Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“MACAM PENYAKIT ORGAN REPRODUKSI DAN CARA


PENYEBARANNYA”

DISUSUN OLEH:

ARRY WAHYU NOVITASARI

Prodi D-III Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Ponorogo

2015

1
SAP MACAM PENYAKIT REPRODUKSI

1. Pokok Bahasan : Macam penyakit organ reproduksi dan cara


penyebarannya
2. Sub pokok bahasan :
a. Macam penyakit organ reproduksi
b. Cara penyebaran
c. Pencegahan
3. Sasaran : siswa dan siswi SMP Ngadirejo
4. Waktu
a. Hari/tanggal : Sabtu, 7 Maret 2015
b. Waktu : (09.30-10.00) 30 menit
5. Tempat :

A. Tujuan
a. Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan siswa
mengetahui dan memahami tentang berbagai macam penyakit yang
menyerang oragan reproduksi baik lelaki maupun perempuan,
mengetahui cara penyebaran serta bagaimana mencegahnya.
b. Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, siswa dapat menjelaskan
kembali tentang :
1. Macam-macam penyakit organ reproduksi
2. Cara penyebaran
3. Cara pencegahan

2
B. Pokok-pokok materi
1. Macam penyakit organ reproduksi dan penyebarannya.
2. Contoh kasus.
3. Pencegahan yang harus dilakukan.

I. KEGIATAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
Pembukaan : - Menjawab salam
- Memberi salam - Mendengarkan
1. 09.00-09.05- Menjelaskan tujuan pembelajaran dan
- Menyebutkan materi/pokok memperhatikan
bahasan yang akan disampaikan

Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan
secara berurutan dan teratur.
Materi : Menyimak dan
2. 09.05-09.35 a. Macam penyakit organ memperhatikan
reproduksi materi
b. Cara penyebaran
c. Contoh kasus
d. Cara/bentuk pencegahan
Evaluasi
- Memberi kesempatan kepada klien
untuk bertanya Bertanya
3. 09.35-10.00- Memberi kesempatan kepada klien dan menjawab

untuk menjawab pertanyaan yang pertanyaan

dilontarkan

3
Penutup :
- Menyimpulkan materi yang telah Mengucapkan
disampaikan salam
- Menyampaikan terima kasih atas
4. 10.00-10.15
perhatian dan waktu yang telah
diberikan
- Mengucapkan salam

II. KEPANITAAN
Ketua : Ririn
Sekretaris : Riska
Seksi Acara : Dona
Seksi Dokumentasi : Mega
Seksi Perlengkapan : Azhari

III. SETINGAN ACARA


 Acara
1) Pembukaan oleh pembawa acara
2) Sambutan-sambutan
3) Presentasi penyuluhan (30 menit)
4) Tanya jawab

4
 Setting Tempat penyuluh
moderator

fasilitator

observer

 Petugas acara
1) Penyuluh : pemateri
2) Moderator : pemandu jalan acara
3) Fasilitator : memfasilitasi hal-hal yang menunjang
penyuluhan
4) Observer : mengobservasi respon audienc

IV. LAMPIRAN MATERI


Terlampir

V. METODE
Ceramah

VI. MEDIA
Power point

5
VII. EVALUASI
1. Apa penyakit sifilis,gejala dan bagaimana penyebarannya?
2. Apa penyakit kanker serviks,gejala dan bagaimana penyebarannya?
3. Apa itu AIDS,gejala dan bagaimana penyebarannya?
4. Apa saja contoh kasusnya?
5. Bagaimana pencegahan terhadap infeksi pada organ reproduksi?

