(SAP)
Hari/tanggal : 31 Mei 2011
Jam/waktu : 08.00 WIB
Pokok Bahasan : Gizi dalam kesehatan reproduksi
Sub Bahasan : Gizi seimbang ibu hamil
Sasaran : Ibu hamil
Penyuluhan : Kelompok
Tempat : Ruangan
Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah mendapatkan penjelasan tentang gizi seimbang ibu hamil selama 10 menit,
diharapkan ibu dapat mengerti dan memahami tentang berbagai kebutuhan zat gizi pada
ibu hamil.
Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )
Setelah mendapatkan penjelasan tentang gizi seimbang ibu hamil, diharapkan ibu mampu:
1. Menjelaskan pengertian gizi seimbang ibu hamil.
2. Menyebutkan kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil
3. Menyebutkan manfaat gizi seimbang untuk ibu hamil.
4. Menyebutkan dampak kekurangan gizi pada ibu hamil
Garis-Garis Besar Materi
1. Pengertian gizi seimbang ibu hamil
2. Kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil
3. Manfaat gizi seimbang untuk ibu hamil
4. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil
Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
Media dan Alat Peraga
1. Laptop
2. LCD
3. Leaflet
4. Flip Chart (lembar balik)
Proses Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Respon Waktu
Pendahuluan
a. Menyampaikan salam
b. Menjelaskan tujuan a. Membalas salam
c. Kontrak waktu b. Mendengarkan
1. d. Tes awal c. Memberi respon 2 menit
Inti
a. Pengertian gizi seimbang
ibu hamil
b. Kebutuhan zat gizi untuk
ibu hamil
c. Manfaat gizi seimbang
untuk ibu hamil
d. Dampak kekurangan gizi
pada ibu hamil
Mendengarkan dengan
2. penuh perhatian 8 menit
Penutup
Tanya jawab Menanyakan yang
Tes akhir belum jelas
Menyimpulkan hasil Aktif bersama
penyuluhan menyimpulkan
3. Memberi salam penutup Membalas salam 5 menit
1. Materi
GIZI IBU HAMIL
1. Apa yang dimaksud gizi seimbang pada ibu hamil?
Gizi seimbang bagi ibu hamil adalah keadaan keseimbangan antara zat gizi yang diperlukan
oleh ibu hamil untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan dan perkembangan janinnya yang
dapat dipenuhi oleh asupan zat gizi dari aneka ragam makanan.
Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita yang tidak
hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya,
bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu
menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain.
Demikian pula, bila makanan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih
bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini dapat
mengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir prematur atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat
bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama, perdarahan, infeksi dan kesulitan lain yang
mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya, makanan yang berlebihan dapat
mengakibatkan kenaikan BB yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan
terjadinya preeklampsi (keracunan kehamilan). Bila makanan ibu kurang, kemudian
diperbaiki setelah bayi lahir, kekurangan yang dialami sewaktu dalam kandungan tidak
dapat sepenuhnya diperbaiki.
2. Kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil
1) ENERGI
Kebutuhan energi dihitung secara individu kemudian ditambah dengan tambahan energi
untuk ibu hamil sesuai dengan usia kehamilan
Penambahan energi:
-TRIMESTER I: 100 kal
-TRIMESTER II: 300 kal untuk pemekaran jaringan ibu (peningkatan volume darah,
pertumbuhan uterus dan payudara, penumpukan lemak)
-TRIMESTER III: 300 kal untuk pertumbuhan janin dan plasenta.
2) PROTEIN
Ibu hamil minimal mengkonsumsi 17g protein/hari.
Pada TI: 1g/kg BB/ protein
T2: 1,5g/kg BB/hari
T3: 2g/kg BB/hari
Total kebutuhan protein tidak lebih dari 15% kebutuhan energi.
Jenis protein dengan nilai biologi tinggi: daging, ikan, telur, tahu, tempe, kacang-kacangan,
biji-bijian, susu, yogurt, dll.
3) KARBOHIDRAT
v Sebaiknya dari kebutuhan energi
v 80.000 kalori selama masa kehamilan untuk bayi yg sehat
v 300kkal/hari selama 9 bulan.
v Sumber karbohidrat utama: beras, serealia, gandum, dll.
4) LEMAK
dari kebutuhan energi atau 20% dari total energy. Omega 6 dan omega 3 harus lebih
banyak karena u/ perkembangan pusat susunan saraf termasuk sel otak.
