Anda di halaman 1dari 6

BAB 3

GAMBARAN UMUM

3.1 GAMBARAN UMUM KABUPATEN PATI

a. Keadaan Geografis
Kabupaten Pati merupakan salah satu dari 35 daerah kabupaten / Kota
di wilayah Propinsi Jawa Tengah dan terletak diantara 110 51-11115 BT
dan 625 - 700 dengan batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Dibatasi wilayah kabupaten Jepara dan Laut Jawa
Sebelah Timur : Dibatasi wilayah kabupaten Rembang dan Laut Jawa
Sebelah Selatan : Dibatasi wilayah Kabupaten Grobogan dan kabupaten
Blora
Sebelah Barat : Dibatasi wilayah Kabupaten Kudus dan Kabupaten
Jepara

Sesuai dengan data dari BPS dalam Kabupaten Pati dalam angka tahun
2013 luas wilayah Kabupaten Pati adalah 150.368 Ha yang terdiri dari 21
Kecamatan, 401 desa dan 5 kelurahan, 1106 Dukuh, 1474 RW dan 7524 RT.
Sedangkan jumlah sarana pelayanan kesehatan yang ada di Kabupaten Pati
adalah 8 Rumah Sakit, 29 Puskesmas, 29 Balai Pengobatan/Klinik, 2 Praktek
dokter bersama, 108 Apotik , 6 Toko obat, 1 Gudang farmasi kesehatan.

Secara Topografi kecamatan dengan rata-rata ketinggian terendah


adalah Kecamatan Gabus dengan rata-rata ketinggian setinggi 3,92 m diatas
permukaan laut. Kecamatan yang memiliki daerah rata-rata tertinggi yaitu
kecamatan Gembong setinggi 219 m diatas permukaan laut.

b. Keadaan Penduduk
Situasi kependudukan dapat dilihat dari berbagai indicator, antara
lain : Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk, Kepadatan Penduduk, Presentase
Penduduk Produktif, Angka Kelahiran Kasar dan Tingkat Fertilitas.
1. Pertumbuhan dan Persebaran Penduduk
Berdasarkan data BPS jumlah penduduk Kabupaten Pati pada
tahun 2013 diperkirakan sebanyak 1.218.016 jiwa dengan 590.181 jiwa
penduduk laki-laki dan 627.835 jiwa penduduk perempuan, dengan sex
ratio sebesar 0,94. Dari jumlah penduduk tersebut menunjukkan angka
penduduk anak-anak sebesar 287.942 jiwa (23,64 %), sedangkan
penduduk dewasa sebesar 930.074 jiwa (76,35%).
Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Pati Tahun 2013 sebesar
0,66% yang tertinggi berada di kecamatan Margorejo sebesar 1,58%,
sedangkan terendah sebesar 0,29% berada di kecamatan Winong,
Pucakwangi, Jakenan, Gabus dan Tayu.
2. Kepadatan Penduduk
Dengan luas wilayah 1.503,68 km2 (150.368 Ha) dan jumlah
penduduk sebesar 1.218.016 jiwa, maka kepadatan penduduk 803 jiwa per
Km2 . Kepadatan terbesar di kecamatan Pati sebesar 2448,84 jiwa/Km 2
dan Kecamatan Juwana sebesar 340,02 jiwa/km2.
Angka kepadatan penduduk tertinggi terletak di Kecamatan Pati
2.434,10 jiwa /km2 , sedangkan kepadatan penduduk terendah di
Kecamatan Pucakwnagi 340,08 jiwa/km2.
Terdepan 8 (delapan) kecamatan yang mempunyai kepadatan
penduduk diatas rata-rata Kabupaten yaitu Kecamatan Pati sebagai pusat
pemerintahan dan juga daerah sentral industri dan perdagangan.
Kecamatan Juwana dengan sentral industri kuningan dan perikanan yang
dilengkapi dengan TPI dan Pelabuhan serta merupakan daerah industri
terbesar di Kabupaten Pati. Kecamatan Batangan dengan industri garam,
Kecamatan Trangkil dengan Industri Gula, Kecamatan Margoyoso dengan
industri Tepung Tapioka.Sedangkan 5 Kecamatan yaitu Kecamatan
Gembong, Tlogowungu, Tayu, Sukolilo dan Dukuh Seti merupakan daerah
sentra perdagangan produk pertanian dan perkebunan serta galian
tambang.
3. Rasio Jenis Kelamin
Komposisi penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat dari rasio
jenis kelamin, yaitu perbandingan penduduk laki-laki dengan perempuan
kali 100 persen. Berdasarkan perhitungan sementara angka proyeksi
penduduk tahun 2013 penduudk di Kabupaten Pati penduduk laki-laki
sebanyak 590.181 jiwa dan perempuan sebesar 627.835 sehingga
didapatkan rasio jenis kelamin sebesar 0,94
4. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur
Penduduk usia produktif adalah penduduk yang melakukan
kegiatan produksi dari segi ekonomi dan dapat memenuhi kebutuhan
sendiri, yaitu usia 15 tahun sampai dengan 64 tahun sebesar 830.524 jiwa
dan penduduk yang belum dapat bekerja untuk memenuhi kebutuhan
sendiri dan penduduk yang dianggap tidak mampu bekerja yaitu umur 0
sampai dengan 14 tahun ditambah penduudk usia 65 tahun keatas sebesar
387.492 jiwa.
c. Keadaan Sosial
Data dari BPS Kab.Pati pada Pati dalam angka tahun 2014
menunjukkan banyaknya sekolah TK pada tahun 2013 sebanyak 471 sekolah
dengan jumlah siswa sebanyak 17.688 siswa. Sekolah SD/MI sederajat
sebanyak 675 sekolah terdiri dari 649 SD negeri, 25 SD swasta dengan jumlah
murid keseluruhan 91.533 orang. Jumlah Sekolah SLTP sederajat sebanyak 83
sekolah (58 sekolah negeri dan 25 swasta) dengan jumlah murid SLTA secara
keseluruhan 34.233 siswa. Jumlah sekolah SLTA sederajat sebnayak 29
sekolah (11 negeri dan 18 swasta). Jumlah murid SLTA sederajat sebanyak
12.751 siswa.

