Anda di halaman 1dari 44

wordpress.

com

Baru saja dioptimalkan

Lihat yang asli

noviastuti203

A FINE WORDPRESS.COM SITE

IUGR (ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS)

AUGUST 1, 2013NOVIASTUTI203 LEAVE A COMMENT

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN IV (PATOLOGI)

TENTANG

IUGR

DISUSUN OLEH:

NOVI MEGA ASTUTI (11211072)

VELLA WAHYUNI (11211098)

TINGKAT II A

DOSEN : DEVI SYARIEF, Ssi.T,M.Keb

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG

PRODI DIII KEBIDANAN


TAHUN AJARAN 2013

DAFTAR ISI

BAB 1 KAJIAN PUSTAKA..1-4

Defenisi..1

Manifestasi klinik.1-2

Klasifikasi.2

Penyebab2-3

Pencegahan3

Prognosis3

Diagnosis4

BAB II KONSEP DASAR PADA MANAJEMEN ASUHAN


KEBIDANAN.5-14

Pengkajian Data..6-11

Interpretasi Data11-12

Mengidentifikasi Diagnosa Atau Masalah Potensial12

Identifikasi Kebutuhan Yang Memerlukan Penanganan Segera.12-13

Merencanakan Asuhan Menyeluruh.13

Melaksanakan Perencanaan..14

Evaluasi14

BAB III PEMBAHASAN15

ANALISA SECARA TEORI15


DAFTAR PUSTAKA

I.PENGKAJIAN, Tanggal/Pukul : Tanggal : 20 april 2010/09.30 WIB

Identitas/Biodata

Nama : Ny Nama suami :

Umur : Umur :

Suku/Bangsa : Suku/Bangsa :

Agama : Agama :

Pendidikan : Pendidikan :

Pekerjaan : Pekerjaan :

Alamat kantor : Alamat kantor :

Keluarga terdekat yang mudah dihubungi :

Nama :

Alamat :

No Telp :
B.Anamnesa (Data Subyektif)

1.Pada Tanggal :.Pukul: .

Alasan kunjungan ini :.Pertama..Rutin.Ada kelainan

Keluhan utama :

Ibu mengatakan pergerakan janinnya berkurang dan tidak nafsu makan.

2. Riwayat menstruasi

Menarche : 13tahun Lamanya :

Siklus :28 hari Dismenorhea :

Banyaknya :

3. Riwayat kehamilan, Persalinan dan nifas yang lalu

No

Tanggal

lahir
Usia

kehamilan

Jenis

persalinan

Tempat

persalinan

Komplikasi

penolong

bayi

nifas

4. Riwayat kontrasepsi yang digunakan :

Lama dan keluhannya:

5. riwayat kehamilan sekarang


a. Hari Pertama Haid Terakhir

b. Keluhan keluhan pada:

Trimester I

Trimester II

Trimester III

c. Kapan pergerakan janin pertama kali dirasakan ibu

d. Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir

e. keluhan-keluhan yang dirasakan ibu

5L

Mual dan muntah terus menerus

Nyeri perut

Demam tinggi

Sakit kepala berat


Penglihatan kabur

Rasa nyeri atau panas BAK

Gatal pada vulva

Pengeluaran pervaginam

Nyeri dan kemerahan pada tungkai

Bengkak pada wajah, tangan & kaki :

f. Obat/suplemen termasuk jamu-jamuan yang dikonsumsi

g. Imunisasi

TT 1

TT 2

TT 3

TT 4

TT 5
6. Riwayat kesehatan ibu

a. riwayat penyakit yang pernah diderita

jantung Asma

hipertensi TBC

ginjal Epilepsi

DM PMS/IMS

b. Riwayat alergi

Jenis makanan:

Jenis obat-obatan

C,Riwayat transfusi darah

d.Riwayat operasi dinding rahim

e. riwayat pernah mengalami kelainan jiwa

7. Riwayat kesehatan keluarga


a. riwayat penyakit keturunan

jantung DM EPILEPSI

Hipertensi Asma

b. Riwayat keturunan kembar

7. Riwayat kehamilan sekarang

a. HPM : 13 Februari 2012 HPL : 20 November 2012

b. ANC pertama umur kehamilan : 10 minggu

c. Kunjungan ANC

Trimester I

Frekuensi : 1x

Keluhan : mual muntah sering

Komplikasi : tidak ada

Terapi : Tablet Fe dan B6


Trimester II

Frekuensi :

Keluhan :

Komlikasi :

Terapi :

Trimester III

Frekuensi :

Keluhan :

Komplikasi :

Terapi :

d. Imunisasi TT : 1 kali

TT 1 : TT caten

TT 2 :
TT 3 :

TT 4 :

TT 5 :

e. Pergerakan janin selama 24 jam (dalam sehari)

Ibu mengatakan merasakan pergerakan janinnya berkurang 8x dalam sehari.