Sumber omega 6: minyak kedelai, minyak jagung, minyak biji matahari, minyak biji kapas.
Sumber omega 3: minyak ikan laut (ikan salmon, lemuru, dan tuna), minyak kedelai, minyak
zaitun, minyak jagung.
5) ZAT BESI
Kebutuhan zat besi pd saat kehamilan: 30mg/hari meningkat 200-300% buntuk plasenta &
sel darah. Zat besi Berasal dari makanan & suplementasi tablet Fe. Penyerapan Fe terganggu
oleh kopi, teh, kalsium, magnesium.bDefisiensi Fe lebih berpengaruh pada ibu. Akan
menyebabkan kekurangan Hb dalam darah yang diperlukan untuk membewa O2 kepada
janin dan sel ibu hamil.
Distribusi Fe
*300mg besi ditransfer ke janin
*50-75mg untuk pembentukan plasenta
*450mg untuk menambah jumlah sel darah merah
*200mg hilang ketika melahirkan
3) ASAM FOLAT
Asam folat dibutuhkan untuk pembentukan sel baru, membantu
mengembangkan sel syaraf dan otak janin. Kebutuhannya 0,4 mg/hari
Sumber asam folat adalah hati, sayuran, hijau, jeruk orange, kembang
kol, kedelai/kacan-kacangaan lain, roti, gandum, serealia, dll.
4) KALSIUM
Dibutuhkan untuk pertumbuhan janin sekitar 250mg/hari dan untuk
persediaan si ibu.
Kebutuhan:
umur >25 tahun: 1200mg/hari
umur 25 tahun: 800mg/hari
Sumber utama: susu dan hasil olahannya, udang, sarden, dll .
5) YODIUM
Kebutuhan: 200mikrogram/hari
Kekurangan: janin hipotiroidisme, kretinisme, kerusakan syaraf.
Sumber utama: garam, makanan laut, air, sayur.
1. Manfaat gizi seimbang pada ibu hamil
a. Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan
b. Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan ibu sendiri
c. Supaya luka-luka persalinan lekas sembuh dalam nifas
2. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil dan janin yang dikandungnya
1. Terhadap Ibu
menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia, perdarahan,
BB ibu tdk bertambah secara normal, dan terkena infeksi.
2. Terhadap Persalinan
Mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya
(premature), perdarahan setelah persalinan serta persalinan dengan operasi
cenderung meningkat.
3. Terhadap Janin
Mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran,
abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi,
asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir
rendah (BBLR).
I. Evaluasi
a. Mengajukan pertanyaan lisan
1) Tes awal
a) Apa contoh zat nutrisi untuk ibu hamil ?
b) Apa dampak bila kekurangan zat gizi pada ibu hamil ?
2) Tes akhir
Mengajukan pertanyaan yang sama dengan tes awal.
b. Observasi
1) Respon/tingkah laku masyarakat saat diberikan pertanyaan, apakah
diam/menjawab (benar/salah)
2) Masyarakat antusias/tidak.
3) Masyarakat mengajukan pertanyaan/tidak.
A. TUJUAN
1. Tujuan instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan agar peserta atau klien dapat mengetahui tentang
penyakit TBC, memahami bagaimana proses penularan dan gejala penyakit TB PARU sehingga dapat menjaga
kesehatan dan lingkungan sekitar.
B. MATERI (Terlampir)
Materi yang akan di sampaikan:
1. Pengertian Tubercuolosis Paru
2. Tanda-tanda penyakit Tubercuolosis Paru
3. cara penularan Tubercuolosis Paru
4. pencegahan Tubercuolosis Paru
5. pengobatan Tubercuolosis Paru
C. PESERTA
Peserta yaitu masyarakat yang terdiri dari 30 orang
D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. MEDIA PENYULUHAN
1. Komputer/ Laptop
2. LCD
3. Materi yang akan di sampaika
F. KEGIATAN PENYULUHAN
No. Waktu Kegiatan Peserta
b. Uraian tugas
1. Moderator bertugas menjalankan jalanya acara penyuluhan dari awal hingga akhir penutupan acara
2. Penyaji bertugas menyampaikan materi penyuluhan yang telah disiapkan
3. Fasilitator bertugas menciptakan suasana penyuluhan yang nyaman dan memotifasi peserta untuk bertanya
4. Observer bertugas mengamati jalanya acara penyuluhan
A. Pengertian
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tubeculosis.
