11 Manifestasi Klinis
1. Sistem integumen: kulit dingin, pucat, kering, bersisik dan menebal; pertumbuhan kuku
buruk, kuku menebal; rambut kering, kasar; rambut rontik dan pertumbuhannya buruk.
6. Sistem neurologi: intelektual yang melambat, berbicara lambat dan terbata-bata, gangguan
memori, perhatian kurang, letargi atau somnolen, bingung, hilang pendengaran.
8. Sistem reproduksi: pada wanita terjadi perubahan menstruasi seperti amenore,atau masa
menstruasi yang memanjang
Komplikasi
1. Pengobatan
2. Terapi sulih hormon, obat pilihannya adalah sodium levo-thyroxine
3. Bila fasilitas untuk mengukur faal tiroid tidak ada, dapat dilakukan therapeutic
trial sampai usia 3 tahun dimulai dengan dosis rendah dalam 2-3 minggu
4. Penyesuaian dosis tiroksin berdasarkan respon klinik dari uji fungsi tiroid T3, T4,
dan TSH yang dapat berbeda tergantung dari etiologi hipotiroid.
5. Pembedahan
Pencegahan
1.diet
2. mengurangi aktifitas
Pemeriksaan diagnostik
Diagnosis hipotiroid dapat dilakukan :
A. In utero : Pemeriksaan USG (ada tidaknya goiter).
B. Post natal : Uji tapis tiroid pada bayi baru lahir (setelah hari ketiga)
C. Pemeriksaan primer TSH.
D. Pemeriksaan T4 ditambah dengan pemeriksaan TSH dari sampel darah yang sama,
bila hasil T4 rendah.pemeriksaan T3
E. Skor Apgar Hipotiroid Kongenital.
Studi pencitraan
1. Pemindaian ultrasonografi leher dan tiroid dapat digunakan untuk mendeteksi nodul
dan penyakit infiltratif
2. Radioactive iodine uptake (RAIU) dan scanning tiroid
3. Pasien yang menjalani F18-fluorodeoxyglucose positron emission tomography
(FDG-PET) untuk penyakit nonthyroid sering menunjukkan serapan tiroid yang
signifikan sebagai temuan insidental.
4. Aspirasi jarum halus biopsy
5. Temuan histologis
6.