8. Riwayat kesehatan

a. Penyakit yang pernah/sedang diderita (menular,menurun dan menahun)

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti


HIV/AIDS,Hepatitis B,TBC

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun seperti DM,


Hipertensi,

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menahun seperti jantung,


ginjal, paru-paru

b. Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga (menular,menurun dan


menahun)
Ibu mengatakan keluarga tidak pernah menderita penyakit menular seperti
HIV/AIDS,Hepatitis B,TBC

Ibu mengatakan keluarga tidak pernah menderita penyakit menurun seperti


DM dan Hipertensi

Ibu mengatakan keluarga tidak pernah menderita penyakit menahun seperti


jantung, ginjal, paru-paru

c. Riwayat keturunan kembar

Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat keturunan kembar

d. Riwayat operasi

Ibu mengatakan tidak pernah menjalani operasi apapun seperti seksio


sesaria.

e. Riwayat alergi obat

Ibu mengatakan tidak memiliki alergi obat apapun seperti amoxicillin.

9. Pola pemenuhan kebutuhan

Sebelum hamil saat hamil

a. Nutrisi
Makan

Frekuensi : 3 x sehari 2 x sehari

Jenis : nasi,lauk,sayur nasi,lauk, sayur

Porsi : 1 piring 1 piring

Keluhan : tidak ada tidak nafsu makan

Pantangan : tidak ada tidak ada

Minum

Frekuensi : 5 kali sehari 7 kali sehari

Jenis : air putih,teh air putih,teh, susu

Porsi : 1 gelas 1 gelas

Keluhan : tidak ada cepat haus

Pantangan : tidak ada tidak ada

b. Eliminasi
BAB

Frekuensi 2 xsehari 1xsehari

Warna : kuning kuning

Konsistensi : lembek lembek

Keluhan : tidak ada tidak ada

BAK

Frekuensi : 6xsehari 8-9 xsehari

Warna : kuning kuning,jernih

Konsistensi : cair cair

Keluhan :tidak ada tidak ada

c. Istirahat

Tidur siang

Lama : 1-2 jam lama : 1 jam


Keluhan : tidak ada keluhan : tidak ada

Tidur malam

Lama : 8 jam 7 jam

Keluhan : tidak ada tidak ada

d. Personal hygiene

Mandi :2 x/hari 2 x/hari

Ganti pakaian : 3 x/hari 3 x/hari

Gosok gigi :3 x/hari 3 x/hari

Keramas :3 x/minggu 3 x/minggu

e. Pola seksualitas

Frekuensi: 3 x/ minggu 2 x/ minggu

Keluhan: tidak ada tidak ada

f. Pola aktivitas(terkait kegiatan fisik,olah raga)


Ibu mengatakan mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti mencuci, menyapu,
memasak dan tidak melukukan aktifitas lain seperti berolahraga.

10. Kebiasaan yang mengganggu kesehatan (merokok, minum jamu, minuman


beralkohol)

Ibu mengatakan baik sebelum maupun saat hamil tidak ada kebiasaan yang
mengganggu kesehatan seperti merokok, minum jamu, minuman beralkohol.

11. Data psikososial, spiritual dan ekonomi (penerimaan ibu/suami/keluarga


terhadap kelahiran,dukungan keluarga, hubungan dengan suami/keluarga/tetangga,
perawatan bayi, kegiatan ibadah, kegiatan social, keadaan ekonomi keluarga.

Ibu mengatakan dirinya/suami/keluarga menerima dan menginginkan


kehamilan ini

Ibu mengatakan keluarga mendukung kehamilannya

Ibu mengakan hubungan dengan suami/keluarga tetangga baik

Ibu mengatakan belum mengetahui tentang perawatan pada bayi

Ibu mengatakan kehamilannya tidak mengganggu kegiatan ibadah

Ibu mengatakan mengikuti kegiatan arisan

Ibu mengatakan pendapatan suami mencukupi kebutuhan sehari-hari

12. Pengetahuan ibu (tentang kehamilan, persalinan, nifas)


Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang nutrisi ibu hamil dari kunjungan
sebelumnya, tetapi ibu belum mengetahui tentang persalinan dan nifas.

13. Lingkungan yang berpengaruh(sekitar rumah dan hewan peliharaan)

Ibu mengatakan sekitar rumahnya bersih, rapi, aman dan nyaman

Ibu mengatakan memelihara binatang seperti kucing di dalam rumah.

C. Data Objektif

1. Pemeriksaan umum

Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

Status emosional : stabil

Tanda vital

Tekanan darah :120/90 mmHg Nadi :80x/menit

Pernafasan :20 x/menit Suhu :37 oC

BB sebelum hamil : 45 kg TB :155cm


BB saat hamil : 51 kg

2. Pemeriksaan Fisik

Kepala :mesochepal,tidak berketombe, tidak ada massa,tidak nyeri


tekan,

Wajah :terdapat odema,tidak ada cloasma,dan tidak ada bekas luka

Mata :tidak ada secret,sclera putih,kunjungtiva merah muda

Hidung :hidung tidak ada polip,tidak ada pernafasan cuping hidung.

Mulut :bersih,tidak ada stromatis,tidak ada karies gigi

Telinga :simetris, tidak ada serumen,pendengaran baik

Leher :tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,parotis,getah bening,dan vena


jugularis

Dada : datar, tidak ada retraksi dinding dada,tidak bunyi wheezing

Payudara :simetris, putting susu menonjol, areola mamae


hiperpigmentasi,tidak ada masa, tidak nyeri tekan, belum ada pegeluaran
kolostrum.