B. Tanda-tanda Tuberkulosis
Sebagian besar seseorang yang terinfeksi menunjukan demam tingkat rendah, keletihan, anoreksia,
penurunan berat badan, berkeringat malam, neyri dada, dan batuk menetap. Batuk pada awalnya mungkin
nonproduktif, tetapi dapat berkembang ke arah pembentukan sputum mukopurulen dengan hemoptisis.
1. Gejala respiratorik, meliputi:
a) Batuk
Gejala batuk timbul paling dini dan merupakan gangguan yang paling sering dikeluhkan. Mula-mula
bersifat non produktif kemudian berdahak bahkan bercampur darah bila sudah ada kerusakan jaringan
b) Batuk Darah
Darah yang dikeluarkan dalam dahak bervariasi, mungkin tampak berupa garis atau bercak-bercak darak,
gumpalan darah atau darah segar dalam jumlah sangat banyak. Batuk darak terjadi karena pecahnya pembuluh
darah. Berat ringannya batuk darah tergantung dari besar kecilnya pembuluh darah yang pecah.
c) Sesak Napas
Gejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah luas atau karena ada hal-hal yang menyertai
seperti efusi pleura, pneumothorax, anemia dan lain-lain.
d) Nyeri Dada
Nyeri dada pada TB paru termasuk nyeri pleuritik yang ringan. Gejala ini timbul apabila sistem persarafan
di pleura terkena.
1. Adanya komitmen politis berupa dukungan pengambil keputusan dalam penanggulangan TB.
2. Diagnosis TB melalui pemeriksaan dahak secara mikroskopik langsung sedang pemeriksaan penunjang
lainnya seperti pemeriksaan radiologis dan kultur dapat dilaksanakan di unit pelayanan yang memiliki
sarana tersebut.
3. Pengobatan TB dengan paduan OAT jangka pendek dengan pengawasan langsung oleh Pengawas
Menelan Obat (PMO) khususnya dalam 2 bulan pertama dimana penderita harus minum obat setiap
hari.
4. Kesinambungan ketersediaan paduan OAT jangka pendek yang cukup.
5. Pencatatan dan pelaporan yang baku.
A. Latar belakang
Gigi merupakan bagian terpenting dalam mulut yang dapat berfungsi untuk makan dan berbicara. Kerusakan gigi merupakan salah satu
penyakit yang disebabkan oleh kurangnya kebersihan gigi dan mulut. Anak usia sekolah merupakan usia dimana mereka lebih
cenderung untuk memilih makanan yang manis seperti cokelat dan permen. Hal ini menjadi faktir utama meningkatnya anak usia
sekolah dengan masalah kerusakan gigi. Oleh karena itu, perlu dilakukan pendidikan kesehatan terhadap anak usia sekolah tentang
pentingnya kesehatan gigi dan mulut.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penjelasan kelompok Anak Usia Sekolah Dasar mampu melakukan perawatan gigi dan mulut dengan baik dan
benar.
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 60 menit diharapkan anak usia sekolah mampu :
a) Menjelaskan fungsi gigi dan manfaat menggosok gigi
b) Menjelaskan cara perawatan gigi dan mulut
c) Memperagakan cara menyikat gigi dengan benar
d) Menyebutkan tanda dan gejala adanya kerusakan gigi.
C. Isi materi
1. Pengertian menggosok gigi
Menggosik gigi adalah membersihkan gigi dengan sikat gigi dan pasta gigi.
Merawat gigi merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk menjaga agar gigi tetap dalam keadaan yang bersih dan sehat.
2. Fungsi gigi
Gigi primer atau gigi susu berjumlah 20 buah dimana setiap rahang atas dan rahang bawah memiliki 10 buah gigi.
Ada 3 jenis gigi yaitu :
a) Gigi seri yabg berjumlah 4 buah fungsinya untuk memotong.
b) Gigi taring berjumlah 2 buah fungsinya untuk menahan dan merobek makana.
c) Gigi gerahan berjumlah 4 buah fungsinya untuk menghaluskan
3. Manfaat menggosok gigi
a) Gigi menjadi bersih dan sehat.
b) Mencegah timbulnyacaries atau karang gigi, lubang gigi dan penyakit lainnya.
c) Memberikan perasaan segar dalam mulut.