3.2 Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Pati

Dinas Kesehatan Kabupaten Pati (DKK Pati) adalah unit pelaksana


pemerintah daerah di bidang kesehatan yang dipimpin oleh seorang kepala dinas
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati melalui sekretaris
daerah. DKK Pati dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor
11 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja DKK Pati dan Keputusan
Bupati Nomor 32 Tahun 2008 tentang Tupoksi dan Rincian Tugas Jabatan
Struktural DKK Pati. Berdasarkan kedua peraturan di atas, tugas pokok DKK Pati
adalah menyelenggarakan urusan rumah tangga daerah dalam bidang kesehatan
yang menjadi kewenangannya dan urusan lain yang dilimpahkan oleh pemerintah
pusat maupun propinsi Jawa Tengah di bidang kesehatan. Dalam menjalankan
tugas pokok tersebut, maka DKK Pati menyusun suatu strategi dan kebijakan
untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Berdasarkan Keputusan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati Nomor 440/3287/2006 tentang Rencana
Stratejik (Renstra) DKK Pati tahun 2006-2011, terdapat 3 strategi utama yaitu:

1. Meningkatkan kapasitas institusi, dengan selalu memperhatikan


akan kecukupan perbekalan dan pembiayaan kesehatan;
2. Meningkatkan akses masyarakat kepada pelayanan kesehatan yang
berkualitas; dan
3. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat.

a. Visi
Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Pati adalah Terwujudnya masyarakat
mandidi untuk hidup sehat menuju Pati Bumi Mina Tani Sejahtera. Visi
tersebut merupakan gambaran masyarakat Pati pada masa yang akan
datangdengan penduduknya hidup dalam lingkungan dan berprilaku sehat,
mampu memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata,
serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Masyarakat mampu
mengenali tingkat kesehatan, masalah kesehatan, merencanakan dan mengatasi,
memelihara, meningkatkan dan melindungi diri sendiri secara mandiri.Untuk
mencapai kondisi tersebut didukung sumber daya seaksimal mungkin diutamakan
dari kemmapuan sumber daya yang ada di Kabupaten Pati, meliputi sumber daya
manusia, pembiayaan, perbekalan dan obat, sarana dan prasarana dengan tidak
menutup kemungkinan adanya alokasi biaya diluar Kabupaten Pati.
b. Misi
Misi mencerminkan peran, fungsi dan kewenangan seluruh jajaran
organisasi kesehatan di Kabupaten Pati, yang bertanggung jawab secara teknis
terhadap pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan di Kabupaten
Pati. Dalam rangka mewujudkan Visi Dinas Kesehatan Kan.Pati :Terwujudnya
masyarakat mandiri untuk hidup sehat menuju Pati Bumi Mina Tani maka
misinya adalah :
1. Penggerak dan fasilitator pembangunan kesehatan di daerah
2. Penyelenggara Pelayanan Kesehatan dasar yang profesional
3. Penggerak Peningkatan Kesehatan Lingkungan
4. Menyediakan saranan pelayanan dasar dengan dukungan tenaga dan
perbekalan yang memadai.

Selanjutnya strategi dan kebijakan tersebut direalisasikan dalam bentuk


program dan kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Secara singkat,
strategi pertama terdiri dari 3 kebijakan dan 18 program kegiatan. Strategi kedua
terdiri dari 2 kebijakan dan 3 program kegiatan. Strategi yang ketiga terdiri dari 2
kebijakan dan 8 program kegiatan (lihat Lampiran 1 dan 2). Program kegiatan
tersebut dilaksanakan secara bersama-sama antara DKK Pati (sebagai
koordinator) dengan unit pelaksana teknis daerah (UPTD) yang meliputi
puskesmas, laboratorium kesehatan (labkes), dan gudang farmasi. Untuk
mengukur kinerja dari pelaksanaan program kegiatan di lapangan, maka
ditetapkan indikator keluaran dari masing-masing program kegiatan. Berdasarkan
indikator keluaran inilah dapat diketahui tingkat pencapaian program dan
kegiatan, yang ditunjukkan dalam angka persentase. Suatu program dan kegiatan
dinyatakan tercapai seluruhnya jika angka persentase adalah 100 persen atau
lebih. Dengan mengetahui pencapaian masing-masing program, maka pengukuran
kinerja akan lebih memudahkan dilakukan.
3.3 Profil Puskesmas di Kabupaten Pati

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota


yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja tertentu. Puskesmas mempunyai 3 fungsi yaitu: (1) pusat penggerak
pembangunan dan berwawasan kesehatan; (2) pusat pemberdayaan keluarga dan
masyarakat; (3) pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

Puskesmas di Kabupaten Pati berjumlah 29 unit, yang terdiri dari 6


puskesmas perawatan dan 23 puskesmas non perawatan. Secara organisasi,
puskesmas merupakan unit pelaksana teknis daerah (UPTD) yang bertanggung
jawab langsung kepada kepala DKK Pati sehingga pelayanan kesehatan
masyarakat Pati dijalankan bersama-sama dengan DKK Pati.

Anda mungkin juga menyukai