Abdomen : tidak ada striae, tidak ada bekas operasi, terdapat linea nigra,
Palpasi

Leopold I :TFU 3 jari diatas pusat. Pada bagian fundus teraba lunak, bulak dan
tidak melenting (bokong)

Leopold II :pada perut ibu bagian kiri teraba bagian kecil-kecil, tahanan
lemah(ekstremitas)

Pada perut ibu bagian kanan teraba panjang, keras, tahanan


kuat(punggung)

Leopold III : pada perut ibu bagian bawah teraba bulat, keras, melenting(kepala)

Leopold IV : kedua tangan bertemu/ konvergen(bagian terendah janin belum


masuk panggul)

Osborn test : tidak dilakukan

Pemeriksaan Mc. Donald

TFU : 26 cm TBJ : (26-12)x 155= 2170 gram

Auskultasi

Djj :100 x/menit

Ekstremitas Atas : simetris, jumlah jari lengkap,tidak ada odema. LILA :22 cm
Ekstremitas Bawah : simetris,jumlah jari lengkap, tidak ada odema, tidak ada
varises.

Genitalia Luar : bersih, tidak ada varises, tidak ada pembesaran kelenjar
batholini.

Pemeriksaan Panggul :tidak dilakukan

(bila perlu)

3. Pemeriksaan Penunjang Tanggal:25-09-12 pukul: 09.20 WIB

USG, hasilnya IUGR

4. Data Penunjang

Tidak ada

II. INTERPRETASI DATA

A. Diagnosa kebidanan

Data Dasar:

Ny.H G1P0A0Ah0 hamil 32 minggu umur 23 tahun janin tunggal hidup intra uteri
preskep,puka dengan IUGR ( Intera Uterine Growth Restriction).
Ds:

Ibu mengatakan usianya 23 tahun

Ibu mengatakan ini kehamilannya yang pertama dan tidak pernah abortus

Ibu mengatakan tidak nafsu makan

Ibu mengatakan pergerakan janinnya melemah

Do:

Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

Status emosional : stabil\

Tanda vital

Tekanan darah :120/90 mmHg Nadi :80 x/menit

Pernafasan :20 x/menit Suhu :37 oC

BB sebelum hamil :45 kg TB :155 cm


BB saat hamil : 51 kg TFU : 26 cm

Hasil USG : IUGR

Palpasi Leopold

Leopold I : kepala

Leopold II : bagian kanan perut ibu (punggung)

Bangian kiri perut ibu (ekstremitas)

Leopold III : Bokong

Leopold IV : bagian terendah janin belum masuk panggul.

B. Masalah

Ibu mengatakan cemas terhadap kondisi janinnya.

Data dasar:

Ds: ibu mengatakan nafsu maknnya berkurang dan derakan janinnya melemah.

Do: ibu tampak lemah.


III. IDENTIFIKASI DAN ANTISIPASI DIAGNOSA POTENSIAL

Gawat janin

IV. TINDAKAN SEGERA

A. Mandiri

Tidak ada

B. Kolaborasi

Melakukan kolaborasi dengan dokter specialis obstetric ginekologi dan ahli gizi.,

C. Merujuk

Tidak ada

V. PERENCANAAN Tanggal:25-09-2012 pukul: 09.35 WIB

1. Beritahu ibu hasil pemeriksaannya.

2. Jelaskan pada ibu tentang keluhan yang dirasakan.

3. Anjurkan ibu untuk menjaga jarak dengan hewan peliharaan.


4. Ingatkan ibu tentang kebutuhan nutrisi pada ibu hamil.

5. Ingatkan ibu tentang pola aktifitas dan kebutuhan istirahat.

6. Ingatkan ibu tentang personal hygiene.

7. Anjurkan ibu kunjungan ulang.

VI. PELAKSANAAN Tanggal: 25-09-2012 pukul: 09.45 WIB

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaannya yaitu TD: 120/90 mmHg, N: 80x/menit,


R: 20 x/menit, S: 370 C, BB: 51 kg, TFU : 26 cm.

2. Menjelaskan kepada ibu tentang keluhan yang dirasakan yaitu tidak nafsu
makan. Pada kehamilan lanjut/TM III biasanya ibu mengalami tidak nafsu makan hal
ini dapat disebabkan karena masalah psikologis dari ibu, karena kehamilan ibu
sudah mendekati proses persalinan. Keluhan yang dirasakan ibu dapat juga terjadi
karena pada TM III penyerapan makanan pada usus juga berkurang, sehingga ibu
bermasalah pada BAB, yang menyebabkan perut ibu terasa penuh dan ibu tidak
nafsu makan. Ibu juga mengeluh gerakan janin ibu berkurang hal ini disebabkan
bisa karena pemenuhan nutrisi pada janin ibu terganggu, karena porsi makan ibu
berkurang dan ibu jarang makan. Apabila ibu tidak nafsu makan ibu dapat makan
sedikit-sedikit tetapi sering untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bagi ibu dan janin.