4. Cara menyikat gigi
a) Persiapan alat
1) 1 buah sikat gigi
2) Gelas atau gayung berisi air
3) Pasta gigi
4) Lap dan handuk kering
b) Cara kerja
1) Cuci tangan
2) Ambil dan dekatkan peralatan
3) Keluarkan isi pasta gigi penuh dan merata pada permukaan sikat gigi
4) Tutup kembali pasta gigi dan kembalikan pada tempatnya
5) Mulailah berkumur dengan air
6) Mulailag sikat gigidari depan mengarah ke keatas dan kebawah
7) Masukan kedalamdan mengarah keluar kanan dan kiri
8) Buka mulut sikat gigi bagian bawah kearah nkiri dan kanan
9) Sikat gigi bagiab atas mengarah kekanan dan kekiri
10) Sikat bagian depan yang dalam kearah luar atas dan bawah
11) Sikat perbagian paling sedikit 10 kali
12) Berkumur- kumur sampai mulut terasa bersih
13) Lap / keringkan mulut dengan handuk.
14) Rapikan alat - alat
c) Perhatian
1) Kita harus menggunakan sikat gigi sendiri
2) Menyikat gigi jangan terlalu keras
3) Jangan sampai tertelan air bekas kumur kumur
4) Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride
5) Gunakan sikat gigi yang berbulu lembut
No Peserta keterangan
1
2
3
4
Kelas 1
Kelas 2
Kelas 3
Dewan guru
Hadir 49 orang
Hadir 45 orang
Hadir 59 orang
Hadir 19 orang
PRE PLANING
PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
MAHASISWA AKPER KESDAM XVI/PATTIMURA ANGKATAN VI
NEGERI LIANG KECAMATAN TELUK ELPAPUTI KAB. MALUKU TENGAH
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan, kelompok anak usia sekolah mampu melakukan perawatan gigi dan mulut.
2. Tujuan Khusus
Setelah menerimah pendidikan kesehatan selama 60 menit, kelompok anak usia sekolah dasar akan mampu :
a) Menjelaskan fungsi gigi dan manfaat menggosok gigi
b) Menjelaskan cara perawatan gigi dan mulut
c) Memperagakan cara menyikat gigi dengan benar
d) Menyebutkan tanda dan gejala adanya kerusakan gigi.
C. Peserta
Anak usia sekolah (siswa kelas 1-3), dan para guru.
D. Kepanitiaan
Ketua : Liana S. Rarsina
Sekertaris : Stesy Feltry Lesnussa
Seksi acara : Farid Ladulla
Dokumentasi : Marfuatun
Seksi perlengkapan : Benjamin A. Ratu
Seksi komsumsi : Ratna massi
E. Seting Waktu
NO WAKTU KEGIATAN PENANGGUNG JAWAB
1
2
3
4
10 Menit
20Menit
20menit
10menit
Pembukaan
1. Perkenalan
2. Menjelaskan maksud dan tujuan
Penjelasasn
1. Penyuluhan
2. Tanya Jawab
3. Evaluasi penyuluhan
Dokumentasi kegiatan
penutup
pembimbing
Pembimbing
Pembimbing
pembimbing
F. Seting tempat
PPPG
MSSSSSSSMSSSSM
MSSSSSMSSSSSSM
MSSSSSMSSSSSSM
Ket:
P : pembicara
G : Guru
Waktu : 1 x 30 menit
A. Latar Belakang
Pemenuhan personal hygiene/ kebersihan diri merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Pemeliharaan hygiene perorangan
diperlukan untuk kenyamanan, individu, keamanan dan kesehatan. Salah satu bagian dari kbersihan diri adalah kebersihan gigi dan
mulut.
Mulut merupakan salah satu jalan utama masuk dan berkembangnya mikroorganisme penyebab penyakit, sehingga sangatlah
Kondisi seseorang dengan gangguan jiwa tentunya juga akan mempengaruhi pemenuhan kebersihan diri. Dimana, kondisi
kesehatan yang ditandai dengan adanya perubahan dalam berpikir, suasana hati atau perilaku (gabungan darinya) yang berkaitan
dengan distress atau kerusakan fungsi dan hal tersebut dapat mngakibatkan seseorang tidak lagi memperhatikan kebersihan dirinya,
termasuk kebersihan gigi. Hal ini tentu perlu menjadi perhatian perawat yang sudah menjadi tugasnya untuk memenuhi kebutuhan
klien.
Dari hasil observasi di Klinik Jiwa Avicena , lebih dari 50% klien mengalami caries gigi, dan bau mulut. Atas dasar tersebut, kami
merasa perlu untuk melakukan penyuluhan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan derajat kesehatan klien di Klinik Jiwa
Avicena.
