NPM : 120110140017
DPNA : 27
Penyelesaian
1.
1) ___a___ skema yang terjadi ketika pelaku membuat dokumen yang salah untuk
mengklaim biaya yang salah.
2) ___h___ kecurangan yang dilakukan dengan mencuri pembayaran seorang pelanggan dan
kemudian melakukan pengurangan terhadap nilai akun pelanggan tersebut ketika pelanggan
berikutnya melakukan pembayaran
3) ___c___ skema yang terjadi ketika pegawai mempersiapkan cek yang mengandung
kecurangan atas namanya sendiri atau menahan cek yang ditujukan bagi pihak ketiga untuk
kemudian mengubah nilai cek tersebut demi keuntungan pribadi.
4) __d____ pengajuan faktur yang salah atau yang telah mengalami perubahan yang
menyebabkan pemberi kerja akhirnya mengeluarkan cek.
6) ___g___ penghargaan yang diberikan untuk seseorang karena membuat keputusan yang
menguntungkan.
9) ___e ___ membuat organisasi membayar sesuatu yang tidak perlu dalam jumlah yang
terlalu banyak untuk sesuatu yang dibeli.
10) ___f___ skema yang terjadi ketika pelaku melakukan penipuan terhadap individu dengan
mengelola uang mereka ke dalam investasi yang salah.
2. a.
- Pemeriksaan independen
- Otorisasi yang tepat untuk mengesahkan pengeluaran kas atas biaya konsultasi
b.
c.
d.
- Pengolahan Informasi
Pengolahan informasi yang berjalan di BCG juga sangat buruk. Hal ini bisa
dibuktikan dengan tidak berjalannya komunikasi antar bagian / departemen dan
antar pegawai atas informasi informasi perubahan dan informasi penting lainnya
yang terjadi dalam suatu perusahaan. Hal ini tercermin ketika perusahaan
menghentikan kerjasama dengan Jackson & Co. Namun Helen tidak pernah
menginformasikan kepada Departemen Akuntansi bahwa akun Jackson & Co.
telah ditutup. Sehingga terjadinya asymetric information , yang memberikan
peluang kepada Hellen untuk melakukan fraud.
- Review kinerja
Perusahaan tidak melakukan review kinerja terhadap karyawan secara periodik,
terutama pada Hellen. Hal ini dikarenakan perusahaan sudah terlalu percaya
kepada kinerja Hellen dilihat berdasarkan dari kinerja di awal awal tahun ia
bekerja. Hal ini tentunya juga memberikan Hellen peluang untuk melakukan
fraud.
b. Hal hal yang memberikan Hellen kesempatan untuk melakukan fraud, diantaranya :
- Pengendalian internal perusahaan BCG yang kurang memadai bahkan masih
buruk
Buruknya pengendalian internal yang diterapkan oleh perusahaan, membuat
Hellen mudah memanfaatkan kondisi yang ada untuk melakukan serangkaian
tindakan fraud.
- Terlalu banyaknya tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada Hellen
Banyaknya tugas dan tanggung jawab yang diterima oleh Hellen merupakan
peluang tersendiri baginya. Hal tersebut mencerminkan bahwa buruknya
pemisahan tugas dalam perusahaan tersebut sehingga akan mempermudah Hellen
untuk melakukan fraud. Selain itu, Hellen diberikan wewenang untuk mengelola
akun Jackson & Co., sehingga akun yang seharusnya tersebut ditutup namun
masih tetap digunakan oleh Hellen untuk meraup pundi pundi keuntungan untuk
membiayai segala bentuk kepentingan pribadinya.
- Pemberiaan kepercayaan yang berlebih dari supervisor kepada Hellen
Pemberiaan kepercayaan yang terlalu berlebihan dari supervisor ini tercermin
ketika ia diizinkan untuk menandatangani semua pembayaran voucher yang
nilainya kurang dari $10.000. Departemen Akuntansi melanjutkan proses
pembayaran, dan Helen akan bertanggungjawab untuk mendistribusikan
pembayarannya Hal ini juga dapat dijadikan Hellen sebagai peluang untuk
melakukan fraud.
1) Penjualan yang mungkin overstated, hal ini dikarenakan penjualan meningkat sebesar
204,12 persen dari tahun 2007 sampai tahun 2008. Namun, penjualan hanya
meningkat sebesar 51,52 persen dari tahun 2006 sampai tahun 2007.
2) Allowance for doubtful account yang mungkin understated, hal ini dikarenakan pada
tahun 2008, AFDA hanya 1,16 persen dari Account Receivable kotor (sebelum net).
Namun pada tahun 2007, AFDA sebesar 3,42 persen dari Account Receivable kotor
(sebelum net).
3) Cost of good sold yang mungkin understated. Pada tahun 2008, persentase COGS
terhadap penjualan hanya sebesar 42 persen. Sedangkan persentase COGS terhadap
penjualan pada tahun 2007 dan 2006 masing masing sebesar 54,9 persen dan 55,07
persen.
b. Berdasarkan indikator dan skenario yang telah diidentifikasi, berikut ini adalah beberapa
jenis kecurangan / fraud laporan keuangan yang mungkin dilakukan oleh perusahaan :
1) Inflated sales
2) Understatement pada Allowance for doubtful account
3) Understatement pada cost of good sold
Selain itu, kejadian yang tidak biasa yang mengindikasikan fraud laporan keuangan
adalah kesamaan jumlah inventory dan aset lainnya pada tahun 2007 dan 2008
5.
Apa (What)
Bentuk penyimpangan atau fraud yang terjadi adalah model suap menyuap berupa
pembayaran uang
Siapa (Who)
Pihak atau pelaku yang melakukan dan terlibat penyimpangan atau fraud adalah
General Manager (GM) lama PT Medan Perkasa Abadi (PT MPA), pemilik PT XYZ
sebagai konsultan marketing, General Manager PT ABC sebagai konsultan product
development, manajer pembelian PT CDE sebagai konsultan operational
management.
Dimana (Where)
Penyimpangan atau fraud ini terjadi di lingkungan perusahaan PT MPA, PT XYZ, PT
ABC, dan PT CDE.
Kapan (When)
Penyimpangan atau fraud ini terjadi pada pertengahan tahun 2008.
Mengapa (Why)
Penyimpangan atau fraud ini dilakukan oleh GM lama PT MPA dengan maksud untuk
mendapatkan bonus dari perusahaan.
Bagaimana (How)
Penyimpangan atau fraud ini dilakukan oleh GM lama PT MPA dengan cara
melakukan penyuapan berupa pembayaran uang yang dicatat sebagai biaya konsultan
perusahaan kepada 3 jasa konsultan yaitu konsultan marketing, product development,
dan operational management, dimana pemilik 3 konsultan tersebut adalah oknum
bagian dari 3 pelanggan besar PT MPA tersebut. Dalam kasus ini, GM lama PT MPA
melakukan penyuapan kepada tiga pihak tersebut supaya 3 pelanggan besar tetap
melakukan pembelian pada PT MPA meskipun kualitas barang yang dijual menurun
dan harganya tidak menguntungkan. Sehingga seolah olah penjualan perusahaan
pada rentan periode tersebut tinggi dan akhirnya kinerja General Manager lama PT
MPA diniai baik, dan dia nantinya akan mendapatkan bonus.