Anda di halaman 1dari 5

THEORY OF CONSTRAINT

Analisis VATI

Disusun Oleh:

Patricia Chew / 140607751

Angger Piranti / 140607756

Karania Dharma P. M./140607771

Program Studi Teknik Industri


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
TA 2016/2017
ANALISIS VATI

1. Pengertian
Suatu proses produksi yang memiliki aliran proses yang sederhana
maupun kompleks pasti memiliki kemungkinan untuk memiliki adanya kendala
(constraint) pada proses tersebut. Salah satu kendala yang ada adalah
penumpukan barang yang sedang diproses atau disebut sebagai bottleneck.
Bottleneck menentukan laju dari throughput dan juga mempengaruhi profit yang
dapat di dapatkan oleh suatu perusahaan. Hal ini karena bottleneck
menimbulkan berbagai macam waste pada sistem industri jika tidak diatasi
dengan baik. Pada Theory of Constraints, sebuah kendala difokuskan untuk di
eksploitasi agar proses produksi dapat dilakukan secara optimal, sehingga
kendala seperti bottleneck tersebut difokuskan untuk ditangani. Setiap proses
produksi memiliki aliran proses yang berbeda-beda tergantung dari produk yang
dihasilkan, stasiun kerja, mesin dan peralatan, serta faktor-faktor lain. Setiap
aliran proses memiliki cirinya masing-masing sehingga penanganannya pun
berbeda. Di bawah Theory of Constraints, menetapkan kategori atau struktur
berdasasarkan tipe proses produksi yang berbeda dapat membantu
mengindentifikasi kendala tersebut pada setiap tipe proses produksi. Sedangkan
VATI analisis sendiri disini merupakan analisis untuk membantu menempatkan
bottleneck tersebut berdasarkan aliran proses produksinya.
Analisis VATI meliputi membuat buffer pada kendala dimana kendala
tersebut dapat mempengaruhi jumlah produk yang dapat dihasilkan. Titik kontrol
dalam proses produksi menjadi daerah utama untuk membuat buffer karena
masalah pada umumnya terjadi pada titik dimana ketika produk memasuki fase
baru dari proses produksi. Analisis VATI dibuat berdasarkan data routing file pada
produk dan BOM dan merefleksikan aliran konseptual bahan melalui proses
transformasi.

2. Struktur VATI
Analisis ini dinamakan VATI karena struktur aliran proses yang terdapat pada
VATI analisis terdiri dari 4 jenis struktur yang membentuk huruf V, A, T, dan I.
Berikut merupakan gambar aliran proses berdasarkan analisis VATI.
Struktur VATI ada 4 macam, yaitu :
a. Struktur tipe V
Struktur V digunakan pada kasus dimana proses produksi menggunakan
sejenis bahan baku untuk memproduksi berbagai macam jenis produk.
Bahan baku melalui berbagai jalur untuk memproduksi berbgai produk. Pada
struktur ini, ketika produk telah melalui titik berbeda pada aliran proses ,
maka produk tidak dapat berjalan ke arah sebelumnya / backward.
Contoh : kaki meja, bingkai foto, atau furniture.
b. Struktur tipe A
Struktur A digunakan pada kasus dimana proses produksi menggunakan
beberapa jenis bahan baku dalam produksi untuk menghasilkan satu jenis
produk utama. Struktur tipe A merupakan kebalikan dari struktur tipe V. Pada
aliran struktur A, setiap material awal yang diproses digabungkan dan di rakit
menjadi produk akhir. Pada setiap langkah dari proses, kegiatan merakit
hanya dapat dilakukan ketika semua bagian sudah siap untuk dirakit.
Contoh : mesin pemotong rumput
c. Struktur tipe T
Struktur T digunakan pada kasus dimana proses produksi menggunakan
jenis bahan baku yang sama untuk memproduksi beberapa tipe produk yang
mirip atau sejenis. Pada Struktur ini, sebuah jumlah unit terbatas dasar
dalam beberapa konfigurasi dirakit menjadi berbagai macam produk akhir.
Contoh : elektronik konsumen
d. Struktur tipe I
Struktur I digunakan pada kasus dimana proses produksi berbagai produk
mengalir melalui aliran linear yang sama.
Contohnya yaitu, pada sebuah toko bengkel kayu, berbagai macam produk
kayu mengalir melalui alur yang sama yaitu cutting, sanding, assembly,
polishing, untuk membuat berbagai macam jenis produk.

Struktur analisis VATI menyediakan manajemen dengan pandangan dimana


kemungkinan adanya kendala ada dalam jenis tertentu dari proses produksi.
Menyelesaikan analisis VATI merupakan langkah pertama dalam menentukan
cara bagaimana menerapkan penjadwalan TOC dan sistem kontrol (DBR) untuk
produk tertentu. Pemahaman mengenai topologi dasar ini merupakan langkah
fundamental ke depan dalam memahami proses manufaktur dan merupakan
pengembangan langsung dari TOC atau setidaknya pendahulunya, teknologi
optimisasi produksi. Sekali hal-hal tersebut dapat dipahami maka mekanisme
mengenai bagaimana membuat penjadwalan dan pengendalian menjadi mudah.

3. Hubungan Analisis VATI dan DBR


Analisis VATI merupakan penyedia metode untuk mengelola aliran produk
berdasarkan alur kerja. Caranya dengan menempatkan buffer di daerah kendala
dalam proses produksi sebagai sarana utama untuk perbaikan. Suatu kendala
sistem dapat membatasi kinerja sistem, sehingga semua upaya dilakukan untuk
memksimumkan kinerja sistem tersebut. Sehingga buffer dapat berperan sebagai
rencana cadangan yang menjamin hasil jadwal produksi seperti yang
direncanakan. Terdapat beberapa titik kontrol dalam proses produksi yang
menjadi daerah utama untuk menyediakan buffer. Titik kontrol tersebut antara
lain adalah kendala dalam proses; titik di mana bagian-bagian atau bahan masuk
tahapan baru dalam proses produksi; titik di mana bagian produk yang berbeda
dirakit; titik di mana produk siap untuk pengiriman; dan proses pengiriman yang
sebenarnya. Dengan titik kontrol tersebut maka dapat memberikan petunjuk
mengenai sasaran di mana manajemen dapat melakukan perbaikan dalam
proses produksi.
Dalam konsep Theory of Constraint terdapat istilah drum-buffer-rope, yaitu teknik
yang digunakan untuk mengelola sumber daya dengan tujuan untuk
memaksimumkan performansi sistem. Drum adalah tingkat produksi yang
ditetapkan oleh kendala sistem, buffer adalah proteksi terhadap ketidakpastian
sehingga utilisasi sistem dapat maksium, serta rope adalah suatu proses
komunikasi dari kendala ke operasi awal untuk membatasi material yang
diberikan ke dalam sistem.
Kaitan antara VATI dan DBR adalah kedua bertujuan untuk mengendalikan aliran
produk berdasarkan kendala. Pada VATI jenis proses produksi dibedakan
menjadi 4 kategori untuk dapat membantu mengidentifikasi kendala dalam setiap
jenis proses produksi. Dengan bantuan dari drum-buffer-rope kendala dalam
sistem dapat diatasi dengan menetapkan titik kendali agar stasiun yang
mendahului stasiun bottleneck hanya memproduksi sesuai dengan kemampuan
dari stasiun bottleneck, serta mengkomunikasikan kendala ke operasi agar laju
proses produksi dapat terkendali.

Anda mungkin juga menyukai