B. Tujuan
1. Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan, diharapkan pasien di ruang perawatan kenanga dapat memahami tentang kebersihan
mulutdengan benar.
2. Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang personal hygiene diharapkan pasien dapat :
d. Klien mengetahui dampak yang sering timbul pada masalah kebersihan mulut
D. Metode
1. Ceramah
3. Demontrasi
Hari : Sabtu
G. Pengorganisasian
Memaparkan materi tentang hasil pendataan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan.
Bersama moderator melaksanakan diskusi/curah pendapat tentang penentuan prioritas maslah dan alternatif pemecahan maslah serta
b. Bila terjadi penyimpangan acara observer bertanggung jawab mengingatkan moderator dan fasilitator.
d. Membuat catatan tentang hal-hal penting yang terjadi selama acara berlangsung
4. Fasilitator ( Yulianti, Muhammad Darwis, Sri Wahyuni, Mirnawati, A. Adriana Amal, Nurlaelah Usman)
Bertanggung jawab membuat pemerataan diskusi, meningkatkan partisipasi serta membantu dalam proses kelancaran diskusi.
Mendemonstrasikan
H. Setting Tempat
Pnj
M
F
F
F
F
F
F
P
P
P
P
Px
Px
O
Keterangan:
M
F
: Fasilitator : Moderator
Pnj
P
: pasien : Penyaji
O
: Observer
I. Susunan Acara
1. Pendahulu
1. Memberi salam terapeutik Menjawab 5
an salam meni
an dan
memperhatik
an
3. Menjelaskan tujuan
Mendengark
an dan
memperhatik
an
4. Kontrak waktu
2. Menyetujui Plip
kebersihan mulut an
benar
bagi pasien an
untuk mempraktekkan
Mendengark
an
Bertanya
disampaikan
3. Membagikan liflet
4. Menutup penyuluhan Memperhatik
5. Memberikan salam an
3.
Lifle
Penutup t
Mempraktek
kan
10
meni
J. Kriteria Evaluasi
Hasil 1. Perawat
Perawat dapat melakukan pen-kes sesuai dengan TIK secara
benar
b. 2. Pasien :
bahasa sendiri
kebersihan mulut
mulut
MATERI PENYULUHAN
KEBERSIHAN MULUT
1. Definisi
Kebersihan mulut adalah tindakan pemeliharaan atau pencegahan agar rongga mulut kita tetap bersih dan sehat (Wartonah, 2006).
Kebersihan mulut adalah usaha untuk menjaga mulut tetap sebersih dengan cara menyikat gigi dan flossing untuk mencegah
kerusakan gigi dan penyakit gusi (Potter dan Perry, 2005).
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebersihan mulut
a. Gigi
b. Waktu
c. Makanan
d. Bakteri
3. Manfaat menjaga kesehatan mulut
a. Gigi menjadi bersih dan sehat
b. Mencegah timbulnya caries karang gigi, lubang gigi dan penyakit lainnya
c. Memberikan perasaan segar dalam mulut
4. Akibat dari tidak menjaga kesehatan gigi dan mulut
a. Gigi berlubang
b. Karang gigi
c. Infeksi pada gusi
d. Bau mulut
e. Sariawan
5. Pencegahan kelainan pada gigi dan mulut
Kendalikan keempat faktor yang berperan, dengan cara:
a. Menyikat gigi
Cara menyikat gigi yang benar adalah sebagai beriukut:
1) Pemilihan sikat gigi yg benar
2) Gosok gigi secara benar & teratur 2x sehari
3) Gogok gigi yang baik dan benar agar sisa makanan dan plak dapat dibersihkan
4) Untuk gigi atas gerakan sikat dari atas ke bawah dan sebaliknya posisi sikat gigi 45 derajatdi daerah perbatasan antara gigi & gusi
5) Pilih sikat gigi yang benar: gagang lurus, kepala sikat sesuai dengan mulut, bulu sikat halus
6) Gosok seluruh permukaan gigi, gusi serta lidah
b. Pemberian Fluoride
Gunakan odol secukupnya + fluor. Pemberian Fluoride untuk memperkuat gigi
c. Makanan
1) Makanan berserat seperti buah & sayuran,
2) hindari makanan manis dan lengket
3) juga makan di antara 2 waktu makan sesudah makan makanan tersebut, perlu berkumur atau sikat gigi --
4) Menu sesuai 4 sehat 5 sempurna
Kelengkapan gizi agar diperhatikan antara lain:
Vitamin D Kekokohan tulang dan gigi
Kalsium Kuatnya terhadap kerapuhan
Fluor Ketahanan gigi terhadap asam
Vit C Ketahanan gusi terhadap iritasi
d. Ke dokter gigi
Kontrol secara teratur 6 bulan sekali
Wartonah,T . (2006) . Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Jakarta: Salemba Medika.