VIII. PENGESAHAN

Panitia Penyuluhan

Ketua Sekretaris

( ) ( )

Mengetahui Pembimbing

( )

6
MATERI

A. Sifilis
Penyebab penyakit yang satu ini adalah bakteri Treponema pallidum.
Seseorang dapat tertular penyakit kelamin ini melalui hubungan seksual. Ketika
sudah mencapai stadium lebih lanjut, penyakit reproduksi ini tidak hanya merusak
organ reproduksi, namun bahkan merusak organ tubuh lain seperti sususan saraf,
otak dan hati. Penyakit ini bisa menular melalui hubungan seksual, baik vaginal,
rektum, anal, maupun oral. Sipilis tidak menular melalui peralatan makan, tempat
dudukan toilet, knop pintu, kolam renang, dan tukar-menukar pakaian.

Gejala penyakit Raja Singa (Sipilis) berlangsung 3-4 minggu, kadang-kadang


sampai 13 minggu. Kemudian timbul benjolan di sekitar alat kelamin. Kadang-
kadang disertai pusing-pusing dan nyeri tulang seperti flu, yang akan hilang
sendiri tanpa diobati. Ada bercak kemerahan pada tubuh sekitar 6-12 minggu
setelah hubungan seks. Gejala ini akan hilang dengan sendirinya dan seringkali
penderita tidak memperhatikan hal ini. Selama 2-3 tahun pertama penyakit ini
tidak menunjukkan gejala apa-apa, atau disebut masa laten. Setelah 5-10 tahun
penyakit sipilis akan menyerang susunan syaraf otak, pembuluh darah dan
jantung. Pada perempuan hamil sipilis dapat ditularkan kepada bayi yang
dikandungnya dan bisa lahir dengan kerusakan kulit, hati, limpa dan
keterbelakangan mental

B. Kanker Serviks

Kanker serviks merupakan kanker ganas yang terbentuk dalam jaringan


serviks (organ yang menghubungkan uterus dengan vagina). Ada beberapa
tipe kanker serviks. Tipe yang paling umum dikenal adalah squamous cell
carcinoma (SCC), yang merupakan 80 hingga 85 persen dari seluruh jenis
kanker serviks. Infeksi Human Papilloma Virus (HPV) merupakan salah satu
faktor utama tumbuhnya kanker jenis ini. Gejala ;

7
a) munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact
bleeding).
b) keputihan yang berlebihan dan tidak normal.
c) perdarahan di luar siklus menstruasi.
d) penurunan berat badan drastis.
e) Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita
keluhan nyeri punggung, juga hambatan dalam berkemih, serta
pembesaran ginjal.
Penyebaran kanker serviks ada tiga macam, yaitu :

1. Melalui pembuluh limfe (limfogen) menuju ke kelenjar getah bening


lainnya.
2. Melalui pembuluh darah (hematogen).
3. Penyebaran langsung ke parametrium, korpus uterus, vagina, kandung
kencing dan rectum.

C. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome)/HIV Disease


AIDS adalah penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Tidak
ada gejala yang nyata tanpa penelitian darah. Dapat menyebabkan kematian
setelah sepuluh tahun setelah terinfeksi virus HIV. Penyebaran penyakit ini
melalui:
1. Lewat cairan darah:
Melalui transfusi darah / produk darah yg sudah tercemar HIV
Lewat pemakaian jarum suntik yang sudah tercemar HIV, yang dipakai
bergantian tanpa disterilkan, misalnya pemakaian jarum suntik dikalangan
pengguna Narkotika Suntikan
Melalui pemakaian jarum suntik yang berulangkali dalam kegiatan lain,
misalnya : peyuntikan obat, imunisasi, pemakaian alat tusuk yang
menembus kulit, misalnya alat tindik, tato, dan alat facial wajah
2. Lewat cairan sperma dan cairan vagina :
Melalui hubungan seks penetratif (penis masuk kedalam Vagina/Anus),
tanpa menggunakan kondom, sehingga memungkinkan tercampurnya

8
cairan sperma dengan cairan vagina (untuk hubungan seks lewat vagina) ;
atau tercampurnya cairan sperma dengan darah, yang mungkin terjadi
dalam hubungan seks lewat anus.
3. Lewat Air Susu Ibu :
Penularan ini dimungkinkan dari seorang ibu hamil yang HIV positif, dan
melahirkan lewat vagina; kemudian menyusui bayinya dengan ASI.
Kemungkinan penularan dari ibu ke bayi (Mother-to-Child Transmission)
ini berkisar hingga 30%, artinya dari setiap 10 kehamilan dari ibu HIV
positif kemungkinan ada 3 bayi yang lahir dengan HIV positif.