3. Menganjurkan ibu untuk menjaga jarak dengan hewan peliharaan di dalam


rumah, karena hewan peliharaan ibu (kucing) dapat menyebabkan TORCH dan
dapat menyebabkan kecacatan bawaan pada janin ibu, hal ini didapatkan dari
kotoran kucing yang mencemari lingkungan rumah.

4. Mengingatkan ibu tentang kebutuhan nutrisi pada kehamilan yaitu menu


seimbang, dapat didapatkan dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung
protein, dapat didapkan dari daging, telur,kacang-kacangan. Karbohidrat, dapat
didapatkan dari nasi, gandum. Vitamin,didapatkan dari buah-buahan yang segar
dan sayuran segar.Ibu juga memenuhi kebutuhan cairan dengan minum minimal 8
gelas dan bila perlu susu satu gelas. Sebaiknya ibu memenuhi kebutuhan kalori
selama kehamilan dengan cara makan makanan selingan di sela-sela waktu makan
pagi-siang dan siang-malam. Ibu juga diharapkan makan makanan yang manis
supaya pada saat janin ibu lahir tidak berat bayi lahir rendah (BBLR).

5. Mengingatkan ibu tentang pola aktifitas dan kebutuhan istirahat yaitu ibu
boleh melakukan pekerjaan yang tidak memberatkan serta membuat ibu kelelahan,
ibu disarankan untuk tidak mengangkat barang yang berat-berat, serta ibu
memenuhi kebutuhan istirahat yaitu tidur malam 7-8 jam dan tidur siang 1-2 jam
per hari.

6. Mengingatkan ibu tentang personal hygiene yaitu selama kehamilan


sebaiknya ibu menjaga personal hygiene yaitu dengan mandi 2x dalam sehari,
gosok gigi 3x sehari, keramas 3x/minggu, ganti pakaian 2x/hari, dang ganti pakaian
dalam minimal 3x dan selesai BAB/BAK, serta saat lembab.

7. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang dua minggi/ saat ibu ada
keluhan.

VII. EVALUASI

1. Ibu sudah mengetahui tentang keadaannya.

2. Ibu sudah mengerti tentang keluhan yang ibu rasakan dan ibu bersedia
mengikuti saran bidan untuk makan sedikit-sedikit tetapi sering untuk memenuhi
kebutuhan nutrisinya.

3. Ibu bersedia menjaga jarak dengan hewan peliharaannya dirumah.


4. Ibu sudah mengetahui tentang kebutuhan nutrisi, cairan dan kebutuhan kalori
dan ibu bersedia memenuhinya.

5. Ibu sudah mengetahui tentang pola aktifitas dan istirahat pada ibu hamil.

6. Ibu sudah mengetahui tentang kebutuhan diri/ personal hygiene dan akan
menerapkannya dirumah.

7. Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang dua minggu/ saat ada keluhan.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pertumbuhan Janin Terhambat atau Intra Uterine Growth Restriction adalah suatu
keadaan dimana terjadi gangguan nutrisi dan pertumbuhan janin yang
mengakibatkan berat badan lahir dibawah batasan tertentu dari usia kehamilannya.

Penyebab pertumbuhan terhambat ini dapat dilihat dari penyebab ibu, janin dan
plasenta. Untuk penanganannya dapat dilakukan langkah pertama dalam
menangani PJT adalah mengenali pasien-pasien yang mempunyai resiko tinggi
untuk mengandung janin kecil. Langkah kedua adalah membedakan janin PJT atau
malnutrisi dengan janin yang kecil tetapi sehat. Langkah ketiga adalah menciptakan
metode adekuat untuk pengawasan janin pada pasien-pasien PJT dan melakukan
persalinan di bawah kondisi optimal.

3.2 SARAN
Agar dapat mengurangi angka kejadian IUGR, disaran kepada setiap ibu hamil agar
lebih memperhatikan kehamilannya, terutama pada asupan gizinya, istirahat yang
cukup seperti berbaring miring, dll.

BAB 1

KAJIAN PUSTAKA

Defenisi Intra Uterine Reterderdation (IUGR)

Intra Uterine Growth Reterderdation (IUGR) adalah berat badan bayi kurang dari
persentil 10 untuk usia kehamilan bayi, dalam artian bayi baru lahir berukuran lebih
kecil dengan usia kehamilannya. (Asuhan Kebidanan IV Patologi: 225).

Intra Uterine Growth Reterderdation (IUGR) adalah memiliki berat fetus <10
persentil untuk umur kehamilan tertentu-berat lahir <2 dari berat rata-rata untuk
umur kehamilan tertentu. (Asuhan Kebidanan Patologis: 93).

Manifestasi klinik

Bayi-bayi lahir Intra Uterine Growth Reterderdation (IUGR) biasanya tampak kurus,
pucat dan berkulit keriput, tali pusat umumnya tampak rapuh dan layu
dibandingkan pada bayi normal yang tampak tebal dan kuat, Intra Uterine
Reterderdation (IUGR) muncul sebagai akibat dan berhentinya pertumbuhan
jaringan atau sel. Hal ini terjadi saat janin tidak mendapatkan nutrisi dan oksigenasi
yang cukup untuk perkembangan dan pertumbuhan organ dan jaringan, atau
karena infeksi. Meski pada sejumlah janin, ukuran kecil untuk masa kehamilan bisa
diakibatkan karena faktor genetik (kedua orang tua kecil), kebanyakan kasus
Pertumubuhan Janin Terhambat (PJT) atau Kecil Masa Kehamilan (KMK) dikarenakan
karena faktor-faktor lain.

