Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

CVA HEMORAGIK ( BLEEDING )

DI RUANG BOUGENVILE

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK 7

YOHANES UMBU ROBAKA (1411B007 )

IRMA SARTIKA PERMATASARI (1411B0046)

SEPTIYANA TRI WIDYA ARUM (1411B0076)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

KEDIRI

2016
LAPORAN PENDAHULUAN

DEFINISI

Corcbrovaskuler Accident (CVA) bleeding atau stroke hemoragik adalah


rupturnya pembuluh otak yang mengakibatkan akumulasi darah dan
penekanan disekitar jaringan otak ada dua tipe stroke hemorogik atau
subarachnoid hemorogik. Pecahnya pembulih darah diotak disebabkan oleh
aneurisme (menurunnya elastisitas pembuluh darah ) arteriovenolis
malformations (AVMS) atau (Terbentuknya sekelompok pembuluh darah
abnormal terbentuk yang mengakibatkan salah satu dari pembuluh tersebut
mudah ruptur)

(American Heart Association,2015)

Menurut WHO stroke adanya tanda klinik yang berkembang cepat akibat
gangguan fungsi otak fahal (global) dengan gejala yang berlangsung selama
24jam atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain
yang jelas selain vaskuler (Muttagin,2008)

Stroke hemorogik adalah stroke yag terjadi karena pembuluh darah diotak
pecah sehingga menghambat aliran darah yang abnormal dan darah merembes
kedalam suatu daerah diotak dan kemudian merusaknya ( M. Adib,2009)

ETIOLOGI

Penyebab pendarahan otak yang paing laim terjadi


1. Anurisma Berry, biasanya defek kongenital
2. Anurisma kusiformis, dari arherosklerosis ( mengerasnya
pembuluh darah serta berkurangnya kelenturan atau elastisits
dinding pembuluh darah dinding arteri menjadi lemah dan
terjadi aneurisma kemudian robek terjadi pendarahan
3. Aneurisma mycotik dari vaskulitis nekrose dan emboli septis
4. Malpormasi arteriovenous adalah pembuluh darah arteri yang
mempunyai bentuk abnormal,terjadi hubungan
persambungan pembuluh darah arteri,sehingga darah arteri
langsung masuk vena, menyebabkan mudah pacah dan
menimbulkan penebalan dan degenerasi sehingga terjadi
pendarahan
5. Ruptur arteriol sebebral akibat hipertensi yang menimbulkan
penebalan dan degenerasi pembuluh darah

Faktor resiko pada stroke adalah


1. Hipertensi
2. Penyakit kardiovaskuler : arteri kononaria,gagal jantung
kongesti,fibrilasi atrium,penyakit jantung kongestir
3. Kolestrol tinggi,obesitas
4. Peningkatan hematokrit ( resiko infrak cerebral)
5. Diabetes militus ( berkaitan dengan antrogenesis
terakselarasi)
6. Kontrasepsi oral (khususnya dengan disertai
hipertensi,merokok & kadar estrogen tinggi
7. Penyalahgunaan obat (kokain) rokok atau alkohol

PATOFISIOLOGI
1. Pendarahan itra cerebral
Pecahnya pembuluh darah atau terutama karena hipertensi
mengakibatkan darah masuk kejaringan otak . membentuk massa
atau hematom yang meneka jaringan otak dan menimbulkan odema
disekitar otak. Peningkatan yang terjadi dengan cepat dapat
mengakibatkan kematian yang mendadak karena herniasi
otak,pendarahan intra cerebral sering dijumpai didaerah
putamen,talamus,sub kartival,nekleus kadatus,pon & cercbellum.
Hipertensi kronis mengakibatkan perubahan struktur dinding
pembuluh darah berupa lipohyalinosis atau nekrosis fibrinoid

2. Pendarahan sub arachnoid


Pecahan pembuluh darah karena aneurisma atau AVM.
Aneurisma paling sering didapat pada percabangan pembuluh
darah besar dan sirkulasi willisi.
AVM dapat dijumpai pada jaringan otak dipermukaan pia
meter dan ventrikel otak ataupun didalam ventrikel otak & ruanf
subaraknoid mengakibatkan pacahnya arteri dan keluarnya darah
keruang subaraknoid mengaakibatkan terjadinya TIK yang
mendadak,merenggangnya struktur paka nyeri ,sehingga timbulnya
nyeri kepala yang hebat. Seringpula dijumpai kaku kuduk dan
tanda-tanda rangsangan selaput otak lainya. Peningkatan TIK
mendadak juga mengakibatkan pendarahan subhialoid pada retina
dan penurunan keadaran. Pendarahan subaraktihoid dapat
mengakibtkan vasopasme pembuluh darah cerebral. Vasospasme
sering terjadi 3-5hari setelah timbulnya pendarahan,mencapai
puncak 5-9 menghilang 2-5minggu. Timbulnya vasospasme diduga
karena interaksi antara bahan-bahan yang berasal dari darah dan
dilepaskann kedalam cairan serebropinalis dengan pembuluh arteri
diruang suburaknhoid vasospasme ini dapat mengakibatkan
disfungsi otak global (nyeri kepala,penurunan kesadaran)maupun
fokal ( hempiparase gangguan hemisensorik,afasia dan lain-
lain)otak dapat berfungsi jika kebutuhan o2 dan glukosa otak dapat
terpenuhi. Energi yang dihasilkan dalam sel saraf hampir
seluruhnya melalui proses oksidasi otak dapat terpenuhi,otak tidak
punya cadangan o2 jadi kerusakan kekurangan aliran darah otak
walau sebentar akan menyebabkan gangguan otak fungsi.
Demikian pula dengan kebutuhan glukosa sebagai bahan bakar
metabolisme otak. Tidak boleh berkurang dari 20mg% karena akan
menimbulkan koma, kebutuhan glukosa sebanyak 25% dari seluruh
kebutuhan glukosa tubuh,sehingga bila kadar glukosa plasma turun
sampai 70% akan terjadi gejela disfungsi serebral. Pada saat otak
hipoksia, tubuh berusaha memenuhi o2 melalui proses metabolik
anearob yang dapat menyebabkan dilatasi pembuluh darah otak

E. MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi stelik sangat beragam,tergantung dan arteri
serebral yang terkena dan luasnya kerusakan jaringan
serebral,manifestasi klinik yang sering terjadi diantaranya. Adanya
kelemahan pada alat gerak,penurunan kesadaran,gangguan
penglihatan,ganguuan komunikasi,sakit kepala dan gangguan
keseimbangan. Tanda dan gejala biasanya terjadi secara mendadak
(kariasa,2009)
Sebagian besar pasien pacsa serangan stroke memiliki
keterbatasan gerak,gangguan penglihatan,gangguan bicara dan
gangguan kognitif. Selain asepek fisik ditemukan pula bahwa
pasien pasca serangan stroke mengalami gangguan psikologis
seperti depresi,setres,cemas,ketakutan &menarik diri dari
kehidupan sosial (geoffrcy et al 2008)
Gejala pendarahan subaraknhoid antara lain :
Nyeri kepala mendadak intensitas maksimal dalam
waktu segera atau menit dan berlangsung selama
beberapa jam hari
Tanda rangsangan meninggal meningeal mual
muntah,fotobia,kaku kudut
Penurunan kesadaran semantara atau menetap
Serangan epileptik pada 6% kasus SAH
Defisit neurologis fokal berupa
disfasia,hemiparresis,hemihipeksia
Kematian mendadak terjadi pada 10% SAH tabel 5-1
derajat SAH

Derajat SAH Menurut Hess


Derajat Manifestasi klinis
1 Asimtomatik atau nyeri kepala ringan dan kaku
kudut ringan
2 Nyeri kepala sedang berat,kaku kudut & tidak ada
defisit neurologis kecuali saraf kranial
3 Bingung, penurunan kesadaran,defisit fokal ringan

4 Stupor,hemiparesis,ringan-berat deserebrasi

5 Gangguan fungsi vegetatik


Koma dalam,deserebrasi,maribond appearance
( Dewanto grorge dkk,2007)

Gejala klinis Intraserebral Subarakritoid


1.Gejala defisit Berat Ringan
lokal
2.Awitan (onset) Menit/jam 1-2menit
3.Nyeri kepala Hebat Sangat hebat
4.Muntah pada sering Sering
awalnya
5.Hipertensi Hampir selalu Biasanya tidak
6.Kaku Kuduk jarang Biasanya tidak
7.Kesadaran Biasa hilang Biasanya hilang sebentar
8.Hemiparesis Sering sejak awal Awal tidak ada
9.Deviasi mata Bisa ada Jarang
10.Likiior Sering berdarah Berdarah
( Dermanto george dkk,2007)

F. Komplikasi

Ruptur berulang
Hidrosefalus
Vasospasme
Hiponatremia (cerebral salt- wasting sindrom)
Bangkitan (zeizure)
Perluasan pendarahan ke intraparenkim ( Dermanto George
dkk,2007)

G. Pemeriksaan Penunjang

1.Pemeriksaan Awal

Pmeriksaan darah lengkap untuk mengetahui adanya anemi


(penyakit sickle cell) leukositosis (setelah terjadinya bangkitan
atau infeksi sitemik)
Pemeriksaan koagulasi untuk menetukan riwayat koagulapat,
sebulumnya
Ureum dan elektrolit untuk menentukan hiponatremi akibat salt
wasting
Glukosa serum untuk menentukan hipoglikemi
Rongent thorax untuk melihat edema,pulmonal atau aspirasi
EKG 12 sadapan untuk melihat artimia jantung atau perubahan
segmen ST
CT SCAN kepala tanpa kontras dilakukan <24jam sejak awitan
Fungsi lumbal bila ct scan kepala tampak normal
CTA (computed tomography anglograpy) dilakukan jika diagnosis
SAH telat dikonfirmasi dengan CT scan atau LP
2.Identifikasi Sumber Pendarahan

CTA setelah injeksi kontras


MRA (Magnetic Resonance Angiography)
Cateter Angiography

H. Penatalaksanaan

1 Menurunkan kerusakan iskemik cerebral

Infrak cerebral terdapat kehilangan secara mantap inti central jaringan


otak,sekitar daerah itu mungkin ada jaringan yang masih bisa
diselamatkan,tindakan awal difokuskan untuk menyelamatkan sebanyak mungkin
area iskemik denga memberikan o2, glukosa dan aliran darah yang adekuat
dengan mengontrol / memperbaiki disritmia (irama & frekuensi) serta tekanan
darah

2 Mengendalikan hipertensi dan menurunkan TIK

Dengan meninggikan kepala 15-30 menghindari flexi dan rotasi kepala


yang berlebihan,pemberian dexametason

3 Pengobatan

Anti koagulan : heparin untuk menurunkan kecendrungan


perdarahn pada fase akut
Obat anti trombatik : pemberian ini diharapkan mencegah peristiwa
trombotik / embolik
Diuretika : untuk menurunkan edema cerebral

4 Penatalaksanaan pembedahan

Endarterektomi karotis dilakukan untuk memperbaiki peredaran darah


otak. Penderita yang menjalani tindakan ini sering kali juga mederita beberapa
penyulit seperti hipertensi,diabetes dan penyakit kardiovaskuler yang luas.
tindakan

Anda mungkin juga menyukai