D. Contoh Kasus
1. Seorang Gadis Tertular HIV Lewat Manikur Kuku
Berawal dari hobi memanikur kuku, seorang gadis 22 tahun terinfeksi
HIV. Pasalnya, ia kerap menggunakan alat manikur sang sepupu yang
ternyata diketahui positif HIV.
Ketika si wanita dinyatakan positif HIV, virus diketahui sudah menyebar.
Dugaan penularan yang berasal dari alat manikur muncul setelah si wanita
meyakinkan dirinya tidak pernah melakukan hal-hal yang menyebabkan
penularan HIV seperti seks bebas atau penggunaan jarum suntik bersama.
2. Tertular HIV Karena Pemakaian Tato
Seorang warga Australia Barat mengaku tertularHIV-AIDS saat membuat
tato di Bali. Ini merupakan kasus pertama yang diterima Dinas Kesehatan
setempat tahun 2012.
3. HPV dari Closet
Awalnya, sebut saja Nia (4) mengalami keputihan. Hal ini tentunya tidak
lazim untuk anak perempuan yang belum mendapatkan datang bulan atau
menstruasi. Seperti diketahui kalau keputihan normal juga terjadi menjelang
ataupun sesudah siklus datang bulan. Nah, sang ibu yang datang
memeriksakan anaknya ke ginekologi tidak menyangka kalau anaknya
terserang HPV. "Kami tim dokter juga kaget. Kita periksa apakah ibunya
menderita HPV dan ternyata negatif," kata Anrijono. Hal ini semakin

9
meyakinkan mereka, potensi penularan HPV melalui WC-WC umum yang
lembap, basah, dan jarang dibersihkan sangat besar.

E. Pencegahan
Berikut ini beberapa tips untuk menjaga dan merawat alat kelamin kita
agar tetap bersih dan sehat;

1. Setelah buang air kecil atau besar


Usahakan untuk selalu mencuci bagian luar alat kelamin dengan air dan
sabun. Untuk wanita, siramlah dengan air dengan arah depan ke belakang
dan bukan sebaliknya. Hal ini untuk mencegah masuknya kuman dari dubur
ke vagina. Untuk pria, cukup hanya membersihkan dengan air bersih.
2. Kebersihan pakaian dalam
Sepatutnya dalam sehari, minimal mengganti pakaian dalam sebanyak dua
kali untuk menjaga kebersihan. Selain itu pilihlah bahan celana dalam yang
dapat mudah menyerap keringat, karena jika tidak jamur bisa menempel di
alat kelamin. Hindari untuk saling bertukar pakaian dalam dengan orang lain
bahkan itu keluarga sendiri, karena setiap orang memiliki kondisi kelamin
yang berbeda.
3. Menggunakan toilet umum
Siramlah sebelum menggunakan (flushing), hal ini untuk mencegah
penularan jika ada pengguna lainnya adalah penderita penyakit kelamin.
Sebaiknya gunakan selalu air yang keluar melalui keran atau tissu dan
hindari penggunaan dari bak/ember, karena menurut penelitian air yang
tergenang di toilet umum mengandung 70% jamur candida albicans
(penyebab keputihan dan rasa gatal pada vagina).
4. Merawat rambut yang tumbuh di sekitar alat kelamin
Hindari membersihkan bulu di daerah kemaluan dengan cara mencabut
karena akan ada lubang pada bekas bulu kemaluan tersebut dan menjadi
jalan masuk bakteri, kuman, dan jamur. Selanjutnya dapat menimbulkan
iritasi dan penyakit kulit. Perawatan bulu itu disarankan untuk dirapikan saja
dengan memendekkan, dengan gunting atau dicukur tetapi sebelumnya