Beberapa diantaranya sebagai berikut:

Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) dapat terjadi kapanpun dalam kehamilan.


Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) yang muncul sangat dini sering berhubungan
dengan kelainan kromosom dan penyakit ibu. Sementara, Pertumbuhan Janin
Terhambat (PJT) yang muncul terlambat (>32 minggu) biasanya berhubungan
dengan problem lain. Pada kasus Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT), pertumbuhan
seluruh tubuh dan organ janin menjadi terbatas. Ketika aliran darah ke plasenta
tidak cukup, janin akan menerima hanya sejumlah kecil oksigen, ini dapat berakibat
denyut jantung janin menjadi abnormal, dan janin berisiko tinggi mengalami
kematian.

Klasifikasi

a) IUGR yang simetris (20-30%)

Kemampuan tumbuh berkurang

Terjadi pada awal kehamilan

Seluruh fetus secara proportional kecil

Semua biometri dibawah 10 persentil untuk umur kehamilan

Pencegahan infeksi normal

b) IUGR asimetri (70-80%)

Pertumbuhan janin terhambat (biasanya karena plsenta insufisiensi)

Biasanya terjadi setelah umur 28 minggu

Pertumbuhan kepala tetap normal, sedangkan pertumbuhan abdomen lambat

Pencegahan infeksi rendah

c) IUGR kombinasi (5-10%)

Terjadi pada umur kehamilan 20-28 minggu

Berhubungan dengan penyakit ibu yang berat (hipertensi kronis)

Lupus nephritis, penyakit vaskuler ibu

Klasifikasi IUGR / Pertumbuhan janin terhambat(PJT)

Penyebab Intra Uterine Reterderdation (IUGR) di bedakan menjadi 3 faktor, yaitu:

a) Maternal/ibu seperti:
Tekanan darah tinggi

Penyakit ginjal kronis

Riwayat diabetes mellitus

Penyakit jantung dan pernapasan

Malnutrisi dan anemia

Infeksi

Pecandu alkohol

Obat-obat tertentu dan perokok.

b) Uterus dan plasenta :

Penurunan aliran darah dari uterus ke plasenta

Plasenta abruption

Plasenta previa

Infark plasenta

c) Faktor janin antara lain :

Janin kembar

Penyakit infeksi

Kelainan kongenital

Kelainan kromosom

Pajanan teratogen.

Pencegahan

Hal-hal yang harus diperhatikan untuk mencegah IUGR, adalah sebagai berikut :

Usahakan hidup sehat


Hindari stress selama kehamilan

Hidari mengkonsumsi obat-obatan yang tidak di anjurkan selama hamil

Olah raga teratur

Hindari alkohol

Hindari rokok dan narkoba

Periksakan kehamilan secara rutin

Prognosis

Pada kasus-kasus IUGR yang sangat parah dapat berakibat janin lahir mati atau jika
bertahan hidup dapat memiliki efek buruk jangka panjang dalam masa kanak-kanak
nantinya. Kasus IUGR dapat muncul sekalipun ibu dalam kondsi seahat.

Diagnosis

Untuk menegakkan diagnosa perlu dilakukan pemeriksaan dengan menanyakan


riwayat ibu apakah faktor-faktor ibu seperti yang di jelaskan diatas ada atau tidak,
periksa tinggi fundus uteri (TFU) apakah sesuai atau tidak dnegan usia kehamilan,
lakukan ultrasonografi (USG) fetomaternal, periksa denyut jantung janin dengan
menggunakan doppler velocimetry.

BAB II

KONSEP DASAR MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN

Proses manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah. Proses ini


merupakan sebuah metode dengan pengorganisasian pemikiran dan tindakan-
tindakan dengan urutan yang logis dan menguntungkan baik bagi klien maupun
tenaga kesehatan. Proses ini menguraikan bagaimana prilaku yang diharapkan dari
pemberi asuhan. Proses manejemen ini bukan hanya terdiri dari pemikiran dan
tindakan saja melainkan prilaku pada setiap langkah agar pelayanan yang
komprehensif dan aman dapat tercapai. Dengan demikian proses manajemen harus
mengikuti urutan yang logis dan memberi pengertian yang menyatukan
pengetahuan, hasil temuan, dan penilaian yang tepisah-pisah menjadi satu
kesatuan yang berfokus pada manajemen klien. (Varney, 1997).
Proses manajemen menurut Varney (1997) terdiri dari 7 langkah yang berurutan
dimana setiap langkah disempurnakan secara periodik. Proses dimulai dengan
pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Ketujuh langkah tersebut
membentuk suatu kerangka lengkap yang dapat diaplikasikan dalam situasi
apapun.

Langkah-langkah penerapan manajemen kebidanan dilakukan secara


berkesinambungan, yaitu :

Mengumpulkan data yang diperlukan untuk mengidentifikasi pasien secara lengkap.

