Anda di halaman 1dari 3

Al-Kiraam Al-Kaatibuun bertugas mencatat amal seorang hamba.

Allah taala berfirman:

(Para malaikat pen-) mulia yang mencatat (amal pen-). Mereka mengetahui apa yang kalian
kerjakan. [Al-Infithaar: 11-12]

Malaikat pencatat amal baik berada di sebelah kanan hamba, sedangkan malaikat pencatat amal
buruk berada di sebelah kiri hamba.

Allah taala berfirman:

Tatkala dua orang Malaikat mencatat amal perbuatannya, yang satu duduk di sebelah kanan
dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu perkataan pun yang ia ucapkan melainkan ada
di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir. [Qaaf: 17-18]

Roqib dan Atid bukanlah nama malaikat, namun menunjukkan sifat malaikat. Sifat roqib itu
menunjukkan malaikat yang senantiasa mengawasi manusia, berada di sisi kiri dan kanan.
Sedangkan atid menunjukkan malaikat yang selalu hadir di mana pun kita berada.
Allah Taala berfirman,

(18) ( 17)

(Yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah
kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya
melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. (QS. Qaaf: 17-18).
Ayat di atas menerangkan adanya malaikat yang mencatat amalan manusia. Setiap yang
diucapkan oleh manusia pasti dicatat oleh malaikat yang selalu dekat dan selalu hadir. Malaikat
tersebut tidaklah meninggalkan satu kata pun kecuali akan dicatat. Sebagaimana pula Allah
menyebutkan dalam ayat lain,

Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu),


yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa
yang kamu kerjakan (QS. Al Infithar: 10-12).
Para ulama berselisih pendapat apakah yang dicatat adalah seluruh ucapan. Al Hasan Al Bashri
dan Qotadah mengatakan seluruh ucapan dicatat baik kebaikan, keburukan dan ucapan yang
sifatnya mubah. Sedangkan Ibnu Abbas berpendapat yang dicatat adalah ucapan yang bernilai
pahala dan bernilai dosa (hukuman). Namun tekstual ayat menunjukkan seluruh ucapan dicatat,
bukan hanya yang bernilai pahala dan dosa saja.
Dari Thowus, Imam Ahmad berkata,

Malaikat akan mencatat segala sesuatu sampai pun keluh kesah ketika sakit. Oleh karena itu,
Imam Ahmad tidak pernah berkeluh kesah ketika sakit sampai
beliau rahimahullah menghembuskan nafas terakhir.
Al Hasan Al Bashri ketika membaca ayat (yang artinya), (Yaitu) ketika dua orang malaikat
mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah
kiri, lalu ia berkata, Wahai manusia, telah dibentangkan padamu catatan amalan. Di sisi kalian
ada dua malaikat yang mulia yang satunya berada di sisi kanan, yang lainnya di sisi kiri. Yang
berada di sisi kanan, itulah yang mencatatat amalan kebaikan. Sedangkan yang berada di sisi kiri,
itulah yang mencatat amalan kejelekan. Jadi beramallah semaumu. Baik sedikit maupun banyak,
semuanya akan dicatat dalam catatan amalanmu. Dan itu akan bersamamu di lehermu hingga
engkau di kubur sampai engkau keluar untuk dihisab pada hari kiamat.

Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya
kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang
dijumpainya terbuka. Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai
penghisab terhadapmu. (QS. Al Isra: 13-14). Al Hasan kemudian berkata, Kelak engkau
akan menghisab dirimu sendiri.
Pembahasan di atas disarikan dari Tafsir Al Quran Al Azhim karya Ibnu Katsir.
Jika kita lihat dari perkataan para ulama, yang dimaksud dengan roqib dan atid bukan nama
malaikat namun menunjukkan sifat malaikat. Roqib adalah malaikat yang sifatnya selalu
mengawasi. Sedangkan atid adalah malaikat yang sifatnya selalu hadir di sisi manusia.
Sebagaimana diterangkan dalam Tafsir Al Jalalain karya Jalaluddin Al Mahalli dan Jalaluddin As
Suyuthi.
Begitu pula diterangkan dalam Zaadul Masiir karya Ibnul Jauzi bahwa roqib adalah sifat
malaikat yang senantiasa mengawasi di sisi kanan atau sisi kiri. Sedangkan menurut Az Zujaaj,
atid adalah malaikat yang memiliki sifat selalu hadir di mana pun seseorang berada.
Dari sini, kita juga dapat mengambil pelajaran bahwa setiap kita akan diawasi oleh dua malaikat
yang bertugas mencatat amalan yang baik dan buruk. Jika memahami demikian, semestinya kita
semakin serius untuk beramal kebaikan dan berusaha menjauhi kejelekan di mana pun kita
berada. Karena ingatlah semuanya akan dicatat!

Hanya Allah yang memberi hidayah untuk beramal sholih dan meninggalkan keburukan.

Anda mungkin juga menyukai