawan I yaitu pada kuadran 0. Untuk kelompok lain tidak terdapat zona
bening tetapi memiliki koloni bakteri yang tumbuh sangat banyak. Kemampuan
dalam menghasilkan senyawa antibakteri ini merupakan salah satu kriteria utama
dalam seleksi probiotik. Probiotik memiliki kemampuan dalam memproduksi
metabolism antimikroba yang mampu menekan bakteri pathogen dengan menjadi
bagian dari mikroflora dan berkontribusi terhadap kesehatan inangnya. Bakteri
probiotik menghasilkan metabolisme antimikroba seperti asam laktat, diacetil,
hidrogen peroksida dan senyawa bakteriosin. Komponen senyawa-senyawa
tersebut yang menghambat pertumbuhan bakteri patogen.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan data yang telah diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa
dalam pengujian seleksi probiotik, praktikan telah berhasil memperoleh isolat
kandidat bakteri probiotik dari saluran pencernaan yaitu pada usus ikan mas
(Cyprinus carpio).
Untuk praktikum kali ini sudah sangat efektif dalam pemberian materi dan
praktikum berjalan sesuai dengan prosedur yang telah diterapkan, namun
diharapkan untuk alat praktikum dapat diperbanyak sehingga para praktikan tidak
berebut yang dapat menyebabkan keributan selama praktikum berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA
Allameh, S. K., Daud, H., Yusoff, F. M., Saad, C. R., and Ideris, A. 2012.
Isolation, Identification and Characterization of Leuconostoc
mesenteroides As A New Probiotic From Intestine of Snakehead Fish
(Channa striatus). African Journal of Biotecnology.11(6): 3810-3816.
Feliatra., Efendi, I., dan Suryadi, E. 2004. Isolasi dan Identifikasi Bakteri
Probiotik dari Ikan Kerapu Macan (Ephinephelus fuscogatus) dalam
Upaya Efisiensi Pakan Ikan. Jurnal Natur Indonesia. 6(2): 75-80.
Hadioetomo RS. 1993. Mikrobiologi dasar dalam praktek : Teknik dan prosedur
dasar laboratorium. PT Gramedia, Jakarta.
Irianto, A., dan Austin, B. 2002. Probiotics In Aquaculture. Journal of Fish
Diseases. 25:1-10

LAMPIRAN

Gambar 1. Alat dan bahan Gambar 2. Alat dan bahan


Gambar 3. Proses pembedahan Gambar 4. Pengambilan usus ikan
ikan mas

Gambar 5. Pemotongan usus Gambar 6. Sterilisasi tusuk sate


ikan mas dengan bunsen

Gambar 7. Pemberian suspensi Gambar 8. Sterilisasi cawan petri


bakteri pada kuadran agar pada
bunsen dan siap

diinkubasikan

Anda mungkin juga menyukai