I. LATAR BELAKANG
Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di
n e g a r a berkembang. Di Indonesia diare merupakan penyebab utama morbiditas
dan mortalitas pada anak balita. Menurut hasil penelitian Akhmad Sofian pada tahun2009
menunjukkan 116 anak usia 1-3 tahun menderita diare cair akut sebesar 66,38%,
diare disertai lendir dan darah sebanyak 33,62% dimana penderita diare laki-laki 61,21%
dan perempuan 38,79%. Menurut WHO, diare membunuh 2 juta anak di dunia setiap
tahun sedangkan di Indonesia menurut Surkesnas (2001) diare merupakan salah satu
penyebab kematian kedua terbesar pada balita. Berdasarkan data-data di atas, tidak bisa
dipungkiri bahwa diare masih m enj ad i p e rm as al ah an da l am m as ya r a k at
khu s us n ya k e l u ar ga di In d on es i a hingga terkadang diare dianggap sebagai hal
yang sepele. Padahal kalau tidak d i t a n g a n i d e n g a n c e p a t d a n t e p a t
d i a r e a k a n m e n g a n c a m n y a w a b a g i p e nd er i t an ya .
Ku r an gn ya i nf o rm a si t ent an g k eb e rsi h an l i n gku n gan m a u pun makanan
yang dikonsumsi serta gaya hidup yang kurang bersih menjadi salah satu faktor
penyebab diare. Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat mempunyai peranan
penting d a l a m m e n a n g g u l a n g i p e n y a k i t d i a r e i n i . A p a b i l a a d a s a l a h
s a t u a n g g o t a k el ua r ga ya n g t e rk e na di a r e m ak a d ari k el u a r gal a h ya n g
ha ru s m em b e ri ka n pertolongan pertama terhadap penderita. Namun tidak semua
keluarga paham dan mau melakukan perannya untuk menanggulangi penyakit diare
ini dengan berbagai alasan, salah satunya adalah kurangnya informasi mengenai
diare dan juga cara penanganan pada penyakit ini.
Oleh sebab itu, kami menyusun satuan acara penyuluhan ini guna memberikan informasi
kepada masyarakat, khususnya keluarga yang nantinya diharapkan dapat
menambah pengetahuan keluarga terhadap penanganan diare sehingga ke l u ar ga
m am pu m en ga pl i k a s i ka n i n fo rm asi ya n g d i d ap at u nt u k m e nc e ga h terjadinya
penyakit diare di keluarga.
II. TUJUAN UMUM
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan keluarga pasien memahami tentang
penyakit diare pada anak.
IV. METODE
Ceramah, diskusi/tanya jawab
V. MEDIA
Leaflet,LCD, Flip Chart.
VIII.ORGANISASI
1. Sekretaris : Yuli Parwati
2. Moderator : Yuni Dwi Antari
3. Penyaji : Yunita Kartika Dewi
4. Fasilitator : Yoga Pratama
5. Observer : Yosua Edwin Arybowo
PESERTA
PESERTA
X. EVALUASI
a. Struktur :
1) Media yang digunakan dalam acara penyuluhan semuanya lengkap
2) Materi disiapkan dalam bentuk makalah dan dibuat dalam laetflat serta disajikan dengan clip
cart agar penyampaian kepada pasien dan keluarga pasien lebih mudah.
b. Proses penyuluhan :
1) Penyuluhan kesehatan tentang TBC berjalan dengan baik, pasien dan keluarga dapat
memahami penyuluhan yang diberikan.
2) Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi
c. Hasil penyuluhan
1) Peserta penyuluhan dapat memahami dari apa yang disampaikan dan mampu menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh.
XI. REFERENSI:
MATERI PENYULUHAN
I. Pengertian
Diare adalah suatu kondisi buang air besar yang tidak normal yaitu lebih dari 3 kali
sehari dengan karakteristikyang encer dapat disertai atau tanpa disertai darah dan lendir.