Mengidentifikasi masalah atau diagnosa berdasarkan interpretasi yang benar dari


data tersebut.

Mengantisipasi masalah potensial atau diagnosa lainnya yang mungkin terjadi


karena masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi.

Mengevaluasi perlunya intervensi segera oleh bidan atau dokter.

Membangun rencana asuhan yang menyeluruh.

Mengembangkan rencana asuhan tersebut secara efisien dan aman.

Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang telah diberikan.

Langkah-langkah dalam penatalaksanaan pada dasarnya jelas, akan tetapi dalam


pembahasan singkat mengenai langkah-langkah tersebut mungkin akan lebih
memperjelas proses pemikiran dalam proses klinis yang berorientasi pada langkah
ini. Penulis membatasi hanya pada kasus Intra Uterine Reterderdation (IUGR).

Ketujuh langkah tersebut adalah sebagai berikut :

A. Langkah 1:Pengkajian Data

Pengkajian adalah pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data,


mengelompokkan data dan menganalisa data sehingga dapat diketahui maslah dan
keadaan klien. Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat
dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
Data-data yang dikumpulkan meliputi :

1. Data subjektif

a) Biodata atau identitas klien atau suami

Yang perlu dikaji :

Nama

Umur

Agama

Suku

Pendidikan

Pekerjaan

No telp

Alamat

b) Keluhan Utama

Merupakan alasan utama klien untuk datang ke BPS atau R.S dan apa-apa saja
yang dirasakan klien

Kemungkinan yang ditemui :

Biasanya akan terjadi kenaikan berat badan yang tidak sesuai dengan normal
selama hamil dan juga bisa penurunan berat badan, kemungkinan klien mengalami
kekurangan nutrisi ataupun anemia yang tergolong kongenital

Serta gerakan janin yang berkurang.


c) Riwayat perkawinan

Kemungkinan diketahui :

Status perkawinan

Umur hamil

Berapa lama baru hamil.

d) Riwayat Menstruasi

Yang ditanyakan adalah :

HPHT untuk menentukan tafsiran persalinan

Siklus

Lama

Banyaknya

Bau

Warna

Apakah nyeri waktu haid

Kapan mendapatkan haid pertama kalinya.

e) Riwayat obsetri yang lalu

Kehamilan yang lalu, kemungkinan klien mengalami abortus, dan kemungkinan ibu
mengalami preeklamsia serta penyakit lainnya seperti diabetes militus dan penyakit
jantung.

Persalinan yang lalu kemungkinan ibu mengalami kelahiran prematur dan berat
badan lahir bayi yang rendah serta melahirkan sebelum waktunya.

Nifas yang lalu kemungkinan keaadaan lochea dan laktasi berjalan lancar.
f) Riwayat kehamilan sekarang

Kemungkinan terjadinya kelainan plasenta dan tali pusat

Janin kembar

Kehamilan ektopik

Klien yang diperberat dengan eklamsia

Infeksi janin dan penyakit lainnya.

g) Riwayat kesehatan

Riwayat kesehatan yang lalu : kemungkinan klien memiliki penyakit jantung


Cianostic dan penyakit diabetes militus, serta anemia.

Riwayat kesehatan sekarang : kemungkinan pasien sedang menderita penyakit DM,


berat badan kurang dari berat badan normal ibu hamil, malnutrisi anemia dan
konsumsi obat-obatan.

h) Riwayat kesehatan keluarga

Kemungkinan ada keluarga yang menderita penyakit keturunan

Riwayat kehamilan prematur

Riwayat persalinan pre-term

Riwayat keturunan kembar.

i) Riwayat sosial, ekonomi, dan budaya

Kemungkinan hubungan klien dengan suami, keluarga, dan masyarakat baik,


pendidikan klien yang rendah dapat mempengaruhi kehamilan serta ekonomi yang
rendah, adanya kebudayaan klien juga mempengaruhi kesehatan kehamilan.

j) Riwayat spiritual

Kemungkinan klien melakukan ibadah agama dan kepercayaan dengan baik.


k) Riwayat psikologis

Kemungkinan adanya tanggapan klien dan keluarga yang baik terhadap kehamilan
ini.

Kemungkinan klien dan suaminya mengharapakan dan senang dengan kehamilan


ini

Kemungkinan klien cemas dan gelisah dengan kehamilannnya.

l) Kebutuhan dasar

Kemungkinan pemenuhan kebutuhan bio-psiko yang meliputi kebutuhan nutrisi,


proses eliminasi, aktifitas sehari-hari, istirahat, personal hygiene dan kebiasaan-
kebiasaan yang dapat mempengaruhi kesehatan saat hamil.

2. Data Objektif

Data dikumpulkan melalui pemeriksaan umun dan pemeriksan khusus.

a) Pemeriksaan Umum

Secara teoritis kemungkinan adanya keadaan umum klien yang kurang baik, yang
mencakup kesadaran, tekanan darah, nadi, nafas, suhu, tinggi badan, berat badan
dan keadaan umum, biasanya akan terjadi kesenjangan pada berat badan ibu yang
tidak nomar ataupun peningkatan berat badannya yang tidak adekuat, ini dapat
dinyakan karna salah satu kemungkinan yang menyebab kan pertumbuhan janin
terhambat adalah malnutrisi, dan kemungkinan adanya peningkatan tekanan darah
karna hipertensi kronik adalah salah satu penyakit yang juga dapat mengakibatkan
pertumbuhan janin terhambat.

b) Pemeriksan Khusus

1) Secara Inspeksi

yaitu pemeriksaan pandang yang dimulai dari kepala sampai kaki.