10
menggunakan busa sabun terlebih dahulu dan menggunakan alat cukur
khusus yang lembut, dan sudah dibersihkan dengan sabun dan air panas.
Perlu diketahui setelah menggunakan simpan dalam tempat yang bersih dan
kering, jangan di tempat yang lembab dan jangan menggunakannya secara
bergantian bahkan dengan suami/isteri. Rambut-rambut tersebut berfungsi
untuk kesehatan alat kelamin, yaitu berguna untuk merangsang pertumbuhan
bakteri baik yang melawan bakteri jahat serta menghalangi masuknya benda
asing kecil ke dalam vagina, menjaga alat kelamin tetap hangat dan
merupakan bantalan ketika berhubungan seksual dan melindungi dari
gesekan. Sehingga perlu rajin menjaganya agar tidak menjadi sarang kutu
dan jamur.
5. Pemakaian pantyliner
Pemakaian pantyliner tidak dianjurkan digunakan setiap hari, sebaiknya
Pantyliner hanya digunakan ketika keputihan. Akan lebih baik jika
membawa celana dalam pengganti daripada menggunakan pantyliner tiap
hari.
6. Hindari menggunakan celana dalam dan celana jeans yang sangat ketat
Memakai celana dalam dan celana jeans yang terlalu ketat di wilayah
selangkangan dapat menyebabkan kulit susah untuk bernafas dan akhirnya
dapat menyebabkan daerah tersebut berkeringat, lembab, mudah terkena
jamur dan teriritasi. Pemakaian celana ketat itu bagi pria dapat membuat
peredaran darah yang tidak lancar dan membuat penis serta testis dalam
keadaan panas. Panas yang berlebihan oleh suhu, keringat dan pakaian yang
terlalu ketat, dapat menurunkan kualitas sperma.
7. Hindari untuk menggunakan minyak wangi/parfum atau bedak
menggunakan ke vagina
Vagina memiliki tingkat keasaman sendiri yang sebaiknya tidak dirusak oleh
masuknya cairan-cairan yang mengandung bahan-bahan kimia yang tidak
cocok untuk kultur di permukaan atau di dalam vagina. Jika alat kelamin
Anda terasa berbau tidak enak, Anda harus memperbaiki cara Anda merawat

11
dan membersihkannya, dan tentunya bukan dengan cara menyemprotkan
parfum.
8. Jangan malas mengganti pembalut
Bagi para wanita yang sedang menstruasi/haid untuk tidak malas mengganti
pembalut karena ketika menstruasi kuman-kuman mudah untuk masuk dan
pembalut yang telah ada gumpalan darah merupakan tempat berkembangnya
jamur dan bakteri. Usahakan untuk mengganti setiap 4 jam sekali, 2-3 kali
sehari atau sudah merasa tidak nyaman. Jangan lupa bersihkan vagina
sebelumnya ketika mengganti pembalut.
9. Hindari prilaku seks bebas
Tidak melakukan Hubungan seksual dengan yang bukan pasangan yang sah.
Kalau terpaksa melakukannya, gunakan kondom. Berganti-ganti pasangan
membuat Anda rentan pada penyakit menular seksual dan HIV/AIDS. Bila
pasangan sah nya menderita penyakit kelamin, pergunakanlah kondom dan
segeralah berobat bersama ke dokter.
10. Pemeriksaan rutin
Usahakan untuk selalu melakukan pemeriksaan rutin ke dokter.

12
DAFTAR PUSTAKA

Sumber terpercaya: http://www.obatsipilisampuh.net/2014/02/ciri-ciri-


terkena-sipilis-pada-pria-dan-wanita.html

13

Anda mungkin juga menyukai