DI RUANG BOUGENVILE
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 7
KEDIRI
2016
LAPORAN PENDAHULUAN
DEFINISI
Menurut WHO stroke adanya tanda klinik yang berkembang cepat akibat
gangguan fungsi otak fahal (global) dengan gejala yang berlangsung selama
24jam atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain
yang jelas selain vaskuler (Muttagin,2008)
Stroke hemorogik adalah stroke yag terjadi karena pembuluh darah diotak
pecah sehingga menghambat aliran darah yang abnormal dan darah merembes
kedalam suatu daerah diotak dan kemudian merusaknya ( M. Adib,2009)
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
1. Pendarahan itra cerebral
Pecahnya pembuluh darah atau terutama karena hipertensi
mengakibatkan darah masuk kejaringan otak . membentuk massa
atau hematom yang meneka jaringan otak dan menimbulkan odema
disekitar otak. Peningkatan yang terjadi dengan cepat dapat
mengakibatkan kematian yang mendadak karena herniasi
otak,pendarahan intra cerebral sering dijumpai didaerah
putamen,talamus,sub kartival,nekleus kadatus,pon & cercbellum.
Hipertensi kronis mengakibatkan perubahan struktur dinding
pembuluh darah berupa lipohyalinosis atau nekrosis fibrinoid
E. MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi stelik sangat beragam,tergantung dan arteri
serebral yang terkena dan luasnya kerusakan jaringan
serebral,manifestasi klinik yang sering terjadi diantaranya. Adanya
kelemahan pada alat gerak,penurunan kesadaran,gangguan
penglihatan,ganguuan komunikasi,sakit kepala dan gangguan
keseimbangan. Tanda dan gejala biasanya terjadi secara mendadak
(kariasa,2009)
Sebagian besar pasien pacsa serangan stroke memiliki
keterbatasan gerak,gangguan penglihatan,gangguan bicara dan
gangguan kognitif. Selain asepek fisik ditemukan pula bahwa
pasien pasca serangan stroke mengalami gangguan psikologis
seperti depresi,setres,cemas,ketakutan &menarik diri dari
kehidupan sosial (geoffrcy et al 2008)
Gejala pendarahan subaraknhoid antara lain :
Nyeri kepala mendadak intensitas maksimal dalam
waktu segera atau menit dan berlangsung selama
beberapa jam hari
Tanda rangsangan meninggal meningeal mual
muntah,fotobia,kaku kudut
Penurunan kesadaran semantara atau menetap
Serangan epileptik pada 6% kasus SAH
Defisit neurologis fokal berupa
disfasia,hemiparresis,hemihipeksia
Kematian mendadak terjadi pada 10% SAH tabel 5-1
derajat SAH
4 Stupor,hemiparesis,ringan-berat deserebrasi
F. Komplikasi
Ruptur berulang
Hidrosefalus
Vasospasme
Hiponatremia (cerebral salt- wasting sindrom)
Bangkitan (zeizure)
Perluasan pendarahan ke intraparenkim ( Dermanto George
dkk,2007)
G. Pemeriksaan Penunjang
1.Pemeriksaan Awal
H. Penatalaksanaan
3 Pengobatan
4 Penatalaksanaan pembedahan