Yang dinilai adalah kemungkinan bentuk tubuh yang normal, kebersihan kulit,
rambut, muka, conjungtiva pucat atau tidak, skelera, hidung, mulut apakah ada
caries dentis, stomatitis, karang gigi, leher apakah ada pembesaran kalenjer
gondok, payudara apakah simetris kiri dan kanan, keadaan puting susu menonjol
atau tidak, perut membesar sesuai usia kehamilan atau tidak, kemungkinan
biasanya pada pertumbuhan janin terhambat pembesaran perut tidak sesuai
dengan kehamilan, apakah ada bekas operasi atau tidak, oedema atau pengeluaran
dari vagina. Anus apakah ada haemoroid, ektremitas atas dan bawah apakah ada
kelinan.

2). Secara palpasi

Dengan menggunakan cara leapold, kemungkinan yang ditemukan ialah:

Leapold I : Tinggi fundus uteri dalam cm, pada fundus kemungkinan teraba bagian
tengah kepala, bokong atau lainnya.

Leapold II : pada dinding perut klien sebelah kiri atau kanan kemungkinan teraba
punggung, anggota gerak atau bokong, kepala.

Leapold III : Pada bagian terbawah kemungkinan teraba kepala, bokong taupun
lainnya.

Leapold IV : kemungkinan bagian terbawah janin telah masuk PAP dan seberapa
mauknya dihitung dengan perlimaan.

3). Secara Auskultursi

Kemungkinan dapat terdengar bunyi jantung janin, frekuensinya, teratur atau tidak.

4). Secara Perkusi

Kemungkinan refleks patella kiri dan kanan positif.

5). Pemeriksaan Ukuran panggul


Kemungkinan ukuran panggul normal, bisa tidak normal.

6). Pemeriksaan Tafsiran Berat Badan Janin

Kemungkinan berat badan janin tidak sesuai dengan usia kehamilan, dengan rumus
( TFU dalm cm -11atau, atau12, atau13) x 155.

3. Pemeriksaan Penunjang

a) Laboratorium

Darah : Hb, Haematokrit, golongan darah, kadar estriol

Urine : Kemungkinan ditemui glukosa urine jika klien mengalami penyakit diabetes
mellitus.

b) USG

Kemungkinan pada USG ditemukan cephalometry yang tidak normal disebut


sebagai asimetris Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT). Selain itu dengan lingkar
perut kita dapat mendeteksi apakah ada pembesaran organ intra abdomen atau
tidak, khususnya pembesaran hati.

Tetapi yang terpenting pada USG ini adalah perbandingan antara ukuran lingkar
kepala dengan lingkar perut (HC/AC) untuk mendeteksi adanya asimetris
Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT).

B. Langkah II : Interpretasi Data

Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap masalah atau
diagnosa dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atau data-data
yang telah dikumpulkan. Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan
sehingga ditemukan masalah atau diagnosa yang spesifik. Kata masalah dan
diagnosa keduanya digunakan karena beberapa masalah tidak dapat diselesaikan
seperti diagnosa tapi membutuhkan penanganan yang dituangkan dalam sebuah
rencana asuhan terhadap klien. Masalah ini sering menyertai diagnosa. Diagnosa
yeng ditegakkan bidan dalam lingkup praktek kebidanan harus memenuhi standar
nomenklatur diagnosa kebidanan, yaitu :

Diakui dan telah disahkan oleh profesi


Berhubungan langsung dengan praktek kebidanan

Memiliki ciri khas kebidanan

Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan

Didukung oleh chlinical judgement dalam lingkup praktek kebidanan.

Berdasarkan kasus ini, maka kemungkinan interpretasi data yang tmibul adalah :

a). Diagnosa kebidanan

1). kehamilan dengan (IUGR), G.,P.,A.,H.,

Dasar : HPHT, TP, gerakan janin berkurang dari biasanya, TFU tidak sesuai dengan
usia kehamilan, berat badan janin dibawah normal, hasil USG ditemukan IUGR
asimetris.

b). Masalah

Kemungkinan masalah yang timbul adalah kecemasan.

Dasar : kehamilan cukup bulan tetapi berat badan bayi tidak sesuai dengan usia
kehamilan.

c). Kebutuhan

Dukungan psikologi.

Dasar: kehamilan cukup bulan tapi berat badan bayi tidak sesuai dengan usia
kehamilan.

C. Langkah III : Mengidentifikasi Diagnosa Atau Masalah Potensial

Pada langkah ini kita kita mengdentifikasi masalah atau diagnosa potensial
lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi.
Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan
sambil mengamati klien, bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnosa atau
masalah potemsial ini benar-benar terjadi kemungkinan diagnosa atau masalah
potesial yang timbul :
a) Potensial janin lahir mati

Dasar : Aliran darah ke plasenta tidak cukup dan kelainan tali pusat

b). Partus prematur

Dasar : kehamilan belum cukup bulan

c). BBLR

Dasar : kehamilan belum cukup bulan dan berat badan janin kurang dari
normal.

D. Langkah IV : Identifikasi Kebutuhan Yang Memerlukan Penanganan Segera

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan atau
untuk dikonsulkan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan lain yang
sesuai dengan kondisi klien.

Kemungkinan tindakan segera pada kasus IUGR antara lain :

a). Kematian janin

Tindakan yang dilakukan jika terjadi kematian janin :

Segera dilahirkan

Kolaborasi dengan tim medis untuk mengakhiri kehamilan


b). Partus prematur

Tindakan yang dilakukan jika prematur antara lain :

Segera dilahirkan

Kolaborasi dengan tim medis untuk mengakhiri kehamilan

c). BBLR

Tindakan yang dilakukan jika BBLR antara lain :

Lakukan perawatan khusus

Jaga suhu bayi supaya tidak hipotermi

Pantau keadaan bayi

E. Langkah V : Merencanakan Asuhan Menyeluruh

Suatu rencana asuhan harus disetujui oleh kedua belah pihak baik bidan maupun
klien agar perencanaan dapat dilakukan denagn efektif. Semua keputusan harus
bersifat rasional dan valid berdasarkan teori serta asumsi yang berlaku tentang apa
yang akan dan tidak dilakukan. Perencanaan tindakan yang mungkin dilakukan
antara lain :

Dukungan psikologis

Rawat Klien yang malnutrisi

Kontrol Tanda-Tanda Vital (TTV)

Kontrol dengan USG

Dengarkan DJJ

Kolaborasi dengan tenaga medis lain.

F. Langkah VI : Melaksanakan Perencanaan


Pada langkah ini asuhan menyeluruh yang telah diuraikan pada langkah kelima
dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya
oleh bidan dan sebagian oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainnya. Jika bidan
tidak melakukan sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan
pelaksanaannya. Bila bidan berkolaborasi dengan dokter untuk menangani klien
yang mengalami komplikasi maka keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan
bagi klien adalah tetap bertanggung jawab terhadap terlaksananya rencana asuhan
bersama yang menyeluruh tersebut. Manajemen yang efisien akan menyingkat
waktu dan biaya serta meningktakan mutu dari asuhan klien.

Beberapa tindakan yang mungkin dapat dilakukan antara lain :

Memperkenalkan diri kepada klien dan memperlihatkan sikap yang ramah dan
sopan

Merawat klien yang malnutrisi dengan cara mefasilitasi semua kebutuhan klien dan
memberikan klien makanan yang bergizi seperti buah dan sayura-sayuran

Mengontrol keadaan umum klien seperti tekanan darah, suhu, nadi dan pernapasan

Mendendenagrkan DJJ untuk mengetahui apakah janin dalam keadaan baik atau
tidak

Melakukan perawatan dan pengawasan tentang :

Kematian janin

Partus prematur

BBLR

G. Langkah VII : Evaluasi

Merupakan langkah akhir dari proses asuhan kebidanan Intra Uterine Reterderdation
(IUGR). Asuhan manajemen kebidanan dilakukan secara kontiniu sehingga perlu
dievaluasi setiap tindakan yang telah diberikan agar lebih efektf.

Kemungkinan hasil evaluasi yang ditemukan adalah :

Tercapai seluruh tindakan


Tercapai sebagian dari perencanaan tindakan sehingg dibutuhkan revisi.

BAB III

PEMBAHASAN SECARA TEORI

ANALISA SECARA TEORI

Bedasarkan data yang ada maka dapat ditegakan diagnosa Intra Uterine
Reterderdation (IUGR) dengan dasar :

Palpasi : TFU tidak sesuai dengan usia kehamilan

Auskultasi : Sulit menentukan puntum maximum

Pada pemeriksaan USG didapatkan hasil asimetris Pertumbuhan Janin


Terhambat(PJT)

Pada pemeriksaan HB, didapatkan kadar HB ibu dibawah normal.

DAFTAR PUSTAKA

Yeyeh Rukiyah,Ai.dkk,2010. Asuhan Kebidanan IV (Patologi Kebidanan). Trans


Info Media ; Jakarta

Fadlun.dkk.2012. Asuhan Kebidanan Patologis. Salemba Medika ; Jakarta

Leveno, J Kenneth, dkk. 2009. Obsetri Williams Edisi 21. EGC: Jakarta

About these ads

Share this:

TwitterFacebook

Loading...
Like

noviastuti203

One blogger likes this.

Related

manajemen varney

ATONIA UTERI

kasus

Post navigation

Proses Kehamilan

Kesehatan Reproduksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment

Name *

Email *

Website
Post Comment

Notify me of new comments via email.

Search

Search

Go

Archives

November 2013

September 2013

August 2013

July 2013

June 2013

May 2013

Meta

Register

Log in

Create a free website or blog at WordPress.com. | The Crafty Theme.

Skip to content

Home

About

Anda mungkin juga menyukai